CONTOH LENGKAP PTK IPS EKONOMI SMP
KELAS VII KONSUMSI-Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di
SMP Negeri .......... berawal dari penggunan metode dan model pembelajaran yang
digunakan guru pada saat pembelajaran. Dalam pembelajaran guru cenderung masih
menggunakan ceramah, sehingga menyebabkan kurangnya interaksi dan motivasi
siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa menjadi cepat bosan dan
pemahaman serta penguasaan materi dari para siswa masih kurang baik. Download ptk ips smp doc Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Negeri
.........., diperoleh data bahwa 57,14% siswa belum tuntas dalam pembelajaran
materi kegiatan konsumsi. Kondisi seperti ini diduga disebabkan kurangnya
variasi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VII B SMP Negeri .......... dengan menerapkan model pembelajaran Quantum
Teaching. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
dua siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
Hasil penelitian siklus I menunjukkan nilai rata-rata
hasil belajar siswa sebesar 74,4 dengan ketuntasan klasikal 73,2%. Hasil
penelitian siklus II menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 80
dengan ketuntasan klasikal 80%. Hasil aktivitas siswa dan guru meningkat dengan
diterapkannya model pembelajaran Quantum Teaching. Hasil pengamatan aktivitas
siswa siklus I sebesar 70% meningkat menjadi 85% pada siklus II, sedangkan
aktivitas guru pada siklus I sebesar 75% meningkat menjadi 93,3% pada siklus
II.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching pada materi kegiatan konsumsi. Download
Proposal ips SMP kurikulum 2013 Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian
adalah perlu adanya kesiapan guru sebelum memulai pelajaran, guru hendaknya
mampu menguasai kelas dengan baik, dan memilih metode yang tepat untuk
diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas IPS SMP yang diberi judul “ MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSUMSI DENGAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS VII B SMP NEGERI ..........". Disini akan di bahas lengkap.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas IPS SMP yang diberi judul “ MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSUMSI DENGAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS VII B SMP NEGERI ..........". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat
hanya REFERENSI saja kami tidak
mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang
menginginkan FILE PTK IPS SMP KELAS 7 lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT
dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS
ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK SMP 027).
A.CONTOH
LENGKAP PTK IPS EKONOMI SMP KELAS VII
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat
dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa
kemudian tua, manusia mengalami proses pendidikan. Proses pendidikan tersebut
didapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun lingkungan sekitar. Pendidikan
memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Contoh PTK ips ekonomi pdf Oleh karena itu, pendidikan harus terus menerus
diperbaiki baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
para siswa disetiap jenjang dan tingkatan pendidikan perlu diwujudkan agar
diperoleh kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang
pembangunan nasional. Upaya tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab semua
tenaga kependidikan. Kita akan sependapat bahwa peranan guru sangat menentukan,
sebab gurulah yang secara langsung membina siswa di sekolah melalui proses
pembelajaran. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas pendidikan harus lebih
banyak dilakukan para guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pendidik dan pengajar. Upaya peningkatan kualitas pendidikan ditempuh
dalam rangka mengantisipasi berbagai perubahan dan tuntutan kebutuhan masa
depan yang akan dihadapi siswa sebagai penerus bangsa.
Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah seharusnya
berlangsung menarik serta penuh aktivitas dan kreativitas dari para siswa. Akan
tetapi, keadaan
tersebut sangat bertolak belakang dengan kenyataan
yang terjadi dalam proses belajar mengajar sesungguhnya. Kegiatan pembelajaran
yang seharusnya menarik dan penuh aktivitas dari para siswa, semuanya itu tidak
ada. Kelas yang ada hanyalah kelas yang pasif dimana seorang guru melakukan
proses pengajaran yang hanya berupa pemberian informasi kepada peserta didik
dengan ceramah. Materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa menjadi sulit
untuk dipahami dan mudah terlupakan, akibatnya siswa kurang menguasi materi
pelajaran. Download PTK ekonomi kelas 7 Oleh karena itu, siswa cenderung
bosan dalam mengikuti proses pembelajaran karena siswa hanya menerima informasi
yang diberikan guru dan mencatat informasi yang dianggap penting.
Peran guru sangat penting dalam melakukan berbagai
usaha untuk menumbuhkan dan memberikan motivasi belajar agar peserta didik
dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik. Proses interaksi antara guru
dengan siswa dalam belajar mengajar merupakan proses yang berkelanjutan dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran di kelas dapat dilakukan
dengan memanfaatkan berbagai macam pendekatan, metode, strategi, dan
model-model yang dianggap sesuai dengan keadaan fisik dan lingkungan sekolah.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap pemahaman
materi pembelajaran, diperlukan suatu model pembelajaran menuju ke arah yang
lebih baik, yaitu pembelajaran yang mencakup suatu proses interaksi positif
antara guru dan siswa. Hendaknya guru memilih model pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa agar siswa lebih termotivasi
dalam mengikuti pelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan
dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Apabila siswa sudah memahami materi pelajaran dengan baik, maka siswa dengan
mudah dapat mengerjakan soal-soal yang lebih bervariasi sehingga hasil belajar
siswa akan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan
pada tanggal 19-21 Januari 2013, diketahui bahwa guru cenderung masih melakukan
proses pembelajaran dengan ceramah dan kurangnya variasi dalam pembelajaran.
Kondisi tersebut menyebabkan kurangnya interaksi dan motivasi siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Siswa hanya terfokus pada guru serta buku pelajaran
pada saat guru menyampaikan materi, sehingga pemahaman dan penguasaan materi
dari para siswa masih kurang dan siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran. Download ptk ips smp
doc Dari observasi tersebut juga
diketahui bahwa persentase nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VII
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas
VII
Sumber: SMP Negeri ..........
Keterangan:
KD 6.1 : Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk
penggunaanlahan dan pola pemukiman berdasarksan kondisifisik permukaan
bumi.
KD 6.2 : Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa.
KD 6.3 : Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi
sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku
ekonomi.
KD 6.4 : Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi
dalam mencapai kemandirian dan kesejahteraan.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase
nilai ulangan harian mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa adalah yang paling
rendah. Download Proposal ips SMP kurikulum 2013 Adapun kelas yang memperoleh
nilai paling rendah adalah kelas VII B dengan persentase ketuntasan nilai
ulangan harian sebesar 42,46% dan persentase ketidak tuntasan sebesar 53,57%.
Hal ini menunjukkan masih rendahnya penguasaan siswa terhadap materi tersebut.
Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS
Ekonomi SMP Negeri .........., diketahui bahwa siswa masih mengalami kesulitan
untuk memahami materi kegiatan konsumsi. Materi kegiatan konsumsi merupakan
materi yang bukan hanya berupa teori saja, tetapi perlu diterapkan di dalam
kehidupan sehari-hari. Materi kegiatan konsumsi meliputi pengertian konsumsi,
jenis-jenis barang konsumsi, dampak positif dan negatif perilaku konsumtif, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi. Data yang menunjukkan bahwa siswa
masih mengalami kesulitan untuk memahami materi kagiatan konsumsi dapat dilihat
pada tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2
Daftar Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa KD 6.2
Sumber: SMP Negeri ..........
