Sabtu, 08 September 2018

CONTOH TERBARU PTK SENI TARI SMP KURTILAS

CONTOH TERBARU PTK SENI TARI SMP KURTILAS-Pendidikan adalah suatu bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap peserta didik untuk mencapai tingkat kedewasaannya. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dari perkembangan dunia pendidikan. Pendidikan sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia, pada intinya, bertujuan untuk memanusiakan manusia, mendewasakan, serta merubah perilaku, dan meningkatkan kualitas hidup.
Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan akan selalu berubah seiring dengan perubahan zaman dan melalui usaha pendidikan diasumsikan bahwa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh individu akan lebih tepat dan lebih baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungannya.ptk seni budaya smp terbaru
Pendidikan hendaknya dilakukan melalui proses normatif (berdasarkan aturan dan tata cara) dan humanisasi (memperhatikan sifat-sifat manusia secara kodrati), sehingga kita memiliki pegangan tertentu bahwa yang kita didik adalah manusia dengan segala karakteristiknya. Untuk itu, di dalam pendidikan terdapat proses pembelajaran, pembelajaran dipandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar, atau secara singkat, membelajarkan siswa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamzah (2008:V) bahwa, pembelajaran akan membuat siswa: (1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajaran, atau (2) mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa siswa dan guru merupakan komponen utama dalam proses belajar mengajar, di mana kedua komponen tersebut saling berinteraksi. Guru berperan untuk membantu siswa agar belajar secara aktif dan kreatif, sedangkan siswa menerima berbagai konsep atau pengetahuan yang ditransformasikan guru. Dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut, guru memiliki peranan penting dalam membimbing anak didiknya untuk mengembangkan potensi diri agar bermanfaat bagi kehidupannya di masa yang akan datang.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel SENI TARI SMP yang diberi judul “ Pengembangan Manajemen Diri Dalam Pembelajaran Seni Tari Bidang Studi Seni Dan Budaya Pada Siswa Kelas Vii.B Di Smp Negeri 1..... Semester Ii Tahun 20../20..". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK SENI TARI SMP KELAS VII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 066 SMP ).

A.PROPOSAL PTK SENI TARI MGMP SENI BUDAYA SMP

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran, belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam mencapai perkembangan individu dan mempermudah pencapaian tujuan institusional suatu lembaga pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (1985:23): bahwa, “belajar ialah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan”. Dari ungkapan tersebut dapat difahami bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan guna memperoleh perubahan perilaku yang baik dalam pengetahuan, keterampilan, serta sikapnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Gagne (1984:13) bahwa: “belajar adalah sebagai proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman”. Selanjutnya Hendry. E Garret mengatakan bahwa” belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons.ptk seni budaya smp terbaru

Aplikasi terbaru dari pandangan behavioral dalam belajar adalah manajemen diri, yaitu membantu siswa agar mampu mengontrol kegiatan belajarnya. Peran siswa dalam kegiatan belajarnya merupakan perhatian utama bagi para pendidik saat ini. Hal ini dikarenakan pada diri generasi muda terutama para pelajar sekarang kurang menunjukkan sikap atau perilaku serta tanggung jawab yang tinggi dalam suatu proses pembelajaran, ini terjadi dikarenakan kurangnya suatu bimbingan, arahan dan perhatian yang khusus diantaranya peran orang tua dan guru. Peran orang tua dalam mendidik dan membimbing anaknya sangat diperlukan dan berpengaruh bagi perkembangan pribadinya, baik itu dari sikap dan perilakunya, tutur katanya, serta rasa tanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukannya. ptk seni budaya smp terbaru

Di lingkungan sekolah kepribadian siswa dapat terlihat melalui suatu proses pembelajaran, yakni dilihat melalui sikap baik atau buruk, tutur kata yang sopan atau taat tidaknya pada peraturan kelas serta sekolah dll. Namun kenyataannya, dari sikap-sikap tersebut hanya sedikit siswa yang memiliki kepribadian baik dan mengerti akan kedisiplinan diri. Tentu saja, di sini peran guru sebagai pendidik dan pembimbing siswa sangat membantu dalam proses pembentukkan dan perkembangan siswa dalam hal menanamkan rasa kedisiplinan dan rasa tanggung jawab pada siswa. Sering kali seorang guru kurang memberikan perhatian akan sikap dan perilaku siswa di sekolah, misalnya siswa enggan dan tidak perduli akan tugas-tugas yang diberikan guru, datang ke sekolah dan ke kelas seenaknya, berkata tidak sopan, tidak adanya rasa menghargai dan bersosialisasi.

