Minggu, 27 Mei 2018

CONTOH PTK TERBARU PKN SMA KELAS XII DOC

CONTOH PTK TERBARU PKN SMA KELAS XII DOC-Hasil belajar yang rendah merupakan dampak dari permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar PKn dengan Kompetensi Dasar mendiskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … Semester 1 Tahun 2015/2016. Subyek yang di teliti adalah siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten …. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Download ptk pkn sma pdf Tahapan siklus siklus ada 3 yaitu perencanaan, implementasi RPP, observasi serta refleksi.

Hasil belajar PKN pada siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 ada peningkatan, Hal ini disebabkan adanya tindakan di dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah yang tuntas pada pra siklus hanya 17 siswa (44,44%) dari 38 siswa, pada siklus I menjadi 30 siswa (77,77%) dari 38 siswa dan pada siklus II sebanyak 35 siswa (92,59%) dari 38 siswa telah mencapai ketuntasan dengan KKM (65). Rata-rata pada kegiatan pra siklus 54,07 rata-rata siklus I di peroleh 70,19 dan rata-rata pada siklus II di peroleh 79,81.

Kesimpulan, pembelajaran kooperatif tipe Student Teams –Achievement Divisions (STAD) jika dilaksanakan sesuai dengan sintaks atau tahapan-tahapannya dengan baik, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi siswa kelas XII-IPS1 semester 1 SMAN 1 … Kabupaten … tahun pelajaran 2015/2016 akan meningkat. Download proposal ptk pkn sma

Saran, apabila ada siswa dari segi kemampuan kognitifnya memang sangat rendah dan kesadaran untuk bekerja sama, menghormati hak orang lain dan kesadaran sosialnya juga rendah, siswa dengan karaktristik tersebut tidak tepat apabila dalam pembelajaran diterapkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena dalam penelitian yang peneliti laksanakan siswa dengan karakteristik tersebut setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus ternyata juga tidak tuntas.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas PKn SMA yang diberi judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI POKOK PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA MELALUI METODE STAD BAGI SISWA KELAS XII-IPS 1 SMAN 1 … KABUPATEN … SEMESTER I TAHUN 2015/2016“. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PKn SMA KELAS XII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 – BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 081 7283 4988 dengan Format PESAN PTK 009 SMA).

A.DOWNLOAD PTK PKn SMA TERBARU VERSI DOC…

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama (Maukar, 2010:2)

Setiap anggota masyarakat sangat mendambakan generasi mudanya dipersiapkan untuk menjadi warganegara yang baik dan dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan negaranya. Keinginan tersebut lebih tepat disebut sebagai perhatian yang terus tumbuh, terutama dalam masyarakat demokratis. Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa tak satu pun negara, termasuk Indonesia, telah mencapai tingkat pemahaman dan penerimaan terhadap hak-hak dan tanggung jawab di antara keseluruhan warganegara untuk menyokong kehidupan demokrasi konstitusional. Contoh ptk pkn sma doc Seluruh rakyat hendaknya menyadari bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan demokrasi konstitusional. Sebagaimana yang selama ini dipahami bahwa ethos demokrasi sesungguhnya tidaklah diwariskan, tetapi dipelajari dan dialami.

Setiap generasi adalah masyarakat baru yang harus memperoleh pengetahuan, mempelajari keahlian, dan mengembangkan karakter atau watak publik maupun privat yang sejalan dengan demokrasi konstitusional.Sikap mental ini harus dipelihara dan dipupuk melalui perkataan dan pengajaran serta kekuatan keteladanan.Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan seharusnya menjadi perhatian utama.Tidak ada tugas yang lebih penting dari pengembangan warganegara yang bertanggung jawab, efektif dan terdidik.

Namun pada pembelajaran PKn tentang Mendiskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Hal telah terdeteksi oleh peneliti dari hasil belajar siswa yang rendah. Jumlah siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … sebanyak 38 siswa. Namun hanya 18 siswa yang dapat meraih ketuntasan. Masih ada 20 siswa yang lain masih belum tuntas. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti berusaha untuk mengatasinya dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran.

