Minggu, 24 Juni 2018

CONTOH PTK PAI SMP METODE PAIKEM WORD

CONTOH PTK PAI SMP METODE PAIKEM WORD-Di sekolah umum, Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan satu bidang studi atau unsur pokok keimanan, ibadah, Al-Qur’an, akhlak, muamalah, syari’ah dan tarikh dengan satu silabi. Sedangkan di sekolah berciri khas Islam, Pendidikan Agama Islam merupakan satu kelompok bidang studi terdiri dari Al-Qur’an-Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab yang masing-masing bidang studi memiliki silabi tersendiri.Sedangkan tujuan umum PAI adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik kelas VIII/A SMP Negeri .... Dari hasil observasi secara langsung di kelas VIII/A melalui pra siklus penelitian tindakan dapat diketahui metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran PAI yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum maksimal artinya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kesiapan dalam pembelajaran dan keaktifan peserta didik menggambarkan semangat untuk mengikuti pembelajaran. Obyek penelitian ini adalah di kelas VIII/A SMP Negeri .... Dalam penelitian ini peneleti menggunakan satu kelas untuk menerapkan strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here yaitu kelas VIII/A yang jumlahnya ada 33 peserta didik. ptk pai smp pdf

Setelah dilaksanakan tindakan melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup, peserta didik menjadi semangat belajar dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap pra siklus motivasi belajar peserta didik mempunyai prosentase 58,57 % dan rata-rata tes akhir 64. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan motivasi belajar peserta didik meningkat menjadi 68,57 % dan rata-rata tes akhir 74. Sedangkan pada siklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 motivasi belajar mengalami peningkatan yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diprosentasekan menjadi 80,00 % dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah 79.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas PAI SMP yang diberi judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pai Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Paikem Tipe Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas Viii/A Smpn 02 ... Kabupaten ... Tahun Pelajaran 2016/2017". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PAI SMP KELAS VIII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988  dengan Format PESAN PTK SMP 056 ).

A.DOWNLOAD  TERBARU PTK PAI SMP LENGKAP

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan manusia ini tentunya melalui beberapa proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik menjadi baik.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi¬potensi yang dimilikinya sejak lahir. Aktualisasi potensi ini sangat berguna bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri demi pemenuhan kebutuhannya. Download ptk pai smp pdf Kebutuhan manusia makin lama makin bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Tanpa belajar manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Sebagai peserta didik yang mempunyai kewajiban belajar tentunya ia akan belajar dengan sungguh-sungguh agar hasil yang dicapainya sesuai dengan harapannya yaitu memperoleh hasil belajar yang baik. Tentu saja untuk mencapai hasil yang optimal yaitu dengan usaha mempelajari serta Pendidikan PAI Islam (PAI). Usaha tersebut merupakan indikator dari adanya motivasi.
Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi¬kondisi itu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.

Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan guru hanya sebagai fasilitator. Artinya selama proses pembelajaran, guru berfungsi sebagai penyedia atau pembimbing untuk mempermudah kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dengan begitu, materi PAI yang dipelajari peserta didik bukan sesuatu yang dicekokkan, tetapi sesuatu yang dicari, dipahami kemudian dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini tidak akan terwujud tanpa adanya belajar yang sungguh-sungguh serta motivasi belajar yang tinggi.

Metode pembelajaran atau sering digunakan istilah strategi belajar mengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktek dunia pendidikan. Tidak terkecuali di negara Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke masa seiring dengan kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan KTSP 2006.
Dalam catatan sejarah pendidikan nasional, telah dikenal beberapa pendekatan atau strategi pembelajaran seperti SAS (Sintesis, Analisis, Sistematis), CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), CTL (Contextual Teaching and Learning), Life Skills Education, PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Penerapan PAIKEM dalam proses belajar mengajar, menekankan pada peserta didik untuk aktif, inovatif, kreatif, serta menyenangkan. Istilah menyenangkan dimaksudkan bahwa proses belajar mengajar harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan mendorong semangat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal.

Berangkat dari pokok permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (STUDI TINDAKAN KELAS VIII/A DI SMP NEGERI ...).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dalam pembelajaran PAI kelas VIII/A pada materi macam-macam sujud (sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah) ?
2. Apakah strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI kelas VIII/A di SMP Negeri ... ?

C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan maksud dari penelitian ini. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI pada Materi Macam-Macam Sujud melalui Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM tipe Everyone Is A Teacher Here (Studi Tindakan Kelas VIII/A di SMP Negeri ...)”.
Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain:
1. Upaya
Upaya diartikan sebagai usaha, akal, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya).
2. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, Motivasi artinya mendorong kekuatan badan untuk berkemampuan, bersikap, berperilaku, bekerja dan bergerak. Dalam hal ini yaitu meningkatkan semangat belajar. Meningkatkan semangat belajar peserta didik sangat erat hubungannya dengan keinginan untuk belajar peserta didik di kelas. Keinginan atau wish adalah harapan untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu yang dibutuhkan.
3. Belajar.
Menurut Muhibbin Syah bahwa belajar dapat difahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
4. Pendidikan Agama Islam (PAI), ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

5. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM, adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu maupun pengalaman peserta didik. Inovatif maksudnya dalam proses pembelajaran dimunculkan ide-ide dan inovasi baru. Kreatif maknanya bahwa pembelajaran adalah proses mengembangkan kreativitas peserta didik. Efektif berarti bahwa model pembelajaran apapun harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Contoh ptk pai smp kelas 8 doc  Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.

6. Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here, merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain.
7. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tidak terlepas dari pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan PTK ini adalah:
1. Untuk menemukan format skenario pembelajaran PAI dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dalam menumbuhkan semangat belajar dan hasil belajar peserta didik.
Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat:
1. Secara teoritis
Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui konsep pendekatan strategi pembelajaran berbasis PAIKEM dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here khususnya dalam pembelajaran PAI pada materi macam-macam sujud (sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah) di sekolah yang penulis teliti yaitu di SMP Negeri ....
2. Secara praktis
a. Adanya model pembelajaran yang dapat memberi nuansa baru bagi peserta didik untuk dapat semangat belajar dan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mampu menghadapi masalah-masalah baru dalam kehidupan yang semakin hari semakin beragam terutama dalam masalah beribadah.
b. Bagi guru, diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) yang berdasarkan kurikulum 2004, yakni memberi banyak kreatifitas pada peserta didik dan pendidik sebagai fasilitator.
c. Bagi pengembang kurikulum, diperolehnya ketepatan implementasi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Jadi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi seorang guru agar dapat mendidik para peserta didik secara maksimal, sehingga para peserta didik terdorong untuk semangat belajar yang akan berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya.


B.CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS PAI KELAS VIII SMP WORD

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Motivasi Belajar
1. Definisi Motivasi Belajar
Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembelajaran. Untuk mengetahui apa sebenarnya motivasi maka akan dikemukakan berbagai pendapat motivasi oleh para ahli sebagai berikut :
a. Menurut Sumardi Suryabrata, motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara itu gates dan kawan¬kawan mengemukakan bahwa motivasi yaitu suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Grenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan.
b. Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman, “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
c. Menurut Nana Syaodih S “Kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu disebut motivasi, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong / menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”. Contoh ptk pai smp kelas viii

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa motivasi merupakan suatu perubahan energi pada diri seseorang yang didahului dengan munculnya feeling yang mendorong seseorang bertindak melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan akhir. Setelah diketahui pengertian motivasi, selanjutnya akan dijelaskan tentang pengertian belajar. Para ahli telah mengemukakan definisi belajar antara lain:
a. Menurut W.S. Winkel belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap”.
b. Sedangkan menurut Slameto “Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
c. Menurut Skiner yang dikutip oleh Muhibbin Syah “Belajar adalah suatu proses adaptasi / penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).

Pengertian motivasi dan belajar yang dijelaskan secara terpisah dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar (peserta didik) dapat tercapai.
Motivasi belajar yang dimaksud disini adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan belajar agar tujuan atau cita-cita yang diinginkan dapat tercapai yakni memperoleh ilmu pengetahuan atau kepandaian dengan diindikasikan terjadinya perubahan tingkah laku baik melalui pengalaman atau latihan.
Berkenaan dengan hal ini, yang dimaksud penulis tentang motivasi belajar dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi macam-macam sujud di kelas VIII/A SMP Negeri ....

2. Teori Motivasi
a. Teori Hedonisme
Hedonisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama manusia adalah mencapai kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya.
b. Teori Naluri
Pada dasarnya manusia mempunyai 3 dorongan nafsu pokok atau yang disebut naluri yaitu naluri mempertahankan diri, mengembangkan diri dan mengembangkan / mempertahankan jenis. Kebiasaan atau tindakan-tindakan tingkah laku manusia sehari-hari pada hakikatnya mendapat dorongan dari ketiga naluri di atas. Oleh karena itu, menurut teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
c. Teori Reaksi Yang Dipelajari
Teori reaksi yang dipelajari disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini tindakan atau perilaku manusia berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat ia tinggal jadi tidak berdasarkan naluri. Jadi apabila seorang pendidik akan memotivasi anak didiknya hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan anak didik tersebut.

d. Teori Daya Pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini bila seorang pendidik ingin memotivasi anak didiknya harus berdasarkan atas daya pendorong, yaitu naluri dan reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
e. Teori Kebutuhan
Teori ini yang sekarang banyak dianut, teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu, apabila pendidik ingin memberikan motivasi kepada peserta didik hendaknya mengetahui apa kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.

3. Jenis dan Bentuk Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan dapat berfungsi tanpa rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Peserta didik yang memilih motivasi intrinsik akan mempunyai tujuan menjadi orang terdidik, berpengetahuan, dan ahli dalam bidang tertentu.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan peserta didik sendiri. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas PAI doc Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Pujian, hadiah dan sejenisnya tidak diperlukan karena peserta didik belajar bukan untuk mendapatkan pujian atau hadiah. Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan dari Abraham Maslaw yang dijelaskan di atas.

b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Oemar Hamalik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah medali, pertentangan dan persaingan, yang bersifat negatif adalah sarkasme, ejekan (ridicule) dan hukuman.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan dapat berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Peserta didik yang mempunyai motivasi ekstrinsik belajar karena berharap mendapatkan nilai baik, belajar bukan karena ingin mendapatkan pengetahuan.
Motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran bukan berarti tidak penting, sebab kemungkinan besar keadaan peserta didik dinamis, berubah-ubah dan juga ada komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik, pada keadaan ini peserta didik yang bersangkutan perlu dimotivasi agar giat belajar. Usaha untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik harus sesuai dengan keadaan peserta didik itu sendiri, jadi motivasi ekstrinsik tetap diperlukan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi intrinsik sangat diperlukan dalam pembelajaran, karena timbul dari dalam diri peserta didik. Sedang motivasi ekstrinsik walaupun timbul karena dorongan dari luar juga tetap diperlukan, jadi dari kedua motivasi tersebut sangat dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga berpengaruh pada hasil belajar. 

4. Fungsi Motivasi
Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran. Dilihat dari segi fungsi dan manfaatnya motivasi dapat mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku, dalam hal ini fungsi motivasi adalah:
a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan atau mencari tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Ada juga fungsi-fungsi lain, yaitu mendorong timbulnya perbuatan. Seorang guru dapat mendorong peserta didiknya agar mempunyai motivasi yang baik dan giat belajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar yaitu:
a. Memberi angka
Angka yang baik bagi peserta didik adalah sebuah motivasi karena peserta didik berusaha belajar giat untuk mencapainya. Namun belajar semata-mata untuk mencapai angka tidak akan memberi hasil belajar yang sejati.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi bila setiap orang mempunyai harapan untuk memperolehnya. Bagi pelajar hadiah juga dapat merusak karena dapat menyimpangkan pikiran peserta didik dari tujuan belajar yang sesungguhnya.
c. Saingan
Saingan dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi, namun persaingan juga dapat merusak karena dapat saling merendahkan harga diri temannya.