Keterangan:
T. 1 : Mendeskripsikan kegiatan konsumsi
T.2 : Mendeskripsikan kegiatan produksi
T 3 : Mendeskripsikan kegiatan distribusi barang/jasa
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
nilai ulangan harian siswa yang paling rendah adalah pada materi
mendeskripsikan kegiatan konsumsi, yaitu sebesar 42,86% dan ketidak tuntasan
sebesar 57,14%. Download
ptk ips smp docKenyataan ini
menunjukkan bahwa masih rendahnya penguasaan dan pemahaman siswa terhadap
materi kegiatan konsumsi. Untuk itu, perlu adanya upaya untuk memperbaiki hasil
belajar siswa tersebut agar hasil belajar siswa dapat memenuhi KKM yang telah
ditetapkan.
Adanya permasalahan tersebut diatas, salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan upaya
perbaikan-perbaikan pada saat menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa
lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
juga akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa adalah dengan model
pembelajaran Quantum Teaching. Pembelajaran kuantum dikembangkan oleh Bobby
DePorter (1992) yang beranggapan bahwa model pembelajaran ini sesuai dengan
cara kerja otak manusia dan cara belajar manusia pada umumnya. Model
pembelajaran kuantum dicetuskan oleh seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria,
Georgi Lazanov yang melakukan uji coba tentang sugesti dan pengaruhnya terhadap
hasil belajar. Teorinya yang terkenal disebut suggestology. Menurut Lazanov,
pada prinsipnya sugesti itu mempengaruhi hasil belajar. Teknik yang digunakan
untuk memberikan sugesti positif dalam belajar diantaranya yaitu mendudukan
siswa secara nyaman, memasang musik di dalam kelas atau lapangan, meningkatkan
partisipasi siswa, menggunakan poster-poster dalam menyampaikan suatu
informasi, dan menyediakan guru-guru yang berdedikasi tinggi (Sa’ud, 2010:125).
Pembelajaran kuantum sebagai salah satu alternatif
pembaharuan pembelajaran, menyajikan petunjuk praktis dan spesifik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, bagaimana merancang pembelajaran,
menyampaikan bahan pembelajaran, dan bagaimana menyederhanakan proses belajar
sehingga memudahkan belajar siswa. Contoh
PTK ips ekonomi pdf Pembelajaran
kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk pembelajaran sebagai
suatu “orkestrasi” yang jika dipilah terdiri dari dua unsur pokok, yaitu
konteks dan isi. Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup
lingkungan belajar baik fisik maupun psikhis. Sedangkan konten/isi berkenaan
dengan bagaimana isi pembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa
(Su’ud, 2010:126).
Pada dasarnya dalam pelaksanaan komponen rancangan
pembelajaran
keseluruhan yang melandasi pembelajaran kuantum.
Adapun kerangka rancangan pembelajaran kuantum meliputi:
a. Tumbuhkan, tumbuhkan mengandung makna bahwa pada awal
kegiatan pembelajaran harus berusaha menumbuhkan/ mengembangkan minat siswa
untuk belajar. Dengan tumbuhnya minat, siswa akan sadar manfaatnya kegiatan
pembelajaran bagi dirinya atau bagi kehidupannya.
b. Alami, alami mengandung makna bahwa proses pembelajaran
akan lebih bermakna jika siswa mengalami secara langsung atau nyata materi yang
diajarkan.
c. Namai, namai mengandung makna bahwa penamaan adalah
saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar.
Penamaan mampu memuaskan hasrat alami otak untuk memberi identitas,
mengurutkan, dan mendefinisikan.
d. Demonstrasikan, berarti bahwa memberi peluang pada
siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam
pembelajaran lain atau ke dalam kehidupan mereka.
e. Ulangi, berarti bahwa proses pengulangan dalam
kegiatan pembelajaran dapat memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu
atau yakin terhadap kemampuan siswa. Contoh
ptk ips SMP kelas 7 doc
f. Rayakan, rayakan mengandung makna pemberian
penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya. Dengan kata
lain, perayaan berarti pemberian umpan balik yang positif pada siswa atas
keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian hadiah, atau bentuk lainnya
(Wena, 2011:164-166). download ptk sejarah kelas 7
Penerapan kerangka pembelajaran Quantum Teaching
tersebut yang dikenal dengan istilah “TANDUR” pada kompetensi dasar kegiatan
pokok ekonomi materi kagiatan konsumsi adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3
Penerapan Kerangka Pembelajaran Quantum Teaching Pada
Materi
Kegiatan Konsumsi
Dengan penerapan prosedur dan kerangka rancangan pembelajaran
Quantum Teaching tersebut pembelajaran pada kompetensi dasar kegiatan pokok
ekonomi materi kegiatan konsumsi akan berlangsung lebih baik, karena siswa akan
memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan keterampilan
berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Quantum teaching menciptakan konsep
motivasi, langkah-langkah menumbuhkan minat, dan belajar aktif. Download PTK
ekonomi kelas 7 Pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching seperti
yang telah dijelaskan diatas akan mempercepat peningkatan motivasi, aktivitas,
minat, dan hasil belajar siswa. Melalui model pembelajaran ini, dapat
memberikan solusi dan suasana baru yang lebih menarik serta memudahkan siswa
dalam mempelajari materi kegiatan konsumsi. Oleh karena itu, model pembelajaran
tersebut perlu direspon secara positif, dalam arti diterapkan dalam proses
pembelajaran. Dengan
demikian proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal.
Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, peneliti akan
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Konsumsi dengan Quantum Teaching Siswa Kelas VII B SMP Negeri
..........”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah “Apakah model
pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
konsumsi siswa kelas VII B SMP Negeri ..........?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar konsumsi dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas VII B SMP Negeri
...........
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian
dalam menelaah pengetahuan mengenai inovasi pembelajaran dengan model
pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan
kegiatan konsumsi dan menambah pengetahuan bagi calon pendidik mengenai metode
dan model-model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Contoh
ptk ips SMP kelas 7 doc
1.4.2 Kegunaan Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
2) Meningkatkan hasil belajar siswa
3) Meningkatkan kegiatan belajar siswa menjadi lebih
menyenangkan
b. Bagi Guru
1) Meningkatkan semangat guru dalam mengajar
2) Meningkatkan keterampilan dan kreativitas guru dalam
memberikan variasi pembelajaran.
3) Bagi guru ekonomi khususnya dan guru lain pada
umumnya, dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik
materi pelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada
sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
d. Bagi Peneliti
Memperoleh model pembelajaran yang dapat memperbaiki
dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan
masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Download Proposal ips SMP
kurikulum 2013 Menambah pengalaman dan menerapkan pengetahuan yang telah
didapat selama perkuliahan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
e. Bagi Pembaca
1) Dapat menambah wawasan mengenai model pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar
2) Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya
3) Dapat menjadi bahan perbandingan penelitian sekarang
dengan penelitian selanjutnya.