Perbaikan pembelajaran akan dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan metode Student Teams Achievenment Divisons (S TAD). Dengan Metode STAD ini siswa akan bekerja sama, siswa yang telah memahami konsep akan membantu siswa yang kuarang dapat memahami sampai siswa tersebut mampu memahaminya. Dengan demikian kerja sama secara kooperatif sangat dibutuhkan. Download ptk pkn smk pdf

1.1.1 Identifikasi Masalah

Hasil belajar yang rendah merupakan dampak dari permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa, peneliti bekerja sama dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi permasalahan pada pembelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka di kelas XII-IPS1 semester

I SMAN 1… Hasil identifikasi masalah tersebut adalah :

a.Siswa kurang dapat memahami penjelasan guru. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b.Siswa hanya menjadi mendengar dan mencatat konsep yang diberikan oleh guru.

c.Siswa kurang tertarik pada penyampaian guru.

d.Siswa tidak berani bertanya tentang konsep yang belum dipahami.

e.Siswa kurang memberikan respon pada pertanyaan guru.

1.1.2 Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk menganalisis penyebab terjadinya permasalahan tersebut. Penyebab terjadi permasalahan tersebut adalah:

Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran terlalu tergesa-gesa.
Bahasa yang digunakan oleh guru terlalu berbelit-belit, sehingga sulit untuk dipahami.
Guru kurang melibatkan siswa, hanya menerapkan metode ceramah tanpa menghiraukan keadaan siswa.
Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang konsep yang belum dipahami oleh siswa.
Guru kurang memotivasi siwa untuk menjawab pertanyaan.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah, peneliti beruasaha merumuskan masalah pada perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka di kelas XII-IPS1 SMAN 1…. Rumusan masalah tersebut adalah:

“Apakan metode Student Teams Achievement Divisions(S TAD) dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … Semester I Tahun 2015/2016 ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … pada mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka melalui metode STAD yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Download ptk pkn sma pdf

1.4 Manfaat Penelitian

Perbaikan pembelajaran melalui PTK pada mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka di kelas XII-IPS1 SMAN 1 … dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

Bagi siswa :
Lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat lebih meningkatkan.
Dapat lebih menghargai pendapat orang lain.
Kerja sama antar siswa dalam kelompok maupun kelas lebih meningkat.
Tanggung jawab pada tugasnya lebih meningkat
Bagi Guru :
Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan metode yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.
Menemukan solusi dari permasalahan pembelajaran.
Lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran.
Meningkatkan profesionalitas guru sebagai seorang pendidik dan pembelajar.
Bagi Sekolah
Meningkatkan prestasi sekolah, karena hasil belajar siswa meningkat.
Meningkatkan kemampuan sekolah sebagai produsen yang memiliki output yang berkualitas
Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran lainnya

B.CONTOH PTK PKn PANCASILA SMA KELAS XII LENGKAP

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pe ngertian Hasil Belajar PKn

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mangandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh oleh peserta didik atau siswa. Oleh karena itu pemahaman yang benar mengenai arti belajar sangat diperlukan bagi para pendidik.

Menurut Skinner ( dalam Rizky, 2009:1) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresi . Menurut Mc. Beach ( dalam Rizky, 2009:1 ) memberikan definisi mengenai belajar. “Learning is a change performance as a result of practice”. Contoh ptk pkn sma kelas xii doc  Ini berarti bahwa – bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan ( practice ). C.T. Morgan dalam introduction to psychology belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman yang lalu (Rizky, 2009:1).

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai batasan-batasan pengertian belajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya pengalaman yang sama dan berulang-ulang dalam situasi tertentu serta berkaitan dengan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan dan pemahaman. Dengan demikian kita sebagai seorang guru tentunya yelah memahami perlunya kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengalaman yang nyata s ebagai sarana peningkatan hasil belajar siswa.

