Kamis, 06 September 2018

CONTOH LENGKAP PTK PAI SD KELAS III TERBARU

CONTOH LENGKAP PTK PAI SD KELAS III TERBARU-Dalam penelitian ini penulis memiliki rumusan masalah; 1) Apakah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan respon pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS ......................................? 2) Apakah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan penguasaan materi pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS .....?

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan respon siswa pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS .................................. 2) Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sswa pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS .....
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan teknik analisis statistik sederhana. Subyek penelitian sebanyak 27 anak, menggunakan teknik observasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen penilaian yang berupa Lembar Observasi dan Lembar Kerja Siswa.download gratis ptk pai sd filetype doc
Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh data hasil penelitian terhadap respon siswa kelas III MIS ............................... Pada Siklus I adalah 40%, pada siklus II 50% dan pada siklus III adalah 85%.
Penggunaan media audiovisual juga dapat meningkatkan prestasi siswa dalam memahami tugas yang diberikan oleh guru, pada siklus I ketuntasan siswa diperoleh data 60% dan pada siklus II adalah 70% sedangkan pada siklus III sebesar 85%.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel PAI SD yang diberi judul “ Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Pada Pelajaran Fiqih Materi Sholat Fardhu Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Siswa Kelas Iii Mis ............Tahun Pelajaran 20../20..". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PAI SD KELAS III lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 061 SD ).

A.DOWNLOAD PTK PAI SD MATERI SHOLAT FARDHU

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan secara luas dan umum sebagai dasar yang diajarkan oleh pendidik melalui bimbingan dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses kemajuan kearah tercapainya pribadi dewasa.download gratis ptk pai sd filetype doc
Kehidupan dan peradaban manusia di era globalisasi ini mengalami banyak perubahan. Dalam mere spon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan pendidikan baik di bidang ilmu-ilmu social, ilmu alam, ilmu pasti maupun ilmu¬ilmu terapan. Namun bersamaan dengan itu, muncul sebuah krisis politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan ras. Sehingga berdampak pada perubahan yang terjadi dalam bersikap dan tingkah laku, selain itu juga dampak dari era kemajuan tersebut kita lihat kenyataan banyak orang lalai akan asal-usul mereka, yaitu manusia yang diciptakan oleh Allah,mereka lupa akan kewajibannya, yaitu melakukan kewajiban berupa sholat 5 waktu dan ibadah lainnya, salah satu cara agar pendidikan cara melakukan sholat dapat efektif dan dapat diamalkan meka pemerintah memberi kebijaksanaan kepada sekolah tingkat dasar agar diberikannya pelajaran tentang ibadah yaitu Fiqih.download gratis ptk pai sd filetype doc
Berdasarkan keterangan diatas, pendidiklah yang menjadi ujung tombak, artinya jika pendidikan menggantungkan nasib dan masa depan seseorang, keluarga dan masyarakat. Perlu kita ketahui bahwa dunia masa depan yang dipicu, padahal pendidikan adalah sumber bagi ilmu dan pengetahuan, apalagi ilmu dan pengetahuan agama dengan hokum-hukumnya yang termuat dalam mata pelajaran Fiqih.

Dengan mata pelajaran Fiqih ini kita bisa menanamkan dan sekaligus menumbuh kembangkan diri peserta didik, sehingga akan diperoleh lulusan yang berilmu pengetahuan dan teknologi dengan manusia yang Islami. Akibatnya dapat melahirkan generasi yang handal berkualitas di masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan khususnya pengajaran pendidikan agama Islam khususnya Fiqih, guru memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai hasil belajar yang optimal dan sekaligus menerpkan dalam kehidupan sehari-hari, jadi seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap professional dalam pembelajaran dan mendidik siswanya.
Salah satu usaha guru yaitu dengan memulai media, yang mana ini merupakan unsur yang penting, karena proses pengamatan yang melibatkan hampir seluruh panca indra yang dalam hal ini pengamatan tidak sama dengan sekedar melihat saja. Pembelajaran dengan metode ini berarti membantu guru untuk mencapai peningkatan efektifitas dalam mengelola kelas. Bagi guru, media merupakan alat bagi guru untuk mengajar, sedagkan bagi siswa merupakan kesempatan untuk melayani kedua proses, yaitu guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar.
Salah satu hal yang mendukung adalah penggunaan media. Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pembelajaran bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan.

Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar dan mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dalam mengajar dan memudahkan murid dalam menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang pro fesional dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan.
Dari berbagai jenis media yang ada, diantaranya adalah media audiovisual yaitu yang dapat ditangkap dengan indra pendengaran dan indra penglihatan. Jenis ini terdiri dari salah satu diantaranya adalah VCD (Video Compact Disk)laporan ptk pendidikan agama islam sd doc
Video Compact Disk (VCD) adalah Video yang salah satu bentuknya adalah Video Disc masih termasuk media pembelajaran audio visual. Yudhi Munadi dalam bukunya Media Pembelajaran mendefinisikan video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak dan suara. VCD (Video Compact Disk) adalah salah satu bentuk dari Video Disc, yaitu sarana menyimpan dan mencari gambar.
Pembelajaran Fiqih di MIS .............................., pada saat ini dirasakan masih kurang berhasil dalam penyampaiannya, indikator ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang tampak dapat dilihat dari berbagai faktor dibawah ini :
1. Respon anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Fiqih masih kurang yaitu 14 anak dari 27 anak.
2. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada tes formatif masih kurang sekitar 13 anak dari 27 anak.
Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya wawasan guru dalam memilih dan menerapkan media yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih.
Kondisi ini tidak dapat dibarkan saja, karena jika penerapan proses awal salah, hal ini bisa dipastikan bahwa proses selanjutnya akan juga mengalami kegagalan. Dengan demikian perbaikan proses pembelajaran di MIS Al-Wathan............................ perlu dilakukan.laporan ptk pendidikan agama islam sd doc
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, sangatlah penting bagi peneliti untuk mencoba menerapkan penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa MIS Al-Wathan ............................ Kelas III Tahu Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan uraian tersebut diataas, peneliti mengangkat judul : “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS III MIS ........................ 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Agar terfokus dalam pembahasannya, peneliti perlu menetapkan rumusan permasalahan, adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan respon pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS ....................?
2. Apakah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan penguasaan materi pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS ...............................?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah dalam mengadakan pembahasan setiap kegiatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS............................
2. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan penguasaan materi pada pelajaran Fiqih materi sholat fardhu siswa kelas III MIS ....................?

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
a. Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Fiqih di MIS.....................
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Fiqih
2. Manfaat bagi guru
a. Dapat meningkatkan ketrampilan dalam menggunaan media pada proses kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran Fiqih
b. Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas profesional guru dalam melaksanakan pembelajaran.laporan ptk pendidikan agama islam sd doc

E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari perbedaan pemahaman beberapa istilah yang digunakan dalam judul dan pernyataa penelitian, perlu diberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang terdiri dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Sedangkan belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atas ilmu.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, prestasi belajar adalah tingkat pencapaian yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang diterapkan oleh masing-masing bidang studi setelah mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.
Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.
2. Pembelajaran Fiqih di MI
Pelajaran Fiqih dalam Kurikulum Madrasah di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,dan mengamalkan hokum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan..

Setiap mata pelajaran memiliki karekteristik tertentu yang dapat membedakan dengan mata pelajaran yang lain. Salah satunya ialah pendidikan Agama Islam. Secara umum Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dan ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Agama Islam seperti terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Namun pada prinsip-prinsipnya Pendidikan Agama Islam tertuang dalam tiga kerangka ajaran Islam yakni aqidah, syari’ah dan akhlak.
Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran

PAI yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fiqih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.

Mata pelajaran Fiqih di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
Mata pelajaran Fiqih di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.
3. Media Pembelajaran Audio Visual
Oemar Hamalik mendifinisikan media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikais antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Jenis-jenis media pendidikan dibagi menjadi beberapa macam yaitu dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi 3 macam :
a. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio, kaset rekoorder, peringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. 
Video Compact Disk (VCD) adalah Video yang salah satu bentuknya adalah Video Disc masih termasuk media pembelajaran audio visual. Yudhi Munadi dalam bukunya Media Pembelajaran mendefinisikan video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak dan suara. VCD (Video Compact Disk) adalah salah satu bentuk dari Video Disc, yaitu sarana menyimpan dan mencari gambar.
Adapun maksud media audio visual pada penelitian ini adalah media VCD (Video Compact Disk) yang digunaka pada penyampaian materi pembelajaran Fiqih materi Sholat Fardhu.