d. Hasrat untuk belajar
Hasil belajar akan lebih baik apabila ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu. Kuatnya tekad tergantung pada macam¬macam faktor, salah satunya adalah nilai tujuan pelajaran itu bagi peserta didik.
e. Ego-involvement
Seseorang merasa ego-involvement atau keterlibatan diri bila ia merasa pentingnya suatu tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya. Itu sebabnya ia akan berusaha dengan segenap tenaganya untuk mencapai hasil baik untuk menjaga harga dirinya.
f. Sering memberi ulangan
Murid-murid lebih giat belajar apabila tahu akan diadakan ulangan, akan tetapi bila ulangan terlampau sering maka pengaruhnya tidak berarti lagi.
g. Mengetahui hasil
Peserta didik akan tambah semangat jika mengetahui hasil belajarnya baik, akan tetapi jika hasil belajarnya jelek dapat mengurangi motivasi belajar peserta didik tersebut.
h. Kerjasama
Bersama-sama melakukan tugas dapat meningkatkan kegiatan belajar.
i. Pujian
Pujian sebagai akibat pekerjaan yang diselesaikan dengan baik merupakan motivasi yang baik. Pujian akan lebih bermanfaat dari pada hukuman, guru hendaknya mencari hal-hal pada peserta didik yang dapat dipuji, seperti tulisannya, ketelitiannya, tingkah laku dan sebagainya.
j. Teguran dan kecaman
Teguran dan kecaman digunakan untuk memperbaiki anak yang membuat kesalahan, yang malas dan berkelakuan kurang baik, namun harus digunakan dengan hati-hati dan bijaksana agar jangan merusak harga diri anak. ptk pai smp pdf 

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Cita-cita atau aspirasi peserta didik
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan dapat menumbuhkan kemauan untuk giat belajar yang akan menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita¬cita dapat memperkuat motivasi intrinsik maupun ekstrinsik.
b. Kemauan peserta didik
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan untuk mencapainya, karena kemampuan akan memperkuat motivasi belajar anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi peserta didik
Kondisi peserta didik yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan peserta didik
Peserta didik dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan dan ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya agar motivasi belajar peserta didik mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Peserta didik memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.

f. Upaya guru dalam membelajarkan peserta didik
Upaya guru membelajarkan peserta didik terjadi di sekolah dan luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi : (1) menyelenggarakan tertib belajar, (2) membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, (3) membina belajar tertib pergaulan, dan (4) membina belajar tertib lingkungan sekolah. Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah, seperti keluarga, lembaga agama, pramuka dan pusat pendidikan pemuda. Upaya mendidikkan belajar-belajar tertib hidup merupakan kerjasama sekolah dan luar sekolah.
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sebelum membahas tentang pendidikan agama Islam, akan dibahas terlebih dahulu pengertian pendidikan secara umum. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003, pengertian pendidikan adalah sebagai berikut :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Berpijak dari pengertian di atas, dapat dirumuskan pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) ialah sebagai suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pendangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhiratnya kelak. contoh ptk pai smp kelas viii 
Pendidikan Agama Islam (PAI) ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan aj aran-ajaran Islam.
Sedangkan pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.

Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI perlu diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta didik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI yaitu:
a. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
b. Peserta didik disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti dibimbing, diajari atau dilatih dalam meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.
c. Pendidik melakukan kegiatan bimbingan dan latihan secara sadar terhadap peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.
2. Dasar Pendidikan PAI
Dasar pelaksanaan PAI berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Dasar ideal, yaitu “Dasar falsafah negara pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.”
b. Dasar struktural/konstitusional, yaitu: “UUD 45 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: (1) Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.”

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hal pertama yang dirumuskan dalam pendidikan adalah tujuan, sedangkan tujuan dari pembelajaran pendidikan agama islam sebagaimana dalam QS. Al Baqarah ayat 30:
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional pasal 24 lampiran ke-2 dituliskan bahwa:
“Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan-nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan.”

4. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama Islam diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis, dan produktif baik personal maupun sosial.
Dalam PERMENDIKNAS No. 22 BAB II tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum dituliskan:
“Pendidikan Agama Islam (PAI) mencakup mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.”
Berdasarkan pernyataan di atas maka materi PAI meliputi beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
1) Al Qur’an dan Hadits
2) Aqidah
3) Akhlak
4) Fiqih, dan
5) Tarikh dan kebudayaan Islam.

5. Evaluasi PAI
Dalam pembelajaran tugas utama guru adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pre test, proses dan post test.
Test dalam pengertian adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik atau sekelompok peserta didik sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku peserta didik tersebut, yang  dapat dibanding dengan nilai peserta didik yang lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.
Pertama, pre tes, pre tes dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai. Ini perlu untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam poses pembelajaran, serta mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik dan tujuan-tujuan yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.
Kedua, proses. Di sini yang dimaksud dengan proses adalah kegiatan dari pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan melalui modul. Download ptk pai smp pdf Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlihat aktif, baik mental, fisik atau sosial. Sejalan dengan pengertian kurikulum berbasis kompetensi, maka dalam pembelajaran digunakan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat memberikan kompetensi pada peserta didik.

Ketiga, post test, post tes dilaksanakan setelah proses dari kegiatan pembelajaran selesai. Hal ini perlu dilakukan, a) untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok, b) mengetahui kompetensi dan tujuan¬tujuan yang dapat dikuasai peserta didik serta yang belum dikuasai, c) untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti remedial dan peserta didik yang perlu mengikuti pengayaan dan mengetahui tingkat kesulitan mereka dalam mengerjakan modul (kesulitan belajar), d) sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap komponen-komponen modul, proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian tes yang dimulai dari (tes awal) untuk pengetahuan mutu/isi pelajaran yang sudah diketahui oleh peserta didik dan apa yang belum terhadap rencana pembelajaran.
Pada saat dalam pelaksanaan (dalam proses) diperlukan tes formatif untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang sedang berlangsung sudah betul atau belum. Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dipergunakan untuk pengembangan. Sedangkan pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi sumatif untuk mengetahui apakah yang diajarkan efektif atau tidak. Evaluasi formatif ini untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan, keterampilan, atau sikap peserta didik berkembang.

C. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM Tipe Everyone Is A Teacher Here
1. Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut :
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan model belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik.

2. PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan)
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dari penjabaran tersebut dapat diketahui beberapa komponen yang terkandung dalam PAIKEM, antara lain:
a. Pembelajaran
Pembelajaran, seperti yang didefinisikan Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan pro sedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
b. Aktif
Istilah aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dalam proses belajar mengajar peserta didik tidak diperlakukan seperti bejana kosong yang pasif, sehingga peserta didik hanya menerima kucuran ceramah dari seorang guru. Contoh ptk pai smp kelas 8 doc Oleh karena itu, maka dalam strategi pembelajaran berbasis PAIKEM ini, seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan, memproses, dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan baru.
c. Inovatif
Inovatif dalam pembelajaran berbasis PAIKEM, diharapkan dari seorang guru mampu menciptakan terobosan, ide-ide serta berbagai inovasi yang bersifat positif menjadi lebih baik.

d. Kreatif
Memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Dengan demikian guru dituntut untuk mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara maksimal.
e. Efektif
Istilah efektif berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pencapaian kompetensi baru oleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir kegiatan proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada diri peserta didik.

f. Menyenangkan
Dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal, disamping itu pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiah, reward bagi peserta didik yang pada gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya.
3. Landasan PAIKEM
a. Landasan Yuridis Formal
Yang dimaksud dengan landasan yuridis formal di sini adalah dasar hukum yang melandasi diterapkannya PAIKEM. Dalam konteks ini adalah segala bentuk perundangan dan peraturan serta kebijakan pendidikan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia yang didalamnya mengatur dan memberi rambu-rambu tentang implementasi proses pendidikan yang berbasis PAIKEM.
Berbagai bentuk regulasi dan kebijakan pendidikan yang dimaksud antara lain:
1) Dasar Yuridis: UU RI No. 20/2003: Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 1, Ayat 1.
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
2) Dasar Yuridis: PP. 19/ 2005: Standar Nasional Pendidikan Pasal 19, Ayat 1,
“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”

3) Dasar Yuridis: UU RI No.14/2005: Tentang Guru& Dosen
Pasal 6,
“kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”
b. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tinjauan psikologis-pedagogis dalam konteks ini dimaksudkan ingin melihat posisi dan signifikansi penerapan strategi berbasis PAIKEM menurut kajian psikologi belajar. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik (guru) dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan pembelajaran adalah fokus kegiatan akademik di sekolah / madrasah. Dengan demikian, guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar di dalam menentukan kualitas keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses pembelajaran tradisional menitik beratkan pada metode imposisi yakni pembelajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar bagi peserta didiknya. Cara tersebut tidak mempertimbangkan kesesuaian antara materi dengan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan selanjutnya. Dalam pandangan psikologis menyatakan bahwa setiap tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu. Aktivitas belajar akan berhasil apabila berdasarkan motivasi pada diri peserta didik. Peserta didik mungkin dapat dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan, tetapi ia tidak mungkin dipaksa untuk menghayati perbuatan tersebut. Seorang guru dapat memaksakan materi kepada peserta didik, tetapi tidak dapat memaksanya untuk belajar dalam arti yang sebenarnya. Contoh ptk pai smp kelas viii Hal ini berarti letak tugas guru yang paling berat ialah berupaya agar peserta didik mau belajar dan memiliki semangat belajar secara berkelanjutan tanpa dibatasi waktu.
Dalam konteks inilah, kehadiran pendekatan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) diharapkan dapat menuntaskan permasalahan yang dialami oleh guru dan peserta didik sebagaimana tergambar diatas. Berangkat dari strategi pembelajaran berbasis PAIKEM ini semoga bisa dijadikan sebagai bahan inspirasi untuk mewujudkan strategi-strategi pembelajaran yang lebih baik.

4. Prinsip PAIKEM
Dalam penerapan PAIKEM oleh pendidik atau guru bisa dilihat dan dicermati berbagai indikasi yang muncul pada saat proses pembelajaran dilaksanakan. Kriteria ada atau tidaknya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) di antaranya dapat dilihat pada beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika pendidik/guru menerapkan strategi pembelajaran berbasis PAIKEM adalah sebagai berikut:37
a. Memahami sifat peserta didik
b. Mengenal peserta didik secara perorangan
c. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar
d. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masalah
e. Menciptakan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar
g. Memberikan umpan balik
h. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental
5. Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan yang mendeskripsikan dan melukiskan pro sedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu. 
Sebagai sebuah model pembelajaran, everyone is a teacher here juga menekankan pada peran aktif peserta didik. Pada umumnya berbagai kajian yang telah dilakukan lebih bersifat pragmatis, dalam bentuk latihan¬latihan langsung di lapangan. Kajian-kajian yang bersifat kepustakaan baru sebatas pada buku-buku tentang peningkatan mutu pembelajaran. Diantara buku yang membahas model tersebut Melvin L. Silbermen “ Active Learning, 101 cara Belajar Peserta didik Aktif ” yang mengungkapkan berbagai upaya peningkatan pembelajaran dengan menekankan pada peran aktif antar peserta didik dengan model everyone is a teacher here.

Somatis berarti mementingkan raga. Dalam pembelajaran di kelas, buatlah para peserta didik untuk tidak diam di kursi. Ajaklah sesekali para murid itu mengambil sesuatu di depan kelas. Buatlah mereka bergerak, bergerak, dan bergerak saat menerima pelajaran. "Mustahil otak beranjak, bila fisik tak bergerak," tulis Meier. Auditori berarti pemanfaatan suara. Bacakanlah teks-teks yang ada di dalam buku secara indah dan penuh pesona, laiknya seorang penyair sedang membacakan sajak-sajak menariknya. Visual berarti ajarkan pengetahuan dengan gambar. "Otak sangat senang dengan informasi yang digambar dan diberi warna," tulis Meier. Dan intelektual berarti berhubungan dengan perenungan. Jangan mengajar tanpa jeda. Berhentilah sejenak. Biarkan murid merumuskan materi-materi pelajaran yang diperoleh. Biarkan murid-murid membincangkan pengetahuan baru yang diperolehnya. Biarkan pula mereka bertanya, mengkritik, ataupun menggugat.

