Jumat, 01 Juni 2018

DOWNLOAD TERBARU PTK BAHASA INGGRIS SMP KELAS IX

DOWNLOAD TERBARU PTK BAHASA INGGRIS SMP KELAS IX-Latar belakang masalah penelitian ini adalah kemampuan dan keterampilan menulis setiap indivudu tidaklah sama, demikian juga yang terjadi pada setiap peserta didik. Ini disebabkan karena minat dan kemauan peserta didik untuk menulis rendah. Download ptk bahasa inggris smp pdf Mereka menghadapi suatu permasalahan yang berat, setiap ada tugas menulis suatu teks tertentu hasilnya jauh dari yang penulis harapkan. Penggunakan metode reseptif produktif diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis karena, metode ini merupakan perpaduan dua keterampilan berbahasa yaitu membaca dan menulis.Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah peningkatan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat dapat dilakukan melalui pendekatan reseptif produktif bagi siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... pada semester I tahun pelajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau (classroom action research). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak 27 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik observasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, membandingkan dan grafik/diagram.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pendekatan metode reseptif produktif dapat meningkatkan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat bagi siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan hasil sangat baik. Contoh ptk bahasa inggris smp lengkap 
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah pertama kepada siswa penerapan model pembelajaran pendekatan metode reseptif produktif dapat meningkatkan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat, kedua kepada sekolah dapat memotivasi dan memfasilitasi guru untuk menggunakan berbagai jenis pendekatan pembelajaran, untuk mengatasi masalah kesulitan belajar siswa, ketiga kepada guru mampu mendorong siswa untuk belajar aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam mengikuti pembelajaran bahada Inggris, sehingga belajar bahasa Inggris menjadi menyenangkan, dan keempat kepada guru lebih kreatif dalam menggunakan pendekatan belajar dalam proses pembelajarannya.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas BAHASA INGGRIS SMP yang diberi judul “UPAYA PENINGKATAN WRITING SKILL DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI PENDEKATAN RESEPTIF PRODUKTIF BAGI SISWA KELAS IX.1 SMPN 3 ... KECAMATAN ...  KABUPATEN ... SEMESTER I TAHUN 2015/2016". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BAHASA INGGRIS SMP KELAS IX lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK SMP 030).

