Jumat, 14 September 2018

CONTOH LENGKAP PTK IPS SMP KELAS VII TERBARU

CONTOH LENGKAP PTK IPS SMP KELAS VII TERBARU-Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2016 yang bertempat di Kelas VII SMP Negeri ............ Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) dengan sampel berjumlah 22 siswa kelas VII SMP Negeri ................ Instrumen yang digunakan berupa RPP, lembar observasi, lembar wawancara dan tes hasil belajar IPS pada materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar, berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Pada penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.ptk ips terpadu smp kelas 7 doc

Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,54 dan meningkat menjadi 0,77 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan media permainan kartu efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel IPS SMP yang diberi judul “ Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Terpadu Siswa Pada Materi Ekonomi". Disini akan di bahas lengkap

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK IPS SMP KELAS VII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 069 SMP). 

A.CONTOH PTK IPS SMP TERBARU DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional dalam pendidikan berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan berdaya guna. Peran dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tidak hanya dilakukan dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saja tetapi juga dapat memanfaatkan IPTEK tersebut dalam dunia pendidikan.ptk ips terpadu smp kelas 7 doc
Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat tidak akan bermanfaat bila tidak diimbangi dengan kehidupan beragama dan penanaman nilai-nilai luhur di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penyesuaian dan perubahan nilai-nilai luhur tersebut meminta usaha pendidikan yang tidak mudah.
Menurut Qomari Anwar “Nilai-nilai norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya Indonesia hendaknya terus dikaji dan ditanamkan pada generasi yang akan datang.” Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pada bab II pasal 3 tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan yaitu, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Undang-undang tersebut menjadikan pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa serta berilmu pengetahuan. Sebagai upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), sampai Perguruan Tinggi . Siswa di sekolah diberikan berbagai macam pelajaran seperti Bahasa Indonesia, PKN, Matematik, IPA, dan IPS.
Mata pelajaran IPS Terpadu pada Kelas VII yang berisikan beragam materi. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan bagi mereka untuk mengikuti pembelajarannya.
Menurut Supriono “Untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan yang diamanatkan dalam Undang-undang tersebut diatas, komponen pendidikan yang meliputi motivasi belajar, materi, proses, dan tujuan pembelajaran harus saling terkait dan mempengaruhi”ptk ips terpadu smp kelas 7 doc

Dalam proses belajar mengajar, guru berusaha untuk mentransfer pesan kepada siswa. Namun untuk menghasilkan perubahan perilaku sebagaimana diharapkan dalam proses pembelajaran tidaklah mudah. Karena untuk mendapatkan pemahaman yang sama antara guru dengan siswa tentang makna pesan yang disampaikan bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh pembelajar pada saat ini sebagian besar masih berpusat pada guru. Siswa hanya dijadikan objek didik, sehingga aktivitas siswa tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan kata lain siswa harus dijadikan subjek belajar, bukan sebagai objek belajar.ptk ips terpadu smp kelas 7 doc

