PTK PKN SD KELAS IV METODE TGT KURIKULUM 2013-Rendahnya kualitas belajar PKn pada siswa kelas IV-A di SDN 2 ..................... tahun ajaran 2015/2016 memotiasi peneliti mencari solusi bagaimana upaya dalam meningkatkan kualitas belajar PKn melalui metode Team Game Tournament (TGT). Setelah dilakukan penelitian ditemukan 1) Hasil tes siswa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 55,42 dengan persentase ketuntasan 25%, siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 63,33 dengan persentase ketuntasan 38%, siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 72,50 dengan persentase ketuntasan 54%, siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 85,83 dengan persentase ketuntasan 100%, menunjukan peningkatan prestasi yang signifikan. 2) Penerapan pembelajaran kooperatif melalui TGT dapat meningkatkan kualitas hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa. ptk matematika sd kelas 4 kurikulum 2013
Nilai rata-rata hasil tes siswa setiap siklus mengalami kenaikan. Pada siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 55,42 dengan persentase ketuntasan 25%, siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 63,33 dengan persentase ketuntasan 38%, siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 72,50 dengan persentase ketuntasan 54%, siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata hasil tes siswa 85,83 dengan persentase ketuntasan 100%, menunjukan peningkatan prestasi yang signifikan. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah 1) Penerapan model pembelajaran dengan tipe Team Games Tournament sebagai salah satu alternatif model pembelajaran bagi guru yang dapat meningkatkan kualitas belajar pendidikan kewarganegaraan. 2) Turnamen permainan dalam model pembelajaran TGT, hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih tertarik lagi dan dapat meningkatkan kualitas pada diri siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel PKN SD KELAS IV yang diberi judul “UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR PKn MATERI PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KEBERAGAMAN MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV-A DI SDN 2 .........TAHUN AJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK PKN SD lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN PTK 065 SD ).
A.CONTOH PTK PKN SD KELAS IV LENGKAP TERBARU DOC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bagi sebagian besar siswa adalah mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian. Hasil penjajakan sederhana yang dilakukan peneliti setiap awal tahun, jika ada pertanyaan mata pelajaran apa yang disukai siswa, maka jawabannya hampir 60% siswa menjawab selain mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Kenyataan ini berlanjut sampai pada proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa yang sebagian besar kurang antusias ketika pelajaran akan berlangsung, rendahnya respon dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang kurang, sebagian besar siswa pasif, mereka tidak berani berbicara tentang apa yang sudah dan belum diketahui, konsep-konsep mereka benar atau salah sulit diketahui guru, meskipun guru telah berusaha menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin.contoh ptk sd kelas 4 lengkap
Namun demikian ternyata hasilnya belum optimal, ini ditunjukan dengan ketuntasan belajar yang masih rendah. Hasil pengamatan lainnya adalah kurangnya kualitas belajar terhadap pembelajaran pendidikan kewarganegaraan antara lain: 1) Minat siswa terhadap pendidikan kewarganegaraan rendah, 2) Kemampuan siswa rendah, 3) Siswa beranggapan pendidikan kewarganegaraan sebagai pelajaran hapalan, 4) Siswa tidak dilibatkan secara aktif, 5) Guru kurang melaksanakan variasi kegiatan pembelajaran, 6) Dukungan dari keluarga di rumah kurang. Mengatasi kurangnya kualitas siswa dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan maka perlu usaha peningkatan kualitas dengan memberi variasi model pembelajaran yang bersifat cooperative learning yang menarik atau menyenangkan, yang melibatkan siswa dan dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa.
Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran dengan tipe “Teams Games Tournament” atau biasa disingkat TGT. Dalam TGT siswa melakukan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Dengan suasana permainan dalam pembelajaran maka diharapkan akan menarik dan menimbulkan efek rekreaktif dalam belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran cooperative learning dengan tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Berdasarkan uraian di atas, upaya meningkatkan kualitas belajar dan prestasi belajar siswa pada kelas IV-A SDN....... akan dilakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar PKn Materi Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman melalui Metode Team Game Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV-A di SDN ............ Tahun Ajaran 2015/20
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.contoh judul ptk kelas 4 sd
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan kualitas belajar PKn Materi Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman pada Siswa Kelas IV-A di SDN .............. ?
