Jumat, 13 Juli 2018

DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SD KARTU BILANGAN

DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SD KARTU BILANGAN-Latar belakang masalah adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, j abatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan professional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik regional, nasional maupun internasional. Salah satu upaya peningkatan profesionalisme guru melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang berdampak pada kemampuan belajar siswa, Kualitas pembelajaran dapat diupayakan dengan melibatkan secara aktif siswa dalam pembelajaran melalui metode demontrasi penggunaan kartu bilangan untuk mata pelajaran matematika bagi siswa kelas II SD.download ptk sd lengkap doc


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode demonstrasi kartu bilangan, kemampuan berhitung siswa kelas II SDN ...... Kecamatan ...... Kabupaten ....... Tahun 2011 / 2012 akan meningkat.Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas 2 SDN ...... Kecamatan ...... Kabupaten ........ Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing¬masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 15 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik observasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal -maksimal, persentase, membandingkan dan grafik/diagram PTK SD terbaru doc kurtilas

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan emampuan berhitung bagi siswa Kelas II SDN ...... ............ ......... melalui metode demonstrasi yang berupa permainan kartu bilangan. Hal ini ditunjukkan oleh, sebelum ada perbaikan pembelajaran (tindakan) ketuntasan berhitung sebesar 53,33 % dengan skor rata-rata 65,3 3 yang berada di bawah KKM < 70, dan skor tertinggi 80 dan skor terendah 40. Setelah ada perbaikan pembelajaran melalui metode demonstrasi yang berupa permainan kartu bilangan, kemampuan berhitung siswa meningkat, yang ditunjukkan oleh kenaikan ketuntasan berhitung menjadi 60 % pada siklus I dan 100 % pada siklus II. Hal ini juga diimbangi dengan kenaikan rata-rata kelas sebesar 72,67 dan 83,33, dengan skor maksimal 90 dan 100, dan skor minimal 40 dan 60.download ptk sd lengkap doc.Berdasar hasil penelitian disarankan, agar dalam pembelajaran matematika untuk untuk perkalian dan penjumlahan menggunakan metode demonstrasi kartu bilangan. Selain itu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebaiknya menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik dan bervariasi. Hal ini bertujuan agar siswa tidak cepat bosan dalam menerima pelajaran.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel MATEMATIKA SD yang diberi judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Demonstrasi Kartu Bilangan Pada Mata Pelajaran Matematika Bag I Siswa Kelas II Sdn ...... ...... Kabupaten ....... Semester I Tahun 20... – 20...". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA SD KELAS II lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 055 SD ).

A.PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD KELAS II MATEMATIKA TERBARU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik regional, nasional maupun internasional.PTK SD terbaru doc kurtilas

