CONTOH LENGKAP PTK AGAMA KRISTEN SMP KURIKULUM 2013-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen materi pokok bahwa manusia itu berdosa di SMPN............Kecamatan ............Kabupaten .............. Kemudian dalam proses pembelajaran dilakukan dengan melalui lima komponen utama dalam TGT yaitu: penyajian kelas, kelompok (Teams), permainan (game), turnamen, dan penghargaan kelompok (teams recognize).
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas...SMPN........................proposal ptk agama kristen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen materi pokok mengenal bahwa manusia itu berdosa. Hasil ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I mencapai 80%, siklus II mencapai 100%. Hasil ketuntasan hasil belajar afektif peserta didik pada siklus I adalah 72,33% meningkat menjadi 80,61% pada siklus II. Hasil ketuntasan hasil belajar psikomotorik peserta didik pada siklus I adalah 76,67% meningkat menjadi 83,33% pada siklus II.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT layak dikembangkan sebagai alternatif model mpembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel AGAMA KRISTEN yang diberi judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIKMELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MATERI POKOK BAHWA MANUSIA ITU BERDOSA KELAS ......... SEMESTER GANJIL DISMPN......KECAMATAN.......KABUPATEN.......TAHUN PELAJARAN 20../20.........”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK AGAMA KRISTEN lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN PTK 111 SMP ).
A.DOOONLOAD PTK AGAMA KRISTEN SMP DOC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SMP yang mempunyai andil besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Hal ini sesuai dalam UU RI No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS yang berbunyi “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.”
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan Agama Kristen masih diselimuti aneka problematika. Di antara problematika dan indikator kemandegan yang selama ini menghantui Pendidikan Agama Kristen adalah penerapan metode pembelajaran.
Metode-metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen selama ini masih didominasi metode ceramah. Metode tersebut masih sering digunakan oleh guru-guru Pendidikan Agama Kristen dalam proses pembelajaran, karena metode tersebut dianggap paling sederhana dan hanya menyampaikan informasi. Metode tersebut masih sering kali membuat bosan peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia SMP. Mengingat usia SMP masih tergolong usia remaja yang secara psikologis gemar bermain, maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan diarahkan dalam artian walaupun sambil bermain mereka tetap belajar. Hal ini perlu diterapkan pada anak didik agar dalam belajar tidak lekas bosan. Belajar sambil bermain ini akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak didik seusia SMP judul skripsi ptk agama kristen
Tetapi, pada kenyataannya berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Kristen SMPN........Kec...........Kab.............., bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen metode yang digunakan adalah lebih banyak menggunakan metode ceramah. Peserta didik hanya menelan dan mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh guru. Apalagi keadaan peserta didik dalam belajar Pendidikan Agama Kristen, menyatakan bahwa minat/semangat peserta didik dalam melaksanankan tugas guru, daya tangkap peserta didik dalam menerima pelajaran, kemampuan peserta didik dalam menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata, kemampuan peserta didik dalam belajar bersama, kemampuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan dalam mengajukan argumentasi, keberanian peserta didik dalam menjelaskan materi, dirasa masih rendah belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan belum sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Pendidikan Agama Kristen itu sendiri yaitu peserta didik mampu memahami dan mengamalkan ilmu agama yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Baca judul yang lain
Konsep materi pokok bahwa manusia itu berdosa dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik Kelas ......semester ganjil di SMPN................ Peserta didik mengalami banyak kesulitan dalam memahami konsep materi bahwa manusia itu berdosa dan ketentuan¬-ketentuannya. Kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan peserta didik secara individu, masih sangat ditentukan dan bergantung oleh guru. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil belajar pada tes sumatif materi tersebut dari tahun sebelumnya, nilai rata-rata peserta didik masih banyak yang di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 68.4
Maka dari itu, sudah semestinya metode konvensional yang lebih menekankan pada ranah kognitif diganti dengan metode-metode modern yang tidak hanya menekankan pada ranah kognitif saja tetapi juga ranah afektif dan psi komotor.judul skripsi ptk agama kristen
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP sudah semestinya menyentuh ketiga ranah tersebut, tentunya dengan menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang dapat menyentuh ketiganya.
Salah satu upaya yang dilakukan peneliti dengan kolaborator adalah dengan merubah metode konvensional yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma, model pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama. Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada kemampuan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun dalam bentuk kelompok. Dan dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Dengan kata lain dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain.