6. Unsur-unsur Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Unsur-unsur model pembelajaran everyone is a teacher here memiliki unsur-unsur yang saling terkait, yakni:
a. Saling ketergantungan positif (positive interdependence) Ketergantungan positif ini bukan berarti peserta didik bergantung secara menyeluruh kepada peserta didik lain. Jika peserta didik mengandalkan teman lain tanpa dirinya memberi ataupun menjadi tempat bergantung bagi sesamanya, hal itu tidak bisa dinamakan ketergantungan positif. Guru harus menciptakan suasana yang mendorong agar peserta didik merasa saling membutuhkan. Perasaan saling membutuhkan inilah yang dinamakan positif interdependence. Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui ketergantungan tujuan, tugas, bahan atau sumber belajar, peran dan hadiah.

b. Akuntabilitas individual (individual accountability)
Model everyone is a teacher here menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan bahan belajar tiap anggota kelompok, dan diberi balikan tentang prestasi belajar anggota¬anggotanya sehingga mereka saling mengetahui rekan yang memerlukan bantuan. Berbeda dengan kelompok tradisional, akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh sebagian anggota. Dalam everyone is a teacher here, peserta didik harus bertanggungjawab terhadap tugas yang diemban masing-masing anggota. Penelitian Tindakan Kelas PAI doc
c. Tatap muka ( face to face interaction )
Interaksi kooperatif menuntut semua anggota dalam kelompok belajar dapat saling tatap muka sehingga mereka dapat berdialog tidak hanya dengan guru tapi juga bersama dengan teman. Interaksi semacam itu memungkinkan anak-anak menjadi sumber belajar bagi sesamanya. Hal ini diperlukan karena peserta didik sering merasa lebih mudah belajar dari sesamanya dari pada dari guru.

d. Ketrampilan Sosial (Social Skill)
Unsur ini menghendaki peserta didik untuk dibekali berbagai ketrampilan sosial yakni kepemimpinan (leadership), membuat keputusan (decision making), membangun kepercayaan (trust building), kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan manajemen konflik (management conflict skill).
Dengan penguasaan unsur-unsur diatas, dalam penerapan model everyone is a teacher here dalam pembelajaran PAI menjadikan partisipasi aktif peserta didik dan guru, sehingga peranserta aktif dalam pembelajaran berjalan dan terwujud dan tugas yang diberikan sangat memotivasi mereka berfikir dalam mencapai standar kompetensi pelajaran PAI yang sebagai salah satu mata pelajaran yang mempelajari aspek ibadah, terutama menyangkut pengenalan, pemahaman serta melakukan tentang macam¬macam sujud, yaitu sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah.

D. Keterkaitan Model Pembelajaran Everyone is a Teacher Here pada Pokok Bahasan Macam-Macam Sujud
Standar kompetensi Kompetensi dasar
Indikator : 
: 1. Memahami Macam-Macam Sujud
1.1. Menjelaskan pengertian sujud sahwi, sujud syukur dan sujud tilawah.
1.2. Menjelaskan tata cara dan sebab melakukan
sujud sahwi, sujud syukur dan sujud tilawah. 1.3. Mempraktekkan sujud sahwi, sujud syukur
dan sujud tilawah.
: 1.1.1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang sujud sahwi, sujud syukur dan sujud tilawah.
1.1.2. Peserta didik mampu melakukan sujud sahwi, sujud syukur dan sujud tilawah.

Dalam materi pokok bahasan macam-macam sujud dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Sujud sahwi
Sujud sahwi adalah sujud dua kali yang dilakukan karena rukun salat yang terlupakan dalam pelaksanaan salat fardu (salat wajib). Adapun yang menyebabkan sujud sahwi yaitu:
- Lupa mengerjakan sesuatu, misal tasyahud awal
- Sangsi atau ragu-ragu dalam hitungan jumlah rakaat yang dikerjakan
- Kelebihan atau kekurangan dalam rakaat salat
Untuk mengerjakan sujud sahwi yaitu pada waktu sebelum salam dalam salat, dilakukan dua kali sujud .
2) Sujud tilawah
Sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan ketika mendengar dan membaca ayat sajadah dalam Al Qur’an. Sujud tilawah hukumnya sunah. Adapun untuk melakukan sujud tilawah dilakukan satu kali.
3) Sujud syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai ucapan terimakasih kepada Allah SWT karena mendapat nikmat (keuntungan) atau karena terhindar dari bahaya dan kesusahan. Sujud syukur dilakukan satu kali sujud.

Dalam pembelajaran everyone is a teacher here bertujuan untuk membiasakan peserta didik dapat belajar aktif secara individu maupun kelompok dan membudayakan sifat berani , tidak minder serta tidak takut salah dalam berpendapat maupun yang dilakukannya. Download ptk pai smp pdf Dengan pemakaian model everyone is a teacher here dalam materi macam-macam sujud dapat tercapai tujuan untuk mencapai satu tujuan hasil pembelajaran yaitu setiap individu mampu menjelaskan serta melakukan sujud sahwi, sujud syukur dan sujud tilawah. Dimana dalam indikator pokok bahasan sujud peserta didik diharapkan untuk bisa memahami serta menerapkan apa yang telah dipelajari mengenai materi macam-macam sujud. Dan dengan model pembelajaran everyone is a teacher here peserta didik diharapkan untuk berperan aktif dalam pembelajaran, baik dalam penugasan kelompok maupun individu.

E. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI
pada Materi Macam-Macam Sujud melalui Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM tipe Everyone is a Teacher Here
Model mengajar adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar, karena dengan menggunakan model mengajar yang sesuai, tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau dapat terlaksana dengan baik.
Menerapkan metode mengajar harus memperhatikan partisipasi peserta didik untuk terlibat aktif di dalam proses pembelajarannya. Peserta didik dirangsang untuk menyelesaikan problem-problem baik secara individu maupun kelompok, yang pada akhirnya diharapkan dapat terlatih untuk belajar mandiri dan tidak selalu tergantung pada guru.

Meningkatkan semangat belajar peserta didik atau peserta didik dalam pembelajaran adalah tugas guru sebagai motivator, karena apa yang didapatkan sewaktu proses pembelajaran adalah untuk bekal hidup dimasa mendatang.
Melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here ini dapat mendorong peserta didik untuk memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini mendorong peserta didik untuk bersemangat atau mempunyai keinginan (wish) yang kuat dalam belajar.

Pendekatan pembelajaran PAIKEM merupakan bagian dari pembelajaran aktif yang sekaligus pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan tersebut akan memotivasi peserta didik dalam belajar dan mengurangi kejenuhan ketika setiap hari peserta didik berada di dalam kelas. Hal ini yang akan membuat semangat peserta didik menjadi semakin besar hasrat belajar mereka untuk terus mencari ilmu. Pembelajaran dengan pendekatan ini juga akan menjadi lebih bermakna, menemukan situasi baru ketika belajar bersama teman-temannya dan mampu menyelesaikan permasalahan baik individu maupun kelompok. Contoh ptk pai smp kelas 8 doc 
Pembelajaran PAI dengan melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi¬materi pembelajaran dengan kehidupan peserta didik, seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa PAI merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam pembelajaran dengan pendekatan ini disamping peserta didik belajar dengan menyenangkan juga dituntut untuk aktif. Tempat yang pasti untuk menemukan pemaknaan dalam belajar adalah dalam bentuk “pemaknaan aktif”. Dengan menempatkan anak didik dalam kerangka kerja suatu masalah yang sebenarnya, dan dengan menempatkan tanggung jawab untuk suatu solusi atas anak didik dan proses pembelajaran.

F. Pengajuan Hipotesis
Berkaitan dengan hipotesis penelitian, perlu dicatat bahwa keberadaan hipotesis adalah sebagai kesimpulan sementara tentang masalah yang merupakan perkiraan tentang keterikatan variabel-variabel yang diteliti. Sehubungan dengan pendapat tersebut diatas, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah bahwa:
1. Pembelajaran melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM dengan model pembelajaran everyone is a teacher here dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar khususnya dalam pembelajaran PAI.
2. Semakin sering peserta didik tampil sebagai guru bagi dirinya dan orang lain sehingga dapat mencapai kompetensi dasar secara optimal maka semakin baik prestasi belajarnya. Hal tersebut menandakan keefektifan dan keberhasilan dari penggunaan strategi pembelajaran PAIKEM dengan model pembelajaran tipe everyone is a teacher here.

C.CONTOH PTK PAI SMP UNTUK KENAIKAN PANGKAT

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. MODEL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, yaitu kajian sistematika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
penelitian tindakan kelas mempunyai empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu; (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan konkret dalam bentuk proses pengembangan inovatif dalam mendeteksi suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta didik.
Penelitian yang akan dilakukan direncanakan dalam beberapa siklus, yaitu; (a) pra siklus, (b) siklus I, dan (c) siklus II. Pada pra siklus peneliti hanya mengamati dan mengikuti pembelajaran yang dilakukan guru kelas dengan menggunakan metode yang biasa digunakan (konvensional) dan peneliti belum memberikan kisi-kisi bahkan penerapan metode yang hendak digunakan oleh peneliti. Dan peneliti baru menggunakan pembelajaran model everyone is a teacher here pada siklus I dan siklus II. Bila pada siklus II hasil dari proses pembelajaran nilainya masih dibawah KKM dan peserta didik masih pasif dalam megikuti pembelajaran maka alternatif yang ditawarkan adalah melanjutkan sampai mendapatkan nilai sesuai KKM dan aktivitas peserta didik meningkat dan peserta didik semakin bersemangat dalam megikuti pembelajaran. Contoh ptk pai smp kelas viii

B. METODE PENYUSUNAN INSTRUMEN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus dibuat berdasarkan format yang disyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Di dalam RPP dapat dimuat skenario pembelajaran PAI dengan salah satu pokok bahasan yang memuat standar kompetensi macam-macam sujud, yang menggunakan model everyone is a teacher here.
2. Tugas rumah
Tugas rumah diberikan berupa soal-soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas rumah ini dimaksudkan untuk mendalami materi PAI agar bisa mencapai kompetensi, selain itu juga untuk melatih peserta didik menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Instrumen pengamatan
Instrumen pengamatan dengan indikator-indikator yang bisa mengukur keberhasilan model everyone is a teacher here pada pokok bahasan macam-macam sujud yaitu tercapainya kompetensi dasar menjelaskan dan mempraktekkan sujud sahwi, sujud syukur serta sujud tilawah. Dalam hal ini terutama untuk mengukur selama proses pelaksanaan pembelajarannya, baik mengamati keaktifan peserta didik dan tanggung jawab terhadap argumentasinya.

4. Siklus Kegiatan
Siklus kegiatan dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here yang mampu mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan belajar khususnya mata pelajaran PAI yang ada di kelas VIII/A SMP Negeri .... Tahapan dalam penelitian ini disusun melalui siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dirancang dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. 
a. Pra Siklus
Tahap pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran PAI secara langsung di kelas VIII/A SMP Negeri .... Dalam pembelajaran PAI dikelas VIII/A tersebut belum menggunakan model pembelajaran secara aktif dan masih menggunakan metode ceramah yang peserta didiknya masih belum banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi komunikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan peserta didik hanya mendengarkan dan keberanian untuk bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dibenak mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal.
Diakhir pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan pelajaran PAI. Apakah kompetensi yang diharapkan sudah dapat tercapai dengan menggunakan metode ceramah? Apakah peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajarannya? Apakah peserta didik antusias atau memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran PAI di kelas?

b. Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 menggunakan kelas VIII/A. Langkah-langkah besar dalam siklus 1 dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan dalam bentuk RPP. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan peserta didik benar-benar menguasai SK tentang macam-macam sujud.
b) Menyiapkan modul yang berisi soal-soal yang diarahkan bisa menciptakan pembelajaran peserta didik bisa menemukan sendiri.Penelitian Tindakan Kelas PAI doc Dapat menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan macam-macam sujud. Serta mampu menyatakan hikmah melaksanakan sujud sahwi, sujud sukur serta sujud tilawah dalam kehidupan sehari¬hari.
c) Menyiapkan modul tugas untuk dibahas pada pertemuan siklus 2.

