Senin, 27 Agustus 2018

DOWNLOAD PTK BIOLOGI KELAS XI SMA TERBARU DOC

DOWNLOAD PTK BIOLOGI KELAS XI SMA TERBARU DOC-Penelitian ini bertujuan untukmengetahui: (1) Apakah pembelajarn dengan model pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan aktivitas belajar biologi di SMAN ............. tahun ajaran 2009-2010 (2) Apakah pembelajarn dengan model pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan hasil belajar siswa di SMAN .............. tahun ajaran 2009-2010. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas(PTK) pada peserta didik kelas XI IPA SMAN .............. Dari observasi secara langsung dapat diketahui bahwa model pembelajaran yang digunakan guru biologi di SMA ................ masih cenderung terjadi komunikasi satu arah, artinya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu kelas untuk menerapkan model pembelajaran Make A Match yaitu kelas XI IPA SMA ................  yang jumlah siswanya ada 38 siswa.proposal ptk biologi sma doc

Pada saat dilaksanakan model pembelajaran Make A Match, suasana pembelajaran menjadi lebih hidup, peserta didik menjadi lebih senang dengan suasana yang baru karena disamping belajar, mereka juga bisa bermain sehingga pada akhirnya dapat memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini dilasanakan dalam tiga tahap, tahap pertama adalah kegiatan pra siklus, yaitu mencari data hasil belajar siswa kelas XI IPA tahun sebelumnya untuk materi sistem gerak tulang pada manusia. Hal ini sangat penting karena akan dijadikan dasar nilai awal. Tahap kedua adalah pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III. Sedangkan tahap ketiga adalah penyempurnaan data dan penyusunan laporan. Pada kondisi awal hasil belajar peserta didik sangat rendah yaitu rata-rata 61 dengan ketuntasan belajar 41%. Setelah dilaksanakan model pembelajaran Make A Match aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. proposal ptk biologi sma doc

Pada siklus I diperoleh data prosentase aktivitas belajar siswa mencapai 58,91% dengan rata-rata hasil belajar 55,92 dengan ketuntasan belajar sebanyak 23,68%. Nilai tertinggi diduduki 2 anak dengan nilai 70, sedangkan nilai terendah diduduki 1 dengan nilai 40. Pada siklus II diperoleh data prosentase aktivitas belajar siswa mencapai 69,67% dengan rata-rata hasil belajar siswa 65,02 dengan ketuntasan belajar sebanyak 65,78%. Nilai tertinggi diduduki oleh 2 anak, dengan nilai 75, dan nilai terendah diduduki oleh1 anak dengan nilai 50. Pada siklus III diperoleh data prosentase aktivitas belajar siswa mencapai 77,84% dengan rata-rata hasil belajar siswa 79,2 1 dengan ketuntasan belajar sebanyak 92,10%.Nilai tertinggi diduduki 2 anak dengan nilai 90 dan terendah diduduki 3 anak dengan nilai 60 Dari data tersebut jelas, bahwa ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Make A Match. Namun dari penelitian ini masih ada siswa yang belum tuntas hasil belajarnya, dari siklus I sampai siklus III, ada 3 anak yang belum tuntas belajarnya, masing-masing dari mereka hanya mendapatkan nilai 60. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena memang anaknya bandel, sering gaduh sendiri dan tingkat kecerdasannya yang rendah. kemudian yang tuntas belajarnya ada 35 siswa.proposal ptk biologi sma doc


Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel BIOLOGI SMA yang diberi judul “Model Pembelajaran Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ipa Sman ............. Materi Pokok Sistem Gerak Tulang Pada Manusia". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BIOLOGI SMA KELAS XI lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 061 SMA ).

A.CONTOH PTK BIOLOGI SMA LENGKAP DOC.

