CONTOH LENGKAP PTS SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SD-Penelitian ini untuk menganalisis proses supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru di SDI Anwarul Jam’Iyyah UPTD PAUD SD Kecamatan .............Kabupaten ......... Tujuan penelitian ini adalah untuk pengembangan panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru di SDI Anwarul Jam’Iyyah. Manfaat Teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu administrasi pendidikan, terutama mengenai supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru yang mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan. Sedangkan manfaat praktisnya pertama, adalah sebagai bahan evaluasi bagi kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi kerja guru dengan cara membina dan mengembangkan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, siswa, peran komite sekolah pada lembaga yang dikelolanya dalam rangka peningkatan kualitas sekolah melalui supervisi akademik. Manfaat kedua adalah sebagai masukan bagi instansi yang berwenang dalam menyusun cara dalam rangka meningkatkan motivasi kerja guru melalui supervisi kunjungan kelas yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sekolah. Manfaat ketiga adalah Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya bagi penelitian yang relevan.pts sd tentang supervisi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (R&D). Fokus penelitian ini adalah pada SDI Anwarul Jam’Iyyah UPTD PAUD SD Kecamatan............... Unit analisis penelitian ini adalah individu-individu yakni kepala sekolah dan para guru sebagai data primer. Data tentang jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah dan hasil uji coba penggunaan panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas utnuk meningkatkan motivasi kerja guru merupakan data sekunder yang mendukung untuk dapat lebih menjelaskan riset ini. Pada saat awal penelitian realita yang ada di SDI Anwarul Jam’Iyyah mengatakan bahwa motivasi kerja guru masih jauh dari harapan.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tentang motivasi kerja guru SDI Anwarul Jam’Iyyah belum optimal, di mana supervisi kunjungan kelas yang dilakukan 2 kali dalam satu tahun pelajaran belum bisa sepenuhnya untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Dan setelah menggunakan panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru kepala sekolah telah membimbing dan memberikan motivasi kepada guru untuk bisa menjadi pendidik dan pengajar yang baik bagi siswa. Kepala sekolah juga telah mengarahkan guru untuk bisa mengikuti lomba guru berprestasi dan membina guru agar mampu untuk membimbing siswa agar bisa meraih prestasi di segala bidang.pts sd tentang supervisi
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini diberi judul “SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SDN ... UPTD PAUD SD KECAMATAN .......... KABUPATEN ............. TAHUN 20../20...". Disini akan di bahas lengkap.
PTS ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB V untuk bahan referensi penyusunan laporan PTS dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTS 014).
A.DOWNLOAD PTS KEPALA SD TERBARU DOC
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan pengertian bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dirancangkan untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia. Pemerintah bersama-sama dengan sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu memberikan pelayanan kependidikan secara maksimal sehingga fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dapat tercapai dan di wujudkan sesuai dengan harapan kita. Dalam arti bahwa penyelenggaraan pendidikan yang baik dan bermutu merupakan hak peserta didik yang harus secara terus-menerus diupayakan pemerintah dan lembaga pendidikan, bahkan menjadi kewajiban bersama yang mencakup unsur keluarga dan masyarakat secara umum (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, 2003:5). pts kepala sekolah berprestasi pdf
Hal ini menurut penulis bahwa fungsi dan tujuan pendidikan dapat tercapai berkat kerja sama dari berbagai unsur diantaranya dari pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat serta pada peserta didik itu sendiri sehingga secara berkesinambungan mereka berusaha untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya berhasil tidaknya suatu lembaga pendidikan tergantung pada sumber daya manusia yang terlibat dalam lembaga pendidikan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, pada pasal (1) yang menyatakan bahwa seorang guru adalah tenaga pendidik yang profesional dengan tugas utamanya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, serta melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan sekolah dasar dan pendidikan sekolah menengah.
Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, seorang guru merupakan sumber daya manusia yang harus di bina dan dikembangkan terus menerus (Jasmani,20 13:15). Dalam hal ini kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan adalah tenaga profesional. Oleh karena itu, mereka harus terdidik dan terlatih secara akademik dan profesional serta dapat pengakuan formal sebagaimana mestinya (Depdiknas,2004: 1) dan profesi mengajar harus memiliki status profesi yang membutuhkan pengembangan (Tilar, 2000:142). Peningkatan profesi guru dapat dikembangkan melalui pelaksanaan program pra-jabatan maupun pelaksanaan program dalam jabatan. Menyadari hal tersebut, maka pihak Depdiknas melakukan program sertifikasi berupa akta mengajar bagi lulusan ilmu kependidikan maupun non kependidikan yang akan menjadi pendidik. Untuk menjadi guru profesional, guru harus memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikasi akademik dan sertifikasi yang di miliki sesuai dengan jenjang kewenangan guru dalam mengajar (UU. RI. NO. 20 tahun 2003 pasal 42 dan PP. RI No 19 tahun 2005 Bab pasal 28).
Seorang pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 2). Penulis sependapat dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2004 yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik yang profesional, tugas utamanya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, serta melatih, menilai, dan mengevaluasi hasil peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan sekolah dasar, dan pendidikan sekolah menengah. Penulis dapat menyimpulkan bahwa tugas seorang guru merupakan tugas seorang tenaga kependidikan professional yang harus dapat memberikan teladan bagi siswa, terutama di dalam kelas. Selanjutnya siswa diharapkan mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari¬hari.
Hal itu dapat mendorong siswa memiliki kepribadian, yang sadar sebagai anggota masyarakat, sebagai warga negara, umat manusia ciptaan Tuhan. Selain itu, agar siswa mempunyai cita¬cita ke depan dan sadar melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Oleh sebab itu, guru sekolah dasar harus betul¬betul memiliki kemampuan mengelola kelas secara tepat. Sesuai dengan perannya guru sekolah dasar dituntut mampu mewujudkan kondisi sekolah dan kelas secara tertib. Dengan demikian, seorang guru dapat menghasilkan siswa yeng berkualitas bersedia menerima perubahan, mengorganisasikan kelas, menggunakan metode mengajar, sikap, dan karakteristik guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas harus dipahami secara benar.
Menurut penulis guru mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Guru sebagai ujung tombak agen pembelajaran yang diharapkan dapat mencerdaskan peserta didik. Guru harus dapat mengelola kelas agar suasana pembelajaran dikelas menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Kepemimpinan seorang kepala sekolah merupakan faktor penting yang menentukan berjalan atau tidaknya organisasi di sekolah. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin, aktifitas perencanaan program yang akan dilaksanakan perlu adanya pengorganisasian yang baik sehingga pada saat program tersebut dilaksanakan, program ini juga akan diawasi pelaksanaannya sehingga akan diperoleh hasil yang nantinya bisa dievaluasi. proposal pts pengawas smp
Kepemimpinan kepala sekolah adalah merupakan suatu kegiatan mengarahkan, mempengaruhi dan mengendalikan seluruh potensi sekolah, secara sistematis dan terprogram dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Terkait dengan peran kepemimpinan dan tugas kepala sekolah/madrasah yang cukup banyak antara lain sebagai manajer, administrator dan supervisor maka diperlukan seorang pemimpin yang cakap dan unggul dalam menjalankan organisasi sekolah (Kartini Kartono :2003,27-28).
Tugas kepala sekolah menurut penulis sangat relevan dengan salah satu fungsi manajemen, yaitu fungsi ”controlling”, di mana kepala sekolah mempunyai tugas untuk melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran. Penulis juga dapat mengatakan bahwa orang-orang yang melakukan kegitan pengawasan disebut Pengawas/ Supervisor.
Penulis berpendapat bahwa pengawasan bukan hanya dilaksanakan pada saat kegiatan sedang berjalan atau telah selesai dikerjakan, melainkan sejak proses awal perencanaan, proses pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa dilakukan pengawasan oleh kepala sekolah, hal ini dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik dan pengawasan ini dilaksanakan guna meminimalisir penyimpangan-penyimpangan.
