Sabtu, 24 Oktober 2020

DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SMK KELAS X KURIKULUM 2013 DOC

DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SMK KELAS X KURIKULUM 2013 DOC-Penelitian ini bertujuan untuk menemukan upaya 1) Peningkatan aktivitas pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Probing prompting. 2) Motivasi hasil belajar matematika. Peserta didik merupakan subjek pendidikan, yang secara aktif membentuk prestasi belajar matematika dalam dirinya. Agar mampu memperoleh prestasi matematika yang baik dibutuhkan sikap atau motivasi sebagai bekal ajar untuk belajar dengan baik. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Dilakukan sebanyak dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X AK 1 SMKN 14 ......... Semester Genap Tahun Pelajaran 20../20... Aktivitas belajar diukur dengan instrumen observasi siswa, sedangkan prestasi belajar matematika dan respon peserta didik diambil dari hasil tes dan catatan lapangan setiap akhir siklus. Hasil analisa menunjukkan aktivitas dan prestasi belajar matematika kelas X AK 1 di SMKN 14.................. menjadi meningkat, yaitu ditandai dengan peningkatan rerata nilai aktivitas dan hasil tes siswa dari siklus I sampai siklus II. Penerapan pembelajaran model probing prompting memberikan respon yang positif bagi peserta didik. ptk matematika smkn terbaru doc

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel matematika SMK  yang diberi judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X AK 1 SMKN ........ DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING PADA SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK MATEMATIKA SMK lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK 001 SMK  ).

A.CONTOH PTK MATEAMATIKA SMK TERBARU DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan upaya perubahan tingkah laku, sementara belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan sikap dalam pengetahuan dan pemahaman. Pendidikan tidak hanya soal wacana bagaimana membentuk anak-anak muda menjadi generasi bangsa yang berkompeten, akan tetapi pendidikan pula mencakup ranah praktis bagaimana proses diterapkan (prihatiningrum, 2014:5).

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar (Djamarah dan Zain, 2009:44). Proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa (Slameto, 1995:97).

Guru matematika yang sungguh bermutu dan profesional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru terus-menerus, antara lain: penguasaan bahan matematika, mengerti tujuan pengajaran matematika, guru dapat mengorganisasi pengajaran matematika, mengerti situasi siswa, guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan guru menguasai metode (Suparno, 2006:2). Selain menguasai metode, guru harus membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menarik dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa sehingga pembelajaran pun benar-benar searah dengan perkembangan diri siswa.

Pembelajaran matematika dikatakan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari serangkaian proses. Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan. (Trianto, 2011:137). Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan. Seorang ahli matematika Benjamin Peirce disebut matematika sebagai “ilmu yang Menjelaskan Kesimpulan penting”.

Sisi lain sebagian besar siswa memandang bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit sehingga secara tidak langsung menimbulkan rasa malas untuk lebih mempelajari matematika. Salah satu faktornya disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan oleh guru cenderung menuntut peserta didik untuk mengerti dan memahami materi-materi dalam  pelajaran matematika tanpa memperhatikan bagaimana agar siswa senang belajar matematika.

 Observasi awal matematika yang diterapkan oleh peneliti lebih sering menggunakan media power point dalam penyampainnya kemudian pembagian kelompok diskusi. Hanya sebagian siswa yang mengerti terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Dalam kelompok diskusi hanya melibatkan siswa yang aktif dan sebagian siswa berperan pasif karena kurangnya usaha pengembangan berpikir yang menuntun siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Hasil belajar kognitif siswa yang mencapai KKM yang nilainya mencapai 80 hanya 29% menunjuk pada siswa yang mampu dan aktif pada proses belajar mengajar (Hasil Observasi Nilai Tes Awal).

Berdasarkan masalah tersebut, perlu langkah khusus untuk mengatasi rendahnya hasil belajar matematika. Model pembelajaran probing-prompting adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari (Huda, 2013:281). Melihat dari masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X AK 1 SMKN 14 Bandar Lampung dengan Penerapan Model Pembelajaran Probing prompting pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka dapat dirumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN ....... semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ?

2. Apakah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN ............. semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka dapat dirumusan tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN ................. semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020.

2. Untuk mengetahui pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN ................. semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ?ptk matematika sma untuk kenaikan pangkat

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

 1. Bagi siswa

Mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep matematika.

Dengan menggunakan model pembelajaran Probing prompting Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif.

Mampu memberikan sikap positif terhadap mata pelajaran matematika.

2. Bagi guru

Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan materi dan model dalam pembelajaran.

Sebagai tolak ukur keberhasilan belajar mengajar dikelas dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai pengajar di sekolah.

