CONTOH PTK MATEMATIKA SD UNTUK KENAIKAN PANGKAT GURU-Matematika sebagai
salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan, simbol-simbol, serta
bertujuan untuk melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif
dan konsisten. Anak diharapkan terampil menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi kenyataan dilapangan anak-anak banyak mengalami kesulitan
terutama kemampuan menghitung volume bangun ruang. Agar kemampuan menghitung
volume di SD dapat ditingkatkan maka dapat memanfaatkan sumber belajar sekitar
siswa yang berupa benda-benda konkret. Dengan menggunakan benda-benda konkret
anak mampu melakukan aktivitas logis dalam memecahkan masalah, hal itulah sebagai
cara untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di SDN ... 01.Contoh ptk
kelas 6 sd word
Penelitian ini menggambarkan peningkatan kemampuan
menghitung volume bangun ruang. Kegiatan yang dilaksanakan memanfaatkan
benda-benda konkret sekitar siswa, dalam proses pembelajaran. Selain itu
mengidentifikasi kesulitan siswa untuk pemecahan masalah. Untuk mencapai tujuan
tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas di kelas VI SDN ... 01 Data dari
penelitian ini diperoleh dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dalam pelaksanaannya penelitian ini melibatkan teman lain sebagai pengamat dan
berkolaborasi dengan teman sejawat lainnya. Pelaksanaan kegiatan penelitian
dilakukan dengan tiga siklus tindakan dan fokus yang berbeda. Siklus (1)
dititik beratkan pada peningkatan kemampuan menghitung volume bangun ruang
prisma segi tigan, (2) peningkatan kemampuan menghitung volume bangun ruang
tabung lingkaran. Setiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan: perencanaan,
pemberian tindakan, melakukan observasi, pembuatan analisis dan refleksi.ptk
sd kelas 6 doc
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dengan melalui benda-benda konkret
sekitar siswa kemampuan siswa dalam berinteraksi dapat ditingkatkan sehingga
suasana kelas hidup. (2) Kegiatan pembelajaran yang memberi kebebasan siswa
untuk memanipulasi sumber belajar yakni dengan benda-benda konkret dapat
meningkatkan kemampuan menghitung volume bangun ruang, serta anak lebih aktif,
kreatif. (3) Kegiatan pembelajaran dengan melalui benda-benda konkret sekitar
siswa sesuai dengan karakter pembelajaran matematika, dan sesuai dengan
kesiapan daya pikir anak sehingga kemampuan menghitung volume bangun ruang
prisma segitiga dan tabung lingkaran dapat ditingkatkan.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas MATEMATIKA SD yang diberi
judul "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI
BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN ALAT BANTU BENDA KONKRET PADA PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS VI SDN ... 01 KECAMATAN ... KABUPATEN ... SEMESTER
I TAHUN PELAJARAN 2015/2016". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja
kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi
Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA KELAS 6 SD lengkap dalam bentuk MS
WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan
PTK dapat (SMS ke 081-7283-4988 dengan
Format PESAN PTK 017 SD).
A. PTK LENGKAP MATEMATIKA SD KELAS
VI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bilangan, simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu
memperjelas dan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.
Konsep-konsep matematika haruslah dipahami oleh siswa sekolah dasar secara
dini, yang pada akhirnya terampil dalam menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Download ptk sd kelas 6 Matematika diharapkan dapat membentuk pola
pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistematis,
logis, kritis dengan penuh kecermatan namun sayangnya, pengembangan sistem atau
model pembelajaran matematika tidak sejalan dengan perkembangan berpikir anak
terutama pada anak-anak usia SD. Apa yang dianggap logis dan jelas oleh para
guru dan apa yang dapat diterima oleh orang yang berhasil mempelajarinya,
merupakan hal yang tidak masuk akal dan membingungkan bagi anak-anak.
Kenyataan ini dapat ditemukan setelah peneliti mengadakan diskusi dengan
para guru SDN ... 01 Kecamatan ... Kabupaten ... Bahwa pada umumnya anak-anak mengalami
kesulitan dalam mata pelajaran matematika. Terutama menghitung luas permukaan
bangun ruang.
Matematika bagi anak SD berguna untuk kepentingan hidup dalam
lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya dan banyak yang dijumpai di
lingkungan siswa sebagai sumber belajar, sebagai contoh “bentuk-bentuk dan
ukuran bangun ruang bekas bungkus barang. Hal ini sesuai prinsip pembelajaran
memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar.
Perkembangan anak itu berbeda dengan orang dewasa, hal ini tampak jelas
baik dalam bentuk fisiknya maupun dalam cara-cara berpikir dan bertindak.
Keadaan ini sering dilupakan guru, bahwa siswa dianggap dapat berpikir
seperti orang dewasa. Padahal anak usia SD pada umumnya berada pada tahap
berpikir operasional konkret. Kenyataan di lapangan para guru dalam model
pembelajaran hanya dalam bentuk verbal, sehingga anak tidak dapat memecahkan,
sesuai dengan teori Piaget bahwa usia 7 – 11 tahun perkembangan kognitif anak
disebut Stadium operasional konkret.
Berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan peneliti di SDN ... 01
Kecamatan ... Kabupaten ... pelaksanaan pembelajaran matematika belum berpusat
pada siswa cenderung berpusat pada guru sehingga siswa pasif dalam belajar,
kecenderungan ini disebabkan kurangnya guru dalam menggunakan media pada
benda¬benda konkret sekitar siswa sangat menunjang dalam proses pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Melalui
Penerapan Strategi Belajar Kooperatif Tipe TPS ( Think Pair Share ) dengan Alat
Bantu Benda Konkret Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa kelas VI guru SDN ...
01 Kecamatan ... Kabupaten ... Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dialami pada saat ini adalah:
a. Sebagian besar siswa nilainya belum mencapai KKM.Sedangkan KKM pada mata
pelajaran Matematika 6,0.
b. Dari 27 siswa yang tuntas pada mata pelajaran Matematika baru 11 siswa
(40,7%)
c. Pemanfaatan alat peraga kurang maksimal apalagi penggunaan benda
konkret.
Beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa apabila tidak cepat
di atasi maka akan mengakibatkan hasil belajar siswa selamanya tidak ada
peningkatan. Maka dari itu perlu adanya perubahan pembelajaran dengan strategi
belajar kooperatif tipe TPS dengan alat bantu benda konkret.
1.3 Rumusan Masalah
Apakah dengan strategi belajar kooperatif tipe TPS dengan alat bantu benda
konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran
matematika kompetensii dasar menghitung volume bangun ruang prisma segitiga dan
tabung lingkaran melalui diskusi kelompok kecil dengan alat bantu benda konkret
siswa kelas VI semester I tahun pelajaran 2015/2016. Download ptk
matematika sd kelas 6 doc
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan dan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
a. Mengetahui model pembelajaran TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika.
b. Meningkatkan hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran matematika.
c. Mengetahui manfaat alat bantu benda konkret dalam pembelajaran.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan atau pelengkap reverensi
hasil belajar. Sehingga tindakan penerapan pembelajara dapat bermanfaat bagi
guru lain dalam melakukan pembelajaran khususnya matapelajaran matamatika.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Sebagai masukan secara langsung bagi guru tentang pembelajaran
menggunakan benda-benda konkret sekitar siswa guna meningkatkan kemampuan
menghitung luas bangun ruang, Sehingga menambah wawasan dalam melaksanakan
strategi pembelajaran matematika di kelas.
2. Sebagai pengalaman langsung bagi siswa mengenai adanya pemberian
kebebasan dalam belajar secara aktif dan kreatif sesuai dengan perkembangan
kognitifnya terutama dalam hal meningkatkan kemampuan menghitung luas bangun
ruang.
3. Sebagai pengalaman langsung bagi peneliti dalam menanyakan pembelajaran
dengan menggunakan benda konkret sekitar siswa dan untuk mengembangkan diri
secara profesional termasuk mampu menilai dan memperbaiki kinerja sendiri.
4. Sebagai wawasan untuk mengambil kebijakan dalam pelaksanaan pembelajaran
mata pelajaran matematik.
B.DOWNLOAD JUDUL PTK MATEMATIKA SD LENGKAP
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pembelajaran Matematika
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan kegiatan yang dipilih guru dalam suatu proses pembelajaran yang
meliputi: (1) Kemana proses pembelajaran matematika? (2) Apa yang menjadi isi dari
proses pembelajaran matematika? (3) Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran
matematika? (4) Sejauh mana proses pembelajaran matematika tersebut berhasil?
Keempat aspek tersebut membentuk terjadinya proses pembelajaran. Adanya
interaksi siswa dengan guru dibangun atas dasar keempat unsur di atas.
Pengetahuan tentang matematika mencakup pengetahuan konseptual dan pengetahuan
prosedural. Pengetahuan konseptual mengacu pada pemahaman konsep, sedangkan
pengetahuan prosedural mengacu pada keterampilan melakukan sesuatu prosedur
pengajaran.
Dua hal penting yang merupakan, bagian dari tujuan pembelajaran matematika
adalah pembentukan sifat dengan berpikir kritis dan kreatif (Karso, 2005:2-17)
untuk mengembangkan dua hal tersebut haruslah dapat mengembangkan imajinasi
anak dan rasa ingin tahu. Dua hal tersebut harus dikembangkan dan ditumbuhkan,
siswa diberi kesempatan berpendapat, bertanya, sehingga proses pembelajaran
matematika lebih bermakna.
Pembelajaran ini guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi,
pendekatan, metode, dan teknik yang melibatkan keaktifan siswa, baik secara
mental maupun fisiknya. Disamping itu optimalisasi interaksi dan optimalisasi
seluruh indera siswa harus terlibat.
Penekanan pembelajaran matematika tidak hanya pada melatih keterampilan dan
hafal fakta, tetapi pada pemahaman konsep, dalam pemahamannya tentu saja
disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa, mengingat objek matematika adalah
abstrak.
Penanaman konsep Matematika di sekolah dasar sedapat mungkin di mulai dari
penyajian Konkret. Selain itu dalam belajar matematika, siswa memerlukan suatu
dorongan (motivasi) yang tinggi. Kurangnya dorongan seringkali menimbulkan
siswa mengalami patah semangat. Dengan demikian guru haruslah pandai-pandai
dalam memilih metode, strategi dan media yang diperlukan, salah satu untuk
meningkatkan motivasi adalah dengan menggunakan alat peraga atau sumber belajar
lingkungan khususnya benda-benda Konkret sekitar siswa.
Perencanaan dan melaksanakan pembelajaran matematika dengan mengupayakan
suasana kelas yang menantang, menyenangkan. Hal ini memungkinkan situasi lebih
kreatif dan aktif.
2.1.2 Karakteristik Pembelajaran Matematika SD
Matematika sebagai suatu ilmu memiliki objek dasar yang berupa fakta,
konsep operasi dan prinsip. Menurut Sudjadi (1994:1), pendapat tentang
matematika tampak adanya kelainan antara satu dengan lainnya, namun tetap dapat
ditarik ciri-ciri atau karakteristik yang sama, antara lain: a. Memiliki obyek
kajian abstrak. b. Bertumpuh pada kesepakatan. c. Berpola pikir deduktif.
Para ahli matematika menyimpulkan bahwa dalam memodelkan pembelajaran
matematika di sekolah dasar hendaknya dimulai dengan hal-hal yang Konkret.
Dalam Depdikbud (1993) disebutkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah
dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman pemahaman yang dapat membantu
memperjelas dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan
dalam Gipayana, Muhana dkk (2005 : 141) karakterisrik diantaranya meliputi
menggunakan dunia nyata.
2.1.3 Hakekat Anak Didik dalam Pembelajaran Matematika di SD
1. Anak dalam Pembelajaran Matematika di SD
Anak usia SD sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya. Dan
tahap berpikirnya belum formal masih relatif Konkret, sehingga apa yang
dianggap logis dan jelas oleh para ahli serta apa yang dapat diterima orang
yang berlatih mempelajarinya merupakan hal yang tidak masuk akal dan
membingungkan bagi anak-anak. (Karso, 2005:1-5) Dari kenyataan di atas maka
peneliti berpendapat bahwa jika dalam melaksanakan model pembelajaran hendaknya
menggunakan benda-benda Konkret sekitar siswa.
2. Anak Sebagai Individu yang Berkembang
Sesuatu yang mudah menurut logika berpikir kita sebagai orang dewasa belum
tentu dianggap mudah oleh logika berpikir anak, malahan mungkin anak
mengganggap itu adalah sesuatu yang sulit untuk dimengerti, hal ini sesuai
dengan pendapat Jean Piaget dkk (dalam Karso, 2005:1-6) dinyatakan bahwa anak
tidak bertindak dan berpikir sama seperti orang dewasa. Contoh ptk
matematika sd kelas 6 pdf Hal ini tugas guru sebagai penolong anak
untuk membentuk, mengembangkan kemampuan intelektualnya yang maksimal sangat
diperlukan.
3. Kesiapan Intelektual Anak
Kebanyakan para ahli jiwa percaya bahwa jika akan memberikan pelajaran
tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus memperhatikan tingkat
perkembangan berpikir anak.
Teori tingkat perkembangan berpikir anak ada empat tahap (Jean Piaget dan
Karso, 2005:1-6), diantaranya : tahap sesuai motorik (dari lahir sampai usia 2
tahun), tahap operasional awal/pra operasional (usia 2-7 tahun), tahap
operasional / operasional konkret (usia 7-11 atau 12 tahun) dan tahap
operasional formal / operasi formal (usia 11 tahun ke atas).
Usia SD pada umumnya pada tahap berpikir operasional konkret, siswa dalam
tahapan ini memahami hukum kekekalan, tetapi ia belum bisa berpikir secara
deduktif, sehingga dalil¬dalil Matematika belum dimengerti. Hal ini
mengakibatkan bila mengajarkan bahasan harus diberikan bagi siswa yang sudah
siap intelektualnya.
2.1.4 Pengertian Model pembelajaran tipe TPS
Strategi berpikir secara berpasangan berkembang dari penelitian belajar
kooperatif. Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan di Universitas
Maryland pada tahun 1985 yang dikutip dalam buku Nur, dkk (2000), menyatakan
bahwa strategi ini menentang asumsi bahwa berpikir kolegannya secara
berpasangan merupakan suatu cara yang efektif untuk mengubah pola diskursus
dalam kelas. Strategi menentang asumsii bahwa semua resitasi dalam diskusi
perlu dilakukan dalam setting seluruh kelompok. Berpikir secara berpasangan
memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberikan siswa lebih
banyak berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain.
Guru melakukan penyajian singkat, atau siswa telah membaca suatu tugas,
atau suatu situasi penuh teka-teki telah ditemukan. Kemudian guru menginginkan
siswa memikirkan secara mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau
dialami. Frank Lyman memilih menggunakan strategi berpikir secara berpasangan
sebagai gantinya tanya jawab seluruh siswa. secara sederhana digambarkan
sebagai berikut :
1. Think (berpikir). Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan
dengan konsep pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan
atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Berpikir dapat ditandai
dengan siswa mampu bertanya tulisan, bertanya lisan, menjawab pertanyaan, dan
berpendapat.
2. Pairing (berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain
untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi
pada tahap ini diharapkan dapat dibagi jawaban jika telah diajukan suatu
pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi.Contoh
ptk kelas 6 sd word Biasanya guru memberi waktu 45 menit untuk
berpasangan.
3. Share (berbagi). Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan berbagi
untuk seluruh kelompok tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif
dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai
akhir seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Penerapan Strategi belajar tipe TPS ini diharapkan dapat meningkatkan
menghitung volume bangun ruang khususnya pada prisma segitiga dan tabung
lingkaran.
2.1.5 Pengertian Tentang Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
serangkaian kegiatan instruksional tertentu. Hasil belajar yang dicapai oleh
siswa erat kaitannya dengan rumusan instruksional yang direncanakan oleh guru
sebelumnya. Hasil dan bukti belajar ialah adanya perubahan tingkah laku orang
yang belajar yang terjadi karena proses kematangan dan hasil belajar bersifat
relatif menetap, misalnya dati tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. ada tiga macam hasil belajar yakni (a) keterampilan dan
kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita, yang
masing-masing dapat golongan, dapat diisi dengan bahan yang diterapkan dalam
kurikulum sekolah. Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang
hendak kita capai terdiri dari tiga bidang, yaitu bidang kognitif, bidang
afektif, dan bidang psikomotorik.
Kegiatan yang berlangsung pada akhirnya kita ingin mengetahui hasilnya,
demikian pula dengan pembelajaran. Untuk mengetahui hasil kegiatan
pembelajaran, harus dilakukan pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah suatu
usaha untuk mengetahui sesuatu seperti apa adanya. Dengan demikian pengukuran
hasil belajar adalah suatu usaha untuk mengetahui kondisi status kompetensi
dengan menggunakan alat ukur sesuai dengan apa yang diukur, sedangkan penilaian
adalah usaha untuk membandingkan hasil pengukuran dengan patokan yang
ditetapkan.
Beberapa pengertian yang dikemukakan di atas, kelas terlihat perbedaan
kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yakni hasil yang telah
dicapai dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan
hati yang diperoleh dengan jalan keuletan, baik secara individu maupun secara
kelompok dalam kegiatan tertentu. ptk sd kelas 6 pdf
2.2 Kerangka Berfikir
Matematika adalah mata pelajaran yang memerlukan penalaran dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penerapan metode
belajar kooperatif tipe Think-Pair-S hare di nilai dapat meningkatkan hasil
belajar sesuai dalam menghitung volume bangun ruang prisma segitiga dan tabung
lingkaran. Dengan metode pembelajaran Think-Pair-Share, diharapkan siswa dapat
lebih berminat dalam belajar mata pelajaran matematika khususnya menghitung
volume bangun ruang prisma segitiga dan tabung lingkaran. siswa dapat
memberikan solusi dalam memahami materi, serta memberikan keaktifan, perhatian,
belajar memecahkan masalah yang dapat berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar. Dengan demikian
diharapkan hasil belajar matematika dapat meningkatkan.Kerangka berfikir dapat
dilihat pada bagan 2.1
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pemahaman dan penerapan model belajar kooperatif tipe TPS pada
mata pelajaran matematika kelas VI semester I tahun pelajaran 2015/2016. diduga
dapat meningkatkan hasil belajar menghitung volume bangun ruang prisma segitiga
dan tabung lingkaran melalui diskusi kelompok kecil dengan alat bantu benda konkret
siswa kelas VI semester I tahun pelajaran 2015/2016.
C. CONTOH PTK MATEMATIKA KELAS 6
WORD
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian.
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VI SDN ... 01 yang berada
di pedesaan letaknya sebelah timur laut kota Kecamatan ... jaraknya 2 km dari
pusat kota Kecamatan. Keadaan masyarakat lingkungan masih kental suasana
pedesaan sedangkan yang berhubungan dengan gedungnya cukup baik. Tetapi sarana
pembelajaran sangat kurang, apalagi media pembelajaran mata pelajaran
matematika.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SDN ... 01
Kecamatan ... Kabupaten ... Semester I tahun pelajaran 2015/2016. dengan jumlah
murid 27 siswa, yang terdiri dari 16 anak perempuan dan 11 anak laki – laki .
3.2 Variabel yang akan diteliti
Berdasarkan landasan teori, maka variabel dalam penelitian ini antara lain
:
Variabel bebas : Penerapan strategi belajar kooperatif tipe TPS dengan alat
bantu benda konkret. ( X )
Variabel terikat : Meningkatkan hasil belajar matematika siswa . ( Y )
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan 2 siklus dengan tindakan yang dilakukan
terhadap atau beranjak dari kondisi awal. Langkah – langkah atau rencana
tindakan yang akan penulis lakukan adalah, sebagai berikut :
I. Siklus 1
A. Perencanaan
Siklus 1 direncanakan 2 kali pertemuan.Pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Selasa, 15 November 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Kamis, 17 November 2015.
Dalam hal ini dijabarkan dalam bentuk perencanaan ( rencana ) guru sebelum
melakukan suatu tindakan antara lain :
1. Menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan belajar
yaitu mempersiapkan Rencana Pembelajaran
2. Membuat sekenario pembelajaran yaitu siswa belajar secara kelompok kecil
dalam satu bangku.
3. Menyusun lembar kerja siswa, lembar observasi siswa
B. Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan untuk memotivasi siswa yaitu bahwa sesungguhnya
belajar itu tidak harus dengan guru. Teman dalam satu kelaspun dapat membantu
dalam belajar. Sekarang yang harus digunakan sebagai teman belajar adalah teman
sebangku siswa. dalam belajar Matematika. Download ptk matematika sd
kelas 6 doc Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan penerapan strategi belajar kooperetif tipe TPS selama
proses pembelajaran berlangsung.
C. Observasi
Tindakan observasi yang dilakukan meliputi :
1. Guru meneliti hasil belajar siswa melalui hasil belajar siswa atau hasil
tes
2. Mengamati aktifitas belajar siswa secara individu maupun kelompok.
3. Mencatat masalah - masalah saat tindakan kemudian menjadi refleksi
sebagai tindak lanjut.
D. Refleksi
Hasil pada tahap observasi dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi
untuk diteliti kemudian peneliti dapat merefleksi diri tentang berhasil
tidaknya yang dilakukan. Hasil dari siklus pertama digunakan untuk menentukan
tindakan pada siklus berikutnya. Selanjutnya sampai benar-benar kita nanti akan
memperoleh hasil yang maksimal.
II. Siklus 2
A. Perncanaan
Siklus 2 direncanakan 2 kali pertemuan.Pertemuan pertama dilakukan pada
hari Selasa, 22 November 2015 dan pertemuan kedua pada hari Kamis, 24 November
2015. Pada siklus kedua ini pelaksanaan pembelajaran menggunakan LKS dan alat
bantu benda konkret berupa kaleng bekas roti yang dibawa oleh siswa dari
rumah.Hal ini diharapkan siswa sudah mempersiapkan diri untuk mengetahui
hal-hal yang berhubungan dengan tabung.
B. Tindakan
Pelaksanaan siklus 1 menjadi tolok ukur atu perbandingan hasil yang dicapai
siswa. Diharapkan pada siklus kedua ini hasil yang dicapai siswa dapat memenuhi
target yang diharapkan.Pada siklus 2 ini siswa dalam kelompok kecil yaitu
berpasangan dengan teman sebangku berdiskusi mengerjakan lembar kerja yang
telah dipersiapkan oleh guru. Saat siswa berdiskusi guru membimbing siswa dalam
mengerjakan LJK.Kemudian setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas dan
diakhir siklus 2 ini diadakan penilaian guna mengetahui atau mengukur tingkat
keberhasilan yang dicapai pada akhir siklus.
C. Observasi
Tindakan observasi ini antara lain : 1. Mengamati kerja kelompok secara
umum maupun secara khusus. 2. Mencatat hal-hal penting yang terjadi dalam
kelompok kemudian dipecahkan bersama dengan siswa. 3. Merekap hasil siswa
dilanjutkan dengan tes akhirguna mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh siswa.
D. Refleksi
Hasil pada saat observasi dikumpulkan untuk dianalisis kemudian ditentukan
besaran siswa yang tuntas dan siswa yang belum tuntas.Langkah selanjutnya
adalah mengadakan remidial bagi siswa yang belum tuntas dan pengayaan bagi
siswa yang sudah tuntas.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data primer. Contoh ptk
kelas 6 sd wordData primer diperoleh dari guru (observer), teman sejawat
dan siswa dengan menggunakan teknik observasi dan tes.
a. Observasi
Observasi dilakukan dikelas VI SDN ... 01 Kecamatan ... Kabupaten ...
semester I tahun pelajaran 2015/2016. yang menjadi subyek penelitian untuk
mendapat gambaran secara langsung tentang keaktifan belajar dalam kelas.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan
pelaksanaanya dilakukan di akhir kegiatan tiap – tiap siklus.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang
ditunjukan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Dengan penerapan
strategi belajar kooperetif tipe TPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% Siswa tuntas dengan nilai minimal
60.
3.6 Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yangdigunakan adalah analisis data
deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif adalah nilai tes dari tiap – tiap
siklus. Data kuantitatif yang berupa hasil tes dianalisis dengan menghitung
jumlah, rata – rata, nilai prersentase dan membuat grafik pada nilai tes pada
setiap iklus merupakan suatu kegiatan dalam rangka mengumpulkan data dari
sumber data.
D.LAPORAN PROPOSAL PTK MATEMATIKA SD LENGKAP
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas, 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran kelas I s/d VI. Jakarta
: Depdiknas.
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Pedoman Pengembangan silabus, model
pembelajaran tematis SD. Jakarta : Depdiknas
Djamarah. 1997. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : PT.
Rineka Cipta. Depdikbud, 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Matematika.
Jakarta : Depdikbud.
Degeng. 1997. Strategi Pembelajaran Men gorganisasi isi dengan model
elaborasi. Malang : IKIP MALANG
Gpirayana. Michana dkk. 2001. Sekoah Dasar Kajian Teori dan Praktek
pendidikan. Malang. Universitas Muhammadiyah
Hamalik Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung : Alumni
Karso, 2005. Pendidikan Matematika I. Jakarta : Pusat Pendidikan UT
Soedjadi. 1994. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Dikti
Udin s. Winaputra, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog
yang membahas CONTOH PTK MATEMATIKA SD- ini dapat membantu Anda
dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote
Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik
tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali
klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.