Senin, 21 Mei 2018

CONTOH PTK BAHASA INGGRIS KELAS X TERBARU

CONTOH PTK BAHASA INGGRIS KELAS X TERBARU-Masalah utama dalam penelitian ini adalah tidak aktifnya siswa pada proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang rendah, di SMAN ...  Kota ...  tahun 2014/2015. Keaktifan siswa merupakan bagian terpenting dalam keberhasilan dalan pembelajaran, disinilah peran guru menempati garis terdepan dalam pelaksanaan pembelajaran. Tidak aneh jika kegagalan suatu pembelajaran gurulah yang pertama kali bertanggung jawab. Penggunaan berbagai pendekatan dan model dalam pembelajaran merupakan usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Salah satu usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan memberikan pendekatan pembelajaran inquiry yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Dari uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  Kota ...  tahun 2014/2015. Download ptk bahasa inggris sma doc

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alat pengumpul data yang digunakan terdiri instrumen pembelajaran, tes formatif serta instrumen observasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek yang di teliti adalah siswa kelas X IPA 5 SMAN ...  Kota ...
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang tuntas KKM (65) dalam pembelajaran IPA hanya 39%. Pada perbaikan pembelajaran siklus I siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 95%. Dan pada perbaikan pembelajaran siklus II siswa yang tuntas KKM meningkat lagi menjadi 100%. Jadi penerapan pendekatan pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  tahun Pelajaran 2014/2015.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas BAHASA INGGRIS SMA yang diberi judul “PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI POKOK EXPRESSIONS OF STATING INTENTION AND PLAN PADA SISWA KELAS X IPA 5 SEMESTER 1 SMAN .... TAHUN PELAJARAN 2014/2015". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BAHASA INGGRIS SMA KELAS X lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988  dengan Format PESAN PTK SMA 013).

A.DOWNLOAD LENGKAP PTK BAHASA INGGRIS SMA DENGAN METODE INQUIRY


BAB IPENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Bahasa Inggris diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan kecakapan dalam berkomunikasi, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar kecakapan dalam berkomunikasi dapat berjalan dengan lancar. Pendidikan Bahasa Inggris diarahkan untuk inquiry dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan berkomunikasinya. Bahasa Inggris diperlukan dalam sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat di identifikasikan. 

Pembelajaran Bahasa Inggris sebaiknya dilaksanakan secara inquiry ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikan sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Inggris di SMA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan kemampuan berkomunikasi. Contoh ptk bahasa inggris sma pdf
Kebanyakan siswa berasal dari keluarga yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tua, sehingga tidak ada yang memperhatikan mereka saat belajar yang menjadikan mereka tidak ingin belajar. Hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Banyak dari mereka yang tidak mengerjakan PR dengan berbagai alasan, ada yang mengatakan lupa, soalnya sulit, dan ada yang melontarkan kata – kata di rumah tidak ada yang membimbing mereka saat belajar. Dari perkataan yang dilontarkan oleh siswa guru dapat menyimpulkan apakah guru yang harus bertanggung jawab atas daya tarik mereka untuk belajar agar hasil belajarnya baik ? Apakah metode yang digunakan guru membuat siswa merasa bosan dan tidak tertarik ? rata – rata diantara mereka hanya 30 – 40 % yang mencapai batas KKM.

Dampak dari yang disampaikan di atas siswa kurang mendapat hasil belajar yang baik, hasil belajarnya juga sering dibawah KKM, siswa kurang aktif pada waktu proses pembelajaran, dan siswa ramai sendiri pada waktu diterangkan. Setelah adanya penerapan pendekatan pembelajaran inquiry hasil belajar siswa semakin meningkat.