B.CONTOH PROPOSAL PTS MATERI KUNJUNGAN SUPERVISI KELAS
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teoretik Supervisi Kunjungan Kelas
Supervisi pendidikan penting bagi dunia pendidikan, di mana supervisi pendidikan untuk memastikan efektivitas dan pro duktivitas program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Alasan yang mendasari akan arti pentingnya supervisi pendidikan yaitu adanya suatu perkembangan kurikulum, yang senantiasa menjadi indikator kemajuan pendidikan. Kurikulum yang digunakan juga membutuhkan penyesuaian-penyesuaian secara terus-menerus. Guru-guru diharuskan mengembangkan kreativitas mereka agar kurikulum terlaksana dengan baik dan pengembangan personel, pegawai, atau karyawan adalah upaya yang tidak mengenal kata henti dalam organisasi (Asmani, 2016: 27-28). Hal ini dapat penulis artikan bahwa pentingnya supervisi pendidikan berdasarkan dua alasan tersebut sangat tepat, mengingat perkembangan pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan, mulai dari kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum berbasis Kompetensi, yang kemudian beralih menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dan saat ini akan digunakan Kurikulum 2016.
Perubahan penggunaan kurikulum yang digunakan di Indonesia ini menurut penulis sangatlah wajar menginggat perkembangan pengetahuan dan teknologi berjalan sangat dinamis dalam semua aspek kehidupan. Perubahan ini sangat membutuhkan kesiapan sumber daya manusia pendidikan, khususnya guru sebagai aktor utama dalam dunia pendidikan. Instructional Supervision (Farley, 2010:2):
“the supervisor’s function in an organization is to oversee an employee’s performance in completing tasks required by the employer. Educational leaders face the same dilemma as leaders of any other organization; to improve the productivity of the teachers they supervise.
Dari apa yang dikemukakan oleh Farley, penulis dapat mengatakan bahwa fungsi pengawas dalam suatu organisasi adalah untuk mengawasi kinerja guru dalam menyelesaikan tugas yang dibutuhkan oleh atasannya selaku kepala sekolah. Kepala sekolah mengalami sebuah permasalahan dalam rangka meningkatkan motivasi kerja guru di sekolahnya.
Pengawasan instruksional dari kepala sekolah diharapkan mampu untuk mempengaruhi perilaku seorang guru dalam memfasilitasi keberhasilan pembelajaran murid di kelas dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh sekolah. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja guru dalam bekerja sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Pengawasan suatu organisasi pendidikan membutuhkan pemimpin untuk mengawasi, menilai, mengevaluasi kinerja guru untuk memastikan sekolah telah memenuhi tujuannya. Pengawasan adalah penghubung antara kebutuhan guru dan tujuan organisasi sehingga individu dapat meningkatkan dan bekerja bersama menuju visi misi dan tujuan sekolah. Penulis mengharapkan supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja guru.download pts sd lengkap doc
Pengawasan atau supervisi merupakan dua istilah yang merupakan terjemahan dari salah satu fungsi manajemen, yaitu fungsi ”controlling”. Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap makna kedua istilah ini. Di satu sisi ada yang berpendapat bahwa kedua istilah ini sama makna dan pendekatannya. Sedangkan di sisi lain ada yang mengatakan istilah pengawasan lebih bersifat otoriter atau direktif, sedangkan istilah supervisi lebih bersifat demokratis. Istilah-istilah yang biasa digunakan di dalam lembaga pemerintah termasuk Kementerian Pendidikan Nasional adalah inspektorat, pengawas, penilik dan supervisor. Di tingkat pusat fungsi pengawasan dilaksanakan oleh Inspektur Jenderal, di tingkat Provinsi dan di tingkat Kabupaten/Kota disebut pengawas.