2) Pelaksanaan
a) Guru menampung semua permasalahan yang muncul setelah peserta didik mempelajari modul yang diberikan sebelumnya.
b) Permasalahan dibahas bersama dengan tanya jawab. Guru memperjelas atau mempertegas materi yang sedang dipelajari.
c) Guru memberikan kertas untuk masing-masing peserta didik. Kemudian peserta didik diminta untuk membuat sebuah pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari.
d) Guru meminta kembali kertas yang telah diisi pertanyaan.
Kemudian diacak supaya tidak kembali pada peserta didik yang sama lalu dibagikan kembali kepada peserta didik. Untuk difikirkan sejenak mengenai jawaban dari pertanyaan yang tertera pada kertas.
e) Salah satu peserta didik diminta untuk membaca pertanyaan
dalam kertas, kemudian menjawab sesuai dengan pendapatnya.
f) Peserta didik lain berhak atau diperbolehkan menambahi jika
jawaban temannya dirasa kurang tepat.

3) Pengamatan
a) Guru mengamati apakah jiwa seorang guru sudah dapat dilaksanakan oleh peserta didik dalam pembelajaran siklus 1.
b) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik, dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Kemudian guru memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan.
c) Guru mengamati jalannya pembelajaran. Adakah permasalahan yang dihadapi peserta didik.
d) Guru mengklasifikasikan peserta didik yang mampu dan tidak mampu memberi jawaban dan mengemukakan pendapat.

4) Refleksi
a) Secara kolaborasi guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.
b) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan indikator pengamatan. Membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan revisi berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator-indikator.
c. Siklus 2
Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan dikelas VIII/A adalah sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus 1.
Langkah-langkhs yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai dari perencananaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi .
1) Perencanaan
a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1. Penekanan perencanaan disini adalah semangat dalam memberikan jawaban.
b) Menyiapkan modul berupa tugas rumah yang berkaitan dengan materi macam-macam sujud.
2) Pelaksanaan
a) Guru kembali menampung semua permasalahan yang muncul setelah peserta didik mempelajari modul yang diberikan sebelumnya.
b) Permasalahan dibahas bersama dengan tanya jawab.

c) Guru memperjelas atau mempertegas materi yang sedang dipelajari.
d) Guru memberikan kertas untuk masing-masing peserta didik. Kemudian peserta didik diminta untuk membuat sebuah pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari.
e) Guru meminta kembali kertas yang telah diisi pertanyaan. Kemudian diacak supaya tidak kembali pada peserta didik yang sama lalu dibagikan kembali kepada peserta didik. Untuk difikirkan sejenak mengenai jawaban dari pertanyaan yang tertera pada kertas.
f) Salah satu peserta didik diminta untuk membaca pertanyaan dalam kertas, kemudian menjawab sesuai dengan pendapatnya.
g) Peserta didik lain berhak atau diperbolehkan menambahi jika jawaban temannya dirasa kurang tepat.

3) Pengamatan
a) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik, dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Kemudian guru memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan.
b) Guru mengamati jalannya pembelajaran. Guru membandingkan antara pelaksanaan pada siklus 1 dan 2.
c) Guru mengamati jalannya pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here pada tahap ke dua. Dilakukan evaluasi pada individu-individu yang mampu dan tidak mampu merespon dengan baik.
4) Refleksi
a) Secara kolaborasi guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan terhadap pelaksanaan siklus 2. ptk pai smp pdf
b) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan indikator pengamatan. Mengevaluasi bagian-bagian mana yang telah berhasil dicapai, bagian mana yang layak ditindak lanjuti tentang kegiatan pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here.
d. Tes akhir
Setelah pelaksanaan siklus 1 dan 2 maka diadakan tes formatif. Tes akhir ini berupa soal esay, yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan belajar dengan menggunakan metode everyone is a teacher here, yaitu rata-rata nilai di atas 70%.

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus sampai 28 September 2016 yang dilaksanakan di SMP Negeri ....
2. Jadwal pelaksanaan penelitian
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SMP Negeri ....
Tabel 1
Jadwal Penelitian

D. VARIABEL DAN INDIKATOR
Menurut Suharsimi Arikunto, variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel, yaitu motivasi belajar bidang studi PAI peserta didik kelas VIII/A di SMP Negeri ....
Adapun indikator dari variabel hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas VIII/A di SMP Negeri ... adalah peningkatan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan model everyone is a teacher here. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI menjadi fokus dalam penelitian ini. Keaktifan bertanya setelah belajar di rumah, keaktifan dalam mengikuti model pembelajaran, keaktifan dalam memerankan tugas sebagai seorang guru dan yang tidak kalah pentingnya adalah keaktifan dalam menulis serta keaktifan dalam mendengarkan dan memperhatikan penjelasan. Dari keaktifan peserta didik serta ketuntasan materi, kemudian dilakukan ulangan. Sehingga diperoleh nilai mata pelajaran PAI. Baru kemudian dibuat beberapa siklus untuk melihat seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik.
Tabel 2
Indikator keberhasilan Peserta Didik dalam pembelajaran

E. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakter umum yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik kelas VIII/A di SMP Negeri ....
Sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam pnelitian ini adalah peserta didik kelas VIII/A di SMP Negeri .... Data peserta didik yang menjadi subjek penelitian ini adalah :
Tabel. 3
Data peserta didik yang menjadi subjek penelitian

