Senin, 28 Mei 2018

DOWNLOAD CONTOH PTK MATEMATIKA SMA DENGAN MATERI PELURUHAN

DOWNLOAD CONTOH PTK MATEMATIKA SMA DENGAN MATERI PELURUHAN-Penelitian ini bertujuan  untuk mencari suatu strategi pembelajaran yang efektif dan Efisien dalam mengajarkan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa MA Negeri 2 …  dengan cara mengaktifkan siswa pada pembelajarann. Strategi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus dan pada setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan , pelaksanaan , observasi dan refleksi. Sedang untuk  mengaktifkan siswa dalam penelitian ini , peneliti menggunakan lembar kerja yang diberikan kepada siswa dalam kelompok besar dan kelompok kecil. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII.IIS.2 MA Negeri 2 … sedang objeknya adalah pembelajaran materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan pada mata pelajaran Matematika yang diajarkan dengan cara mengaktifkan siswa dalam kelompok kecil dan kelompok besar. ptk matematika sma doc

Dari penelitian yang diadakan dengan meneliti kondisi awal siswa yang diukur dengan alat tes tertulis dan hasil penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus terlihat adanya peningkatan hasil yang dicapai siswa dalam menguasai materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan yang diberikan. Peningkatan penguasaan materi ini mulai dari siklus I siswa dapat meningkat sebesar 28 % dari kondisi awal sedang dari kondisi di siklus I setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat sebear 30 %. Dari Hasil penelitian tindakan kelas ini maka peneliti merekomendasikan pada pengambil jabatan ataupun pelaksana pembelajaran dalam hal ini yaitu pengajar untuk mengajarkan materi pembelajaran dalam kelompok kecil dan dengan tehnik mengaktifkan siswa.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas MATEMATIKA SMA yang diberi judul “ PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN  MATERI POKOK BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN BAGI SISWA KELAS XII.IIS.2 MAN 2 … SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016-2017  “. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA SMA KELAS XII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 – BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 081-7283-4988  dengan Format PESAN PTK SMA 011).

A.CONTOH LENGKAP PTK MATEMATIKA SMA KURTILAS TERBARU

BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang.
Pada tahun pelajaran 2016-2017 sekarang ini MA Negeri 2 … mengadakan penelitian pada kelas jurusan Sosial khususnya di kelas XII.IIS.2, sehingga pada pelaksanaan pengajaran yang dilakukan perlu adanya penelitian  agar didapatkan  pengajaran yang paling efektif untuk digunakan baik pada kesempatan yang sekarang maupun yang akan datang.
Pada kesempatan ini peneliti mengadakan penelitian tentang rendahnya penguasaan siswa pada materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan, dan yang menjadi focus pada penelitian ini adalah tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan tersebut.

Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru tersebut diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam mengajarkan materi tersebut dengan metode ceramah secara klasikal.
 Dilandasi keinginan untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat dan efisien untuk meningkatkan hasil nilai penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan dari siswa kelas XII.IIS.2 MA Negeri 2 … inilah, maka  peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas ini.

Peningkatan hasil belajar pada materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan dan efetifitas pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti adalah dengan langkah mengarahkan pembelajaran siswa aktif secara kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.  Download ptk matematika sma kelas xii pdf Selain harapan yang telah disampaikan diatas  penelitian ini  diharapkan dapat merubah paradigma guru dalam melakukan pembelajaran dari  guru sebagai pusat belajar  agar beralih ke siswa.
Guna mewujudkan harapan yang diinginkan oleh peneliti seperti di atas maka peneliti menerapkan strategi pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik pembelajaran kelompok besar dan pembelajaran kelompok kecil

B Rumusan Masalah.
Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah :
1 Apakah melalui strategi pembelajaran aktif  dapat meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa kelas XII.IIS.2 di MA Negeri 2 … ?
2 Apakah strategi pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa kelas XII.IIS.2 di MA Negeri 2 … ?

C Tujuan Penelitian.
Tujuan dari pada penelitian yang dilakukan pada kelas XII.IIS.2 di MA Negeri 2 … ini adalah :
1 Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa kelas XII.IIS.2.
2 Mencari pengajaran yang efektif untuk mengajarkan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa kelas XII.IIS.2
3 Meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siwa kelas XII.IIS.2 di MA Negeri 2 … tahun pelajaran 2016 – 2017 dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif.

D Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :
1. siswa dapat meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan  melalui strategi pembelajaran aktif.
2. siswa dapat mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan tersebut dengan secara aktif  dalam pembelajaran.
3. guru mendapatkan suatu strategi pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa kelas XII.IIS.2

B.CONTOH PTK KENAIKAN PANGKAT GURU MATEMATIKA SMA

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A Kajian Teori
1 Strategi Belajar dan Mengajar.
Pada setiap pengajaran ada tujuan yang harus dicapai dan untuk pencapaian tujuan tersebut kita perlu menyampaikan topik – topik yang  didalamnya ada konsep – konsep yang harus sampai pada siswa, dan untuk itu diperlukan pendekatan tertentu seperti pemecahan masalah , latiahan soal , latih – hafal dan mungkin dengan pendekatan yang lainnya.
Pada pengajaran matematika sampai sekarang ini masih menggunakan strategi belajar mengajar langsung dan sempit. Maksudnya adlah materi pelajaran yang dibawakan guru itu sempit ( dikumpulkan oleh guru itu sendiri ) , penyajinya guru itu sendiri pendekatan yang digunakan deduktif dan siswa yang menerimanya adalah kelompok besar, padahal bila dilihat dari kombinasi yang ada dalam strategi pembelajaran paling tidak ada 81 kombinasi yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran.