Hanya saja dalam perkembangan terakhir istilah yang banyak digunakan adalah pengawasan. Sedangkan orang-orang yang melakukan pengawasan disebut sebagai seorang Pengawas atau Supervisor atau Penyelia (Masaong,2016: 1).
Penulis berpendapat bahwa pengawasan dan supevisi memang merupakan salah satu dari fungsi manajemen dalam satu organisasi sekolah. Fungsi manajemen organisasi sekolah yang dimaksud adalah fungsi controlling, dimana kepala sekolah sebagai supervisor, harus bisa mengontrol semua pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Penulis berpendapat bahwa dalam institusi pendidikan, pengawasan ditekankan pada kegiatan akademik poses belajar mengajar di kelas. Istilah pengawasan yang lebih tepat digunakan di tingkat sekolah adalah supervisi. Penulis dapat mengartikan supervisi dalam pengertian sederhana yaitu melihat, meninjau atau melihat dari atas, yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap perwujudan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Supervisi dapat diartikan sebagai layanan yang bersifat membimbing, memfasilitasi, memotivasi serta menilai guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan profesinya secara efektif.
Ada beberapa pengertian tentang supervisi, di antaranya yaitu:
1. Good Carter (Sahertian 2008:17) supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki sistem pengajaran, termasuk
menstimulasi, merevisi tujuan
tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode, dan evaluasi pengajaran.
2. Mc Nerney (Sahertian, 2008:17) menyatakan bahwa definisi dari supervisi adalah suatu prosedur, memberi arah dan mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.
Semua definisi tentang supervisi di atas bersifat umum, dan dalam perkembangannya supervisi pendidikan kemudian difokuskan ke dalam batasan yang lebih spesifik, yaitu pada pelaksanaan dari supervisi pengajaran di kelas (Maryono,201 1:18). Definisi dari supervisi pengajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan sekolah dengan cara yang dapat langsung mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha meningkatkan proses belajar siswa.
Dalam kaitannya dengan sup ervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Purwanto, (2004:32), mengatakan supervisi adalah “suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”. Menurut Jones dalam Mulyasa (2003:155), supervisi merupakan “bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk menge mbangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas- tugas utama pendid ikan”.
Penulis dapat mengatakan bahwa tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa kepala sekolah hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat¬syarat mana sajakah yang dip erlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya kepala sekolah dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya melalui langkah-langkah perencanaan, penamp ilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
Kegiatan pokok supervisi adalah melakukan pembinaan kepada lembaga pada umumnya dan kepada guru pada khususnya agar kualitas pembelajarannya meningkat. Sebagai dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran, tentu dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti akan meningkat pula kualitas lulusan dari lembaga tersebut. Jika perhatian supervisi sudah tertuju pada keberhasilan siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan ketrampilan maka berarti kegiatan supervisi sudah sesuai dengan tujuannya.pts upaya meningkatkan kinerja guru
Supervisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah supervisi akademik kunjungan kelas, dimana salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Kepala sekolah dalam rangka melaksanakan supervisi akademik secara efektif dip erlukan konseptual, interpersonal, dan teknikal (Glickman, at al:2007). Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip¬prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi akademik.
Penulis dapat mengatakan bahwa kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu, sasaran supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/ metode/ teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan berbagai pengertian supervisi penulis dapat mengatakan ada beberapa aspek penting dari supervisi, yaitu:
1. Bersifat bantuan dan pelayanan kepada kepala sekolah, guru dan staf
2. Untuk pengembangan kualitas diri guru
3. Untuk pengembangan profesional guru
4. Untuk memotivasi guru
Tujuan utama supervisi pembelajaran adalah:
1. membimbing dan memfasilitasi guru dalam mengembangkan kompetensi profesinya,
2. memberi motivasi guru agar menjalankan tugasnya secara efektif,
3. membantu guru mengelola kurikulum dan pembela- jaran berbasis KTSP secara efektif;
4. membantu guru membina peserta didik agar potensinya berkembang secara maksimal. (Masaong, 2016: 6-7).
