Jumat, 13 Juli 2018

CONTOH TERBARU PTK PENJASKES SD MATERI GOBAK SODOR

CONTOH TERBARU PTK PENJASKES SD MATERI GOBAK SODOR-Pengembangan Model Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Dan Mengumpan Pada Permainan Sepak Bola Melalui Pendekatan Permainan Gobak Sodor Pada Siswa Kelas V SDI ..............Tahun 2016/2017.”Beberapa faktor yang mendasari dari penelitian ini adalah (1) Media pembelajaran atau lapangan disekolah terbuat dari paving yang kurang tepat untuk pembelajaran materi sepak bola. (2) Beberapa siswa putri kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran materi sepak bola. (3) Pelajaran yang diberikan belum dikemas dalam bentuk modifikasi sehingga dijumpai siswa putri kurang antusias, bosan, dan malas dalam bergerak.download lengkap ptk penjas sd kurlitas

 (4) Kurangnya Sarana dan prasarana hanya dijumpai bola sepak 1 buah dan bola futsal 1 buah. Untuk itu dapat ditarik rumusan masalah : Bagaimana hasil pengembangan model pembelajaran teknik dasar permainan sepak bola yaitu menggiring dan mengumpan melalui pendekatan permainan gobak sodor dengan menggunakan bola di SDI .................................?. Tujuan dalam penelitian ini untuk membuat variasi pembelajaran pada olahraga permainan sepak bola agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran penjasorkes pada permainan sepak bola melalui pendekatan permainan gobak sodor pada siswa kelas V SDI..............download ptk penjas sd kls v

Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan dari Borg & Gall yaitu: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan yang didapat dari hasil pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka, (2) mengembangkan bentuk produk awal (berupa pengembangan model pembelajaran teknik dasar menggiring dan mengumpan pada permainan sepakbola), (3) evaluasi ahli yaitu menggunakan satu ahli Penjas dan dua ahli pembelajaran penjasorkes Sekolah Dasar, serta uji coba kelompok kecil, dengan menggunakan kuesioner dan konsultasi yang kemudian dianalisis, (4) uji coba lapangan, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan (5) revisi produk akhir, revisi produk akhir dilakukan setelah melakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan.

Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjas 77,3 % (baik), ahli pembelajaran I 86,6 % (baik), ahli pembelajaran II 89,3 % (baik), hasil kuesioner uji coba kelompok kecil rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 90,55 % (sangat baik), dari rata-rata kuesioner uji lapangan didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 87,10 % (baik).
Berdasarkan hasil penelitian ini, di harapkan bagi guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar apabila akan mengajarkan teknik dasar permainan sepak bola untuk menggunakan produk pengembangan model pembelajaran ini pada siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel PENJASKES SD yang diberi judul “Pengembangan Model Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Dan Mengumpan Pada Sepak Bola Melalui Permainan Gobak Sodor Pada Siswa Kelas V Sdi ..............Tahun Ajaran 2016/2017". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PENJASKES SD KELAS V lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 054 SD ).

A.CONTOH LENGKAP PTK PENJAS SD KELAS V TERBARU 

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian yang terpenting dari proses pendidikan secara keseluruhan dan untuk mencapai tujuanya menggunakan aktifitas jasmani. Aktifitas jasmani itu dapat berupa permainan atau olahraga yang terpilih, kegiatan itu tidak hanya sekedar kegiatan biasa atau asal¬asalan, dan bukan pula hanya sekedar berupa “gerak badan“ yang tidak bermakna. Karena itu, kegiatan yang terpilih itu merupakan pengalaman belajar yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Macam-macam aktifitas jasmani itu dimanfaatkan untuk mengembangkan kepribadian anak secara menyeluruh. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai pada pendidikan jasmani meliputi perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor. Jika dilihat dari segi cara penyampaian dan tujuan dari pendidikan jasmani dan kesehatan itu sendiri maka perlu peninjauan yang lebih mendalam lagi tentang pendidikan jasmani dan kesehatan, agar tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan tersebut dapat benar¬benar tercapai dengan baik. Dengan demikian maka mutu dari Pendidikan Jasmani dan Kesehatan baik dari materi dan penyampaian, bahan ajar, guru, serta sarana dan prasarana maupun siswa perlu pengkajian yang lebih mendalam lagi.