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:
a. Dokumentasi
Dokumen merupakan kumpulan data variable yang berbentuk lisan maupun act ifact, foto dan sebagainya. Sumber dokumentasi pada dasarnnya adalah segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi. Download ptk pai smp pdf  Metode dokumenter ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peeserta didik yang menjadi sample penelitian yaitu Classroom Action Research.
b. Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik setelah melakukan pembelajaran PAI dengan metode everyone is a teacher here untuk mengetahui kemampuan peserta didik
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada tiap siklus untuk membuat kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.
Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here yang dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran dan semangat belajar peserta didik. Sehingga dapat diukur perkembangan prestasi belajar peserta didik.

d. Lembar Kerja
Lembar kerja oleh peneliti dengan menggunakan soal-soal yang diberikan peserta didik pada tiap siklus. Lembar kerja juga dipakai unntuk mengetahui kektifan dan ketrampilan peserta didik dalam proses pembelajaran.
e. Wawancara
Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Metode ini oleh peneliti digunakan untuk mewawancarai guru sebagai mitra kerja dalam melaksanakan penelitian.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisis pendahuluan
Langkah awal peneliti akan mencari data jumlah peserta didik kelas VIII/A yang menjadi subjek penelitian.
2. Analisis uji hipotesis
a. Data Semangat Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahui seberapa besar semangat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran PAI. Maka analisis ini dilaksanakan pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui pro sentase. Contoh ptk pai smp kelas 8 doc Penghitungan prosentase semangat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
sebagai berikut:

Prosentase (%) = n
----x100 %
Keterangan: N
N = Jumlah seluruh skor.
n = Skor yang diperoleh tiap peserta didik.
% = Tingkat prosentase yang ingin dicapai.
Kriteria penafsiran variabel penelitian yang ditentukan sebagai berikut:
a. 80% - 100% = Baik sekali
b. 50% - 79% = Baik
c. 25% - 59% = Cukup
d. 0% - 24% = Kurang

b. Data Hasil Belajar Peserta Didik
Ketuntasan belajar dalam akademik dapat dilihat dan diambil dari kemampuan kognitif peserta didik dalam menyelesaikan soal dianalisis dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar klasikal. Rumus yang dipergunakan adalah:
1) Menghitung rata-rata
Untuk mengetahui nilai rata-rata tiap peserta didik bisa menggunakan rumus:

Keterangan:
x = rata-rata nilai
x = jumlah seluruh nilai
N = jumlah peserta didik
2) Menghitung ketuntasan belajar
a) Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif pro sentase dengan perhitungam:
                                   Jumlah nilai yang diperol peserta didik
Ketuntasan individu = -----------------------------------------------X100%
                                            Jumlah seluruh nilai
b) Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif pro sentase dengan perhitungan:
                                       Jumlah peserta didik yang tuntas
Ketuntasan klasikal = --------------------------------------------------- 100%
                                     Jumlah peserta didik secara keseluruhan

Keberhasilan dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65 % sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah peserta didik yang ada pada kelas tersebut.

D.CONTOH LAPORAN PROPOSAL PTK SMP LENGKAP

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyana, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Alwi, Hasan et.al, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Edisi II.
Arikunto Suharsimi, et. all, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Bumi Aksara, 2008), Cet. VII.
, Man ajem en Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, Cet. 7. , Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 9.
Atmadi, A. dan Y. Setyaningsih, Transform asi Pendidikan; Memasuki Millennium Ketiga, Yogyakarta: Kanisius, 2000.
Boeree George, Belajar dan cerdas bersama, Psikologi Dunia, Yogyakarta: Prismasophie, 2006.
Darsono. Max, dkk., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP Semarang Press, 2000.
Departemen Agama RI, Al-Qur ’an dan Terjemahnya, Jakarta: Al Huda, 2005. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet. III.
Djamal, Murni, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN, 1984.
Djamarah, Bahri, Saiful, dan Aswan Zain., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006, Cet. III.
Djamarah, Bahri, Syaiful, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Dryden, Gordon dan Jennette Vos, “Revolusi Cara Belajar”, Alih Bahasa Word + Translation Service, Bandung: Kaifa, 2002, Cet. III.
Ebbutt, dikutip dalam Wiraatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Hadi Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UII, 1993.
, Revolusi Pendidikan di Indonesia: Membedah Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: ar-Ruzz, 2005.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito, 1983.
, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Ismail SM, , Strategi Pembelajaran PAI Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: RaSAIL Media Group, 2008.
Kneller, F. George, Logic and Language of Education, London, Sydney: John Willey and Sons Inc. New York, 1996.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991.
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya 2005, Cet. II.
Meier, Dave, Accelerated Learning Handbook : Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, New York: Mc Graw Hill, 2000.
Morgan T. Clifford, Introduction to Psychology, New York: M.C. Grow Hill Company Inc., 1961.
Muchtar, Hari, Jauhari, Fiqih Pendidikan, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005.
Mudhofir, Teknologi Intruksional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999, Cet. VII.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Rosdakarya, 2002, Cet.II.
Muhammad Ali, Strategi Penelitian Statistik, Bandung: Bumi Aksara, 1993. Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, Jakarta: Misaka Galiza, 2003, Cet. III. Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Rosdakarya, 2005.
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang: Gunung Jati dan Yayasan al-Qalam, 2002, Cet. 1.
Sukmadinata, Syaodih, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Nasution S., Didaktis Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Nurkanca, Wayan dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.
PERMENDIKNAS No. 22, 23, 24 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Poster, Bobbi, de dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, terj. Bandung: Kaifa, 2003, Cet. XVIII.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.. Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta, 2003.
Sardiman, A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, edisi I Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Shihab, Quraish, M., Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, 1994. Silberman, Mel, Active Learning, Yogyakarta: YAPPENDIS, 2002, Cet.II.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Cet. III.
Sukmadinata, Nana, Syaodih, Landasan psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT.Rosda Karya , 2003.
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, Cet. I..
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006. Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999, Cet. V.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK PAI SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.