Guru memperoleh suatu variasi pembelajaran matematika, salah satunya menerapkan model yang dapat mengasah kemampuan siswa.

Meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penelitian eksperimen.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan proses kualitas belajar mengajar di sekolah.

Meningkatan kualitas dan agar lebih diminati oleh masyarakat luas dan dipercaya sebagai lembaga pendidikan yang survive dalam menghadapai kemajuan zaman.

Meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti

Mengetahui efektivitas model pembelajaran Probing prompting Learning.

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya ilmiah.

B.PROPOSAL PTK SMKN KURIKULUM 2013

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Hakikat Belajar
1. Belajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya (Baharuddin dan Wahyuni, 2007:13).

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2010:7).download ptk matematika sma pdf

Belajar adalah perumpamaan sebagai cara atau usaha untuk mencapai tujuan. Dalam bentuk pemecahan masalah. (Fahmi, 2009:21). Menurut Arends (2012:17) dalam buku Learning to Teach definisi belajar adalah Learning is a social and cultural activity in which learners construct meaning that is influenced by the interaction of prior knowledge and new learning events. Belajar adalah kegiatan sosial dan budaya di mana peserta didik membangun makna yang dipengaruhi oleh interaksi pengetahuan dan peristiwa pembelajaran baru. Belajar juga merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang mencakup segala yang dipikirkan dan dikerjakan, dan sebaiknya belajar ini dibiasakan sejak manusia masih kecil. Hal ini selaras dengan pendapat Neisser bahwa “belajar sewaktu kecil ibarat melukis di atas batu” (Yamin, 2006:96). 

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses kegiatan yang menuntut peran aktif siswa agar terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah  lakunya untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Menurut Bahruddin dan Wahyuni ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:

Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behaviour). Ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar maka tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut akan terpancang seumur hidup;
Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;
Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Menurut Ngalim Purwanto, bahwa ada beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, antara lain:
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang bayi.
Belajar merupakan perubahan yang relatif mantap dalam suatu periode waktu yang cukup panjang, ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara.
Belajar merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan karena menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis (perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri- ciri belajar yang dapat dilihat adalah perubahan tingkah laku seseorang dari segi kepribadian, ketrampilan, kebiasaan ataupun sikap yang diperoleh dari suatu latihan atau pengalaman yang dapat dijadikan sebagai motivasi atau dorongan untuk mengubah tingkah laku secara mantap.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar sangat erat hubungannya dengan belajar atau pembelajaran. Setelah diketahui uraian tentang konsep belajar dapat dipahami bahwa makna hasil belajar kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, biasanya guru menetapkan tujuan belajar (Susanto, 2014:5). Para pendidik dan guru terbantu untuk merumuskan tujuan belajar yang akan dicapai dengan rumusan yang mudah dipahami, yaitu dengan menggunakan taksonomi Bloom. Berpijak pada taksonomi Bloom ini para praktisi pendidikan dapat merancang program-program pembelajarannya (Budiningsih, 2008:75).
Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993:94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa(Susanto, 2014:5).

b. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Grolund adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu. Menurut Sudijarto (1993), hasil belajar  adalah tingkat pernyataan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai denga tujuan pendidikan yang ditetapkan (Khodijah, 2014:189).download ptk matematika sma pdf

Menurut A.J. Romiszowski hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (Mulyono, 2009:56). Sedangkan Menurut Benjamin S Bloom ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), aplication (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengeorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap (Suprijono, 2013:6).


C.KUMPULAN JUDUL PTK MATEMATIKA SMK TERBARU

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Subyek dan Variabel yang Diteliti
1. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini subjeknya adalah peserta didik X AK 1 SMK ......... tahun pelajaran 2019/2020 yang berlokasi di ....................... yang terdiri dari 28 orang siswa. Adapun pertimbangan dalam menentukan populasi ini adalah Peserta didik X AK 1 mempunyai kemampuan yang kurang ditinjau dari hasil belajar.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel input: Peserta didik X AK 1 SMK Negeri ................, Guru mata pelajaran matematika dan materi matematika.
b. Variable proses: Model pembelajaran probing prompting
c. Variable output: peningkatan kemampuan kinerja guru, hasil belajar siswa.

B. Rencana Tindakan
Arikunto, dkk (2014:16) menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas Langkah-langkah pelaksanaan PTK adalah secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Bagan Spiral Tindakan Kelas Menurut (Arikunto, 2014:27)

Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, yang direncanakan sebagai berikut:
1. Siklus Pertama
Materi: Fungsi.
Tahap Perencanaan
Menyusun RPP yang memuat langkah-langkah pembelajaran.
Menyusun praktikum.
Pembentukan kelompok kerja siswa.
Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan dengan cara penerapan pembelajaran dengan probing prompting. serta praktikum. Selama proses pembelajaran diamati motivasi dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran maka diakhir kegiatan peserta didik diberi tes. Melalui kegiatan tindakan pada siklus pertama diharapkan sudah teridentifikasi kekurangan, kelemahan dan hambatan yang masih dihadapi selama kegiatan pembelajaran dilakukan.ptk matematika sma kelas x doc

Refleksi Pertama
Data yang dikumpulkan selama tindakan kemudian dianalisa. Berdasarkan hasil analisis ini guru melakukan refleksi dengan merenungkan kejadian atau aktifitas berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Hasil refleksi membuat guru menyadari tingkat keberhasilan atau kegagalan tindakan dan hasil refleksi ini merupakan masukan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan berikutnya.
2. Siklus Kedua
Materi: Fungsi.
Tahap Perencanaan
Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan membeberkan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan
Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus atau indikator kepada seluruh siswa.
Menuggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil.
Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban atau yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan- pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. 
Kemudian guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, hingga siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator. Pertanyaan yang diajukan pada langkah ini sebaiknya diberikan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam kegiatan probing prompting.
Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa indikator tersebut benar-benar telah dipahami oleh seluruh siswa.

D.CONTOH PTK SMK KELAS X KURIKULUM 2013

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PRA TINDAKAN

Sekolah : SMKN ..........................

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Kelas/Semester : X AK 1/ Genap

Tahun Pelajaran : 2019/ 2020

Materi Pokok : Fungsi

Alokasi Waktu : 3 Jam pelajaran @ 45Menit


A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

3.1 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya 4.1 Menganalisa karakteristik masing – masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik puncak, asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)| dsb

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.2.1 Mendefinisikan pengertian produk cartesius 4.2.1 Menyajikan relasi dengan diagram panah

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :

Menghayati dan mengamalkan materi Fungsi sebagai bentuk penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Menguasai materi Fungsidengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian materi Fungsiyang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari materi Fungsiyang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

D. Materi Pembelajaran

Materi Pokok

Fungsi

- Relasi dan Fungsi

- Operasi Aritmetika

- Komposisi Fungsi


E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : ceramah, penugasan


F. Media Pembelajaran

Media/Alat: 

Worksheet atau lembar kerja (siswa)


G. Sumber Belajar

Buku penunjang kurikulum 2013 mata  pelajaran Matematika WajibKelas X Kemendikbud, tahun 2013


H. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema// projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi relasi

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung 10

menit

Kegiatan Inti

Sintak

Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/ 

pemberian 

rangsangan) KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topikmateri  relasi dengan cara : 

Melihat (tanpa atau dengan alat) 

Menayangkan gambar/foto tentang materi relasi

“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”

Mengamati

lembar kerja materi relasi 

pemberian contoh-contoh materi relasi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), 

membaca materi relasi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan

Mendengar

pemberian materi relasi oleh guru

Menyimak,

penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran  mengenai materi  

Pengertian Produk Cartesius

Relasi

- Domain

- Kodomain

- Range 

Menyatakan Relasi

- Diagram Panah

- Himpunan Pasangan Berurutan

- Diagram pada Bidang Cartesium

untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Problem 

statemen 

(pertanyaan/

identifikasi 

masalah) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang materi 

Pengertian Produk Cartesius

Relasi

- Domain

- Kodomain

- Range 

Menyatakan Relasi

- Diagram Panah

- Himpunan Pasangan Berurutan

- Diagram pada Bidang Cartesium

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Apa yang dimaksud dengan relasi?

Terdiri dari apakah relasi  tersebut?

Seperti apakah relasi tersebut?

Bagaimana relasi itu diterapkan?

Apa fungsi relasi? 

Bagaimanakah materi relasi itu berperan dalam kehidupan sehari-haridan karir masa depan peserta didik?

Data 

processing 

(pengolahan 

Data) COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL 

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Berdiskusi tentang data  dari materi 

Pengertian Produk Cartesius

Relasi

- Domain

- Kodomain

- Range 

Menyatakan Relasi

- Diagram Panah

- Himpunan Pasangan Berurutan

- Diagram pada Bidang Cartesium

yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. 

Mengolah informasi dari materi relasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi relasi

Verification 

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : 

Generalizatio 

(menarik 

kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi relasi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri : 

Pengertian Produk Cartesius

Relasi

- Domain

- Kodomain

- Range 

Menyatakan Relasi

- Diagram Panah

- Himpunan Pasangan Berurutan

- Diagram pada Bidang Cartesium

Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi relasi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi tentang materi relasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya. 

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK MATEAMATIKA SMK Semoga PTK matematika ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

.Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.