Banun Muslim (20 10:41) mengatakan bahwa:
“tujuan supervisi berkaitan erat dengan tujuan pendidikan di sekolah sebab supervisi pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka membantu pihak sekolah (guru-guru) agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga tujuan (pembelajaran) yang
diharapkan bisa dicapai dengan optimal”.
Penulis dapat mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah:
1. Membantu guru dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Membantu guru dalam menterjemahkan dan mengembangkan kurikulum dalam proses belajar mengajar.
C.CONTOH LENGKAP PTS SD TERBARU KEPALA SEKOLAH
BAB lll
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono. Menurut Sugiyono (2011:408) ada beberapa langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk dan untuk menguji keefektifan produk. Adapun langkah-langkah penelitian pengembangan adalah: Potensi dan Masalah, Pengumpulan data, Desain Produk, Validasi Desain, Revisi Desain, Ujicoba Produk, Revisi Produk, Ujicoba Pemakaian, Rivisi Produk, Produksi Massal.
3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru yang dilakukan oleh penulis melalui tahapan seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:408) sebagai berikut:
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan Sugiyono (2011:408).
Namun karena keterbatasan waktu penelitian, maka penulis membatasi penelitian pengembangan ini hanya sampai pada uji coba produk pada kelompok kecil dan revisi berdasarkan uji coba. Mengacu pada konsep rancangan penelitian pengembangan, kegiatan yang dilakukan penulis dalam panduan supervisi kunjungan kelas ini untuk meningkatkan motivasi kerja guru melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
Gambar Tahapan Penelitian Pengembangan
Tahap Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan yang dilakukan penulis dengan mengadakan kegiatan mengkaji pustaka (literatur) dan analisis kebutuhan berkaitan dengan informasi supervisi kunjungan kelas yang ada di lapangan. Mengkaji pustaka yang dilakukan penulis dalam penelitian ini meliputi:
1. Menganalisis jadwal program kegiatan supervisi kunjungan kelas yang berfungsi untuk menemukan konsep pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, fungsi dan tujuan supervisi kunjungan kelas.proposal pts kepala sekolah dan pengawas 2017
2. Menganalisis setiap sub-sub materi supervisi kunjungan kelas untuk pengembangan panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru
3. Menganalisis sumber pelaksanaan supervisi kunjungan kelas. Pada tahap ini dilakukan survey yang meliputi kegiatan-kegiatan dalam mengumpulkan dan menganalisis pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi untuk dapat memperoleh data yang obyektif dalam penelitian ini.
Tahap Studi Pengembangan
Pada tahap studi pengembangan penulis melakukan kegiatan:
1. Perumusan akan draft desain panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru.
2. Validasi desain oleh pakar
3. Revisi Desain
4. Uji coba produk
3.3 Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru
Tahapan dalam metode penelitian dan pengembangan ini akan dijadikan cara oleh penulis dalam menyusun panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru bertujuan agar kepala sekolah mampu melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. Merencanakan sebuah program supervisi kunjungan kelas. Kepala Sekolah merencanakan jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas.
2. Kepala sekolah selanjutnya melaksanakan supervisi kunjungan kelas sesuai dengan jadwal yang telah di programkan..
3. Kepala sekolah menindaklanjuti hasil supervisi kunjungan kelas dengan menyampaikan hasil pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kepada guru.
Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini akan menghasilkan bahan evaluasi dan balikan sebagai berikut:
4. Kepala sekolah menanyakan bagaimana perasaan guru selama proses observasi atau pelaksanaan supervisi berlangsung untuk menciptakan suasana santai agar guru tidak merasa di adili,
5. Kepala sekolah memberikan penguatan dan bimbingan kepada guru yang telah melaksanakan pembelajaran dalam suasana
6. penuh persahabatan dan kekeluargaan,
7. Kepala sekolah bersama-sama guru berdiskusi untuk membicarakan kembali proses pembelajaran yang pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai evaluasi pengajaran,
8. Supervisor menunjukkan data hasil supervisi yang telah dianalisis dan diinterpretasikan, dan kemudian kepala sekolah memberikan waktu pada guru untuk memahami dan mempelajari data hasil supervisi yang di sampaikan oleh kepala sekolah selanjutnya di diskusikan bersama,
9. Kepala sekolah menanyakan kembali perasaan guru setelah mendiskusikan hasil analisis dan interpretasi data hasil supervisi, dan meminta guru menganalisis proses dan hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa,
10. Bersama-sama guru, kepala sekolah sebagai supervisor membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pembelajaran yang telah dilakukan. Yang menjadi subyek penelitian dan pengembangan ini adalah kepala sekolah dan guru SDI Anwarul Jam,Iyyah UPTD Pen didikan Kecamatan ..................
3.4 Jenis Data
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh penulis, jenis data yang diperlukan pada tahap pendahuluan, penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru untuk menggali potensi dan masalah apa saja yang muncul pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru di SDI Anwarul Jam,Iyyah, setelah menggali potensi dan masalah, penulis melanjutkan pada tahap pengumpulan data, pada tahap ini penulis memperoleh data dengan melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru untuk memperoleh inti pokok permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Setelah mengetahui inti pokok permasalahan yang ada, maka penulis melanjutkan pada tahap pengembangan dalam penelitian pengembangan ini penulis ingin mengembangkan desain produk panduan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Desain produk dari panduan pelaksanaan sup ervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini perlu melalui tahap validasi desain, penulis memperoleh validasi desain ini melalui wawancara dengan para ahli yang bisa dimintai keterangan tentang supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru. pts sd/mi
3.5 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang diperlukan pada tahap pendahuluan, penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru. Penulis melanjutkan pada tahap pengumpulan data, pada tahap ini penulis memperoleh data dengan cara melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru untuk memperoleh inti pokok permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru di SDI Anwarul Jam,Iyyah. Setelah mengetahui inti pokok permasalahan yang ada, maka penulis melanjutkan pada tahap pengembangan dalam penelitian ini penulis ingin mengembangkan desain produk panduan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Desain produk dari panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini perlu melalui tahap validasi desain, penulis memperoleh validasi desain melalui wawancara dengan para ahli yang bisa dimintai keterangan tentang pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru.
D.PROPOSAL PTS PENGAWAS BERPRESTASI 2019
DAFTAR PUSTAKA
Adi Wahyudi, 2012, Economic Education Analysis Journal, Jurnal Universitas Negeri Semarang
Anwar Prabu Mangkunegara, 2005, Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama
A.A.Anwar Prabu Mangkunegara, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia,PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Djalali, 2001, Psikologi Motivasi. Minat Jabatan, Inteligensi, Bakat dan Motivasi Kerja, Malang: Wineka Media
Edu, 2016, Mc. Clelland Theory of Needs, http://edu¬article.blogspot. com/2016/09/ mcclellands -theory-of-needs.html yang di akses pada tanggal 3 Januari 2016
Farley, 2010, Instructional Supervision:
A Descriptive Study Focusing on the Observation and Evaluation of Teachers in Cyberschools, Disertation, Gregory Charles Farley Indiana University of Pennsylvania
Faustino Cardoso Gomes, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi Offset.
Gibson, Ivancevich, dan Donnely, 2003, Organisasi dan Manajemen: Prilaku Struktur. Jakarta: Terjemahan Edisi Keempat. Erlangga.
Glickman, C.D, Gordon, S.P, and Ross-Gordon,J.M, 2007, Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston. Pearson.
Gomes, Faustino Cardoso, Dr. 2003. MSDM. Yogyakarta: Andi
Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber-Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Heidjachman dan Husnan, 2002, Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.
Ishak A & Hendri, 2003, Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta.
Terima kasih telas bersedia berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas tentang PTS Kepala Sekolah SD ,semoga bermanfaat.