Pembelajaran matematika masih menjadi masalah besar. Hal tersebut membawa imbas juga pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dalam hal ini tentu guru lah yang langsung bertanggung jawab sebab sebagai ujung tombak dan sekaligus yang berhadapan langsung dengan siswa SD.
Marsigit (1996:1) menyatakan, ahli-ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan praktik pembelajarannya, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional. Untuk menunjang kualitas pendidikan, salah satu di antaranya perlu pembenahan dalam mata pelajaran Matematika, sebab mata pelajaran itu merupakan ilmu dasar penting yang bersifat universal. Khusus topik pembelajaran matematika tentang geometri sangat penting untuk dikuasai, sebab selain ilmu tersebut untuk bekal studi lebih lanjut, juga sangat aplikatif dalam kehidupan sehari¬hari. Orang menggunakan ilmu tersebut dari hal-hal yang sederhana seperti pengkonstruksian berbagai bentuk mebel, bahan bangunan dan membangunnya pemukiman itu sendiri sampai teknologi tinggi seperti space technology.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa mutu pendidikan Indonesia masih sangat rendah dan tertinggal dibanding negara tetangga. Rendahnya kualitas pendidikan yang dimaksud antara lain :
1. Kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang diajarkan guru tidak maksimal.
2. Kurang sempurnanya pembentukan karakter yang tercermin dalam sikap dan kecapan hidup yang dimiliki oleh setiap siswa.
3. Rendahnya kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa terutama di tingkat dasar (hasil studi internasional yang dilakukan oleh organisasi Internasional Education Achievement, 1999).
Matematika merupakan mata pelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kritis dalam diri peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan matematika sangat diperlukan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini proses pembelajaran matematika disekolah kebanyakan berpusat pada guru, serta dalam pelaksanaannya guru memegang kendali, memainkan peran aktif, sedangkan siswa cenderung pasif dalam menerima informasi, pengetahuan dan keterampilan dari guru.
Pelajaran berhitung secara garis besar dibagi menjadi empat macam, yaitu : Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dari 4 bagian tersebut pada bagian perkalian dan pembagian adalah yang paling sulit untuk dipahami dan dimengerti pada siswa kelas II SD Negeri ....... Kecamatan ....... Kabupaten ........ Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di kelas II SD Negeri ......., diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika tahun ajaran 2010/2011 pada semester genap (II) hanya mencapai rata-rata 60, khusus materi berhitung hanya mencapai rata-rata 58 dan ini belum memenuhi standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 70 (KKM).contoh ptk sd kelas 2 terbaru
Kenyataan yang ada menunjukkan bekal kemampuan materi matematika guru SD masih kurang memadai, sehingga tidaklah mengherankan bila pembelajaran matematika yang dikelolanya menjadi kurang maksimal (Sukayati, 2004). Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan pendekatan nyata.
Penulis tertarik melaksanakan pembelajaran pada operasi hitung bilangan cacah dengan cara permainan kartu bilangan agar siswa secara aktif, dan menyenangkan tanpa adanya tekanan dalam belajar, serta meningkatkan kreatifitas siswa sehingga hasil dari proses belajar menjadi maksimal. Penerapan permainan kartu bilangan diharapkan akan menggugah siswa kelas II SDN ....... Kecamatan ....... Kabupaten ....... untuk lebih mencintai Matematika yang selama ini sulit dipahami dan kurang berhasil.
Mendasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Demonstrasi Kartu Bilangan Pada Mata Pelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas II SDN ....... Kecamatan ....... Kabupaten ....... Semester I Tahun 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, penulis sebagai guru merasa terdorong untuk melakukan penelitian terhadap satu permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran Matematika di kelas II SD Negeri ....... Kecamatan ....... Kabupaten ......., yaitu hasil evaluasi melalui tes formatif pada materi pokok berhitung, siswa belum dapat mencapai nilai KKM yaitu 70 yang telah ditentukan, sehingga pembelajaran tidak mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Dengan kejadian tersebut penulis mengajak teman sejawat yang bersedia membantu dengan mendiskripsikan segala permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Hasil kolaborasi dengan teman sejawat menemukan identifikasi masalah sebagai berikut:contoh ptk sd kelas 2 terbaru
1. Siswa sulit menerima penjelasan guru yang bersifat ceramah.
2. Kurangnya penguasaan kelas sehingga banyak siswa yang bicara sendiri dan lambat dalam menyelesaikan tugas dan guru.
3. Siswa merasa malu untuk bertanya karena waktu yang diberikan kurang tepat.
Untuk meningkatkan penguasaan siswa tersebut terhadap materi pembelajaran, beberapa upaya dilakukan, salah satunya dengan melaksanakan peragaan atau demonstrasi. Diharapkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan mampu meningkatkan prestasi belajar. Siswa akan mengingat pengalaman belajarnya dengan mudah karena mereka melakukan tindakan dan menyebutkan kejadian yang dialami siswa.
1.3 Rumusan Masalah contoh ptk sd kelas 2 terbaru
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah sebagaimana tertulis di atas, maka dibuatlah rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut apakah penggunaan metode demonstrasi kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada mata pelajaran matematika bagi siswa Kelas II SDN ....... Kecamatan ....... Kabupaten ....... Semester I Tahun 2011/2012.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode demonstrasi kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada mata pelajaran matematika bagi siswa kelas II SDN ....... Kecamatan ....... Kabupaten ....... Semester I Tahun 2011/2012.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat bagi siswa
Dengan menggunakan model demonstrasi kartu bilangan, kemampuan berhitung siswa akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil kerja siswa pada akhir siklus I.
1.5.2 Manfaat Bagi Guru
Dengan menggunakan model demonstrasi kartu contoh ptk sd kelas 2 terbaru bilangan menjadikan proses pembelajaran lebih bermutu. Indikasi pembelajaran yang bermutu adalah diperolehmya hasil belajar siswa yang meningkat. Dengan penggunaan media alat bantu Kartu bilangan menambah inspirasi guru untuk menciptakan cara yang lain dalam pembelajaran yang berbeda.
1.5.3 Manfaat Bagi Sekolah
Memahami cara mengajar dengan Dengan menggunakan model demonstrasi kartu bilangan, hasil penelitian dapat disimpan dalam perpustakaan sekolah maka akan menambah koleksi perpustakaan disamping itu dapat digunakan pula sebagat referensi bagi peneliti¬peneliti berikutnya