Peningkatan mutu dari pendidikan jasmani dan kesehatan dapat dilakukan dengan menerapkan teknik dasar sepak bola pada siswa sekolah dasar. Beberapa teknik dasar permainan sepak bola yaitu menggiring dan mengumpan
bola, harusnya sudah dikuasai oleh siswa sekolah dasar. Adapun pengertian dari teknik menggiring itu sendiri adalah penguasaan bola dengan kaki saat kita bergerak dilapangan (Danny M, 2007:1). Dan pengertian dari teknik dasar mengumpan adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain kepemain lain (Danny M, 2007:19).
Seperti yang diketahui bahwa penyelenggaran pendidikan jasmani di sekolah dasar selama ini hanya berpedoman pada pengajar cabang – cabang olahraga yang sifatnya mengarah pada penguasaan teknik. Oleh karena itu pendidikan jasmani dituntut untuk membangkitkan gairah dan motifasi anak dalam hal bergerak. Karena bergerak tidak hanya merupakan kebutuhan alami peserta didik sekolah dasar, melainkan juga membentuk, membina dan mengembangkan anak, serta meningkatkan intelektual anak didik (Soemintro, 1992:3 )..ptk penjas sd doc terbaru
Banyak jenis olahraga permainan yang dipakai dalam alat untuk menyampaikan pendidikan jasmani dan kesehatan. Salah satunya merupakan olahraga permainan sepakbola. Olahraga yang paling popular didunia ini menjadi salah satu alat bantu dalam menyampaikan pendidikan jasmani dan kesehatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dapat memudahkan kita untuk menggunakan sesuatu atau menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mudah. Disamping itu teknologi juga berpengaruh sangat besar bagi perkembangan permainan, dimana permainan ini tidak memerlukan suatu aktifitas gerak. Misalnya Game Online dan game komputer dan juga play station,dimana cara memainkan permainan ini hanya dengan duduk dan melihat onitor atau layar. Sehingga menjadikan anak malas bergerak untuk melakukan aktivitas olahraga. Selain itu anak juga akan melupakan permainan-permainan tradisional warisan dari leluhur kita yang seharusnya kita kembangkan dan lestarikan.

Gobak sodor rmerupakan permainan tradisional yang seharusnya dikembangkan dan dilestarikan. Permainan gobak sodor merupakan permainan yang terdiri dari dua tim dengan masing-masing tim beranggotakan lima orang. Permainan ini dimainkan dengan cara menghadang lawan agar tidak bisa melewati ketiga garis batas permainan dan yang sudah dijaga oleh tim penjaga agar lawan tidak bisa mendapatkan nilai. Jika lawan dapat melewati ketiga garis batas tersebut maka permainan akan selesai. Cara mendapatkan nilai pada permainan ini adalah jika setiap pemainya dapat melewati ketiga garis yang dijaga oleh tim penjaga.ptk penjas sd doc terbaru
Permainan gobak sodor adalah suatu permainan di mana satu kelompok orang berusaha menghambat atau menghalangi kelompok orang lain sewaktu melintas petak –petak permainan ( daerah permainanya)( Soetoto P , 2008:5.2).

Dengan permainan gobak sodor ini peneliti akan mengembangkan teknik dasar permainan sepak bola yaitu menggiring dan mengumpan. Karena pada permainan tradisional gobak sodor terdapat unsur menghadang lawan yang bisa meningkatkan kualitas teknik menggiring dan mengumpan pada permainan sepak bola. Agar kualitas menggiring dan mengumpan itu sempurna maka harus ada penghalang,karena jika sudah bermain dalam lapangan sepak bola yang esungguhnya pemain sepak bola ditunut harus bisa menggiring dan mengumpan dengan melewati hadangan lawan.
Selain untuk meningkatkan kualitas ketrampilan gerak, peneliti juga bertujan untuk membuat variasi baru dalam memberikan pembelajaran penjasorkes supaya dalam pembelajaran penjasorkes tidak monoton.
Dengan demikian melalui pengembangan model pembelajaran dengan memasukan unsur teknik dasar pada permainan olahraga sepakbola kedalam permainan gobak sodor diharapkan anak-anak mampu meningkatkan kualitas menggiring dan mengumpan mereka pada saat bermain olahraga sepak bola selain itu untuk melakukan aktifitas gerak dan juga anak-anak dapat mengambil pembelajaran yang positif yang terkandung di dalamnya baik itu berupa pembelajaran etika, moral, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang mencerminkan budaya asli leluhur kita yang mencerminkan sikap cinta tanah air dan bangsa. Dengan menggunakan pendekatan permainan tradisional ini anak akan lebih tertarik untuk mempelajari teknik dasar dalam permainan sepakbola dengan benar. Selain itu diharapkan permainan tradisional ini dapat kita lestarikan dan dikembangkan agar tidak hilang yang disebabkan oleh kemajuan zaman dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini.

Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan teknik dasar permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan melalui pendekatan permainan gobak sodor dan telah dikembangkan baik peraturan dan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran penjas. Ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian ini berawal dari pengamatan penulis ketika melihat pembelajaran penjas yang dilakukan guru penjas disekolah dasar yang pada waktu memberikan materi pembelajaran sepakbola terlalu monoton dan jarang sekali memberikan materi pembelajaran dengan berupa permainan tradisional kedalam pembelajaran penjas di SDI .............. Sehingga hal ini memberikan gagasan dan ide dasar bagi penulis untuk menciptakan suatu modifikasi model pembelajaran pada salah satu jenis olahraga permainan yaitu olahraga sepakbola dengan memasukan teknik dasar permainan tersebut kedalam permainan tradisional, sehingga model pembelajaran yang baru ini mempunyai tujuan agar siswa lebih aktif bergerak dalam pembelajaran penjas dan modifikasi permainan tersebut dapat memberi masukan pada guru penjasorkes agar dalam mengajar peserta didiknya dapat memberikan model permainan yang telah dimodifikasi supaya siswa tidak bosan.