B.PROPOSAL PTK PAI KELAS 3 SD/MI LENGKAP

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A. Meningkatkan Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Ada beberapa pendapat tentang pengertian belajar, diantaranya :
a. Menurut Uzer Usman bahwa belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat lingkungannya. Pada umumnya belajar dapat diartikan kegiatan fisik dan psikis, kedua aspek itu sering melengkapi dan bertalian satu sama lain. Kegiatan manusia dalam perbuatannya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani.
b. Oemar Hamalik juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat latihan dan pengalaman.
c. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi lingkungan. Dalam pengertian ini secara jelas menegaskan bahwa terbentuknya makna hasil belajar tidak dapat berdiri sendiri hanya dari proses pendidikan, namun dari aspek yang lain ikut menentukan.
Sedangkan dalam beberapa buku psikologi terdapat beberapa definisi mengenai pengertian belajar, diantaranya :
a. Whiterhington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan ”Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada aksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
b. Cronbach di dalam buku psikologi belajar menyatakan bahwa “Learning is shown by change in behavior as a result of experience ”. Pengertian ini dapat diartikan bahwa belajar sebagai suatu aktifitas yang di tunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
c. Belajar menurut Hilgard and Bower yang dikutip Snelbecher adalah “Learning is the process by which an activity originalies or is change through reacting to an encountered situation, provided that the characteristies of the change in activity can ’t be explained on the basis of native response tendencies, maturation or temporary states of the organism ”. Belajar adalah suatu proses yang di awali dengan aktifitas¬aktifitas atau suatu perubahan yang diakhiri dengan reaksi untuk menghadapi situasi yang baru yang dapat memberikan perubahan pada karakteristik anak sesuai dengan kematangannya.
Definisi-definisi yang telah dikemukakan tersebut diberikan oleh ahli-ahli yang berbeda-beda pendiriannya, berlain-lainan titik tolaknya. Jika kita simpulkan definisi-definisi tersebut dari yang lain maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut :
1) Belajar itu membawa perubahan
2) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru
3) Perubahan itu terjadi karena usaha. 
Dari beberapa pengertian belajar diatas penting hukumnya bagi semua manusia, karena Islam adalah agama itu ilmu dan cahaya, bukanlah suatu agama itu kebodohan dan kegelapan dan telah dibuktikan dengan turunnya wahyu yang pertama mengandung perintah membaca kepada Rasulullah seperti dalam Surat Al Alaq : 1-5 :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (.S. Al Alaq : 1-5)8
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Dalam interaksi belajar mengajar ditentukan bahwa proses belajar yang dilakukan siswa merupakan kunci keberhasilan belajar, proses belajar merupakan aktifitas psikis berkenaan dengan bahan belajar untuk mencapai keberhasilan harus .ptk pai sd terbaru memperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah sebagai berikut : 
a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern), diantaranya :
1.) Aspek Jasmaniah
Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dan idividu. Tiap orang memiliki kondisi dan kesehatan jasmani yang berbeda, kondisi fisik indera penglihatan, pendengaran, peraba dan penciuman serta pengucapan.
2.) Aspek Psikis
Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan kognitif dari individu.
3.) Kondisi Intelektual
Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat, baik bakat sekolah yaitu penugasan siswa akan pengetahuan atau pelajaran yang telah lalu maupun bakat pada pekerjaan.
b. Faktor yang berasal dari luar (ekstern)
1.) Lingkungan dari keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling utama dalam pendidikan. Dalam memberikan landasan dasar bagi proses belajar mengajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor fisik dan sosial psikologis yang ada di dalam lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota-anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan positif terhadap perkembangan belajar anak. Selain itu hubungan keluarga yang akrab, dekat, penuh rasa saling menyayangi, mempercayai, membantu dan saling mengerti, juga berperan penting dalam mempengaruhi belajar anak.
2.) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah ini meliputi lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, dan sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-gurunya, serta staf-staf sekolah yang lain. Lingkungan sekolah juga menyangkut akademis yaitu suasana dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan lainnya.
3.) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat yaitu dimana siswa sebagai warga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, yang terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber yang di dalamnya akan memberi
pengaruh yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya.
3. Prestasi belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang terdiri dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “has il usaha”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Sedangkan belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atas ilmu.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, prestasi belajar adalah tingkat pencapaian yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang diterapkan oleh masing-masing bidang studi setelah mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.
Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.ptk pai sd terbaru
b. Tipe Prestasi Belajar
Tujuan Pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor (kemampuan/ ketrampilan bertindak/ berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar siswa, dari proses pengajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional) Dengan perkataan lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup ketiga aspek hasil belajar tersebut.
Dalam tujuan pendidikan yang ingin dicapai kategori dalam bidang ini yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan karena sebagai tujuan yang hendak dicapai, dengan kata lain tujuan pengajaran dapat dikuasai siswa dalam mencapai tiga aspek tersebut, dan ketiganya adalah pokok dari hasil belajar, menurut “Taksonomi Bloom” diklasifikasikan pada tiga tingkatan domain, yaitu sebagai berikut:
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif (berkaitan dengan daya pikir, pengetahuan, dan penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan bernalar yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan masalah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi belajar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan eveluasi1.
2) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik, ketrampilan motorik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Simpson (1966-1967 ) menyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan.ptk pai sd terbaru
yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.
3) Ranah Afektif
Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti perasaan senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup..ptk pai sd terbaru
4. Pelajaran Fiqih di MI
a. Pelajaran Fiqih di MI
Pelajaran Fiqih dalam Kurikulum Madrasah di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,dan mengamalkan hukum Is lam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. 
b. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MI
Mata pelajaran Fiqih di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
1) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan
ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.
Adapun materi yang dipelajari dalam pembelajaran Fiqih dalam penelitian ini adalah Mempraktekkan shalat fardhu seperti tercantum dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang disebutkan dalam Permenag RI No. 2 Tahun 2008, adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya disebutkan sebagai berikut 