B.DOWNLOAD JUDUL PTK MATEMATIKA SD KELAS 2 DOC


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 KARTU BILANGAN
2.1.1 Pengertian Permainan Kartu Bilangan
Chalidah menyatakan bahwa permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan dengan sukarela dan menggunakan aktifitas fisik, sensorik, emosi, komunikasi dan pikiran (2005 : 124). Sadiman (2006 : 76) mengatakan bahwa permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang menghibur. Permainan dalam pembelajaran matematika di sekolah bukan untuk menerangkan melainkan suatu cara atau teknik untuk mempelajani atau membina keterampilan dan suatu materi tertentu. Secara umum permainan cocok untuk membantu mempelajari fakt dan keterampilan (Sukayati, 2004: 14). Kartu adalah kertas tebal yang segi empat bangunnya (Kamus Bahasa Indonesia, 1999 : 145). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang (Depdiknas, 2005 : 510).download judul ptk matematika sd pdf
Secara umum kartu bilangan adalah Kartu yang berisi angka- angka atau bilangan yang digunakan dalam pelajaran matematika.
2.1.2 Petunjuk Permainan Kartu Bilangan
Pujiati (2003: 19) mengemukakan bahwa bentuk permainan kartu bilangan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil masing  masing beranggotakan 2-4 siswa. Setiap putaran permainan diikuti oleh semua kelompok.
2. Waktu setiap putaran lebih kurang 10 menit.
3. Guru menunjukkan salah satu kartu yang merupakan hasil atau jawaban dari suatu pertanyaan atau hasil perkalian.
4. Siswa mencari dan memilih kartu siswa yang berupa jawaban dari pertanyaan yang sesuai dan cocok dengan kartu guru.