Jika membicarakan anak atau peserta didik, salah satu masalah yang sering dijumpai dalam dunia pendidikan kita adalah tentang hasil belajar siswa. Masalah ini sepertinya menjadi momok yang cukup menakutkan bagi pelaku-pelaku pendidikan kita. Baik itu pemerintah, satuan pendidikan, termasuk guru dan siswa juga terkait dalam hal tersebut, namun yang paling berhubungan dengan masalah itu adalah guru dan siswanya. Guru dapat menerapkan berbagai cara yang baik sebagai stimulus bagi siswa agar kekurangan yang dimiliki oleh siswa dapat terpenuhi dengan cara yang guru lakukan.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran Inquiry dalam pelajaran Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan di kelas X IPA 5 SMAN ... . Karena dalam metode Inquiry merupakan metode yang mampu mengiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif (Mulyasa, 2003:234).
Berdasarkan lembar pengamatan masih terjadi kelemahan – kelemahan mendasar yaitu Contoh yang disajikan guru masih kurang, sistematika penyajian perlu diperbaiki, dan Sebagian siswa belum memahami penjelasan guru. Sedangkan arah kekuatan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran Inquiry berimbas positif terhadap perubahan aktifitas dalam kreatifitas siswa.


1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang teridentifikasi beberapa masalah, yaitu :
1.  Hasil belajar siswa di bawah KKM.
2. Siswa belum dapat menyatakan rencana, merencanakan, dll.
3. Siswa kurang aktif pada waktu proses pembelajaran.
4. Siswa ramai sendiri pada saat diterangkan.

1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah judul ini sangat penting karena berguna memudahkan dan menghindari kesalahpahaman serta salah tafsir dari pembaca. Untuk itu penulis memberi batasan sebagai berikut :
1. Masalah penelitian dibatasi hanya pada SMAN ...  yaitu tentang penerapan pendekatan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  tahun 2014/2015. Siswa yang akan diteliti yaitu siswa dari SMAN ... . 
2.  Dalam Penelitian ini, hasil belajar siswa yang digunakan nilai harian yaitu kemampuan siswa setelah menjalani proses belajar mengajar dengan indikator nilai harian semester I.
3. Siswa yang penulis maksud adalah siswa SMAN ... 

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang batasan masalah yang diberikan maka di rumuskan adalah “ Apakah penerapan pendekatan pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  tahun 2014/2015 ?

1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  tahun 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat secara teoritis dan manfaat praktis. Adapun tindakan penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat yang sangat berguna :
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi Siswa
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pendekatan pembelajaran inquiry yang digunakan.
2. Bagi Guru
Mengembangkan alat pembelajaran untuk memudahkan pada waktu menerangkan materi kepada siswa.
3. Bagi Sekolah
Untuk mengetahui manfaat metode pembelajaran yang sedang digunakan di sekolah.

1.6.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat dicapai hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya dengan perubahan sikap yang signifikan. Misalnya hasil belajar siswa diatas KKM, siswa bisa aktif dalam pembelajaran, dan siswa mudah menangkap materi yang disampaikan. PTK bahasa inggris sma
2. Bagi Guru
Dapat mengembangkan wawasan keilmuan serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi guru dalam proses pembelajaran hingga dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki hasil belajar yang lebih dari sebelumnya.
3. Bagi Sekolah
Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan di masa mendatang.


B.LAPORAN PROPOSAL PTK BAHASA INGRIS KELAS X WORD


BAB IIKAJIAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Pendekatan Pembelajaran Inquiry
2.1.1.1 Pendekatan Pembelajaran
Guru di dalam kelas ialah menggunakan pendekatan pembelajaran sebab kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya adalah komunikasi, dalam proses komunikasi ini guru berperan sebagai komunikator yang akan menyampaikan pesan kepada siswa, agar pesan itu dapat diterima dengan baik oleh siswa, maka perlu suatu metode pembelajaran yang tepat.

2.1.1.2 Pembelajaran Inquiry
Inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003). Inquiry sebenarnya merupakan prosedur yang biasa di lakukan oleh ilmuan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari (Herbrank, 2000; Butnitz, 2003; Chiapetta dan Adams, 2004). Metode Inquiry adalah metode yang mampu mengiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa, 2003:234).