Untuk mengetahui hasil belajar harus melakukan pengukuran. Pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistimatis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku (Sridadi 2007) dan pengukuran menurut Rusli Lutan (2000:21) pengukuran ialah

proses pengumpulan informasi. Jadi, pengukuran adalah membandingkan suatu benda yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran bersifat kuantitatif dari suatu obyek tertentu. Kegiatan yang selanjutnya setelah pengukuran yaitu melakukan penilaian. Penilaian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya (Sridadi 2007). Menurut Griffin & Nix (1991) penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Permendiknas , 2006:279). Secara akademis PKn dapat didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang memusatkan telaahannya pada seluruh dimensi psikologi dan sosial budaya kewarganegaraan individu dengan menggunakan ilmu politik dan pendidikan sebagai landasan kajiannya.

Tugas PKn dengan paradigma baru adalah mengembangkan pendidikan demokrasi yang mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan tanggungjawab warga Negara (civic responsibility), mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence), dan mendorong partisipasi warga Negara (civic participation).Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu dari lima tradisi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yakni citizenship tranmission, saat ini sudah berkembang menjadi tiga aspek pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education), yakni aspek akademik aspek kurikuler, dan aspek social budaya. Download proposal ptk pkn sma

Secara akademik pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang memusatkan telaahannya pada seluruh dimensi psikologis dan sosial budaya kewarganegaraan individu, dengan menggunakan ilmu politik, ilmu pendidikan sebagai landasan kajiannya atauan penemuannya intinya yang diperkaya dengan disiplin ilmu lain yang relevan, dan mempunyai implikasi kebermanfatan terhadap instrumentasi dan praksis pendidikan setiap warga negara dalam konteks sistem pendidikan nasional (Winataputra, 2004).

2.1.2 Teori-teori Belajar

Teori perkembangan intelektual Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut selalu berubah. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektualnya semakin berubah. Contoh ptk pkn sma doc

Perkembangan intelektual menurut Piaget melalui tahap-tahap berikut: (i) sensori motor (0-2 tahun), (ii) pra op erasional (2-7 tahun), (iii) operasional konkret (7-11 tahun), dan (iv) operasional formal (11 ke atas).

Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Pada tahap sensori motor, anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan dan menggerakkannya.

Tahap pra operasional (2-7 tahun)
Dalam tahap pra operasional, anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas. Ia telah mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkan.

Tahap operasi konkret (7-11 tahun)
Tahap operasi konkret anak dapat mengembangkan pikiran logis. Ia dapat mengikut penalaran logis, walau kadang-kadang memecahkan masalah secara “trial and error”.

atas)
Tahap operasi formal (11 tahun ke

Pada tahap operasi formal anak sudah dapat berpikir abstrak seperti pada orang dewasa. (Dimyati dkk, 2002:14)

2.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Oemar Hamalik, 2001). Perolehan aspek-aspek perubahan tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan. Hasil belajar ini sangat dibutuhkan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk menguk ur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Oemar Hamalik, 2001) yaitu sebagai berikut.

Faktor Internal
Faktor internal mencakup kondisi fisik seperti kesehatan organ tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki siswa akan ber pengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar.

Faktor Eksternal
Faktor eksternal antara lain kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan,motivasi dan budaya belajar masyarakat. Faktor eksternal ini juga akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil belajar.

2.1.4 Pengertian, Hakekat, dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif (STAD)

Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan gabungan teknik instruksional dan filsafat mengajar yang mengembangkan kerjasama antar peserta didik untuk memaksimalkan pembelajaran peserta didik sendiri dan belajar dari temannya.(Killen, 1998). Contoh ptk pkn sma doc Ada dua komponen penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu “a co¬poperative task” yaitu bekerja sama dalam kelompok atas dasar tugas (which is a feature of most group work) dan “a co-operative incentive structure” yaitu bekerja sama atas dasar latar belajar peserta didik (which is unique to co-operative learning).

Pembelajaran kooperatif bukanlah suatu konsep yang baru.Selama ini, para guru sering menggunakan strategi kerja kelompok dalam pembelajarannya.Namun, pada strategi pembelajaran ini pembagian kelompok peserta didik masih kurang heterogen, tidak memperhatikan tingkat kepandaian, atau latar belakang peserta didik.Untuk memahami pengertian pembelajaran kooperatif sebaiknya kita membedakannya dengan pembelajaran secara kelompok.Cooperative learning adalah suatu strategi belajar-mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.Keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.Cooperative learning ini juga memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Jadi keberhasilan belajar dalam pendekatan ini bukan hanya ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan itu akan baik bila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok kecil yang terstruktur dengan baik.

