Minggu, 10 Juni 2018

CONTOH TERBARU PTK FISIKA SMA KELAS XI LENGKAP

CONTOH TERBARU PTK FISIKA SMA KELAS XI LENGKAP-Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif, lembar observasi digunakan untuk mengukur keaktifan peserta didik selama pelaksanaan proses pembelajaran. Data hasil penelitian diolah dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, pada pra siklus hasil belajar peserta didik menunjukkan nilai rata-rata sebesar 54,7 dengan ketuntasan klasikal 23,68%.


Pada siklus 1 nilai rata-rata hasil belajar peserta didik aspek kognitif adalah 65,43 dengan ketuntasan klasikal 51,43%, pada siklus 1 ini rata-rata peserta didik naik 7,73 poin dibanding dengan rata-rata pada pra siklus, sedangkan hasil keaktifan peserta didik siklus I ini sebesar 71,7% dengan kategori baik. ptk fisika sma pdf Pada siklus II, hasil belajar kognitif adalah sebesar 81,39 dengan ketuntasan klasikal sebesar 94,44% , sedangkan hasil keaktifan peserta didik pada siklus II ini sebesar 79,5% dengan kategori baik. Peserta didik dikatakan aktif ditandai dengan semua peserta didik ikut terlibat dalam kelompoknya, peserta didik aktif bertanya dan memberikan pendapat untuk pemecahan masalah, peserta didik dapat menyusun alat dengan benar serta mengambil data dengan tepat, dan semua peserta didik dapat menarik kesimpulan dengan benar.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas FISISKA SMA yang diberi judul “Pemanfaatan Alat-Alat Laboratorium Fisika Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Xi Ipa 1 Sman 1 ... Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011 Pada Materi Pokok Gerak Getaran". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK FISIKA SMA KELAS XI lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK SMA 037).

A.DOWNLOAD LENGKAP  PTK IPA FISIKA KELAS XI SMA DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, yang dapat menimbulkan perubahan dalam dirinya agar berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Perwujudan masyarakat yang berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam persiapan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional. Semuanya itu tidak akan terlepas dari campur tangan pemerintah dalam menghadapi permasalahan di dunia pendidikan sekarang ini. Untuk mengatasinya perlu penataan terhadap sitem pendidikan secara kaffah (menyeluruh), terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.


Hasil wawancara dengan Ibu Siswati selaku guru fisika di MAN I ........... menyatakan bahwa pada proses pembelajaran fisika masih terdapat beberapa kekurangan yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan strategi pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga peserta didik bosan dan malas mempelajari fisika.
2. Pembelajaran cenderung searah.
3. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.
4. Cukup banyak peserta didik yang kurang suka dengan fisika.
5. Laboratorium tidak dimanfaatkan secara maksimal.
6. Peserta didik tidak diberi kesempatan bertanya atau cenderung pasif. 

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, guru harus menerapkan strategi pembelajaran aktif misalnya, dengan pemanfaatan labortorium. Download ptk fisika sma pdf Peserta didik diajak untuk bereksperimen di laboratorium agar peserta didik aktif atau terlibat langsung, dapat menemukan fakta, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kurangnya pembelajaran ini akan berdampak pada hasil belajar peserta didik terutama pada ranah kognitif, psikomotorik dan efektif. Nilai ulangan harian peserta didik kelas XI IPA I SMAN 1 ........... masih rendah yakni masih di bawah nilai Kriteria Ketentusan Minimal (KKM) sekolah sebesar 63.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Pemanfaatan Alat-alat Laboratorium untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA 1 SMAN 1 ........... Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010 / 2011 Pada Materi Pokok Gerak Getaran”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam pembelajaran fisika di SMAN 1 ........... adalah sebagai berikut:
1. Guru belum menerapkan pembelajaran dengan pemanfaatan alat-alat laboratorium.
2. Hasil belajar IPA pada aspek kognitif belum mencapai KKM.
3. Pembelajaran fisika lebih cenderung menghafal dan berlangsung satu arah dari guru ke peserta didik.
4. Guru kurang memaksimalkan kemampuan bertanya peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Pelaksanaan pembelajaran fisika di SMAN 1 ........... belum memanfaatkan laboratorium secara maksimal yang dapat mengarahkan peserta didik untuk belajar menemukan hal yang baru dengan menggunakan metode ilmiah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini pada keaktifan dan hasil belajar peserta didik dengan pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika pada materi pokok gerak getaran di kelas XI IPA 1.

Dalam silabus fisika untuk SMA, kompetensi dasar pada materi pokok gerak getaran adalah menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran dengan indikator sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan karakteristik gerak getaran pada pegas.
2. Menjelaskan  hubungan  antara  periode  getaran  dengan  masa  beban berdasarkan pada pengamatan.
3. Menganalisis  gaya  simpangan,  kecepatan  dan  percepatan  pada  gerak getaran.
Berdasarkan indikator di atas, pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika yang akan dilakukan adalah untuk memahami gerak harmonik sederhana pada ayunan sederhana dan menjelaskan hubungan antara periode, getaran dengan masa beban berdasarkan data pengamatan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan   uraian   pada   latar belakang   tersebut,   maka   dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika menggunakan model pembelajaran aktif dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta  didik kelas XI IPA 1 semester gasal SMAN 1 ........... pada materi pokok gerak getaran?
2. Apakah pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika menggunakan model pembelajaran aktif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 semester gasal SMAN 1 ........... pada materi pokok gerak getaran?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dengan pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika kelas XI IPA 1 semester gasal SMAN 1 ........... pada materi pokok gerak getaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pemanfaatan alat- alat laboratorium fisika kelas XI IPA 1 semester gasal SMAN 1 ........... pada materi pokok gerak getaran.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik SMAN 1 ...........
a. Dalam mengikuti proses belajar mengajar, diharapkan peserta didik mampu menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dalam kelompoknya. Contoh ptk fisika sma kurikulum 2013
b. Meningkatkan  pemahaman  dan  hasil  belajar  peserta  didik  sehingga dapat belajar tuntas.
c. Melatih ketrampilan proses dalam kegiatan laboratorium.
d. Meningkatkan tanggung jawab peserta didik melatih untuk dapat aktif dalam belajar, menumbuhkan rasa senang belajar fisika, dan menghargai  pendapat  orang  lain  serta  mengurangi  kebosanan  para peserta didik dalam proses pembelajaran fisika.
2. Bagi guru SMAN 1 ...........
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif.
b. Sebagai bahan  evaluasi bagi  guru dalam pemilihan strategi pembelajaran menggunakan alat-alat laboratorium dan model pembelajaran aktif.
c. Dapat meningkatkan pemahaman guru kolaborator tentang PTK.

3. Bagi pihak SMAN 1 ...........
a. Diharapkan dengan penelitian  tindakan kelas ini dapat memberikan sumber pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran fisika di SMAN 1 ............
b. Pemanfaatan alat-alat laboratorium sesuai dengan fungsinya dalam pembelajaran.

B. PTK FISIKA SMA MATERI POKOK GERAK GETARAN

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi
1. Pengertian Belajar
Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan  hidupnya.  Perubahan-perubahan  tersebut  akan  nyata  dalam seluruh aspek tingkah laku.
Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi di atas, dikemukakan oleh Cronbach bahwa ”learning is shown by change in behavior as a result of experience”. Dengan demikian belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indranya.

Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui pengalaman. Download ptk fisika sma kelas xi Belajar meliputi proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar adalah hasil dari proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku atau peningkatan mental peserta didik berupa dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Dampak pengajaran yaitu hasil yang dapat diukur seperti tertulis dampak angka rapor atau angka dalam ijazah. Dampak pengiringan adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain.

Pada hakikatnya merupakan kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dengan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Penilaian proses dan hasil belajar saling berkaitan satu dengan yang lainnya karena hasil belajar merupakan akibat dan proses belajar. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah  kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,  yakni  (a)  ketrampilan  dan  kebiasaan,  (b)  pengetahuan  dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat dilihat dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

3. Faktor yang mempengarui hasil belajar
Untuk memahami kegiatan yang disebut belajar, perlu dilakukan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang terlibat dalam kegiatan belajar itu. Karena belajar merupakan suatu proses, sudah tentu harus ada yang diproses (masukan atau input), dan hasil pemrosesan (keluaran atau output). Jadi, dalam hal ini kegiatan belajar dapat dianalisis dengan pendekatan analisis sistem. Dengan demikian faktor yang mempengaruhi  belajar  dan  hasil  belajar  dapat  dilihat  dari  pendekatan sistem ini. Dengan pendekatan sistem ini, kegiatan belajar digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Proses Pembelajaran

Masukan mentah (raw input) merupakan bahan baku yang perlu diolah, dalam hal ini diberi pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (teaching - learning proces). Contoh ptk fisika sma doc Di dalam proses belajar mengajar itu turut berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan lingkungan (environmental input), dan berfungsi sejumlah faktor yang sengaja dirancang dan dimanipulasi (instrumental input) guru menuju tercapainya keluaran yang dikehendaki (output). Berbagai faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan keluaran tertentu. sehingga dari pendekatan analisis sistem itu, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdapat pada faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik .

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu:
a. Faktor faktor internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor- faktor internal ini meliputi:
1. Faktor jasmaniah
a) Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya.
b) Cacat tubuh, merupakan sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Peserta didik yang cacat belajarnya akan terganggu.

2.  Faktor psikologis
Faktor  psikologi,  merupakan  keadaan  psikologi  seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, meliputi:
c) Inteligensi atau kecerdasan
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang penting dalam proses belajar peserta didik, karena itu menentukan kualitas belajar peserta didik. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses
dalam belajar.
d) Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan kegiatan belajar peserta didik
e) Minat
Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
f) Bakat
Bakat merupakan kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

g) Sikap
Sikap individu dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajar. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif atau negatif.
h) Motif
Motif sangatlah perlu dalam belajar, untuk membentuk motif yang kuat dapat dilaksanakan adanya latihan-latihan dan pengaruh lingkungan.
i) Kematangan
Kematangan merupakan suatu tingkah atau fase pertumbuhan seseorang, karena alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

3) Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Agar peserta didik dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajar, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang belajar, yang meliputi:
1) Faktor sosial, terdiri atas faktor agama dan faktor sekolah.
2) Faktor masyarakat
3) Faktor budaya
4) Faktor lingkungan fisik
5) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

B. Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat. Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik . Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksudkan di sini penekanannya  adalah  pada  peserta  didik,  sebab  dengan  adanya  keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif.

C. Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya
Alat adalah benda, perkakas atau perabot yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.38 Sedangkan laboratorium adalah tempat atau  kamar yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan. Laboratorium merupakan suatu bentuk mengajar yang menghadapkan peserta didik dengan benda-benda dan peristiwa. Jadi alat-alat laboratorium adalah perkakas atau perabotan yang dipakai untuk mengadakan percobaan di dalam laboratorium.
Laboratorium bermacam-macam jenisnya. Secara umum, jenis laboratorium   disesuaikan   dengan   mata   pelajaran   yang   membutuhkan laboratorium tersebut. Karena  itu, di sekolah-sekolah menengah untuk pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium biologi. ptk fisika sma kelas xi pdf Di SMP hanya ada laboratorium IPA saja. Pada Perguruan Tinggi, dalam satu jurusan terdapat banyak laboratorium. Misalnya, pada jurusan fisika terdapat laboratorium fisika teori dan komputasi, laboratorium material dan energi, laboratorium elektronika dan instrumentasi, laboratorium spektroskopi dan geofisika. Untuk pertimbangan efisiensi, suatu ruangan laboratorium difungsikan sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses  belajar  mengajar.  Laboratorium  jenis  ini  di  kenal  sebagai  scienceclassroom laboratory. Kelebihan jenis laboratorium ini bersifat multiguna.

Fungsi laboratorium adalah sebagai tempat untuk menguatkan atau memberi kepastian keterangan (informasi), menentukan hubungan sebab akibat (kausalitas), membuktikan benar tidaknya faktor-faktor atau fenomena- fenomena tertentu, membuat hukum atau dalil dari suatu fenomena apabila sudah  dibuktikan  kebenarannya,  mempraktekkan  sesuatu  yang  diketahui, mangembangkan ketrampilan dan latihan.

D. Tinjauan Materi Gerak Getaran
Gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali. Gerak itu relatif, benda dikatakan bergerak tergantung pada titik acuan. Getaran atau osilasi adalah gerakan terulang sediri, ke depan dan belakang, pada lintasan yang sama secara periodik. Semua sistem yang bergetar di mana gaya pemulih berbanding lurus dengan negatif simpangan maka dikatakan melakukan gerak harmonik sederhana (GHS).
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah benda yang tertambat ke sebuah pegas. Pada keadaan setimbang, pegas tidak melakukan gaya pada benda. Apabila benda disimpangkan sejauh x dari kedudukan setimbangnya, pegas mengerjakan gaya –kx, seperti yang diberikan oleh hukum Hooke.
F = −kx
Tanda minus pada hukum Hooke yang timbul karena gaya pegas ini berlawanan arah dengan simpangan.46 Di mana k adalah konstanta pegas, dan x adalah perubahan posisi terhadap titik setimbang. Penyebutan kata “sederhana” di atas menunjukkan tidak ada gaya disipasif, misalnya gaya gesek dengan udara, atau gaya gesek antar komponan sistem, sehingga bentuk fungsi GHS adalah   fungsi   sinus/cosinus   biasa.   Artinya,   jika   sebuah   bandul   diberi simpangan awal dan kemudian berayun atau pegas yang diberi beban kemudian diberi simpangan awal dengan cara di tarik, maka sistem akan berosilasi tanpa henti. 

Untuk  membahas  gerak  getaran  perlu  didefinisikan  beberapa  istilah yaitu :
1. Amplitudo adalah jarak maksimum/simpangan maksimum dari titik setimbangnya.
2. Frekuensi adalah jumlah getaran yang dilakukan dalam waktu satu detik. Satuan untuk frekuensi adalah seperdetik atau dikenal dengan Hertz (Hz).
3. Periode adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk mengalami satu getaran. Definisi satu getar adalah ketika benda mengalami keadaan (posisi dan fasa yang sama) yang sama pada saat berikutnya. Jika frekuensi sudut ω berhubungan dengan konstanta pegas k dan massa m melalui maka frekuensi dan periode adalah :
Rumus 2.1
Rumus 2.2

Dalam hasil ini dapat dilihat bahwa suatu m yang lebih besar, dengan inersianya yang lebih besar pula, akan memiliki percepatan yang lebih kecil, bergerak lebih lambat, dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk satu siklus sempurna. Sebaliknya untuk pegas yang lebih kaku (pegas dengan konstanta gaya k lebih besar), yang memberikan gaya lebih besar pada deformasi x tertentu, menyebabkan percepatan lebih besar, laju lebih besar, dan aktu T lebih pendek per siklusnya.

E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 1 ........... pada materi pokok gerak getaran.

C.CONTOH TERBARU LAPORAN PROPOSAL PTK FISIKA SMA WORD

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 ........... yang beralamat di jalan ...Telp. (....) ... ...........,. Dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober sampai 15 Nopember ... dengan rincian penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa SMAN 1 ........... kelas XI IPA 1 yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 11 siswa dan 27 siswi. Download ptk fisika sma pdf
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan rincian penjelasan sebagai berikut :
1. Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Desain penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang didasarkan atas empat konsep pokok yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Dalam bahasa inggris PTK disebut dengan Classroom Action   Research,   disingkat   CAR.   Dari   namanya   sudah menunjukkan isi di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas.

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input (silabus, materi, dan lain- lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
2. Tujuan dan manfaat penelitian
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus di selenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Dengan bertumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak bawaan  dari  pelaksanaan  PTK  secara  berkesinambungan,  maka  PTK bermanfaat  sebagai  inovasi  pembelajaran,  pengembangan  kurikulum  di tingkat sekolah dan ditingkat kelas serta peningkatan profesionalisme guru.
Gambar 3.1 Skema Inti Penelitian

3. Rencana penelitian PTK
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Pra siklus
Pada pelaksanaan pra siklus peneliti belum memberikan metode yang akan ditawarkan pada guru sehingga pengajaran yang digunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti, guru masih menggunakan metode yang konvensional atau metode ceramah. Hasil belajar peserta didik ini diperoleh dari data ulangan mid semester. Contoh ptk fisika sma kurikulum 2013 Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran menggunakan pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika pada siklus I dan siklus II .

b. Siklus I
1) Perencanaan
a) Guru dan Peneliti menyiapkan materi dengan menerapkan pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika, materi tersebut diinformasikan kepada peserta didik.
b) Guru dan Peneliti secara kolaboratif menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada materi yang telah disiapkan.
c) Peserta didik  mempelajari  materi gerak  pada ayunan sederhana tersebut secara mandiri di rumah.
d) Guru dan Peneliti menyiapkan lembar observasi, alat dokumentasi, lembar refleksi dan evaluasi.
2) Tindakan
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas. Peneliti bertindak sebagai pengamat.
b) Guru menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam praktikum.
c) Guru menyajikan materi pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d) Guru membentuk kelompok belajar (4-5 peserta didik) dan menagatur tempat duduk peserta didik.

e) Guru menganjurkan kepada peserta didik dalam kelompok agar dapat membagi tugas dan mengerjakan bersama-sama sebagaimana aktivitas praktikum di laboratorium.
f) Guru berkeliling mengawasi kinerja kelompok.
g) Bila salah satu anggota ada yang tidak mau bekerja, maka anggota lain dalam kelompok yang bertanggung jawab untuk menegur.
h) Pada saat praktikum berlangsung peserta didik boleh mengajukan pertanyaan kepada guru bila dalam praktikum mengalami kesulitan.
i) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya kepada guru.
j) Guru dan peserta didik membahas hasil praktikum tersebut.
k) Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil dari praktikum dan kelompk yang lain boleh mengajukan pertanyaan dan menanggapinya.
l) Guru memberikan tes formatif yang sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

3) Pengamatan
a) Peneliti mengawasi aktivitas/kinerja peserta didik dan keberhasilan peserta didik dalam praktikum.
b) Peneliti mengawasi jalannya proses pembelajaran.
c) Mengamati kekompakan antar peserta didik dalam menyajikan penyelesaian.
d) Mengamati atau mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya dan berani mengutarakan pendapatnya pada lembar observasi.
4) Refleksi
a) Secara kolaboratif, guru dan peneliti menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
b) Mendiskusikan hasil praktikum untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

c. Siklus II.
Pada prinsipnya, semua kegitan siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I.
1. Tahapnya terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan,  dan refleksi.
2. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II ini sama dengan tindakan yang dilakukan pada siklus I, letak perbedaannya hanya pada materi yang akan dibahas, materinya adalah gerak getaran pada pegas.
3. Diharapkan tingkat efektivitas kerja peserta didik harus semakin tinggi.
4. Peneliti memberikan tes di akhir siklus II.

D. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data adalah dari subjek penelitian itu sendiri, yakni peserta didik kelas XI IPA I MAN I ........... melalui hasil pengamatan, hasil refleksi dari penelitian dan hasil tes.
2. Jenis Data
Jenis data adalah data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri atas:
a. Hasil belajar
b. Data tentang   keaktifan peserta didik selama pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan atau kenyataan yang benar mengenai objek yang diteliti sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik setelah menerapkan pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika. Download ptk fisika sma kelas xi Tes yang akan digunakan adalah tes obyektif bentuk pilihan ganda. Penilaian tes pilihan ganda dengan menggunakan penskoran.

b. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen artinya barang-barang tertulis. Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama peserta didik, jumlah peserta didik, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami guru maupun peserta didik saat proses belajar mengajar, serta untuk mendapatkan data awal hasil belajar peserta didik sebelum adanya pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika. Adapun data-data mengenai alat- alat laboratorium fisika yang digunakan dalam prktikum gerak getaran adalah neraca ohaous, statif, stopwatch, benang, pegas, beban pengganti,gunting, Selain itu juga digunakan untuk  pengambilan gambar peserta didik pada saat penelitian berlangsung.

c. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Teknik observasi dalam penelitian adalah structured or controlled observation yang dilakukan dengan lembar observasi. Metode ini dilakukan untuk mengetahui data-data tentang pembelajaran yang dilakukan kelas XI IPA 1, khususnya pada saat pelaksanaan pembelajaran fisika dengan pemanfaatan alat-alat laboratorium fisika. Pengamatan ini dilakukan setiap siklus untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.
E. Metode Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dengan membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum diberikan tindakan dengan hasil belajar setelah diberi tindakan. Berikut akan diberikan metode analisis data hasil belajar peserta didik.
1. Analisis ketentuan hasil belajar
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar nilai kognitif yakni nilai tes akhir siklus yang berupa tes tertulis. Kemudian dari data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan percentages correction.

a. Ketuntasan individu
Ketuntasan individu dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Rumus 3.1

S = Nilai yang ditampilkan
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar 
N = Skor maksimum dari tes tersebut
Indikator keberhasilan peserta didik dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai sesuai atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal 63.
b. Ketuntasan klasikal
Ketuntasan belajar klasikal dapat dihitung dengan rumus:
Rumus 3.2

Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 85% dari jumlah seluruh peserta didik di kelas.
c. Analisis data hasil observasi
Untuk mengetahui tentang keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka penulis membuat 5 aspek pengamatan yang meliputi: Aktif bertanya, memberikan pendapat untuk pemecahan masalah, menyusun alat dengan benar, mengambil data dengan tepat, menarik kesimpulan. Kemudian dilakukan analisis pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Contoh ptk fisika sma doc
Rumus 3.3

Keterangan:
F = Frekuensi/jumlah skor perolehan.
N = Jumlah kegiatan keseluruhan/jumlah skor maksimum. 
P = Jumlah nilai dalam persen (nilai relatif).
F. Indikator Keberhasilan
1. Berdasarkan teori belajar tuntas, peserta didik dipandang tuntas jika mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai KKM sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas.

2. Peningkatan keaktifan peserta didik yang ditandai dengan:
a. Semua peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan kelompoknya.
b. Peserta didik aktif bertanya dan memberikan pendapat untuk pemecahan masalah.
c. Peserta didik dapat menyusun alat dengan benar serta mengambil data dengan tepat.
d. Semua peserta didik dapat menarik kesimpulan dengan benar.
e. Persentase keaktifan peserta didik ≥ 75%.

D.PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) IPA FISIKA SMA KELAS XI WORD

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Al-Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994.
Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,  Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Aqib, Zaenal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2008. Arikunto, Suharsimi, dkk., penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Djamaroh, Saiful B., Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
 , Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.
Depertemen Agama RI, Al Qur’an, dan Terjemahannya, Semarang: CV. Alwaah, 1993.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Dokumentasi tentang profil sekolah SMAN 1 ............
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik dan Implementasi,
Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005. Giancoli, Douglas C., Fisika, Jakarta: Erlangga, 2008.
Haryati, Mimin, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. Hasil Wawancara Dengan Ibu Siswati, Guru Fisika MAN I ..........., Tanggal 31 Maret 2010.
Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga, 2002.
Ishaq, Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Khairudin, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa Aksara, 2007.
Krisna, Johan Jaya,”Pemanfaatan Alat-alat Laboratorium pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Keaktifan dan Ketuntasan Belajar Siswa SMAN 2 ...........”, Skripsi Program Pendidikan Fisika, Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2009.
Mufarokah, Anisatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras, 2009. Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
 , Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.
Nurdin, Wira Bahari,“Peranan Laboratorium Fisika Di Perguruan Tinggi”, dalam http://pusat panduan. com, diakses 17 Mei 2011.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remadja Rosda Karya, 2000.
 , Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rosydakarya, 2000.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenata Media Group.
Semiawan, Conny, dkk., Pendekatan Ketrampilan Proses, Jakarta: Gramedia widiasarana Indonesia, 1992.
Setiowati, Tri Retno,”Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa SMA”, Skripsi Program Pendidikan Fisika, Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2008.
Silberman, Melvi L, Active Learning, 101 Cara Belajar Aktif, Bandung: Nusa Media, 2004.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remadja Rosdakarya, 1990.
 ,  Dasar-dasar  Proses  Belajar  Mengajar,  Bandung:  Sinar  Baru Algensindo, 2008.
 ,  Cara  Belajar  Siswa  Aktif  dalam  Proses  Belajar  Mengajar, Bandung: Sinar baru, 1989.
Sumanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Susilo, Muhammad Joko, Kurikulum Tingkat  Satuan Pendidkan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Suparno, Paul, Metodologi Fisika Konstruktivitas dan Menyenangkan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007.
Tippler, Paul A., Fisika, Jakarta: Erlangga, 1998.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Wulandari, Anis Tri,”Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Kegiatan
Laboratorium Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Massa Jenis (Penelitian Tindakan Kelas terhadapSiswa Kelas VII A MTs N 1 Ketangguhan Brebes Tahun Pelajaran 2009/2010)”, Skripsi Program Pendidikan Tadris Fisika, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Yamin, Martinis, Paradigma pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
 ,  Kiat  Membelajarkan  Peserta  Didik,  Jakarta:  Gaung  Persada Press, 2007.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH  PTK FISIKA SMA TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.