Senin, 21 Mei 2018

CONTOH TERBARU PTK PAI SMP KELAS 8 WORD

CONTOH TERBARU PTK PAI SMP KELAS 8 WORD-Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik kelas VIII 2 SMP Negeri 3 …. Dari hasil observasi secara langsung di kelas VIII 2 melalui pra siklus penelitian tindakan dapat diketahui metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran PAI yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum maksimal artinya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kesiapan dalam pembelajaran dan keaktifan peserta didik menggambarkan semangat untuk mengikuti pembelajaran. Obyek penelitian ini adalah di kelas VIII 2 SMP Negeri 3 …. Dalam penelitian ini peneleti menggunakan satu kelas untuk menerapkan strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here yaitu kelas VIII 2 yang jumlahnya ada 25 peserta didik. ptk pai smp pdf
Setelah dilaksanakan tindakan melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup, peserta didik menjadi semangat belajar dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap pra siklus motivasi belajar peserta didik mempunyai prosentase 58,57 % dan rata-rata tes akhir 64. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan motivasi belajar peserta didik meningkat menjadi 68,57 % dan rata-rata tes akhir 74. Sedangkan pada siklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 motivasi belajar mengalami peningkatan yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diprosentasekan menjadi 80,00 % dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah 79.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan motivasi belajar yang memiliki dampak pada hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PAI melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here. Motivasi ini dapat dilihat dari keaktifan dan kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran berlangsung dengan semangat belajar yang tinggi dari peserta didik sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan efektif.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas PAI SMP yang diberi judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA MATERI MACAM-MACAM SUJUD MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE“. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PAI SMP KELAS VIII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 – BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN PTK SMP 023).


A.CONTOH PTK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP DENGAN METODE PAIKEM

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan manusia ini tentunya melalui beberapa proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik menjadi baik.
Di sekolah umum, Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan satu bidang studi atau unsur pokok keimanan, ibadah, Al-Qur’an, akhlak, muamalah, syari’ah dan tarikh dengan satu silabi. Sedangkan di sekolah berciri khas Islam, Pendidikan Agama Islam merupakan satu kelompok bidang studi terdiri dari Al-Qur’an-Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab yang masing-masing bidang studi memiliki silabi tersendiri.
Sedangkan tujuan umum PAI adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Metode pembelajaran atau sering digunakan istilah strategi belajar mengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktek dunia pendidikan. Tidak terkecuali di negara Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke masa seiring dengan kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan KTSP 2006. Download ptk pai smp pdf
Dalam catatan sejarah pendidikan nasional, telah dikenal beberapa pendekatan atau strategi pembelajaran seperti SAS (Sintesis, Analisis, Sistematis), CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), CTL (Contextual Teaching and Learning), Life Skills Education, PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Penerapan PAIKEM dalam proses belajar mengajar, menekankan pada peserta didik untuk aktif, inovatif, kreatif, serta menyenangkan. Istilah menyenangkan dimaksudkan bahwa proses belajar mengajar harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan mendorong semangat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal.

Berangkat dari pokok permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA MATERI MACAM-MACAM SUJUD MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (STUDI TINDAKAN KELAS VIII 2 DI SMP NEGERI 3 …).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dalam pembelajaran PAI kelas VIII 2 pada materi macam-macam sujud (sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah) ?
2. Apakah strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI kelas VIII 2 di SMP Negeri 3 … ?
C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan maksud dari penelitian ini. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI pada Materi Macam-Macam Sujud melalui Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM tipe Everyone Is A Teacher Here (Studi Tindakan Kelas VIII 2 di SMP Negeri 3 …)”.
Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain:
1. Upaya

Upaya diartikan sebagai usaha, akal, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya).
2. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, Motivasi artinya mendorong kekuatan badan untuk berkemampuan, bersikap, berperilaku, bekerja dan bergerak. Dalam hal ini yaitu meningkatkan semangat belajar. Meningkatkan semangat belajar peserta didik sangat erat hubungannya dengan keinginan untuk belajar peserta didik di kelas. Keinginan atau wish adalah harapan untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu yang dibutuhkan.
3. Belajar.
Menurut Muhibbin Syah bahwa belajar dapat difahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
4. Pendidikan Agama Islam (PAI), ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
5. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM, adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu maupun pengalaman peserta didik. Inovatif maksudnya dalam proses pembelajaran dimunculkan ide-ide dan inovasi baru. Kreatif maknanya bahwa pembelajaran adalah proses mengembangkan kreativitas peserta didik. Efektif berarti bahwa model pembelajaran apapun harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.

6. Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here, merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Contoh ptk pai smp kelas 8  Model pembelajaran ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain.
7. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tidak terlepas dari pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan PTK ini adalah:
1. Untuk menemukan format skenario pembelajaran PAI dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dalam menumbuhkan semangat belajar dan hasil belajar peserta didik.
Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat:
1. Secara teoritis
Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui konsep pendekatan strategi pembelajaran berbasis PAIKEM dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here khususnya dalam pembelajaran PAI pada materi macam-macam sujud (sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah) di sekolah yang penulis teliti yaitu di SMP Negeri 3 ….
2. Secara praktis
a. Adanya model pembelajaran yang dapat memberi nuansa baru bagi peserta didik untuk dapat semangat belajar dan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mampu menghadapi masalah-masalah baru dalam kehidupan yang semakin hari semakin beragam terutama dalam masalah beribadah.
b. Bagi guru, diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) yang berdasarkan kurikulum 2004, yakni memberi banyak kreatifitas pada peserta didik dan pendidik sebagai fasilitator.
c. Bagi pengembang kurikulum, diperolehnya ketepatan implementasi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Jadi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi seorang guru agar dapat mendidik para peserta didik secara maksimal, sehingga para peserta didik terdorong untuk semangat belajar yang akan berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya.

B.DOWNLOAD LENGKAP PTK PAI SMP KURTILAS


BAB II
LANDASAN TEORI


A. Motivasi Belajar

1. Definisi Motivasi Belajar
Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembelajaran. Untuk mengetahui apa sebenarnya motivasi maka akan dikemukakan berbagai pendapat motivasi oleh para ahli sebagai berikut :
a. Menurut Sumardi Suryabrata, motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara itu gates dan kawan¬kawan mengemukakan bahwa motivasi yaitu suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. PTK pai smp kelas 8 doc Adapun Grenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan.
b. Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman, “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
c. Menurut Nana Syaodih S “Kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu disebut motivasi, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong / menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.
2. Teori Motivasi
a. Teori Hedonisme
Hedonisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama manusia adalah mencapai kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya.
Contoh teori hedonisme adalah peserta didik di suatu kelas merasa gembira dan bertepuk tangan mendengar bahwa guru PAI mereka tidak dapat mengajar karena sakit. Menurut teori ini para peserta didik tersebut harus diberi motivasi belajar yang tepat agar mereka tidak malas belajar dan hanya memenuhi kesenangannya.
b. Teori Naluri
Pada dasarnya manusia mempunyai 3 dorongan nafsu pokok atau yang disebut naluri yaitu naluri mempertahankan diri, mengembangkan diri dan mengembangkan / mempertahankan jenis. Kebiasaan atau tindakan-tindakan tingkah laku manusia sehari-hari pada hakikatnya mendapat dorongan dari ketiga naluri di atas. Oleh karena itu, menurut teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
Contoh dari teori naluri adalah seorang peserta didik yang terdorong untuk berkelahi karena dianggap temannya bodoh (naluri mempertahankan diri), agar peserta didik tersebut tidak berkembang menjadi anak nakal yang suka berkelahi maka perlu diberi motivasi, yaitu dengan menyediakan situasi yang dapat mendorongnya rajin belajar sehingga dapat setara dengan teman-teman sekelasnya (naluri mengembangkan diri).
c. Teori Reaksi Yang Dipelajari
Teori reaksi yang dipelajari disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini tindakan atau perilaku manusia berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat ia tinggal jadi tidak berdasarkan naluri. Jadi apabila seorang pendidik akan memotivasi anak didiknya hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan anak didik tersebut.
d. Teori Daya Pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini bila seorang pendidik ingin memotivasi anak didiknya harus berdasarkan atas daya pendorong, yaitu naluri dan reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
e. Teori Kebutuhan
Teori ini yang sekarang banyak dianut, teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu, apabila pendidik ingin memberikan motivasi kepada peserta didik hendaknya mengetahui apa kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.