B.DOWNLOAD
PTK IPS SMP TERBARU
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1 Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Belajar
Menurut Djamarah (2010:10-11), “Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”. Download ptk ips smp doc Belajar merupakan proses penting bagi perubahan
perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan
dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam
perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan
persepsi seseorang. Oleh karena itu, dengan menguasai konsep dasar tentang
belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan
penting dalam proses psikologis.
Menurut pengertian secara psikologis, “belajar
merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Pengertian belajar menurut Slameto (2010:2) dapat didefinisikan sebagai
berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
“Belajar merupakan modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behaviour through experiencing)” (Hamalik 2009:27-28). Dari
pengertian tersebut menjelaskan bahwa:
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan, melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan
pengertian lama tentang belajar yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh
pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara
otomatis dan seterusnya. Contoh
PTK ips ekonomi pdf Sejalan
dengan perumusan itu, ada pula tafsiran lain mengenai belajar yang menyatakan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungannya.
Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh
para pakar psikologi. Berikut disajikan beberapa pengertian tentang belajar
(Rifa’i dan Anni, 2009:82):
1. Gage dan Berliner (1983:252), menyatakan bahwa
“belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena
hasil dari pengalaman”.
2. Morgan et.al (1986:140), menyatakan bahwa “belajar
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik
atau pengalaman”.
3. Slavin (1994: 152), menyatakan bahwa “belajar
merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman”.
4. Gagne (1977:3), menyatakan bahwa “belajar merupakan
perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode
waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses
pertumbuhan”. contoh ptk geografi semester 1
Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep
tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku
Perilaku mengacu pada suatu tindakan. Untuk mengukur
apakah seseorang telah belajar atau belum belajar diperlukan adanya
perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar.
Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah
belajar. Perilaku tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk seperti menulis,
membaca, dan berhitung.
2) Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh
proses pengalaman
Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan
perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Download Proposal ips SMP
kurikulum 2013 Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa
pengalaman fisik, psikis, dan sosial. Oleh karena itu perubahan perilaku yang
disebabkan oleh faktor obat-obatan, adaptasi penginderaan, dan kekuatan
mekanik. Misalnya, tidak dipandang sebagai perubahan yang disebabkan oleh
pengalaman.
3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif
permanen
Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri
seseorang adalah sukar untuk diukur. Perubahan perilaku itu dapat berlangsung
selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Menurut Gagne (1 977:4) dalam (Rifa’i dan Anni,
2009:84), “Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai
unsur yang saling berkaitan sehingga menghasilkan perubahan perilaku”. Beberapa
unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik
Istilah peserta didik diartikan sebagai warga belajar
dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Dalam proses
belajar, rangsangan (stimulus) yang diterima peserta didik diorganisir didalam
syaraf, dan ada beberapa rangsangan yang disimpan didalam memori. Contoh ptk ips SMP kelas 7 docKemudian memori tersebut diterjemahkan kedalam
tindakan yang dapat diamati seperti gerakan syaraf atau otot dalam merespon
stimulus.
2) Rangsangan (stimulus)
Peristiwa yang merangsang pengindraan peserta didik
disebut stimulus. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus
memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.
3) Memori
Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai
kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari
kegiatan belajar sebelumnya.
4) Respon
Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori
disebut respon. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong
memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta
didikan diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan
perilaku atau perubahan kinerja (performance).
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut. Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila
terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya
berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila
terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa
peserta didik telah melakukan kegiatan belajar. Contoh PTK ips ekonomi pdf
Dari berbagai pendapat para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan proses atau tahapan yang harus dilakukan
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang dipikirkan secara individu agar
memperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.1.2 Pembelajaran
Briggs (1992) dalam Rifa’i dan Anni (2009:191)
menyatakan, “pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi
peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”.
Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal
jika peserta didik melakukan self instruction dan di sisi lain kemungkinan juga
bersifat eksternal, yaitu jika bersumber antara lain dari pendidik. Jadi
teaching itu hanya merupakan sebagian dari instruction, sebagai salah satu
bentuk pembelajaran. unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman anak
sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian
pendidikan, pengajaran dan pembelajaran mempunyai hubungan konseptual yang
tidak berbeda, kalau di cari perbedaannya pun pendidikan memiliki cakupan yang
lebih luas yaitu mencakup baik pengajaran maupun pembelajaran.
Sedangkan menurut Gagne (1981) dalam Rifa’i dan Anni
(2009:192) menyatakan bahwa “pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa
eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal
belajar.” Seperti yang telah dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan
terjemahan dari kata instruction yang berarti self instruction (dari internal)
dan external instruction (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal
antara lain dating dari pendidik yang disebut teaching atau pengajaran. Dalam
pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya
akan menjadi prinsip¬prinsip pembelajaran. pembelajaran berorientasi pada
bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran
merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli
dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Menurut Rifa’i (2009:193) “proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, atau antar
peserta didik. Download PTK ekonomi kelas 7 Dalam proses komunikasi itu dapat
dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal”. Namun
demikian apapun media yang digunakan, isi dari pembelajaran adalah ditandai
oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
Dari berbagai pengertian pembelajaran menurut para
ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang
mengkomunikasikan antar peserta didik maupun antara pendidik dengan peserta
didik yang dirancang untuk mendukung dan memudahkan proses belajar
2.2 Aktivitas Belajar
“Aktivitas belajar dialami oleh siswa sebagai suatu
proses, yaitu proses belajar sesuatu. Aktivitas belajar tersebut juga dapat
diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar/ proses belajar
sesuatu dialami oleh siswa dan aktivitas belajar sesuatu diamati oleh guru”
(Dimyati dan Mudjiono, 2009:236).
Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar
merupakan suatu proses untuk meningkatkan keaktifan yang dilakukan secara sadar
oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai suatu hasil
latihan atas pengetahuan.
Paul D. Dierich dalam Hamalik (2009:172) membagi
kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:
a. Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan
suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi, dan interupsi. Download
ptk ips smp doc
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan pecakapan
atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,
bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan
pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis faktor¬faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Dari berbagai pendapat para ahli dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan belajar, aktivitas disini
ditekankan pada siswa karena dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi
yang aktif jika ada aktivitas dari dalam diri siswa itu sendiri.
Penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi
pengajaran para siswa, oleh karena (Hamalik, 2009:175-176):
a. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung
mangalami sendiri.
b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek
pribadi siswa secara integral.
c. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa.
d. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan
sendiri.
e. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana
belajar menjadi demokratis.
f. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan
hubungan antara orang tua dengan guru. Contoh PTK ips ekonomi pdf
g. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan
konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta
menghindarkan verbalistis.
h. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana
aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.
Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode
mengajar, baik metode dalam kelas maupun metode mengajar di luar kelas. Hanya
saja penggunaannya dilaksanakan dalam bentuk yang berlainan sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan pula pada orientasi sekolah yang
menggunakan kegiatan itu.