A.CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMP WRITING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk membangun hubungan, persahabatan, tukar pendapat, mempengaruhi dan bekerja sama dengan orang lain, dalam suatu komunitas untuk mencapai tujuan. Brown (1987) dalam Tarigan (1986:6) mengatakan …. states that people often share opinion with each other and sometimes they do this in order to persuade someone to do something or to get someone agree with them. Melihat begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan sosial bermasyarakat menunjukkan bahwa interaksi sosial di masyarakat menuntut pem aham an bahasa sebagai alat komunikasi. Belajar bahasa bertujuan agar seseorang mampu berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa sebagai sarana untuk sali ng berkom unikasi, sali ng berbagi pengalam an, sali ng belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Sejalan dengan tuntutan di era globalisasi dan informasi abad 21 ini, peningkatan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun lewat bahasa tulis mutlak diperlukan.
Kemampuan dan keterampilan menulis setiap indivudu tidaklah sama, demikian juga yang terjadi pada setiap peserta didik. Dari hasil observasi awal, dan realitas di kelas membuktikan bahwa peserta didik menghadapi berbagai kendala untuk mewujudkan tulisan yang baik. Menurut prediksi peneliti, sejumlah kendala tersebut secara umum disebabkan karena minat dan kemauan peserta didik untuk menulis rendah. Mereka seolah-olah menghadapi suatu permasalahan yang berat. Buktinya, setiap ada tugas menulis suatu teks tertentu hasilnya jauh dari yang penulis harapkan.
Kondisi seperti di atas dialami hampir di semua peserta didik. Temuan itu juga didapatkan pada kelas IX.1 yang rata-rata dari hasil tes menulis teks deskripif dalam tugas mengarang, hasilnya jauh di bawah KKM. Download ptk bahasa inggris smp doc Bahkan rata-rata dari hasil penilaian kegiatan menulis dalam bentuk apapun diperoleh hasil 85% peserta didik belum memiliki kemampuan menulis dengan baik, sehingga mereka mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditetapkan. Melihat realitas seperti itu, setiap bentuk permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan menulis dikaji dan dicermati agar peserta didik memiliki pemahaman teoretis dan penerapan praktis tentang cara menulis teks dengan baik.
Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa tersebut adalah mendengarkan atau menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan (Tarigan, 1986:1). Keterampilan menyimak dan membaca disebut sebagai keterampilan berbahasa yang aktif reseptif, sedangkan keterampilan menulis dan berbicara disebut keteram pi lan berbahasa yang aktif produktif.
Keterampilan menulis adalah menuangkan pikiran dan perasaan melalui tulisan, mempergunakan bahasa sebagai medianya. Hasil keterampilan menulis adalah untuk dibaca oleh orang lain. Agar tulisan itu mudah dibaca dan dipahami, maka tulisan tersebut haruslah menggunakan bahasa yang jelas. Oleh karena itu, keterampilan menulis membutuhkan keseriusan dan kesungguhan dalam hal pem belajarannya. Tingkat keberhasilan pem belajaran m enulis berkaitan dengan tingkat kemampuan pengajar, respon maupun tingkat penerimaan pengetahuan oleh peserta didik, metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran, serta media atau alat yang digunakan dalam pembelajaran. Semua komponen tersebut saling berkaitan dan membutuhkan perhatian yang khusus. Untuk itu perlu adanya bentuk dan desain pembelajaran di kelas yang variatif dan inovatif melalui berbagai pendekatan, cara dan strategi yang sesuai.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Inggris kelas IX.1 SMP/MTs untuk aspek menulis salah satunya adalah ”mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita, dan surat”, dengan kompetensi dasar ”menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara membuat sesuatu.
Pencapaian standar kompetensi yang demikian, siswa bukan hanya dituntut untuk mengetahui mengenai teori–teori menulis petunjuk, tetapi juga dituntut agar mampu mengungkapkan/menuangkan ide, gagasan, pendapat dan perasaannya ke dalam sebuah bahasa tulis.
Pembelajaran menulis khususnya menulis kalimat petunjuk penggunaan suatua alat yang dilakukan oleh guru dirasa kurang menarik. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam membelajarkan menulis petunjukn. Padahal dalam belajar menulis, latihan menulis adalah kunci pokok dalam keberhasilan pembelajaran. Dengan banyak memberikan latihan serta penggunaan metode yang tepat siswa akan terangsang untuk tekun belajar menulis dan pada akhirnya dapat membuat tulisan yang menarik.
Pembelajaran menulis petunjuk dalam penelitian ini menggunakan metode reseptif produktif. Metode ini merupakan perpaduan dua keterampilan berbahasa yaitu membaca dan menulis. Kegiatan awal yang dilakukan adalah membaca. Keterampilan membaca termasuk dalam ketrampilan berbahasa reseptif, sedangkan keterampilan menulis termasuk dalam keterampilan produktif. Kegiatan awal ini dimaksudkan agar siswa memperoleh ide atau gagasan yang sebanyak–banyaknya, agar siswa terasa mudah dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam sebuah cerita/pengalaman. Kegiatan selanjutnya adalah menuangkan ide yang didapat setelah membaca beberapa buah petunjuk dan siswa siap untuk membuat tulisan petunjuk untuk melakukan sesuatu. Aspek yang diperhatikan dalam hal ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam menyusun kalimat petunjuk. Kegitan ini dilakukan secara berkelanjutan, agar siswa benar–benar terampil dalam membuat kalimat petunjuk melakukan sesuatu (Suyatno, 2004:12).
Penggunaan metode reseptif produktif menekankan pada penggunaan media contoh–contoh petunjuk. Kegiatan ini pada mulanya bertujuan untuk memperbanyak pengalaman dan pengetahuan siswa mengenai penulisan kalimat petunjuk yang berlainan tema. Kemudian dengan bimbingan pengajar, siswa berlatih menuangkan ide dan gagasan ke dalam sebuah kalimat petunjuk yang lain. Pada awalnya, siswa dapat mencontoh sedikit banyak mengenai kalimat petunjuk melakuakan sesuatu yang dibacanya, misalnya pokok permasalahan, urutan kalimat, dan kemungkina urutan yang benar. Contoh ptk bahasa inggris smp baru Namun, pada akhirnya siswa di haruskan mampu menuangkan ide kreatifnya menyusun kalimat petunjuk ke dalam sebuah topik atau kegiatan menyusun kalimat petunjuk yang paling baik.

Model pembelajaran merupakan suatu bagian yang integral dari proses pendidikan di sekolah. Sementara guru sebagai pengelola kelas mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Aktifitas dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi serta dalam pemilihan model yang tepat merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan menyampaikan pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik, seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran. Stategi pembelajaran adalah perencanaan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tecapai (Suyatno, 2004:20). Di dalam strategi pembelajaran tersebut meliputi metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mendorong siswa lebih kreatif dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Proses pembelajaran hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan aktifitas berupa pekerjaan yang harus diselesaikan atau masalah¬masalah yang harus dipecahkan atas dasar kemampuan siswa sendiri. Agar siswa dapat melakukan aktifitas dan bekerja sendiri, maka siswa diberikan tugas individu di samping tugas kelompok. Hal ini ditujukan untuk membimbing siswa kearah berdiri sendiri atas tanggung jawab sendiri, penuh inisiatif, kreatif, dan berpikir kritis, serta bertanggung jawab.

Pemilihan subjek dan objek penelitian di SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... didasarkan pada kedekatan tempat penelitian. Peneliti adalah guru yang bertugas di SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten .... Sebagai guru setempat, maka penelitian menjadi sangat efektif dikerjakan dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan. Pada sisi lain hasil penelitian tersebut dapat digunakan pengalaman pengembangan profesi bagi guru yang bersangkutan maupun teman sejawat, sekaligus upaya peningkatan keterampilan menulis sebagai bagian dari peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Lebih dari 85% siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 kesulitan dalam mengorganisasikan ide/gagasan untuk menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat berdasarkan ejaan dan kaidah penulisan yang benar.
2. Lebih dari 85% siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 apakah berhasil menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat berdasarkan ejaan dan kaidah penulisan yang benar melalui pendekatan metode reseptif produktif. Contoh ptk bahasa inggris smp kelas 9 pdf 
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “apakah peningkatan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat dapat dilakukan melalui pendekatan metode reseptif produktif bagi siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan urutan kegiatan berdasarkan ejaan dan kaidah penulisan yang benar.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif bagi siswa kelas IX.1 SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan penelitian ini dapat dilihat dari manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis.
1. Manfaat Secara Teoretis
Manfaat penelitian secara teoretis sebagai berikut.
a. Menyumbangkan pandangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang meningkatkan keteram pilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif bagi siswa sekolah dasar.
b. Bahan pembanding atau referensi untuk penelitian sejenis, sehingga hasil yang diperoleh makin akurat khususnya pada peningkatan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif bagi siswa sekolah dasar.
2. Manfaat Secara Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan memiliki manfaat kepada, siswa, guru, dan sekolah. Manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut.
a. Manfaat Praktis bagi Siswa
1) Meningkatkan motivasi dan disiplin dalam belajar menulis.
2) Meningkatkan hasil-hasil belajar akademik keterampilan menulis siswa.
3) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis.
4) Memunculkan keberanian siswa untuk mengungkapkan ide, pendapat, dan gagasan setiap saat untuk melakukan kegiatan menulis dan mencoba.
5) Anak lebih aktif, dan kreatif mengikuti pembelajaran menulis.
b. Manfaat Praktis bagi Guru
1) Menambah variasi model pembelajaran.
2) Meningkatkan profesionalisme.
3) Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesi guru. Download ptk bahasa inggris smp pdf 
4) Memperbarui pendekatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Inggris, dalam upaya membimbing anak agar berpikir logis dan sistematis.
c. Manfaat Praktis bagi Sekolah
Bahan pembanding atau referensi untuk penelitian sejenis, sehingga hasil yang diperoleh makin akurat khususnya pada peningkatan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif dengan menggunakan contoh-contoh petunjuk pemakaian.

B.CONTOH PTK BAHASA INGGRIS KELAS IX SMP

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis
Menulis adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang, apapun bentuknya. Mendengar kata menulis tidak banyak yang menyukai bahwa kegiatan itu menyenangkan, bahkan kegiatan menulis seolah-olah menjadi hantu bagi yang mendengar. Hampir di semua jenjang pendidikan kegiatan menulis, menjadikan kegiatan yang sangat menyulitkan dari mata pelajaran bahasa Inggris. Beberapa pengamatan ditemukan bahwa dari beberapa guru bahasa Inggris umumnya mereka mengatakan, menulis atau mengarang adalah aspek pengajaran bahasa yang paling tidak disukai untuk mempelajari dan mengajarkannya.
Menulis dirasakan sebagai aktivitas yang membosankan. Ada dua faktor yang menjadi penyebab pembelajaran menulis jadi terhambat. Hasil survai dari 10 guru mata pelajaran Bahasa Inggris tingkat SMP/MTs di Kabupaten Aceh Besar, membuktikan bahwa dua faktor penghabmat itu adalah pertama, bagi guru ada keengganan dalam memberikan pembelajaran menulis karena, (1) mengalami kesukaran dan malas dalam pemeriksaannya, sebab butuh waktu lama, (2) keterampilan dan kemampuan guru dalam tulis-menulis masih kurang atau belum memadai, (3) keterbatasan guru dan ketidakmampuan guru mencari bahan pembelajaran menulis, (4) guru memiliki kecenderungan memberikan materi yang sudah ada dalam buku paket atau LKS (lembar Kerja Siswa). Kedua bagi siswa, karena sudah terbiasa dengan materi yang sudah ada dalam buku paket dan LKS, sehingga bila ditugasi menulis, anak-anak cenderung tidak terkontrol dalam mengungkapkan ide, gagasan, pendapat, dan perasaannya ke dalam tulisan/karangan, dengan alasan tidak diperiksa oleh guru (Jurnal Morfema, tahun
4, nomor 6, April 2004:12–20). Tulisan tersebut menegaskan bahwa hal seperti tersebut di atas dianggap sudah membudaya.

Guru sebagai pemegang peran fasilitator dalam proses pembelajaran, setidaknya menyiapkan diri untuk mengubah pendapat tentang kesulitan menulis atau mengarang bagi siswa atau bahkan bagi guru itu sendiri. Nuryanto (1997:25) menyampaikan temuannya bahwa banyak guru yang enggan atau malas melakukan kegiatan tulis-menulis, baik di dalam kelas mapun di luar kelas.
Dari jawaban responden yang dikumpulkan diberikan simpulan bahwa responden menjawab sumberbahan menulis masih kurang. Fakta tersebut menyadarkan kepada guru bahwa ternyata menulis itu tidak mudah. Contoh ptk bahasa inggris smp baru Di sekolah yang sangat berkepentingan untuk mengajarkan menulis adalah guru. Guru seharusnya memiliki sejumalah kesiapan untuk mengajarkan menulis. Kesiapan itu berupa kemampuan dan keterampilan menulis yang dibangun dari mengorganisasikan ide-ide, pendapat, ataupun gagasan dengan baik dalam bentuk berbagai macam metode. Metode atau cara bermuara untuk mengajak siswa gemar menulis dan senang menulis.
Keterampilan berarti menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tepat. Seseorang dikatakan terampil apabila orang tersebut mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar. Secara sederhana pengertian menulis adalah memberikan pesan dan berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Menulis adalah aktivitas komunikasi bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Menulis juga dapat difinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Tekanan utama dalam pengertian ini adalah pada kegiatan terpenuhnya proses komunikasi dalam bentuk tertulis atau komunikasi melalui tulisan atau bahasa tulis. Menulis sebagai suatu cara berkomunikasi, yaitu suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain. Wiyanto (2006:2) mengatakan mengatakan bahwa menulis adalah mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Tulisan dibuat untuk dibaca orang lain agar gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.

Menurut Suparno dan Yunus (2006:1) menulis didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu, yang merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Pengertian menulis itu lebih menekankan pada kemahiran dalam menuangkan ide, gagasan, pendapat, isi hati, dan perasaan secara runtut yang bermediakan bahasa tulis. Kegiatan tersebut di perlukan dalam usaha agar orang lain merasa perlu mengetahui dan menikmati tujuan utama penuangan ide, gagasan, pendapat, isi hati atau perasaan penulis. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat. Empat unsur tersebut penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Keterampilan menulis memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa karena sebagian besar tugas dapat dilaksanakan dengan baik jika disertai keterampilan menulis yang memadai. Keterampilan menulis sangat diperlukan oleh siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar yang bersifat tertulis. Keterampilan menulis siswa tidak mungkin dapat dikuasai tanpa menguasai keterampilan berbahasa lain. Untuk mewujudkan itu dibutuhkan pembelajaran terintegrasi dari empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Download ptk bahasa inggris smp pdf  Dengan menguasai keterampilan berbahasa diharapkan dapat membuahkan hasil tulisan yang baik berbobot, dan bermanfaat sehingga dapat merangsang atau mendorong pembaca untuk mendalami lebih jauh tulisan yang dibuat penulis.

Graves (dalam Suparno dan Yunus, 2006:2) mengatakan bahwa seseorang enggan menulis karena tidak tujuan menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana menulis. Ketidaksukaan tidak lepas dari lingkungan keluarga dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat menulis.
Lingkungan dapat mempengaruhi keterampilan menulis siswa. Lingkungan tersebut meliputi, lingkungan dalam rumah tangga atau lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan masyarakat termasuk di dalamnya lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sekolah. Siswa yang hidup di dalam keluarga yang gemar menulis atau sering menulis, setidaknya siswa menjadi tertarik dengan kebiasaan keluarganya untuk berlatih menulis. Penyediaan fasilitas yang memadahi di dalam keluarga untuk mendukung kegiatan menulis memiliki peran yang cukup baik untuk mendorong siswa berlatih dan membangkitkan kegemaran menulis.

Lingkungan tempat tinggal siswa juga memiliki peran besar dalam membantu memotivasi kegiatan menulis siswa. Lingkungan yang sangat diharapkan dalam membantu memotivasi siswa untuk gemar menulis, adalah lingkungan siswa yang bisa menghargai hasil tulisan dengan gemar membaca hasil tulisan siswa. Satu-satunya lingkungan tempat tinggal dan lingkungan masyarakat yang di dalamnya termasuk lingkungan sekolah, yang paling diharapkan dan berperan besar untuk membangkitkan motivasi siswa menulis adalah lingkungan sekolah. Sekolah dapat menyediakan dan menyiapkan semua fasilitas untuk menampung kegiatan menulis siswa. Fasilitas itu misalnya, penyediaan buku-buku referensi yang cukup memadai, diterbitkanya majalah sekolah secara berkala, menyiapkan fasilitas yang presentatif untuk majalah dinding sekolah dan majalah didnding kelas, serta pemberian penghargaan secara berjenjang tentang prestasi menulis melalui kegiatan lomba sekolah, dan atau lomba-lomba di tingkat yang lebih tinggi.

Menulis merupakan aktifitas untuk menuangkan ide, gagasan, keinginan yang ada dipikiran, pendapat dan pengalaman, sampai dengan penemuan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, ke dalam bentuk bahasa tulis, yang runtut, jelas, enak dibaca, ekspresif, dan mudah untuk dipahami dan diterima pembaca. Hasil tulisan yang dibuat dapat didokumentasikan lebih lama dan ajek tidak berubah-ubah dalam kurun waktu tertentu, sehingga sangat berbeda dengan berbicara. Untuk melahirkan sebuah atau beberapa buah tulisan yang baik dan enak dibaca dan mudah dipahami orang lain (pembaca), tulisan harus dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai kebutuhan dan dibutuhkan ketarampilan untuk menulis.
Keterampilan menulis tidak ditemukan dengan secara tiba-tiba. Ketarampilan menulis harus dan perlu dilatih baik secara individu maupun bersama-sama. Di sekolah, siswa terampil menulis menjadi tanggung jawab guru, dan secara sungguh-sungguh siswa bersama-sama guru selalu meningkatkan keterampilan menulis. Guru dituntut memiliki kemampuan untuk membimbing siswa terampil menulis dengan berbagai cara dan metode pembelajaran di sekolah. Di atas telah dikatakan bahwa keterampilan menulis tidak diperoleh dengan secara tiba-tiba, tetapi keterampilan menulis diperoleh dari latihan yang berjenjang dan berkelanjutan. Keterampilan menulis merupakan proses yang berkemampuan, pelaksanaan, dan hasilnya diperoleh secara bertahap. Contoh ptk bahasa inggris smp lengkap Artinya, untuk menghasilkan tulisan yang baik umumnya orang melakukannya berkali-kali. Sangat sedikit penulis yang dapat menghasilkan karangan yang benar-benar memuaskan hanya sekali tulis (Suparno danYunus, 2006:14).

Pengalaman yang banyak dan latihan yang teratur dapat mempengaruhi keterampilan menulis. Pengalaman mengikuti lomba mengarang, pengalaman membuat tulisan yang dimuat di media massa, majalah sekolah, majalah dinding, dan sejenisnya dapat memacu kegiatan keterampilan menulis siswa. Dengan latihan terus-menerus dapat menghilangkan kekurangmampuan, menambah pengalaman, dan mempertajam daya pikir dalam keterampilan menulis. Kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan menulis yang terus-menerus menjadi bagian dari pembelajaran keterampilan berbahasa yang merupakan satu kesatuan antara menyimak, berbicara, dan membaca. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat menulis siswa.
Smith (dalam suparno dan Yunus, 2006:2) yang mengatakan bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri. Umumnya guru tidak atau belum mempersiapkan atau dipersiapkan untuk terampil menulis dan mengajarkannya. Usaha untuk menutupi keadaan yang sesungguhnya muncul berbagai opini atau pendapat yang mengesampingkan pembelajaran menulis. Opini tersebut antara lain, (1) menulis itu mudah, (2) inti dari menulis adalah kemampuan menggunakan unsur mekanik tulisan, (3) menulis harus sekali jadi, dan (4) siapapun bisa mengajarkan menulis termasuk orang yang tidak menyukai menulis dan orang yang tidak pernah menulis. Opini tersebut harus dibuang jauh-jauh, agar guru benar-benar mempersiapkan didi untuk mengajarkan menulois kepada siswa. Begitu banyak tantangan yang dihadapi guru dalam membelajarkan menulis kepada siswa sampai pada tingkat terampil menulis.
Salah satu tantangan yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis adalah sulitnya membangkitkan minat siswa untuk berpartisipasi aktif dan memiliki kemauan aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar menulis. Kelemahan tersebut mungkin saja terjadi karena, penjelasan guru terkadang tidak dipahami atau sulit dipahami oleh siswa karena keterbatasan guru dalam mangembangkan materi menulis sehingga siswa tidak dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. Kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis bermunculan antara lain, kesulitan siswa dalam menggunakan ungkapan-ungkapan dan menuangkan ide atau gagasan ringan dalam bentuk kalimat. Kebiasaan itu akan terbawa sampai anak menjadi dewasa, kalau tidak segera mendapatkan bimbingan (Konrad dan Test dalam Suparno danYunus, 2006:227).

Masalah menulis tersebut di atas harus diatasi oleh guru. Langkah pertama yang harus diatasi adalah guru Bahasa Inggris setidaknya menyukai dan bahkan sampai dengan memiliki pengalaman dan keterampilan menulis. Guru mampu mendemonstrasikan menulis atau memulai menulis. Menerapkan tata cara menulis yang baik dan benar dalam pembelajaran menulis, mampu menunjukkan kepada siswa manfaat keterampilan menulis.
Keterampilan menulis memiliki peranan penting bagi siswa karena sebagian besar tugas dapat dilaksanakan dengan baik jika disertai keterampilan menulis yang memadahi. Keterampilan menulis sangat diperlukan oleh siswa untuk menyelesaikan tugas yang bersifat tertulis. Download ptk bahasa inggris smp doc Banyak faktor yang mempengaruhi siswa gemar dalam tulis-menulis, seseorang yang sudah terbiasa menulis akan mudah mengemukakan ide atau gagasan yang dimilikinya. Dengan demikian, pengusaan keterampilan menulis bagi siswa sangat penting untuk dikuasai baik dalam tulisan formal maupun non formal.

2.1.2 Penilaian Keterampilan Menulis
Penilaian keterampilan menulis merupakan penilaian kemampuan anak menghasilkan simbol-simbol visual bahasa yang berupa kalimat, paragraf, dan wacana dari sebuah ide/gagasan dengan berpatokan pada kaidah-kaidah kebahasaan yang baku. Nurgiyantoro (2001:300-302) mengatakan bahwa penilaian menulis dimanfaatkan untuk melatih siswa berani mengungkapkan ide, gagasan, dan atau pendapatnya secara tertulis.
Tabel 1 Model Penilaian Menulis

Perolehan nilai akhir dari kriteria penilaian di atas, dihitung dengan menggunakan pola hitungan sebagai berikut.

Perolehan Jumlah Skor
Nilai Akhir =                                        X 100 
 Jumlah skor tertinggi

2.1.3 Metode Reseptif Produktif dengan Media Contoh dalam Pembelaj aran Menulis
Setiap kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan, hendaknya digunakan sebuah metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Banyak sekali jenis metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Inggris, salah satunya adalah metode reseptif produktif. Metode reseptif produktif adalah penggabungan dua aspek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif yaitu membaca-menyimak, dan yang bersifat produktif yaitu menulis-berbicara. Penggunaan metode ini sangat bergantung kepada penggunaan media. Tujuannya adalah sebagai sumber untuk memperoleh pengetahuan atau informasi. Media yang digunakan dalam metode ini sangatlah mudah didapat, berdasarkan pembelajaran yang dilakukan.
Metode reseptif mengarah ke proses penerimaan bacaan baik yang tersurat, tersirat maupun yang tersorot. Metode ini sangat cocok diterapkan kepada siswa yang dianggap telah banyak menguasai kosakata, frase maupun kalimat. Yang dipentingkan bagi siswa dalam suasana reseptif adalah bagaimana isi bacaan diserap dengan bagus. Sebaliknya metode produktif diarahkan kepada kemampuan berbicara dan menulis. Siswa harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya (Suyatno 2004:18).

Metode reseptif produktif, pembaca dilarang bersuara, berkomat–kamit, dan bergerak–gerak dalam membaca dan menyimak. Metode reseptif produktif membutuhkan konsentrasi tinggi dalam menerima makna bacaan dan ujaran, kemudian menuangkannya ke dalam sebuah tulisan. Oleh karena itu, dalam penyiapan bacaan, aspek kondisi siswa jangan sampai dilupakan. Begitu pula aspek pemilihan bacaan. (Depdiknas 2004:25). Pembelajaran menulis susunan
petunjuk melakukan kegiatan dengan metode reseptif produktif ini, media yang dipakai adalah menggunakan contoh-contoh susunan kalimat petunjuk melakukan kegiatan. Contoh ptk bahasa inggris smp baru Guru hanya bertindak sebagai perantara, yaitu penyampai informasi maupun keterangan tentang penggunaan media contoh-contoh susunan kalimat petunjuk melakukan kegiatan.
Tujuan utama penggunaan media contoh-contoh susunan kalimat petunjuk melakukan kegiatan ini adalah untuk memperoleh sebanyak-banyaknya informasi berupa ide yang nantinya akan dituangkan kembali ke dalam susunan kalimat petunjuk melakukan kegiatan yang lain. Tujuan yang lain adalah menumbuhkan minat baca di kalangan siswa. Untuk itu diperlukan keseriusan dalam membaca sehingga diperoleh pemahaman terhadap contoh-contoh susunan kalimat petunjuk melakukan kegiatan yang disampaikan.

2.2 Kerangka Berpikir
Metode reseptif produktif dengan media contoh-contoh kalimat petunjuk melakukan kegiatan menjadi sebuah cara baru dalam pembelajaran menulis kalimat petunjuk melakukan kegiatan. Metode ini mengajarkan kepada siswa untuk gemar membaca sebagai upaya mendapatkan ide sebanyak-banyaknya. Kemudian dengan banyak mendapatkan ide, siswa akan mudah dalam menuangkan ide-ide barunya ke dalam sebuah kalimat petunjuk melakukan kegiatan.
Penggunaan media selain sebagai sumber ide ataupun gagasan baru, diharapkan akan menarik minat siswa terhadap kegemaran membaca, dan kemudian akan gemar pula menuliskannya kembali. Sehingga dengan penggunaan metode dan media ini, keterampilan menulis khususnya menulis kalimat petunjuk melakukan kegiatan dikalangan siswa akan meningkat.
Metode Reseptif Produktif Menurut (Suyatno, 2004 : 20), dengan langkah¬langkah sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan materi ajar yang harus dipelajari siswa secara mandiri
2. Siswa melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
a. Mencari contoh-contoh kalimat petunjuk penggunaan lain.
b. Siswa mendiskripsikan contoh-contoh kalimat petunjuk penggunaan suatu alat yang ditemukan.
c. Siswa menyiapkan alat yang menjadi objek untuk menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat.
d. Memberikan kesempatan siswa melakukan pengamatan secara reseptif untuk melakukan pemahaman terhadap suatu alat.
e. Melakukan pembimbingan dan memberi motivasi siswa. Untuk menyelesaikan tugas dengan kerjasama dalam menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat.
3. Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat. Download ptk bahasa inggris smp doc 
4. Memberikan kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan/jawaban.
5. Memberikan penilaian hasil presentasi dan diskusi bersama untuk menyimpulkan bersama dengan siswa.
6. Memberikan contoh menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat sebagai penguat atas penguasaan materi bahan ajar.
7. Memberikan evaluasi sebagai bagian dari seluruh proses pembelajaran.

