Rabu, 03 Februari 2021

CONTOH PTK BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA/SMK DOC

CONTOH PTK BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA/SMK DOC-Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Dengan pembelajaran bahasa Indonesia, peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Hal tersebut merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespons situasi lokal, regional, nasional, dan global. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. Namun demikian peneliti menemukan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia KD 3.9 “Menganalisis isi dan kebahasaan novel” materi “Isi dan kebahasaan novel” disebabkan oleh masih dominannya kemampuan menghafal daripada kemampuan memproses sendiri pemahaman suatu materi.ptk bahasa indonesia sma kelas xii doc

Selama ini, minat belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia masih belum begitu antusias. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran kurang fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada sebagian siswa yang menganggap pelajaran Bahasa Indonesia seperti tidak begitu penting. Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa kembali berminat mengikuti kegiatan belajar dengan senang. Setelah dilakukan tindakan dengan pembelajran media gawai hasil belajar siswa meningkat lebih baik dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gawai yaitu perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan yaitu siklus I sebesar 75,55 dengan ketuntasan 72% dan siklus II sebesar 92,07 dengan ketuntasan 100%.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel Bahasa Indonesia SMK  yang diberi judul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KOMPETENSI MENGANALISIS ISI DAN KEBAHASAAN NOVEL DI KELAS MEALUI MEDIA GAWAI DI KELAS XII AK 1SMK NEGERI I ......... PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK BHS INDONESIA SMK lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK 007 SMK   ).

A.DOWNLOAD PTK BHS INDONESIA SMK LENGKAP

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Dengan pembelajaran bahasa Indonesia, peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Hal tersebut merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespons situasi lokal, regional, nasional, dan global. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.

Namun demikian peneliti menemukan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia KD 3.9 “Menganalisis isi dan kebahasaan novel” materi “Isi dan kebahasaan novel” disebabkan oleh masih dominannya kemampuan menghafal daripada kemampuan memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia masih belum begitu antusias. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran kurang fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada sebagian siswa yang menganggap pelajaran Bahasa Indonesia seperti tidak begitu penting. Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa kembali berminat mengikuti kegiatan belajar dengan senang.ptk bahasa indonesia sma kelas xii doc

Media pembelajaran gawai memiliki kegunaan untuk merangsang berfikir dalam situasi masalah yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab permasalahan yang menganggap belajar di sekolah kurang bisa bermakna dalam kehidupan nyata di masyarakat. Penggunaan media dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menumbuhkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui media gawai diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Diharapkan dengan menggunakan media gawai dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia akan menarik minat siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga peneliti pada kesempatan ini menentukan judul penelitian yaitu “Meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia kompetensi Menganalisis isi dan kebahasaan novel di kelas mealui media Gawai di kelas XII AK 1 SMK Negeri I ......pada Semester Genap Tahun Pelajaran 20../20..”.

 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah media gawai dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas XII AK 1 di SMKN 1 ......... semester genap tahun pelajaran 20../20.. ?

2. Bagaimana penerapan media gawai untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas XII AK 1 di SMKN 1 ........r semester genap tahun pelajaran 20../20.. ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah media gawai dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas XII AK 1 di SMKN 1 .......... semester genap tahun pelajaran 20../20...

2. Mendeskripsikan penerapan media gawai untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas XII AK 1 di SMKN 1 .......... semester genap tahun pelajaran 20../20..

B.PROPOSAL PTK SMK TERBARU DOC.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan segala upaya yang menyangkut hasil belajar otak (proses berfikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses berfikir ini ada enam jenjang, mulai dari yang terendah sampai dengan jenjang tertinggi (Suharsimi Arikunto, 2003:114). Dikemukakan keenam jenjang tersebut adalah: Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus dan lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya, pemahaman (comprehension) yakni kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat melalui penjelasan dari kata-katanya sendiri, penerapan (application) yaitu kesanggupan seseorang untuk menggunakan ide- ide umum, tata cara atau media- media, prinsip- prinsip, rumus- rumus, teori- teori, dan lain sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret, Analisis (analysis) yakni kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian- bagian tersebut, Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir memadukan bagian- bagian atau unsur- unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang baru dan terstruktur, Evaluasi (evaluation) yang merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Penelitian disini adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, atas beberapa pilihan kemudian menentukan pilihan nilai atau ide yang tepat sesuai kriteria yang ada (Anas Sudijono, 2005:50).contoh proposal ptk bahasa indonesia kurikulum 2013

Menurut Sudjana (2005:3), “Hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Menurut Nana Sudjana (2005:35), “Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. 

Dalam kegiatan belajar mengajar setiap guru selalu berusaha melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran secara efektif disini dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat membawa hasil atau berhasil guna, dan kegiatan pembelajaran secara efisien dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat berdaya guna atau tepat guna baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Media Gawai

Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan . Media Rujukan kosong (bantuan) adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .

Beberapa fungsi media pembelajaran diterangkan para ahli adalah sebagai berikut (wikipedia.org/wiki/Media_pembelajaran_menggunakan_gawai_14022020): 

1. Sebagai pemusat perhatian siswa: Media pembelajaran sebagai pemusat perhatian apabila mediapembelajaran tersebut dapat bersifat menarik.

2. Menggugah emosi: Emosi siswa terhadap materi pembelajaran dapat dengan mudah diduga dan menggunaan media pembelajaran. Misalnya saja, mereka dapat dengan cepat bersimpati dengan orang yang memiliki kekurangan fisik dengan hanya menonton video singkat tentang seorang cacat yang harus melakukan beraneka ragam kegiatan sehari-hari secara mandiri. Dengan media pembelajaran serupa kita dapat membuat siswa mencintai lingkungan dan peduli dengan kelestarian alam sekitar.

3. Membantu siswa memahami materi pembelajaran: Apabila guru ingin menggunakan media pembelajaran berhasil efektif, maka guru harus memilih media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang sesuai akan membantu siswa memahami materi pembelajaran yang sedang dibelajarkan.contoh proposal ptk bahasa indonesia sma doc

4. Membantu siswa mengorganisasikan informas: Berbagai media pembelajaran seperti tampilan power point yang dirancang dengan sungguh-sungguh menyajikan grafik atau bagan-bagan atau diagram dapat membantu siswamengorganisasikan materi pembelajaran dengan lebih mudah. Guru dapat menyajikan dengan menambahkan symbol-simbol khusus sehingga memperkuat retensi ( daya ingat ) siswa.

5. Membangkitkan motivasi belajar siswa: Guru yang menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dapat membuat suasana kelas lebih hidup. Salah satu penyebabnya adalah media pembelajaran mempunyai fungsi penting yaitu sebagai pembangkit motivasi belajar. Siswa akan termotivasi untuk belajar bila guru mengajar dikelas mereka dengan menggunakan beragam media pembelajaran yang sesuai.

6. Membuat pembelajaran menjadi lebih kongkret: Banyak konsep-konsep abstrak yang harus dipelajari oleh siswa kita di kelas. Cara termudah untuk menyajikan sesuatu yang abstrak adalah dengan membantu mereka mengkongkretkannya melalui media pembelajaran. Pembelajaran yang abstrak sukar untuk ditangkap berkenalikan dengan pembelajaran yang lebih konkret.

7. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra: Banyak peristiwa konsep atau onjek yang harus dipelajari oleh siswa tetapi untuk menyajikannya secara langsung tidaklah mudah, misalnya saja jika guru ingin membawa siswa kepada masa-masa perang dunia ke 2 berkecamuk, maka guru dapat menyajikannya dengan media pembelajaran. Banyak video-video dokumentasi tentang perang dunia ke 2 ini tersedia di internet. Dengan menampilkannya di kelas saat pembelajaran, keterbatasan ruang dan waktu dapat diatasi. Sebagai contoh lagi guru ingin menyampaikan bagaimana bentuk seekor amoeba yang sedang mengambil makanan tentu hanya dengan menggunakan media pembelajaranlah tujuan ini dapat dicapai.

8. Mengaktifkan Pembelajaran: Penggunaan media pembelajaran akan mengkatifkan pembelajaran di kelas. Apalagi media pembelajaran yang dipilih dapat mengakomodasi banyak siswa dan memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengannya. Pembelajaran yang aktif terbentuk ketika siswa-siswa dapat berinteraksi tidak hanya dengan guru atau dengan siswa lainnya, tetapi juga dengan media pembelajaran.proposal ptk bahasa indonesia smk

C.DOWNLOAD PTK SMK KELAS XII MAPEL BAHASA INDONESIA.


BAB III
METODE PENELITIAN


A. Setting dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMKN 1 ..... yang beralamat di Jl. ............... Tepatnya adalah dimana peneliti bertugas mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di cabang dinas pendidikan.................
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Maret semester genap tahun pelajaran 20../20.. tepatnya sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian

No Bulan Deskripsi
1 Januari 2019 Persiapan penelitian
2 Pebruari 2019 Pelaksanaan penelitian
3 Maret 2019 Pembuatan laporan penelitian

3. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah 29 siswa Kelas XII AK 1 di SMKN 1 .......semester genap Tahun Pelajaran 2018/2019, yang terdiri dari latar belakang berbeda dan dikarenakan hasil belajar pada kelas ini lebih rendah hasil belajarnya dibandingkan dengan kelas lainnya.

B. Prosedur Penelitian
Seperti dikemukakan (Arikunto, dkk. 2006:3), Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observe), serta refleksi (reflect). Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Adapun alur kegiatan penelitian tindakan menurut Kemmis dan McTaggart adalah:
Gambar 1. Alur Kegiatan PTK

Keterangan :
1. Perencaan, Tindakan dan Observasi 1, Refleksi 1
2. Rencana terevisi 1, Tindakan dan Observasi II, Refleksi II
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan McTaggart adalah sebagai berikut:
1. Persiapan kegiatan
a. Survey dan penjajagan
Survey dan penjajagan dilakukan secara langsung untuk mengetahui kemungkinan dan ketersediaan sekolah yang bersangkutan untuk dijadikan tempat penelitian. Tujuan survey yang lain adalah untuk mendapatkan informasi baik fisik maupun non fisik keadaan sekolah dan suasana pembelajaran di kelas.
b. Perizinan
Perizinan diperoleh dengan prosedur yang ada dengan ijin dan rekomendasi kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum dan kepala perpustakaan untuk berlangsungnya penelitian.
2. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan kegiatan dimulai dengan:
1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu:
a) Lembar kegiatan pembelajaran, yakni urutan rencana pembelajaran bagi guru, media yang akan diterapkan.
b) Lembar kegiatan dijadikan petunjuk dan arahan kegiatan pembelajaran.
 
2) Membuat instrumen pengumpul data
a) Lembar observasi hasil belajar siswa dengan observer.
b) Post tes
c) Mempersiapkan media yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
b. Pelaksanaan dan tindakan
1) Pelajaran diawali dengan salam
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
3) Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari dengan menggunakan media yang disesuaikan dengan materi.
4) Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan pembelajaran dengan bantuan media gawai.
5) Guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan semua kelompok.
6) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memecahkan permasalahan.
7) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
8) Secara bersama-sama membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus, pada tiap siklus guru menggunakan media gawai. Selanjutnya diberikan evaluasi tiap siklus yang hasilnya sebagai bahan perencanaan dan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

3. Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap hasil belajar peserta didik.
4. Refleksi
Refleksi ini diadakan berdasarkan dari catatan dan pengamatan yang telah dilakukan oleh guru dan peneliti. Peneliti bersama dengan guru kemudian membahas dampak yang dihasilkan dan membandingkan dengan keadaan sebelum diberi tindakan.
Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan media gawai. Media gawai bukan hanya sekedar media mengajar tetapi juga merupakan suatu media berfikir, sebab dalam gawai dapat menggunakan media-media lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Langkah-langkah media ini gawai dijelaskan sebagai berikut.contoh ptk smk

Tabel 3.1
Langkah Pembelajaran dengan media gawai
NO Waktu Kegiatan
1. Sebelum kelas dimulai Siswa mempelajari materi pelajaran di video android, ipad, komputer dan alat sejenis masing-masing maupun berbagai materi yang telah diberikan dan mengumpulkan beberapa pertanyaan yang mereka temukan pada materi. Guru menyiapkan materi pembelajaran dan dishare kepada siswa.
2. Awal kelas Siswa telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertentu setelah mempelajari materi yang diberikan sebelumnya.
Guru menyipakan segala pertanyaan yang munkin diajukan oleh siswa dan mempersiapkan ruang diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan yang mungkin muncul.
3. Saat kelas berlangsung Siswa berdiskusi di kelas bersama teman dan guru serta berlatih untuk meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan kemampuan yang diharapkan.
Guru membimbing siswa selama proses pembelajaran dengan memberikan klarifikasi materi pembelajaran dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa.
4. Setelah kelas Siswa melanjutkan menerapkan keterampilan pengetahuan mereka setelah klarifikasi dan umpan balik dari guru.
Guru memposting materi pelajaran tambahan di android, ipad, komputer dan alat sejenis siswa yang sudah disiapkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
5. Diluar jam pelajaran Siswa didorong untuk selalu mencari tahu hal-hal apa saja yang belum mereka pahami.
Guru selalu membimbing siswa untuk pendalaman pemahaman siswa.

Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa Kelas XII AK 1 di SMKN 1 Natar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi “Isi dan kebahasaan novel”. Hasil belajar yang dimaksud adalah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah penerapan pembelajaran berbantuan media gawai.
 
C. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2003:136), “Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut di bawah ini:
1. Lembar observasi
Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran dengan menggunakan media gawai.
2. Tes akhir siklus
Berupa tes yang diberikan setiap akhir siklus yang akan digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat media gawai terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.

D. Teknik Analisis Data
Tahapan teknik analisis data penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Dalam reduksi data, data yang diperoleh dari observasi, wawancara, tes dan dokumentasi tersebut disederhanakan dengan menonjolkan hal yang pokok berkaitan dengan fokus permasalahan.
2. Penyajian data
Data yang sudah diklarifikasi dan disederhanakan, dideskripsikan dalam bentuk kata-kata yang bermakna untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian tertentu. Penyajian data ini dideskripsikan dalam bentuk paparan data secara naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan refleksi
Berdasarkan data yang telah dianalisis, maka diambil kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasi dalam bentuk pernyataan kalimat singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas yang mewakili keseluruhan. Penarikan kesimpulan didasarkan pada temuan penelitian yang diikuti pemaknaan sehingga diperoleh kesimpulan akhir. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data yang sudah dikumpulkan berupa data tentang observasi, wawancara, tes dan dokumentasi dianalisis secara terpisah atau sendiri-sendiri. Sesuai dengan jenis datanya maka analisisnya berupa deskriptif kuantitatif dan atau deskriptif kualitatif.
Data terhadap hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan analisis deskriptif kualitatif, yaitu menyederhanakan dengan menonjolkan hal-hal pokok dan penting yang berkaitan dengan masalah penelitian dan mendeskripikannya dalam bentuk paparan data naratif.

a) Analisa data terhadap observasi persepsi siswa untuk mengetahui keberhasilan hasil belajar yang ditunjukkan selama proses pembelajaran dengan media gawai dilakukan dengan Skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas misalnya yaitu “Ya-Tidak” (Sugiyono, 2008:96). Data yang diperoleh akan diubah dalam bentuk prosestase. Perhitungan prosentase respon siswa pada tiap-tiap indikator variabel dengan rumus:
 
Data yang berupa nilai akan ditampilkan dan juga diubah dalam bentuk persentase jumlah siswa tuntas belajar yang dipaparkan secara naratif. Analisa hasil belajar siswa dilakukan dengan mengetahui nilai rata-rata tes dan menghitung banyaknya persentase siswa yang tuntas belajar dengan rumus (Arikunto, 2002:246).
 
Keterangan:
F = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
A = Jumlah siswa maksimal yang mengikuti tes
P = Persentase siswa tuntas

D.PTK SMK KURIKULUM 2013 LENGKAP TERBARU

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Krismanto, Al. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).

http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-ahli.htm. Diakses tanggal 22 Oktober 2013.

Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktek. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Rubiyanto,Rubino dkk.2004. Landasan Pendidikan. Surakarta:MUP UMS.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Setiawati, Lilis dan Moh Uzer Usman. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Setiyowati, Deni. 2005. Usaha Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Pecahan. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Siyami. 2005. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Kontekstual pada Pengajaran Geometri di Sekolah Dasar. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sudjana, N. 2005. Media Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algasindo.
 
Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK Bahasa Indonesia SMK. Semoga .PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.