2.1.3 Sarana Permainan Lacak Kartu Bilangan
Sarana permainan lacak kartu bilangan terdiri dari :
1. Kartu untuk guru
Kartu untuk guru dibuat dari kertas cukup tebal, misalnya kertas duplek atau kertas marga dengan ukuran lebih kurang setengah folio. Kartu untuk guru bertuliskan pertanyaan bisa berupa gambar atau hasil perkalian dari fakta dasar yang dipilih. Lomba ini dilakukan 6 kali permainan dalam satu putaran, maka kartu guru harus berjumlah enam kartu terdiri atas pertanyaan yang berbeda.
2. Kartu untuk siswa
Kartu untuk siswa dibuat dari kertas manila atau kertas buffalo, dan untuk setiap kelompok, kartu yang diberikan berbeda warna agar memudahkan dalam penskoran. Kartu untuk siswa berukuran lebih kecil dari kartu untuk guru misalnya seperempat kertas folio dan berisi perkalian dari dua bilangan satu angka. Banyak kartu siswa lebih kurang 30 kartu yang terdiri dari jawaban yang mungkin dari kartu guru ditambah beberapa kartu, agar siswa tetap memilih kartu-kartunya sampai kartu guru yang terakhir dimainkan.
3. Kartu untuk kelompok.
Kartu untuk kelompok dibuat warnanya sama dengan kartu untuk siswa, berisi nomor 1 sampai dengan 6 ( sesuai banyak kelompok ) dengan ukuran lebih kecil dan berbeda bentuk dengan kartu guru dan kartu siswa. Kartu ini berguna untuk menandai pengumpulan kartu oleh tiap kelompok pada tiap putaran.
2.1.4 Cara Berlomba
Cara berlomba dalam permainan lacak kartu bilangan adalah sebagai berikut :
1. Sebelum permainan dimulai, masing-masing kelompok diberi 1 set kartu.
2. Guru menjelaskan aturan permainan yaitu siswa diminta untuk mencari sebanyak – banyaknya kartu yang merupakan perkalian dari dua bilangan yang hasilnya ditunjukkan oleh guru dengan kartu guru. Waktu pencarian kartu siswa dibatasi. Guru memberi tanda saat pencarian kartu dimulai dan mengatakan stop yang menandakan waktu pencarian habis, kemudian wakil kelompok mengumpulkan kartu yang diperolehnya kedepan pada tempat yang telah ditentukan. Penjelasan ini disertai contoh.
3. Permainan putaran I
4. Guru memberikan pertanyaan. Siswa dibiarkan mencari beberapa detik untuk mencari kartu. Bila dirasa waktu sudah cukup, guru mengatakan “stop” sambil mengetuk Meja sebagai tanda waktu pencarian kartu berakhir. Wakil kelompok diminta untuk mengumpulkan kartu pada tempat yang telah disediakan, yaitu pada kartu lingkaran I (putaran I) dengan warna yang sesuai dengan kartu siswa pada masing–masing kelompok (ada kemungkinan banyak kartu yang dikumpulkan berbeda dan belum tentu semuanya benar).
5. Langkah diulang untuk kartu guru yang lain, misal untuk kartu guru 24 pada putaran II, kartu guru 36 pada putaran III dan seterusnya.download judul ptk matematika sd pdf
2.1.5 Penilaian hasil permainan
Untuk mengetahui hasil, maka permainan perlu diadakan penilaian sebagai berikut :
1. Setelah permainan selesai, dilakukan penilaian terhadap kartu yang dikumpulkan oleh setiap kelompok. Kartu yang dinilai adalah kartu jawaban yang benar. Banyaknya kartu yang benar yang telah terkumpul kemudian dicatat pada papan penilaian.
2. Pemenang permainan didasarkan pada banyaknya kartu jawaban yang benar yang dikumpulkan. Pemenang I adalah kelompok pengumpul kartu jawaban benar terbanyak. Pemenang bisa bisa dicari sampai dua atau tiga pemenang. Dari tiga urutan pemenang, jika terjadi seri bisa ditambah satu putaran lagi sampai diperoleh urutan I, II dan III. Para pemenang bisa diberi hadiah ringan, misalnya permen. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan papan penilaian seperti disajikan dalam tabel 2.1 di bawah ini.
2.2 Metode Demonstrasi
2.2.1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan dan mempertunjukkan yaitu sebuah tindakan atau posedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pernyataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat dalam Canei, 1986:38). Dari batasan ini, nampak bahwa metode ini ditandai adanya kesengajaan untuk mempertunjukkan tindakan atau penggunaan prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan maupun visual.download judul ptk matematika sd pdf

