DOWNLOAD PTK SENI MUSIK SMP KELAS VIII TERBARU WORD-Dalam hal metode pembelajaran: peneliti menggunakan berbagai metode antara lain Tanya jawab (Questioning), penemuan (Inquiry), belajar kelompok/diskusi kelompok (Learning Community), metode ini dilaksanakan secara integratif dan mampu dilaksanakan oleh guru (peneliti). dengan menggunakan variasi materi ini membuat siswa menjadi sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, rasa ingin tahu dan ketertarikan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar semakin tinggi, materi yang dipelajari sangat terkesan karena disamping selalu ingat juga terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga pelajaran teknik vocal terkesan tidak membosankan, melalui pendekatan tersebut siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan berani melakukan menyanyi yang sesuai dengan teknik yang benar. contoh ptk seni musik smp
Dalam hal pelaksanaan evaluasi : keberhasilan secara performance dapat dilihat dar hasil evaluasi tes menyanyi baik secara klasikal maupun individual, serta adanya kenaikan dari hasil evaluasi dalam penelitian ini adalah meliputi proses dan hasil, ini menunjukan peningkatan yang sangat berarti. Evaluasi proses dari tiga siklus yang dilaksanakan, diketahui bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam meningkatkan teknik vocal, secara umum terdapat kecenderungan adanya peningkatan aktifitas dan kreatifitas mengajar guru, baik dalam membuka pelajaran, apersepsi ekplorasi, diskusi dan penjelasan konsep, maupun pengembangan aplikasi belajar, artinya kinerja guru menjadi semakin baik.
Begitu juga dengan siswa hasil proses diharapkan dari siklus awal ke siklus berikutnya memperlihatkan kecenderungan kemajuan pengetahuan dan kemampuan yang sangat berarti menimbulkan semangat untuk mencari dan menemukan sumber belajar, yang pada giliranya menumbuhkan siswa terbiasa yuntuk mencari informasi, kemampuan bekerja sama dan bertanggung jawab. Evaluasi hasil belajar berdasarkan hasil penelitian ini terlihat adanya kemajuan terhadap hasil belajar isiwa ketika dibandingkan pada tahap orientasi dengan tes pada siklus kedua ternyata menunjukan adanya kemajuan, yaitu meningkatnya perolehan rata-rata hasil tes pada waktu orientasi nilai tes siswa adalah; 7,46: dan nilai tes siswa pada silkus ketiga siswa memperoleh rata-rata nilai sebesar: 8,71
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel SENI MUSIK SMP yang diberi judul “PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK VOKAL MATERI POKOK SENI MUSIK DAERAH NUSANTARA BAGI SISWA KELAS VIII-A DI ........... KECAMATAN ........... KABUPATEN ........ TAHUN PELAJARAN 20..-20.. ". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK SENI MUSIK SMP KELAS VIII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 104 SMP ).
A.CONTOH PTK SENI MUSIK KURIKULUM 2013 SMP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik merupakan suatu media yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, sebagai mahluk yang dibekali cipta, rasa dan karsa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dapat mengekspresikan dirinya menurut kata hati melalui bernyanyi, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Adjie (2008:23) bahwa: “Bernyanyi merupakan musik yang menggunakan media vokal atau suara manusia”, supaya terdengar indah maka bernyanyi membutuhkan suatu teknik tersendiri.ptk seni musik smp kelas 8
Seperti kita ketahui bersama bahwa pembelajaran musik di sekolah khusunya di tingkat SMP/MTS berdasarkan PERMEN 22 TH 2006 tentang STANDAR ISI, dinyatakan bahwa :
Pendidikan seni musik merupakan bagian dari pendidikan mata pelajaran seni budaya, yang memiliki beberpa tujuan, antara lain sebagai berikut:(1). Memahami konsep dn pentingnya seni budaya: (2). Menampilkan sikap apreiasi terhadap sni budaya: (3). Menampilakan kreativitas melalui seni budaya: (4). Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional maupun global.
Pembelajaran teknik vokal dalam pendidikan musik persekolahan menekankan pada pemahaman akan nilai-nilai sosial budaya melalui pengalaman estetika dan etika musik, pembelajaran seni musik di SMP/MTS yang menitikberatkan pada kemampuan keterampilan dasar musik, yaitu sebagai cara untuk mendapatkan pengalaman langsung tentang estetika dan etika seni, seperti pada jenjang SMP/MTS yang menitikberatkan pada kemampuan keterampilan dasar musik.