2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir atas, pendekatan metode reseptif produktif diduga dapat meningkatkan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat bagi siswa kelas IX.1 semester I SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... tahun pelajaran 2015/2016.

C.CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA INGGRIS SMP KELAS IX

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
a. Setting Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... kelas IX.1 semester I tahun pelajaran 2015/2016.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX.1 semester I SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... tahun pelajaran 2015/2016, yang berjumlah 24 siswa.
c. Karakteristik Subjek Penelitian
SMPN 3 ... berada di lingkungan masyarakat pesisir pantai yang rata-rata orang tua siswa bekerja sebagai buruh tani tambak dan buruh perusahaan. Kondisi masyarakat yang demikian memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas belajar siswa. Orang tua siswa tidak memiliki banyak waktu untuk memperhatikan dan menemani anak belajar. Belajar menurut anggapan mereka adalah di sekolah. Kesenjangan ini menyebabkan kemampuan siswa tidak merata. Secara alamiah ada siswa yang memiliki intelegensi sangat baik. Tetapi rata-rata siswa memiliki intelegensi yang sama.
3.2 Variabel yang Diteliti
Variabel penelitian adalah keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat dan pendekatan metode reseptif produktif.
a. Variabel penelitian (Y) keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat adalah kalimat yang ditulis siswa dan disusun secara runtut berdasarkan gambar benda atau peralatan rumah tangga pada kehidupan sehari-hari yang telah dipersiapkan.
b. Variabel penelitian (X) model pembelajaran pendekatan metode reseptif produktif adalah kegiatan siswa secara reseptif mengamati benda atau peralatan rumah tangga yang telah dipersiapkan, dan secara produktif siswa menulis susunan kalimat penggunaannya.
3.3 Langkah-langkah Penelitian
Penelititian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan model spiral dari Kemiss. Langkah-langkah PTK dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu; (a) tahap perencanaan, (b) tahap pelaksanaan dan pengamatan (observasi), dan (c) tahap refleksi.
c. Prosedur Penelitian pada Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang meningkatkan keterampilan menulis susunan petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif dengan menggunakan contoh– contoh petunjuk pemakaian yang secara lengkap terdapat dalam lampiran 9, (2) membuat dan menyiapkan instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar catatan lapangan, lembar wawancara, dan (3) menyiapkan perangkat penilaian, penskoran, norma penilaian, dan analisis, (4) rancangan pembentukan kelompok 4–5 siswa/kelompok .
Pelaksanaan tindakan meliputi, (1) Guru menjelaskan konsep pembelajaran dengan menjelaskan urutan tugas yang dikerjakan siswa. (2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, lalu dibagikan lembar tugas. (3) Siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan bersama kelompoknya. (4) Guru melakukan pemeriksaan atas hasil pekerjaan siswa. (5) Siswa mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas. (6) Siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan.
Pengamatan dilakukan terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan anak dalam proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menulis susunan petunjuk melakukan kegiatan melalui pendekatan metode reseptif produktif dengan menggunakan contoh–contoh petunjuk pemakaian. Sasaran pengamatan memuat segala tingkah laku, kesulitan menuangkan ide, pendapat, gagasan, dan mengoranisasikan menulis kalimat petunjuk. Contoh ptk bahasa inggris smp lengkap Hambatan apa yang dialami tiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung menjadi catatan, dan bahan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan metode reseptif produktif dengan menggunakan contoh– contoh petunjuk pemakaian.
3) Refleksi (Reflecting)
Tahap akhir siklus I adalah refleksi. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru sudah selesai melakukan tindakan proses pembelajaran dalam bentuk evaluasi dan menanalisis hasil evaluasi/penilaian. Hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi menjadi dasar pengambilan langkah-langkah kekiatan pembelajaran berikutnya. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan pembelajaran pada siklus I, yang muaranya untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran siklus II untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik.
g. Prosedur Penelitian pada Siklus II
Prosedur penelitian tindakan kelas siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Hasil refleksi siklus I diperbaiki pada siklus II. Siklus II terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
4) Perencanaan
Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hal-hal yang masih kurang berdasarkan hasil refleksi siklus I. Rencana pelaksanaan tindakan siklus yang akan dilakukan adalah (1) membuat perbaikan rencana pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis susunan petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif dengan menggunakan contoh–contoh petunjuk pemakaian, yang materinya masih sama dengan siklus I dengan tambahan penguatan dan pengembangan. Namun demikian, diupayakan dapat memperbaiki masalah-masalah pada pola-pola keruntutan kalimat dalam meningkatkan keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat. RPP secara lengkap terdapat dalam lampiran 10, (2) menyiapkan lembar observasi dan lembar wawancara untuk memperoleh data nontes siklus II, dan (3) menyiapkan perangkat penilaian di akhir pembelajaran.
5) Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Pengamatan (Observing)
Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu memberikan umpan balik pada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Proses pembelajarannya hampir sama dan bahkan sama dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap pendahuluan guru memberikanan penekanan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran dan hasil yang dicapai/diharapkan.
Pada tahap inti pelaksanaan tindakan meliputi, (1) Guru menjelaskan konsep pembelajaran dengan menjelaskan urutan tugas yang dikerjakan siswa sekaligus memberikan contoh–contoh kalimat petunjuk pemakaian, (2) membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, lalu dibagikan lembar tugas, (3) siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan bersama kelompoknya, (4) guru melakukan pemeriksaan atas hasil pekerjaan siswa lebih ditekankan bersifat individual, (5) siswa mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas, (6) siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan, (7) memeriksa hasil rangkuman siswa.
Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan melalui data tes dan nontes. Download ptk bahasa inggris smp pdf Kemajuan-kemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang muncul juga menjadi target dalam pengamatan.
6) Refleksi
Peneliti merefleksi hasil evaluasi belajar anak untuk menentukan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Peneliti kemudian membandingkan hasil tes siklus II dengan siklus I dalam hal pencapaian skor maupun pencapaian ketuntasan belajar. Siklus II ini dipakai untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis susunan kalimat petunjuk melakukan kegiatan melalui pendekatan metode reseptif produktif dengan menggunakan contoh–contoh petunjuk pemakaian.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Suwandi, 2007:36). Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini dirumuskan menjadi tiga macam.
1. Siswa Kelas IX.1 semester I SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... memperoleh nilai di atas KKM (70) dan terampil menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat lebih dari 75%.
2. Nilai rata-rata hasil evaluasi pada kompetensi dasar menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat meningkat menjadi 75.
3. Nilai keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat melalui pendekatan metode reseptif produktif kelas IX.1 semester I SMPN 3 ... Kecamatan ... Kabupaten ... memperoleh nilai di atas KKM (70) setidak¬tidaknya mencapai 75% dari jumlah siswa.
3.5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dalam meningkatkan kemampuan menulis susunan petunjuk melakukan kegiatan siklus I dan siklus II. Nilai dari masing¬masing siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, dalam persentase keberhasilan berdasarkan patokan KKM yang dipakai dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Kisi-kisi keterampilan menulis kalimat petunjuk penggunaan suatu alat.
Perolehan nilai akhir dari kriteria penilaian di atas, dihitung dengan menggunakan pola hitungan sebagai berikut.
Perolehan Jumlah Skor
Nilai Akhir =                                             X 100 
 Jumlah skor tertinggi
b. Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran minat siswa terhadap suatu mata pelajaran (kognitif) dan pandangan aktivitas siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif). Hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, kesiapan memilih referensi dalam dalam meningkatkan kemampuan menulis susunan petunjuk melakukan kegiatan, kemampuan bertanya, kemampuan menyelesaikan kesulitan dengan bertanya, dan sejenisnya. Download ptk bahasa inggris smp doc Data-data tersebut adalah data kualitatif yang dapat dianalisis dalam mendukung keakuratan hasil penelitian.
Data kualitatif dalam penelitian ini diambil melalui teknik nontes, yaitu melalui observasi/pengamatan, catatan lapangan, dan wawancara. Analisis data kualitatif adalah dengan menglasifikasikan/mengelompokkan catatan hasil observasi berdasarkan jenis dan karakteristik anak dalam mengikuti pembelajaran, untuk mendukung data kuantitatif dari hasil penilaian melalui tes. Demikian juga yang berlaku dari data nontes yang didapatkan dari catatan lapangan, dan wawancara. Tiap-tiap hasil nontes tersebut diperkuat dengan dokumentasi foto sebagai bukti otentik terjadinya proses pembelajaran. 

3.6 Teknis Analisis Data
Teknik analisis data digunakan teknik kuantitatif sederhana dengan menghitung persentase keberhasilan siswa memperoleh hasil evaluasi diakhir pembelajaran.

D.CONTOH LAPORAN PROPOSAL PTK BAHASA INGGRIS SMP TERBARU

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Asksara.
Aziz, Rahmat dan Retno Mangestuti. 2008. Hubungan Antara Karakteristik
Kepribadian Kreatif dengan Kemampuan Menulis Kreatif.
http://azirahma.blogspot.com/2009/0 1 /kemampuan-menulis-reatif.html
(Diunduh pada Januari 2009).
Departemen Pendidikan Nasional 2004. Kurikulum 2006 Sekolah Dasar (SD): Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar (SD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Jakarta : Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Harefa, Andrias. 2002. Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mansyur, Isnaeni. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X-B Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi dengan Metode Reseptif Produktif Menggunakan Media Contoh Tahun Pelajaran 200 7/2008.
Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurikulum SD Sambilawang. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Sambilawang.
Leak. 2004. Inspirasi Menulis. http://new.coratcoret.com (Diunduh pada Tanggal 20 Desember 2008).
Moeliono, 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahsa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Nuryanto, Budi. 1997. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Panuju, Redi. 2005. Panduan Menulis Untuk Pemula. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara. Suparno dan Muh. Yunus. 2006. Prinsip Dasar Menulis. Jakarta: Depdikbud. Subyantoro. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rumah Indonesia.
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Widyamartaya. 1996. Kreatif Mengarang. Yogyakarta: Kanisius.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yati, Sri. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi melalui Teknik Pengembangan Paragraf di Kelas X 5 Semester I SMA Negeri 2 Pati Tahun Pelajaran 200 7/2008.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.