Winarno mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar yang diminta, atau siswa memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas (Winarno, 1980:87). Batasan yang dikemukakan Winarno memberikan kepada kita, bahwa untuk mendemonstrasikan atau memperagakan tidak harus dilakukan oleh guru sendiri dan yang didemonstrasikan adalah suatu proses. Dengan mempedulikan batasan metode demonstrasi seperti dikemukakan oleh Cardille dan Winarno, maka dapat dikemukakan bahwa metode demonstrasi merupakan format interaksi belajar¬mengajar yang sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian siswa. Dengan batasan metode demonstrasi ini, menunjukkan adanya tuntutan kepada guru untuk merencanakan penerapannya, memperjelas demonstrasi oral maupun visual, dan menyediakan peralatan yang diperlukan.
2.2.2 Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi barangkali lebih sesuai untuk mengajarkaan keterampilan tangan ini dimana gerakan-gerakan jasmani dan gerakan¬gerakan dalam memegang sesuatu benda akan dipelajari, ataupun untuk mengajar hal-hal yang bersifat rutin (Staton, 1978:91). Dengan kata lain, metode demonstrasi bertujuan untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan fisik daripada keterampilan-keterampilan intelektual. Cardille mengemukakan bahwa metode demonstrasi dapat dipergunakan untuk:
1. Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan atau menggunakan suatu prosedur atau produk baru.
2. Meningkatkan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan bagi siswa melakukannya.
3. Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur. (Canei, 1986:38)
Sedangkan Winarno mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode demonstrasi adalah :
1. Mengajarkan suatu proses, misalnya proses pengaturan, proses pembuatan, proses kerja. Proses mengerjakan dan menggunakan.
2. Menginformasikan tentang bahan yang diperlukan untuk membuat produk tertentu.
3. Mengetengahkan cara kerja. (Winarno, 1980:87-88)
Berdasarkan pendapat di atas, maka tujuan penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton, Cardille, dan Winarno, dapat diidentifikasi tujuan penerapan metode demonstrasi yang mencakup:
1. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan-keterampilan fisik/motorik.
2. Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama-sama.
3. Mengkonkretkan infomasi yang disajikan kepada para siswa.

2.2.3 Keunggulan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
1. Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya membaca atau mendengar penjelasan saja, karena demonstrasi memberikan gambaran konkret yang memperjelas perolehan belajar siswa dari hasil pengamatannya.
2. Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan demonstrasi, sehingga memberi kemungkinan yang besar bagi para siswa memperoleh pengalaman-pengalaman langsung. Peluang keterlibatan siswa memberikan kesempatan siswa mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari teman-temannya.
3. Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap penting, sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus kepda hal tersebut. Dengan kata lain, perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan tidak tertuju kepada yang lain.
4. Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui selama demonstrasi berjalan, jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan oleh guru ada saat itu pula.
2.2.4 Penerapan Metode Demonstrasi
Sebelum mengajar atau pembelajaran dilaksanakan, seorang guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep materi yang akan dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang sesuai dengan konsep tersebut, serta merencanakan strategi pembelajaran yang cocok.PTK SD terbaru doc kurtilas

Mengacu dari metode yang dipergunakan, maka selama proses kegiatan belajar mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan¬pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena langsung diberikan contoh konkritnya.

Menurut Basyirudin Usman (2002:46) menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan.
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamara (2000:56) menyatakan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan¬kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya.download judul ptk matematika sd pdf
Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. Adapun prosedur demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dalam hal ini untuk meningkatkan pemahaman pada pelajaran matematika pada pokok bahasan nilai tempat adalah:
1. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.
3. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa.
4. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan latihan) terhadap demonstrasi.
5. Kesimpulan.