Pengajaran musik Vokal di SMP/MTS adalah bagian dari tujuan pendidikan pada tahap pembentukan pribadi anak dalam rangka menuju kepada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang kita cita-citakan bersama. Untuk melaksanakan pengajaran Vokal tersebut agar lebih bermakna dan variatif sehingga dapat menarik minat siswa tentunya guru dituntut untuk mampu mengembangkan inovasi pembelajarannya. Hal ini akan menjadi suatu motivasi tersendiri bagi siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan berbagai potensi anak. Potensi anak yang dapat dikembangkan antara lain : rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik, kemampuan menilai musik melalui selera intelektual dan selera artistic, berbagai kemajuan tersebut penting dimiliki karena memungkinkan murid mampu mengembangkan kepekaan terhadap dunia disekelilingnya, dan dapat meningkatkan dan mengembangkan sendiri pengetahuan dan kemampuannya dalam bidang musik.
Peranan guru musik adalah menciptakan kondisi musikal yang kondusif, sehingga siswa dapat mengalami dan memahami suatu karya cipta musik sepenuhnya. Untuk itu pemahaman guru musik dalam menafsirkan kurikulum pendidikan musik, hendaklah kritis dan kreatif dalam pengembangkan model-model pengajaran musik, tentu saja, yang dapat menumbuhkan pemahaman siswa akan nilai sosial budaya melalui pengalaman estetika dan etika seni mereka.
Beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan bahwa yang menjadi kendala dalam pembelajaran seni musik terutama yang berkaitan dengan olah atau teknik vokal diantaranya adalah perkembangan fisik, psikologis dan emosi peserta didik terhadap pendidikan musik, misalnya seperti diuraikan: “Perubahan hormonal yang dialami remaja pada umumnya (pria dan wanita) berakibat pada sejumlah organ tubuh lain, termasuk pita suara” (Agung Suryadi, 2008). Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian dari pendidik musik khususnya dalam pengajaran vokal bagi remaja. Perubahan yang terjadi pada sejumlah organ tubuh tersebut, seringkali menimbulkan tekanan psikologis tertentu seperti timbulnya rasa malu, gelisah dan perilaku meniru idolanya.download ptk seni musik smp terbaru doc
Melihat kondisi di atas, maka peranan guru musik sangat menentukan. Proses pembelajaran musik sebaiknya tidak didominasi oleh guru di kelas. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator yang dapat memotivasi pengembangan musikalitas siswa, misalnya dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermain musik sebanyak-banyaknya, membiarkan siswa bekerja dalam kelompok kecil, membiarkan siswa bekerja dengan ide-ide mereka dan mengalami yang telah mereka miliki, memberikan batas-batas materi pembelajaran yang jelas, disamping itu guru juga berupaya untuk dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan pemahaman siswa tentang pelajaran musik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada saat proses pembelajaran. Selain aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, guru juga dapat memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan di luar kelas, seperti mengadakan kerjasama dalam kegiatan-kegiatan suatu pertunjukan, lomba dan diskusi. Melalui kegiatan ini, siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mereka tentang musik pada umumnya, yang diharapkan dapat menambah perbendaharaan pemahaman mereka dalam melakukan aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran musik secara menyeluruh.
Keberhasilan tercapainya tujuan proses pembelajaran terletak di tangan guru, begitu pula dalam keberhasilan pendidikan seni, guru memegang peran sangat penting. Menarik penampilan guru dalam proses pembelajaran seni, dapat diidentifikasi dengan kenyataan bahwa, banyak guru seni yang dekat dan disenangi siswa di sekolah tersebut, ini menunjukkan bahwa pelajaran seni tidak menakutkan.
Kenyataan dilapangan masih banyak pelajaran seni khususnya seni musik belum mampu menjawab harapan seperti yang telah diuraikan diatas. Pembelajaran seni sifatnya masih terbatas kebiasaan yang lazim terfokus pada pemberian materi yang sifatnya mudah dilakukan misalnya peserta didik ditugaskan menyanyi sebuah lagu tanpa melihat bagaimana teknik yang benar dalam bernyanyi. Apabila hal ini terjadi maka, dikhawatirkan bahwa pelajaran musik hanya terbatas pada konsep hiburan semata. pelaksanaan pembelajaran seni musik masih terkesan biasa-biasa saja.