5. Media Pembelajaran Audio Visual
a. Pengertia Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Kata media berasal dari Bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperolh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyususn kembali informasi visual atau verbal. 
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology / AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. 
Robert Hanick dan kawan-kawan mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dalam sudut pandang yang sama Kemp dan Dayton mengemukakan peran media dalam proses komunikasi sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).
Sedangkan Oemar Hamalik mendifinisikan media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikais antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
b. Ciri-ciri Media Pendidikan
Gerlach & Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
Ciri-ciri media pendidikan antara lain :
1.) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan mdia merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket computer, dan film..ptk pai sd terbaru  Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2.) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transpormasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
3.) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditranportasikan melalui ruang, dan sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket computer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.

C.CONTOH LENGKAP PTK PAI FIQIH SHOLAT SD DOC

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunkan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berfikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang berpartisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam kegiatannya.
Menurut Ebbut sebagaimana dikutip oleh Wiriatmadja, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kajian sistematik dan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Dari definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang di laksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang berbentuk kolaboratif.
Peran guru dan peneliti adalah sejajar, artinya guru juga berperan sebagai peneliti selama penelitian brelangsung. Inti Penelitian ini terletak pada tindakan yang dibuat kemudian diujicobakan dan di evaluasi, apakah tindakan alternatif ini dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran ataukah tidak.

B. Setting dan Subyek Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian kelas ini selama 2 bulan, yaitu pada bulan Januari dan Februari 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga siklus, dan masing-masing siklus 2 minggu atau 2 kali pertemuan.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIS...........................
2. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas III MIS ......................dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan guru dalam mengatur proses pembelajaran. Adapun secara rinci daftar siswa kelas III MIS ...................., Tahun 2015/2016 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel 1.