Salah satu kurang berkembangnya pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah kurangnya kemampuan, kreatifitas dan inovasi para guru penjas selaku pelaksana khususnya dalam pengembangan model pembelajaran. Ditengarai bahwa guru penjasorkes dalam melakukan proses pembelajaran bersifat konvensional yang cenderung monoton, tidak menarik dan cenderung membosankan. Ini dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti secara survey langsung terjun kelapangan melihat proses pembelajaran di SDI .................... Sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dan motifasi dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Banyak guru yang kurang mengetahui bahwa permainan tradisional dapat iberikan sebagai materi dalam pembelajaran penjasorkes, karena dapat dengan mudah dimodifikasi permainya sehingga mudah dipahami oleh siswa. Maka peneliti menawarkan variasi pengembangan model pembelajaran permainan dan variasi sarananya sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes lebih aktif dalam bergerak dan merasa senang. Karena selama ini dalam pembelajaran penjasorkes guru sama sekali belum pernah memberikan model pembelajaran permainan dan variasi sarananya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul :”Pengembangan Model Pembelajaran Menggiring Dan Mengumpan Melalui Pendekatan Permainan Gobak Sodor Dengan Menggunakn Bola Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SDI ..................
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul diatas maka timbul suatu pemikiran, perhatian dan suatu permasalahan bagi penulis untuk meneliti masalah penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana Hasil Pengembangan Model Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Dan Mengumpan Pada Sepakbola Melalui Permainan Gobak Sodor Pada Siswa Kelas V SDI ...................

1.3. Tujuan Pengembangan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk menghasilkan produk yang berupa Pengembangan Model Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Dan Mengumpan Pada Sepak Bola Melalui Permainan Gobak Sodor .

1.4 Spesifikasi Produk
Di dalam penelitian pengembangan ini produk yang dihasilkan adalah berupa model pembelajaran teknik dasar permainan sepakbola dengan memasukan unsur teknik dasar menggiring dan mengumpan tersebut kedalam permainan gobak sodor pada siswa sekolah dasar, yang dapat mengembangkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu pula siswa dapat mengikuti pembelajaran penjas dengan senang, sehingga siswa aktif bergerak tanpa ada paksaan dan rasa jenuh. Sehingga itensitas gerak siswa akan bertambah sehingga kebugaran jasmani dapat tercapai..ptk penjas sd doc terbaru

1.5 Sumber Pemecahan Masalah
Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar, siswa dapat bergerak dengan aktif dalam permainan dengan peraturan yang sudah dikembangkan sesuai dengan situasi dilapangan. Pada kenyataanya dalam proses pembelajaran permainan di Sekolah Dasar masih dalam permainan yang sesuai dengan peraturan baku, baik dalam hal peralatan, lapangan yang digunakan maupun peraturanya. Dari pelaksanaan pembelajaran tersebut dijumpai anak-anak merasa tidak senang, bosan dan kurang aktif bergerak dalam pembelajaran jasmani.

Gobak sodor merupakan permainan tradisional jawa yang melibatkan banyak orang tanpa membedakan strata sosial yang ada dalam masyarakat (Soetoto P, 2008:5.2)..ptk penjas sd doc terbaru
Jadi menurut peneliti sangat tepat bila permainan tradisional jawa ini untuk dikembangkan dan di buat metode pembelajaran pada siswa sekolah dasar. Peneliti akan menggunakan metode gobak sodor ini dalam memberikan pembelajaran teknik dasar permainan sepak bola yaitu menggiring dan mengumpan, karena dalam permainan tradisional gobak sodor ini terdapat aspek kerjasama tim dan terdapat unsur menghadang dalam permainanya. Jadi permainan gobak sodor sangat tepat bila dijadikan media untuk pembelajaran teknik dasar menggiring dan mengumpan, karena pada tujuan akhir dari proses menggiring dan mengumpan adalah untuk melewati hadangan dari lawan. Selain itu dengan menggunakan metode gobak sodor ini akan bermanfaat bagi siswa selain siswa akan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran penjas, siswa juga akan mempunyai bekal untuk meningkatkan kualitas gerak mereka dalam mempelajari teknik dasar menggiring dan mengumpan pada permainan sepak bola.ptk sd kelas v pdf
Pengembangan model pembelajaran teknik dasar pada permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor merupakan salah satu upaya yang harus diwujudkan. Pengembangan model pembelajaran teknik dasar permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor diharapkan mampu membuat anak lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan.