2 Strategi Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian. Menurut Udin S. Winataputra & Tita Rosita ( 1995: 124) istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan strategi pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya. PTK matematika sma kelas xii doc
Aktifitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga kelas.  Boakes dalam Mar’at (1984:110) menyatakan bahwa di dalam interaksi ada aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan berdasarkan atas kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada pengungkapan perasaan, dan ada hubungan untuk tukar-menukar pengetahuan yang didasarkan take and give, yang semuanya dinyatakan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan.

Lebih lanjut, Syamsu Mappa dan Anisa Basleman (1994:46) menyatakan hubungan timbal balik antar warga kelas yang harmonis dapat merangsang terwujudnya masyarakat kelas yang gemar belajar. Dengan demikian, upaya mengaktifkan siswa belajar dapat dilakukan dengan mengupayakan timbulnya interaksi yang harmonis antar warga di dalam kelas. Interaksi ini akan terjadi bila setiap warga kelas melihat dan merasakan bahwa kegiatan belajar tersebut sebagai sarana memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, berdasarkan teori kebutuhan Maslow, Silberman (2006:30) menyatakan kebutuhan akan rasa aman harus dipenuhi sebelum bisa dipenuhinya kebutuhan untuk mencapai sesuatu, mengambil resiko, dan menggali hal-hal baru.

Dari pembahasan di atas, tip – tip dibawah ini dapat digunakan guru untuk mengarah pada strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam  belajar:
1) Selalu berpenampilan menarik dan penuh wibawa.
      Kesan pertama siswa saat bertemu gurunya adalah fisik dari guru tersebut. dengan penampilan yang menarik dan penuh wibawa akan membuat kesan yang positif dari siswa, sehingga dengan mudah guru akan dapat membawa siswa kedalam suasana belajar yang guru inginkan.
2) Manfaatkan pertemuan pertama dengan siswa untuk perkenalan antar warga kelas, tunjukkan cara-cara belajar matematika yang baik, buatlah kesepakatan (kontrak) terkait norma-norma yang harus dipatuhi oleh warga kelas.
3) Buatlah formasi tata letak meja, kursi, pajangan dinding, dan perabot kelas yang lain sesuai dengan kesepakatan warga kelas dan kebutuhan.
4) Siapkan semua peralatan  yang akan digunakan di dalam ruang kelas sebelum memulai pembelajaran.
5) Mulailah proses belajar mengajar dengan materi yang ringan  tetapi menantang yang dapat merangsang siswa turut aktif berfikir. Kemudian masuk pada materi yang akan kita ajarkan dengan senantiasa melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Misalkan senantiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang kita ajarkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang kita berikan.

6) Selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu serta dengan salam yang menghangatkan, yaitu salam penuh kasih dan hormat.
7) Gunakan bahasa yang santun, hormat, dan dengan nada bicara yang lembut.
8) Memahami dan menghormati berbagai perbedaan yang ada.
9) Menghormati kerahasiaan setiap siswa
10) Tidak merendahkan dan mencemooh siswa
11) Memberi kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk bicara dan jangan mengintrupsi pembicaraan siswa
12) Bila seorang siswa mengemukakan pendapat, jadilah pendengar yang baik dan selanjutnya berikan kesempatan kepada  siswa lain untuk memahaminya dan memberikan komentarnya.
13) Memahami dan menghormati pendapat setiap siswa, bila perlu melancarkan kritik: gunakan bahasa yang mengayomi, dan bila kritik bersifat pribadi seyogyanya dilakukan di ruang khusus.
14) Sekali waktu, berilah kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran atau kritik guna perbaikan proses pembelajaran.
15) Sediakan waktu untuk berkomunikasi dengan siswa di luar kelas.

b. Prosedur Pembelajaran Aktif
Proses pembelajaran di kelas dapat dipandang sebagai tiga bagian kegiatan yang terurut, yaitu: kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). Dengan demikian, strategi pembelajaran aktif dapat dirumuskan sebagai prosedur kegiatan yang mengaktifkan siswa pada setiap bagian kegiatan secara terurut. Prosedur tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Prosedur Mengaktifkan Siswa Belajar Matematika Pada Awal Pembelajaran
Dimensi pertama dalam peristiwa belajar matematika adalah membangun sikap dan persepsi positif terhadap belajar dan matematika sebagai obyek belajar. Kesiapan mental untuk terlibat dalam pembelajaran mutlak dicapai dalam mengaktifkan siswa belajar matematika, oleh karenanya kegiatan membangunkan sikap dan persepsi positif siswa harus dilakukan sejak awal dimulainya pembelajaran. Contoh ptk matematika sma pdf Hal yang harus dilakukan guru pada awal pembelajaran adalah membangunkan minat, membangunkan rasa ingin tahu, dan merangsang siswa untuk berfikir. Bila minat siswa, rasa ingin tahu siswa telah bangkit, serta  siswa telah terangsang untuk berfikir ini berarti siswa telah siap secara mental untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran matematika,  dan bila terjadi sebaliknya berarti secara mental siswa belum siap terlibat dalam pembelajaran.