2.1.1.3 Prinsip Pembelajaran Inquiry
Pembelajaran berbasis Inquiry meliputi kegiatan observasi, mengajukan pertanyaan, memeriksa buku – buku dan sumber – sumber lain untuk melihat informasi yang ada, merencanakan penyelidikan, merangkum apa yang sudah diketahui dalam bukti eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis dan interpretasi data, mengajukan jawaban, penjelasan, prediksi, serta mengkomunikasikan hasil (Menurut NRC, 1996). Download ptk bahasa inggris sma kelas x pdf

2.1.1.4 Penerapan Pembelajaran Inquiry di dalam Proses Belajar.
Penerapan Strategi pembelajaran Inquiry sesuai dengan teori konstruktivisme. Teori ini menyakinkan guru bahwa proses belajar merefleksikan pengalaman siswa membangun pemahaman dirinya sendiri. Tiap siswa menghasilkan sendiri “aturan” dan “model mental” yang digunakannya untuk membangun pengalaman dan memperoleh pengetahuan. Belajar , karenanya merupakan proses penyesuaian model mental siswa menyusun dan mengakomodasi pengalaman baru. Belajar merupakan proses interaksi sosial (Wikipedia:2010).

Pengetahuan siswa dibangun dengan informasi yang diperoleh secara alami. Proses belajar siswa merupakan bagian dari pengembangan pengalaman melalui pertemuan mereka dengan guru dan rekan – rekan mereka, dan mengkaji apa yang telah mereka pelajari dari sumber belajar yang terpercaya. Karena itu pula, ilmu pengetahuan harus dibangun secara bertahap dan sedikit demi sedikit.
Pembelajaran berbasis inquiry adalah strategi mengajar yang mengkombinasikan rasa ingin tahu siswa dan metode ilmiah. Inquiry dapat dimulai dengan pertanyaan “Apa?” atau “Bagaimana?” untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu gejala alam atau pun sosial.
Berdasarkan konsep itu, maka dalam menerapkan strategi pembelajaran inquiry guru harus melibatkan siswa untuk melakukan penyelidikan, penelitian, atau investigasi yang dapat membangun pemahaman mereka sendiri. Siswa melakukan langkah kegiatan belajar aktif dan menerapkan ketrampilan berpikir kritis yang dipadukan dengan metode ilmiah.

2.1.1.5 Langkah Pembelajaran Inquiry
Secara umum proses otak secara pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :
1. Orientasi
Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas untuk menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah :
1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
2) Menjelaskan pokok – pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah – langkah inquiry serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan – merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka – teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka – teki itu. Dikatakan teka – teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari
jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inquiry, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi untuk memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.

4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inquiry, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinquiry adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala – gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala – gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus – menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan bebagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.

5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan. Download ptk bahasa inggris sma doc

6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data nama yang relevan.

2.2 Kerangka Berpikir
Pembelajaran Bahasa Inggris adalah suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai komunikasi dengan Bahasa Internasional, Bahasa Inggris dapat pula dipandang sebagai fakta yang menyebabkan sikap dan pandangan yang mitologis menjadi sudut pandang dan cara berkomunikasi dengan sesama. Mata pelajaran Bahasa Inggris juga untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry ini siswa memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah sendiri. Maka pengetahuan siswa dibangun dengan informasi yang diperoleh secara alami. Penggunaan model Inquiry diharapkan siswa dapat berpikir secara divergen. Siswa dapat melatih kemampuan berpikirnya, berpikir kritis, melatih keterampilan dan kreativitasnya. Sehingga dapat menambah pengetahuan siswa untuk belajar, dimana yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Gambar 1.1

2.3 Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan atau jawaban sementara dari masalah yang masih memerlukan penelitian (Sutrisno Hadi, 1976). Dalam bahasa yang berbeda Arikunto mengartikan hipotesis sebagai suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1993:64).
Berdasarkan landasan teori dan kerangka teori dapat disimpulkan sementara “Bahwa penerapan pendekatan pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  tahun pelajaran 2014/2015”.

C.CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA INGGRIS SMA LENGKAP


BAB III.METODE PENELITIAN


3.1 Setting Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Dalam penentuan waktu ini diharapkan pengadaan PTK berjalan dengan efektif. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober s/d November 2014. 
3.1.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SMAN ... . Penulis mengambil tempat penelitian ini adalah karena penulis menjadi pengajar di SMAN ...  sehingga akan lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan PTK.

3.2 Subjek Penelitian
Lokasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas X IPA 5 SMAN ... . Karakteristik siswa Kelas X IPA 5 SMAN ...  adalah sebagai berikut : jumlah siswa 40 orang, siswa laki – laki 21 orang dan jumlah siswa perempuan 19 orang. Sedang latar belakang siswa berasal dari keluarga dengan tingkat kehidupan beragam, 10% pekerjaan orang tua siswa pegawai negeri, 80% pekerjaan orang tua siswa pedagang dan petani, dan 10% pekerjaan orang tua siswa pegawai swasta. Siswa kelas X IPA5 sebagai subjek yang akan diamati kegiatan pembelajarannya dan dikenai tindakan.

3.3 Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
 3.3.1 Data Primer
Data yang langsung dikumpulkan dari objek. Data ini diperoleh melalui wawancara dengan objek dan informasi dilapangan. Objek dalam hal ini adalah SMAN ...  sedangkan informasi dalam penelitian ini adalah guru SMAN ... . 
3.3.2 Data Sekunder
Data yang telah dikumpulkan pada kesempatan lain dengan tujuan yang berada dari tujuan penelitian yang sedang dijalankan. Data ini diperoleh dari buku – buku, hasil penelitian, dokumen dan sumber lain yang relevan.

3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Instrumen Penelitian
Dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dua hal itu sebagai berikut :
1. Kualitas instrument penelitian.
2. Kualitas pengumpulan data.
Adapun yang mempengaruhi pada penelitian kuantitatif adalah :
1. Kualitas instrument : berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument.
2. Kualitas pengumpulan data : berkenaan dengan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Adapun yang mempengaruhi pada penelitian kualitatif adalah :
1. Instrument penelitian : peneliti itu sendiri sehingga validasi dilakukan oleh penelitisendiri dengan memperhatikan hal – hal diantaranya :
1) Pemahaman peneliti terhadap metode penelitian kualitatif. Contoh ptk bahasa inggris sma pdf
2) Penguasaan wawasan peneliti terhadap bidang yang diteliti.
3) Kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian secara akademik maupun logistik.
Instrumen penelitian pada penelitian kualitatif adalah :
1. Pada penelitian kualitatif, permasalahan di awal penelitian belum jelas dan pasti, maka instrumen yang paling tepat adalah peneliti itu sendiri.
2. Setelah masalah sudah mulai jelas, akan dapat dikembangkan sebagai instrumen yang sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan
dengan data yang ditemukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. 

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengungkap data tentang pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpul data
berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada siswa SMAN ... . Di samping itu wawancara dilakukan dengan membuat instrument dan pedoman pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas, wawancara ini dapat dikembangkan apabila masih diperlukan untuk melengkapi data-data yang masih kurang. Alat – alat yang dipergunakan yaitu buku catatan dan camera.
2. Observasi
Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mendapat informasi secara langsung dengan cara peneliti mengamati pelaksanaan di sekolah atau terlibat langsung dalam suatu kegiatan di sekolah. Observasi ini dilaksanakan di SMAN ... .
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk memungkinkan memperoleh informasi dari bermacam – macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari – hari. Dalam penelitian ini dokumentasi diperlukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan melalui catatan atau dokumentasi yang di SMAN ... . Khususnya penilaian dan jadwal kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

3.5 Validitas Data
Validasi data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1996).
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data yaitu triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksanaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu(Lexy J. Moleong, 1995: 178). Teknik triangulasi yang digunakan antara lain berupa triangulasi sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data. Misalnya, untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dihadapi siswa dalam kegiatan proses belajar dan faktor – faktor penyebabnya, peneliti melakukan hal – hal berikut :
1. Memberikan tes dan selanjutnya menganalisis hasil untuk mengidentifikasi kesalahan.
2. Melakukan wawancara dengan guru observer untuk mengetahui pandangan guru tentang hambatan – hambatan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran. 