Selain aktivitas siswa, guru juga mempunyai beberapa
aspek yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Guru paling
tidak harus memiliki dua modal dasar, yakni kemampuan mendesain program
dan Contoh ptk ips SMP kelas 7 doc keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada
peserta didik. Dua modal ini telah terumuskan di dalam “sepuluh kompetensi
guru” itu meliputi: menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar,
mengelola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai landasan pendidikan,
mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan
pengajaran, mengenai fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan,
mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip
dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran (Sardiman, 2011:164).
2.3 Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (2009:22), “Hasil belajar adalah
kemampuan¬kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memiliki pengalaman
belajar”.
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengartian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh peserta didik setelah mengalami kegitan belajar. Perolehan
aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari
oleh peserta didik. Download Proposal ips SMP kurikulum 2013 Oleh karena itu,
apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan
perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam peserta didikan,
perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan
kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan (Rifa’i dan Anni
2009:85).
“Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam
memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang
dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran” (Sanjaya, 2009:13).
Benyamin S. Bloom dalam buku Rifa’i dan Anni
(2009:86), “menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar,
yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (afective domain), dan
ranah psikomotorik (psychomotoric domain)”.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa
pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup
kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian
(evaluation).
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, nilai,
dan minat. Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang bertentangan dari
keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan
peserta didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan
(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), pembentukan
pola hidup (organization by avalue complex).
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik
seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi
syaraf. Contoh ptk ips SMP kelas 7 doc Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar
karena seringkali tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Kategori
jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah
persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided respon),
gerakan terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt response),
penyesuaian (adaptation), dan kreativitas (originality).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan hasil akhir dari perubahan-perubahan perilaku yang dilakukan,
perubahan yang diperoleh dapat berupa arahan kepada peserta didik dan
mengetahui apakah perubahan itu memberi nilai yang lebih baik atau tidak. Yang
harus diingat bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
2.4 Model Pembelajaran
Secara kafah (menyeluruh) model dimaknakan sebagai
“suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal.
Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif”
(Meyer, W. J., 1985:2 dalam buku Trianto 2009:21).
Soekamto, dkk dalam buku Trianto (2009:22)
mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah “Kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar”.
Menurut La Iru (2012:6), “model berarti contoh, acuan,
atau ragam sesuatu yang akan dibuat atau yang dihasilkan. Model pembelajaran
berarti acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran
tertentu secara sistematis”. Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran
dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tertentu dan disesuaikan
dengan materi, kemampuan siswa, karakteristik siswa, dan sarana penunjang yang
tersedia.
Mills dalam buku Suprijono (2012:45) berpendapat bahwa
“model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan
model itu”. Contoh PTK ips ekonomi
pdf Model merupakan interpretasi
terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.
Model pembelajaran merupakan landasan praktik
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya
pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula
sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan
memberi petunjuk kepada guru di kelas (Suprijono, 20 12:45-46).
Sedangkan menurut Arends dalam buku Suprijono (2011:
46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Joyce dalam buku Suprijono (2011: 46) fungsi
model adalah “each model guides us as we design instruction to help students
achieve various objectives.” Melalui model pembelajaran guru dapat membantu
peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar.
SS Chauhan (1997) dalam La Iru (2012:8), menyebutkan
fungsi model pembelajaran secara khusus adalah:
a. Pedoman. Model mengajar dapat berfungsi sebagai
pedoman yang dapat menjelaskan apa yang harus dilakukan guru. Download Proposal
ips SMP kurikulum 2013 Dengan memiliki rencana pengajaran yang bersifat
komprehensif guru diharapkan dapat membantu siswa mencapai tujuan-tujuan
pengajaran. Dengan demikian maka mengajar menjadi sesuatu yang ilmiah,
terencana dan merupakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan.
b. Pengembangan kurikulum. Model mengajar dapat membantu
dalam pengembangan kurikulum untuk satuan dan kelas yang berbeda dalam
pendidikan.
c. Menetapkan bahan-bahan mengajar. Model mengajar dapat
menetapkan secara rinci bentuk-bentuk bahan pengajaran yang berbeda yang akan
digunakan dalam membantu perubahan yang baik dari kepribadian siswa.
d. Membantu perbaikan dalam mengajar. Model mengajar
bisa membantu proses belajar-mengajar yang meningkatkan keefektifan mengajar.
Dari berbagai pendapat para ahli yang dikemukakan
diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mncapai tujuan
belajar tertentu yang berfungsi sebagai acuan dan petunjuk pembelajaran bagi
guru untuk melakukan proses pembelajaran.
2.5 Model Pembelajaran Quantum Teaching
Pembelajaran kuantum merupakan cara baru yang
memudahkan proses belajar, yang memadukan unsur seni dan pencapaian yang
terarah, untuk segala mata pelajaran. Pembelajaran kuantum adalah penggubahan
belajar yang meriah dengan segala nuansanya, yang menyertakan segala kaitan,
interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada
hubungan dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan landasan
dalam kerangka untuk belajar (DePorter (2001) dalam buku Wena, 2011: 160-161).
Model pembelajaran kuantum merupakan bentuk inovasi
penggubahan yang bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar
momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif
yang mempengaruhi kesuksesan siswa dalam belajar. Download ptk ips smp doc Dari proses interaksi yang dilakukan
mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat
bagi mereka sendiri dan bagi orang lain (Su’ud, 2010:126).
Pembelajaran kuantum bersandar pada suatu konsep,
yaitu “bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia
siswa”. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiatan PBM
adalah memahami atau memasuki dunia siswa, sebagai bagian kegiatan
pembelajaran. Tindakan ini akan memberi peluang/ ijin pada guru untuk memimpin,
menuntun, dan memudahkan kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan
ini dilakukan dengan cara mengingatkan apa yang akan diajarkan guru dengan
sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah,
sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis siswa (DePorter, Reardon
& Nourie (2001) dalam buku Wena, (2011:161)). Setelah kaitan itu terbentuk,
siswa dapat dibawa ke dunia guru, dan memberi siswa pemahaman tentang isi
pembelajaran. Pada tahap ini rincian isi pembelajaran dijabarkan.
Menurut DePorter (2001), model pembelajaran kuantum memiliki
lima prinsip, yaitu (1) segalanya berbicara, (2) segalanya bertujuan, (3)
pengalaman sebelum pemberian nama, (4) akui setiap usaha, (5) jika layak
dipelajari maka layak pula dirayakan. Penerapan prinsip-prinsip pembelajaran
kuantum di dalam kelas dapat dilihat dari tabel 2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kuantum
Sumber: Made Wena (2011:162)
Pada dasarnya dalam pelaksanaan komponen rancangan
pembelajaran kuantum, dikenal dengan sigkatan “TANDUR” yang merupakan
kepanjangan dari: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
Unsur¬unsur tersebut membentuk basis struktural keseluruhan yang melandasi
pembelajaran kuantum (Wena, 2011:164). Download PTK ekonomi kelas 7 Penerapan
kerangka rancangan pembelajaran kuantum dalam proses belajar mengajar dapat
dlihat pada tebel 2.2 berikut:
Tabel 2.2
Kerangka Rancangan Pembelajaran Kuantum
Sumber: Made Wena (2011:165-166)
Tujuan pokok pembelajaran kuantum pada dasarnya yaitu
meningkatkan partisipasi siswa melalui penggubahan keadaan, meningkatkan
motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa
kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku.
berdasarkan prinsip dan asas landasan pembelajaran kuantum, guru harus mampu
mengorkestrasi kesuksesan belajar siswa. Dalam pembelajaran kuantum, guru itu
tidak semata-mata menerjemahkan kurikulum ke dalam strategi, metode, teknik, dan
langkah-langkah pembelajaran, melainkan termasuk juga menterjemahkan kebutuhan
nyata siswa. Untuk hal itu, dalam pembelajaran kuantum, guru harus memiliki
kemampuan untuk mengorkestrasi konteks dan konten. Konteks berkaitan dengan
lingkungan pembelajaran, sedangkan konten berkaitan dengan isi pembelajaran.
