Minggu, 27 Mei 2018

CONTOH LENGKAP PTK PAI SMP KELAS VII TERBARU DOC

CONTOH LENGKAP PTK PAI SMP KELAS VII TERBARU DOC -Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bertujuan untuk menyempurnakan kecerdasan-kecerdasan manusia yang secara basic (potensi) telah diberi oleh Alah SWT pada setiap orang.Dunia pendidikan mempunyai tantangan yang sangat berat karena dituntut untuk dapat melahirkan manusia-manusia yang tidak hanya mampu menguasai teknologi dan informasi agar dapat bersaing di dunia internasional akan tetapi juga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dalam dunia pendidikan, kedudukan seorang guru adalah sangat penting karena guru merupakan orang yang terlibat langsung meningkatkan mutu pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, pribadi guru sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan pribadi siswa, karena sikap dan tindakan serta tingkah laku seorang guru akan menjadi contoh bagi setiap siswanya dalam berbagai aspek kehidupan, maka guru harus dapat memberikan hal-hal yang baik dengan jalan menunjukkan cara-cara yang pantas ditiru serta mengucapkan kata-kata yang baik dan bersifat mendidik. Seorang guru harus memberikan pendidikan sopan santun atau akhlak kepada anak dengan memberikan ilmu.

Di sini tampak jelas akan tanggung jawab dan tugas guru. Guru tidak hanya cukup mengetahui bahan ilmu pengetahuan yang akan diajarkan kepada siswanya saja. Tetapi harus menguasai juga tujuan yang akan dicapai, penggunaan metode atau strategi yang tepat. Mengetahui cara-cara yang tepat atau sesuai dengan bahan yang akan diajarkan dan mampu menciptakan kondisi positif selama berlangsungnya proses belajar mengajar, untuk itu guru dituntut mempunyai kemampuan dasar, yaitu kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini akan menjadi bekal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas MAPEL PAI yang diberi judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Pokok Meningkatkan Keimanan Kepada Malaikat Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Melalui Strategi Giving Question And Getting Answer Pada Siswa Kelas Vii-SMP……………Tahun Ajaran 2015/2016″ untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK PAI Kelas VII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 – BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke- 081 7283 4988 dengan Format PESAN PTK 009 SMP).


A.CONTOH PTK PAI SMP dan MTs untuk KELAS VII

BAB I.PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Mata pelajaran aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di kelas VII A MTs ……i. Setelah saya mengadakan observasi di MTs ……….. kelas VII A saya melihat bahwa kebiasaan yang digunakan guru mata pelajaran aqidah akhlak untuk menyampaikan materi adalah dengan menggunakan metode ceramah kemudian siswa disuruh mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). Menurut saya cara pembelajaran yang seperti itu kurang efektif, sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan, dan dapat mengakibatkan prestasi siswa rendah.download proposal ptk pai smp

Demikian juga dengan guru yang hanya mengejar waktu mengingat harus mengajarkan materi yang cukup banyak tetapi dengan jam pelajaran yang disediakan cukup singkat, tanpa menperdulikan peserta didiknya paham atau tidak. Sehingga hal ini membuat peserta didik kurang tertarik mengikuti pelajaran aqidah akhlak. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran aqidah akhlak. Permasalahan tersebut mengakibatkan: ptk penelitian tindakan kelas pai

1. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran diantaranya:

a. Apabila guru mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan umpan balik, siswa cenderung tidak merespon.

b. Apabila guru memberi kesempatan bertanya tentang materi pelajaran, pada umumnya siswa tidak memanfaatkan.

c. Siswa hanya mau menjawab pertanyaan guru bila ditunjuk, itupun tidak semua siswa.

2. Hasil belajar siswa masih rendah hal ini terlihat pada nilai mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VII A pada pembelajaran sebelumnya yaitu 69,75 dan persentase ketuntasan belajar 3 8,89%. Sedangkan hasil ini masih dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah yaitu sebesar 72 dan persentase ketuntasan belajar 85%.Secara psikologis jika peserta didik kurang atau bahkan tidak tertarik dengan strategi yang digunakan oleh pendidik, maka dengan sendirinya peserta didik akan memberikan umpan balik yang tidak mendukung dalam proses pembelajaran.proposal ptk pai lengkap

Indikasinya timbul rasa tidak simpatik siswa terhadap pendidik, dengan materi-materi, dan lama kelamaan akan timbul sikap acuh tak acuh siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.Salah satu faktor lain yang menyebabkan peserta didik tidak semangat mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) adalah karena peserta didik tidak menguasai materi. Oleh karena itu disini peneliti menawarkan sebuah strategi pembelajaran giving question and geting answer.

Alur metode ini yaitu setelah guru menyampaikan materi pelajaran, guru menyuruh siswa untuk menuliskan hal yang sudah dipahami dari materi tersebut dan juga menuliskan hal apa yang belum dipahami dari materi tersebut. Kemudian didiskusikan dengan temannya dan disampaikan pada forum kelas, apabila dari seluruh siswa ada hal yang tidak dapat dijelaskan maka guru yang menjelaskan. Secara tidak langsung kegiatan itu dapat melatih peserta didik untuk belajar mengingat kembali materi yang disampaikan seorang guru.

Sehingga ketika KBM berlangsung antusias peserta didik untuk mengikuti KBM dari awal sampai akhir menjadi tinggi.Dengan memperhatikan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Pokok meningkatkan keimanan Kepada Malaikat Alah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Melalui Strategi Giving Question and Geting Answer Pada Siswa Kelas VII A MTs ………………………Tahun Ajaran 2011/2012”.contoh ptk pai smp kelas 7

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari dari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan mengenai judul di atas maka perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut:

1. Hasil BelajarHasil belajar adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah berupa nilai akhir yang diperoleh peserta didik pada tiap siklusnya. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah berupa nilai yang diperoleh siswa setelah mereka dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.Dalam hal ini soal yang harus siswa kerjakan adalah soal yang berhubungan dengan materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat.download proposal ptk pai smp

2. Aqidah AkhlakAqidah akhlak di madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Alah, malaikat-malaikat-Nya. Kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna dengan menunjukkan ciri¬ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

3. Materi Pokok Iman Kepada Malaikat Alah dan Makhluk Gaib Selain MalaikatIman kepada malaikat berarti mempercayai bahwa Alah telah menciptakan malaikat yang di beri tugas melaksanakan perintah-Nya mengurus alam semesta serta meyakini adanya malaikat yang menjadi perantara Alah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada para Nabi dan Rasul.Ini merupakan materi yang disampaikan pada madrasah tsanawiyah kelas VII semester genap untuk nenanamkan serta menumbuhkan keimanan atau rasa yakin kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat

4. Strategi Giving Question and Geting AnswerStrategi yang berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Giving question and geting answer (memberi pertanyaan dan menerima jawaban) adalah strategi pembelajaran yang dengan lemah lembut menantang peserta didik untuk mengingat kembali apa yang dipelajari dalam setiap topik atau unit pelajaran. Ia adalah cara yang sangat baik untuk membantu peserta didik mengunjungi kembali isi yang telah didapat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi giving question and geting answer pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat di kelas VII A MTs Negeri Tanah Pinoh Kabupaten Melawi ?

2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa kelas VII A Negeri Tanah Pinoh Kabupaten Melawi setelah penerapan strategi giving question and geting answer pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan PenelitianPenelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini mempunyai tujuan, yaitu:Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat melalui strategi giving question and geting answer siswa kelas VII A MTs ………….

2. Manfaat PenelitianPenelitian tindakan kelas ini di harapkan bermanfaat bagi siswa, guru, dan semua pihak yang masih peduli terhadap dunia pendidikan. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Mencapai tingkat kompetensi siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak, khususnya pada materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat, sehingga dapat belajar tuntas.

3) Adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menumbuhkan rasa senang belajar aqidah akhlak.

b. Bagi Guru

1) Adanya inovasi model pembelajaran aqidah akhlak melalui penerapan strategi giving question and geting answer.

2) Guru dapat lebih mengoptimalkan waktu dalam pembelajaran.

3) Terjalin kerjasama antar guru mata pelajaran aqidah akhlak di MTs ……………..kelas VII A dengan peneliti.

4) Guru akan lebih termotivasi untuk mengembangkan potensi dankemampuan dirinya dalam menerapkan strategi-strategipembelajaran yang lebih baik.

c. Bagi Pihak sekolah

1) Diperoleh panduan inovatif pembelajaran Aktif strategi giving question and geting answer yang dapat dipakai untuk kelas-kelas lainya di MTs Negeri Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.Diharapkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi Sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu dan kualitas Sekolah.

B.CONTOH LENGKAP PTK PAI KELAS VIII SMP ~ CONTOH JUDUL …

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1.  Definisi Hasil Belajar Sebelum membahas tentang hasil belajar perlu diketahui pengertian belajar itu sendiri. Berikut ini beberapa devinisi belajar menurut pakar pendidikan, diantaranya:Menurut Sholeh Abdul Azis dan Abdul Azis Abdul Majid menjelaskan tentang definisi belajar:  “Sesungguhnya belajar adalah perubahan pemikiran orang yang belajar berdasarkan pengalaman, sehingga menghasilkan perubahan yang baru.”Menurut Arno F. Wittig mengemukakan definisi belajar sebagai berikut: “Learning can be defined as any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience”.“Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi secara relatif tetap di dalam tingkah laku yang tampak yang terjadi sebagai  hasil pengalaman.”

Dari dua pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku melalui proses dan respon terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh pengalaman dan latihan.Yang ingin dilihat setelah proses kegiatan belajar mengajar dilakukan ialah hasil belajar. Adapun beberapa pengertian hasil belajar yaitu:Menurut Mulyono Abdurrahman hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.Sedangkan menurut Soedijarto yang dikutip Dr. Purwanto, M.Pd. mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Dari Wingkel sebagaimana yang dikutip Dr. Purwanto, M.Pd. berpendapat bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.Dari beberapa uraian teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku manusia akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku, perubahan tingkah laku yang terjadi bersifat keseluruhan bukan hanya satu aspek atau satu macam tingkah laku saja. Hasil itu bisa berupa perubahan dalam aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik.

2.  Macam-macam Hasil Belajar

Menurut Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu :

a.  Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir antara lain: pengetahuan / hafalan / ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian.

b.  Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Dalam ranah ini ditaksonomi menjadi lebih rinci lagi menjadi lima jenjang, yaitu: menerima atau memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur atau mengorganisasikan, karakterisasi dengan suatu nilai.

c.  Ranah Psikomotorik.

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor jika siswa telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektifnya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

a. Faktor Intern Siswa Faktor yang dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni:

1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah);

2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

1) Aspek fisiologis

Aspek fisiologis ini masih dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu: tonus (tegangan otot) jasmani pada umumnya, dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi pancaindra.

a)  Keadaan tonus jasmani pada umumnyaKeadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang tidak lelah.Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi pancaindra Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan menggunakan pancaindranya. Baiknya berfungsinya pancaindra merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan dewasa ini diantara pancaindra itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga.Aspek psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.

Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:

1) tingkat kecerdasan / inteligensi siswa;

2) sikap siswa;

3) bakat siswa;

4) minat siswa;

5) motivasi siswa.

a)  Tingkat kecerdasan / inteligensi

Menurut William Stern yang dikutip Baharuddin, menurutnya intelagensi adalah kesanggupan jiwa untuk menghadapi dan mengatasi keadaan-keadaan atau kesulitan baru dengan sadar, dengan berpikir cepat dan tepat.

b) Sikap

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan untuk belajar. Meskipun demikian, siswa dapat menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut.

c)  BakatBakat mempengaruhi hasil belajar, semua mata pelajaran hanya dapat dikuasai oleh peserta didik yang mempunyai bakat khusus untuk suatu mata pelajaran

.d) MinatMinat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

e)  MotivasiLemahnya motivasi atau tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga menyebabkan hasil belajar rendah. Oleh karena itu motivasi belajar pada diri peserta didik perlu di perkuat terus.

b.  Faktor Ekstern Siswa

Faktor ekstern dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

1) Faktor KeluargaSiswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor Sekolah

Metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang secepat, efektif dan efisien mungkin. Hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode tanya jawab, resitasi dan diskusi akan berbeda dengan hasil pengajaran yang menggunakan metode ceramah. Jadi seorang pendidik harus memperhatikan metode yang hendak digunakan ketika mengajar, salah satu syarat mengajar yang efektif adalah pendidik harus menggunakan banyak metode pada waktu mengajar.

Penggunaan variasi strategi dapat mengakibatkan penyajian bahan pelajaran yang lebih menarik perhatian peserta didik, mudah diterima dan membuat kelas menjadi hidup. Sedangkan penggunaan metode yang selalu sama atau hanya menggunakan satu metode akan membuat siswa bosan dan akan merasa tidak tertarik pada pelajaran. Sehingga akan menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah. Oleh karena itu peneliti ingin mencoba variasi strategi baru yaitu giving question and getting answer.Selain metode mengajar relasi guru dengan siswa juga sangat mempengaruhi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memenuhi tugas sebagai guru sesuai yang tercantum di dalam undang-undang guru dan dosen (UU RI No. 14 Th. 2005) BAB 1 Pasal 1 yang berbunyi sebagai berikut:Guru adalah pendidik prefesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,  membimbing,  mengarahkan,  melatih,  menilai,  dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Siswa  perlu  belajar  secara  teratur  setiap  hari,  dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.Dari uraian diatas dianjurkan bahwa siswa harus belajar secara teratur.

Namun kenyataannya banyak siswa yang melaksanakan cara belajar yang salah. Kebanyakan siswa belajar tidak teratur (hanya belajar ketika besok akan tes). Dengan belajar yang demikian peserta didik akan kurang istirahat bahkan mungkin akan jatuh sakit. Dalam hal itu perlu pembinaan dari guru. Salah satu solusi yang dapat melatih siswa agar dapat belajar teratur dan mandiri adalah dengan menerapkan strategi giving question and getting answer.Sarana dan prasarana juga mempengaruhi hasil belajar. Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga.Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.

3) Faktor Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar sehingga motivasi belajar berkurang.

Seluruh faktor di atas harus dipenuhi agar siswa mendapatkan hasil belajar yang baik. Untuk itu ketika pembelajaran sedang berlangsung seorang guru harus benar-benar memperhatikan keadaan siswa, baik dari faktor intern maupun faktor ekstern siswa. Alat Untuk Mengukur Hasil Belajar Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ada dua yaitu:ptk penelitian tindakan kelas pai

 a. Tes

1) PengertianTes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Yang disebut tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada peserta didiknya dalam jangka waktu tertentu. Dalam bukunya Anas Sudijono dijelaskan bahwa yang dinamakan dengan tes hasil belajar adalah salah satu tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.24 Dalam praktek teknik inilah yang lebih sering dipergunakan dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik.

2) Macam – Macam Tes

Menurut peranan fungsionalnya dalam pembelajaran, tes hasil belajar dapat dibagi menjadi empat macam antara lain:Tes Penempatan Tes penempatan (placement test) adalah tes untuk mengukur kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik; kemampuan tersebut dapat dipakai meramalkan kemampuan pesrta didik pada masa mendatang, sehingga kepadanya dapat dibimbing, diarahkan atau ditempatkan pada jurusan yang sesuai dengan kemampuan dasarnya Tes Formatif Tes formatif atau pembinaan diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar, diselenggarakan secara periodic, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan.

Tujuan utamanya untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan proses belajar-mengajar, dengan demikian dapat dipakai untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. Tes Sumatif Tes sumatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa atas semua jumlah materi yang disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti catur wulan atau semester. Dalam praktik pengajaran tes sumatif dikenal sebagai ujian akhir semester atau catur wulan. Tes Diagnosis Dalam evaluasi diagnosis, tes hasil belajar (THB) digunakan untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi.

Bentuk – Bentuk Tes Apabila ditinjau dari bentuk soalnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a)  Tes Subjektif

Tes subjektif atau esai yaitu tes yang menghendaki agar testee atau yang diberi tes memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri. Tes subjektif penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Jawaban yang sama dapat memiliki skor yang berbeda oleh pemberi skor yang berlainan. Tes subjektif memiliki karakteristik sebagai berikut:Pertama, tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang.

Kedua, bentuk pertanyaannya menuntut untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan dan sebagainya.Ketiga, jumlah butir soal umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai sepuluh butir soal.Keempat, pada umumnya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan kata-kata: “Jelaskan……”, “Terangkan…..”, “Uraikan…..”, “Mengapa…..”, “Bagaimana……” atau kata-kata lain yang serupa dengan itu.ptk pai DOC

b) Tes Objektif

Tes objektif dengan ciri utama adanya hanya satu jawaban yang dianggap paling benar atau terbaik. Siswa yang diuji diminta untuk menunjukkan jawaban yang terbaik itu dengan cara memberikan jawaban (recall) atau dengan cara memilih jawaban (recognize). Tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu: pilihan ganda, melengkapi, menjodohkan, benar-salah, dan isian.


C.DOWNLOAD PTK PAI KELAS IX SMP LENGKAP

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian yang hendak dilaksanakan adalah merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kelas VIIA semester genap MTs Negeri Tanah Pinoh Kabupaten Melawi tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 32 peserta didik
C. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2016 sampai 29 Maret 2016 semester genap di kelas VII A semester genap MTs Negeri Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.
D. Kolaborator
Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah orang yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang dikerjakan bersama-sama dengan peneliti.
E. Rencana Tindakan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan strategi pembelajaran giving question and getting answer pada materi pokok Iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat.
PTK dilaksanakan pada kelas VII A semester genap MTs Negeri Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Waktu pelaksanaan menggunakan jam pelajaran reguler yang berlaku pada kelas penelitian, sehingga kegiatan PTK tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM).
Penelitian sebagai berikut:
Siklus 1 : Strategi pembelajaran giving question and getting answer dengan sub materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat yang meliputi definisi iman kepada malaikat Alah, sifat-sifat malaikat Alah, nama-nama dan tugas malaikat Alah, dan perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat Alah.
Siklus 2 : Strategi pembelajaran giving question and getting answer dengan membahas materi pokok siklus 1 yang belum maksimal, dan membahas makhluk gaib selain malaikat.


D.Download Contoh Judul dan Laporan PTK PAI SMP/ MTs

BAB. V.KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran aqidah akhlak kelas VII A di MTs……………. dalam meningkatkan hasil belajar yaitu dengan menggunakan strategi giving question and getting answer melalui pelaksanaan 2 siklus tindakan kelas.Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam peningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VII A materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat di MTs ………….. melalui strategi giving question and getting answer (memberikan pertanyaan dan menerima jawaban) dapat di tarik kesimpulan:

1. Strategi giving question and getting answer pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat di kelas VII A MTs ……….. dapat diterapkan dengan baik.Ini dibuktikan dengan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan juga kerja sama antar kelompok. Aktivitas belajar siswa yang pada siklus 1 kategorinya cenderung cukup dan baik, pada aSiklus 2 meningkat menjadi baik dan baik sekali. Kerja sama kelompok yang pada siklus 1 kategorinya baik dan baik sekali, pada siklus 2 semua kategori meningkat menjadi sangat baik.

2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VII A MTs ………………… setelah penerapan strategi giving question and getting answer pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat.Terbukti dari hasil belajar peserta didik yang meningkat dari tahap pra siklus yaitu ada 14 peserta didik yang tuntas atau 38,89 % dengan KKM 69,75, kemudian pada siklus 1 mulai ada peningkatan yaitu ada 28peserta didik yang tuntas atau 77,78 % dengan KKM 75,25, sedangkan pada siklus 2 persentase ketuntasan meningkat drastis mencapai 36 peserta didik yang tuntas yaitu 100 % dengan KKM 89,75. Hal ini telah mencapai target yaitu persentase ketuntasan 85% dan KKM 72.

Sehingga hasil dari pelaksanaan tindakan kelas yang di lakukan di kelas VII A tersebut pada tahap awal / pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 pada pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan strategi giving question and getting answer adalah sebagai berikut:Tabel 5.1Pengamatan Aktivitas SiswaSiklus 1 dan Siklus 2Peningkatan aspekafektif yang diamati Persentase (kategori)Siklus 1 Persentase (kategori)Siklus 2Memperhatikanpenjelasan guru 75,00 %(Baik) 88,89 %(Baik sekali)Mencatat yangdisampaikan guru danteman 62,50 %(Cukup) 77,08 %(Baik)Bertanya kepada guru 60,47 %(Cukup) 78,47 %(Baik)Menanggapipertanyaan dari guru 58,33 %(Cukup) 71,53 %(Baik)Menyelesaikan tugasdari guru 70,83%(Baik) 87,50 %(Baik sekali)

Tabel 5.2Pengamatan kerjasama kelompokSiklus 1 dan siklus 2Peningkatan aspekkerjasama yang diamati Persentase (kategori)Siklus 1 Persentase (kategori)Siklus 2Memperhatikanpenjelasan dari kelompok 85,00 %(Baik sekali) 100,00 %(Baik sekali)lain Bertanya kepadakelompok lain 80,00 %(Baik) 90,00 %(Baik sekali)Menanggapi pertanyaandari kelompok lain 65,00 %(Baik) 85,00 %(Baik sekali)Kekompakan dengananggota kelompoknya 75,00 %(Baik) 90,00 %(Baik sekali)Menyelesaikan tugaskelompok 90,00 %(Baik sekali) 100,00 %(Baik sekali)Mempresentasikan hasildiskusinya 85,00 %(Baik sekali) 90,00 %(Baik sekali)

Tabel 5.3Ketuntasan Belajar Peserta DidikPra Silkus, Siklus 1 dan Siklus 2Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2Jumlah siswa tuntas belajar 14 28 36Jumlah siswa belum tuntas belajar 22 8 0Rata – rata nilai siswa 69,75 75,25 89,75Prosentase ketuntasan 38,89 77,78 100

B. SARAN-SARAN

Setelah selesai penelitian tidakan kelas ini penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Strategi giving question and getting answer dapat membuat kondisi belajar siswa menjadi aktif, untuk itu guru-guru dapat menggunakan pendekatan tersebut dalam proses belajar-mengajar.

2. Menurut pengamatan peneliti strategi giving question and getting answer dapat meningkatkan hasil belajar. Untuk itu strategi tersebut dapat digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri ………….

3. Implementasi strategi giving question and getting answer sebaiknya dipersiapkan secara matang dari diri siswa maupun guru, serta dari pengelolaan kelas. Apabila persiapan dapat dipenuhi, maka hasil yang dinginkan dapat tercapai secara maksimal.Mengingat terbatasnya waktu penelitian. Peneliti hanya mampu melaksanakan penelitian pada materi pokok iman kepada malaikat Alah dan makhluk gaib selain malaikat. Peneliti berharap agar peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini pada tempat dan materi yang berbeda. Karena mungkin akan mandapatkan hasil yang berbeda.

C. PENUTUP

Syukur Alhamdulilah dengan rahmat Alah Swt penulis dapat menyelesaikan PTK ini. Penulis menyadari dalam penulisan dan pembahasan PTK ini masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran untuk sempurnanya skripsi ini.Akhirnya penulis memanjatkan do’a kepada Alah Swt, semoga penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan mendapat ridho-Nya. Amin

DAFTAR PUSTAKA

 Abdullah, Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: Amzah, 2007

Abdurrahman, Meaningful Learning Re-invensi Kebermaknaan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999

Al Arif, Ahmad Adib, Akidah Akhlak untuk Siswa Kelas VI Madrasah Tsanawiyah, Semarang: Aneka Ilmu, 2009

Aqila, Abu, Kesaksian Raja Jin: Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan Syariat, Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2005, cet. 2

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib, Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabuddin, Jakarta: Gema Insani Pers, 2000

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara 2006

—— , Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, cet. 7

Azis, Sholeh Abdul, At Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, t, juz I

Azwar, Saifuddin, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi, Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2009, cet. 10

Baharuddin, Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis terhadap Fenomena, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, cet. 3

Barizi, Ahmad, Malaikat diantara Kita Pandangan Muhammad Abduh tentang Dunia Malaikat, Diterjemahkan oleh A. Bakir Ihsan, Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika, 2004

Burhanudin, Tamyiz, Akhlak Pesantren Pandangan KH. Hasyim Asy ’ari, Yogyakarta: ITTAQA Press, 2001

Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, cet. 5

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, cet. 3

Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006

Faizin, M. Nur, Model Pembelajaran Information Search Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Virus Di MA NU

03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal Tahun 2009-2010, Semarang:

Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009

Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006

Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan, Petujuk Praktis Penelitian Pendidikan, Malang: UIN-Malang Press, 2009

Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009

htp://sejarahklasik.blogspot.com/201 0/03/penerapan-metode-giving­questions-and.html, diakses 2 februari 2011



Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  PROPOSAL PTK PAI SMP KELAS VII TERBARU DOC ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.