Dengan memodifikasi strategi berbagi pengetahuan secara aktif, Silberman  (2006:100-102), mengawali kegiatan pembelajaran aktif dengan prosedur sebagai berikut:
a) Tentukan rentang waktu yang pasti untuk kegiatan awal pembelajaran.
b) Ucapkan salam pembuka yang menghangatkan siswa.
c) Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran matematika yang akan diajarkan. Misalnya:
(1) kata-kata untuk didefinisikan,
(2) soal-soal sederhana dari aplikasi rumus yang telah dikenal,
(3) pertanyaan tentang aplikasi matematika sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
b) Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa dan dalam waktu yang telah ditentukan.

c) Perintahkan siswa untuk menyebar di kelas, menanyakan kepada temannya jawaban pertanyaan yang dia sendiri tidak tahu jawabannya, Doronglah siswa untuk saling membantu.
d) Perintahkan untuk kembali ke tempat semula dan gunakan teknik tanya jawab untuk membahas jawaban yang mereka dapatkan.
e) Gunakan pertanyaan-pertanyaan arahan sebagai upaya merangsang berfikir siswa menjawab pertanyaan yang tak satupun siswa bisa menjawab.
f) Gunakan informasi-informasi yang diperoleh dalam kegiatan ini sebagai sarana untuk memperkenalkan topik-topik penting materi pelajaran dalam kegiatan inti.
Secara umum, manusia tidak menyukai suatu kegiatan yang kurang bervariasi. Oleh karenanya perlu dipilih kegiatan lain sebagai variasi kegiatan di atas. Berikut ini dapat menjadi alternatif pilihan.
(1) Daftar pertanyaan dapat diganti dengan menyediakan kartu indeks dan perintahkan siswa untuk menuliskan satu informasi yang menurut siswa akurat tentang materi yang akan diajarkan.
(2) Kegiatan menyebar dapat diganti dengan merotasi pertukaran pendapat antar kelompok belajar di kelas.
2) Prosedur Mengaktifkan Siswa Belajar Matematika Pada Kegiatan Inti Pembelajaran

Telah dikemukakan di atas bahwa pendidikan matematika di segala jenjang dimaksudkan untuk membangun pengetahuan, keterampilan dan sikap terkait dengan matematika. Pembelajaran aktif dalam pendidikan matematika dapat berlangsung dalam proses penyelidikan atau proses bertanya. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif).  Download ptk matematika sma doc Kondisi ini terjadi jika siswa dilibatkan dalam tugas dan kegiatan yang secara halus mendesak mereka untuk berfikir, bekerja, dan merasakan.

Berdasarkan pendapat di atas, upaya yang harus dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar matematika adalah: (1) mengkondisikan situasi belajar matematika menjadi kegiatan siswa mengupayakan pemecahan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, baik masalah atau pertanyaan yang diajukan guru maupun siswa; (2) mendorong ketertarikan siswa untuk mendapatkan informasi atau menguasai keterampilan melalui pemecahan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan; (3) mendesak siswa secara halus untuk bergerak mengkaji atau menilai suatu jawaban pertanyaan, suatu pendapat (gagasan),  atau suatu penyelesaian masalah. Guru dapat menggunakan berbagai strategi dengan berbagai teknik untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan inti.

Dengan memodifikasi pendapat Silberman (2006:117-206), strategi berikut ini dapat digunakan guru untuk mengaktifkan siswa belajar matematika:
a) Menstimulir rasa ingin tahu siswa
Prosedur
(1) Ajukan pertanyaan/masalah yang kompleks (njelimet) atau yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban untuk menstimulasi keingintahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan.
Pertanyaan yang disajikan haruslah merupakan pertanyaan yang menurut guru ada beberapa siswa yang mengetahui jawabannya atau bagian dari jawaban. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan sehari-hari, cara melakukan sesuatu, definisi, cara kerja (prosedur).
(2) Doronglah siswa untuk berfikir, membuat skema atau diagram, dan membuat dugaan umum.
Gunakan frase semisal “ coba tebak” atau “coba jawab”
(3) Jangan buru-buru memberikan tanggapan. Tampung semua dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang sesungguhnya.
Sebagai variasi, buatlah siswa berpasangan dan membuat dugaan secara kolektif.
(4) Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang hendak diajarkan. Anda perlu memastikan bahwa siswa lebih menaruh perhatian terhadap pelajaran dibanding biasanya.

