Jumat, 06 Desember 2019

PTK BAHASA INGGRIS SMA KELAS XII TERBARU DOC

PTK BAHASA INGGRIS SMA KELAS XII TERBARU DOC-Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris Materi Place and Building melalui metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik pada siswa kelas XII-B SMAN 4 .........Kecamatan ..... Kabupaten.......... Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart dengan langkah perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Pada siklus I terdiri dari tiga pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif kemudian hasilnya dianalisis dengan indikator kerja. Subyek yang akan digunakan sebagai penelitian adalah seluruh siswa kelas XII-B SMAN 4 ..........Kecamatan ..... Kabupaten Kutai Kartanegara yang berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan tes evaluasi pada akhir pertemuan yang hasilnya di rata-rata dari pertemuan I, II, dan III setiap siklus. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 75 % dari seluruh siswa kelas VIII-B telah mencapai atau melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 65 (>65).PTK Bahasa inggris sma doc

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar untuk mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas XII-B Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Melalui metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik yang akan dilanjutkan oleh upaya peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada kondisi awal dapat dilihat dengan skor rata-rata 60,60, Siklus I 78,23, Siklus II 94,38. Peningkatan hasil belajar pada kondisi awal ke siklus I sebesar 100% dan dari siklus I ke siklus II 100%. Dengan nilai maksimal siklus I 100 dan nilai minimalnya 71, dan pada siklus II dengan nilai maksimal 100 dan nilai minimal 86. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui Metode Bermain Peran Berbasis Kecerdasan Linguistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII-B SMAN 4 ...........Kecamatan ..... Kabupaten............. Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Maka saran dari penulis adalah metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam PBM. Dengan metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik dalam PBM dapat mengembangkan keterampilan berbahasa siswa

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel SMA yang diberi judul “ UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PLACE AND BUILDING MELALUI METODE BERMAIN PERAN BERBASIS KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA KELAS XII-B SMAN 4............. KECAMATAN ..... KABUPATEN ............. SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20.../20....". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK KELAS XII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 068 SMA ).

A.CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMA KELAS XII DOC

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada hakikatnya berbagai metode pembelajaran yang ada sama¬sama saling mendukung dalam proses belajar anak didik.
Pada umumnya dalam proses pendidikan pada anak lebih diutamakan pada metode bermain sambil belajar (bermain peran). Hal ini dilakukan karena metode ini lebih sesuai dengan kondisi anak-anak yang cenderung lebih suka bermain. Maka para pendidik memanfaatkan hal ini untuk mendidik mereka dengan cara bermain sambil belajar yaitu disamping mereka bermain mereka sekaligus mengasah keterampilan dan kemampuan. Cara ini akan lebih berkesan dalam memori otak anak-anak untuk perkembangan pengetahuannya karena pada usia dini adalah masa-masa perkembangan memori otak sangat pesat.PTK Bahasa inggris sma doc

Para ahli psikologi berpendapat bahwa masa pendidikan di SMA merupakan masa usia emas (golden age). Pemberian pendidikan yang tepat pada masa ini berpengaruh sangat signifikan bagi hasil belajar pada jenjang pendidikan berikutnya. Pendidikan SMA dapat memberi andil bagi peningkatan mutu sumber daya manusia. Pada fase usia emas ini, anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik menyangkut pertumbuhan fisik dan motoriknya, perkembangan watak dan moralnya, serta emosional dan intelektualnya.
Pada usia ini pula, anak mulai belajar mengembangkan kemampuan bahasa dan sosialnya. Usia emas itu datang hanya sekali dan tidak dapat terulang lagi pada fase berikutnya. Oleh karena itu, masa usia emas ini merupakan masa yang sangat penting untuk meningkatkan seluruh potensi kecerdasannya. Anak pada usia ini harus mendapatkan beragam input yang merangsangnya, utamanya dalam berbahasa.

Dengan kemampuan berbahasa, diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan kata¬kata. Adapun menurut Depdiknas (2007: 3) pengembangan bahasa lebih diarahkan agar anak dapat:
1. Mengolah kata secara komprehensif.
2. Mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat difahami oleh orang lain.PTK Bahasa inggris sma doc
3. Mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikannya secara utuh kepada orang lain.
4. Berargumentasi, menyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.
Guna mencapai arah pengembangan bahasa itu, manusia/anak memiliki kecerdasan yang dapat dikembangkannya, yaitu kecerdasan linguistik.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan dalam menggunakan kata¬kata secara terampil dan mengekspresikan konsep-konsep secara fasih (fluently) (Agus Effendi, 2005: 25). Adapun tujuan dari pada usaha meningkatkan kecerdasan bahasa atau pengembangan bahasa di sekolah dasar adalah agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan minat untuk dapat berbahasa Inggris (Depdiknas, 2007: 17).

Bila kecerdasan linguistik ini diasah dengan baik melalui metode pembel
ajaran yang bermakna dan menyenangkan, maka akan berkembang dengan sangat baik dan anak-anak akan memiliki kemampuan dalam hal kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan penggunaan bahasa, serta nantinya setelah besar nanti anak sangat berkompeten untuk menjadi jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara. Hal ini didasarkan karena orang yang memiliki kecerdasan ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur atau mengajak dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya.