3. Jenis dan Bentuk Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan dapat berfungsi tanpa rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Peserta didik yang memilih motivasi intrinsik akan mempunyai tujuan menjadi orang terdidik, berpengetahuan, dan ahli dalam bidang tertentu.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan peserta didik sendiri. ptk pai smp pdf Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri peserta didik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Pujian, hadiah dan sejenisnya tidak diperlukan karena peserta didik belajar bukan untuk mendapatkan pujian atau hadiah. Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan dari Abraham Maslaw yang dijelaskan di atas.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Oemar Hamalik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah medali, pertentangan dan persaingan, yang bersifat negatif adalah sarkasme, ejekan (ridicule) dan hukuman.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan dapat berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Peserta didik yang mempunyai motivasi ekstrinsik belajar karena berharap mendapatkan nilai baik, belajar bukan karena ingin mendapatkan pengetahuan.
Motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran bukan berarti tidak penting, sebab kemungkinan besar keadaan peserta didik dinamis, berubah-ubah dan juga ada komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik, pada keadaan ini peserta didik yang bersangkutan perlu dimotivasi agar giat belajar. Usaha untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik harus sesuai dengan keadaan peserta didik itu sendiri, jadi motivasi ekstrinsik tetap diperlukan dalam proses pembelajaran di sekolah.
4. Fungsi Motivasi
Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran. Dilihat dari segi fungsi dan manfaatnya motivasi dapat mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku, dalam hal ini fungsi motivasi adalah:
a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan atau mencari tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sebelum membahas tentang pendidikan agama Islam, akan dibahas terlebih dahulu pengertian pendidikan secara umum. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003, pengertian pendidikan adalah sebagai berikut :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pendidikan Agama Islam (PAI) ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan aj aran-ajaran Islam.
Sedangkan pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.
2. Dasar Pendidikan PAI
Dasar pelaksanaan PAI berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Dasar ideal, yaitu “Dasar falsafah negara pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.”
b. Dasar struktural/konstitusional, yaitu: “UUD 45 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: (1) Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.”
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hal pertama yang dirumuskan dalam pendidikan adalah tujuan, sedangkan tujuan dari pembelajaran pendidikan agama islam sebagaimana dalam QS. Al Baqarah ayat 30:
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional pasal 24 lampiran ke-2 dituliskan bahwa:
“Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan-nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Download ptk pai smp pdf Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan.”
C. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM Tipe Everyone Is A Teacher Here
1. Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
2. PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan)
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dari penjabaran tersebut dapat diketahui beberapa komponen yang terkandung dalam PAIKEM, antara lain:
a. Pembelajaran
Pembelajaran, seperti yang didefinisikan Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan pro sedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
b. Aktif
Istilah aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dalam proses belajar mengajar peserta didik tidak diperlakukan seperti bejana kosong yang pasif, sehingga peserta didik hanya menerima kucuran ceramah dari seorang guru. Oleh karena itu, maka dalam strategi pembelajaran berbasis PAIKEM ini, seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan, memproses, dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan baru.
c. Inovatif
Inovatif dalam pembelajaran berbasis PAIKEM, diharapkan dari seorang guru mampu menciptakan terobosan, ide-ide serta berbagai inovasi yang bersifat positif menjadi lebih baik.
d. Kreatif
Memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Dengan demikian guru dituntut untuk mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara maksimal.
e. Efektif
Istilah efektif berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pencapaian kompetensi baru oleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir kegiatan proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada diri peserta didik.
f. Menyenangkan
Dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal, disamping itu pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiah, reward bagi peserta didik yang pada gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya. Contoh ptk pai smp kelas 8
3. Landasan PAIKEM
a. Landasan Yuridis Formal
Yang dimaksud dengan landasan yuridis formal di sini adalah dasar hukum yang melandasi diterapkannya PAIKEM. Dalam konteks ini adalah segala bentuk perundangan dan peraturan serta kebijakan pendidikan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia yang didalamnya mengatur dan memberi rambu-rambu tentang implementasi proses pendidikan yang berbasis PAIKEM.
b. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tinjauan psikologis-pedagogis dalam konteks ini dimaksudkan ingin melihat posisi dan signifikansi penerapan strategi berbasis PAIKEM menurut kajian psikologi belajar. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik (guru) dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan pembelajaran adalah fokus kegiatan akademik di sekolah / madrasah. Dengan demikian, guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar di dalam menentukan kualitas keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Dalam konteks inilah, kehadiran pendekatan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) diharapkan dapat menuntaskan permasalahan yang dialami oleh guru dan peserta didik sebagaimana tergambar diatas. Berangkat dari strategi pembelajaran berbasis PAIKEM ini semoga bisa dijadikan sebagai bahan inspirasi untuk mewujudkan strategi-strategi pembelajaran yang lebih baik.
D. Keterkaitan Model Pembelajaran Everyone is a Teacher Here pada Pokok Bahasan Macam-Macam Sujud
Dalam materi pokok bahasan macam-macam sujud dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Sujud sahwi
Sujud sahwi adalah sujud dua kali yang dilakukan karena rukun salat yang terlupakan dalam pelaksanaan salat fardu (salat wajib). Adapun yang menyebabkan sujud sahwi yaitu:
– Lupa mengerjakan sesuatu, misal tasyahud awal
– Sangsi atau ragu-ragu dalam hitungan jumlah rakaat yang dikerjakan
– Kelebihan atau kekurangan dalam rakaat salat
Untuk mengerjakan sujud sahwi yaitu pada waktu sebelum salam dalam salat, dilakukan dua kali sujud.
2) Sujud tilawah
Sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan ketika mendengar dan membaca ayat sajadah dalam Al Qur’an. Sujud tilawah hukumnya sunah. Adapun untuk melakukan sujud tilawah dilakukan satu kali.
3) Sujud syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai ucapan terimakasih kepada Allah SWT karena mendapat nikmat (keuntungan) atau karena terhindar dari bahaya dan kesusahan. Sujud syukur dilakukan satu kali sujud.
E. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI
pada Materi Macam-Macam Sujud melalui Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM tipe Everyone is a Teacher Here
Model mengajar adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar, karena dengan menggunakan model mengajar yang sesuai, tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau dapat terlaksana dengan baik.
Menerapkan metode mengajar harus memperhatikan partisipasi peserta didik untuk terlibat aktif di dalam proses pembelajarannya. Peserta didik dirangsang untuk menyelesaikan problem-problem baik secara individu maupun kelompok, yang pada akhirnya diharapkan dapat terlatih untuk belajar mandiri dan tidak selalu tergantung pada guru.
Melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here ini dapat mendorong peserta didik untuk memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini mendorong peserta didik untuk bersemangat atau mempunyai keinginan (wish) yang kuat dalam belajar.
Para pendidik atau guru untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan dorongan atau memberikan pernyataan berkaitan dengan pentingnya materi yang sedang diajarkan untuk kehidupan kelak ketika mereka sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.
Untuk membangkitkan semangat belajar guru perlu melakukan pendekatan-pendekatan maupun strategi pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan semangat peserta didik. Karena masalah semangat juga sangat penting dalam belajar. Orang yang tidak bersemangat belajar berarti lesu, lesu berarti kurang bergairah. Kurang bergairah berarti kurang motivasi.
Pendekatan pembelajaran PAIKEM merupakan bagian dari pembelajaran aktif yang sekaligus pembelajaran yang menyenangkan. PTK pai smp kelas 8 doc Dengan pembelajaran yang menyenangkan tersebut akan memotivasi peserta didik dalam belajar dan mengurangi kejenuhan ketika setiap hari peserta didik berada di dalam kelas. Hal ini yang akan membuat semangat peserta didik menjadi semakin besar hasrat belajar mereka untuk terus mencari ilmu. Pembelajaran dengan pendekatan ini juga akan menjadi lebih bermakna, menemukan situasi baru ketika belajar bersama teman-temannya dan mampu menyelesaikan permasalahan baik individu maupun kelompok.
F. Pengajuan Hipotesis
Berkaitan dengan hipotesis penelitian, perlu dicatat bahwa keberadaan hipotesis adalah sebagai kesimpulan sementara tentang masalah yang merupakan perkiraan tentang keterikatan variabel-variabel yang diteliti. Sehubungan dengan pendapat tersebut diatas, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah bahwa:
1. Pembelajaran melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM dengan model pembelajaran everyone is a teacher here dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar khususnya dalam pembelajaran PAI.
2. Semakin sering peserta didik tampil sebagai guru bagi dirinya dan orang lain sehingga dapat mencapai kompetensi dasar secara optimal maka semakin baik prestasi belajarnya. Hal tersebut menandakan keefektifan dan keberhasilan dari penggunaan strategi pembelajaran PAIKEM dengan model pembelajaran tipe everyone is a teacher here.