B.DOWNLOAD LENGKAP PTK PENJAS MATERI GOBAK SODOR

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR


2.1. Landasan Teori
Penelitian dan pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis penelitian (research-and development) merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat penggunaanya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian, utamanya penelitian pendidikan dan pembelajaran. Menurut borg dan gall seperti yang dikutip Wasis D (2004 : 4) penellitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan atau menvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan pembelajaran. Selanjutnya disebutkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu : (1) pengembangan produk, dan (2) menguji keefektifan produk dan mencapai tujuan.ptk penjas sd doc
Arikunto (2006:7) mengatakan bahwa penelitian pengembangan atau penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan penyempurnaan. Pengembangan adalah memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada (Sugiyono, 2010 : 5). Sedangkan pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Sehingga dari pengertian beberapa pakar diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan penelitian yang melakukan percobaan dan penyempurnaan sehingga dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan agar pengetahuan yang sudah ada dapat dikembangkan lagi.
2.1.1. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Rusli Lutan (2000:15), menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan. Tujuan belajar adalah menghasilkan perubahan perilaku yang melekat. Proses belajar dalam penjas juga bertujuan untuk menimbulkan perubahan perilaku. Pendidikan jasmani merupakan interaksi antara peserta didik dengan linkungan secara sistematis untuk membentuk manusia seutuhnya. Pembentukan sumber daya manusia diarahkan pada manusia, berbudi pekerti luhur lewat pendidikan jasmani dengan memperhatikan model pembelajaran serta skema pembelajaran (Sukintaka, 1992 : 9). Pendidikan jasmani dapat disimpulkan merupakan proses interaksi antara peserta didik dan lingkungan serta memiliki tujuan umum dan tujuan belajar untuk membentuk manusia seutuhnya.
2.1.2. Tujuan Penjasorkes
Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan penjas tidak hanya semata-mata aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, dan sosial.
Dalam hal ini cakupan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut :
1) Perkembangan fisik. Tujuan dari perkembangan fisik ini mempunyai hubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
2) Perkembangan gerak. Tujuan dari perkembangan gerak ini mempunyai hubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara afektif, efisien, dan sempurna.
3) Perkembangan mental. Tujuan dari perkembangan mental mempunyai hubungan dengan kemampuan berfikir dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang penjas ke dalam lingkunganya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
4) Perkembangan sosial. Tujuan perkembangan sosial mempunyai hubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat (Adang Suherman, 2000 : 22-23).
Menurut Houg, dalam Rusli Luthan (2000 : 3), mendefinisikan mengajar sebagai proses penataan manusia, materi, dan sumber-sumber untuk keperluan kelancaran proses belajar. Khususnya untuk penjasorkes, penataan dalam proses pembuatan perencanaan mengajar penjasorkes nampak lebih penting mengingat lingkungan belajarnya yang agak unik. Berdasarkan pada beberapa pendapat tentang tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah dapat digolongkan ke dalam empat aspek yaitu aspek fisik,aspek psikomotorik, aspek kognitif, dan aspek afektif.
2.1.3. Model Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif engan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator (Rudi Susulana dan Cepi Riyana, 2008:1). Pembelajaran bertujuan untuk membawa perubahan tingkah laku siswa kearah yang lebih baik hal ini dapat ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku dan keterampilan serta aspek-aspek lain yang ada pada individu siswa.download judul ptk penjas sd
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Heri Trianto, 2012).
Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran.Isi yang terkandung di dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional (Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2000).
Ada tiga hal yang mendasari munculnya model pembelajaran, yaitu : pengalaman praktek, telaah teori-teori tertentu, dan hasil. Ada dua pengaruh implementasi suatu model pembelajaran terhadap perubahan siswa yaitu bersifat langsung dan tidak langsung.Mengetahui kedua jenis pengaruh ini bagi guru sangat penting, agar guru dapat memperkirakan efisiensi penggunaan model pembelajaran.
Secara operasional, setiap model pembelajaran memiliki 4 aspek (Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2000). Dapat simpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. 