C.CONTOH LENGKAP PTK SD METODE KARTU BILANGAN

BAB III
MODEL PENELITIAN

3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN ........ Kecamatan ..... Kabupaten ........ Waktu pelaksanaan selama satu semester tahun 2011/2012. 
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subyek penelitiannya adalah siswa kelas II semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 SDN ........ Kecamatan ..... Kabupaten ......., dengan jumlah siswa 15 anak terdiri atas 6 laki-laki dan 9 perempuan dengan keadaan ekonomi siswa sebagian besar tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan pekerjaan orang tuanya kebanyakan petani dan tempat tinggal tidak jauh dari sekolah.
Sekolah Dasar Negeri ........ Kecamatan ..... Kabupaten ....... terletak di .................. Tenaga pengajar SD Babalan terdiri dari 1 Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab dibantu dengan tenaga pengajar yang terdiri dan 5 guru kelas, I guru agama Islam, I guru olahraga, I guru wiyata, I guru wiyata bahasa inggris, I Penjaga sekolah. Bangunan SD Babalan terdiri dari 6 ruang kelas I-VI, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, I perpustakaan, 1 ruang UKS, I kantin sekolah, I kamar mandi guru, 1 ruang kamar mandi siswa. Di lihat dan letak geografisnya SD ini jauh dari pusat Kabupaten Pati, Jarak tempuh ke SDN ........ dari Kecamatan kurang lebih 5 km. SDN ........ terletak di Desa .......... dikelilingi oleh perumahan penduduk dan balai Desa. Mayoritas warga Babalan bermata pencaharian sebagai petani. SD Babalan memiliki halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga, terdapat taman¬taman bunga dan pepohonan yang membuat kesejukan dan keindahan dibagian depan sekolah. Mayoritas siswa dan SDN ........ Kecamatan ..... Kabupaten ....... beragama Islam.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes formatif dan latihan mengerjakan soal matematika.
Variabel independen/ variabel bebasnya adalah penggunaan metode demonstrasi menggunakan kartu bilangan (X) dengan langkah menyiapkan alat bantu, memberikan topik, mendemonstrasikan dan memberi penguatan.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardani (2003: 14), PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. PTK ini menggunakan model spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart (Mujiman, 2007:34) dengan 3 tahapan atau rangkaian yaitu; 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Pelaksanaan kegiatan PTK secara rinci dijelaskan melalui gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Taggart (Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 66)
Perencanaan tindakan
Pemberian tindakan pada siklus 1 didasarkan pada hasil observasi awal. Observasi awal dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian ini dilaksanakan, maksudnya untuk mendapatkan data-data awal yang ada di lapangan (tempat penelitian). Data-data inilah yang nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjutnya. Dari hasil observasi awal dilakukan perencanaan awal sebagai berikut: (1) mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran; (2) merumuskan tujuan pembelajaran; (3) menyiapkan materi pelajaran yang akan dipecahkan; (4) menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang diperlukan dalam rangka mengoptimalkan kemampuan operasi hitung bilangan pada siswa kelas II SDN ........ Kecamatan ..... Kabupaten .......; (5) merancang pembelajaran dengan menggunakan metode permainan lacak kartu bilangan dan menyiapkan RPP; (6) membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana guru mengajar dengan menggunakan metode permainan lacak kartu bilangan, dan bagaimana siswa belajar dengan menggunakan latihan – latihan yang diberikan guru sebagai aplikasi model yang telah direncanakan dalam tahap sebelumnya; (7) membuat lembar kerja siswa (LKS) dan tes untuk melihat apakah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam operasi hitung bilangan cacah berkurang, dan apakah kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan meningkat.
Pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation) PTK SD terbaru doc kurtilas