Guru dalam hal ini dapat berperan sebagai motivator dan fasilitator, yaitu memberikan semangat kepada siswa, mengarahkan dan membimbing imajinasinya agar ide-ide siswa dapat berkembang sesuai dengan perkembangan fisik dan psikologisnya. Sering kali guru melakukan tindakan yang bersifat pembebasan kehendak misalnya guru berupaya menanamkan kemampuan, selera orang dewasa kepada anak-anak. Jadi guru seni dalam hal ini perlu memperhatikan perkembangan anak-anak sehingga strategi yang diterapkan dalam pembelajaran seni dapat berdampak positif bagi perkembangan anak. Oleh karena itu diupayakan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran seni musik di sekolah demikian pula pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara substansi ditentukan dan membutuhkan dukungan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya; kualitas dan profesionalisme guru seni musik yang tidak memahami teknik vokal sehingga berakibat ketidak berhasilan dalam pembelajaran. ptk seni musik smp pdf
Tidak sedikit guru seni musik yang berlatar pendidikan bukan dari jurusan musik, kemampuan siswa dalam mengungkapkan teknik vokal, lingkungan belajar, media pembelajaran, dukungan orang tua, masyarakat. Hal penting lainnya yaitu kreativitas mengajar guru dalam pembelajaran di sekolah yang pada dasarnya sangat mutlak, karena tidak mungkin pembelajaran dilakukan dengan baik dan berkualitas, jika tidak didukung oleh kreatifitas mengajar yang produktif dan komprehensip. Guru juga disamping harus menguasai metodologi yang disyaratkan mampu menggunakan media secara optimal agar penguasaan materi pada anak dapat terbantu dengan baik.
Hal tersebut dapat menjadi lebih buruk lagi jika proses pembelajaran yang digunakan atau dilaksanakan oleh guru dalam pembelajarannya tidak mampu mengakomodasi secara representatif kemampuan dan tujuan belajar siswa. Kreatifitas mengajar guru yang mampu mengakomodasikan kemampuan dan tujuan belajar siswa secara menyeluruh akan mendorong kualitas proses dan produk pembelajaran.
Guru dalam proses pembelajaran dituntut untuk lebih berkreativ agar dapat mengurangi rendahnya tingkat kualitas proses dan produk belajar siswa. Oleh karena itu kreatifitas guru diperlukan dalam pembelajaran seni musik guna meningkatkan prestasi bvelajar siswa. Upaya peningkatan kualitas belajar siswa ini mutlak harus dilakukan mengingat peran siswa sangat menentukan dalam keberhasilan pembelajaran.
Media pembelajaran salah satunya yang menjadi salah satru faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Kenyataan dilapangan bahwa tidaksedikit guru-guru musik di sekolah dalam praktek pembelajaran masih menggunakan cara atau metode klasik artinya tidak menggunakan media
pembelajaran yang memadai diantaranya media audio visual (VCD, LCD, TV dan lain-lain). Kurang digunakannya media dalam proses belajar mengajar berdasarkan informasi para guru beberapa faktor kendala antara lain: tidak tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan materi ajar, media sebagai sumber belajar sulit diperoleh, dan kevcenderungn berapa guru belum memperhatikan pentingnya penggunaan media dalam roses belajar, seringkali materi atau bahan ajar atau buyku pelajaran tidak dilengkapi media untuk pembelajaran sehingga guru harus berupaya mengadakan dengan susah payah.
Proses pembelajaran seni pada MTs Muhammadiyah .......... nampaknya masih memperhatikan kriteri tersebut termasuk diantaranya kesulitan mendapatkan media untuk pembelajaran beberapa media dalam bentuk materi ajar.