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya peraturan yang tegas dari para pendidik untuk dijadikan sebagai tolak ukur bagi siswa, sehingga membuat siswa tidak memiliki rasa tanggung jawab dan kedisiplinan.
Dengan demikian, agar siswa memiliki tanggung jawab yang tinggi baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, diperlukan penerapan manajemen diri yang diawali dari kegiatan pembelajaran. Begitu pula dengan pendidikan kesenian terutama seni tari yang mana proses pembelajarannya memerlukan suatu perhatian khusus seperti: keuletan, keteguhan, ketekunan, kerajinan dan kedisiplinan diri. Hal ini disebabkan karena pendidikan seni tari memiliki karakteristik tersendiri, di mana keterampilan menari menjadi fokus utama.
Secara umum manajemen diri terdiri dari tiga langkah utama, yaitu menentukan tujuan, memonitor dan mengevaluasi kemajuan dan memberikan penguatan diri. Untuk lebih jelasnya ketiga langkah tersebut dapat dilihat pada uraian berikut :
a. Menentukan tujuan
Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu menyusun tujuannya sendiri, di mana perilaku seseorang menentukan tercapainya tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut peran guru sangat dibutuhkan guna membimbing siswa dalam menyusun tujuan belajarnya, sehingga bisa dijadikan pedoman perilakunya sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Begitu pula dalam pembelajaran seni tari, ptk seni tari kurikulum 2013menentukan tujuan sangatlah diperlukan bagi siswa guna meningkatkan kinerja dan prestasi belajar untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan konsisten.
b. Memonitor dan Mengevaluasi kemajuan
Setelah siswa mampu menentukan tujuan belajarnya, selanjutnya siswa diharapkan dapat merasakan perubahan perilakunya, terutama dalam pembelajaran seni tari di mana di dalamnya terdapat banyak tugas serta waktu yang diperlukan guna mempraktekkan keterampilan menarinya. Di sini siswa belajar untuk memonitor diri atas segala bentuk perilakunya yang kemudian dievaluasi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Biasanya kunci untuk mendapatkan keputusan yang akurat dalam mengevaluasi diri siswa adalah pengecekan hasil evaluasi oleh guru secara periodik. Dalam pembelajaran seni tari ini, ptk seni tari kurikulum 2013setelah siswa selesai dengan kegiatan menarinya biasanya siswa selalu melihat atau mempelajari kembali kegiatan yang sudah ada dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya, dimana nilai tersebut dapat dijadikan ukuran atas kemampuan siswa. Dengan begitu perkembangan hasil yang diperoleh siswa dari suatu pembelajaran bisa memotivasi dan meningkatkan kemandirian siswa. Jadi tanggung jawab untuk melakukan monitoring dan manajemen perilaku siswa ada di tangan siswa itu sendiri.
c. Penguatan diri
Langkah terakhir dalam manajemen diri adalah penguatan diri siswa (self reinforcement). Di mana penguatan diri selain terjadi ketika seseorang memberikan hadiah kepada dirinya sendiri karena sukses mencapai prestasi juga dapat terjadi saat seseorang dengan menghukum dirinya karena gagal mencapai prestasi. Penguatan diri untuk melihat kesuksesan dan kegagalan siswa dalam mencapai sebuah prestasi sangatlah diperlukan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam pembelajaran seni tari melalui penguatan diri pada siswa diharapkan akan mendorong dan memotivasi dirinya untuk lebih berprestasi.ptk seni budaya smp terbaru
Ketiga langkah utama dalam manajemen diri pada pembelajaran seni tari sangat diperlukan dan dibutuhkan siswa guna mencapai hasil dan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian melalui pembelajaran seni tari diharapkan adanya perubahan sikap atau perilaku siswa seperti siswa menjadi berdisiplin waktu dalam belajar (dalam mengikuti latihan menari dan berdisiplin dalam mematuhi aturan yang ada), sehingga menciptakan rasa saling menghargai sesama teman, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi serta siswa menjadi giat dalam mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan guru. Dengan menanamkan konsep manajemen diri diharapkan siswa dapat lebih mandiri dalam mengembangkan potensi dirinya untuk menunjang kebutuhan hidupnya di masa mendatang.
Proses pembelajaran seni tari memang memerlukan waktu yang cukup panjang atau lama, karena untuk menanamkan pemahaman manajemen diri kepada siswa diperlukan adanya ketekunan, keuletan dan kesabaran dengan tujuan agar siswa mampu atau mau bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Namun hal ini tidak mudah, karena biasanya tanpa bimbingan guru, siswa akan bersikap acuh dan tidak perduli, padahal hal tersebut merupakan investasi yang berharga bagi masa depannya.
Langkah yang harus ditempuh guru dalam mendorong siswa agar mampu melakukan manajemen diri, salah satunya dengan menanamkan rasa kedisiplinan diri pada siswa. Di mana kedisiplinan diri siswa merupakan faktor pendukung dan penunjang terhadap peningkatan proses pembelajaran, terutama pada pembelajaran seni tari. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk mengkaji secara mendalam mengenai pengembangan manajemen diri dalam pembelajaran seni tari bidang studi seni dan budaya pada siswa kelas VII.B di SMP Negeri ..........