3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan secara induktif, yang berarti penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan, yakni fakta empirik. Peneliti terjun langsung ke lapangan, mempelajari, menganalisis dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada dilapangan. Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Dengan demikian, temuan penelitian di lapangan yang kemudian di bentuk kedalam bangunan teori, prinsip, bukan teori yang telah ada, melainkan dikembangkan dari data lapangan (induktif). Adapun analisis data yang digunakan adalah metode analisis interaksi, dimana komponen reduksi data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, kesimpulan atau verifikasi) berinteraksi (Rachman, 1999:110).
Proses analisis data ada tiga komponen pokok yang harus disadari sepenuhnya oleh peneliti. Ketiga komponen analisis data tersebut adalah :
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemfokuskan, penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang dikumpulkan dari lapangan.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan informasi yang tersusun berupa berita yang sistematis. Berdasarkan sajian data memungkinkan untuk mengadakan penarikan kesimpulan
3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dari analisis data. Dalam penarikan kesimpulan harus didasarkan pada sajian data. Jika dalam penarikan kesimpulan masih terdapat kekurangan data dalam reduksi data, maka peneliti menggali kembali pada catatan itu tidak ditemukan, maka peneliti kembali melakukan pengumpulan data yang perlu dilakukan kembali.
Adapun cara menggunakan metode ini, peneliti mengumpulkan catatan dari lapangan dan catatan tersebut diadakan proses pemilihan, membuat ringkasan, mengkode, membuang yang tidak perlu, mengorgansasi data, dan menarik kesimpulan. Proses ini bergerak bolak – balik dari pengumpulan data, penyajian data, sampai betul – betul dapat ditarik kesimpulan.

3.7 Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah :
1. Tercapainya ketuntasan belajar sebesar 85% semakin meningkatnya ketuntasan belajar siswa diharapkan meningkatnya hasil belajar. PTK bahasa inggris sma
3.8 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian, peneliti membagi dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan (Pra-Siklus), pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada tahap Pra-Siklus, peneliti mempersiapkan segala macam yang dibutuhkan atau diperlukan peneliti sebelum melakukan perbaikan Per-Siklus, yaitu :
1. Menyusun rancangan penelitian .
2. Membuat format kesediaan teman sejawat dalam penyelenggaraan PTK.
3. Melakukan koordinasi dengan kepala SMAN ... .
Pada tahap kedua yaitu pelaksanaan. Peneliti melaksanakan penelitian dengan melaksanakan mengajar kelas X IPA 5 di SMAN ... . Di dalam pelaksanaan peneliti mengacu pada RPP yang sudah dipersiapkan. 
Tahap ketiga yaitu pengamatan. Pada waktu peneliti sedang mengajar akan diamati oleh teman sejawat sebagai hasil Penelitian Tindakan Kelas. Untuk sebagai pedoman pengamatan sudah dipersiapkan sebelumnya yaitu lembar pengamatan dan diberikan oleh teman sejawat yang menjadi pengamat. Dalam tahap ini peniliti akan mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan siswa kelas X IPA 5 semester I SMAN ...  tahun pelajaran 2014/2015.
Tahap keempat yaitu refleksi. Dalam tahap ini peneliti akan memaparkan hasil dari per-siklus yang sudah dilaksanakan.