Hakikat Pembelajaran Kooperatif
Berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Slavin (2003), hakikat pembelajaran kooperatif adalah adanya keterlibatan seluruh peserta didik dalam suatu kelompok yang terstruktur. Struktur kelompok tersebut meliputi struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan (reward).

Struktur tugas mengacu kepada organisasi kerja dalam kelompok yang tercermin salah satunya dari pembagian kerja (peran dan tanggung jawab anggota kelompok).Struktur tujuan mengacu kepada orientasi kelompok dalam mencapai tujuan (yaitu pretasi dan keberhasilan kelompok).Struktur ini dapat terlihat dari adanya saling ketergantungan dan kontribusi serta partisipasi yang merata.Mencapai tujuan merupakan semangat peserta didik untuk bekerjasama. Struktur Penghargaan mengacu pada prestasi kelompok sebagai prestasi setiap anggota kelompok, prestasi kelompok merupakan keberhasilan bersama anggota kelompok, bukan ditentukan oleh anggota tertentu.

Dalam penerapan pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh ptk pkn sma doc Agar peserta didik dapat memahami pentingnya pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan kompetensi dan kecakapan hidup, penekanan berikut perlu diinformasikan kepada peserta didik:

Peserta didik dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka
“sepenanggungan bersama”.

Peserta didik bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
Peserta didik harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
Peserta didik harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya .
Peserta didik akan dievaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
Peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
Peserta didik diminta pertanggungjawabannya secara individu materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Kooperatif
Beberapa karakteristik pendekatan Cooperative Learning, antara lain:

Akuntabilitas individu, yaitu, bahwa setiap individu di dalam kelompokmempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok, sehingga keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh tanggung jawab setiap anggota.
Keterampilan sosial, meliputi seluruh kehidupan sosial, kepekaan sosial dan mendidik peserta didik untuk menumbuhkan pengekangan diri dan pengarahan diri demi kepentingan kelompok. Keterampilan ini mengajarkan peserta didik untuk belajar memberi dan menerima, mengambil dan menerima tanggung jawab, menghormati hak orang lain dan membentuk kesadaran sosial.
Kesalingtergantungan secara positif, adalah sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif. Keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh peran serta setiap anggota kelompok, karena setiap anggota kelompok dianggap memiliki kontribusi.Jadi peserta didik berkolaborasi bukan berkompetensi.
Proses bekerja dalam kelompok, proses perolehan jawaban permasalahan dikerjakan oleh kelompok secara bersama-sama.
Untuk menciptakan ”kebersamaan” dalam belajar, guru harus merancang program pembelajarannya dengan mempertimbangkan aspek kebersamaan peserta didik, sehingga mampu mengkondisikan dan memformulasikan kegiatan belajar peserta didik dalam interaksi yang aktif interaktif dalam suasana kebersa Kebersamaan ini bukan saja di dalam kelas, tetapi juga di luar lingkungan kelas.

2.1.5 Tujuan dan Tahapan Pada Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki tujuan dan tahapan sebagaiberikut :

Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pada awal pengembangannya, pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk mengembangkan nilai-nilai demokrasi, aktivitas peserta didik, perilaku kooperatif dan menghargai pluralisme. Download ptk pkn smk pdf Akan tetapi sebenarnya aspek akademis juga masuk di dalamnya walaupun tidak tersirat. Killen (1989) menyatakan setidaknya terdapat tiga tujuan yang dapat dicapai dari pembelajaran kooperatif, yaitu:

peningkatan kinerja prestasi akademik,
penerimaan terhadap keragaman (suku, sosial, budaya, kemampuan, dsb),
keterampilan bekerja sama atau kolaborasi dalam pemecahan masalah. Tujuan pertama yaitu membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit. Dengan strategi kooperatif diharapkan terjadi interaksi antar peserta didik untuk saling memberi pengetahuannya dalam memecahkan suatu masalah yang disajikan guru sehingga semua peserta didik akan lebih mudah memahami berbagai konsep. Tujuan kedua, yaitu membuat suasana penerimaan terhadap sesama peserta didik yang berbeda latar belakang misalnya suku, sosial, budaya, dan kemampuan. Hal ini memberi kesempatan yang sama kepada semua peserta didik terlepas dari latar belakang serta menciptakan kondisi untuk bekerjasama dan saling ketergantungan yang positif satu sama lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Tujuan ketiga, yaitu mengajarkan keterampilan bekerja sama atau kolaborasi dalam memecahkan permasalahan. Keterampilan ini sangat penting bagi peserta didik sebagai bekal untuk hidup bermasyarakat. Selain itu, para peserta didik belajar untuk saling menghargai satu sama lain.
Sintaks atau Tahap-Tahap pada Pembelajaran Kooperatif
Berdasarkan kajian terhadap tipe-tipe pembelajaran kooperatif, Killen (1989) mengidentifikasi sintaks umum dalam pembelajaran kooperatif. Umumnya, terdapat enam fase atau tahapan pembelajaran dalam pembelajaran koperatif seperti yang tertera pada Tabel berikut.

Fase/Tahapan Umum Model Pembelajaran Kooperatif

Pada dasarnya tipe-tipe dalam pembelajaran kooperatif adalah sama, yaitu lebih mengutamakan kerjasama kelompok. Namun, dalam pengelompokan tugas, tiap tipe tersebut berbeda. Slavin (1995:76) membagi pembelajaran kooperatif dalam beberapa tipe, di antaranya, Student Teams – Achievement Division (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, dan Team Assisted Individualization (TAI) dan Group Investigation (GI).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe Student Teams – Achievement Division (STAD). Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif ( tipe Student Teams – Achievement Division ) adalah

Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari empat orang secara heterogen ( campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dll )
Guru menyajikan pelajaran
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikrjakan oleh anggota-anggota kelompok. Dan untuk anggota yang tahu menjelaskan pada anggota yang lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa, dan pada saat menjawab kuis / pertanyaan tidak boleh saling membantu.
Guru memberikan evaluasi.
2.2 Kerangka Pikir

Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. STAD adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dengan membentuk suatu tim yang memiliki kemampuan akedemik yang berbedadan latar belakang yang heterogen, untuk saling bekerja sama dalammemahami konsep-konsep materi pelajaran dengan cara diskusi.

Pembelajaran PKn tentang Mendeskripsikan t Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dilaksanakan di kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … diperoleh hasil,belajar siswa yang rendah. Hal ini disebabkab oleh pelaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah. Pada pembelajaran PKn metode ceramah bukanlah metode yang tepat, sehingga peneliti memperbaikinya dengan menerapkan metode Student Teams –Achievement Divisions (S TAD).

Pada siklus I peneliti menerapkan metode Student Teams –Achievement Divisions (STAD). Diharapkan nantinya siswa bisa bekerja sama dengan kelompoknya untuk mendiskusikan lembar kerja. Siswa yang telah mengerjakan harus membantu siswa yang belum dapat mengerjakan sampai teman dalam satu kelompok dapat mengerjakan.

Perbaikan pembelajaran nantinya akan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II kembali diterapkan metode Student Teams –Achievement Divisions (STAD). Pada penerapan metode tersebut peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Download ptk pkn sma pdf  Dengan harapan hasil belajar siswa pada PKn tentang Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintah pusat dan daerah dapat meningkat secara maksimal.

2.4 Hipotesis Tindakan.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian dan kerangka pemikiran seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hepotesis tindakan kelas sebagai berikut : jika pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams –Achievement Divisions (S TAD) dilaksanakan sesuai dengan sintaks atau tahapan¬tahapannya dengan baik, maka diduga atau ditafsirkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi siswa kelas XII-IPS1 semester 1 SMAN 1 … Kabupaten … tahun pelajaran 2015/2016 akan meningkat.