b) Menstimulir siswa untuk belajar mandiri
Prosedur
(1) Bagikan kepada siswa bahan ajar, disertai beberapa pertanyaan/masalah yang terurut dari yang sederhana sampai yang kompleks.
(2) Perintahkan siswa untuk mempelajari bahan ajar secara mandiri atau berpasangan.
(3) Perintahkan siswa untuk membubuhkan tanda tanya pada materi yang belum mereka pahami. Anjurkan untuk menyisipkan tanda tanya sebanyak mungkin. Perintahkan siswa untuk menyusun pertanyaan sebanyak mungkin terkait dengan tanda tanya yang mereka bubuhkan
(4) Perintahkan siswa untuk mengemukakan pertanyaan secara tertulis. Beri kesempatan siswa lain untuk menanggapinya. Lakukan seterusnya sehingga semua pertanyaan siswa dibahas.
(5) Berikan penjelasan sebagai sarana pemantapan dari jawaban atas pertanyaan siswa.
(6) Perintahkan siswa menyelesaikan masalah dalam bahan ajar secara mandiri atau berpasangan.
(7) Perintahkan siswa untuk mengemukakan jawaban masalah. Berikan kesempatan siswa lain memberikan komentar atau mengemukakan kemungkinan jawaban lain.

(8) Berikan pemantapan jawaban atas pertanyaaan
Jika guru merasa bahwa siswa akan mengalami kesulitan mempelajari sendiri bahan ajar, berikan sejumlah informasi yang mengarahkan mereka.
c) Menstimulir siswa untuk belajar bersama dalam kelompok.
Prosedur
(1) Perintahkan siswa secara mandiri mempelajari bahan ajar
(2) Perintahkan untuk menuliskan hal yang belum diketahui dalam bentuk pertanyaan.
(3) Perintahkan untuk membentuk kelompok. Perintahkan masing-masing kelompok memberi nama kelompok dengan nama dalam matematika, misalnya: kelompok aljabar, kelompok Phytagoras dan sebagainya.

(4) Diskusikan pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing anggota kelompok.
(5) Berikan tugas memecahkan masalah, dengan petunjuk yang jelas. misalnya: tuliskan rumus, gambarkan, buat skema atau diagram yang kamu gunakan untuk menjawab.
(6) Berikan peran pada anggota kelompok. Misalnya: fasilitator, pencatat, juru bicara, pengatur waktu.
(7) Berikan kesempatan masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi di depan kelas.
(8) Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan lakukan salah salah satu berikut:
(a) Membahas materi secara bersama ptk matematika sma kelas xii pdf
(b) Dapatkan pertanyaan dari siswa
(c) Beri siswa pertanyaan kuis
(d) Sediakan latihan penerapan atau kuis bagi siwa untuk menguji pemahaman mereka.
d) Belajar berpasangan
Prosedur:
(1) Berikan kepada siswa, satu atau beberapa permasalahan yang memerlukan perenungan dan pemikiran.
(2) Perintahkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara perseorangan.
(3) Setelah semua siswa menyelesaikan masalah, aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain.
(4) Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap masalah, memperbaiki tiap jawaban perseorangan
(5) Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru, bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain di dalam kelas.
(6) Perintahkan seluruh siswa untuk memilih jawaban yang tepat untuk tiap pertanyaan.
Untuk menghemat waktu, bagilah seluruh siswa dalam 4 kelompok besar berilah nama kelompok. Berikan permasalahan yang berbeda pada masing-masing kelompok Pada akhir sesi, perintahkan masing-masing kelompok untuk menyajikan jawaban terbaiknya. Berikan hadiah pada jawaban terbaik.
e) Turnamen belajar
Prosedur:
(1) Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan 2 hingga 8 siswa. Pastikan bahwa tim memiliki jumlah anggota yang sama. Perintahkan untuk memberi nama kelompok masing-masing.
(2) Berikan bahan ajar kepada tim untuk dipelajari bersama.
(3) Buat beberapa pertanyaan yang dapat menguji aspek ingatan dan pemahaman terhadap materi yang diberikan. Gunakan format yang memudahkan penilaian sendiri. Misalnya: pilihan ganda, melengkapi, benar-salah, atau definisi istilah, menyatakan rumus atau teorema.
(4) Perintahkan siswa untuk menjawab secara perseorangan. Pastikan hal ini dilakukan oleh masing-masing siswa.
(5) Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain.
(6) Lakukan diskusi kelas untuk menentukan jawab pertanyaan.
(7) Perintahkan siswa untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar, dan mintalah mereka untuk memberikan skor.
(8) Perintahkan siswa untuk menyatukan skor mereka dengan anggota tim mereka untuk mendapatkan skor tim. Umumkan skor dari tiap tim. Berikan hadiah atau berilah tepuk tangan pada tim yang memperoleh skor tertinggi. Sebutlah ini sebagai “ronde satu”.
(9) Perintahkan mereka untuk belajar lagi untuk ronde ke dua dalam turnamen.  Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi sebagai bagian dari “ronde kedua”. Perintahkan siswa dengan prosedur seperti ronde satu.