C. Desain Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas pada penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Hal ini telah memenuhi persyaratan sesuai dengan pendapat Arikunto, dkk, yang menyatakan bahwa “Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus ke II dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas. Pada setiap siklus kegiatan pembelajaran di mulai dari perencanaan, tindakan, pemantauan atau observasi, dan refleksi.3Perencanaan pembelajaran pada siklus I didasarkan pada identifikasi masalah yang ditemukan, apakah masalah tersebut terjadi karena kondisi pembelajaran peserta didik atau guru, sedangkan perencanaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil refleksi hasil peserta didik pada kegiatan pembelajaran siklus I.
Model penelitian ini merujuk pada proses pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model Spiral dari Kemmis dan Taggart yang di kutip oleh Suharsimi Arikunto yang terdiri dari beberapa siklus dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan sebelumnya. Dalam setiap silusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Prosedur dasar tersebut dapat dilihat pada bagan tersebut di bawah ini.
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajaran dalam proseur penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah :
1.) Identifikasi masalah yang timbul berdasarkan hasil observasi awal peneliti terhadap kondisi peserta didik dan guru.
2.) Perencanaan tindakan dengan kolaborasi antara guru dengan peneliti yaitu penggunaan media audiovisual
3.) Peneliti menyusun jadwal kegiatan penelitian dengan batuan guru.
4.) Peneliti menyusun lembar kegiatan peserta didik, lembar observasi, RPP dan alat evaluasi akhir siklus
5.) Penyusunan RPP, pada siklus I pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran Fiqih Kelas III Semester II adalah sebagai berikut :