2.6 Materi Konsumsi
2.6.1 Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan untuk menghabiskan
nilai guna suatu barang, baik secara sekaligus maupun secara berangsur-angsur
untuk memenuhi kebutuhan. Contoh
ptk ips SMP kelas 7 doc Konsumsi
berasal dari bahasa Inggris, yaitu to consume yang artinya memakai atau
menghabiskan. Dari kata konsumsi tersebut, kemudian berkembang kata konsumen
yang berarti pengguna barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi, semua barang atau jasa yang
digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya disebut barang konsumsi.
Dengan kata lain barang konsumsi dikonsumsi oleh konsumen. Dikonsumsi artinya
digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan. Kita perlu melakukan
kegiatan konsumsi secara wajar, artinya kita perlu membelanjakan uang untuk
keperluan konsumsi secara selektif. Kebutuhan yang penting harus didahulukan,
sedangkan kebutuhan yang kurang penting dipenuhi kemudian. Kebutuhan yang
penting atau yang harus didahulukan seperti: makanan, minuman, dan pakaian.
Sedangkan kebutuhan yang kurang penting seperti: komputer, alat-alat musik,
radio, televisi, dll, yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan yang penting itu
terpenuhi.
2.6.2 Jenis-jenis Barang Konsumsi
Setiap keluarga hendaknya dapat mengelola
penghasilannya dengan cermat agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
merupakan prioritas untuk dipenuhi terlebih dahulu. Penggolongan barang yang
dapat dikonsumsi terbagi atas:
a) Barang yang habis dalam satu kali pakai, misalnya makanan
dan minuman.
b) Barang yang habis untuk beberapa kali pakai, misalnya
pasta gigi, shampo, sabun cuci.
c) Barang yang habis dipakai dalam jangka waktu lama,
misalnya rumah, motor, mobil.
Selain kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh keluarga,
perusahaan dan pemerintah daerah pun melakukan kegiatan konsumsi. Perusahaan
melakukan kegiatan konsumsi dengan membeli barang-barang yang diproduksi dari
perusahaan lain, baik berupa bahan mentah, mesin, dan sebagainya untuk
memperlancar kegiatan usahanya. Download Proposal ips SMP kurikulum 2013 Dengan
demikian sebagian besar barang yang dikonsumsi oleh suatu perusahaan merupakan
barang yang tidak dinikmati secara langsung. Melainkan berang yang akan diolah
terlebih dahulu untuk kemudian dijual kembali dalam wujudnya yang baru.
2.6.3 Aspek Positif dan Negatif Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif dapat menimbulkan dampak negatif.
Adapun dampak negatifnya adalah sebagai berikut:
a) Mengurangi kesempatan untuk melakukan kegiatan
menabung.
b) Jika tabungan rendah, maka investasi akan rendah.
c) Jika investasi rendah, maka pendapatan akan cenderung
rendah.
d) Perilaku konsumtif cenderung akan melupakan kebutuhan
yang akan datang.
e) Hidup berfoya-foya menimbulkan kecemburuan sosial.
Meskipun perilaku konsumtif terkesan negatif (karena
sering dihubungkan dengan sifat berfoya-foya), perilaku konsumtif juga memiliki
aspek positif, yaitu sebagai berikut:
a) Termotivasi untuk meningkatkan pendapatannya agar bisa
membeli barang dan atau jasa yang lebih banyak dan lebih baik kualitasnya.
b) Menciptakan “pasar” bagi produsen, sehingga produsen
bisa memproduksi dalam jumlah yang lebih banyak.
c) Jika produsen meningkatkan produksinya, maka dapat
menambah lapangan kerja.
2.6.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Konsumen harus melakukan sejumlah pengorbanan tertentu
untuk melakukan kegiatan. Namun, tidak semua konsumen berhati-hati dalam
melakukan kegiatan konsumsi. Kedang-kadang kegiatan konsumsi berkembang menjadi
pemborosan. Download ptk ips smp
doc Untuk itu, konsumen harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi tersebut.
Faktor-faktor yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
a) Penghasilan, penghasilan tersebut digunakan untuk
membeli barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi sendiri.
b) Adat istiadat, perilaku turun-temurun yang diyakini
masyarakat dan harus dilakukan.
c) Mode, sesuatu yang sedang hangat terjadi dalam
masyarakat sehingga masyarakat cenderung untuk mengikutinya.
d) Selera, jika seseorang sangat menyukai suatu barang,
maka ia akan membeli barang tersebut. Selera erat kaitannya dengan kepuasan
pribadi.
e) Iklan, seseorang akan mengkonsumsi suatu barang karena
ia mengenal barang tersebut melalui iklan dilihat dan/atau didengarnya.
2.6.5 Tujuan Konsumsi
Kegiatan konsumsi hendaknya disesuaikan dengan
anggaran pendapatan dan belanja yang telah disusun. Hal ini dilakukan karena
kegiatan konsumsi pada dasarnya dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan
sebagai berikut:
a) Memenuhi kebutuhan dalam rangka menjaga kelangsungan
hidup.
b) Ingin memperoleh kepuasaan, baik jasmani maupun
rohani.
c) Untuk mencapai kemakmuran
Tingkat konsumsi antara masing-masing konsumen
berbeda-beda. Perbedaan tingkat konsumsi setiap konsumen disebabkan oleh
hal-hal berikut:
a) Besar kecilnya pendapatan
b) Besar kecilnya jumlah anggota keluarga
c) Turun naiknya harga barang
d) Perbedaan status sosial (pendidikan, pekerjaan,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat) (Awaliyah, 2008:68-75).
2.7 Karakteristik Materi Pembelajaran
Ekonomi merupakan mata pelajaran yang terpadu dalam
mata pelajaran IPS yang diajarkan di SMP Negeri ........... Contoh PTK ips ekonomi pdf Pembelajaran ekonomi termasuk kedalam
rumpun pengetahuan sosial yang tujuannya memberikan pengetahuan masyarakat,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat terkait keidupan individu di bidang
ekonomi. Ekonomi juga tidak luput dari kecenderungan pembelajaran teacher
centered (berpusat pada guru).