B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada uraian dalam latar belakang, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang terdapat dalam diri siswa yaitu mengenai bentuk ketidakdisiplinan diri siswa dalam belajar. Untuk itu, dalam mengupayakan agar siswa memiliki dan mengembangkan dasar-dasar disiplin diri dalam pembelajaran seni tari, maka diperlukan model pembelajaran manajemen diri dalam diri siswa. Untuk memperjelas permasalahan di atas maka dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan manajemen diri ?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa setelah diterapkannya manajemen diri ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan manajemen diri.
2. Ingin memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa setelah diterapkannya manajemen diri dalam pembelajaran seni tari.ptk seni tari kurikulum 2013

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam proses pembelajaran seni tari dan hasilnya dapat bermanfaat bagi :
1. Lembaga : Bisa dijadikan sebagai bahan masukan dan pengayaan
2. Guru : dalam penggunaan model-model pembelajaran khususnya dalam pembelajaran seni tari.
Untuk memperluas wawasan pengetahuan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran sehingga PBM menjadi lebih berkualitas..
3. Peserta
4. Peneliti :
: Dengan ditanamkannya manajemen diri diharapkan, baik sikap maupun perilaku siswa dapat berubah menjadi lebih baik, terarah dan teratur.
Dapat menambah wawasan dan pengalaman serta dapat dijadikan perbandingan antara ilmu yang sudah dipelajari dengan praktek yang ada di lapangan. 9

E. Asumsi
Dalam penelitian ini peneliti mengemukakan asumsi, bahwa melalui penerapan model pengembangan manajemen diri dalam proses pembelajaran seni tari dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta menjadikan siswa menjadi mandiri dan memiliki manajemen yang baik.ptk seni tari kurikulum 2013

F. Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis :Jika model pengembangan manajemen diri diterapkan dalam pembelajaran seni tari, maka segala bentuk sikap atau perilaku siswa akan berubah. Antara lain dengan tumbuhnya rasa kedisiplinan diri pada siswa yaitu disiplin dalam waktu belajar, disiplin dalam latihan, disiplin dalam mentaati peraturan kelas dan sekolah, menciptakan rasa saling menghargai sesama teman serta menanamkan rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga prestasi belajarnya menjadi meningkat belajar seni tari siswa SMP Negeri 1......