Standar Kompetensi : 1. Mempraktekkan Sholat Fardhu
Kompetensi Dasar : 1. Menyebutkan Ketentuan Tata Cata Sholat Fardhu
Indiktor : 1. Siswa mampu menyebutkan syarat wajib sholat
2. Siswa mampu mnyebutkan syarat sah sholat
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan syarat wajib sholat dengan benar
2. Siswa dapat menyebutkan syarat sah sholat dengan benar
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap pelaksnaan tindakan ini adalah :
1.) Pada awal pembelajaran guru memberikan motivasi dan apersepsi tentang sholat fardhu.
2.) Guru mengadakan pre test
3.) Guru mempersiapkan peralatan berupa VCD dan perlengkapannya.
4.) Guru mengatur strategi pembelajaran.
5.) Guru memutar VCD yang berisi tentang sholat fardhu
6.) Siswa memperhatikan VCD yang diputar
7.) Guru mengadakan observasi terhadap siswa
8.) Setelah selesai pemutaran VCD, guru mengulas materi berdasarkan media yang dipakai
9.) Guru memberi kesempatan untuk bertanya kepada siswa terhadap hal-hal yang belum jelas, setelah selesai guru memberikan tes formatif terhadap siswa tentang materi hari itu.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas.
Observasi ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh kolaborator dalam pembelajarannya, diantaranya :
1) Penguasaan kolaborator dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih pada pokok bahasan sholat fardhu dan sub pokok bahasan ketentuan sholat fardhu
2) Untuk mengetahui daya ingat, daya tangkap serta pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut :
(1) Respon anak. Aspek respon siswa ini dapat diamati dengan melihat
bagaimana minat dan perhatian anak terhadap materi yang
disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
(2) Ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif terhadap materi pembelajaran Fiqih yang disampaikan.
d. Refleksi
Tahapan akhir dari siklus pertama adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi peneliti dan guru menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil analisis diperoleh data sebagai berikut :.ptk pai sd terbaru
1) Aspek Respon anak. Berdasarkan penelitian diperoleh data respon siswa terhadap materi pembelajaran Fiqih setelah ditunjang dengan penggunaan media audiovisual adalah 40%
2) Aspek ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif diperoleh data 60%.
Berdasarkan uraian singkat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang ditentukan masih belum tercapai. Target yang ditetapkan adalah masing-masing aspek mencapai skor sekitar 80%. Kendala yang dihadapi adalah siswa kadang-kadang masih kurang respon, masih kurang semangat sehingga perlu evaluasi lagi terhadap hal-hal yang telah direncanakan dan dilakukan pada siklus pertama.
Peneliti dan kolaborator akhirnya mengadakan perencanaan untuk perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Siklus kedua sama dengan siklus pertama. Siklus kedua juga teridiri dari empat tahapan. Pada tahapan perencanaan dilakukan identifikasi masalah yang timbul pada saat siklus pertama. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahapan tindakan penyusunan RPP yaitu skenario pembelajaran yang mencakup alternatif pemecahan masalah pada siklus pertama yang disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
Pada siklus kedua kegiatan pembelajaran Fiqih membahas tentang hal¬hal yang membatalkan sholat.
Lembar observasi disesuaikan dengan tema namun tetap mengacu pada aspek pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama. Adapun Lembar Observasi Siswa terdapat dalam lampiran 1.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan yang mengacu pada skenario RPP yang disusun pada siklus kedua difokuskan pada kegiatan pembelajaran dike las.
Adapun RPP yang dimaksudkan sebagai berikut :
Standar Kompetensi : 1. Mempraktekkan Sholat Fardhu
Kompetensi Dasar : 2. Mempraktekkan keserasian
gerakan dan bacaan sholat fardhu Indiktor : 1. Siswa mampu membaca dan
menghafal niat sholat fardhu
2. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan takbirotul ikrom dan do’a iftitah dan gerakannya
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu melafalkan niat sholat fardhu dengan benar dan fasih
2. Siswa mampu melafalkan bacaan takbirotul ikrom dan bacaan do’a iftitah.
Kegiatan ini dapat diurakan seperti dibawah ini :
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2) Guru mempergunakan media audiovisual berupa VCD dan peralatannya dalam menyampaikan materi dan menjalankan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam
3) Guru membuat kelompok-kelompok untuk memberi tugas kepada anak yaitu melafalkan niat sholat fardhu, dilanjutkan dengan bacaa takbirotul ikrom dan do’a iftitah.
4) Guru memimpin dalam melafalkan niat dan takbirotul ikrom dan do’a iftitah, kemudian secara klasikal ditirukan oleh siswa
5) Pada akhir kegiatan kolaborator mengadakan konfirmasi dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada hari itu.
c. Observasi
Sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama, siklus kedua pada tahapan pengamatan atau observasi juga dilaksanakan pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung hingga pembelajaran berakhir. Observer mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru, dalam hal ini adalah kolaborator, untuk dilihat kemajuan sesuai dengan lembar observasi yang digunakan.
Sama halnya dengan aspek yang diamati pada siklus pertama, siklus kedua juga mengamati :
1) Penguasaan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih serta ketrampilan penggunaan media audiovisual dalam menerima materi yang disampaikan.
2) Untuk mengetahui daya ingat, daya tangkap serta pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut :
(1.) Respon anak. Aspek respon siswa ini dapat diamati dengan melihat bagaimana minat dan perhatian anak terhadap materi yang disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif terhadap materi pembelajaran Fiqih yang disampaikan.
d. Refleksi
Tahapan akhir dari siklus kedua adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil analisis diperoleh data sebagai berikut :
1) Aspek Respon anak. Berdasarkan penelitian diperoleh data respon siswa terhadap materi pembelajaran Fiqih setelah ditunjang dengan penggunaan media audiovisual adalah 50%
2) Aspek ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif diperoleh data 70%.
Berdasarkan uraian singkat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang ditentukan masih belum tercapai. Target yang ditetapkan adalah masing-masing aspek mencapai skor sekitar 80%. Dari beberapa kendala diatas, peneliti dan kolaborator merencanakan untuk melakukan perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus III.ptk pai sd doc
3. Siklus III
a. Perencanaan
Siklus ketiga sama dengan siklus kedua. Siklus ketiga juga teridiri dari empat tahapan. Pada tahapan perencanaan dilakukan identifikasi masalah yang timbul pada saat siklus kedua. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus kedua. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahapan tindakan penyusunan RPP yaitu skenario pembelajaran yang mencakup alternatif pemecahan masalah pada siklus kedua yang disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
Pada siklus ketiga kegiatan pembelajaran Fiqih membahas tentang bacaan gerakan rukuk, I’tidal, sujud, duduk dan bacaan tasyahud.
Lembar observasi disesuaikan dengan kegiatan namun tetap mengacu pada aspek pengamatan yang dilakukan pada siklus kedua. Adapun Lembar Observasi Siswa siklus III terdapat pada lampiran 2.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan yang mengacu pada skenario RPP yang disusun pada siklus ketiga difokuskan pada kegiatan pembelajaran dike las.
Adapun RPP yang dimaksudkan sebagai berikut :
1. Mempraktekkan Sholat Fardhu
2. Mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan sholat fardhu
1. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan rukuk, dan I’tidal, dan sujud
2. Siswa mampu membaca menghafal bacaan duduk, dan tasyahud
1. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan rukuk, dan I’tidal, dan sujud
2. Siswa mampu membaca menghafal bacaan duduk, dan tasyahud
Kegiatan ini dapat diurakan seperti dibawah ini :
1.) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama antara peneliti dan guru. yang telah dipersiapkan .
2.) Guru mempergunakan media audiovisual berupa VCD dan peralatannya dalam menyampaikan materi dan menjalankan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP.
3.) Guru membuat kelompok-kelompok untuk memberi tugas kepada anak yaitu melafalkan dan menghafal bacaan rukuk, dan I’tidal, dan sujud
4.) Guru memimpin dalam melafalkan bacaan ruku’, I’tidal, dan sujud kemudian secara klasikal ditirukan oleh siswa
5.) Pada akhir kegiatan kolaborator mengadakan konfirmasi dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada hari itu.
c. Observasi
Sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama, siklus kedua pada tahapan pengamatan atau observasi juga dilaksanakan pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung hingga pembelajaran berakhir. Observer mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru, dalam hal ini adalah kolaborator, untuk dilihat kemajuan sesuai dengan lembar observasi yang digunakan.
Sama halnya dengan aspek yang diamati pada siklus kedua, siklus ketiga juga mengamati :
(1.) Penguasaan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih serta ketrampilan penggunaan media audiovisual dalam menerima materi yang disampaikan. Untuk mengetahui daya ingat, daya tangkap serta pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut :ptk pai sd doc
1.) Respon anak. Aspek respon siswa ini dapat diamati dengan melihat
bagaimana minat dan perhatian anak terhadap materi yang
disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
2.) Ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif terhadap materi pembelajaran Fiqih yang disampaikan
d. Refleksi
Tahapan akhir dari siklus kedua adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil analisis diperoleh data sebagai berikut :
1) Aspek Respon anak. Berdasarkan penelitian diperoleh data respon siswa terhadap materi pembelajaran Fiqih setelah ditunjang dengan penggunaan media audiovisual adalah 85%
2) Aspek ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif diperoleh data 85%.
Keberhasilan pada siklus III ini terkait dengan tertariknya siswa dengan penggunaan meda audiovisual sebagai media yang dipergunakan oleh guru dan guru makin terampil dalam mempergunakan alat peraga yang dipergunakan.