C.CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS PAI SMP DENGAN MATERI POKOK SUJUD


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. MODEL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, yaitu kajian sistematika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
penelitian tindakan kelas mempunyai empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu; (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan konkret dalam bentuk proses pengembangan inovatif dalam mendeteksi suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta didik.
Penelitian yang akan dilakukan direncanakan dalam beberapa siklus, yaitu; (a) pra siklus, (b) siklus I, dan (c) siklus II. Pada pra siklus peneliti hanya mengamati dan mengikuti pembelajaran yang dilakukan guru kelas dengan menggunakan metode yang biasa digunakan (konvensional) dan peneliti belum memberikan kisi-kisi bahkan penerapan metode yang hendak digunakan oleh peneliti. Dan peneliti baru menggunakan pembelajaran model everyone is a teacher here pada siklus I dan siklus II. Bila pada siklus II hasil dari proses pembelajaran nilainya masih dibawah KKM dan peserta didik masih pasif dalam megikuti pembelajaran maka alternatif yang ditawarkan adalah melanjutkan sampai mendapatkan nilai sesuai KKM dan aktivitas peserta didik meningkat dan peserta didik semakin bersemangat dalam megikuti pembelajaran.
B. METODE PENYUSUNAN INSTRUMEN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus dibuat berdasarkan format yang disyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. contoh ptk pai smp kelas 8 Di dalam RPP dapat dimuat skenario pembelajaran PAI dengan salah satu pokok bahasan yang memuat standar kompetensi macam-macam sujud, yang menggunakan model everyone is a teacher here.
2. Tugas rumah
Tugas rumah diberikan berupa soal-soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas rumah ini dimaksudkan untuk mendalami materi PAI agar bisa mencapai kompetensi, selain itu juga untuk melatih peserta didik menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Instrumen pengamatan
Instrumen pengamatan dengan indikator-indikator yang bisa mengukur keberhasilan model everyone is a teacher here pada pokok bahasan macam-macam sujud yaitu tercapainya kompetensi dasar menjelaskan dan mempraktekkan sujud sahwi, sujud syukur serta sujud tilawah. Dalam hal ini terutama untuk mengukur selama proses pelaksanaan pembelajarannya, baik mengamati keaktifan peserta didik dan tanggung jawab terhadap argumentasinya.
4. Siklus Kegiatan
Siklus kegiatan dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI melalui strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe everyone is a teacher here yang mampu mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan belajar khususnya mata pelajaran PAI yang ada di kelas VIII 2 SMP Negeri 3 …. Tahapan dalam penelitian ini disusun melalui siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dirancang dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.
a. Pra Siklus
Tahap pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran PAI secara langsung di kelas VIII 2 SMP Negeri 3 …. Dalam pembelajaran PAI dikelas VIII 2 tersebut belum menggunakan model pembelajaran secara aktif dan masih menggunakan metode ceramah yang peserta didiknya masih belum banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi komunikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan peserta didik hanya mendengarkan dan keberanian untuk bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dibenak mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal.
Diakhir pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan pelajaran PAI. Apakah kompetensi yang diharapkan sudah dapat tercapai dengan menggunakan metode ceramah? Apakah peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajarannya? Apakah peserta didik antusias atau memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran PAI di kelas?
b. Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 menggunakan kelas VIII 2. Langkah-langkah besar dalam siklus 1 dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan dalam bentuk RPP. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan peserta didik benar-benar menguasai SK tentang macam-macam sujud.
b) Menyiapkan modul yang berisi soal-soal yang diarahkan bisa menciptakan pembelajaran peserta didik bisa menemukan sendiri. Dapat menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan macam-macam sujud. Serta mampu menyatakan hikmah melaksanakan sujud sahwi, sujud sukur serta sujud tilawah dalam kehidupan sehari¬hari.
c) Menyiapkan modul tugas untuk dibahas pada pertemuan siklus 2.
2) Pelaksanaan
a) Guru menampung semua permasalahan yang muncul setelah peserta didik mempelajari modul yang diberikan sebelumnya.
b) Permasalahan dibahas bersama dengan tanya jawab. Download ptk pai smp pdfGuru memperjelas atau mempertegas materi yang sedang dipelajari.
c) Guru memberikan kertas untuk masing-masing peserta didik. Kemudian peserta didik diminta untuk membuat sebuah pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari.
d) Guru meminta kembali kertas yang telah diisi pertanyaan.
Kemudian diacak supaya tidak kembali pada peserta didik yang sama lalu dibagikan kembali kepada peserta didik. Untuk difikirkan sejenak mengenai jawaban dari pertanyaan yang tertera pada kertas.
e) Salah satu peserta didik diminta untuk membaca pertanyaan
dalam kertas, kemudian menjawab sesuai dengan pendapatnya.
f) Peserta didik lain berhak atau diperbolehkan menambahi jika
jawaban temannya dirasa kurang tepat.
3) Pengamatan
a) Guru mengamati apakah jiwa seorang guru sudah dapat dilaksanakan oleh peserta didik dalam pembelajaran siklus 1.
b) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik, dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Kemudian guru memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan.
c) Guru mengamati jalannya pembelajaran. Adakah permasalahan yang dihadapi peserta didik.
d) Guru mengklasifikasikan peserta didik yang mampu dan tidak mampu memberi jawaban dan mengemukakan pendapat.
4) Refleksi
a) Secara kolaborasi guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.
b) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan indikator pengamatan. Membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan revisi berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator-indikator.
c. Siklus 2
Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan dikelas VIII 2 adalah sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus 1.
Langkah-langkhs yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai dari perencananaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi .
1) Perencanaan
a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1. Penekanan perencanaan disini adalah semangat dalam memberikan jawaban.
b) Menyiapkan modul berupa tugas rumah yang berkaitan dengan materi macam-macam sujud.
2) Pelaksanaan
a) Guru kembali menampung semua permasalahan yang muncul setelah peserta didik mempelajari modul yang diberikan sebelumnya.
b) Permasalahan dibahas bersama dengan tanya jawab.
c) Guru memperjelas atau mempertegas materi yang sedang dipelajari.
d) Guru memberikan kertas untuk masing-masing peserta didik. Kemudian peserta didik diminta untuk membuat sebuah pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari.
e) Guru meminta kembali kertas yang telah diisi pertanyaan. Kemudian diacak supaya tidak kembali pada peserta didik yang sama lalu dibagikan kembali kepada peserta didik. Untuk difikirkan sejenak mengenai jawaban dari pertanyaan yang tertera pada kertas.
f) Salah satu peserta didik diminta untuk membaca pertanyaan
dalam kertas, kemudian menjawab sesuai dengan pendapatnya. Download ptk pai smp pdf
g) Peserta didik lain berhak atau diperbolehkan menambahi jika
jawaban temannya dirasa kurang tepat.
3) Pengamatan
a) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik, dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Kemudian guru memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan.
b) Guru mengamati jalannya pembelajaran. Guru membandingkan antara pelaksanaan pada siklus 1 dan 2.
c) Guru mengamati jalannya pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here pada tahap ke dua. Dilakukan evaluasi pada individu-individu yang mampu dan tidak mampu merespon dengan baik.
4) Refleksi
a) Secara kolaborasi guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan terhadap pelaksanaan siklus 2.
b) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan indikator pengamatan. Mengevaluasi bagian-bagian mana yang telah berhasil dicapai, bagian mana yang layak ditindak lanjuti tentang kegiatan pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here.
d. Tes akhir
Setelah pelaksanaan siklus 1 dan 2 maka diadakan tes formatif. Tes akhir ini berupa soal esay, yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan belajar dengan menggunakan metode everyone is a teacher here, yaitu rata-rata nilai di atas 70%.
C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus sampai 28 September 2016 yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 ….
2. Jadwal pelaksanaan penelitian
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 ….
Tabel 1
Jadwal Penelitian
D. VARIABEL DAN INDIKATOR
Menurut Suharsimi Arikunto, variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel, yaitu motivasi belajar bidang studi PAI peserta didik kelas VIII 2 di SMP Negeri 3 ….
Adapun indikator dari variabel hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas VIII 2 di SMP Negeri 3 … adalah peningkatan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan model everyone is a teacher here. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI menjadi fokus dalam penelitian ini. Keaktifan bertanya setelah belajar di rumah, keaktifan dalam mengikuti model pembelajaran, keaktifan dalam memerankan tugas sebagai seorang guru dan yang tidak kalah pentingnya adalah keaktifan dalam menulis serta keaktifan dalam mendengarkan dan memperhatikan penjelasan. Dari keaktifan peserta didik serta ketuntasan materi, kemudian dilakukan ulangan. Sehingga diperoleh nilai mata pelajaran PAI. Baru kemudian dibuat beberapa siklus untuk melihat seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik.
Tabel 2
Indikator keberhasilan Peserta Didik dalam pembelajaran

E. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakter umum yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik kelas VIII 2 di SMP Negeri 3 ….
Sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam pnelitian ini adalah peserta didik kelas VIII 2 di SMP Negeri 3 …. Data peserta didik yang menjadi subjek penelitian ini adalah :
Tabel. 3
Data peserta didik yang menjadi subjek penelitian

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:
a. Dokumentasi
Dokumen merupakan kumpulan data variable yang berbentuk lisan maupun act ifact, foto dan sebagainya. Sumber dokumentasi pada dasarnnya adalah segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi. Metode dokumenter ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peeserta didik yang menjadi sample penelitian yaitu Classroom Action Research.
b. Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik setelah melakukan pembelajaran PAI dengan metode everyone is a teacher here untuk mengetahui kemampuan peserta didik
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada tiap siklus untuk membuat kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya. Contoh ptk pai smp kelas 8
Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here yang dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran dan semangat belajar peserta didik. Sehingga dapat diukur perkembangan prestasi belajar peserta didik.
d. Lembar Kerja
Lembar kerja oleh peneliti dengan menggunakan soal-soal yang diberikan peserta didik pada tiap siklus. Lembar kerja juga dipakai unntuk mengetahui kektifan dan ketrampilan peserta didik dalam proses pembelajaran.
e. Wawancara
Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Metode ini oleh peneliti digunakan untuk mewawancarai guru sebagai mitra kerja dalam melaksanakan penelitian.

G. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisis pendahuluan
Langkah awal peneliti akan mencari data jumlah peserta didik kelas VIII 2 yang menjadi subjek penelitian.
2. Analisis uji hipotesis
a. Data Semangat Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahui seberapa besar semangat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran PAI. Maka analisis ini dilaksanakan pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui pro sentase. Penghitungan prosentase semangat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
Rumus 3.1
N = Jumlah seluruh skor.
n = Skor yang diperoleh tiap peserta didik.
% = Tingkat prosentase yang ingin dicapai.
Kriteria penafsiran variabel penelitian yang ditentukan sebagai berikut:
a. 80% – 100% = Baik sekali
b. 50% – 79% = Baik
c. 25% – 59% = Cukup
d. 0% – 24% = Kurang
b. Data Hasil Belajar Peserta Didik
Ketuntasan belajar dalam akademik dapat dilihat dan diambil dari kemampuan kognitif peserta didik dalam menyelesaikan soal dianalisis dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar klasikal. Rumus yang dipergunakan adalah:
1) Menghitung rata-rata
Untuk mengetahui nilai rata-rata tiap peserta didik bisa menggunakan
Rumus 3.2
Keterangan:
x = rata-rata nilai
x = jumlah seluruh nilai
N = jumlah peserta didik
2) Menghitung ketuntasan belajar
a) Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif pro sentase dengan perhitungam: PTK pai smp kelas 8 doc
Rumus 3.3
b) Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif pro sentase dengan perhitungan:
Rumus 3.4
Keberhasilan dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65 % sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah peserta didik yang ada pada kelas tersebut.

D. LAPORAN PROPOSAL PTK PAI SMP WORD


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyana, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Alwi, Hasan et.al, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Edisi II.
Arikunto Suharsimi, et. all, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Bumi Aksara, 2008), Cet. VII.
, Man ajem en Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, Cet. 7. , Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 9.
Atmadi, A. dan Y. Setyaningsih, Transform asi Pendidikan; Memasuki Millennium Ketiga, Yogyakarta: Kanisius, 2000.
Boeree George, Belajar dan cerdas bersama, Psikologi Dunia, Yogyakarta: Prismasophie, 2006.
Darsono. Max, dkk., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP Semarang Press, 2000.
Departemen Agama RI, Al-Qur ’an dan Terjemahnya, Jakarta: Al Huda, 2005. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet. III.
Djamal, Murni, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN, 1984.
Djamarah, Bahri, Saiful, dan Aswan Zain., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006, Cet. III.
Djamarah, Bahri, Syaiful, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Dryden, Gordon dan Jennette Vos, “Revolusi Cara Belajar”, Alih Bahasa Word + Translation Service, Bandung: Kaifa, 2002, Cet. III.
Ebbutt, dikutip dalam Wiraatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Hadi Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UII, 1993.
, Revolusi Pendidikan di Indonesia: Membedah Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: ar-Ruzz, 2005.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito, 1983.
, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Ismail SM, , Strategi Pembelajaran PAI Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: RaSAIL Media Group, 2008.
Kneller, F. George, Logic and Language of Education, London, Sydney: John Willey and Sons Inc. New York, 1996.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991.
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya 2005, Cet. II.
Meier, Dave, Accelerated Learning Handbook : Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, New York: Mc Graw Hill, 2000.
Morgan T. Clifford, Introduction to Psychology, New York: M.C. Grow Hill Company Inc., 1961.
Muchtar, Hari, Jauhari, Fiqih Pendidikan, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005.
Mudhofir, Teknologi Intruksional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999, Cet. VII.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Rosdakarya, 2002, Cet.II.
Muhammad Ali, Strategi Penelitian Statistik, Bandung: Bumi Aksara, 1993. Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, Jakarta: Misaka Galiza, 2003, Cet. III. Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Rosdakarya, 2005.
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang: Gunung Jati dan Yayasan al-Qalam, 2002, Cet. 1.
Sukmadinata, Syaodih, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Nasution S., Didaktis Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Nurkanca, Wayan dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.
PERMENDIKNAS No. 22, 23, 24 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Poster, Bobbi, de dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, terj. Bandung: Kaifa, 2003, Cet. XVIII.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.. Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta, 2003.
Sardiman, A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, edisi I Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Shihab, Quraish, M., Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1994. Silberman, Mel, Active Learning, Yogyakarta: YAPPENDIS, 2002, Cet.II.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Cet. III.
Sukmadinata, Nana, Syaodih, Landasan psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT.Rosda Karya , 2003.
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, Cet. I..
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006. Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999, Cet. V

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK PAI SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.