B.DOWNLOAD CONTOH PTK SENI BUDAYA SMP KURIKULUM 2013

BAB II
TINJAUAN TEORETIS TENTANG PENERAPAN
MODEL PENGEMBANGAN MANAJEMEN DIRI DALAM PROSES
PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII.B SMP NEGERI ............



A. Model pengembangan manajemen diri dalam pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 1 ....
1. Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu wujud kegiatan yang menginginkan adanya perubahan dari kondisi yang kurang baik menuju kondisi yang lebih baik juga pengembangan mengandung arti di dalamnya terdapat suatu kegiatan untuk menghasilkan bahan pustaka yang baru. Berdasarkan pengertian tersebut maka di dalam pengembangan pembelajaran seni tari perlu didukung oleh adanya kualitas dan evektivitas pembelajaran.ptk seni tari kurikulum 2013
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektivan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya (Etzioni, 1964). Efektivitas ini sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang (Robbins, 1997).
Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai (Prokopenko, 1987), atau tingkat pencapaian tujuan (Hoy dan Miskel,1992). Untuk itu, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
Dengan pemahaman tersebut, maka dapat dikemukakan aspek-aspek efektivitas belajar sebagai berikut : (1) peningkatan pengetahuan, (2) peningkatan ketrampilan, (3) perubahan sikap, (4) perilaku, (5) kemampuan adaptasi, (6) peningkatan integrasi, (7) peningkatan partisipasi, dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.ptk seni tari kurikulum 2013
UNESCO (1996) menetapkan empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh pengelola dunia pendidikan, yaitu:
1. Belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know).
2. Belajar untuk menguasai keterampilan (learning to do).
3. Belajar untuk hidup bermasyarakat (learning to live together).
4. Belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal (learning to be). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Learning to know
Dalam hal ini posisi seorang guru seyogianya berfungsi sebagai fasilitator sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan siswa dalam mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu.
2. Learning to do.
Akan bisa berjalan jika sekolah memfasilitasi siswa untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan minatnya. Pendeteksian bakat dan minat siswa dapat dilakukan melalui tes bakat dan minat (attitude test). Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi unsur keturunan (heredity) namun tumbuh berkembangnya bakat dan minat tergantung pada lingkungannya. Dewasa ini, keterampilan bisa digunakan menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan dalam mendukung keberhasilan kehidupan seseorang. Untuk itu pembinaan terhadap keterampilan siswa perlu mendapat perhatian serius.
3. Learning to live together.
Salah satu fungsi lembaga pendidikan adalah tempat bersosialisasi, tatanan kehidupan, artinya mempersiapkan siswanya untuk dapat hidup bermasyarakat. Situasi bermasyarakat hendaknya dikondisikan di lingkungan pendidikan. Kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima, perlu ditumbuhkembangkan.ptk seni budaya smp lengkap
4. Learning to be
Pengembangan diri secara maksimal erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Bagi anak yang agresif, proses pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya bagi anak yang pasif peran guru sebagai pengarah sekaligus fasilitator sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri siswa secara maksimal. Kemampuan diri yang terbentuk di sekolah secara maksimal memungkinkan anak untuk mengembangkan diri pada tingkat yang lebih tinggi. Dari ungkapan tersebut dapat diartikan bahwa keempat pilar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Pengembangan manajemen diri dalam pembelajaran seni tari
Manajemen adalah suatu ilmu yang sering kali kita dengar dan dibicarakan pada saat mengikuti kegiatan antara lain: seminar, pendidikan, atau rapat-rapat di kantor dan organisasi. Sadar atau tidak, kita juga melaksanakannya setiap hari, baik dalam konteks me-manage dan di-manage. Manajemen secara umum diasosiasikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengatur, menggerakan, dan mengendalikan sesuatu urusan sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki dengan sumber daya (resource) yang terbatas. Perlu digaris bawahi mengenai resouece ini, karena dengan resource yang tidak terbatas kita tidak perlu manajemen.Yang terkait dalam manajemen di antaranya adalah strategi dan kepemimpinan (leadership), karena setiap orang yang mempraktekkan ilmu manajemen adalah seorang pemimpin dan menggunakan strategi dalam mencapai tujuannya.

Manajemen mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya atau pengelolaan dan pengendalian. Optimalisasi sumber-sumber daya yang berkenaan dengan pembelajaran tari ialah pemberdayaan siswa yang merupakan alternative paling tepat untuk mewujudkan siswa yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi di mana siswa dilatih untuk bersikap dan bertanggung jawab terhadap pengaturan segala perilakunya sendiri.ptk seni budaya smp lengkap
Apa itu manajemen diri? Secara sederhana, manajemen-merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001: ....) memiliki dua arti, yaitu; (1) penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; dan (2) pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannnya perusahaan dan organisasi. Dalam kajian kita saat ini, arti pertama yang relevan dan perlu kita eksplorasi lebih lanjut.
Selanjutnya, apa arti “diri” atau “saya”? Apakah yang kita sebut “diri” itu adalah akumulatif dari pikiran kita, seperti yang dikatakan David J. Schwarz bahwa “Kita adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita”, atau jargon yang diucapkan oleh Rene Descartes, “Saya berpikir, maka saya ada”? Apakah diri itu adalah apa yang kita rasakan, seperti yang dinyatakan Andre Gide, “Saya merasa, maka saya ada”? Apakah diri itu adalah perbuatan; tindakan; kebiasaan kita, seperti ucapan Albert Camus, “Saya memberontak, maka itulah saya”, atau pernyataan Aristoteles, “Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang.” Atau, ungkapan Nurcholis Madjid, “Aku berbuat, maka aku ada”? Apakah diri itu gabungan dari pikiran dan perasaan kita, sebagaimana dalam konsep “ego” Muhammad Iqbal, bahwa ego (diri) adalah suatu kesatuan perasaan-perasaan – mental - kehidupan personal dan merupakan bagian dari sistem pemikiran. Dan, apakah diri itu adalah gabungan dari semua itu? Wallâhu a’lamu.

Kata “diri” (anfûs) - jamak dari nafsun - dalam Al-Quran banyak maknanya, diantaranya: rûh (nyawa), dhamîr (hati nurani), jinsun (jenis), dan syahshiyah (pribadi) atau “totalitas manusia” dimana terpadu jiwa-raga manusia. Nah, makna yang terakhirlah yang kita maksud dengan “diri” itu. Yang kita sebut diri, pribadi, individu, adalah totalitas manusia sebagai perpaduan dari jasad dan ruhani, fisik yang bisa kita lihat dan sesuatu yang tak terlihat yang menggerakan fisik (hati; pikiran; jiwa). Diri adalah totalitas dari pemikiran, keinginan, dan gerakan kita dalam ruang dan waktu. Dengan kata lain, perpaduan antara intelektual, emosional, spiritual, dan fisik.

Berangkat dari makna dua kata - “manajemen” dan “diri” di atas, maka manajemen diri adalah sebuah proses merubah “totalitas diri” - intelektual, emosional, spiritual, dan fisik kita agar apa yang kita inginkan (sasaran) tercapai. Didasarkan pada pemaparan di atas maka pengembangan manajemen diri pada pembelajaran seni tari melibatkan siswa dalam mengimplementasikan program perubahan perilaku dasarnya, di mana siswa bisa belajar untuk menentukan tujuan, mengobservasi pekerjaannya sendiri, mencatat perkembangan perilaku, dan mengevaluasi kinerjanya sendiri. Akhirnya dapat memilih dan memberikan penguatan untuk dirinya sendiri. Keterlibatan seperti ini dapat membantu siswa belajar mengatur langkah kerjanya di masa mendatang sehingga siswa mampu lebih mandiri. Untuk lebih jelasnya perubahan perilaku yang terjadi dalam diri kita, didasarkan kepada langkah-langkah manajemen diri, diantaranya :
a. Menentukan tujuan
Adler (2008:211 ) dalam teorinya tentang tujuan fiktif (fictional goal) menyatakan: “bahwa perilaku seseorang diarahkan kepada tujuan di masa mendatang yang sudah disusun sendiri”. Apabila tujuan sudah diketahui maka tindakan siswa selanjutnya akan lebih mantap dan perjalanan hidupnya akan lebih berarti sehingga keberadaan tujuan itu sendiri akan berpengaruh terhadap perilaku. Maka jelaslah bahwa dalam proses pembelajaran seni tari, siswa sangat penting untuk mampu menyusun tujuannya sendiri, sebaliknya guru harus berusaha secara maksimal untuk membimbing siswa dalam menyusun tujuan belajarnya, sehingga bisa dijadikan pedoman perilakunya sehari-hari baik di kelas maupun di luar kelas.ptk seni budaya smp lengkap
Tujuan yang disusun sendiri oleh siswa bersangkutan akan jauh lebih efektif dalam meningkatkan kinerja dan prestasi siswa tersebut. Tampaknya fase penentuan tujuan sangat penting dalam manajemen diri, beberapa penelitian menganjurkan bahwa menetapkan tujuan dan mengumumkannya merupakan elemen yang amat penting dari program manajemen diri. Untuk itu tujuan yang disusun dalam pembelajaran seni tari akan efektif apabila : 1) bisa dicapai dalam waktu yang singkat, bukan tujuan jangka panjang, yang harus dicapai dalam jangka waktu yang lama, 2) spesifik, bukan tujuan yang bersifat umum (global), 3) menantang, sukar, tetapi dapat dicapai, bukan terlalu mudah atau terlalu sukar.
b. Mencatat dan mengevaluasi kemajuan
Dalam pembelajaran seni tari siswa juga bisa berpartisipasi dalam fase pencatatan dan evaluasi dari program perubahan perilaku. Beberapa contoh perilaku yang tepat untuk dicatat sendiri, antara lain banyaknya tugas yang diselesaikan, waktu yang dihabiskan untuk mempraktekan keterampilan menari, banyaknya buku-buku yang dibaca, dan frekuensi meninggalkan kelas tanpa permisi. Tugas yang harus dikerjakan tanpa pengawasan guru, seperti pekerjaan rumah dan belajar mandiri, juga merupakan contoh yang baik untuk memonitor diri.
Begitu juga dalam pembelajaran seni tari, hal ini menunjukkan adanya efektivitas monitoring diri terhadap kinerja siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang dibimbing untuk memonitor dirinya dan selalu membuat catatan harian tentang perilakunya menunjukkan peningkatan baik pada perilaku belajar dan prestasi belajarnya. Akhirnya untuk melihat dan mempermudah kinerja siswa dalam mengevaluasi diri dan monitoring diri dapat dibantu dengan cheklist, kunci skor, laporan kemajuan periodik, atau alat lain yang dapat membantu siswa mengetahui apa yang sudah dicapai tentang tujuannya berdasarkan pekerjaan yang sudah dilakukan. Pada teknik ini, tanggung jawab untuk melakukan monitoring dan manajemen perilaku siswa ada di tangan siswa itu sendiri, dengan cara yang dirasakan tidak membebani siswa karena mereka merasa tertarik dan senang.
c. Penguatan diri ( self reinforcement)
Langkah terakhir dalam manajemen diri adalah penguatan diri. Seorang psikolog menyatakan bahwa penguatan diri sangat meningkatkan nilai dari prinsip penguatan jika diterapkan pada perilaku manusia. Menurut Bandura ( thun: ) ada tiga proses untuk mewujudkan penguatan diri, ketiga proses tersebut, yaitu 1) observasi diri, yakni saat seseorang mengobservasi perilakunya; 2) keputusan, yakni saat seseorang memutuskan apakah perilakunya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan; 3) respons diri, yakni saat seseorang memberikan respons kepada dirinya berdasarkan keputusan yang diambil.
Berdasarkan uraian di atas maka penguatan diri dalam pembelajaran seni tari sangatlah membantu siswa yang kurang memiliki motivasi berprestasi atau siswa yang kurang akurat dalam menentukan ukuran kesuksesan dan diharapkan nantinya dapat menarik perhatian siswa ke arah tujuan yang spesifik dan mendorong dirinya untuk menyatakan kepuasan secara verbal dan memberikan hadiah kepada dirinya apabila tujuannya sudah tercapai. Penguatan diri juga akan mendorong siswa dalam pencapaian tujuan berdasarkan usaha dengan dorongan sendiri daripada usaha atas dorongan faktor-faktor dari luar.

C.CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SENI TARI SMP KELAS 7

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini berdasarkan kepada tujuan penelitian dan masalah yang akan peneliti kaji. Yang dimaksud dengan metode penelitian eksperimen menurut Mohamad Ali ( 1983 : 83 ) adalah “merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gej ala yang muncul, diamati dan dikontrol secermat mungkin diketahui sebab akibat munculnya gejala tersebut”.
Winarno Surakhmad mengatakan pula bahwa ”eksperimen adalah metode penelitian yang menggunakan kegiatan percobaan untuk melihat hasil. Hasil percobaan itulah yang menegaskan bagaimana kedudukan kausal ( sebab-akibat ) antara variabel yang diselidiki” ( Surakhmad, 1984 : 84 ).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu percobaan penelitian yang dipakai untuk mengetahui pengaruh dari suatu kondisi yang disengaja diadakan terhadap gej ala sosial yang berupa kegiatan dan tingkah laku seorang individu ataupun kelompok individu yang diamati dan dikontrol secermat mungkin sehingga diketahui munculnya gej ala tersebut, yang hasilnya diperoleh hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang diteliti.ptk seni budaya smp lengkap

B. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel, sekumpulan yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian ( Depdikbud, 1995 : 782 ), sedangkan populasi menurut Suharsini Arikunto ( 1998 : 115 ) bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan hal di atas maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasinya dari keseluruhan siswa yang berjumlah sembilan kelas yang terdiri dari 365 siswa.
Winarno Surakhmad ( 1994 : 93 ) mengemukakan bahwa: “sampel adalah penarikan sebagian dari populasi atau mewakili seluruh populasi”. Adapun yang dijadikan sampel penelitian diambil kelas VII.B dengan jumlah 40 siswa. Pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :
a. Kelas VII.B dianggap sebagai kelas yang memiliki prestasi belajar seni yang baik, sehingga peneliti mencoba untuk menerapkan suatu bentuk model pembelajaran yang baru agar siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar seni tari.
b. Kelas inilah yang dianggap paling representatif.

C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan, sehingga siswa merasa “gerah” setelah mengikuti pembelajaran. Proses ini berpegang pada konsep bahwa ”data dikumpulkan secara berulang –ulang, sampai mencapai kejenuhan teoretik” ( Maxwell, 1992 ; Miller & Crabtree, 1994 ; Adler, 1994 ).
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah studi pendahuluan, teknik pengamatan ( observasi ), wawancara dan Tes. Keempat teknik ini digunakan dengan harapan dapat saling melengkapi untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti.
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan berkunjung ke sekolah secara langsung dan melihat proses belajar mengajar seni tari dengan mengenal dan memahami karakteristik model pembelajaran yang hendak dikaji dalam penelitian. Dalam hal ini studi pendahuluan dilakukan di SMP Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur berdasarkan pada fokus utama objek penelitian yang peneliti rasa cukup relevan dengan konsep yang telah dirancang dalam penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data di mana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung dan terjun langsung guna mencatat mengenai sikap atau perilaku siswa yang terjadi pada saat proses pembelajaran seni tari. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan anak dalam menyajikan komposisi gerak burung merak yang dipengaruhi oleh daya kreativitas anak dan rasa kedisiplinan diri.. Jenis observasi yang dipilih adalah observasi partisipan, karena untuk mempermudah dalam mengantisipasi permasalahan yang timbul di lapangan.
3. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk menggali dan memperoleh data atau informasi yang lebih mendalam dan relevan dengan masalah yang diteliti dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber. Wawancara dilakukan kepada :
a. Kepala Sekolah, untuk memperoleh data tentang tanggapannya terhadap pembelajaran seni tari melalui model pengembangan manajemen diri.
b. Guru Mata Pelajaran Seni Tari, untuk memperoleh data tentang pemahaman dan kesannya terhadap pelaksanaan model pengembangan manajemen diri pada pembelajaran seni tari.
c. Siswa, untuk memperoleh tanggapan mengenai pelaksanaan dan kendalanya dalam mengikuti proses pembelajaran seni tari..
4. Tes
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2003 : 53 ), pengertian tes adalah “ Alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan “. Tes dalam penelitian ini berbentuk tes perbuatan dalam sebuah kegiatan praktek untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan, tes tertulis yang bersifat hafalan untuk melatih ingatan siswa terhadap materi pembelajaran, serta tugas kelompok untuk mengukur bagaimana proses kreativitas dan kerja sama dalam pembelajaran tersebut.ptk seni budaya smp lengkap
Sistem penilaian yang dipergunakan peneliti ialah sistem penilaian buatan guru untuk menilai hasil pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, maka diperlukan standar nilai buatan guru. Adapun standar penilaian yang dibuat oleh peneliti, meliputi tiga indikator penilaian dalam kedisiplinan, di antaranya:

1. Kemampuan bersosialisasi
a. Bekerjasama saat membuat karya tari
b.. Kekompakkan saat menampilkan karya tarinya
2. Rasa menghargai diri sendiri dan orang lain
a. Berpakaian rapi, bersih dan lengkap (kerapihan pakaian)
b. Menghargai hasil pendapat orang lain
c . Bertutur kata yang baik dan sopan santun
3. Rasa tanggung jawab
a. Mengumpulkan tugas tepat waktu
b. Datang tepat waktu
c. Bertanggung jawab terhadap argumen yang dikemukakkan
Dengan ketentuan rentang nilai sebagai berikut :
1. Sangat bagus : dengan standar nilai 9
2. Bagus : dengan standar nilai 7.5 sampai 8
3. Kurang bagus : dengan standar nilai 6.5 sampai 7
Setelah data berupa nilai hasil belajar siswa diperoleh, selanjutnya data tersebut diubah ke dalam persentase dengan memakai rumus, untuk menghitung persentase sebagai berikut :
Keterangan :
x = jumlah keseluruhan persen yaitu 100%
y = jumlah keseluruhan siswa
n = jumlah nilai yang diperoleh siswa
z = persentase nilai siswa

D. Teknik Pengolahan Data
Data-data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan dan merasa sudah cukup memenuhi ke dalam kebutuhan penelitian, untuk selanjutnya data-data tersebut diolah kembali untuk menguji kebenaran hipotesa yang dibuat. Adapun data yang berupa nilai-nilai hasil belajar siswa disajikan ke dalam tabel berikut

D.CONTOH LENGKAP PTK SENI BUDAYA SMP DOC

DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi Abu & Supriyono Widodo, (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Depdiknas. 2002. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Fattah, N & Ali Mohamad (2005), Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Universitas Terbuka
Nurlaela, Eva. 1998. Skripsi Peranan Dongeng Sebagai Pembangkit Kreativitas Gerak Tari (Studi Eksperimen Pengajaran Tari Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri IV Cipedes). Bandung : UPI
Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Rusyandy T dan Junaedi Hasan D. 1996. Penerapan Disiplin Dalam Proses Pembelajaran. Cianjur : CV Kandaga Ciptakarya.
Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. ALFABETA
Shochib Mohamad. 1998. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta : Rineka
Suanda, TA, dkk. 2003. Penuntun Pelajaran Seni Tari Untuk Murid SLPT Kelas 1. Bandung : CV. Geger Sunten.
Triyanti. 2007. Skripsi Penerapan Pembelajaran Gerak Dasar Tari Sunda Melalui Media Audio-Visual di Kelas 1 SMA Kartka Siliwangi. Bandung : UPI
Uno Hamzah. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH SENI TARI SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.