Pada kesempatan ini penulis mengemban tugas sebagi pengajar seni budaya di sekolah tersebut. Kendala untuk mendapatkan media untuk bahan ajar terasa sangat sulit dan menemui banyak kendala, khususnya dalam pembelajaran teknik vokal, terpikirkan bahwa pembelajaran dengan media penting untuk membantu dalam proses pembelajaran. Bentuk media pembelajaran untuk teknik voksl ternyata harus disediakan dan disiapkan yang sesuai dan relevan dengan tujuan pembelajarannya, disamping bentuk media yang kiranya dapat menunjang pembelajaran teknik vocal pada siswa, adalah media yang berisi tentang gambaran bagaimana teknik berlatih bernyanyi dengan baik.
Sementara ini pembelajaran teknik vokal khususnya di sekolah tersebut masih dilakukan secara konvensional yakni, guru memberikan ceramah dan mengarahkan praktek teknik vokal dan bernayanyi secara langsung dikelas dengan media seadanya ternyata hasil yang diperoleh terasa belum cukup maksimal, artinya para siswa harus mendapat variasi dan tuntutan lain untuk proses pembelajaran, para siswa disamping berlatih melalui pembelajaran di kelas juga harus mampu berlatih pada kesempatan lain di luar kelas. Namun hal itu nampaknya masih jadi kendala akibat tidak terdapatnya bimbingan untuk belajar. Salah satu harapan agar siswa dapat terbimbing adalah dengan menggunakan media belajar teknik vokal. Media tersebut apabila tersedia disamping dapat digunakan sebagai tuntunan siswa belajar di luar waktu sekolah juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas, agar kompetensi siswa dalam bernayanyi terbantu dalam berlkatih teknik vokal.ptk smp doc
Berkaitan hal tersebut, pembelajaran teknik vokal dengan menggunakan media audio visual akan sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran seni musik di sekolah. Pembelajaran dengan menggunakan teknik vokal yang baik memiliki makna yang sangat berharga dalam kehidupan manusia, sebagai wahana hiburan dan kesehatan terutama secara kejiwaan seseorang.
Penulis akan mencoba malaksanakan pembelajaran sekaligus penelitian di sekolah tersebut dengan mencoba menerapkan media pembelajaran untuk teknik vokal. Adapun maksud penelitian ini kualitas pembelajaran seni musik dalam hal ini teknik vokal dengan menggunakan media audio visual khusunya di kelas VIII-A MTs .............. Melalui penelitian ini diharapkan hambatan-hambatan yang ada terutama berkaitan dengan hambatan pembelajaran teknik vokal di sekolah hasilnya akan meningkat secra baik. Ketertarikan peneliti diwujudkan dalam bentuk penelitian dengan judul “Penerapan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Musik Untuk Meningkatkan Teknik Vokal Bagi Siswa kelas VIII-A di MTs ..........”. Alasan dipilihnya lokasi penelitian tersebut antara lain adalah: Perbaikan dalam proses pembelajaran dan ingin memiliki wawasan yang cukup tinggi dalam belajar teknik vokal, khususnya pada pembelajaran seni yang diberikan di MTs Muhammadiyah ..........
B.DOWNLOAD PTK SENI MUSIK KELAS 8 SMP DOC
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Pendidikan Seni Musik di Sekolah
1. Konsep Dasar Seni Musik
Pengertian musik menurut N. Simanungkalit (2008:1) adalah: musik merupakan keindahan suara yang dapat didengar. Sumber suara ini dua macam asalnya yang dihasilkan oleh alat-alat dan dihasilkan oleh manusia, yang dihasilkan oleh alat-alat bernama instrumental dan yang dihasilkan oleh manusia disebut vocal. Sedangkan menurut Seashor (1987), definisi musik adalah: (1) pesona jiwa, alat membuat gembira, sedih, semangat, susah, dan penuh pengharapan, (2) seolah-olah mengangkat pikiran dan ingatan melambung tinggi,(3) emosi melampaui diri seperti gelombang di laut lepas.
Selanjutnya menurut Agus dkk (2009) Di dalam dunia musik, vokal yang dihasilkan dari suara manusia adalah merupakan salah satu instrumen musik yang sangat penting. Vokal juga merupakan instrumen yang banyak digunakan di dalam khasanah musik manapun di dunia ini. Oleh karena itu, keindahan unsur vokal di dalam sebuah komposisi musik terkadang dijadikan ukuran di dalam menilai sebuah karya musik. Setiap manusia memiliki kualitas vokal yang berbeda termasuk di dalam menyanyikan sebuah lagu. Kualitas vokal seseorang di dalam musik lebih banyak ditentukan oleh karena factor bakat yang dibawanya sejak lahir. Namun demikian faktor bakat tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya pengolahan yang baik pula.