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang.
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuan, nilai serta sikap dan keterampilannya. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik. Pendidikan sama sekali bukan untuk merusak kepribadian anak didik, seperti misalnya memberi bekal maupun pengetahuan bagaimana menjadi seorang penjahat, pencuri ulung dan sebagainya. Yang menunjukkan kepribadian yang baik disebut Pedagogik, sedangkan yang merusak kepribadian anak disebut Demagogik. Ilmu pendidikan dapat pula diartikan sebagai sebuah sistem konsep pendidikan yang dihasilkan melalui Riset.
Menurut May Brodbeck dalam logic and scientific method in Research, yang dimuat dalam Hand Book of Research on teaching, setiap ilmu berisi sejumlah besar istilah yang disebut konsep yang tidak lain merupakan apa yang kita pikirkan berdasarkan pengalaman. Dengan demikian, unsur yang menjadi isi setiap ilmu termasuk ilmu pendidikan adalah konsep. Keseluruhan konsep yang menjadi isi sebuah ilmu ditata secara sistematis menjadi satu kesatuan.ptk biologi sma lengkap doc
Di antara sekian banyak agenda pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis yang menuntut perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak, sebab pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa di masa depan. Jika kita sebagai bangsa yang berhasil membangun dasar-dasar pendidikan nasional dengan baik, maka dapat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan-kemajuan di bidang yang lain. Pendidikan merupakan salah satu bentuk investigasi modal manusia (human invesment) yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.ptk biologi sma lengkap doc
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks, di mana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Seorang guru harus bisa memberikan yang terbaik bagi siswanya. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan guru dalam menyampaikan meteri sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswa dan ketidaklancaran komunikasi akan membawa dampak terhadap pesan yang disampaikan.
Memang pendidikan bukanlah melulu penerapan teori belajar dan pembelajaran di ruang kelas, tetapi Pendidikan merupakan ikhtiar yang kompleks untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.6 Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, mulai dari berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai dengan peningkatan mutu manajemen sekolah. Akan tetapi indikator ke arah mutu pendidikan yang diharapkan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Model pembelajaran yang dipakai oleh guru adalah metode ceramah, di mana metode ceramah ini sering membuat siswa kurang paham dengan apa yang diajarkan oleh guru dan merasa bosan dengan suasana yang kurang menarik, di samping itu siswa juga sering lupa dengan pelajaran yang baru saja disampaikan oleh guru. Pembelajaran dengan metode ceramah juga akan mengurangi keaktifan dan pemahaman siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dengan adanya model-model pembelajaran yang baru, diharapkan mampu menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, dan menjadikan siswa lebih aktif, sehingga dapat memberikan pemahaman kepada siswa terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan mudah untuk mengingat pelajaran yang disampaikan. Jadi aktivitas guru yang harus lebih dominan dari pada siswa, sehingga siswa akan merasa nyaman dan mudah memahami maupun mengingat pelajaran yang disampaikan.
Ada beberapa model pembelajaran yang lebih baik dan mampu memberikan dampak yang positif dalam proses belajar mengajar, terutama pada mata pelajaran biologi yang membutuhkan pemahaman dan penghafalan, sehingga siswa mudah untuk mengingatnya. Model pembelajaran ini tentunya mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan pemahaman siswa terhadap suatu pelajaran sehingga nantinya siswa akan lebih kritis, aktif dan kreatif. Dari berbagai macam model pembelajaran tersebut peneliti tertarik dengan model pembelajaran Make a Match.
Untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, peneliti menerapkan model pembelajaran Make A Match. Model pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan model ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal yang diberikan guru sebelum pelajaran dimulai, siswa diharapkan mampu menemukan pasangan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan, siswa yang dapat mencocokkan kartunya lebih cepat akan diberi poin.7
Melalui model pembelajaran Make A Match ini, selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara aktif, kreatif juga dapat mengembangkan nilai-nilai kemampuan berpartisipasi secara efektif antara siswa yang satu dengan yang lain, serta diiringi sikap kebersamaan dan tanggung jawab.
Dengan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN .............. MATERI POKOK SISTEM GERAK TULANG PADA MANUSIA”
B. Identifikasi Masalah ptk biologi sma kurikulum 2013
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan peneliti dapat diidentifikasikan antara lain sebagi berikut:
1. Aktivitas Belajar siswa selama kegiatan pembelajaran biologi masih rendah.
2. Metode pengajaran guru masih konvensional, di mana siswa hanya mencatat dan mendengarkan.
3. Hasil belajar biologi siswa masih cukup rendah.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul PTK ini, maka penulis perlu membatasi pengertian dan batasan-batasan masalah yang digunakan dalam judul PTK ini.
1. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah cara yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar, dan mempermudah seorang guru dalam menyampaikan meteri. Selain itu juga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat memberikan suasana yang baru.
2. Make A Match
Model pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal yang dipegang. Siswa diharapkan mampu mencari pasangan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya lebih cepat akan diberi poin.
3. Meningkatkan.
Meningkatkan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha kegiatan dan sebagainya). Penulis mengartikan peningkatan sebagai suatu proses perubahan menuju ke arah yang lebih tinggi dalam hal yang positif (baik). Peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar biologi menuju kearah yang lebih baik.
4. Hasil Belajar.
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain.10 Sehingga hasil belajar merupakan suatu kapabilitas (kemampuan) berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai seseorang setelah melakukan kegiatan pembelajaran.
5. Biologi.
Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupan. Istilah Biologi diambil dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu.
6. Gerak pada Manusia
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh, misalnya gerak pindah tempat dari posisi yang satu ke posisi yang lain.
D. Perumusan Masalah.
1. Apakah penggunaan model pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan Aktivitas Belajar siswa di SMAN .............. ?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran Biologi dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa di SMAN .............. ?
E. Tujuan penelitian.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran Make A Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN .............., Materi Pokok Sistem Gerak Tulang pada Manusia” adalah sebagai berikut:ptk biologi sma kurikulum 2013
1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan Aktivitas Belajar siswa di SMAN ............., .............. Tahun Ajaran 2009/20 10.
2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan Hasil Belajar biologi siswa di SMAN ............., .............. Tahun Ajaran 2009/20 10.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah
1. Bagi peserta didik: untuk memberikan motivasi belajar kepada peserta didik dalam bidang studi biologi pada materi pokok sistem gerak tulang pada manusia serta memperkenalkan model pembelajaran Make A Match.
2. Bagi pendidik: pendidik dapat mengenal pembelajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan kompetensi berupa hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match.
3. Bagi sekolah: memberikan sumbangan pada sekolah, dalam rangka perbaikan pembelajaran.

B.PTK BIOLOGI SMA TERBARU MATERI SISTEM GARAK TULANG

BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran Make A Match
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelasatau dalam pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Kemudian joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
Model pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal yang dipegang. Siswa diharapkan mampu mencari pasangan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya lebih cepat akan diberi poin.
Model pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan seperti difirmankan dalam al-qur’an surat yasin ayat 36 yang berbunyi:
Artinya:
“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. Yasin : 36) ”.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan berpasang-pasangan, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tidak diketahui oleh manusia. Salah satunya adalah mengenai model pembelajaran Make A Match, dimana model pembelajaran ini mengunakan perminan kartu, jadi siswa harus mencari pasangan kartu yang dipegang.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Make A Match adalah sebagai berikut :
a. Guru menyiapkan bebeberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian yang lainnya kartu jawaban.
b. Setiap siswa mendapatkan satu kartu yang bertuliskan soal maupun j awaban.
c. Tiap siswa memikirkan jawaban maupun soal dari kartu yang ia pegang.
d. Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya. Misalnya pemegang kartu yang bertuliskan nama tulang panjang dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan kartu yang bertuliskan nama tulang panjang dengan bahasa latin(Ilmiah)
e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentuka akan diberi poin.
f. Jika ada siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya atau tidak dapat menemukan pasangannya, maka akan diberi hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama.
g. Setelah satu babak, kartu dikocok kembali agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
2. Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match
Materi sistem gerak pada manusia di pelajari dalam IPA Biologi SMA kelas XI Bab IV dan gerak tulang pada manusia termasuk sub bab yang kedua dari Bab IV, yang mempelajari tentang tulang, hubungan antar tulang, dan persendian. Untuk membahas materi ini diperlukan pembelajaran dengan model, yaitu model pembelajaran Make A Match. Melalui model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut :
a. Guru membuat kartu sebanyak jumlah siswa, membuat 38 buah kartu, dari kartu tersebut19 berisi pertanyaan dan19 lagi berisi jawaban .ptk biologi sma kurikulum 2013
b. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana penggunaan model pembelajaran Make A Match, dan menjelaskan sedikit tentang sistem gerak tulang pada manusia.
c. Guru membagi kartu kepada siswa, sehingga masing-masing siswa mendapatkan satu kartu, setelah kartu terbagi, siswa disuruh mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang dipegang sesuai dengan nomor yang tertera dalam kartu tersebut.
d. Setelah semua pasangan kartunya ketemu, guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami dan menulis pertanyaan maupun jawaban yang ada dalam katu yang dipegang sendiri maupun yang dipegang oleh pasangannya.
e. Setelah waktu yang ditentukan habis, guru mengambil kembali kartunya lagi, untuk dikocok dan dibagikan kembali kepada siswa, sehingga siswa mendapatkan kartu yang lain, begitu juga seterusnya.
f. Kemudian evaluasi diadakan diakhir pertemuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match, dengan memberikan soal-soal yang tidak jauh beda dengan yang ada di dalam kartu.
3. Belajar danHasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar, hasil merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha. Sedangkan belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku siswa yang positif, sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang diperoleh dari usaha perubahan tingkah laku siswa yang melibatkan proses kognitif.
Menurut W. S. Winkel berpendapat bahwa belajar adalah perubahan kemampuan tingkah laku yang digolongkan menjadi tiga, yaitu yang pertama, perubahan kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman, kedua, perubahan tingkah laku sensorik motorik yang meliputi ketrampilan melakukan rangkaian gerak gerik badan dalam urutan tertentu, ketiga, perubahan tingkah laku dinamik afektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan tindakan.
Menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Morgan dalam bukunya “ introduction to psychology” belajar adalah seebagai berikut “ Learning may be defined as any relatively permanent change in behavior which occurs as a result of experience or practice” Artinya, belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relative tetap yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau praktek.
Arno F. Wittig mengemukakan “Learning can be defined as any
relatively permanent changein an organism ’s behavioral repertoiret hat occurs as a result of experience”. Belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang relative tetap dalam sebuah susunan tingkah laku yang dilakukan yang terjadi sebagai suatu hasil dari pengalaman.
Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid pengertian belajar yaitu:
 “Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yang didasari dengan pengalaman yang telah diterima sehingga terjadi perubahan baru bagi diri pelajar ”
Sedangkan hasil belajar merupakan suatu kapabilitas (kemampuan) berupa ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai seseorang setelah melakukan kegiatan pembelajaran, disamping itu hasil belajar merupakan sesuatu yang berupa penguasaan indikator-indikator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan, untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar siswa, maka seorang guru harus mengadakan penilaian terhadap hasil belajar siswa, dimana hasil dari penilaian tersebut berfungsi sebagai sarana untuk memotivasi siswa dalam pencapaian kompetensi dasar, melaksanakan program remedial serta mengevaluasi kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dari pengertian–pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.ptk biologi sma kelas xi doc
b. Aspek-aspek Hasil Belajar
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.
(1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi.
(2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari empat aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, dan organisasi.ptk biologi sma kelas xi doc
(3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak individu yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan diatas perlu diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun buku tes.
c. Fakto-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori yaitu :
1. Faktor Intern.
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang dapat mempengaruhi hasil belajar individu tersebut.24 Faktor-faktor intern meliputi :
a) Faktor Jasmaniah, yang meliputi :
(1) Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya.
(2) Cacat tubuh, merupakan sesuatu yang menyebabkan kurang baik keadaan tubuh atau badannya. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar peserta didik, sehingga belajarnya akan terganggu.
b) Faktor Psikologis.
Faktor psikologis merupakan keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, yang meliputi :
(1) Intelegensi atau kecerdasan.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar peserta didik, karena itu menentukan kualitas belajar peserta didik, semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang, maka semakin besar peluang seseorang tersebut meraih kesuksesan dalam belajar.
(2) Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar peserta didik.
(3) Minat
Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk mempertahankan dan mengenang beberapa kegiatan.
(4) Bakat
Bakat merupakan kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
(5) Sikap
Sikap individu dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajar. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau mere spon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

 C.CONTOH JUDUL PTK BIOLOGI SMA KELAS XI DOC

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan selama 1 bulan, dimulai dari tanggal 17 Oktober 2009 sampai tanggal 17 November 2009, terhitung sejak megajukan proposal sampai penelitian
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN ...............
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus dalam penelitian ini adalah, peneliti memfokuskan pada:
1. Penerapan model pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran biologi materi pokok sistem gerak tulang pada manusia
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN ............. materi pokok sistem gerak tulang pada manusia
C. Desain Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Penulis bekerja sama dengan guru mata pelajaran biologi dan guru TU setempat. Peneliti bertindak sebagai penyaji yang berinteraksi langsung dengan siswa ketika di lapangan, sedangkan guru mata pelajaran biologi dan TU sebagai mitra peneliti dalam mengobservasi lapangan. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap yang meliputi :
1. Tahap Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi

Gambar 1. Bagan Tahap -Tahap Penelitian Tindakan Kelas
Keterangan :
1) Perencanaan
Membuat RPP tentang sistem gerak tulang pada manusia.
b) Membuat kartu review berwarna-warni dan membuat pertanyaan dan jawaban tentang sistem gerak tulang pada manusia sebanyak dengan jumlah siswa.
c) Membuat soal dan kunci jawaban yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
d) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa
2) Pelaksanaan Tindakan.
a) Memperkenalkan kepada siswa tentang tata cara penggunaan model pembelajaran Make A Match.
b) Menjelaskan sedikit tentang materi sistem gerak tulang pada manusia.
c) Membagi kartu review yang sudah tersedia kepada para siswa.
d) Memberikan waktu kepada siswa untuk mencari pasangan kartu yang dipegangnya sesuai waktu yang di sepakati.ptk biologi sma kelas xi doc
e) Memberikan motivasi siswa agar memahami dan menulis pertanyaan maupun jawaban yang ada di dalam kartu, baik kartu yang dipegang sendiri maupun kartu yang dipegang oleh pasangannya.
f) Setelah satu babak, kartu diambil dan dikocok kembali, kemudian dibagi lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
3) Observasi.
Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi seberapa cepat para siswa dalam mencari pasangannya, bagaimana para siswa bekerja sama dengan pasangannya, dan bagaimana aktivitas belajar siswa
Pada tahap refleksi dikaji apa yang telah terjadi dan apa yang belum terjadi, apa yang belum berhasil dan yang sudah berhasil setelah diberi tindakan, komponen-komponen refleksi meliputi: analisis, pelaksanaan, penjelasan, penyusunan kesimpulan dan identifikasi tindak lanjut. Setelah siklus I sudah dilaksanakan, untuk mengevaluasi dan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I diadakan ulangan yang soalnya tidak jauh beda dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kartu yang digunakan untuk pembelajaran pada siklus I.ptk biologi sma document
Siklus II.
Pada dasarnya siklus II sama dengan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Tahapannya tetap perencanaan, pada tahap perencanaan guru membuat RPP dan kartu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan, pada tahap ini guru membagi kartu kepada siswa, siswa disuruh mencari pasangan kartu yang dipegang, siswa disuruh memahami isi kartu baik yang dipegang sendiri maupun pasangannya. Observasi, observasi dilakukan dengan mengamati seberapa cepat siswa mendapatkan pasangannya, kemampuan siswa bekerja sama dengan pasangannya, dan yang terakhir adalah refleksi, pada tahap refleksi dikaji apa yang telah terjadi dan apa yang belum terjadi, apa yang belum berhasil dan yang sudah berhasil setelah diberi tindakan, komponen-komponen refleksi meliputi: analisis, pelaksanaan, penjelasan, penyusunan kesimpulan dan identifikasi tindak lanjut.
Siklus III.
Siklus III pada prinsipnya proses pembelajarannya sama dengan siklus I dan siklus II, tahapannya yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sedangkan materi yang diajarkan adalah lanjutan dari siklus 2 yaitu sistem rangka dan kelainan-kelainan pada tulang dan persendian, diharapkan pada siklus 3 ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga hasilnya lebih baik dari pada siklus I dan siklus II. Setelah semua materi diajarkan, kemudian memberikan ujian terhadap siswa. Dalam ujian siswa diberikan soal yang tidak jauh beda dengan soal-soal yang ada di dalam kartu yang sudah dibuat pada pembelajaran dari siklus III, sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, dan memberikan penilaian hasil belajar siswa.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode Dokumentasi.
Dokumentasi merupakan usaha mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya, metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang materi pelajaran biologi, model pembelajaran Make A Match, sarana dan pra sarana belajar dan data lain yang berhubungan dengan penelitian yang terdapat di SMAN ...............
2. Metode Observasi.
Metode observasi sebagai metode ilmiah, observasi diartikan sebagai metode penelitian dengan pengamatan yang dicatat dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi dan situasi di lingkungan maupun mengenai proses belajar mengajar di SMAN .............., dan pelaksanaan model pembelajaran Make A Match.
3. Metode Wawancara.
Metode wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang penggunaan model pembelajaran Make A Match di SMAN .............,. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa di SMAN .............. Adapun wawancara yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara kepada guru.
1) Biasanya guru di SMAN ............., model pembelajarannya bagaimana?
2) Selain menggunakan metode ceramah, apakah pernah diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran yang lain?
3) Bagaimana hasil belajar siswa dengan pembelajaran metode ceramah?
4) Apakah ada salah satu guru yang pernah memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match?
b. Wawancara kepada siswa.
1) Bagaimana metode pembelajaran guru di sekolahan ini dalam menyampaikan materi yang diajarkan?
2) Bagaimana partisipasi kalian (siswa) dalam mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah ?
3) Apakah ada guru yang pernah menerapkan metode atau model pembelajaran yang lain selain dengan menggunakan metode ceramah?
4) Apakah kalian(siswa) sudah pernah mendengar atau mengetahui tentang model pembelajaran Make A Match sebelumnya ?
5) Apakah di SMAN ............. pernah diterapkan model pembelajaran Make A Match ?
E. Metode Analisis Data
1. Aktivitas Belajar
Untuk mengetahui seberapa besar aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match maka dibuat empat aspek pengamatan, yaitu:
A. Kemampuan siswa untuk menemukan pasangannya.
B. Kemampuan siswa bekerja sama dengan pasangannya.
C. Kemampuan siswa menyalin materi yang disampaikan
D. Keaktifan siswa bertanya kepada guru
Lembar hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut:

Keterangan:
% : Prosentase kategori
n(s) : Jumlah siswa setiap kategori
N(s) : Jumlah skor maksimum

D.PROPOSAL PTK BIOLOGI SMA LENGKAP TERBARU

BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan PTK yang berjudul “Model Pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMAN .............., .............., .............., .............. materi pokok Sistem Gerak Tulang pada Manusia” dapat diambil kesimpulan sebagi berikut:
1. Dengan penerapan model pembelajaran Make A Match, aktivitas belajar siswa kelas XI IPA SMAN .............. meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prosentase aktivitas belajar siswa dari tiap siklusnya, aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 58,91%, siklus II sebesar 69,67%, kemudian pada siklus III sebesar 77,84%. ptk biologi sma document
2. Dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa ini mendukung pula meningkatnya hasil belajar biologi siswa kelasXI IPA SMAN .............., .............., .............., .............. pada materi pokok sistem gerak tulang pada manusia. Hal ini ditunjukkan oleh data meningkatnya hasil belajar siswa pada tiap siklusnya, pada siklus I diperoleh data sebagai berikut: Nilai 70 diduduki oleh 2 anak, nilai 65 diduduki oleh 7 anak, nilai 60 diduduki oleh 9 anak, nilai 55 diduduki oleh 6 anak, nilai 50 diduduki oleh 7 anak, nilai 45 diduduki oleh 6 anak, nilai 40 diduduki 1 oleh anak Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 5 5,92 dengan ketuntasan belajar sebanyak 23,68%, pada siklus II di peroleh data sebagai berikut:ptk biologi sma document
Nilai 75 diduduki oleh 2 anak, nilai 70 diduduki oleh 13 anak, nilai 65 diduduki oleh 10 anak, nilai 60 diduduki 8 anak, nilai 55 diduduki oleh 4 anak, nilai 50 diduduki oleh 1 anak, nilai rata-rata hasil belajar siswa 65,02 dengan ketuntasan belajar sebanyak 65,78%, kemudian pada siklus III diperoleh data sebagai berikut: Nilai 90 diduduki oleh 2 anak, nilai 85 diduduki oleh 10 anak, nilai 80 diduduki oleh 14 anak, nilai 75 diduduki oleh 7 anak, nilai 70 diduduki oleh 1 anak, dan ada 3 anak yang mendapatkan nilai 60, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 79,2 1 dengan ketuntasan belajar sebanyak 92,10%
B. SARAN
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian tindakan kelas pada kelas XI semester 1 di SMAN .............., peneliti menyajikan saran sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Make A Match perlu dilaksanakan oleh guru di SMAN .............. khususnya dan pada guru di sekolah lain pada umumnya, karena dengan model pembelajaran Make A Match ini siswa menjadi tertarik, selain mereka belajar mereka juga sambil bermain dan bersemangat untuk belajar, karena memperoleh suasana yang baru.ptk biologi sma document
2. Model pembelajaran Make A Match sangatlah perlu dilaksanakan pada pembelajaran biologi ataupun yang lainnya.
3. Sebagai seorang pendidik hendaknya dapat memilih metode atau model pembelajaran yang cocok untuk dipakai dalam menyampaikan materi pelajaran.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK BIOLGI SMA TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.