PTK BAHASA INDONESIA SMP KELAS VIII TAHUN 2020 DOC- Permaslahan rendahnya hasil belajar di Kelas VIII-H di SMPN 1............... Tahun Pelajaran 2018/2019 menjadikan alasan penulis melakukan penelitian tindakan kelas sehingga penulis menentukan solusi perbaikan pengelolaan dengan teknik modelling dan setelah dilakukan penelitian beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut. 1) Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi setelah menerapkan teknik Modelling di kelas VIII-H SMPN 1...........tahun pelajaran 2018/2019 adalah dengan langkah-langkah tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini menggunakan teknik modelling menurut Bandura dalam Rahyubi (2012:106) ada enam tahapan tapi yang peneliti gunakan empat tahapan yaitu 1) Siswa mengamati dan mendapatkan pencerahan tentang materi teks persuasi, guru membagikan teks materi teks persuasi dan mempersilahkan model untuk membacakannya. 2) Siswa mengikuti latihan dasar menyampaikan teks persuasi, serta latihan konsentrasi. Dengan demikian siswa tampak lebih semangat dan antusias dalam belajar karena tidak merasa diceramahi. 3) Setelah latihan teks persuasi, siswa dievaluasi satu per satu untuk materi teks persuasi di depan teman-temannya. 4) Guru dan siswa memberikan penghargaan atas hasil unjuk kerja siswa secara individu. 2) Terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dan hasil belajar siswa meningkat signifikan dari hasil belajar sebelum tindakan diperoleh skor 68,75 menjadi 90 setelah dilakukan tindakan diperoleh peningkatan 21,25 poin dan persentase ketuntasan belajar meningkat dari 53% pada pra tindakan menjadi 100% setelah dilakukan tindakan. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas pada hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi setelah menerapkan teknik modelling di kelas VIII-H SMP Negeri 1 ............ tahun pelajaran 2018/2019 berhasil. PTK bahasa indonesia smp doc.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel BAHASAINDONESIA SMP yang diberi judul “PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PERSUASI MELALUI TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS VIII-H DI SMPN 1........ TAHUN PELAJARAN 2018/2019”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan filePTK BHS INDONESIA lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN PTK 117 SMP ).
A.CONTOH PTK SMP KURIKULUM 2013 TERBARU DOC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan bahasa Indonesia pada materi teks persuasi merupakan keterampilan dasar bagi siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang harus mereka kuasai agar dapat menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Rahim (2008:6) mengemukakan, “Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan”.
Dalam konteks pembelajaran di kelas, peran guru dalam proses materi teks persuasi antara lain Setelah materi teks persuasi, maka tujuan dari pembelajaran ini adalah siswa mampu 1) Mengidentifikasikan jenis saran, ajakan arahan dan pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya yang didengar dan dibaca). 2) Menyimpulkan isi saran ajakan arahan pertimbangan tetang berbagai hal positif permasalahan aktual teks persuasi yang diperdengarkan dan dibaca.
Pembelajaran bahasa Indonesia materi teks persuasi dapat memotivasi siswa dalam berkarya, berimajinasi, berfantasi tidak sekedar mengikuti apa yang disampaikan guru. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi teks persuasi yaitu guru, siswa dan teks persuasi. Minat siswa dalam materi teks persuasi sangat ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyajikannya materi di kelas. Pembelajaran bahasa Indonesia materi teks persuasi belum mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII-H SMPN 1.......tahun pelajaran 2018/2019.
Masalah yang dihadapi adalah pengalaman guru dalam pengelolaan kelas masih banyak yang harus dievaluasi dan perlu diadakan penelitian sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa khususnya kelas VIII-H di SMPN 1 .... tahun pelajaran 2018/2019 masih rendah. Hal ini disebabkan kurang optimalnya pembelajaran yang dilakukan antara lain: 1) Guru hanya memberikan ceramah dan penugasan; 2) Guru tidak variatif dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran; 3) Guru kurang mengembangkan strategi pembelajaran; 4) Guru tidak memberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa; 5) Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran.
Dilihat dari hasil studi baik penilaian harian,penilaian tengah semester, tahun pelajaran 2018/2019 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 68,75 dengan persentase ketuntasan belajar 53%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIII-H SMPN 1 ..........tahun pelajaran 2018/2019 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi teks persuasi masih belum optimal. Jika dilihat dari hasil studi siswa tersebut, bahwa pembelajaran bahasa Indonesia materi teks persuasi perlu adanya perubahan dalam meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia pada materi teks persuasi, baik dari guru maupun siswa sehingga kualitas pembelajaran bahasa Indonesia materi teks persuasi menjadi lebih baik.
Berdasarkan masalah yang diperoleh tersebut, maka guru harus menindaklanjuti dengan cara mencari dan mengembangkan strategi, metode maupun media yang akan digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam kemampuan bahasa Indonesia pada materi teks persuasi sehingga berpotensi meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada kesempatan ini tindakan harus dilakukan sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat atau media pembelajaran yang relevan dengan materi bahasa Indonesia yang akan diajarkan serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh guru, untuk memecahkan permasalahan pembelajaran tersebut maka peneliti akan menggunakan pendekatan kontektual melalui modelling dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi teks persuasi. ptk smp kurikulum 2013 doc
Metode modelling adalah proses pembelajaran memperagakan suatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa lain. Sebagai contoh materi teks persuasi. Perlu juga dipahami bahwa modelling tidak terbatas dari guru saja tetapi lebih baik memanfaatkan siswa. Dengan modelling para siswa dapat memperhatikan serta mempraktekkan sendiri sesuai yang dilihat. Peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai pemecahan masalah dengan judul ”Peningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Teks Persuasi melalui Teknik Modeling pada Siswa Kelas VIII-H di SMPN 1......... Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti memerinci rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut.
1. Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi melalui teknik modelling pada siswa kelas VIII-H di SMPN 1 ....... tahun pelajaran 2018/2019 ?
2. Bagaimanakah hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi setelah menerapkan teknik modelling pada siswa kelas VIII-H di SMPN 1 .......... tahun pelajaran 2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan di atas, secara spesifik tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi melalui teknik modelling pada siswa kelas VIII-H di SMPN 1 ...... tahun pelajaran 2018/2019.
2. Untuk mengetahui hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi setelah menerapkan teknik modelling pada siswa kelas VIII-H di SMPN 1 ............ tahun pelajaran 2018/2019.
B.DOWNLOAD PTK UNTUK REFERENSI K 13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan kemampuan siswa tidak lebih adalah dari variabel yang ingin dijelaskan dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar”, sedangkan variabel yang menjelaskannya adalah “Model Pembelajaran teknik modelling”. Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “scholastic achievement” atau “academic achievement” adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil Belajar.
Dimyati dan Mudjiono (1999:102) menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas belajar dapat ditempuh dengan beberapa cara, yaitu: 1) Optimalisasi penerapan prinsip belajar, 2) Optimalisasi unsur dinamis belajar, 3) Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa, dan 4) Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas belajar bahasa Indonesia adalah suatu kondisi yang dapat mengakibatkan pembelajaran secara efektif, aktif mengikuti kegiatan belajar bahasa Indonesia, aktif mengerjakan tugas-tugas sekolah, memanfaatkan perpustakaan untuk mendukung belajar bahasa Indonesia, aktif dalam kerja kelompok, dan rajin masuk sekolah khususnya pada materi materi teks persuasi.contoh ptk smp doc
2. Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan telah dicapai oleh siswa pada akhir setiap pembelajaran, tengah semester, akhir semester atau akhir pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Informasi dari proses penilaian atau biasa disebut hasil belajar kita analisis selanjutnya dapat digunakan sebagai umpan balik bagi guru tersebut dalam melakukan perbaikan dalam pembelajaran. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan pada akhir pembelajaran setelah proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan paparan diatas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sebuah perubahan tingkah laku peserta didik dalam proses pembelajaran yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan penguasaan nilai-nilai sikap. Maka untuk mengetahui kemampuan bahasa Indonesia pada materi teks persuasi siswa, guru dapat memberikan penilaian. Sebelum memberikan penilaian terhadap siswa, guru harus memahami hakikat bahasa yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Teknik Modelling
Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Suprijono, 2012:79).
Modelling merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui modelling siswa dapat terhindar dari pembelajaran teoretik abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme (Sanjaya, 2007:266). Adapun langkah-langkah modelling menurut Bandura dalam Rahyubi (2012:106) adalah: 1) Guru atau model memberi contoh (demonstrasi) di depan siswa sesuai dengan skenario yang telah disiapkan. Peserta didik melakukan observasi terhadap keterampilan guru (model) dalam melakukan kegiatan tersebut dengan meng gunakan lembar observasi yang telah disediakan. Setelah siswa mengamati dan mendapatkan pencerahan tentang materi teks persuasi, guru membagikan teks materi teks persuasi dan mempersilahkan model untuk membacakannya (tahap atensi dari modelling); 2) Guru menjelaskan struktur langkah-langkah kegiatan (demonstrasi) yang telah diamati oleh peserta didik. Hal tersebut dilakukan untuk menekankan langkah langkah tertentu yang dianggap penting berdasarkan apa yang telah disajikan. Setelah itu, siswa mengikuti latihan dasar (ringan) seperti presentasi, dan latihan konsentrasi. Dengan demikian siswa tampak lebih semangat dan antusias dalam belajar karena tidak merasa diceramahi. (tahap retensi dari modelling); 3) Setelah latihan membaca, siswa dievaluasi satu per satu untuk materi teks persuasi di depan teman-temannya (tahap reproduksi dari modelling); 4) Guru dan siswa memberikan penghargaan atas hasil unjuk kerja siswa secara individu. (tahap motivasi dari modelling).
Kelebihan teknik modelling lebih detail disampaikan Bandura(2012:126) dibandingkan teori belajar sebelumnya, karena menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata reflex atas stimulus, melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia sendiri. Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasan merespon) dan imitation (peniruan). Selain itu pendekatan belajar sosi al menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak-anak, faktor sosial dan kognitif.
C.PTK BHS INDONESIA LENGKAP TERBARU DOC
BAB III
METODE PENELITIAN
D.BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut.
1. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi setelah menerapkan teknik Modelling di kelas VIII-H SMPN 1 Pasuruan tahun pelajaran 2018/2019 adalah dengan langkah-langkah tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini menggunakan teknik modelling menurut Bandura dalam Rahyubi (2012:106) ada enam tahapan tapi yang peneliti gunakan empat tahapan yaitu 1) Siswa mengamati dan mendapatkan pencerahan tentang materi teks persuasi, guru membagikan teks materi teks persuasi dan mempersilahkan model untuk membacakannya. 2) Siswa mengikuti latihan dasar menyampaikan teks persuasi, serta latihan konsentrasi. Dengan demikian siswa tampak lebih semangat dan antusias dalam belajar karena tidak merasa diceramahi. 3) Setelah latihan teks persuasi, siswa dievaluasi satu per satu untuk materi teks persuasi di depan teman-temannya. 4) Guru dan siswa memberikan penghargaan atas hasil unjuk kerja siswa secara individu.
2. Terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dan hasil belajar siswa meningkat signifikan dari hasil belajar sebelum tindakan diperoleh skor 68,75 menjadi 90 setelah dilakukan tindakan diperoleh peningkatan 21,25 poin dan persentase ketuntasan belajar meningkat dari 53% pada pra tindakan menjadi 100% setelah dilakukan tindakan.download ptk smp th 2020
Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas pada hasil belajar bahasa Indonesia materi teks persuasi setelah menerapkan teknik modelling di kelas VIII-H SMP Negeri 1 .... tahun pelajaran 2018/2019 berhasil.
Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK BAHASA INDONESIA SMP. Semoga PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.