CONTOH LENGKAP PTK MATEMATIKA SD KELAS 6-Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SDN 2 ... melalui pendekatan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). Download ptk matematika sd kelas 6 doc .Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dua siklus dan setiap siklus dilakukan tiga pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 2 ... Kecamatan ... Kabupaten .... Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pada siklus I dan siklus II dengan instrumen lembar tes dan lembar observasi. Instrumen ini untuk mengumpulkan
analisis data dengan menggunakan deskriptif komparatif dengan membandingkan
hasil dalam setiap siklus dengan kondisi awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan Student Teams Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. Peningkatan itu dapat
dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus. Siklus I
rata-rata nilai 8,4 dan siklus II rata-rata nilai 9,1.
Laporan penelitian
tindakan kelas ini membahas MATEMATIKA SD yang diberi judul "PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BAGI SISWA KELAS VI SD NEGERI 2
... KECAMATAN ... KABUPATEN ... SEMESTER I TAHUN 2016/2017". Disini akan di bahas
lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA KELAS 6 SD lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 023 SD).
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA KELAS 6 SD lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 023 SD).
A. PTK MATEMATIKA SD KELAS 6 TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika adalah ilmu pasti. Materi dalam pelajaran
ini sebagian besar menggunakan rumus. Salah satu materinya adalah geometri.
Contoh bangun ruang seperti kubus, balok, tabung dan lain-lain. Penulis sebagai
salah satu guru Matematika di kelas VI SD Negeri 2 ... Kecamatan ... Kabupaten
... menemui kesulitan dalam mengajarkan materi volume bangun ruang khususnya
volume tabung atau silinder. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar
dalam pelajaran Matematika.
Hasil belajar Matematika dapat optimal jika seluruh
komponen pembelajaran tersedia dan berfungsi secara optimal juga. Salah satu
komponen keberhasilan pembelajaran yang memiliki kontribusi tinggi adalah
desain pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Desain pembelajaran
dan peran aktif siswa secara intelektual dan emosional kurang, berdampak pada
hasil belajar Matematika yang tidak optimal. Kondisi tersebut terjadi kelas VI
dimana dua kali ulangan harian Matematika hasilnya belum baik.
Hasil belajar Matematika tersebut di atas diperoleh
siswa ketika guru mendesain pembelajarannya belum mengoptimalkan peran aktif
siswa dalam pembelajaran. Padahal sesuai dengan pembelajaran
paradigma baru, siswa bukan lagi sebagai obyek namun siswa harus menjadi subjek
dalam pembelajaran. Oleh karena itu desain pembelajaran yang dilakukan guru
harus mengacu pada pembelajaran yang inovatif.
Penulis ingin meningkatkan hasil belajar matematika
khususnya pada materi volume tabung. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk
menggunakan media pembelajaran bangun tabung dan pendekatan pembelajaran
kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). Contoh ptk matematika sd kelas 6 pdf Hal ini dilakukan agar siswa lebih tertarik dan
antusias dalam mengikuti pelajaran ini. Dengan pendekatan ini diharapkan siswa
lebih mudah dalam menelaah dan mengerti tentang materi bangun tabung yang
diajarkan. Hal ini dapat memungkinkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
1.2 Permasalahan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang ternyata terjadi
kesenjangan antara kenyataan dan harapan pada saat melakukan observasi di
lapangan. Pada kenyataan hasil belajar Matematika Kelas VI SD Negeri 2 ...
Kecamatan ... Kabupaten ... masih rendah terutama pada materi geometri,
khususnya geometri bangun ruang. Harapan yang ingin dicapai adanya peningkatan
hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Student Teams
Achievements Divisions (STAD) yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar baik
secara mental, fisik, maupun sosial.
1.3 Cara Pemecahan Masalah
Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika, penulis menggunakan pendekatan pembelajaran Student Teams
Achievements Divisions (STAD) yang dapat mengaktifkan siswa dalam
belajar. Siswa mudah menelaah dan mengerti tentang volume bangun ruang, serta
dapat menambah rasa kebersamaan pada siswa sehingga hasil belajar
dapat meningkat.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tindakan ini adalah: Apakah
melalui penerapan pendekatan pembelajaran Student Teams Achievements
Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika bagi siswa kelas
VI SD Negeri 2 ... Kecamatan ... Kabupaten ... ?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan
Untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 ...
Kecamatan ... Kabupaten ... melalui penerapan pendekatan pembelajaran
kooperatif STAD.
1.5.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
- Dapat memacu dan memotivasi minat siswa.
- Dapat meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
- Dapat menerima pengalaman baru melalui tutor sebaya.
- Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
- Mempemudah guru dalam mengajarkan materi bangun ruang.
- Guru dapat mengetahui teori atau metode baru yang
dapat meningkatkan prestasi siswa.
3. Bagi sekolah
- Menambah referensi PTK di sekolah
- Menambah karya guru tentang PTK di sekolah
B.CONTOH
LENGKAP PTK MATEMATIKA SD
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
1.6 Kajian Teori
1.6.1 Hasil Belajar
Banyak pengertian tentang hasil belajar menurut
beberapa ahli yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Darmansyah (2006: 13) menyatakan bahwa hasil
belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam
bentuk angka. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hasil
belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani
proses pembelajaran.
2. Menurut Cece Rahmad dalam Zaenal Abidin (2004: 1)
mengatakan bahwa hasil belajar adalah penggunaan alat pada hasil tes atau
prosedur penelitian sesuai dengan aturan tertentu atau dengan kata lain untuk
mengetahui daya serap menguasai materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Hasil belajar menurut Nasrul Harahap (Zaenal Abidin:
2):
- Hasil belajar berperan memberikan
informasi tentang kemajuan hasil belajar siswa
setelah mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu.
- Untuk mengetahui keberhasilan
komponen-komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan.
- Hasil belajar memberikan pertimbangan
apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan
program pengajaran selanjutnya.
- Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi
siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program pengajaran. Download
ptk matematika sd
- Untuk keperluan supervisor Kepala
Sekolah dan Penilik agar guru lebih
berkompeten.
- Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang
tua siswa dan sebagai bahan dalam mengambil keputusan dalam pengajaran.
4. Menurut Slameto (2003: 2)
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
5. Menurut Nana Sudjana (1989: 25):
Hasil belajar adalah perubahan pada diri seseorang
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan asek-aspek lain
yang ada pada individu yang belajar.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan dapat dibuat
definisi bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa
dalam bentuk angka maupun perubahan setelah menjalani proses pembelajaran yang
berguna untuk memberikan informasi hasil belajar siswa kepada orang tua atau
siswa maupun kepada komponen-komponen pengajaran untuk melanjutkan program
pengajaran selanjutnya.
1.6.2 Hasil Belajar Matematika
Secara garis besar pembelajaran Matematika harus
mengacu pada standar kompetensi maupun kompetensi dasar Matematika. Standar
kompetensi Matematika merupakan kompetensi Matematika yang dibakukan dan harus
ditunjukkan siswa pada hasil belajarnya dalam pelajaran Matematika.
(Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika Buku 3, 2005: 7)
Dengan demikian hasil belajar Matematika adalah suatu
perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang siswa dalam
interaksinya antara pengalaman dengan lingkungannya berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar Matematika yang telah ditetapkan tentang model
Matematika dari masalah yang berkaitan dengan volume tabung.
1.6.3 Bangun Tabung
Bagun tabung termasuk bangun prisma yang memiliki alas
berbentuk lingkaran. Menurut Sartono Wirodikromo (2003: 2) mendefinisikan
bangun tabung adalah sebuah benda yang dibatasi oleh 2 sisi datar yang
berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkung yang berbentuk persegi panjang.
1.6.4 Pendekatan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran dengan siswa dikelompok-kelompokkan ke dalam tim-tim kecil untuk
menyelesaikan tugas dan memecahkan masalah secara bersama. Untuk mencapai
tujuan kelompok yang saling menguntungkan. Setiap kelompok terdiri atas empat
sampai enam orang dengan tingkat kemampuan yang beragam dan tiap anggota bertanggung
jawab atas keberhasilan belajarnya secara individu maupun kelompok.
Menurut Susento dan M. Andy Rudhito (FKIP
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: 2011) mendefinisikan pendekatan
pembelajaran kooperatif adalah konsep pembelajaran yang membantu guru
memanfaatkan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk mencapai
sasaran belajar dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama
lain.
1.6.5 Pendekatan Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah
satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,
kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
Slavin (dalam Nur, 2000: 26) menyatakan bahwa pada
STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan
campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan
pelajaran, dan kemudian siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat
tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran
kooperatif STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a. Perangkat pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu
dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar
jawabannya.
b. Membentuk kelompok kooperatif
Menentukan anggota kelompok diusahakan agar
kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar
satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen. Apabila
memungkinkan kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis
kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan
latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan
pada prestasi akademik, yaitu:
1. Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai
kepandaian dalam mata pelajaran sains Fisika. Tujuannya adalah untuk
mengurutkan siswa sesuai kemampuan sains fisikanya dan digunakan untuk
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok.
2. Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok
atas, kelompok menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas 25% dari
seluruh siswa yang diambil dari siswa ranking satu, kelompok tengah 50%
dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah diambil
kelompok atas, dan kelompok bawah 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri dari
siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah.
c. Menentukan skor awal
Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif
adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah
ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan
tes, maka hasil tes masing- masing individu dapat dijadikan skor awal. Contoh ptk sd kelas 6 pdf
d. Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu
juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan
untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif,
apabila tidak ada pengaturan tempat duduk,
dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan kegagalan pembelajaran
pada kelas kooperatif.
e. Kerja kelompok
Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran
kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal
ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam
kelompok.
Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan
oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menghitung skor individu
Menurut Slavin (dalam Ibrahim, dkk, 2000) untuk
memberikan skor perkembangan individu dihitung seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Perhitungan Skor Perkembangan
b. Menghitung skor kelompok
Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata
skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor
perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota
kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh
kategori skor kelompok tercantum pada table berikut:
Tabel 2
Tingkat Penghargaan Kelompok
Sumber: Ratumanan, 2002
c. Memberikan hadiah atau pengakuan skor kelompok setelah
masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah/penghargaan
kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya.
Berdasarkan tujuan tentang pembelajaran kooperatif
tipe STAD ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan
tipe pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana. Dikatakan demikian
karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitannya dengan
pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat pada fase 2 dari fase-fase
pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu adanya penyajian informasi atau materi
pelajaran. Perbedaan model ini dengan model konvensional terletak pada adanya
pemberian penghargaan pada kelompok.
1.6.6 Penerapan STAD terhadap Pembelajaran Matematika
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau
fase. Penerapan model STAD dalam pembelajaran Matematika membawa siswa pada
suasana kerjasama yang diharapkan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut
adalah:
Tabel 3
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Sumber Ibrahim, dkk. 2000:10)
2.2 Kerangka Pikir
Tinggi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika akan mencerminkan tingkat keberhasilan dalam proses
belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru dapat memilih
metode pengajaran yang sesuai dengan materi yang akan diberikan
pada siswa. Pada kondisi awal, seorang guru belum menggunakan pendekatan
pembelajaran kooperatif STAD, maka hasil belajar siswa masih rendah. Guru
mengadakan tindakan dalam pembelajaran menggunakan cara belajar kooperatif
dengan tipe STAD dengan mengelompokkan siswa empat sampai enam orang
pada tiap kelompok. Download
ptk matematika sd kelas 6 doc Pada
siklus pertama dengan kompetensi dasar menghitung volume prisma segitiga
dan tabung, hasil belajar meningkat dibandingkan dengan hasil belajar pada
kondisi awal.
Pada siklus II dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif
tipe STAD dengan kompetensi dasar mengolah dan menyajikan data dalam
bentuk tabel. Hingga pada kondisi akhir diduga melalui pendekatan kooperatif
STAD hasil belajar meningkat sehingga dapat digambarkan dalam kerangka
pikir seperti pada gambar:
Gambar 1: Skema kerangka pikir
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah, kajian pustaka dan
kerangka berfikir dapat dirumuskan hipotesis tindakan: melalui penerapan
pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang volume
bangun ruang bagi siswa kelas VI SD Negeri 2 ... Kecamatan ... Kabupaten ....
C. PROPOSAL PTK SD KELAS 6 METODE STAD
BAB.III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
1.7 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pelaksaanaan penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2
... Kecamatan ... Kabupaten ... dengan jumlah siswa 127 orang. Jumlah siswa
kelas VI 22 orang. Diasuh oleh 5 orang guru PNS dan 3 orang guru Wiyata Bhakti.
Waktu penelitian pada tanggal 16 sampai dengan 25 Nopember 2016, semester I
Tahun Pelajaran 2016/2017.
1.8 Variabel yang Akan Diteliti
Penelitian ini mengandung dua variabel yaitu:
1.8.1 Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat (y)
1.8.2 Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai
variabel bebas (x)
Variabel STAD sebagai variabel proses karena terkait
dengan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Hasil belajar Matematika
merupakan variabel out put sebagai hasil pembelajaran. Sebagai variabel input
adalah siswa kelas VI dan guru dengan karakteristik siswa cara berfikir
kongkrit dan karakteristik guru kurang optimis dalam mengajar. Untuk memudahkan
pengukuran dari variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) maka peneliti
membuat definisi operasional dari variabel-variabel tersebut.
• Hasil Belajar Matematika
Secara garis besar pembelajaran Matematika harus
mengacu pada standar kompetensi maupun kompetensi dasar Matematika. Standar
kompetensi Matematika merupakan kompetensi Matematika yang dibakukan dan harus
ditunjukkan siswa pada hasil belajarnya dalam pelajaran Matematika.
(Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika Buku 3, 2005: 7)
Dengan demikian hasil belajar Matematika adalah suatu
perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang siswa dalam
interaksinya antara pengalaman dengan lingkungannya berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar Matematika yang telah ditetapkan tentang model
Matematika dari masalah yang berkaitan dengan volume tabung yang berupa nilai
kognitif yang berupa angka.
• Pendekatan Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah
satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen. Contoh
ptk matematika sd kelas 6 pdf Diawali
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
• Rencana Tindakan
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Langkah-langkah dalam tiap
siklus terdiri dari: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan dan observasi,
(3) Refleksi (Reflecting),
• Siklus I
• Perencanaan (Planning)
Yang meliputi: (i) menyusun promes dan silabus, (ii)
menyusun kisi-kisi soal, (iii) menyusun skenario pembelajaran kooperatif (RPP),
(iv) membuat LKS pembelajaran kooperatif tipe STAD, (v) menyiapkan media
pembelajaran, (vi) menyusun soal ulangan harian, (vii) menyiapkan instrumen
observasi.
• Pelaksanaan dan Observasi
Yang meliputi langkah-langkah: (i) membuat kelompok
belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, (ii) melaksanakan KBM dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, (iii) mengerjakan ulangan harian.
Observasi pelaksanaan pembelajaran
dilakukan secara kolaborasi dengan teman sejawat dengan
menggunakan alat-alat monitoring berupa instrumen yang telah direncanakan. Pada
akhir siklus I guru mengadakan wawancara dengan siswa. Validasi hasil dilakukan
dengan triangulasi dari siswa, guru dan teman sejawat.
• Refleksi (Reflecting)
Yang meliputi menganalisa data kuantitatif dan
kualitatif dari hasil observasi dengan instrumen yang telah ada. Hasil
analisa digunakan untuk melihat hasil tindakan baik positif maupun negatif dan
untuk menentukan tindak lanjut siklus berikutnya. Refleksi
dilakukan dengan menggunakan analisis
deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil observasi kondisi awal
dengan hasil observasi pada siklus I.
• Siklus II
• Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini meliputi: (i) identifikasi permasalahan
siklus I dan rencana perbaikan, (ii) menyusun RPP LKS Pembelajaran Kooperatif
tipe STAD, (iii) identifikasi masalah untuk diskusi dilaksanakan sama dengan
siklus I. Namun perlu upaya untuk lebih meningkatkan aktivitas siswa dan
menggali masalah dengan diri siswa maupun dari guru, (iv) menyusun ulangan.
• Pelaksanaan (Acting)
Proses pembelajaran siklus ini sama dengan siklus I
dan merupakan perbaikan dari siklus I dan semua kelemahan-kelemahan yang muncul
selama pelaksanaan siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Peraikan ini
ditujukan untuk menumuhkan aktivitas siswa dalam belajar, pada awal siklus II
siswa masih perlu dijelaskan tentang pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD.
• Pengumpulan Data (Observasi)
Pada tahap ini sama dengan siklus I data yang
dipandang penting seperti data kemajuan hasil belajar dan data aktivitas
belajar yang dipantau lewat lembar observasi kelas, hasil pengamatan siswa dan
hasil pekerjaan siswa.
• Refleksi (Reflecting)
Refleksi pada siklus II ini difokuskan pada pengalaman
yang diperoleh dari siklus I, menilai kembali sasaran perbaikan yang
ditetapkan. Refleksi dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif
komparatif yaitu dengan membandingkan hasil observasi siklus I dengan hasil
oservasi pada siklus II.
2.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik mengumpulkan
data yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes digunakan untuk
mendapatkan data primer berupa hasil belajar Matematika. Soal tes yang
digunakan berbentuk essai. Soal tes berbentuk essai dipilih karena
dapat mencakup semua indikator ketercapaian kompetensi siswa. Selain itu soal
essai dapat diketahui dengan cepat dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh
korektor. Teknik yang kedua dapat diperoleh dari observasi pembelajaran.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah butir soal
tes dan lembar observasi atau pengamatan. Penyusunan butir soal tes dilakukan
oleh peneliti sendiri yang dilengkapi dengan kisi-kisi soal.
2.5 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil jika semua prosedur
pembelajaran dengan STAD dapat dilakukan seluruhnya dengan baik dan
80% siswa memiliki nilai ≥ 6,5 dengan rata-rata nilai ≥ 6,7.
2.6 Analisis Data
Analisis data terdiri atas dua data. Data tes yang
dianalisa yaitu hasil belajar Matematika tentang volume tabung dan masalah yang
berkaitan dengan volume tabung. Data tes kuantitatif tersebut dianalisa dengan
metode analisis deskriptif komparatif. Contoh
ptk sd kelas 6 pdf
Analisis deskriptif komparatif adalah membandingkan
data nilai awal tes dengan data siklus I dan siklus II. Data hasil observasi
merupakan data kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan
membandingkan data hasil observasi antar siklus yang didapat dari observasi
teman sejawat.
D.PENELITIAN
TINDAKAN KELAS MATEMATIKA SD KELAS 6 METODE STAD
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Imron, S.Pd. 2011. KTSP. SDN Wedarijaksa 03
BNSP. 2008. Model Silabus Kelas VI. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Sumarno, Joko. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika tentang Model Matematika.
Salatiga: UKSW
Kurniawan, Nursidik. 2007. Proposal Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). 6 Nopember 2011 http://nhowitzer.multiply.com
Suparjo. 2005. Matematika 6. Tiga Serangkan. Solo:
Pustaka Mandiri Sulastri, S.Pd, M.Pd. 2011. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif.
Pati: UT
Tri Kusumaningrum, Pipit. 2009. Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Matematika tentang Bangun Ruang. Kudus: PTK FKIP
UKSW, 2011. Model Pembelajaran. Salatiga: UKSW
.
2005. Buku 3 Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama
Terima kasih
telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas CONTOH
PTK MATEMATIKA SD- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk
memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan
cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya
dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.