Bermain merupakan cara yang paling tepat untuk mengembangkan kecerdasan linguistik anak SMA. Melalui bermain, anak memperoleh dan memproses informasi mengenai hal-hal baru dan berlatih melalui keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan perkembangan anak. Permainan yang digunakan di SMA merupakan permainan yang merangsang kreativitas anak dan menyenangkan. Untuk itu bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain merupakan prinsip pokok dalam pembelajaran di SMA (Depdiknas, 2006).

B.DOWNLOAD PTK BAHASA INGGRIS SMA KURIKULUM 2013 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Hasil Belajar
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil Belajar Siswa - Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduanya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. PTK bahasa inggris sma

Oleh karena itu, hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan¬kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). "Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. 

Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). 

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.ptk bahasa inggris sma k13

C.PTK BAHASA INGGRIS SMA TERBARU

BAB III
METODE PENELITIAN



3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN 4 Kutai ......... Kecamatan ..... Kabupaten Kutai ......... Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa Kelas XII-B SMAN 4 Kutai Kartanegara Kecamatan ..... Kabupaten Kutai Kartanegara Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 32 siswa. Siswa kelas XII-B ini hasil belajarnya masih rendah dalam pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada materi pokok Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal ( bersosialisasi ) Dari 32 siswa terdapat 10 siswa mendapatkan nilai dibawah 65 atau belum mencapai KKM yang ditentukan. Karakteristik siswa kelas XII-B ini adalah berumur antara 14 tahun sampai 16 yang merupakan menuju tahap berpikir konkrit/nyata. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai wi raswasta.ptk bahasa inggris sma 2018

3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik adalah suatu metode mengajar berdasarkan pengalaman karena siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat dengan memperagakannya, baik secara lisan maupun tertulis.. Variabel bebasnya yaitu metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar siswa.

3.2.1 Variabel Bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode bermain peran berbasis kecerdasan linguistik. Aspek yang diukur dalam pembelajaran ini meliputi menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik (membaca dan berbicara), memilih partisipan (membaca dan berbicara), menyusun tahap-tahap peran (berbicara dan mendengarkan), menyiapkan pengamatan (mendengarkan dan menulis), pemeranan (berbicara dan membaca), diskusi dan evaluasi (berbicara dan menulis), pemeranan ulang (berbicara dan membaca), diskusi dan evaluasi tahap dua (berbicara dan menulis), serta mengambil pengalaman dan kesimpulan (menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan).

3.2.2 Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis.

3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang dipergunakan adalah model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2006: 98) dan Daryanto (2011: 182) terdapat tiga tahap rencana tindakan, mel i puti: Perencanaan, Pel aksanaan ti ndakan dan pengam atan/observasi, dan Ref leksi. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Berdasarkan skema di atas penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan ref leksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada Siklus II yang pelaksanaanya sama pada Siklus I.

SIKLUS I
1. Perencanaan
Perencanaan pada penel itian ti ndakan kelas ini meliputi:
1) Penulis merancang dan merencanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas XII-B dengan cara meyusun RPP pokok bahasan
Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal ( bersosialisasi ).
2) Menentukan transasksional yang akan di perankan dan di identifikasi.
3) Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.
4) Menetapkan teknik pembelajaran.ptk bahasa inggris sma k13
5) Kesimpulan dan evaluasi.
6) Pemantapan dan tindak lanjut.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
a) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan I
Fase 1 menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik (membaca dan berbicara)
a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi
b. Siswa diberi arahan oleh guru tentang percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal ( bersosialisasi ).
Fase 2 Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk melakukan percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal ( bersosialisasi ).
Fase 3 Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendengarkan)
c. Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan
percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal ( bersosialisasi ).
Fase 4 Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
d. Siswa mempersiapkan mengamati dan menghayati 
Fase 5 Pemeranan (berbicara dan membaca)
e. Siswa memerankan percakapan transaksional 
Fase 6 Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

D.PROPOSAL PTK BHS INGGRIS SMA

DAFTAR PUSTAKA


Amstrong, T. 2004. Sekolah Para Juara. Bandung: Kaifa. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Campbell, L., Campbell, B., dan Dickinson, D. 2002. Multiple Intelligences: Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. Terjemahan Suryadi, dkk. Depok: Iniasi Press.
English, W. 2005. Mengajar Dengan Empati. Bandung: Nuansa.
Rahardjo. 2002. Hubungan Antara Kecerdasan Majemuk dengan Prestasi Belajar Belajar Siswa Kelas I SMU Khatolik Yos Sudarso, Batu, Malang. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumantri, Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Suparno, P. 2004. Teori Inteligensi Ganda dan Cara Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Surapranata, S. 2004. Analisis Validitas Realibilitas dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Rosdakarya Offiset.
Trimansyah, B. 2004. Saya Ingin Mahir Berbahasa Inggris Untuk SMAKelas XII Bandung: Grafindo Media Pratama.
Utami, D.W. 2009. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Wibowo, M.E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK BHS INGGRIS SMA TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.