Materi kegiatan konsumsi meliputi pengertian kegiatan
konsumsi, jenis¬jenis barang konsumsi, dampak positif dan negatif perilaku
konsumtif, dan faktor¬faktor yang mempengaruhi konsumsi. Materi kegiatan
konsumsi ini tidak hanya mempelajari teori, namun juga merupakan materi
aplikasi. Sehingga dalam mempelajarinya siswa tidak hanya perlu memahami dan
menghafal materi, tetapi siswa juga perlu mencermati dan mengaplikasikannya
dalam kegiatan sehari-hari.
Keberhasilan belajar ditentukan dari pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran. Diperlukan adanya pembelajaran inovatif yang dapat
meningkatkan penguasaan materi, sekaligus meningkatkan aktivitas siswa. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching untuk
diterapkan dalam pembelajaran kegiatan konsumsi. Dengan penerapan model
pembelajaran Quantum Teaching siswa lebih termotivasi untuk menciptakan dan
mengembangkan sendiri konsep dan topik materi pelajaran sehingga siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran ini, mampu
memberikan solusi dan suasana baru yang lebih menarik dan memudahkan siswa
dalam mempelajari materi kegiatan konsumsi.
2.10 Hipotesis
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi kegiatan
konsumsi siswa kelas VII B SMP Negeri ...........
C.PENELITIAN
TINDAKAN KELAS SMP IPS EKONOMI TERBARU
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Menurut Suharsimi (2009:3) “penelitian tinda kan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan”. Contoh ptk ips SMP
kelas 7 doc
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri ..........
yang terletak di jalan ..............dan subyek penelitian ini adalah kelas VII
B SMP Negeri .......... dengan jumlah siswa 41.
3.2 Faktor yang Diteliti
a. Faktor siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dan mengamati hasil belajar siswa.
b. Faktor guru yang diamati adalah kesesuaian guru dalam
menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching apakah sudah sesuai dengan
langkah-langkah yang ditulis dalam rencana pembelajaran atau belum.
c. Hasil belajar yang diamati adalah ketuntasan hasil
belajar siswa pada materi kegiatan konsumsi.
3.3 Rancangan Penelitian
“Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu
suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan” (Mulyasa,
2009:11).
Dalam penelitian ini peneliti sebagai observer,
sedangkan guru mata pelajaran ekonomi menjadi pengajar.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Proses yang
mencakup 4 tahap ini disebut dengan satu siklus. Untuk siklus kedua dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan perbaikan pada siklus pertama dengan sub konsep
yang sama yang belum tertuntaskan. Perbaikan terhadap rancangan selanjutnya
dapat dilakukan pada siklus ketiga, akan tetapi jika sudah dianggap berhasil
atau menunjukan peningkatan kinerja, maka penelitian dihentikan pada siklus
kedua. Untuk lebih jelasnya, siklus PTK tersebut dilukiskan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas a.
Perencanaan (Planning)
Penelitian tindakan kelas ini merupakan penerapan
model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi kegiatan konsumsi kelas VII B SMP Negeri ...........
Latar belakang dilakukannya penelitian tindakan kelas ini karena pembelajaran
saat itu cenderung menggunakan ceramah sehingga siswa menjadi pasif dan mudah
bosan. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab
tidak memerlukan bahan praktik, cukup dengan menjelaskan konsep-konsep yang ada
pada buku ajar atau referensi lain. Download Proposal ips SMP kurikulum 2013
Rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan rendahnya hasil belajar
siswa pada materi kegiatan konsumsi juga menjadi latar belakang dilakukannya
penelitian ini.
Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru
atau yang disebut penelitian kolaborasi. Menurut Suharsimi (2009:17) bahwa
“dalam penelitian kolaborasi pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu
sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan”.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Melaksanakan tindakan sebagai langkah yang kedua
merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Dengan demikian perencanaan
tindakan ini disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini menerapkan pembelajaran
melalui model pembelajaran Quantum Teaching.
c. Pengamatan (Observing)
Tindakan observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas penggunaan model pembelajaran Quantum
Teaching dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan peneliti beserta
guru bidang
studi. Proses observasi yang dilakukan, yaitu
observasi terhadap proses pembelajaran, baik terhadap siswa maupu guru dalam
penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi kegiatan konsumsi
dan tes akhir sebagai hasil belajar siswa.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil dari kegiatan observasi dikumpulkan dan
selanjutnya di analisis. Contoh
PTK ips ekonomi pdf Dari
hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk merefleksi apakah kegiatan
pembelajaran yang telah digunakan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Selanjutnya refleksi dilakukan sebagai acuan perbaikan siklus
berikutnya.
3.4 Prosedur Penelitian
“Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus,
sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan
ditingkatkan” (Mulyasa, 2009:70). Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus,
yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Siklus I digunakan sebagai
refleksi untuk melakukan siklus I.
3.4.1 Prosedur Penelitian Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Persiapan yang dilaksanakan sebelum penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai beriku:
1. Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah yang
dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru pengajar dengan peneliti. Masalah
yang dihadapi disini adalah kemampuan peserta didik dalam memahami materi
kegiatan konsumsi masih kurang, kurangnya variasi dalam
pembelajaran karena guru masih menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran,
kurangnya interaksi dan motivasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung,
siswa merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, nilai untuk materi
kegiatan konsumsi masih rendah.
2. Menyusun rencana pembelajaran untuk 1 pertemuan
dengan menggunakan model Quantum Teaching pada materi kegiatan konsumsi.
3. Menyiapkan alat bantu mengajar berupa:
a) Lembar kerja siswa dan buku paket IPS Terpadu
b) Lembar pengamatan terhadap kemampuan guru dalam
perencanaan dan pengelolaan/ pelaksanaan pembelajaran.
c) Lembar pengamatan proses belajar untuk peserta didik
(siswa).
4. Membuat kisi-kisi soal tes evaluasi.
5. Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan
materi kegiatan konsumsi.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Berikut ini adalah tindakan yang akan dilakukan guru
dalam rangka pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran
Quantum Teaching:
1. Guru dan peneliti memasuki ruangan kelas, kegiatan
awal yang dilakukan adalah membuka pelajaran dengan salam dan absensi. Download ptk ips smp doc
2. Guru mengkondisikan peseta didik agar siap menerima
pelajaran.