TGT atau Pertandingan Permainan Tim merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Perlu diterapkannya pembelajaran kooperatif dalam bidang studi Pendidikan Agama Kristen sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik karena pembelajaran kooperatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar (pencapaian akademik), meningkatkan keterlibatan/ aktivitas peserta didik, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang di sekolah, karena pembelajaran kooperatif tipe TGT i ni mengandung unsur permainan. Jadi, peserta didik tidak merasa bosan di dalam kelas. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. TGT (Teams Games Tournament) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para peserta didik berlomba sebagai wakil ti m mereka dengan anggota lain yang bekerja.
B.CONTOH PTK PAK SMP KURIKULUM 2013 DOC
BAB II
LANDASAN TEORI & HIPOTESIS TINDAKAN
C.JUDUL PTK AGAMA KRISTEN SMP LENGKAP TERBARU
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 11 September sampai 30 Oktober 2015. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMPN.........yang beralamat di Kecamatan ..................Kabupaten .............
B. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi faktor guru dan peserta didik.
1. Guru
Subyek guru yang diteliti adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen SMPN...........yang juga berperan sebagai kolaborator dalam penelitian ini. Adapun yang diteliti adalah ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen Kelas ...SMPN.........dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Peserta didik
Subyek peserta didik yang diteliti adalah siswa Kelas ..........SMPN.........semester ganjil tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa 8 orang terdiri atas siswa putra 3 orang dan siswa putri 5 orang. Adapun yang diteliti adalah aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, tanggapan peserta didik dan hasil belajarnya sebelum dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada tiap-tiap siklus.
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif, dan spiral yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.
Dalam buku Masnur Muslich, PTK atau sering juga disebut classroom action research merupakan penelitian tindakan yang kegiatannya lebih diarahkan pada pemecahan masalah pembelajaran melalui penerapan langsung di kelas. PTK ini bersifat partisapatif, kolaboratif, dan reflektif. Dikatakan bersifat partisipatif karena PTK dilakukan sendiri oleh peneliti mulai dari penentuan topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporannya. Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaan PTK juga dapat melibatkan teman sejawat. Sedangkan PTK bersifat reflektif, maksudnya adalah PTK diawali dari proses perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas.
Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup 4 daur : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan ref leksi (reflecting). Sedangkan Menurut Raka Joni, ada 5 tahapan pelaksanaan PTK yang merupakan titik-titik estafet yang terdapat dalam suatu siklus. Tahap-tahap tersebut meliputi: penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan interpretasi, analisis dan refleksi.
Secara lebih rinci prosedur berdaur pelaksanaan PTK dapat di gambarkan sebagai berikut :
Langkah pertama, rencana (planning) kegiatan yang di lakukan antara lain yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dan analisis penyebab masalah, dan pengembangan intervensi (action/ solution). Kedua, tindakan (acting) yang dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah seperti tindakan apa yang pertama kali dilakukan? Bagaimana organisasi kelas? Siapa yang menjadi kolaborator? Siapa yang mengambil data?. Ketiga, pengamatan (observing) adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran, data apa saja yang perlu dikumpulkan? Bagaimana cara pengumpulan dan analisis data? Keempat, refleksi (reflecting) tentang perubahan yang terjadi (a) pada siswa, (b) suasana kelas, dan (c) guru.
Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan seberapa jauh (to what extent) intervensi telah menghasilkan perubahan secara signifikan. Kolaborasi dengan teman (termasuk para ahli) akan berperan penting dalam memutuskan “Judging the value” (seberapa jauh action telah membawa perubahan: apa/di mana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan/kekurangan, bagaimana langkah-langkah penyempurnaannya, dan sebagainya.
Rangkaian kegiatan di atas disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah, apabila dalam satu siklus belum menunjukkan perubahan kea rah perbaikan yang signifikan, maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya. Jadi, dalam satu siklus masing-masing terdiri dari planning, acting, observing, dan reflecting.
2. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen pokok bahasan mengenal bahwa manusia itu berdosa pada Kelas ... semester ganjil di SMPN..............tahun pelajaran 2015/2016.
Peneliti memilih Kelas III yang dijadikan subyek penelitian karena berdasarkan observasi, karakteristik peserta didi knya kurang tertarik untuk belajar Pendidikan Agama Kristen sehingga hasil belajar yang dicapai masih banyak yang di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 68.
D.PTK AGAMA KRISTEN SMP METODE TGT
DAFTAR PUSTAKA
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.