Berdasarkan pemikiran tersebut musik memiliki fungsi yang sangat besar dalam kehidupan manusia, seperti sebagai bagian dari kegiatan ritual keagamaan, sebagai media hiburan, pendidikan, dan kesehatan. Musik dibangun oleh elemen-elemen bunyi, melodi, ritme, harmoni, dan ekspresi. Bunyi itu sendiri terdiri dari pitch yang berhubungan dengan ketinggian nada, durasi yang berhubungan dengan jangka waktu nada-nada, intensitas yang berhubungan dengan kekuatan bunyi atau nada. Intensitas ini sering pula disebut sebagai bagian dari ekspresi musik yakni sebagai unsur dinamik. Beranjak dari hal tersebut diatas, Unsur bunyi yakni timbre atau warna nada/suara yang berkaitan dengan kualitas bunyi yang dihasilkan yang berhubungan dengan jenis materi dan teknik dihasilkannya. Musik yang dihasilkan dari prilaku manusia adalah bernyanyi,medium musik pertama yang dimiliki manusia diduga adalah bernyanyi.Suara manusia diperkirakan merupakan medium musikal yang mendasari medium-medium musik lainnya. Musik vokal/bernyanyi memiliki ekspresi yang paling natural, komunikasi yang paling langsung, dan merupakan kehalusan dari gambaran perasaan/emosi dan musik
Salah satu bentuk penyajian musik adalah dengan bernyanyi hal ini merupakan suatu bagian yang penting dalam pengembangan diri seseorang dalam hal ini siswa. Pada saat seorang siswa akan mengekspresikan apa yang dirasakan, dipikirkan, diimpikan secara pribadi, melalui bernyanyi anak akan bersentuhan dengan sesuatu yang indah. Dari uraian tersebut diatas ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dari seorang guru musik yakni, bagaimana memperkenalkan teknik vokal yang benar dalam bernyanyi pada peserta didiknya, dan kapan mereka akan bernyanyi.
Dari apa yang diuraikan diatas elemen lain dari musik adalah warna suara, warna suara anak-anak biasanya tinggi, ringan, dan melengking (seperti suara suling). Karakter suara ini harus disesuaikan dengan lagu-lagu anak
Kualitas suara anak tergantung pada faktor-faktor seperti pengalaman musikal, struktur dan perkembangan fisik anak, serta contoh-contoh nyanyian yang pernah didengar mereka. Bernyanyi yang benar tidaklah sesederhana yang diperkirakan, menyuarakan notasi dalam bentuk teks lagu, bernapas, melembutkan dan mengeraskan volume, berusaha mengekspresikan dengan gerak tubuh, lalu selesai. Dalam bernyanyi ada teknik-teknik yang harus dikuasai sehingga suara yang akan dihasilkan adalah suara “orang bernyanyi”. Beberapa teknik yang perlu dikuasai adalah pembentukan dan olah suara, pernapasan, pengucapan, penguatan resonansi, vokalisi, dan penjiwaan.
Pendapat lain tentang pengertian musik menurut : Adjie (2008:28) Musik adalah kesenian yang bersumber dari bunyi. Dimana musik dibangun oleh empat unsur yaitu: nada, atau bunyi yang teratur, amplitudo, atau kuat lemahnya bunyi, yang bahasa musiknya dinamik, unsur waktu yang terdiri dari panjang pendeknya bunyi serta warna suara.
2. Pembelajaran Vokal di Sekolah Menengah Pertama ( SMP)
Pengajaran musik adalah bagian dari pendidikan keseluruhan anak pada tahap pembentukan pribadinya dalam rangka menuju kepada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang kita cita-citakan bersama. Untuk melaksanakan pengajaran musik di SMP hendaknya kita mempunyai rumusan tujuan pengajaran musik di SMP itu, agar dalam pelaksanaannya kita dapat selalu berpedoman kepada tujuan yang hendak dicapai. Rumusan tujuan pengajaran musik itu dapat bermacam-macam, tetapi tidak boleh berlawanan dengan tujuan yang tertera dalam kurikulum yang berlaku dan tujuan umum yang kita cita¬citakan di atas.
Salah satu alternatif rumusan tujuan pengajaran musik di Sekolah dalam hal ini di SMP dapat diuraikan sebagai berikut: untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik, kemampuan menilai musik melalui selera intelektual dan selera artistik sesuai dengan budaya bangsa sehingga memungkinkan murid mengembangkan kepekaan terhadap dunia disekelilingnya, dan dapat meningkatkan dan mengembangkan sendiri pengetahuan dan kemampuannya dalam bidang musik.
Tujuan pengajaran musik di SMP ini harus dijabarkan menjadi beberapa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan pengelompokkan unsur-unsur musik yang esensial. untuk pengajaran musik di SMP ini dirumuskan kembali Milyartini (2008:28) sebagai berikut.
a. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat gerak irama, membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi pola-pola irama dengan benar.
b. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang melodi, merasakan melidi melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak melodi membuat pola-pola melodi sederhana, dan membaca notasi melodi dengan benar.
c. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui pengetahuan dan penghayatan musik, mempunyai
bayangan penginderaan gerak harnoni, mengiringi lagu-lagu sederhana dengan alat musik harmoni sederhana dan membaca notasi harmoni dengan sederhana.
d. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang bentuk struktur lagu melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan bentuk-bentuk lagu dan mengarang lagu-lagu sederhana.
e. Murid dapat pengetahuan tentang ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai penginderaan bermacam tingkat ekspresi, menyanyikan atau memainkan lagu-lagu dengan tingkat ekspresi yang tingi.
Guru harus dapat memilih dan merencanakan kemampuan dan materi yang akan di ajarkan, yang hasilnya langsung dapat diamati. Hasil yang ingin dicapai ini dirumuskan dalam tujuan-tujuan pengajaran terkecil, yang disebut tujuan pembelajaran, semua tujuan pembelajaran haruslah selalu mengarah kepada usaha pencapaian indikator.
Peranan guru musik adalah menciptakan kondisi musikal yang kondusif, sehingga siswa dapat mengalami dan memahami suatu karya cipta musik sepenuhnya. Untuk itu pemahaman guru musik dalam menafsirkan kurikulum pendidikan musik, hendaklah kritis dan kreatif dalam pengembangkan model-model pengajaran musik, tentu saja, yang dapat menumbuhkan pemahaman siswa akan nilai sosial budaya melalui pengalaman estetika dan etika seni mereka.
Sementara pendidikan musik luar sekolah, bertujuan membentuk ahli musik yang terampil. Siswa dalam pendidikan musik luar sekolah ini, dapat menentukan dan mengembangkan minatnya dengan lebih khusus serta dapat mengatur sendiri rencana belajar mereka tanpa ikatan formal layaknya dalam pendidikan musik persekolahan.
Sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan kesenian di SMP dan SMU tahun 1994 maka pembelajaran musik di sekolah sebaiknya melibatkan aktivitas-
aktivitas menyanyi, memainkan instrumen, melatih kepekaan telinga (ear training), improvisasi dan berkreasi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengembangkan fungsi jiwa, perkembangan pribadi dengan memperhatikan lingkungan sosial budaya peserta didik di sekolah dan dapat dilakukan di tingkat pendidikan SMP maupun SMU sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir serta perkembangan mental dan fisik siswa.ptk seni musik smp kurtilas
Proses pembelajaran, Gordon menyarankan teknik audiation yaitu teknik yang memotivasi siswa untuk belajar dengan cara mendengar sekaligus mamahami materi pengajaran yang disampaikan. Teknik ini dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman serta sensitivitas siswa terhadap melodi, interval, ritme dan birama, tonalitas dan ‘rasa’ harmoni yang merupakan dasar pengetahuan mereka untuk dapat berimprovisasi dan berkreasi secara kreatif sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum di SMP.