3. Guru menyampaikan materi kegiatan konsumsi dengan
model pembelajaran Quantum Teaching dengan menggunakan kerangka TANDUR. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Tumbuhkan
Guru menyampaikan tujuan, manfaat pembelajaran, dan
memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih bersemangat dalam mempelajari
meteri kegiatan konsumsi. Selanjutnya guru memberikan apresepsi dengan
memberikan pertanyaan mengenai kegiatan konsumsi yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari untuk menarik perhatian siswa dan suasana kelas lebih
interaktif.
b) Alami
Guru memberikan informasi awal tentang pengertian,
jenis-jenis barang konsumsi, dampak positif dan negatif perilaku konsumtif, dan
faktor¬faktor yang mempengaruhi konsumsi. Kemudian guru menjelaskan materi
kegiatan konsumsi, dan dengan bersamaan penjelasan dari guru siswa dapat
menuliskan informasi penting apa saja yang mereka peroleh. Setelah selesai
menjelaskan materi, guru membagi siswa secara acak untuk diskusi kelompok. Pada
saat pelaksanaan kerja kelompok, siswa dibimbing untuk mengalami sendiri
bagaimana menciptakan konsep dengan menggunakan buku paket dan soal yang telah
tersedia. Sambil mengerjakan soal diskusi, guru memperdengarkan musik
instrumentalia agar siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam mengerjakannya.
c) Namai
Siswa melakukan praktik secara langsung dengan
mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru pada lembar jawab, siswa dapat
mengumpulkan informasi dan menamai hasil pengamatannya.
d) Demonstrasikan
Siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan
kemampuannya dalam mengerjakan latihan soal. Download PTK ekonomi kelas 7 Guru
menunjuk kelompok secara acak agar salah satu perwakilan kelompok dapat
mendemonstrasikan hasil diskusinya di depan kelas.
e) Ulangi
Pada tahap ini guru mengulang kembali secara singkat
tentang materi kegiatan konsumsi, agar siswa lebih memahami materi tersebut.
f) Rayakan
Guru memberikan beberapa hadiah maupun skor nilai
tertentu untuk merayakan keberhasilan pembelajaran dari siswa.
4. Guru mengadakan evaluasi pembelajaran siklus I.
Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi siklus I secara individu untuk
mengetahui kemampuan siswa pada pokok bahasan kegiatan konsumsi.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahapan ini dilakukan pengamatan atau observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas
siswa dan guru sebagai alat ukur tingkat aktivitas siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil yang didapat dari hasil observasi dikumpulkan
dan dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk mengkaji, melihat, dan memperhatikan
hasil atau dampak dari tindakan. Contoh
ptk ips SMP kelas 7 doc Berdasarkan
hasil dari refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi atau perbaikan
terhadap rencana selanjutnya (pada tahap siklus II).
3.4.2 Prosedur Penelitian Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
Persiapan yang dilaksanakan sebelum penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai beriku:
1. Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah yang
dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru pengajar dengan peneliti. Masalah
yang dihadapi disini adalah kemampuan peserta didik dalam memahami materi
kegiatan konsumsi masih kurang, kurangnya variasi dalam pembelajaran karena
guru masih menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran, kurangnya interaksi
dan motivasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung, siswa merasa bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran, nilai untuk materi kegiatan konsumsi masih
rendah.
2. Menyusun rencana pembelajaran untuk 1 pertemuan dengan
menggunakan model Quantum Teaching pada materi kegiatan konsumsi.
3. Menyiapkan alat bantu mengajar berupa:
a) Lembar kerja siswa dan buku paket IPS Ekonomi
b) Lembar pengamatan terhadap kemampuan guru dalam
perencanaan dan pengelolaan/ pelaksanaan pembelajaran.
c) Lembar pengamatan proses belajar untuk peserta didik
(siswa).
4. Membuat kisi-kisi soal tes evaluasi.
5. Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan
materi kegiatan konsumsi.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Berikut ini adalah tindakan yang akan dilakukan guru
dalam rangka pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran
Quantum Teaching:
1. Guru dan peneliti memasuki ruangan kelas, kegiatan
awal yang dilakukan adalah membuka pelajaran dengan salam dan absensi.
2. Guru mengkondisikan peseta didik agar siap menerima
pelajaran. Download Proposal ips SMP kurikulum 2013
3. Guru menyampaikan materi kegiatan konsumsi dengan
model pembelajaran
Quantum Teaching dengan menggunakan kerangka TANDUR.
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Tumbuhkan
Guru menyampaikan tujuan, manfaat pembelajaran, dan
memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih bersemangat dalam mempelajari
meteri kegiatan konsumsi. Selanjutnya guru memberikan apresepsi dengan
memberikan pertanyaan mengenai kegiatan konsumsi yang dikaikan dengan kehidupan
sehari-hari untuk menarik perhatian siswa dan suasana kelas lebih interaktif.
b) Alami
Guru memberikan informasi awal tentang pengertian,
jenis-jenis barang konsumsi, dampak positif dan negatif perilaku konsumtif, dan
faktor¬faktor yang mempengaruhi konsumsi. Kemudian guru menjelaskan materi
kegiatan konsumsi, dan dengan bersamaan penjelasan dari guru siswa dapat
menuliskan informasi penting apa saja yang mereka peroleh. Setelah selesai
menjelaskan materi, guru membagi siswa secara acak untuk diskusi kelompok. Pada
saat pelaksanaan kerja kelompok, siswa dibimbing untuk mengalami sendiri
bagaimana menciptakan konsep dengan menggunakan buku paket dan soal yang telah
tersedia. Sambil mengerjakan soal diskusi, guru memperdengarkan musik
instrumentalia agar siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam mengerjakannya.
c) Namai
Siswa melakukan praktik secara langsung dengan
mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru pada lembar jawab, siswa dapat
mengumpulkan informasi dan menamai hasil pengamatannya.
d) Demonstrasikan
Siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan
kemampuannya dalam mengerjakan latihan soal. Contoh PTK ips ekonomi pdf Guru menunjuk kelompok secara acak agar salah
satu perwakilan kelompok dapat mendemonstrasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
e) Ulangi
Pada tahap ini guru mengulang kembali secara singkat
tentang materi kegiatan konsumsi, agar siswa lebih memahami materi tersebut.
f) Rayakan
Guru memberikan beberapa hadiah maupun skor nilai
tertentu untuk merayakan keberhasilan pembelajaran dari siswa.
4. Guru mengadakan evaluasi pembelajaran siklus II.
Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu untuk
mengetahui kemampuan siswa pada pokok bahasan kegiatan konsumsi.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahapan ini dilakukan pengamatan atau observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas
siswa dan guru sebagai alat ukur tingkat aktivitas siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil yang didapat dari hasil observasi dikumpulkan
dan dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk mengkaji, melihat, dan memperhatikan
hasil atau dampak dari tindakan. Berdasarkan hasil dari refleksi ini, jika
hasil siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka tindakan kelas
dapat dihentikan. Namun jika belum berhasil dan belum menunjukkan peningkatan kinerja,
maka dilanjutkan pada siklus III dengan pertimbangan refleksi siklus II.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
3.5.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada. Download ptk ips smp doc Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan
data-data berupa nama-nama siswa, Nomor Induk Siswa, jumlah siswa, dan data
awal (nilai ulangan harian pelajaran IPS Ekonomi tahun yang lalu) siswa yang
menjadi objek penelitian.
3.5.2 Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi,
2009:32). Tes ini digunakan untuk mendapatkan data nilai hasil belajar siswa
pada materi kegiatan konsumsi setelah proses pembelajaran pada tiap siklusnya.