2. Apakah terdapat peningkatan kualitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Materi Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman pada Siswa Kelas IV-A di SDN ............ ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan kualitas belajar PKn Materi Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman pada Siswa Kelas IV-A di SDN ..............
2. Untuk mengetahui peningkatan kualitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Materi Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman pada Siswa Kelas IV-A di SDN ..............
B.PROPOSAL PTK PKN SD KELAS IV DOC
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Kualitas Belajar
Kualitas adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak, baik disadari maupun tidak disadari. Kualitas muncul karena adanya keinginan kuat yang berkaitan dengan adanya kebutuhan dalam diri seseorang yang menuntut pemenuhannya. Kualitas dapat diartikan sebagai kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya.
Kualitas belajar adalah jantung kegiatan belajar, suatu pendorong yang membuat seseorang belajar (M. Sobry Sutikno, 2007:137). Menurut W.S. Winkel (1991:92) kualitas belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah demi tercapainya tujuan belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas belajar berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan sekaligus penggerak siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkannya. Wasty Sumanto (1984:108) menyebutkan bahwa faktor belajar digolongkan menjadi tiga faktor yaitu:
a. Faktor stimulasi belajar, adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu tersebut untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam hal ini mencakup material, penugasan, suasana lingkungan, eksternal yang harus dipelajari oleh pelajar.
b. Faktor metode belajar, adalah metode yang digunakan guru dalam mengajar. Perbedaan metode mengakibatkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar.
c. Faktor individual, menyangkut kematangan, usia, jenis kelamin, pengalaman, mental, kesehatan jasmani.
2. Fungsi Kualitas Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Kualitas sangat berarti dalam proses belajar pendidikan kewarganegaraan. Dalam belajar pendidikan kewarganegaraan, kualitas mempunyai fungsi:
a. Mendukung seseorang untuk belajar pendidikan kewarganegaraan, sebagai penggerak yang memberikan energi atau kekuatan seseorang untuk belajar pendidikan kewarganegaraan.
b. Menyeleksi perbuatan, yaitu untuk menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan.
c. Mendorong timbulnya tingkah laku untuk belajar pendidikan kewarganegaraan.
Karena salah satu fungsi dari kualitas adalah sebagai pendorong sebagaimana disebutkan di atas, maka kualitas belajar pendidikan kewarganegaraan sangat diperlukan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
3. Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Dimyati dan Mudjiono (1999:102) menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas belajar dapat ditempuh dengan beberapa cara, yaitu: 1) Optimalisasi penerapan prinsip belajar, 2) Optimalisasi unsur dinamis belajar, 3) Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa, dan 4) Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
Bertolak dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas belajar pendidikan kewarganegaraan adalah suatu kondisi yang dapat mngakibatkan pembelajaran secara efektif, aktif mengikuti kegiatan belajar pendidikan kewarganegaraan, aktif mengerjakan tugas-tugas sekolah, memanfaatkan perpustakaan untuk mendukung belajar pendidikan kewarganegaraannya, aktif dalam kerja kelompok, dan rajin masuk sekolah.contoh judul ptk kelas 4 sd
4. Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi hakekat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. (Trianto, 2007:41).
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu tunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (Trianto, 2007:41)
Fase Tindakan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan kepada siswa belajar.
Fase 2
Menyampaikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi Guru mengavaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sesuai dengan namanya, model TGT ini mengandung kegiatan-kegiatan yang bersifat permainan. Seperti karakteristik pembelajaran kooperatif lainnya, teknik TGT memunculkan adanya kelompok dan kerjasama dalam belajar, di samping itu terdapat persaingan antar individu dalam kelompok maupun antar kelompok. Dalam teknik TGT ini pula siswa yang mempunyai kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda dijadikan dalam sebuah tim yang terdiri dari empat orang siswa. Di dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan ini semua siswa memiliki peluang yang sama untuk memperoleh prestasi, baik sebagai tim maupun anggota kelompok.
Adapun tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
a. Mengajar (teach)
Mempersentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan siswa dalam pembelajaran, dan memberikan kualitas.
b. Belajar Kelompok (team study)
Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
C.CONTOH PTK SD LENGKAP
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV-A di SDN 2 Taman Agung Kalianda Lampung Selatan. Waktu pelaksanaan pada Tahun Pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Sedangkan karakteristik penelitian ini adalah siswa kelas IV-A di SDN 2 Taman Agung Kalianda berjumlah 24 orang siswa. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 1 september sampai dengan 30 Nopember 2015.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas IV-A di SDN 2 Taman Agung Kalianda, subjek dalam penelitian berjumlah 24 orang siswa yang memiliki latar belakang beragam dan satu orang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
C. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, serta refleksi untuk setiap siklus. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus. Untuk melihat kualitas belajar pendidikan kewarganegaraan Siswa Kelas IV-A di SDN 2 ................ Tahun Pelajaran 2015/2016 maka dilakukan observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan guru lain yang setiap hari menjadi team teaching di kelas tersebut. Setelah dilakukan pengkajian reflektif dan diskusi, maka ditetapkan tindakan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam belajar pendidikan kewarganegaraan dengan diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Teams Games Tournament (TGT).
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus dalam empat putaran, yang tiap-tiap putarannya mencakup tahapan berikut.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan tindakan meliputi penyusunan rencana pembelajaran, membuat skenario pembelajaran dengan teknik Teams Games Tournament (TGT), membuat media permainan sesuai dengan tema dalam rencana pembelajaran dengan Teams Games Tournament (TGT) yang dilengkapi dengan petunjuk kegiatan dan aturan permainan, serta penyusunan alat-alat evaluasi tindakan.ptk kelas 4 sd kurikulum 2013
2. Tindakan (Acting)
Implementasi tindakan atau pelaksanaan tindakan meliputi:
a. Pembuatan kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari empat orang siswa dengan kemampuan heterogen.
b. Membagi petunjuk kegiatan atau aturan permainan pada tiap kelompok.
c. Siswa melaksanakan permainan sesuai dengan petunjuk kegiatan.
d. Masing-masing anggota berkompetensi untuk mendapatkan nilai.
3. Pengamatan/Observasi (Observing)
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan instrument monitoring yang telah direncanakan. Data tentang kondisi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan diperoleh dari lembar observasi yang diisi observer. Data tentang tingkat kemajuan kualitas belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa diperoleh dari lembar hasil penilaian pembelajaran siswa pada setiap siklus berakhir. Dan data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi yang berupa tugas dan ulangan harian.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, hasil lembar pengamatan dan hasil diskusi dengan guru . Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah-langkah tindakan berikutnya.
D.DOWNLOAD CONTOH PTK SD KELAS IV PDF
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Moh.. (2007). Penggunaan Variasi Metode Belajar untuk Membangkitkan Kualitas Belajar Pendidikan kewarganegaraan. Widyatama, Vol. 4.
Purwanto, Ngalim. (1996). Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Sudijono, A. (2005). Pengantar Statistika Pendidikan. PT Raja Grafindo. Jakarta
Suhadi. (2006). Meningkatkan Minat dan Kualitas Belajar Siswa Kelas II SMPN 4 Danau Panggang melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments). http://Suhadinet.wordpress.com. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2008.
Suhadi. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments). http://Suhadinet.wordpress.com. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2008.
Sumanto, Wasty. (1984). Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Yogya. Yayasan Paramita.
Sutikno, Sobry. (2007). Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Bandung. NTP Press.
Trianto, Drs. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya. Prestasi Pustaka.
Wardono. (2005). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan TGT (Teams Games Tournaments) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan kewarganegaraan pada Siswa SMP. (Laporan PTK). Semarang.
Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta. PT. Gramedia,
Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK PKN SD Semoga PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.