C.PENELITIAN TINDAKAN KELAS PKn SMA DOC….

BAB. III
METODE PENELITIAN

3.1 Settingdan Karaktersistik Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka dilakukan pada kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … semester I Tahun pelajaran 2015/2016 dengan siswa berjumlah 38 siswa, dengan perincian 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

Kondisi kelas pada SMAN 1 … sudah tertata secara optimal mulai dari penataan isi ruangan, tempat duduk dan penerangan kelas. Guru di SMAN 1 … memiliki 20 tenaga pengajar yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 15 orang guru kelas X sampai XII IPA dan IPS (PNS), 3 orang guru kelas (non PNS), 1 orang guru olah raga, dan 1 orang guru agama.

3.2 Variabel Penelitian

Yang menjadi variabel penelitian pada PTK mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah

1) Variabal Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Contoh ptk pkn sma kelas xii doc  Variabelnya adalah hasil belajar siswa kelas XII yaitu skor perolehan siswa yang diperoleh dari hasil kerja sama dalam kelompok dalam memahami pelajaran dan nilai test tertulis.

2) Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas adalah penggunaan pembelajaran dengan metode STAD yaitu tindakan yang diberikan oleh guru untuk mengatasi masalah siswa.

3.3 Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam dua siklus secara berkelanjutan. Pada setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut deskripsi per siklus yang dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka di kelas XII-IPS1 SMAN 1….

Deskripsi Siklus I
PTK mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka di kelas XII-IPS1 SMAN 1 … dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus meliputi tahap-tahap : perencanaan, pelkasanaan, pengamatan, dan refleksi.

a) Perencanaan
Pada tahap perencanaan dibantu oleh teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah untuk menentukan perbaikan pembelajaran, kemudian menemukan rumusan masalahnya. Setelah itu peneliti bersama dengan teman sejawat melaksanakan kegiatan :

1) Merancang Rencana Perbaikan Pembelajaran.

2) Memilih materi yang akan digunakan untuk melaksanakan Rencana Perbaikan Pembelajaran.

3) Menyiapkan alat peraga.

4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan oleh teman sejawat untuk mengamati jalannya perbaikan pembelajaran.

b) Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus 1 dan 2 dilaksanakan berdasarkan susunan langkah-langkah pada Rencana Perbaikan Pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti bersama dengan teman sejawat. Langkah-langkah tersebut adalah :

1) Memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Tanya jawab tentang tugas dan fungsi pemerintah pusat dan daerah

3) Menjelaskan materi pembelajaran secara singkat.

4) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).

5) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok.

6) Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota l ainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

7) Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

8) Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa dalam bentuk lisan.

9) Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.

10) Bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

11) Melaksanakan tes formatif sebagai evaluasi.

12) Menilai hasil tes formatif.

13) Menganalisis hasil tes formatif.

14) Memberikan motivasi kepada siswa untuk terus meningkatkan prestasi.

c) Observasi
Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati jalannya pembelajaran. Dalam mengamati, observer (teman Sejawat) membar observasi, yang berisi aspek-aspek mnggunakan

diamati.Aspek-aspek tersebut berikut sebagai

d) Refleksi
Tahap terakhir pada siklus 1 dan 2 adalah refleksi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peneliti dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran. Refleksi yeng peneliti laksanakan dibantu oleh teman sejawat dan supervisor. Download proposal ptk pkn sma Bahan pertimbangan untuk pelaksanaan refleksi adalah lembar observasi dan hasil tes formatif siswa.

Diskripsi Siklus II
Perencanaan
Dalam proses perbaikan pembelajaran siklus II difokuskan pada peningkatkan pemahaman-pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan memotivasi siswa untuk membantu siswa yang kurang memahami materi pelajaran.

Guru memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa yang berkaitan dengan
materi Pembelajaran.