2.1.3.1 Langkah-langkah (Syntax)
Langkah-langkah ini menjelaskan mengenai bagaimana pelaksanaan suatu model, bentuk kegiatan yang akan dilakukan, bagaimana memulainya, dan tindakan selanjutnya. Karena setiap model pembelajaran ini memiliki ciri dalam urutan kegiatannya, maka perlu langkah-langkah kegiatan secara bertahap.ptk kurikulum 2013 sd kls v
2.1.3.2 Sistem sosial yang mendukung pelaksanaan setiap model
Sistem ini memaparkan mengenai bagaimana rencana penataan peranan dan hubungan antara siswa dan guru, serta norma-norma yang menggerakan dan menjiwai hubungan tersebut.
2.1.3.3 Prinsip interaksi siswa dan guru
Peranan guru dalam setiap model pembelajaran dapat berubah-ubah. Dalam beberapa model perubahan peranan guru biasa sebagai pembimbing, fasilitator, atau motifator dan bahkan pada kesempatan lainnya guru biasa bertindak sebagai pemberi tugas atau yang lainnya.
2.1.3.4 Penjelasan sistem penunjang
Sistem penunjang ini perlu mendapat perhatian. Sistem ini berada di luar model pembelajaran akan tetapi mendapat persyaratan yang ikut menentukan berhasil tidaknya model-model pembelajaran itu.
Dalam pembelajaran yang menempatkan peran guru sebagai pusat dari proses, antara lain guru sebagai sumber informasi, pengelola kelas dan menjadi contoh yang diteladani.
2.1.4. Kelompok Model Pembelaj aran
Berdasarkan hasi observasi dan penelitian manganai pendekatan pembelajaran, maka diperoleh kesimpulan ada empat kelompok model pembelajaran (Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2000) sebagai berikut : 
2.1.5. Kelompok Model Informasi
Kelompok model ini bertujuan untuk mengembangkan intelektual siswa dalam hal menerima, menyimpan, mengolah dan menggunakan informasi. Dengan cara ini diharapkan siswa mampu mengakomodasi berbagai macam inovasi, melahirkan ide-ide yang beroientasi pada masa depan, dan mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi baik oleh dirinya maupun orang lain.
2.1.6. Kelompok Model Personal
Kelompok ini bertujuan mengembangan kerpibadian siswa. Fokus utamanya adalah proses yang memberikan peluang pada setiap siswa untuk mengolah dan mengembangkan jati dirinya.
2.1.7. Kelompok Model Interaksi Sosial
Kelompok ini bertujuan untuk mengembangkan kemamapuan seseorang yang akan dan harus berinteraksi sosialdengan lingkungan lainnya. Dengan demikian diharapkan siswa mampu mengembangkan dirinya dan pikirannya untuk disumbangkan kepada lingkungan sosialnya.
2.1.8. Kelompok Model Perilaku
Kelompok ini bertujuan untuk mengubah tingkah laku siswa yang terukur. Fokus utama mengenai perubahan tingkah laku ini didasarkan pada prinsip rangsangan dan jawaban.
2.1.9. Permainan
Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Telah dibahas bahwa tujuan pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia(Sukintaka, 1992:11).ptk kurikulum 2013 sd kls v
Menurut Sukintaka (1992:11), Kalau anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pembelajaran pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa senang. Karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkap keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Menurut Rusli Lutan dalam Husdarta dan Yudha M Saputra (2000 : 74) bermain merupakan kegiatan hakiki kebutuhan dasar manusia. Bermain merupakan sebuah konsep, oleh karenanya manusia disebut “mahluk bermain.” Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap dan perilaku. Dari situasi yang timbul ini, maka seorang guru penjasorkes dapat melaksanakan kewajibannya. Sebab dari situasi itu, bilamana perlu, guru dapat memberi pengarahan, koreksi, saran, latihan, atau dorongan yang tepat agar anak didiknya berkembang lebih aik dan dapat mencapai kedewasaan yang diharapkan. Dengan demikian, dapat pula dikatakan bahwa dengan bermain kita dapat meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi manusia. Berikut ini akan disajikan bagan pencapaian bermain dalam usaha pendidikan. Jadi sebagain kesimpulan, permainan merupakan suatu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani.

Gambar 2.1. Bagan Pencapaian Bermain dalam Usaha Pendidikan
Sumber (Sukintaka, 1992:12)
2.1.10. Permainan Sepakbola
Sepak bola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah daerah tendangan hukumanya. Dalam perkembanganya permainan ini dapat dimainkan diluarlapangan dan di dalam ruangan tertutup (Sucipto, dkk,2000:7).
Permainan sepakbola adalah Permainan regu atau tim yang menggunakan bola besar dengan peraturan yang sudah baku, Muahammad Muhyi Faruq (2008 : 52). Sepakbola merupakan salah satu jenis permainan yang memiliki prinsip yang sederhana, yaitu berusaha memasukkan bola kegawang lawanya sebanyak ungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga agar gawangnya tidak kemasukan bola. Dalam hal ini, (Jef Sneyers, 1988 : 3) menyatakan : “Prinsip dalam sepakbola sederhana sekali yaitu membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat sama terhadap gawangnya sendiri”.

Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang dapat memberikan prestasi dan dimainkan oleh masing - masing regu dan terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing -masing regu atau kesebelasan berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Didalam usaha memasukkan atau mencetak gol dan mempertahankan untuk tidak kemasukan bola ada peraturan - peraturan permainan yang setiap pemain harus mentaatinya. Agar peraturan - peraturan permainan ditaati oleh pemain pada saat pertandingan berlangsung maka ada wasit dan hakim garis yang memimpin atau mengawasi pertandingan tersebut. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pemainnya ada sanksinya. Oleh karena itu kedua kesebelasan diharapkan bermain sebaik mungkin serta memelihara dan menjunjung tinggi sportivitas.
2.1.10.1 Tujuan Sepakbola
Tujuan permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Satu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang lawannya dan apabila terjadi nilai sama, aka permainan dinyatakan draw. Untuk memasukan bola kegawang diperlukan kerjasama antar pemain dalam satu regu. Agar permainan ini dapat berdaya guna dan berhasil maka setiap pemain dalam satu regu diberi kewajiban-kewajiban sendiri seperti bertahan dan menyerang.
Sepakbola mempunyai banyak tujuan selain untuk prestasi dan kebugaran, tujuan lain untuk sosialisasi, persahabatan dan juga mengurangi rasa jenuh atau stres, Muhammad Muhyi Faruq (2008 : 2).
Tujuan dari permainan tersebut diatas hanya merupakan tujuan sementara. Tujuan yang paling utama dan paling diharapkan untuk pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepakbola merupakan salah satu media untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur, dan sportif. Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerjasama (cooperation), interaksi social (social interaction), dan pendidikan moral (moral educatioan).
2.1.10.2 Teknik Dasar Sepakbola
Teknik dasar bermain sepak bola menurut (Sukatamsi, 1984:24) adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dengan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan dalam bermain sepak bola, jadi teknik dasar bermain sepak bola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepak bola yang professional harus menguasai teknik dasar bermain sepak bola terlebih dahulu sebelum bermain dalam permainan sepak bola.ptk kurikulum 2013 sd kls v
Untuk bermain sepak bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung pemain tersebut dapat memainkan sepakbola yang baik pula. Menurut (Sucipto, dkk 2000:17), teknik-teknik dasar pada permainan sepak bola dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tanpa bola dan teknik mengunakan bola.
Teknik dasar sepakbola menurut (Remmy Muchtar, 1992 : 27) adalah cara pengolahan bola atau pengolahan gerak tubuh dalam bermain sepakbola adalah semua cara pelaksanaan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk bermain sepakbola, terlepas sama sekali permainanya.
2.1.10.3 Menendang Bola
Teknik dasar menendang dalam permainan sepakbola adalah salah satu komponen teknik dasar utama yang harus dikuasai oleh si pemain. Dalam menendang bola mempunyai beberapa cara dengan efek hasil tendangan yang berbeda pula. Setiap pemain ketika akan melakukan tendangan mempunyai tujuan dan tujuan yang paling mendasar dengan tendangan, bisa memasukan bola kegawang lawan sehingga memperoleh angka untuk penentu kemenangan,Muhammad Muhyi Faruq (2008 : 53). Teknik menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan bermain dengan baik dan efisien. Tujuan menendang bola adalah mengumpan (passing), menembak kegawang (shooting at the goal), menyapu untuk mengagalkan serangan lawan (sweeping). Dan teknik menendang bola sesuai dengan perkenaan kaki sebagai berikut :
1. Menendang dengan kaki bagian dalam
2. Menendang dengan kaki bagian luar
3. Menendang dengan punggung kaki
4. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam
5. Menendang dengan tumit (Sucipto dkk, 2000:17)
2.1.10.4 Menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepak bola yang pengunaannya bersamaan dengan teknik dasar menendang bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk melakukan passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasanya untuk menghentikan bola adalah kaki bagian luar, kaki bagian dalam, punggung kaki dan telapak kaki. (Sucipto dkk, 2000:23).
Trapping terjadi ketika seorang pemain menerima passing atau menyambut bola dan mengontrolnya sedemikian rupa sehingga pemain tersebut dapat bergerak dengan cepat untuk melakukan dribbling, passing atau shooting. Saat melakukan trapping, pemain menggunakan bagian tubuh yang sah (kepala,tubuh, kaki) agar bola tetap berdekatan dengan tubuhnya. Trapping adalah metode mengontrol bola yang paling sering digunakan pemain ketika menerima bola dari pemain lain (Dannny M, 2007:29).ptk kurikulum 2013 sd kls v
Damping atau killing adalah istilah-istilah yang sering digunakan untuk menunjukan cara menghentikan laju dan arah dari bola. Apa yang anda sebenarnya lakukan adalah memperlunak hantaman bola. Hal ini dilakukan dengan mengikuti arah bola dengan bagian tubuh anda yang digunakan untuk memperlunak hantaman bola itu, cobalah untuk tetap santai dan menjaga keseimbangan,sambil melihat bola itu dengan cermat dan bergerak selancar mungkin (Clive G, 2002:18). Menurut ketiga pakar permainan sepakbola diatas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar pada permainan sepakbola dengan cara menghentikan bola merupakan salah satu teknik untuk menghentikan laju bola yang diumpan oleh pemain lain sehingga bola dapat dikendalikan atau dapat dikontrol.
2.1.10.5 Menyundul Bola
Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Dengan bertujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah untuk mengumpan, mencetak goal dan untuk mematahkan serangan. Ditinjau dari posisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan dengan berdiri, melompat dan sambil meloncat (Sucipto dkk, 2000:32).
Salah satu ciri unik sepak bola adalah kepala boleh digunakan untuk memainkan bola di udara. Heading dalam sepak bola adalah bagian tidak terpisahkan dari olahraga ini(Danny M, 2007:49).
Waktu yang dihabiskan di udara sama banyaknya dengan waktu yang dihabiskan di lapangan pada suatu pertandingan sepak bola.karena itu menyundul bola adalah suatu teknik yang dibutuhkan oleh semua pemain, tidak saja oleh para bek tengah dan para penyerang. Menyundul tidak membuat orang cidera atau lebih baik dikatakan bahwa menyundultidak boleh membuat cidera. Menyundul tidak memberikan rasa sakit,selama menggunakan dahi untuk menghantam bola (Clive G,2002:32). Dan pengertian atau kesimpulan dari menyundul bola merupakan cara dalam bermain sepakbola yang dilakukan untuk memperoleh moment saat bola berada diudara pada waktu menyerang dan bertahan. Jika dalam keadaan menyerang bola dapat disundul dan menghasilkan gol sedangkan saat bertahan dapat menghalau bola agar tidak kebobolan oleh serangan lawan.
2.1.10.6 Merampas Bola
Merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan. Merampas bola dapat dilakukan dengan sambil berdiri (standing tackling) dan sambil meluncur (sliding tackling). (Sucipto dkk, 2000:34)
Bila pemain lawan menguasai bola, ada sejumlah cara untuk mendapatkanya kembali, bisa dilakukan dengan mencoba menyrobot operan, atau dengan men-tackle. Tackling tidak saja untuk para pemain bertahan,ini adalah suatu ketrampilan yang dituntut di seluruh lapangan (Clive G, 2002:28).
Tackle meluncur adalah ketrampilan sepak bola yang sangat penting yang di gunakan oleh pemain belakang maupun pemain penyerang. Tackle meluncur membutuhkan waktu dan teknik yang tepat dan hendaknya digunakan seperlunya saja (Danny M, 2007:94).
2.1.10.7 Lemparan Kedalam
Lemparan kedalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepak bola yang memainkan bola dari luar lapangan permainan. Selain mudah untuk memainkan bola, dari lemparan kedalam of side tidak berlaku. Lemparan edalam dilakukan dengan atau tanpa lawan, baik dengan posisi kaki sej ajar atau salah satu kai di depan (Sucipto dkk, 2000:36).ptk kurikulum 2013 sd kls v
Sepak bola membatasi penggunaaan tangan dalam pertandingan. Dengan peraturan permainan ini,hanya penjaga gawang yang boleh menggunakan kedua tanganya tetapi hanya dalam daerah pinalti. Namun ketika bola keluar melewati garis pinggir atau garis tepi,maka akan diberikan throw-in (lemparan ke dalam). Bola akan dimainkan lagi ketika telah kembali memasuki lapangan pertandingan, tetapi pelempar bola tidak dapat memainkan bola sampai pemain lain telah menyentuhnya. Gol tidak dapat dicetak secara langsung dari throw-in (Danny M, 2007:40).
2.1.10.8 Penjaga Gawang
Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam permainan sepak bola. Teknik menjaga gawang meliputi : menangkap bola, melempar bola, melempar bola dan menendang bola. Untuk menangkap bola dapat dibedakan berdasarkan datangnya arah bola, ada yang datangnya bola masih dalam jangkauan penjaga gawang (tidak meloncat) dan ada yang diluar jangkauan penjaga gawang (harus meloncat). Untuk melempar bola dapat dibedakan berdasarkan jauh dekatnya sasaran. (Sucipto dkk 2000:28).
Sebuah tulisan terkenal pada kaos oblong (T-shirt) berbunyi,” Penjagaan Gawang: Lini Pertahanan Terakhir., Lini Penyerangan Pertama”. Sering para penjaga gawang menjadi sangat penting saat menendang atau melempar bola keluar daerah pinalti ke pemain terbuka yang kemudian memulai serangan sukses ke gawang lawan (Danny M, 2007:103).