Bentuk tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda
(lampiran 5). Untuk memperoleh data yang akurat, soal tes yang digunakan
sebagai alat evaluasi terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
a. Validitas Tes
Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur valid atau tidaknya soal yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Tingkat kevalidan dapat dihitung dengan korelasi Product Moment sebagai
berikut:
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,
dua variabel yang dikorelasikan
X = skor yang dicari validitasnya
Y = skor total
N = jumlah peserta tes
σ2 = jumlah kuadrat nilai X
σ2 = jumlah kuadrat nilai Y
σ = jumlah perkalian skor item dengan skor total
(Suharsimi, 2009:72)
Hasil perhitungan dikonsentrasikan dengan taraf
signifikansi 5%
dengan N = 28, diperoleh = 0,3739. Jika > maka
butir instrumen dapat dikatakan valid, tetapi sebaliknya jika harga < maka
dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.
Soal uji coba yang diberikan sebanyak 50 soal, 25
butir soal untuk siklus I dan 25 butir soal untuk siklus II. Download PTK
ekonomi kelas 7 Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.1
Validitas Soal Uji Coba
Sumber: Hasil Uji Coba Soal
Sesuai hasil perhitungan diperoleh butir soal yang
tidak valid adalah butir soal nomor 16, 17, 23, 24, 33, 39, 43. Dari beberapa
soal yang tidak valid tersebut dibuang karena sudah terwakili dengan soal lain
dalam indikator tersebut. Pada
penelitian ini peneliti mengambil 20 soal untuk
masing-masing siklus yang telah valid semuanya.
b. Reliabilitas
Reliabilitas pada penelitian ini menunjukkan pada
tingkat konsistensi dan dapat dipercaya suatu instrumen dalam mengumpulkan
data. Untuk mengetahui reliabilitas soal pada materi kegiatan konsumsi peneliti
menggunakan rumus K-R. 20, yaitu:
Keterangan:
11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q
= 1–p) ~pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah
akar varians) (Suharsimi, 2009:100-101)
Setelah r11 diketahui, selanjutnya dibandingkan dengan
harga rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika r11> rtabel maka dikatakan
instrumen tersebut reliabel. Contoh
ptk ips SMP kelas 7 doc Berdasarkan
hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan, diperoleh nilai reliabilitas
soal sebesar 0,929. Nilai ini merupakan nilai yang bersifat reliabel, sebab
nilai reliabilitas (r11) yang diperoleh lebih besar dari rtabel yaitu 0,3739.
c. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan
betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Suharsimi, 2009:208)
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks
kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
3. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
(Suharsimi, 2009:210)
Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh soal dengan
berbagai tingkat kesukaran sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Sumber: Hasil Uji Coba Soal
d. Daya Pembeda
Menurut Suharsimi (2009:211), daya pembeda soal adalah
“kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Rumus yang digunakan
untuk pilihan ganda adalah sebagai berikut:
Keterangan:
J = jumlah peserta
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah Contoh ptk ips SMP kelas 7 doc
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(ingat, P
sebagai indeks kesukaran)
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Suharsimi, 2009:213-214)
Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai
berdasarkan daya pembeda soal, digunakan klasifikasi sebagai berikut:
D : 0,00 -- 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 -- 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 -- 0.70 : baik (good)
D : 0,70 -- 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal
yang mempunyai nilai
D negatif sebaiknya dibuang saja. (Suharsimi,
2009:218)
Dari 50 soal yang diuji cobakan, diperoleh daya
pembeda dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Daya Beda Soal Uji Coba
Sumber: Hasil Uji Coba
3.5.3 Metode Observasi
“Observasi (observation) atau pengamatan merupakan
suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung” (Sukmadinata, 2009:220). Download ptk ips smp doc
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
afektif dan psikomotorik siswa kelas VII B SMP Negeri ...........
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan yaitu metode
deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan
hasil belajar siswa setelah tindakan, serta membandingkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Data dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menghitung nilai hasil belajar siswa dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
2. Menghitung ketuntasan belajar siswa dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah nilai total (skor ideal)
% = persentase yang diperoleh
3. Menghitung data aktivitas guru dan siswa dengan rumus
sebagai berikut:
4. Lembar observasi
Lembar observasi merupakan alat untuk mengumpulkan
data berupa sebuah daftar aspek-aspek yang akan diamati. Contoh PTK ips ekonomi pdf Dalam proses observasi, pengamatan memberikan
tanda (¥) pada kolom yang tersedia sesuai dengan aspek yang akan diamati. Skor
pengamatan untuk siswa bertujuan untuk mengetahui siswa yang aktif selama
pembelajaran. Sedangkan skor pengamatan untuk guru bertujuan untuk mengetahui
aktivitas guru dalam pemahaman dan mengelola model pembelajaran Quantum
Teaching.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang menjadi tolak ukur dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan Kriteria Keutuntasan Minimal
(KKM) setiap individu dengan nilai 75 dengan ketuntasan klasikal 75% setiap
kelas yang ditentukan oleh pihak sekolah dan sekurang-kurangnya 75% siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
D.DOWNLOAD
PROPOSAL PTK IPS EKONOMI SMP KELAS VII
DAFTAR
PUSTAKA
Awaliyah, Novianti dan R. Yudi Kurnia Hidayat. 2009.
Pelajaran IPS Ekonomi Bilingual Untuk SMP/MTS, Kelas VI. Bandung: Yrama Widya.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2011.
Pedoman Penulisan Skripsi: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Intan, Rahma L. K. B. 2009. Implementasi Model
Pembelajaran Quantun
Teaching Dengan Media Catatan TS (Tulis-Susun)
terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XI IPS MA Khozinatul Ulum Blora Pada Pokok
Bahasan
Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Mata Diklat
Akuntansi Tahun Ajaran
2008/2009. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi: UNNES.
Iru, La dan La Ode Safiun Arihi. 2012. Analisis
Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-model Pembelajaran.
Yogyakarta: Multi Presindo.
Mudjiono, dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas:
Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, Lia Afriyani dan Ratna Tanjung. 2012.
“Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Cahaya Di Kelas VI Semester I SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Deli
Serdang”. Dalam Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika, Volume 4 No. 1.
Hal 55-60. Medan: Universitas Negeri Medan.
Prasetyani, Yekti. 2012. Perbedaan Penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Metode Konvensional Dalam Hasil Belajar
IPS Pada Pokok Bahasan Kegiatan Pokok Ekonomi Kelas VI SMP AL Islam Gunungpati
Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi: UNNES.
Rachmat, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP
dan MTS Kelas VI. Karanganyar: Graha Multi Grafika.
RC, Achmad Rifa’i dan Catharina Tri Anni. 2009.
Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.
Salamah dan Eni Purwanti. 2011. “Upaya Peningkatan
Minat dan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Quantum Teaching Siswa Kelas V SD
Tegalsari Srigading Saden Kabupaten Bantul Tahun
2010”. Dalam Jurnal Sosialita, Volume 3 No. 4. Kabupaten Bantul.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rajawali pers. Sa’ud, Udin Syaefudin. 2010. Inovasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 2009a. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
, dkk. 2009b. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wena, Made. 2009. Srtategi Pembelajaran Inovatif
Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Terima kasih
telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas CONTOH
PTK EKONOMI SMP- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk
memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan
cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya
dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.