D.PROPOSAL PTK KENAIKAN PANGKAT GURU PAI SD KURTILAS

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim Muh, "TV dan VCD Sebagai Media Pembelajaran"' http:/abdulhakimmuh. wordpress. com/2010/06/22/tv-vcd-sebagai-medi a¬pembelajaran/
Arifin, Zaenal, Evaluasi Instruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999
Arikunto, Suharsimi, dick, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008
Aqib, Zainal, et.al, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK, Bandung; Yrama Widya, 2006
Azhar Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Ed. 1, Cet. 5
Darajat, Zakiah, dick, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta.: PT. Bumi Aksara, cet. 5, 2004
Djamarati, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta.: Rineka Cipta, 2002 Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005
Hamalik, Oemar, Metode Mengajar dan Kesulitan Belajar, Bandung: Bina Aksara, 2003
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997 Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004
M. Basyirudin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta.: Rineka Cipta, 2009
Mob. Uzer Usma, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007,ed.3,
Sadiman, Arief S,et. al, Media Pendidikan : Pengetian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : Rajawali Pers, 2009
Slameto, Belajar dan Faktor faktor yang mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 1986
Snelbecker, GE, Learning Theory, Instructional Theory and Psycho Educational Design, New York: Mc. Gro Hill Book Company, 1994
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2006
Sukmadinata, Nana Saodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Sukidin, dkk, Manajemen Penulisan Tindakan Kelas, Surabaya : Insan Cendikia, 2002
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta.: CV. Rajawali, 1989
Turmidhi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah Thalab, Tahun Pelajaran 2015/2016
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al Qur'an, Terjemah Al Qur 'an, Semarang; CV. Toha Putra, 1989

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK PAI SD TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.