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan perbaikan pembelajaran Bahasa Inggris untuk konsep penerapan pendekatan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan. Untuk pemecahan masalah dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap siklus perbaikan, penulis dibantu oleh teman sejawat dan supervisor. Berikut adalah deskripsi dari setiap prosedur kegiatan :

3.8.1 Perencanaan
1. Siklus I (Pertama)
Pada pelaksanaan Siklus I (pertama) yang didasarkan pada identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran dimana guru, rekan sejawat dan supervisor yang selanjutnya disebut tim peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Merancang strategi dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan pendekatan belajar realistik berbasis materi dan media yang nyata dan dekat dengan siswa, dengan penekanan pada metode penyelidikan.
2) Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrument pengumpul data.

 2. Siklus II (kedua)
Sedangkan pada rencana tindakan siklus II (kedua) yang dirumuskan berdasarkan refleksi dari siklus I (pertama) tim peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Melakukan review (tinjauan) dan re-planning (perencanaan) rancangan pembelajaran dimana pada siklus I (pertama) terfokus kegiatan belajarnya terletak pada teknik menyampaikan materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan dalam pembelajaran diketahui masalah.
2) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa.
3) Mengembangkan instrument observasi.

3.8.2 Pelaksanaan Tindakan
 1. Siklus I (pertama)
Pada kegiatan pelaksanaan siklus I (pertama), rincian kegiatan yang dilakukan peneliti, rekan sejawat dan supervisor ialah :
1)  Peneliti sehari sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran terlebih dahulu melakukan semacam micro teaching (simulasi tentang pembelajaran inquiry dengan rekan sejawat).
2)  Melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas yang sesuai langkah – langkah pada perencanaan perbaikan pembelajaran. Secara garis besar prosedur pembelajaran yang dilaksanakan sebagai berikut :
(1) Mengajukan pertanyaan hewan pemakan rumput kepada siswa untuk menggali pemahaman mereka tentang materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan.
(2) Mengenalkan terlebih dahulu konsep materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan.
(3) Membagi siswa menjadi kelompok untuk menganalisis materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan.
(4) Membimbing siswa untuk mengakurasi hasil penyelidikannya dengan konsep
materi pokok Expressions of Stating Intention and Plan. Download ptk bahasa inggris sma kelas x pdf
3) Rekan sejawat dan supervisor di belakang kelas melakukan pengamatan.
4) Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan.

2. Siklus II (kedua)
Sedangkan pada siklus II (kedua) garis besar prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan siswa menjawab pertanyaan guru dengan menyebutkan hewan pemakan rumput dari pengetahuan awal mereka.
2) Mendemonstrasikan pendekatan inquiry dalam pembelajaran persamaan dan perbedaan ungkapan niat melakukan sesuatu.
3) Memberikan penguatan, dengan menjelaskan menggunakan berbagai cara mengungungkapkan niat melakukan sesuatu berdasarkan situasi yang diberikan.

3.8.3 Pengamatan atau Observasi
Pada kegiatan pengamatan, rekan sejawat dan supervisor mengamati peneliti dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran dan mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan instrument lembar observasi (terlampir). Selain instrument observasi, tim peneliti akan menjadikan hasil penelitian siswa dalam soal dan pengamatan kerja kelompok sebagai bahan refleksi.

3.8.4 Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat refleksi akan bisa :
1) Memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis, dengan mempertimbangkan ragam persepektif yang mungkin ada dalam situasi pembelajaran kelas.
2) Memahami persoalan dan keadaan kelas dimana dilaksanakan.

D. JUDUL PTK  BAHASA INGGRIS KELAS X


DAFTAR PUSTAKA



Hamalik Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan – kesulitan Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
2005. Proses Belajar Men gajar. Jakarta : Bumi Aksara. Haryanto. 2004. Sains. Jakarata : Erlangga.
Hendro Darmodjo dan Kaligis. 1991. Pendidikan Bahasa Inggris II. Jakarta: Depdikbud.
Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, Prof. Dr. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujdana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Men gajar. Bandung: Rosda Karya.
Sutrisno Hadi, Prof. Drs. MA. 1976. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta
Wahyono, Budi. 2008. Bahasa Inggris kelas X. Surakarta: CV Putra Merpati Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMA KELAS X TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
.
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya