Sabtu, 19 Mei 2018

CONTOH LENGKAP PTK IPA FISIKA SMP DOC

CONTOH LENGKAP PTK IPA FISIKA SMP DOC-Karya Tulis ini membahas apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 8. SMPN . Kajiannya dilator belakangi oleh sulitnya peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan di sekolah yang hanya menggunakan metode ceramah, yang kemudian mengakibatkan malasnya peserta didik Padahal dalam proses belajar mengajar, khususnya fisika, peserta didik dituntut untuk berfikir aktif, kreatif dan kritis. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 8. SMPN .Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di SMPN ………. Sekolah tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian. Datanya diperoleh dengan observasi dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan analisis kualitatif.
Kajian ini menunjukkan bahwa : 1. Model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) merupakan model pembelajaran yang menununtut peserta didik aktif bekerja sama dan saling membantu. Selain itu merupakan model pembelajaran yang sangat menarik karena gabungan dari dua hal, yaitu belajar individu dan kelompok.Dengan model ini, diharapkan peserta didik senang dan antusias selama proses belajar mengajar. Sehingga dapat menjadikan peserta didik berfikir dan bertindak secara mandiri dan kreatif dalam preoses belajar mengajar.
 Dalam model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan anggota 4–5 orang. Selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu maupun kelompok yang memerlukannya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran.
Tahapan langkah dalam penelitian ini disusun dalam dua siklus. Siklus yang pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan diakhiri dengan tes evaluasi. Sedangkan siklus II, pada dasarnya sama dengan siklus I hanya perbedaanya terletak pada perlakuan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik, serta sub materi yang diajarkan.Berdasarkan hasil data dan pembahasan, maka pada akhir PTK ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 8.SMP pada sub materi pokok tekanan.
Hal ini ditunjukan dengan nilai rata–rata pada prasiklus 54,16, meningkat menjadi 67, 25 dengan ketuntasan klasikal 60 % pada siklus I kemudian pada siklus II 84,5 dengan ketuntasan klasikal 97,2 %.Selanjutnya diharapkan penelitian yang telah dilaksanakan ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
 Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel IPA Biologi yang diberi judul “ Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (Tai) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Siswa Kelas 8.SMP…....”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK IPA FISIKA Kelas VIII SMP lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DIEDIT dari BAB 1 – BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 08172834988 dengan Format PESAN PTK 005 SMP).

1.PTK SMP KELAS 8 KIMIA

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Di dalam pendidikan, guru memegang peranan yang sangat penting untuk memajukan pendidikan nasional. Usaha yang tidak pernah ditinggalkan guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen belajar mengajar. Sebagai salah satu komponen pengajaran, model menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Ini berarti, guru memahami benar kedudukan model yaitu sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.PTK KIMIA DOC
Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau SMP (Madrasah Tsanawiyah), fisika merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam dan sebagai dasar untuk mempelajari materi-materi pokok yang lebih tinggi yaitu jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA atau MA (Madrasah Aliyah).
Fisika merupakan salah satu pelajaran yang dikenal sebagai pelajaran yang tidak mudah untuk dipahami dan di ikuti oleh peserta didik. Bahkan sebagian besar peserta didik merasa takut dengan pelajaran fisika, sehingga sulit untuk dapat memahami dan menguasai. Padahal pelajaran fisika diberikan di semua sekolah baik di jenjang dasar maupun menengah. Fisika yang diberikan sekolah diharapkan mempunyai peran yang berarti bagi masa depan, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Banyak peserta didik, khususnya jenjang menengah pertama seperti di SMPN …………. Kelas 8.3 yang menganggap pelajaran fisika sulit dan membosankan. Mereka merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan di sekolah yang hanya menggunakan metode klasikal, yang kemudian mengakibatkan malasnya peserta didik. Padahal dalam proses belajar mengajar, khususnya fisika, peserta didik dituntut untuk berfikir aktif, kreatif dan kritis.contoh ptk kimia smp kelas 8
Berdasarkan observasi awal dan wawancara, permasalahan di atas mengakibatkan :
Kurang aktifnya peserta didik dalam memanfaatkan pembelajaran yang
ditunjukan oleh :
  1. Peserta didik kurang bisa memanfaatkan kesempatan untuk bertanya tentang materi pelajaran.
  2. Peserta didik hanya mau menjawab pertanyaan guru bila ditunjuk, itupun tidak semua peserta didik.
  1. Peserta didik kurang memperhatikan keterangan dari guru.
  2. Peserta didik sibuk berdiskusi sendiri.
  3. Hasil belajar peserta didik masih rendah, hal ini terlihat pada nilai rata-rata mata pelajaran fisika di kelas 8.3 tahun lalu, yaitu 54,16 dan presentase ketuntasan belajar = 38,8 %. Hasil ini masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah yaitu sebesar 61.
Di antara materi yang sulit dipahami oleh peserta didik adalah pada materi pokok tekanan. Untuk itu, model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization yang menuntut peserta didik aktif bekerjasama dan saling membantu antar anggota kelompok serta adanya penghargaan atau nilai dari guru sebagai Assisted membuat peserta didik lebih termotivasi guna meningkatkan hasil belajarnya.
Selain itu, Team Assisted Individualization (TAI) merupakan model pembelajaran yang sangat menarik karena gabungan dari 2 hal, yaitu belajar individu dan kelompok. Dengan model ini, diharapkan peserta didik senang dan antusias selama proses pembelajaran. Selain itu, TAI merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan baik untuk permulaan bagi guru yang menggunakan pendekatan kooperatif.download ptk kelas 8 smp
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud meneliti kajian tersebut sehingga pembelajaran yang berlangsung di SMPN ……………………dapat menjadikan peserta didik berfikir dan bertindak secara mandiri dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, peneliti mengadakan penelitian tentang “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada materi pokok tekanan peserta didikkelas 8.3 Semester II SMPN ………….

2.DOWNLOAD CONTOH PTK IPA BIOLOGI SMP MTS DOC – CONTOH …

  1. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi oleh peserta didik dan guru fisika di SMPN 2 Babelan Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, yaitu :
  1. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika khususnya pada materi pokok tekanan.
  2. Lemahnya guru dalam menerapkan model pembelajaran di kelas.
  3. Rendahnya aktivitas belajar peserta didik kelas 8.3 SMPN 2 Babelan Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Ajaran 2015/2016 dalam mata pelajaran fisika.
  4. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi di atas, pembatasan masalahnya adalah tepat atau tidaknya model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas 8.3 SMPN 2 Babelan Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi khususnya pada materi pokok tekanan setelah diterapkan model pembelajaran TAI.
  1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang terkait dengan penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMPN 2 Babelan Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Kelas 8.3 Semester II Tahun Ajaran 2015/2016.
  1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada pokok bahasa tekanan.
  1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
  1. Bagi penulis
  2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
  3. Memberikan pengalaman penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam proses belajar mengajar khususnya pada materi pokok tekanan.
  4. Bagi guru
Dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan dalam proses belajar mengajar terhadap peserta didik sehingga lebih baik dari sebelumnya.
  1. Bagi peserta didik
  2. Menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
  3. Menumbuhkan kebiasaan bekerjasama dengan teman dalam kelompoknya.
  4. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.
  5. Bagi sekolah
Hasil penelitian akan memberikan sumbangan yang baik bagi madrasah itu sendiri dalam rangka penerapan model pembelajaran.
  1. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas dan menghindari adanya kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul di atas, maka penulis memberikan pembatasan dari masing-masing istilah sebagai berikut :
  1. Penggunaan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, penggunaan adalah proses, perbuatan, cara menggunakan sesuatu.
  1. Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Merupakan pembelajaran dengan menggunakan tim belajar 4 anggota berkemampuan campur dan pemberian sertifikat untuk tim bekerja tinggi, Team Assisted Individualization (TAI) yaitu peserta didik di tes menurut levelnya, lalu di beri bantuan sesuai dengan levelnya dan di bantu yang lain.
  1. Meningkatkan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, meningkatkan adalah suatu proses, cara atau perbuatan menambah hasil (usaha, kegiatan dan sebagainya).
Meningkatkan adalah usaha menjadikan lebih sesuai dengan kondisi-kondisi yang dapat di ciptakan atau di usahakan, kriterianya bersifat normatif yaitu hasil analisis dengan kondisi sebelumnya, yang dimaksud meningkatkan studi hasil di sini adalah melalui pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).contoh ptk ipa smp kurikulum 2013
  1. Hasil belajar
Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh peserta didikakibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa, makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai.
  1. Siswa
Peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah SMPN 2 Babelan Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Kelas 8.3 yang menjadi obyek penelitian.
  1. Tekanan
Tekanan adalah materi yang terdapt pada kelas 8.3 semester genap, yakni besarnya gaya yang bekerja pada luas permukaan bidang. 5 ptk smp kimia doc
Tekanan dapat dibagi menjadi tiga sub pokok bahasan yaitu tekanan pada zat cair, tekanan pada zat padat, tekanan udara. Misalnya suatu gaya bekerja pada permukaan seluas A, maka tekanan pada permukaan tersebut adalah :
P = F/A
= Tekanan ()
= Gaya tekan (N)
= Luas bidang tekan (m2)
Karena massa jenis raksa 13.6 g/cm3 = 13600 kg/m3. Tekanan raksa yang tingginya 76 cmHg dapat dihitung dengan menggunakan hukum tekanan hidrostatik sebagai berikut :
P1 atmosfer = 13600 kg/m3 . 9,8 N/kg . 0,76 m
= 101 292,8 N/m2
Apabila dibulatkan, tekanan 1 atm = 101 300 N/m2
= 1,013. 105 N/m2
Karena 1 N/m2 = 1 Pascal, maka tekanan 1 atm = 1,01 3×1 05
Pascal = 1,013 x 105 Pa. Satuan tekanan udara dapat pula dinyatakan dalam bar (berasal dari kata barometer. 1 bar setara dengan 100 000 Pa, maka 1 atm = 101 300 pa = 1 012 mbar5.

3.CONTOH PTK KIMIA SMP

BAB II
DESKRIPSI TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

  1. Landasan Teori
  2. Belajar dan Pembelajaran
  3. Pengertian belajar
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.contoh ptk ipa smp kurikulum 2013
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Sehingga belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Jadi, pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku peserta didik yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh Witting, yaitu :laporan ptk ipa smp lengkap
  • Tahap equistiion, yaitu tahapan perolehan informasi
  • Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi.
  • Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya. Karena itu, sudah tentu setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, perabahan dan perkembangan tidak termasuk perabahan dalam pengertian belajar.
Slameto memberikan ciri-ciri tentang perabahan tingkah laku yang terjadi dalam belajar sebagai berikut :
  • Terjadi secara sadar
  • Bersifat kontinyu dan fungsional
  • Bersifat positif dan aktif
  • Bukan bersifat sementara
  • Bertujuan dan terarah
  • Mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Dengan demikian, belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang lalu.contoh ptk ipa smp download
  1. Teori-teori belajar
Untuk lebih memperjelas pengertian tentang belajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi, berikut ini akan dikemukakan beberapa teori belajar yang merupakan hasil penyelidikan para ahli psikologi sesuai dengan psikologinya masing masing.
1) Teori Gestalt
Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, dimana dikemukakan bahwa. Hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar, yaitu :
  • Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur‑
unsurnya.
  • Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.
Jadi, dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulang hal-hal yang haras dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan insight adalah:ptk ipa smp kelas 8
  • Insight tergantung dan kemampuan dasar
  • Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan
  • Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian
rupa, sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.
  • Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari
langit
  • Belajar dengan Insight dapat diulangi
  • Insight sekali didapat bisa digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
Menurut para ahli psikologi Gestalt, manusia itu bukanlah sekedar makhluk reaksi yang berbuat atau beraksi jika ada perangsang yang mempengaruhinya. Manusia itu adalah individu yang merupakan kebulatan jasmam dan rohani. Sebagai individu; manusia bereaksi atau berinteraksi dengan dunia luar dengan kepribadiannya dan dengan caranya yang unik.
Tidak ada dua orang yang mempunyai pengalaman yang benar-benar sama atau identik terhadap realita yang sama. Sebagai pribadi, manusia tidak secara langsung bereaksi kepada suatu perangsang dan tidak pula reaksinya itu dilakukan secara berlebihan, reaksi manusia terhadap dunia luar tergantung kepada bagaimana ia menerima stimuli dan bagaimana motif-motif yang ada padanya. Manusia yang mempunyai kebebasan, ia bebas memilih cara bagaimana ia berinteraksi.
Prinsip belajar menurut teori Gestalt antara lain adalah :
  1. Belajar berdasarkan keseluruhan
Mata pelajaran yang bulat lebih mudah dimengerti daripada bagian-bagiannya.
  1. Belajar adalah suatu proses perkembangan
Kesediaan mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah, tetapi juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman.
  1. Siswa sebagai organisme keseluruhan
Siswa belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya. Dalam pengajaran modern guru di samping mengajar, juga mendidik untuk membentuk pribadi siswa
  1. Terjadi transfer
Apabila dalam suatu kemampuan telah disukai, maka dapat dipindahkan untuk kemampuan yang lain.
  1. Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar itu baru timbul bila seseorang menemui suatu pengalaman. Dalam menghadapi itu ia akan menggunakan segala pengalaman yang telah dimiliki. Siswa mengadakan analisis reorganisasi pengalamannya.
  1. Belajar harus dengan insight
Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut-paut dan hubungan- hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem.
  1. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat keinginan dan tujuan siswa
Siswa diajak membicarakan tentang proyek atau unit agar mengetahui yang akan dicapai dan yakin akan manfaatnya.
  1. Belajar berlangsung terus-menerus
Siswa memperoleh pengetahuan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah, karena itu sekolah harus bekerja sama dengan orang tua di rumah dan masyarakat, agar semua turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar menurut Gestalt adalah proses perubahan pengetahuan seseorang dengan lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman yang lalu.

4.DOWNLOAD CONTOH PTK KIMIA SMP LENGKAP TERBARU DOC …

2) Teori belajar menurut J. Bruner
Menurut Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang, tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi demikian rupa, sehingga siswa dapat lebih banyak dan mudah. Sebab itu Burner berpendapat, alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pencaharian tertentu. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dan tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan.ptk ipa smp kurikulum 2013 doc.
Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, yakni lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan­penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula. Dalam lingkungan banyak hal yang dapat dipelajari siswa, dimana dapat digolongkan menjadi :
  1. Enact if : Seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului dengan bermacam-macam ketrampilan motorik.
  2. Iconic : Seperti mengenal jalan yang menuju ke pasar, mengingat dimana bukunya yang penting diletakkan.
  3. Symbolic : Seperti menggunakan kata-kata menggunakan formula.
Dalam belajar, guru perlu memperhatikan 4 hal sebagai berikut :
  1. Mengusahakan agar setiap siswa berpartisipasi aktif, minatnya perlu ditingkatkan, kemudian perlu dibimbing untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Menganalisis struktur materi yang akan diajarkan dan juga perlu disajikan secara sederhana sehingga mudah dimengerti siswa.
  3. Menganalisis squence, guru mengajar berarti membimbing siswa melalui uratan pertanyaan-pertanyaan dari suatu masalah, sehingga siswa memperoleh pengertian dan dapat menstransfer apa yang sedang dipelajari.
  4. Memberi reinforcement dan umpan balik (feed back), penguatan yang optimal terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa ia menemukan jawabannya.
  • Teori belajar dari Piaget
Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut :
  1. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil namun mempunyai cara yang khas untuk menyatakan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. Karenanya memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar
  2. Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
  3. Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain selalu sama pada setiap anak.
  4. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu kemasakan, pengalaman, interaksi sosial, equilibration atau proses dari yang ketiga tersebut bersama-sama dan memperbaiki struktur mental.
  5. Ada tiga tahap perkembangan, yaitu berfikir secara intuitif, beroperasi secara konkret dan beroperasi secara formal. Perlu diketahui pula bahwa perkembangan intelektual terjadi proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan sebagainya.
Dengan demikian, tahapan perkembangan proses belajar pada anak meliputi masa vital, masa estetik, masa intelektual, dan masa remaja.ptk ipa smp Kelas 8 doc
  • Teori dari R. Gagne
Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi. Pertama, belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Kedua, belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.ptk ipa smp doc

5.CONTOH PTK IPA FISIKA SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS …

BAB III
METODE PENELITIAN

  1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek pelaku tindakan adalah peneliti berkolaborasi dengan guru fisika yang lain yaitu ……………………. Sedangkan objek penerima tindakan adalah peserta didik 8.3 SMPN ………………………………………..
  1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei s.d. 24 Mei 2016 di kelas 8.3 SMPN ………………………….
  1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran.
Salah satu ciri khas penelitian tindakan kelas (PTK) adalah adanya kolaborasi (kerjasaama) antara praktisi dan penelitian daalam pemahaman, kesimpulan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action). Dalam pelaksanaan di kelas maka kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting. Melalui kerjasama, mereka secara bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan peserta didik di sekolah. Oleh karena itu peneliti memerlukan kolaborator yang dapat memberikan masukan-masukan demi tercapainya tujuan penelitian. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru fisika SMPN …………….. yaitu ……………
Tahapan langkah dalam penelitian ini disusun dalam beberapa siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus sebagai berikut:
  1. Pra siklus
Kegiatan pra siklus ini merupakan kegiatan dimana belum adanya tindakan pada pembelajaran, yakni pada pembelajaran materi tekanan tahun lalu dan materi sebelumnya. Dalam pelaksanaaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat hasil belajar dari peserta didik. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siklus I dan siklus II.
  1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan diakhiri dengan tes evaluasi.
  1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap pertama dalam penelitian ini, di mana peneliti bersama guru (kolaborator) mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang meliputi:
  • Menyusun silabus dan RPP
  • Menyusun LKS dan tes evaluasi
  1. Tindakan
Tindakan merupakan tahapan pelaksanaan dari semua yang telah dibuat pada tahap perencanaan, yakni dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) pada sub materi pokok tekanan sebagai berikut :
  • Guru membuka pelajaraan dengan salam
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi, dengan memberi pertanyaan seputar materi tekanan misalnya “Pernakah kalian perhatikan bahwa benda dalam air terasa lebih ringan ? “.
  • Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai eksplorasi
  • Peserta didik dibagi menjadi kelompok masing-masing 5 oraang
  • Peserta didik diberi lembar kerja siswa (LKS) yang berisi
panduan kegiatan untuk pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan
  • Guru berkeliling memberikan bimbingan kepada kelompok maupun individu yang membutuhkan
  • Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan
  • Secara acak guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikaan hasil diskusinya di depan kelas
  • Guru membuat rangkuman atau kesimpulan hasil diskusi serta memberikan penjelasan secara menyeluruh mengenai materi
  • Guru memberi tugas rumah kepada peserta didik
  • Guru membubarkan kelompok dan peserta didik kembali ke tempat duduk masing-masing
  1. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan di dalam kelas oleh peneliti untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh kolabolator saat pembelajaran berlangsung.
  1. Refleksi
Refleksi merupakan analisis dan evalusi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), yakni dengan :
  • Menganalisis hasil pengamatan siklus I untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus II.
  • Mendiskusikan dengan guru tentang hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan penelitian selanjutnya dalam siklus II.
  1. Siklus II
  2. Perencaanaan
Perencanaan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan Siklus I yakni peneliti mempersiapkan haal-hal yaang diperlukan dalam proses pembelajaran seperti menyusun instrumen penelitian berupa silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS) dan evaluasi berupa soal.
  1. Tindakan
Tindakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I yakni tahapan pelaksanaan dari semua persiapan yang telah dibuat pada tahap perencanaan pada siklus ptk ipa smp doc sebelumnya. Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan sub materi pokok tekanan dijelaskaan sebagai berikut :
  • Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Guru meyampaikan apersepsi dan motivasi, dengan memberi pertanyaan seputar materi yang disampaikan
  • Guru menyampaikan materi tekanan dengan menghubungkan fenomena-fenomena daalam kehidupan sehari-hari
  • Guru mendemonstrasikan menggunakan alat peraga konsep benda terapung, melayang dan tenggelam
  • Peserta didik diberi kesempaatan untuk bertanya
  • Guru memberikan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang baru disampaikan
  • Guru membagi kelompok dengan anggota masing-masing 5 orang secara heterogen
  • Guru memberikan lembar kegiatan siswa dan bantuan kepada peserta didik yang membutuhkan
  • Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
  • Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
  • Guru memberikan rangkuman atau kesimpulan hasil diskusi
  • Guru memeinta peserta didik kembali ke tempat duduk masing­masing
  • Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam penutup.

6.PTK Bahan Kimia Dirumah SMP/MTs Kelas VII – PTK KIMIA SMP/MTs

BAB V
PENUTUP

  1. Simpulan
Berdasarkan hasil data dan pembahasan, maka pada akhir skripsi ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 8.3 SMPN 2 Babelan pada sub materi pokok tekanan. Hal ini ditunjukan dengan nilai rata–rata pada prasiklus 54,16, meningkat menjadi 67, 25 dengan ketuntasan klasikal 60 % dan pada siklus II 84,5 dengan ketuntasan klasikal 97,2 %.
  1. Saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas 8.3 SMPN …………., maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :
  1. Diharapkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi guru terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran terhadap peserta didik.
  2. Berdasarkan hasil penelitian ini di ketahui bahwa pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, oleh karena itu sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran fisika guru SMPN …………. disarankan menggunakan model pembelajaran tipe TAI sebagai fariasi dalam pembelajaran.
  3. Guru diharapkan terus memberikan motifasi dan juga memberi penghargaan kepada peserta didik yang mampu menjawab dengan benar atau aktif dalam pembelajaran, penghargaan tersebut bisa berupa hadiah, kata–kata sanjungan atau pujian yang membangun semangat peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
 Abdul Aziz. Sholeh, dkk, Attarbiyah Waturruq Al-Tadris, Makkah : Darul Ma’arif, 1, t.th
Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2007
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2003
Giancoli. Douglas C, Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga, 2001, Edisi. V
Hadi, Amirul, dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005
Humaizar dkk, Dunia Fisika I untuk SMP Kelas VII, Jakarta : Erlangga, 2005 Jihad. Asep, dkk, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Presindo, 2009 Kandar, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang : IKIP PGRI,2007
Lie. Anita, Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta : Grasindo, 2004, Cet. 5
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Nasution. S, Kurikulum dan Pen gajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 1999, Cet.3
Purwaningsih, “Implementasi Pembelajaran kooperatif dengan metode Team Assisted Individualization (TAI) dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika pada pokok bahasan zat dan perubahannya peserta didikkelas VII SMP Negeri 1 Tawangharjo Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi Program Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang, 2008.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009
Purwanto. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosda Karya , 1999
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas CONTOH PROPOSAL PTK IPA FISIKA SMP DOC ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.