C.CONTOH JUDUL PTK PENJAS SD KELAS V TERBARU

BAB III
METODE PENGEMBANGAN 



3.1 Model Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifitan produk.( Sugiono, 2010 : 407). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan produk berupa model pembelajaran menggiring dan mengumpan bola pada teknik dasar sepakbola melalui pendekatan permainan gobak sodor..
Arikunto (2006:7) mengatakan bahwa penelitian pengembangan atau penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan penyempurnaan.
Langkah-langkah yang Digunakan dalam Penelitian
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Termasuk observasi lingkungan sekitar sekolah dan kajian pustaka.
2. Mengembangkan produk awal ( beberapa teknik pelaksanaan permainan yang tepat dan benar ).
3. Evaluasi ahli pendidikan jasmani dan satu orang ahli pembelajaran, uji coba kelompok kecil dengan menggunakan kuesioner, konsultasi dan evaluasi yang kemudian dianalisis.
4. Revisi produk pertama, berdasarkan dari hasil evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti.
5. Uji coba lapangan
6. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan.
7. Hasil akhir pengembangan model pembelajaran teknik dasar pada permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor siswa sekolah dasar yang dihasilkan melalui revisi uji lapangan.

3.2 Prosedur pengembangan
Prosedur pengembangan pada model pembelajaran teknik dasar pada permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor ini dilakukan melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapannya antara lain :
1. Analisis kebutuhan : kajian pustaka, observasi, dan wawancara
2. Pembuatan produk awal : tinjauan ahli pendidikan jasmani, ahli pembelajaran, dan uji coba kelompok kecil.
3. Revisi produk pertama
4. Uji coba lapangan siswa SDI...........
5. Revisi produk akhir
6. Produk akhir pengembangan model pembelajaran teknik dasar permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor.

Gambar 3.1.
Prosedur Pengembangan Modifikasi Peraturan Permainan Gobak Sodor Dengan Menggunakan Bola
  Pengembangan model pembelajaran teknik dasar Permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan, dengan memasukanya kedalam modifikasi permainan Gobak Sodor
3.2.1 Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah langkah awal dalam melakukan penelitian. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah pengembangan model pembelajaran teknik dasar permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi di SDI ............... tentang pelaksanaan pengembangan model pembelajaran teknik dasar permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor dengan cara pengamatan tentang proses pembelajaran, aktivitas fisik dan eksplorasi gerak siswa.ptk penjas sd materi sepak bola doc
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk pengembangan model pembelajaran teknik dasar sepakbola dengan memasukanya kedalam permainan gobak sodor. Dalam pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDI ...................
3.2.2 Pembuatan Produk Awal
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk pengembangan model pembelajaran teknik dasar menggiring dan mengumpan pada permainan sepakbola melalui pendekatan permainan gobak sodor dengan menggunakan bola. Dalam pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDI Sarudu III Kecamatan Sarudu Kabupaten Mamuju Utara.
3.2.3 Uji Coba Produk Skala Kecil
Uji coba produk dalam pengembangan model pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali yaitu uji coba pertama untuk kelompok kecil. Dalam hal ini dilakukan permainan gobak sodor dengan menggunakan bola dengan mengambil sampel 12 anak. Selanjutnya setelah melakukan permainan, masing-masing anak diberikan angket (kuisioner) untuk memberikan respon ujicoba pertama. Uji coba kedua dilaksanakan bagi kelompok besar.

3.2.4 Revisi Produk Pertama
Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.
3.2.5 Uji Coba Lapangan
Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas V SDI ......... dengan jumlah subyek 26 siswa.
3.2.6 Revisi Produk Akhir
Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diujicobakan SDI ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
3.2.7 Hasil Akhir
Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa pengembangan model pembelajaran teknik dasar menggiring dan mengumpan pada permainan sepakbola melalui pendekatan permainan gobak sodor dengan menggunakan bola.ptk penjas sd materi sepak bola doc
3.3 Uji Coba Produk
Uji coba produk penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi dan kebermanfaatan dari produk.
3.3.1 Desain Uji Coba
Dalam penelitian ini desain yang digunakan yaitu desain eksperimental.uji coba pengembangan melalui dua tahap yaitu uji kelompok kecil dan uji coba lapangan.ptk penjas sd materi sepak bola doc
3.3.2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli Penjas dan dua ahli pembelajaran.
2. Uji coba kelompok kecil terdiri dari siswa kelas V SDI ......... dengan jumlah subyek 12 siswa.
3. Uji coba lapangan yang terdiri dari siswa kelas V SDI ........... dengan jumlah subyek 26 siswa.


D.LAPORAN PROPOSAL PTK PENJASKES SD KURIKULUM 2013 

DAFTAR PUSTAKA


Adang Suherman. 2000. Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta : Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Clive G 2003. Sepak Bola. Jakarta : Airlangga
Danny Mielke. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung : Pakar Raya Pustaka
Engkos Kosasih 1994. Olahraga Pilihan. Jakarta : Depdiknas
Faqih M. 2006. Persepsi Siswa Terhadap Tugas - Tugas Konselor. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Universitas Negeri Malang
Triyanto Heri 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Gosorbol Dengan Mengunakan Tangan
Husdarta dan Yudha Saputra. 2000. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Depkiknas.
Joseph A. Luxbacer 2011. Sepak Bola Edisi Kedua. Jakarata : Rajagrafindo.
Moh Ali. 1987. Penelitian kependidikan prosedur dan strategi. Bandung: offset angka.
Muhammad Muhyi Faruq 2008. Meningkatkan Kebugaran Tubuh melalui Permainan Dan Olahraga Sepakbola. Surabaya : Grasindo.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007.Media Pembelajaran.Bandung : Wacana Prima.
Remy Muchtar 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Depdikbud Rusli Luthan, dkk. 2000. Penelitian Penjaskes. Jakarta : Depdikbud.
Sneyers Jef 1988. Sepak Bola Dan Strategi Bermain. Bandung : Remaja Karya
Soetoto P 2008. Permainan Anak Tradisional Dan Aktivitas Ritmik. .Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono 2010. Metode Penelitian Pendidikan,Bandung : Alfabeta.
Soekatamsi. 1984. Permainan Besar Sepak Bola 1. Jakarta : Universitas Terbuka.
Soemintro, 1992. Permainan Kecil. Jakarta : Depdikbud.
Sukintaka. 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud 

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK PENJASKES SD TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.