Peranan guru dalam pembelajaran musik sebaiknya tidak mendominasi proses pembelajaran di kelas. Guru diharapkan untuk menjadi fasilitator yang dapat memotivasi pengembangan musikalitas siswa, misalnya dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermain musik sebanyak-banyaknya, membiarkan siswa bekerja dalam kelompok kecil, membiarkan siswa bekerja dengan ide-ide mereka dan mengalami yang telah mereka miliki, dan memberikan batas-batas materi pembelajaran yang jelas, meningkatkan rasa ingin tahu dan pemahaman mereka tentang pelajaran musik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Selain aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, guru juga dapat memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan di luar kelas.
C.PROPOSAL PTK SENI MUSIK SMP KELAS 8 LENGKAP PDF
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode
Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (classroom act/u/i research) bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru di kelas. sehingga hasil belajar siswa menjadi semakin meningkat. Wiriaatmadja (2005:75) menyatakan bahwa tujuan dasar Penelitian Tindakan Kelas adalah memperbaiki praktek pembelajaran guru di kelas”.
Alasan peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MTs Muhammadiyah Tanjung Qencono adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki proses pembelajaran seni musik di kelas sehingga menjadi lebih efektif dan bermakna terutama bagi siswa sendiri.
2. Tidak menuntut waktu khusus artinya tidak mengganggu waktu mengajar guru sebagaimana yang telah disediakan. Guru tetap mengajar sebagaimana biasanya dan tidak mengganggu komitmennya sebagai seorang pengajar.
3. Membantu guru dalam hal ini peneliti memecahkan masalah yang dihadapinya dalam proses belajar mengajar di kelas.
4. Menemukan berbagai kelemahan yang telah dilakukan selama ini dalam proses pembelajaran sejarah di kelas
5. Mengkaji masalah-masalah situasional dan kontekstual yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran seni musik.
B. Teknik Pengumpulan data
Dokumen sebagai teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumen-dokumen resmi yang dimiliki oleh MTs Muhammadiyah Tanjung Qencono dan dokumen¬dokumen dari guru mata pelajaran sendiri dalam hal ini peneliti. Dokumen-dokumen resmi yang dimiliki sekolah antara lain; sejarah berdirinva sekolah, denah lokasi sekolah, kepala-kepala sekolah yang pernah memimpin sekolah, data jumlah guru dan siswa, ini semua termuat dalam profil MTs Muhammadiyah Tanjung Qencono. Sedangkan dokumen guru peneliti antara lain kurikulum seni musik, rencana program pengajaran seni budaya (seni musik) program tahunan, program semester, silabus, adapun teknik pengolahan data tersebut meliputi;
1. Observasi, observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang tindakan atau prilaku siswa terhadap pembelajaran teknik vokal dan penerapannya dengan media audio visual untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Instrumen untuk observasi menggunakan lembaran observasi dengan poin-poin seperti yang dikemukakan dalam panduan observasi. Observasi yang dilakukan langsung di lapangan ini dikarenakan manfaatnya secara langsung dalam penelitian ini memberikan informasi tambahan tentang masalah yang sedang diteliti secara jelas dan lengkap, observasi terhadap suasana kelas VIII-A dan lingkungan sekolah MTs Muhammadiyah Tanjung Qencono akan menambah wawasan baru yang tidak dapat diungkap dengan alat pengumpul data lainnya, seperti wawancara ataupun angket. Dengan teknik observasi ini seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1989:138 ) dalam Maleong yang mengemukakan :
Metode penelitian kualitatif secara metodologis menggunakan pengamatan dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, prilaku tak sadar, kebiasaan dan lain sebagainya.Dengan observasi dimaksudkan untuk merekam data tentang aktifitas guru serta perilaku siswa terhadap proses pelaksanaan pembelajaran teknik vokal.
2. Wawancara, wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari kata-kata atau ungkapan-ungkapan baik verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran teknik vokal dengan menggunakan media audio visual. Peneliti melaksanakan wawancara dengan siswa kelas VIII-A. Informasi dengan wawancara ini dilakukan sesuai sebagaimana yang diungkapkan oleh S. Nasution (1992:174) dimana dalam melakukan wawancara melalui tiga pendekatan: 1). Dalam percakapan informal, yang mengandung unsur spontanitas, kesantaian, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya; 2). Topik atau masalah yang dijadikan sebagai pedoman atau pegangan; 3). Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih rinci akan tetapi bersifat terbuka yang telah dipersiapkan pertanyaannya lebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan rumusan pertanyaan itu.proposal ptk seni musik smp lengkap
Dalam penelitian tindakan, wawancara merupakan hal yang penting dalam upaya untuk mengumpulkan atau memperkaya informasi atau bahan-bahan data yang rinci dan hasilnya untuk analisis kualitatif. Pedoman wawancara ini disusun sendiri oleh peneliti secara terbuka yang ditujukan bagi guru/peneliti sendiri dan siswa untuk mengkaji pola-pola interaksi guru-siswa selama tindakan berlangsung. Hasil wawancara ditujukan untuk mengakses pandangan siswa terhadap hasil tindakan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan wawancara di mulai pada tanggal 29 april, yang menjadi sasaran adalah orang yang dianggap berkualivaid di bidang yang dibutuhkan peneliti diantaranya adalah Hfidullah sebagai pengajar seni budaya dan Hj. Ida Nurhaida S.Pd sebagai pengajar seni udaya juga.
3. Catatan lapangan, berfungsi untuk mencatat segala kejadian dan peristiwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, data-data yan ditulis sebagai bukti yang dikebangkan dalam bentuk laporan penelitian
4. Photo, digunakan peneliti untuk mendokumentasikan peristiwa yang penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
5. Studi literature, teknik ini dipegunakan dalam penelitian adalah sebagia media yang membantu data-data dan refrensi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dat penelitian. Data-data tersebut diambil dari buku-buku, majalah yang membahas tentang konsepsi pembelajaran dan pendidikan seni.
C. Disain Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk siklus. Setiap siklus tidak hanya berlangsung dalam satu kali tetapi dalam beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini yaitu pelajaran seni budaya dalam hal ini seni musik, penelitian ini direncanakan dalam 3 siklus, model siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral sebagaimana yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Hopkins,1993:48) yang meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengawasan (observe), dan refleksi (reflect). Kemudian pada siklus kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilakukan guru dalam hal ini adalah peneliti pada dasarnya sama, tetapi ada modifikasi pada tahap perencanaan.
D.PENELITIAN TINDAKAN KELAS SENI MUSIK SMP KELAS 8
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M.D., (1990). Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro.
Depdiknas. (2006). PERMEN DIKNAS No. 22 Tahun 2006: Tentang Standar Isi , Jakarta: DEPDIKNAS.
Esa Putra, Adjie. (2008). 1001 Jurus Menyanyi Mudah, Bandung: DARI Mizan.
Hopkins D., (1993), A Teacher’s Guide to Classroom Research, Philadelphia: Open University Press. Milton Keyness.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
Kasbollah, K., (1999), Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Jakarta: Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikti, Depdikbud.
Maleong J. Lexy.(ed.2000). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Milyartini, Ita, S, Narawati, dan Taryo, Endang. Strategi Pembelajaran Kesenian dan Ketrampilan. (Online). Tersedia:http ://www.upiedu.co.id
MY, Rudy. (2008). Panduan Olah Vokal , Jogyakarta: PT. Media Pressindo.
Nasution, S. (ed.1999). Buku Penuntun Pembuatan Tesis, Skripsi, Disertasi dan Makalah, Jakarta: Bumi Aksara.
Niff, M. (2001). Action Research-Principles and Practice. New York: Routledge Clipman & Hall, Inc.
Purwati, Ruth Dwi. (2006). Teknik Pernafasan Dalam Olah Vokal, Makalah Sekolah Menengah Musik Jogyakarta: tidak diterbitkan.
Rahmat dkk. (1997). Materi Pokok Kapita Selekta Modul Pendidikan Seni Musik, Jakarta: Universitas Terbuka.
Rianto, Yatim. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar, Surabaya: PT. SIC Surabaya.
Simanungkalit, N. (2008). Teknik Vokal Paduan Suara, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suryadi, Agus dkk (2009). Modul Pendidikan Musik, Jakarta: Universitas Terbuka
Syukur, Sugeng dkk.(2009). Modul Pendidikan Musik Lanjutan, Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, et. Al., (2000), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.
Wiriaatmadja, R., (2005), Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Undang,Gunawan,(2008),Teknik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Sayagatama
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas CONTOH PTK SENI MUSIK SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas(PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.