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan menggunakan metode demonstrasi dalam 3 kali pertemuan. Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan tahapan: (1) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, (2) Guru memberi nama atau nomor kelompok pada setiap siswa dalam kelompok, (3) Guru memperlihatkan sebuah kartu bilangan yang merupakan hasil atau jawaban dari suatu pertanyaan atau hasil perkalian, (4) Guru menjelaskan pengertian tentang kartu bilangan, (5) Guru menjelaskan cara penggunaan kartu bilangan, (6) Guru mendemonstrasikan materi matematika dengan kartu bilangan, (7) Guru memberikan pertanyaan dengan kartu bilangan kepada setiap kelompok dan memberi penguatan, (8) Kelompok menjawab pertanyaan guru, dengan mencari dan memilih kartu siswa yang berupa jawaban dari pertanyaan yang sesuai dan cocok dengan kartu guru, (9) Kelompok lain memberi tanggapan, (10) guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan bersifat fleksibel artinya terbuka pada perubahan sesuai dengan kondisi di lapangan. Selama pelaksanaan pembelajaran, teman sejawat melakukan pengamatan terhadap tingkah laku guru dalam melaksanakan pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui proses pembelajaran dan aktifitas demonstrasi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

Pada tahap ini dilakukan pengamatan proses tindakan, hasil tindakan, situasi tempat tindakan, dan kendala-kendala tindakan. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya dan aktifitas siswa dalam memecahkan soal/masalah. Pengamatan tingkah laku guru selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan yaitu: (1) Temuan¬temuan tingkah laku yang diamati merupakan bahasan yang akan diteliti sebagai pendukung keberhasilan penelitian; (2) Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati tingkah laku guru selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar pengamatan.
RefleksiPTK SD terbaru doc kurtilas
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama tindakan berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya (II). Demikian seterusnya kembali ke tahap perencanaan siklus II dengan memperhatikan hasil dari refleksi yang harus ada perbaikan.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas II SDN ...... ....... ........ Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah data perkembangan siswa.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik observasi. Teknik tes untuk mendapatkan hasil kemampuan siswa yang diperoleh dari penerapan metode permainan lacak kartu bilangan pada pokok pembahasan hitung bilangan cacah. Tes ini dilakukan setiap akhir pertemuan. Teknik observasi dipergunakan untuk melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung baik terhadap perilaku guru maupun siswa.
3.4.3. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa butir-butir soal tes dan lembar observasi.
3.5 Indikator kinerja
PTK ini dikatakan berhasil apabila 75% siswa berhasil tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ~70. Di samping itu pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi.PTK SD terbaru doc kurtilas
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, membandingkan skor dan grafik/diagram.

D.PTK MATEMATIKA SD KURIKULUM 2013 LENGKAP DOC

DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan p em anfa a tan n ya. Jakarta: Raja Grafindo.
Bahri, Jamara Syaiful. 1991. Keunggulan Model D emonstrasi. Jakarta: Bina Aksara.
Chalidah Siti Ellah. 2005. Terapi permainan Bagi Anak Yang M emerlukan
Layanan pendidikan Khusus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Cenei. 1986.Tujuan Penerapan Model D emonstrasi. Boston: Allyn & Bacon. J.S. Badudu. 1996. K am us Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mujiono. 1986. K etram pilan D asar M engajar M atem atika. Jakarta: Intan
Pariwara.
Pujiati, R. 2003. M atematika 5B(M enurut K BK). Jakarta: Nurul Fikri. Reuseffendi. 1990. M acam-macam M odel. Jakarta: Bina Aksara.
Usman, Basyirudin. 2002. Penerapan Model D emonstrasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sekretariat RI . Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Bandung. Citra Umbara.
Staton. 1978. Penerapan Model Demonstrasi. Boston: Allyn & Bacon.
Hasil Studi Internasional Organisasi Internasional Education Achievem ent. 1999. Sukayati. 2001. P em b el aja ran M atem atika Seca ra E fektif Den g an M em an fa atka n
Media Pembelajaran. Supervisi Pembelajaran Matematika SD. Tanggal 16
– 30 oktober 2001. Yogjakarta: PPPG Matematika.
Winarno. 1980. Pengertian Model D emonstrasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK SD  TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.