Turnamen ini dapat dilakukan dengan jumlah ronde bervariasi dan waktu  tiap ronde dapat dilakukan bervariasi, namun pastikan bahwa setiap ronde siswa menjalani sesi belajar. Dengan kesepakatan siswa, guru dapat memberikan penalti (hukuman) kepada siswa yang memberikan jawaban salah dengan pengurangan nilai (misal -1 atau -2) dan memberikan nilai 0 pada siswa yang tidak menjawab.
f) Menstimulir pembelajaran antar siswa
Prosedur
(1) Bentuklah kelompok dengan jumlah kelompok sesuai dengan topik (sub pokok bahasan) yang akan dipelajari siswa. Topik dipilih yang saling terkait.
(2) Beri setiap kelompok sejumlah informasi, konsep, atau keterampilan untuk diajarkan kepada siswa lain.
(3) Perintahkan setiap kelompok untuk menyusun cara dalam menyajikan atau mengajarkan topik mereka kepada siswa lain. Sarankan mereka untuk menghindari cara ceramah atau semacam pembacaan laporan. Doronglah mereka untuk menjadikan pengalaman belajar sebagai pengalaman yang aktif bagi siswa
(4) Kemukakan beberapa saran berikut ini:
(a) sediakan media visual
(b) berikan kesempatan temanmu untuk membaca materi terlebih dahulu.
(c) gunakan contoh atau analogi untuk menyajikan poin-poin pengajaran
(d) libatkan temanmu dalam diskusi atau tanya jawab.
(e) berikan kesempatan pada temanmu untuk bertanya
(f) Berikan waktu yang cukup untuk merencanakan dan mempersiapkan (baik di dalam maupun di luar kelas). Kemudian perintahkan tiap kelompok untuk menyajikan pelajaran mereka. Beri tepuk tangan atas usaha mereka.
Sebagai alternatif dari pengajaran model ini adalah perintahkan siswa untuk mengajarkan atau memberi bimbingan kepada siswa lain secara individual atau dalam kelompok kecil.
3) Strategi menutup pembelajaran matematika
Pada kegiatan menutup pembelajaran dapat dimanfaatkan guru untuk:
a) memberikan kesempatan bagi siswa merangkum atau membuat ikhtisar dari pelajaran pada hari itu,
b) memotivasi siswa untuk mempelajari ulang bahan ajar dan atau menyelesaikan tugas rumah secara mandiri atau kelompok,
c) memberikan informasi bahan ajar pertemuan berikutnya,
d) mendapatkan penilaian dari siswa guna perbaikan proses pembelajaran, dan
e) memberikan salam penutup.
Cara yang baik untuk membelajarkan membuat ikhtisar bahan ajar adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat ikhtisar dan menyajikan ikhtisar kepada siswa lain.
Strategi berikut dapat digunakan guru:
Prosedur
a) Jelaskan kepada siswa bahwa bila guru yang membuat ikhtisar pelajaran, itu bertentangan dengan prinsip belajar aktif.
b) Bagilah siswa menjadi kelompok beranggotakan dua hingga 4 orang.
c) Perintahkan setiap kelompok untuk membuat ikhtisar pelajaran pada hari itu. Doronglah setiap kelompok untuk membuat uraian singkat guna disampaikan pada kelompok lain. Gunakan pertanyaan panduan, misalnya:
(1) Apa judul materi yang baru saja dipelajari?
(2) Tuliskan definisi atau rumus yang baru saja dipelajari secara terurut!
(3) Digunakan dalam masalah apa saja rumus yang baru di pelajari?
3 Pembelajaran  Efektif.

Dalam proses belajar mengajar agar didapatkan suatu hasil yang maksimal maka diperlukan suatu teknik pembelajaran yang efisien dan afektif sehingga tidak mengahabiskan waktu yang lama dan bertele-tele yang kadang hasilnya kurang memuaskan, apalagi untuk siswa didik yang mengikuti program akselerasi yang waktu belajarnya relatif lebih cepat dibanding dengan siswa didik yang duduk di kelas reguler. ptk matematika sma doc Menurut Daniel Muijs dan David Reynolds (2008 : 65 – 66) Suatu pengajaran klasikal agar efektif maka harus jauh dari sekedar menyampaikan isi pelajaran dengan gaya ceramah kepada murid. Hampir semua peneliti sepakat tentang pentingnya interaksi antara guru dan siswa.
Didalam studinya terhadap siswa sekolah dasar di Inggris ( Daniel Muijs , 1999) menemukan efek  – efek positif dari seringnya menggunkaan tanya jawab , komunikasi dengan kelas dan menggunakan petanyaan dan pernyataan tingkat tinggi selain itu perlu pentingnya interaksi untuk pengajaran yang efektif.