Menurut Syafruddin Wahid ”Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang berhubungan dengan pengajaran. Kemampuan tersebut antara lain, menguasai bahan ajar, menggunakan metode, menggunakan dan memilih media pengajaran, dan kemampuan menerapkan komunikasi antar pribadi”. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat An¬nisa: 63,
 “… dan katakanlah kepada mereka dengan perkataam yang berbekas pada jiwa mereka.”
Adapun kaitan antara ayat di atas dengan proses pembelajaran adalah seorang guru dituntut menyampaikan suatu bahan pelajaran secara jelas kepada siswa. Jelas dalam arti apa yang dimaksud oleh guru sama dengan yang ditangkap oleh siswa sehingga pelajaran tersebut berbekas dalam diri siswa sampai pada akhirnya siswa dapat memahami bahan pelajaran tersebut. Untuk dapat memberikan pelajaran yang membekas dalam diri siswa selain dalam hal materi pelajaran, seorang guru sebaiknya juga harus mengaitkan materi pelajaran dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat lebih memahami materi pelajaran dengan mudah. Oleh karena itu, nilai-nilai dalam pembelajaran perlu diberikan kepada siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan nilai dalam pembelajaran.contoh ptk ips smp lengkap
Proses pembelajaran yang terjadi selama ini di sekolah dinilai monoton karena kurang adanya penggunaan metode dan media pembelajaran. Komunikasi selama pembelajaran berlangsung satu arah, sehingga interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa sangat minim.
Sebagian siswa cenderung menganggap mata pelajaran IPS Terpadu sulit dimengerti, atau penyampaian materi yang terlalu kaku sehingga siswa sulit untuk mencerna pelajaran yang diberikan.
Kesulitan yang dialami siswa dalam proses belajar mengajar dapat terjadi jika otak menerima ancaman atau tekanan sehingga mengakibatkan kapasitas saraf berfikir rasional mengecil yang mengakibatkan otak tidak dapat mangakses keterampilan berpikir yang tinggi. Oleh karena itu, agar dapat tercipta suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran, kuncinya adalah membangun ikatan emosional antara guru dengan murid, yaitu dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar.

Salah satu materi dalam IPS Terpadu yang dapat diintergensi dengan nilai adalah materi Ekonomi. Materi Ekonomi bersifat pemahaman dan rumus, sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah untuk memahaminya. Pembelajaran IPS Terpadu cenderung kurang efektif jika hanya menggunakan metode ceramah atau latihan soal biasa saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu cara agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif adalah dengan menggunakan media pembelajaran..contoh ptk ips smp lengkap
Menurut Ken Freed “Media pembelajaran merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meminimalisir kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, media dapat digunakan sebagai salah satu strategi efektif lainnya untuk menanamkan dengan jelas tentang pesan atau materi yang diberikan guru secara interaktif”. Media pembelajaran yang digunakan harus bersifat komunikatif, mudah digunakan, dan membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Sumiati Asra “Pada dasarnya media pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Namun, bukan berarti media pembelajaran yang digunakan harus selalu bersifat canggih dan pengadaannya memerlukan pendanaan yang cukup besar. ”
Salah satu media pembelajaran yang tidak memerlukan pendanaan yang besar namun bersifat menyenangkan serta mendidik adalah dengan menggunakan media berupa kartu. Penggunaan media kartu IPS dalam penelitian ini diharapkan dapat berpengaruh positif dalam pembelajaran IPS Terpadu sehingga membuat kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Kartu IPS merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran IPS Terpadu.
Dalam pembelajaran menggunakan media kartu IPS menuntut guru relatif berbeda dari pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator, siswa harus lebih aktif, kreatif, dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya. Penggunaan media berbentuk kartu ini digunakan agar siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami materi IPS Terpadu..contoh ptk ips smp lengkap
Menurut Michael Sciven “Salah satu alasan menggunakan media kartu sebagai bantuan mengajar dalam hal ini adalah agar siswa dapat belajar untuk mentransfer metode sains atau kemampuan inkuiri secara keseluruhan pada pengalaman belajar di sekolah.” Berbagai studi menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya dapat memotivasi siswa, menyenangkan, dan ramah serta siswa mempunyai suara dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan dalam pengajaran. Sehingga diharapkan dengan adanya keinginan dan keaktifan siswa untuk menerima pelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar yang kemudian akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
Media permainan merupakan satu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam memahami teori secara mendalam melalui pengalaman-pengalaman belajar. Bahkan dengan permainan dapat meningkatkan aktifitas, minat dan motivasi siswa dalam belajar. Hal ini senada dengan pendapat Abdul Kadir yang mengatakan, permainan menjadi salah satu alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan menarik dan berbekas, juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian siswa. Menurut Abdul Kadir, “media permainan juga mampu merangsang daya pikir inovatif, kreatif, dan kritis siswa sehingga mereka mampu memahami pesan yang diberikan. Respon-respon positif yang timbul secara komunikatif merupakan hasil dari permainan yang dirancang dan diatur secara menarik dan sistematis”.
Melihat pentingnya penggunaan media untuk menumbuhkan motivasi, minat, dan aktifitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekonomi, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA PADA MATERI EKONOMI”.contoh ptk ips smp lengkap

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang timbul dilihat dari berbagai aspek, diantaranya:

1.Mata pelajaran IPS sulit dimengerti oleh siswa
2.Proses belajar mengajar yang masih monoton.
3.Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 
4.Belum adanya pengintegrasian nilai-nilai dalam pembelajaran. 
5.Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini, peneliti membatasi masalah pada kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu pada materi Ekonomi. Hasil belajar yang diteliti adalah pada aspek kognitif siswa.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis membuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah efektivitas penggunaan media permainan kartu terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekonomi?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa pada materi Ekonomi.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Memberi masukan kepada pihak-pihak terkait tentang pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat pada materi Ekonomi.
3. Sebagai bahan acuan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan efektif dengan menggunakan variasi media, sehingga materi yang disampaikanm dapat dipahami oleh siswa dengan mudah.
4. Memberi masukan bagi tenaga pengajar sebagai acuan untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.

B.DOWNLOAD CONTOH PTK IPS EKONOMI SMP DOC

BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN


A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti
1. Belajar
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting/vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi tiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa..contoh ptk ips smp lengkap
Menurut James O. Whitaker, belajar dapat didefenisikan:
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Pendapat lain, bahwa belajar adalah sama saja dengan latihan sehingga hasil belajar akan nampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu. Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pen gal aman.(learning is defined as the modification or strethening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan..contoh ptk ips smp lengkap
Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya. Ada pula tafsiran lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Lester D. Crow dan Alice Crow mendefeniskan :
Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap. Upaya yang dilakukan oleh seorang yang belajar untuk memperoleh berbagai kebiasaan, ilmu dan sikap diatas dilakukan dengan cara tertentu, sehingga hambatan yang ditemukan dalam proses belajar dapat diatasi. Sehingga menimbulkan suatu perubahan dalam dirinya dalam mereaksi terhadap situasi belajar yang dialaminya.
Dalam konteks psikologi pembelajaran pengertian tentang belajar, sangat beragam. Beragamnya pengertian belajar dipengaruhi oleh teori yang melandasi rumusan belajar itu sendiri. Banyak orang beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau menghapal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Anggapan seperti itu mungkin tidak sepenuhya keliru, karena prakteknya banyak orang yang belajar dengan menghapal. Padahal, menghapal hanya salah satu bagian dari beberapa cara belajar.download ptk ips smp doc

Menurut Surya, belajar dapat didefenisikan:
Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Belajar juga berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut Hamalik belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misal pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Hilgard dan Brower, menyatakan bahwa belajar adalah sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.download ptk ips smp doc
Secara psikologi belajar didefenisikan “suatu aktifitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.” Dalam hal ini, belajar berarti sesuatu yang dilakukan seseorang untuk dapat merubah dirinya menjadi yang lebih baik.
Menurut Nasution, belajar dapat didefenisikan:
Belajar itu merupakan suatu perkembangan, proses perkembangan itu melalui tiga fase, yaitu fase acquisition (kemampuan) dimana seorang mengumpulkan pengetahuan, kemudian fase specialization (spesialisasi), dimana seseorang memusatkan perhatiannya kepada bidang tertentu, dan akhirnya fase integration (penyatuan) dimana seseorang menaruh minat untuk gaya belajar yang selama ini kurang digunakannya, dan dengan demikian memperoleh minat dan tujuan hidup baru.
Nasution mengatakan bahwa, belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Hal senada yang diungkapkan oleh Slameto yang mengatakan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Dalam pengertian ini perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek pribadi seseorang.download ptk ips smp doc

Belajar juga diungkapkan oleh Martinis Yamin yang mengatakan bahwa “belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.” Demikian juga Harold Spear mendefenisikan “belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru”8. Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam perilaku seseorang. Defenisi belajar tersebut mengandung pengertian, bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang yang relatif menetap akibat pengalaman yang didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Proses belajar sebaiknya didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sehingga ia dapat mengikutinya dengan baik.
Burton yang dikutip oleh Uzer Usman menyatakan, “learning is a change in the due to instruction of that individual and his environment. ” Dalam pengertian ini terdapat kata change atau perubahan yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuannya, keterampilannya maupun aspek sikapnya, belajar adalah suatu aktivitas yang direncanakan untuk meningkatkan kemampuan serta memperoleh ketrampilan dan pengetahuan baru, untuk tumbuh dan mendewasakan seseorang sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan.download ptk ips smp doc

Ali Imron mengatakan ada sejumlah ciri-ciri belajar yang dapat dibedakan dengan kegiatan lain selain belajar, yaitu: “(1) Belajar adalah suatu proses yang disengaja dan secara sadar; (2) Belajar merupakan suatu aktivitas yang dirancang; (3) hasil belajar relatif menetap dan tidak berubah-ubah”.
Dalam penelitian ini belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan belajar.
2. Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “hasil be ajar terdiri dari
dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Kemudian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.” Suatu proses belajar akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dar apa yang dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapa diamati dan dapat dibuktikan dengan perbuatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan S. Nasution yang mendefenisikan “hasil belajar sebagai suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan dalam diri pribadi individu yang belajar.”
Sicilia Sawitri mendefenisikan “hasil belajar sebagai kapasitas atau kemampuan yang dapat diperoleh setelah seseorang mengikut program pembelajaran. Hasil belajar ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor.”ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013
Selanjutnya menurut Veithzal Rivai, hasil belajar adalah:

Proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar seseorang dengan cara membandingkan dengan norma tertentu dalam sistem penilaian yang disepakati. Rivai juga mengatakan, hasil belajar dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian kecakapan atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap. Jika seseorang mengalami perubahan baik dari segi kepandaian, kecakapan atau kemampuannya kepada arah yang lebih baik dari sebelumnya, maka orang tersebut telah mendapatkan hasil belajar
Hasil belajar adalah indikasi yang menunjukkan upaya penguasaan pengetahuan (kognitif) siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru melalui kegiatan kokurikuler (pekerjaan rumah) dan tes ulangan. Hasil belajar nilai akhir dari seorang siswa yang diukur melalui teknik evaluasi, memenuhi aspek evaluasi dan dapa digunakan sebagai petunjuk seberapa jauh materi pelajaran telah dikuasai siswa.ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
a. Faktor internal yang meliputi dua aspek , yaitu; aspek fisiologis dan aspek psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu:
1) Intelegensi siswa
2) Sikap siswa
3) Bakat siswa
4) Minat siswa
5) Motivasi siswa
b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Lingkungan sosial
2) Lingkungan non sosial (sarana dan prasarana), termasuk
didalamnya media pembelajaran.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013
Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut, maka siswa tidak dapat belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan belajar. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi penggunaan media permainan kartu dengan metode diskusi kelompok.
Hasil belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar siswa di sekolah. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal). Tinjauan kedua faktor tersebut adalah:
1) Faktor dari dalam siswa (internal)
a. Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi harus cukup, karena kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Selain beberapa penyakit kronis juga sangat mengganggu hasil belajar siswa, demikian pula kondisi fungsi panca indera terutama mata dan telinga.
b. Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain, kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat.
2) Faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal)
a. Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku dan alat peraga).ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013
b. Faktor sosial diantara faktor manusia (sesama manusia), baik itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.
Berdasarkan uraian di atas, Clark mengatakan bahwa “hasil belajar yang diperoleh siswa 70% dipengaruhi kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.” Sungguhpun demikian, hasil yang dapat diraih siswa juga tergantung dari lingkungan, salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Hal senada dengan apa yang dikatakan Carrol, bahwa ada lima faktor yang dapat mempengaruh hasil belajar siswa yaitu: 1) bakat pelajar, 2) waktu yang tersedia untuk belajar, 3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, 4) kualitas pengajaran, dan 5) kemampuan individu.
4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Pendidikan IPS adalah “penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.”
IPS merupakan padanan dari Sosial Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kal digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS ( Marsh, 1980; Martorella, 1976). Kurikulum Pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan (1990), merupakan difusi dari berbagai disiplin ilmu.ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Dimana sasaran utamanya adalah pengembangan teoritis, seperti yang menjadi penekaan pada socian science. Bedasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.
b. Ruang Lingkup IPS
IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdir dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi, ekonomi sosiologi, antropologi dan tata Negara.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS (Terpadu) meliputi beberapa aspek-aspek sebagai berikut:
1) manusia, tempat dan lingkungan.
2) waktu, keberlanjutan dan perubahan.
3) sistem sosial dan budaya.
4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan kebudayaan-kebudayaan jiwanya pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan, pemerintahan dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan yang menjadi ruang lingkup IPS adalah manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya maka dalam pembelajaran IPS ditiap jenjang pendidikan harus melakukan bembatasan-pembatasan sesuai dengan kemampuan pada tingkat masing-masing. Pembelajaran IPS bukan hanya sekedar menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan para siswa melainkan lebih jauh kebutuhannya sendiri dan sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarkat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS harus pula menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat.
Gej ala-gej ala yang diluar jendela kelas dan di luar halaman sekolah seperti; persampahan, kemacetan lalu lintas, pengangguran dan lain-lain merupakan materi IPS yang dapat merangsang pikiran para siswa. Gejala-gejala tersebut ditinjau dari berbagai dimensi atau segi ekonomi, segi mental, segi sikap, berhubungan antar manusia dan lain-lain. Melalui proses tersebut, guru dan siswa telah memberikan fungsi yang praktis kepada masyarakat sebagai sumber materi IPS Dengan demikian, baik guru maupun murid tidak berhadapan dengan sumber dan materi yang asing bagi mereka, pada diri siswa dapat dibina konsep-konsep IPS yang sesuai dengan kenyataan.

C.DOWNLOAD JUDUL PTK SMP KELAS VII WORD

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas VII Kelas VII SMP Negeri .......... pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian akan dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2016.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan media permainan kartu, siswa terlibat langsung dan memainkan kartu yang telah disediakan oleh guru. Media permainan kartu ini memicu siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan antusias dan memudahkan siswa dalam memahami konsep dan menyerap ilmu yang diberikan. Dengan demikian diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun rancangan siklus dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan 1.
C. Subjek atau Partisipasi yang Terkait
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa Kelas VII Kelas VII SMP Negeri ............ Adapun jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 22 siswa/i.
D. Peran Peneliti dalam Penelitian
Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai observer sekaligus guru. Dan berkolaborasi dengan guru IPS sebagai partner, yaitu menyaksikan segala aktifitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media permainan kartu serta mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses pembelajaran pada materi ekonomi yang menggunakan media permainan kartu.ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013
E. Tahap Intervensi Tindakan
Prosedur tindakan yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Peneliti membuat acuan program pembelajaran dengan media permainan kartu pada materi Ekonomi.
2. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, guru memberikan tes kemampuan awal (pre test)
3. Guru memberikan penjelasan mengenai silabus materi yang akan diberikan kepada siswa.
4. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-5 siswa.
5. Guru membagikan media permainan kartu.
6. Guru menjelaskan aturan main kartu dengan memberikan contoh
7. Siswa memainkan media permaiana kartu
8. Siswa mempresentasikan hasil permainan
9. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi
10. Tes kemampuan akhir (post test)
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya partisipasi siswa dalam berinteraksi selama proses pembelajaran berlangsung dan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi Ekonomi dengan media permainan kartu.download ptk ips smp doc
G. Data dan Sumber Data
Data untuk analisis kebutuhan terhadap proses pembelajaran diambil dari hasil wawancara dengan guru dan siswa. Data saat proses pembelajaran berlangsung diambil dari lembar observasi, wawancara bebas dengan guru pada akhir siklus serta dari hasil kuisioner tiap akhir siklus. Sedangkan sumber data hasil belajar diperoleh dari hasil tes siswa yang diberikan sebelum pembelajaran (pre test), dan sesudah pembelajaran (post test).
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan
1. Lembar wawancara analisis kebutuhan
Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa. Pedoman wawancara kepada guru menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan guru dalam mengajar IPS, khususnya pada materi Ekonomi. Sedangkan pedoman wawancara dengan siawa menitik beratkan pada pandangan siswa terhadap pelajaran IPS dan kesulitan dalam mempelajari IPS khususnya pada materi Ekonomi serta saran siswa terhadap pembelajaran berikutnya.
2. Lembar observasi proses pembelajaran
Lembar observasi diperlukan untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini berisi tentang kegiatan-kegiatan baik yang dilakukan oleh siswa ataupun oleh guru selama proses pembelajaran.
3. Kuisioner
Kuisioner diberikan di akhir siklus. Selain untuk mengetahui pendapat siswa tentang proses pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu, juga untuk mengetahui minat siswa untuk belajar dengan media permainan.
4. Tes kemampuan
Tes kemampuan dilakukan sebelum (pre test) dan sesudah (post test) pembelajaran. Tes kemampuan yang dilakukan sebelum pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa. Sedangkan tes kemampuan yang diberikan setelah proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar/kemampuan siswa setelah mendapat pengajaran dengan media permainan kartu.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru IPS dan siswa. Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pandangan siswa terhadap pembelajaran IPS, proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru, kesulitan guru dalam mengajarkan IPS pada siswa khususnya pada materi Ekonomi, serta kesulitan siswa dalam mempelajari dan memahami IPS khususnya pada materi Ekonomi.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kejadian¬kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Selain observasi, peneliti juga memberikan kuisioner disetiap akhir siklus untuk mengetahui pendapat siswa tentang media permainan kartu dan tes kemampuan untuk mendapatkan data hasil belajar IPS siswa.download ptk ips smp doc
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan studi
1. Uji validitas
Validitas butir soal dicari dengan rumus product moment yang menurut Arikunto adalah sebagai berikut:1
Keterangan
  : koefisien korelasi
: rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
: rerata skor total
: standar deviasi dari skor total
: proporsi siswa yang menjawab benar
 
Nb : banyaknya siswa yang menjawab benar
N : jumlah seluruh siswa
Q : proporsi siswa yang menjawab salah
Jika harga r < dari harga dalam table, maka korelasi tidak signifikan. Tetapi jika sebaliknya maka signifikan.
2. Uji reliabilitas
Tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus KR – 20 (AnatesV4), sebagai berikut:2

Keterangan:
Rn : reabilitas instrumen
N : banyaknya butir soal
: varians total
Pi : proporsi taste yang menjawab butir item dengan benar
Qi : proporsi taste yang menjawab butir item dengan salah
: jumlah dari hasil perkalian antara Pi dengan Qi
3. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan nilai rata-rata dari kelompok peserta test. Pengujian taraf kesukaran menggunakan rumus :download ptk ips smp doc
Keterangan:
P : indeks kesulitan untuk setiap butir soal
Np : banyak siswa yang menjawab benar untuk setiap butir
N : banyak siswa yang memberi jawaban pada soal yang dimaksud
Kriteria indeks kesukaran:
0.00-0.30 : sukar
030-0.70 : sedang
0.70-1.0 : mudah
4. Daya pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu (rendah prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut:
Keterangan:
D : daya pembeda
PA : proporsi kelas atas
PB : proporsi kelas bawah
BA : banyak siswa atas yang menjawab benar untuk setiap butir
soal
BB : banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap
butir soal
JA : jumlah siswa kelas atas
JB : jumlah siswa kelas bawah
Klasifikasi daya pembeda:
D < 0.20 : buruk
D = 0.20 – 0.40 : cukup
D = 0.40 – 0.70 : baik
D = 0.70 – 1,00 : sangat baik
K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis
Setelah mendapatkan data dari hasil pengamatan pada setiap siklus, maka data tersebut dianalisis. Adapun analisis yang dilakukan meliputi:
1. Hasil belajar
Untuk mengetahui peningkatan skor pre test dan post test menggunakan rumus Normalized gain.
2. Efektivitas media permainan kartu
Untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang memperhitungkan ketuntasan hasil belajar, maka digunakan tafsiran efektivitas untuk rata-rata N-gain adalah:
Table 1. Tafsiran Normalized gain
Normalized gain Tafsiran
Kurang 0,40 Tidak efektif
0,40 – 0,55 Kurang efektif
0,56 – 0,75 Cukup efektif
0,76 – 1,00 Efektif

D. PROPOSLAL PTK IPS SMP KELAS VII DOC

DAFTAR PUSTAKA


Anwar, Qomari. Pendidikan sebagai Karakter Budaya Bangsa, cet. I. Jakarta: UHAMKA Press, 2002.
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : PT Raja Grafindo,2003.
Arsyad, Azhar . “Media Pendidikan”, Jakarta : Gramedia,2004. Asnawir, “Media Pembelajaran”. Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Asra, Sumiati. Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008. Bobbi de Poter, Quantum Teaching, cet. XVI. Bandung: Kaifa, 2005.
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Baelajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana. Skripsi, 2008.
Depdikbud, “Kamus Besar bahasa Indonesia”, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Drs. Widodo Supriyono, Drs. H. Abu Ahmadi. Psikologi Belajar, Jakarta : Reneka Cipta, 1991.
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS), Ed. I, cet 3. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Hamalik, Oemar. “Media Pendidikan”, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994. Imran, Ali. “Belajar dan Pembelajaran”, Jakarta: Putaka Jaya, 1996.
Ken Freed.Media an Education, dari: http//www.media-vision.com/ed-edmedia.html.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Michael sciven, Taking Games Seriously, dari:http//homepages.wmich.edu/~mscriven/taking%20games%20seriousl y%20complete,rtf.
Nurdin, Syafruddin. ”Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman I ndividu Siswa dalam KBK”. Jakarta: Ciputat Press, 2005.
Putong, Iskandar . Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Ed. 2, cet. I. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.
Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Uhamka Press, 2003.
Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0 15 1_06055 85_chapter2.pdf
Rivai, Veithzal. “Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah Manajemen Keuangan”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038 tahun ke-8 September 2002.
Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, cet. I. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009
Sardiman, A.M, “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Sawitri, Sicilia. “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal Terhadap Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan”, Jurnal Pendidikan, no.1 tahun XXVI, 1996.
Slameto. “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, cet. 3. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995
S. Nasution, “Berbagai Pendekatan dalam P roses Belajar dan Mengajar”, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984.
Sudijono, Anas. “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Sukartiningsih, Wahyu. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004.
Supriono, “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam Pembelajaran P endidikan Kewarganegaraan”, dalam Jurnal Pendidikan Inovatif, dari: http://jurnallipi.wordpress.com/2007/11/14/
Suryabrata, Sumandi. “Psikologi Pendidikan”,. Et. Seqq. Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007.
Syah, Muhibbin. “Psikologi Belajar”, cet. 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Tohirin. “Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama.” Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK IPS SMP KELAS VII TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.