Guru memberi kesempatan kepada siswa secara luas pada proses eksplorasi untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya.
Guru menyusun tes formatif dan lembar kerja siswa (terlampir)
Guru menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran (terlampir)
Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti dan dibantu teman sejawat dengan cara mengisi lembar pengamatan yang sudah disediakan. Pelaksanaan perbaikan siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Mengucapkan salam pembuka
Menyiapkan alat dan bahan pelajaran
Memeriksa ruang kelas dan tempat duduk siswa
Mengabsen kegiatan siswa
Menanyakan k esiapan siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar
Pengamatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh seorang obsever yaitu teman sejawat/guru lain yang dirasa mampu melaksanakan kegiatan tersebut, baik dalam siklus I maupun siklus II. Observasi ini meliputi kegiatan pengumpulan data seputar kegiatan pembelajaran mulai dari bagaimana proses pembelajaran berlangsung, bagaimana aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hingga bagaimana aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Seorang observer melakukan observasi tentunya dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjuan kembali terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh observer terhadap pratikan dengan melihat segala aktifitas pembelajaran yang telah diamatinya. Contoh ptk pkn sma doc Dengan refleksi ini segala kegiatan yang telah baik hendaknya dipertahankan dan kegiatan yang m asih mengalami kekurangan dapat diperbaiki oleh pratikan supaya dalam pembelajaran berikutnya semua kekurangan-kekurangan tersebut tidak terulang kembali.

Pada akhir siklus II ini, melalui pembelajaran kooperatif diharapkan hasil belajar siswa meningkat pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

Sumber data dalam PTK mata pelajaran PKn tentang Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah seluruh siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … dan guru yang mengajar mata pelajaran PKn. Data tersebut diperoleh dari:

Hasil tes formatif pada setiap siklus
Keaktifan siswa
Interaksi antara siswa dengan guru dalam kegiatan pembelajaran.
Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam PTK ini dilaksanakan dengan dua cara :

Tes
Tes formatif dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.

Observasi
Observasi dilaksanakan pengamat ketika perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II berlangsung. Pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran.

Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam PTK yang dilaksanakan adalah :

Butir soal
Lembar observasi siswa
Lembar observasi guru
3.5 Indikator Kinerja

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, peneliti menggunakan indikator kinerja berupa tingkat ketuntasan siswa. Dengan KKM (65) pada siklus I diharapkan dapat mencapai 70% dan pada siklus II diharapkan mampu mencampai ketuntasan kelas 85%.

3.6 Analisis Data

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan memahami siswa kelas XII-IPS1 SMAN 1 … Kabupaten … peneliti menganalisis data dengan cara sebagai berikut:

Untuk menganalisis prestasi siswa, hasil belajar siswa dianalisis dengan analisis deskriptif komperatif, yaitu dengan membandingkan nilai tes antar siklus dengan indikator kinerja.Download ptk pkn smk pdf
Analisis data hasil penilaian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dengan cara presentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual .

D.CONTOH LENGKAP PROPOSAL PTK PKn SMA KELAS XII

DAFTAR PUSTAKA

Agung P, 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Menjelaskan Pentingnya keutuhan NKRI Melalui Metode STAD. Tirem, Brati Grobogan

Anita Lie.2002. Pembelajaran cooperative. Jakarta.Grasendo

Ardhi. 2007. Pen garuh Aktivitas Belajar Dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Kooperarif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Hasil Belajar Siswa Semarang: Universitas Negeri Semarang

Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya

Griffin & Nix, 1991. Educational assessment and reporting: A new approach. Sydney : Harcourt Brace Jovanovich.

Killen,1 998. Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and Practice

Nasution, M A, 2003, Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Oemar Hamalik (2001). Pen gertian Hasil Belajar dan Pembelajaran.

Permendiknas. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Mini Jaya Abadi

Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.2002. Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar

Rusli Lutan, 2000. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta : Depdiknas Slavin, 2003. Educational Psychologi : Theory and Practice

Sridadi, 2007. Tehnik Pen gukuran Dan Penelitian. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Sri Muhayati, 2010. Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Merode STAD. Tirem Kec.Brati Kab.Grobogan.

Sudjana, N.2000. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung Sinar Baru

Widihastuti. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas CONTOH PTK TERBARU PKN SMA KELAS XII DOC – ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.