Karena pentingnya interaksi dan tanya jawab sebagai elemen yang paling luas diteliti dalam peneltian tentang mengajar. Oleh karena itu perlu diketahui dalam tanya jawab yang efektif  dan interaksi yang efektif dalam pembelajaran.
Tanya jawab dapat digunakan untuk memeriksa pemahaman siswa untuk memberikan dasar pada pembelajaran siswa, untuk membantu siswa dalam mengklarifikasikan dan memverbalisasikan pikiran mereka, dan membantu siswa mengembangkan sense of mastery ( perasaan menguasai sesuatu ). Tanya jawab yang efektif  dapat terjadi bila penguasaan diri yang solid tentang strategi – strategi mana yang paling efektif.
Di dalam pembelajaran yang mengunakan pembelajaran langsung , berbagai pertanyaan perlu dilontarkan pada awal pelajaran , ketika topik dari pelajaran sebelumnya diulas. Agar tanya jawab efektif tercapai maka seorang pengajar perlu mencampur pertanyaan tingkat tinggi dan tingkat rendah mencakup produk dan proses serta pertanyaan terbuka dan tertutup , namun seorang pengajar harus memastikan bahwa ada cukup banyak pertanyaan proses tingkat tinggi dan terbuka.

Dalam tanya jawab yang efektif dalam pembelajaran langsung bila siswa  menjawab benar diberikan respon positif namun impersonal dan bila seorang siswa memberikan jaaban yang kurang sepenuhnya benar , maka pengajar poerlu memberikan prompt kepadanya untuk menemukan jawaban yang benar.
Bentuk interaksi lain yang efektif dalam pembelajaran adalah diskusi kelas, namun suatu diskusi agar efektif perlu disiapkan dengan seksama. Pengajar perlu memberikan pedoman yang jelas kepada siswa tentang apa yang didiskusikan. Selama diskusi siswa perlu dipastikan untuk tetap pada tugasnya, dan guru perlu menuliskan poin – poin utama yang muncul selama diskusi. Setelah diskusi poin-poin utama ( produk diskusi ) ini dapat dirangkum dan siswa diminta untuk meberikan komentar tentang seberapa baik diskusi itu tersebut berjalan ( proses diskusi ).
Agar pembelajaran afektif guru juga harus memastikan bahwa siswa – siswa yang pemalu yang mungkin kurang aktif  untuk diberikan kesempatan dalam keterlibatannya dalam proses belajar mengajar.

4. Hasil belajar Matematika.
Penekanan pembelajaran matematika lebih diutamakan pada proses dengan tidak melupakan pencapaian tujuan. Proses ini lebih ditekankan pada proses belajar matematika seseorang. Tujuan yang paling utama dalam pembelajaran matematika adalah mengatur jalan pikiran untuk memecahkan masalah bukan hanya menguasai konsep dan perhitungan walaupun sebagian besar belajar matematika adalah belajar konsep struktur ketrampilan menghitung dan menghubungkan konsep-konsep tersebut. Andi Hakim Nasution (1982:12 ) mengemukakan bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar menambah kepandaiannya.

Gagne dan Briggs (1978:49-55) menerangkan bahwa hasil belajar yang berkaitan dengan lima kategori tersebut adalah : (1) ketrampilan intelektual adalah kecakapan yang berkenaan dengan pengetahuan prosedural yang terdiri atas deskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi kaidah serta prinsip, (2) strategi kognitif adalah kemampuan untuk memecahkan masalah–masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing – masing individu dalam memperlihatkan, mengingat dan berfikir, (3) informasi verbal adalah kemampuan untuk mendiskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi –informasi yang relevan, (4) ketrampilan motorik adalah kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan–gerakan yang berhubungan dengan otot, (5) sikap merupakan kemampuan internal yang berperan dalam mengambil tindakan untuk menerima atau menolak berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Bloom (1976:201-207) membagi hasil belajar menjadi kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Contoh ptk matematika sma pdf

Kawasan kognitif berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan intelektual serta ketrampilan- ketrampilan. Kawasan afektif menggambarkan sikap-sikap, minat dan nilai serta pengembangan pengertian atau pengetahuan dan penyesuaian diri yang memadai. Kawasan  psikomotor adalah kemampuan–kemampuan menggiatkan dan mengkoordinasikan gerak. Kawasan kognitif dibagi atas enam macam kemampuan intelektual mengenai lingkungan yang disusun secara hirarkis dari yang paling sederhana  sampai kepada yang paling kompleks, yaitu (1) pengetahuan adalah kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajari, (2) pemahaman adalah kemampuan menangkap makna atau arti suatu hal, (3) penerapan adalah kemampuan mempergunakan hal – hal yang telah dipelajari untuk menghadapi situasi–situasi baru dan nyata, (4) analisis adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian–bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami, (5) sintesis adalah kemampuan untuk memadukan bagian–bagian menjadi satu keseluruhan yang berarti, (6) penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal berdasarkan kriteria intern atau kelompok atau kriteria ekstern atapun yang ditetapkan lebih dahulu.
Berdasarkan pandangan-pandangan dari para ahli tersebut diatas maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika  dalam penelitian ini adalah hasil dari seorang siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar matematika yang diukur dari kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika

B Hasil Penelitan yang Relevan.
Sudah cukup banyak penelitian yang membahas tentang prestasi belajar matematika di SMA namun masih sedikit peneliti yang meneliti berkaitan dengan materi matematika pada suatu pokok bahasan. Sepengetahuan peneliti belum ada peneliti yang meneliti tentang penggunaan strategi pembelajaran aktif  untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan pada kelas program akselerasi.

C Kerangka Pemikiran.
Dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif maka seorang siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran , sehingga dengan keterlibatan ini materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya hal ini sesuai dengan prinsip learning by doing yang menytakan bahwa pembelajaran akan cepat dikuasai siswa dengan siswa tersebut ikut aktif dalam pembelajaran.  ptk matematika sma pdf
Bertolak dari pemikiran bahwa membawa siswa aktif dalam pembelajaran akan memudahkan siswa menerima konsep yang harus dikuasainya maka secara otomatis langkah membawa siswa aktif dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang efektif untuk menyampaiakan suatu materi ajar.

Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut
Gambar 1
Diagram kerangka berfikir
D Hipotesis Tindakan
Dari uraian pada kajian teori yang telah dipaparkan maka dapat disusun hipotesis tindakan sebagai berikut: ” Melalui strategi pembelajaran aktif  dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi siswa kelas XII.IIS.2 program akselerasi  di MA Negeri 2 … tahun pelajaran 2016 – 2017 ”

C.CONTOH LENGKAP PTK MATEMATIKA KELAS XII WORD

BAB III.
PROSEDUR PENELITIAN

A Setting Penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di MA Negeri 2 … , Kota Banjarmasin dengan pertimbangan : (a) Di MA Negeri 2 … program IIS.2 merupakan program sehingga perlu adanya penelitian tentang pendekatan pembelajaran yang paling efektif sehingga prestasi matematika siswa pada program tersebut sesuai dengan harapan. (b) kemudahan dalam pelaksanaan penelitian karena peneliti merupakan staf pengajar di MA Negeri 2 …. (c) Adanya ikatan batin yang baik antara peneliti dengan seluruh warga sekolah.

2    Waktu Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan Juli tahun 2016 sampai dengan bulan Oktober tahun 2016, menggunakan jenis perlakuan tindakan kelas ( class room action research ) dengan menggunakan 2 siklus.
B Subyek Penelitian.
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII.IIS.2 program akselerasi  MA Negeri 2 … tahun ajaran 2008 – 2009. Pengambilan subyek penelitian ini didasarkan pada kondisi kelas yang mampu mewakili siswa kelas XII.IIS.2 program akselerasi secara keseluruhan, program akselerasi ini dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan peneliti ingin mencari suatu strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan bagi para siswa.

C Tehnik dan alat pengumpul  Data Download ptk matematika sma kelas xii pdf
Dalam penelitian tindakan kelas ini dalam pengumpulan data digunakan berbagai tehnik antara lain :
1. Tes Tertulis
Tes tertulis disini digunakan untuk mengumpulkan data siswa berkenaan hasil pengusaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan yang dikuasai siswa , setelah siswa mengikuti suatu proses perlakuan  yang dilakukan oleh peneliti, sehingga didapatkan hasil yang akurat dan dapat menggambarkan secara jelas kemampuan siswa dalam menguasai yang ditentukan.

2. Alat Pengumpul Data.
Untuk mengetahui kemampuan yang dikuasai siswa dalam penguasaan materi yang dijadikan obejek penelitian ini,  peneliti menggunakan alat yang berupa tes tertulis yang telah dirancang oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang telah tertuang didalam kisi – kisi soal .
3. Deskripsi perilaku ekologis
Pada teknik ini peneliti mencatat observasi dan pemahaman urutan perilaku  siswa dengan lengkap meliputi :
a. suasana kelas
b. perilaku masing – masing siswa saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas pada penggunaan metode ini peneliti hanya untuk mengumpulkan data dan bukan untuk menafsirkan data.
D Validasi Data
Penelitian ini dipergunakan untuk mencari suatu strategi pembelarjaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan secara efektif dan efisien, sehingga arah penelitian ini yaitu mengaktifkan dan memberi kefahaman pada siswa dalam penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan dengan efektif, dan untuk pengukuran masalah tersebut peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berupa tes tertulis yang berupa soal dan dilengkapi dengan kisi – kisi soal secara lengkap.

Pada penelitian tindakan kelas ini proses validasi data dilakukan dengan meminta penilaian terhadap para ahli dan praktisi berkenaan dengan isi dan kisi – kisi dari tes tertulis yang digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penelitian ini kevalidannya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
E Indikator Keberhasilan
Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian ini :
1. Penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan kelas XII.IIS.2 program akselerasi MA Negeri 2 … pada akhir penelitian ini meningkat hingga mencapai 90 % siswa telah mencapai nilai diatas batas ketuntasan minimal.
2.  Penggunaan strategi pembelajaran aktif merupakan strategi yang  efektif untuk mengajarkan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan, dalam hal ini ditandai dengan peningkatan hasil nilai yang didapatkan masing – masing siswa.

F Prosedur Penelitian Tiap Siklus
Sebelum mengadakan tindakan pada penelitian ini ,maka peneliti mengadakan observasi cara mengajar guru dalam kelas serta mencari data kemampuan awal penguasaan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan dari siswa.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus namun bila dari dari dua siklus yang direncanakan masih terdapat masalah yang harus dipecahkan maka dapat dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
Pelaksanaan prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1 Diskripsi siklus I.
a. Tahap perencanaan tindakan.
Dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus ini, kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Peneliti menyusun silabus yang berkaitan dengan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan.
2) Peneliti merancang skenario pembelajaran yang dapat mengaktifkan secara kelompok besar.
3) Merancang alat pengumpul data yang berupa tes dan digunakan untuk mengetahui pemahaman  kemampuan siswa yang berkaitan dengan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan.
b. Tahap pelaksanaan tindakan. PTK matematika sma kelas xii doc
1) Pada siswa diberikan penjelasan umum tentang tujuan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan yang telah direncanakan, baik mengenahi pengumpulan data maupun kegiatan –kegiatan yang lain.
Kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi : (a) Memberikan penjelasan secara umum tentang pokok bahasan yang diajarkan dengan mengunakan strategi pembelajaran aktif dengan tehnik menstimulir rasa ingin tahu siswa (b) Mendorong siswa yang belum aktif untuk aktif dalam   mengikuti pembelajaran. (c) Mengamati dan mencatata siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (d) Mengumpulkan hasil pengujian yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tugas  (e) Menganalisa hasil tes yang diberikan setelah siswa diajar dengan tehnik menstimulir secara kelompok besar.

2) Peneliti mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran klasikal yang telah dirancang dan mencatat kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh masing – masing siswa.
3) Peneliti memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa berkaitan dengan materi Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan.
c. Tahap observasi tindakan.
Peneliti mengamati dan mencatat semua kejadian yang terjadi pada saat siswa mengikuti pengajaran dan menanyakan pada siswa  yang kurang aktif dalam pembelajaran tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

d. Tahap refleksi.
Peneliti menganalisa hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi yang dilakukan pada siswa guna menentukan langkah berikutnya. Peneliti membuat pengelompokkan siswa didasarkan pada hasil yang didapatkan siswa pada evaluasi yang dilakukan.
2. Diskripsi siklus II.
a. Tahap perencanaan tindakan.
1) Mempersiapkan fasilitas dan sarana yaitu dengan membuat kelompok siswa dengan penyebaran siswa yang menguasai materi awal yaitu materi yang telah disampaikan pada siklus I .
2) Membuat pengurus pada masing – masing kelompok mencakup fasilitator, pencatat , juru bicara dan pengatur waktu.
3) Membuat bahan ajar yang akan disampaikan pada masing – masing kelompok.untuk didiskusikan
b. Tahap pelaksanaan tindakan.
1) Peneliti memberikan penjelasan tentang pokok bahasan Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan yang akan dipelajari serta menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan pengajaran dalam tehnik menstimulir siswa untuk belajar bersama dalam kelompok.
2) Siswa yang telah menguasai pada materi awal di siklus I dimohonkan memimpin pembahasan bahan ajar yang diberikan peneliti. Bahan ajar yang diberikan berisi tugas memecahkan masalah tindak lanjut dari siklusI
3) Memberi kesempatan pada masing – masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi
4) Pembahasan materi ajar yang siswa dalam satu kelas mengalami kesulitan ataupun salah dalam apersepsinya
5) Memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai pengerjaan soal integral. Contoh ptk matematika sma pdf
c. Tahap observasi tindakan.
1) Peneliti mencatat hasil-hasil yang diperoleh anak didik serta mencatat kesalahan – kesalahan yang dilakukan anak didik dalam mengerjakan masalah yang berkaitan dengan bahan ajar yang diberikan.
2) Peneliti mencatat kesalahan –kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada bahan ajar yang diberikan..
d. Tahap refleksi.
Peneliti membuat inventarisasi kesulitan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada bahan ajar yang diberikan serta mendata siswa yang telah mampu menyelesaikan soal evaluasi dan mampu mendapatkan nilai diatas standart ketuntasan belajar.

D.PTK MATEMATIKA KELAS XII MATERI POKOK BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Daniel Muijs dan David Reynolds 2008. EffectiveTteaching Teori dan Aplikasi ( Edisi ke -2 ) Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Russeffendi 1988. Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito
Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Andi Hakim Nasution. 1982. Landasan Matematika. Jakarta : Bharata Karya Aksara.
Gagne, Robert M and Leslie J. Briggs, 1978. Principles of Instructional Design. 2nd Ed, New York : Holt Rinehart and Winstons.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK MATEMATIKA SMA KELAS XII TERBARU- ini dapatmembantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya