Sabtu, 09 Juni 2018

CONTOH PTK IPS KELAS IX SMP TERBARU

CONTOH PTK IPS KELAS IX SMP TERBARU-Timbal balik antara siswa dan guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode yang tepat, sehingga dapat menarik minat siswa untuk memberikan respon positif terhadap pelajaran. Kenyataan di lapangan, guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru, sedangkan minat dan aktivitas siswa di kelas rendah. Hal tersebut berdampak juga terhadap hasil belajar siswa yang rendah dan di bawah KKM.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions) pada kompetensi dasar Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas 9.2 SMP Negeri 1 ... . Keberhasilan proses dinyatakan berhasil bila rata - rata aktivitas belajar siswa sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 80%. Nilai keterampilan sosial, dan pengakuan adanya keragaman sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan empat atau kategori baik. Ketuntasan hasil belajar siswa minimal 75% dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes yang telah mendapat nilai minimal 71.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian diperoleh dari instrument tes dan nontes. Instrument tes berupa soal kuis di akhir siklus I dan siklus I, sedangkan instrument nontes berupa lembar observasi, wawancara, dan angket. Analisis data nontes menggunakan teknik kualitatif. Download ptk ips smp kelas 9 doc
Hasil keberhasilan proses pada penelitian tindakan kelas ini adalah aktivitas siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 61,05% menjadi 94,73% di siklus I. Keterampilan siswa pada siklus I menunjukkan nilai 3 atau kategori cukup, sedangkan pada siklus I memperoleh nilai 5 atau sangat baik. Pengakuan adanya keragaman diantara siswa juga mengalami kenaikan dari nilai 3 di siklus I menjadi 5 di siklus I. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 69,82 menjadi 81,25 pada siklus I, sedangkan rata-rata ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 57,15% meningkat pada siklus I menjadi 85,71%.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas IPS yang diberi judul "Penggunaan Metode Kooperatif Model Student Teams Achievement Divisions ( Stad ) Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( Ips ) Kelas 9.2 Smp Negeri 1 ... Kecamatan ... Kabupaten ... Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016". Disini akan  di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK IPS IX SMP lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK SMP 040 ).

A.DOWNLOAD LENGKAP LAPORAN PTK IPS SMP KELAS IX

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 . Latar Belakang Masalah
SMP Negeri 1 ...  di Kecamatan ...  Kabupaten ...  merupakan Sekolah Negeri yang menjalankan kurikulum KTSP yang mulai diberlakukan sejak 2006 yang saat ini diperuntukkan kelas 8 dan 7, dan juga kurikulum 2013 untuk kelas 9 .
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran diajarkan dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan . Kurikulum 2013 tidak mengharuskan guru untuk membuat silabus dalam mengoperasikan pembelajaran di kelas . Silabus telah dibuat oleh pemerintah . Tugas guru adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang operasional . Buku ajarpun telah dibuat oleh pemerintah .Hal ini membuat guru lebih berfokus pada proses belajar mengajar .

Kurikulum ini memberi kebebasan pada guru untuk menentukan berbagai metode pembelajaran, contoh : Jigsaw Proscedure , Team Accelerated Instruction , Learning Together , Student Team Achievement Divisions , dan lain-lainnya. Upaya perbaikan proses belajar mengajar melalui penggunaan metode yang sesuai perlu ditentukan oleh guru . Salah satu upaya perbaikan demi peningkatan aktifitas dan hasil belajar peserta didik untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas 9.2 adalah menerapkan mode pembelajaran kooperatif seperti yang dituntut oleh kurikulum 2013.

Tipe pembelajaran kooperatif yang dipergunakan adalah tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) .“Gagasan utama dari Student Teams Achievement Division ( STAD ) adalah untuk memotivasi peserta didik supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam mengusai kemampuan yang diajarkan oleh guru”. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa STAD dapat membuat peserta didik untuk lebih aktif dalam berfikir dan mengkomunikasikan gagasan selama proses pembelajaran berlangsung. Contoh penelitian tindakan kelas ips smp pdf Pembelajaran kooperatif model STAD adalah metode pembelajaran yang mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan berbeda-beda untuk mendorong siswa secara aktif bekerja bersama-sama dalam mempelajari dan memahami konsep yang diajarkan serta mempunyai tanggung jawab individu dan kelompok terhadap kualitas tugas-tugas.

1.2 . Rumusan Masalah
Sebelum menggunakan Kurikulum 2013, atau selama masih menggunakan KTSP, Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan di kelas 9.2 dengan metode konvensional , yang lebih menekankan pada metode ceramah. Akibat dari hal ini sebagian besar siswa tidak terlibat secara intens dalam Proses Belajar Mengajar dan juga prestasi mereka relatif rendah .
Hal ini dinampakkan dengan sebagian besar siswa tidak mencapai KKM yaitu 71 .Dari siswa kelas 9.2 yang berjumlah 33 siswa , ternyata yang mendapat nilai < 71 ada 16 anak , sedang yang mencapai nilai > 71 hanya 12 anak saja.

Tabel 1.1 Kondisi awal nilai klas 7 SMPN 1 ... 
Sumber Data : Kondisi awal nilai klas 7 SMPN 1 ...  

Keterangan : 
TT = Tidak Tuntas , 
T = Tuntas
Berdasarkan gej ala tersebut rumusan masalahnya adalah :
1. Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif (pembelajaran kelompok) model STAD dapat meningkatkan aktifitas belajar khususnya kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia , untuk siswa kelas 9.2 SMPN 1 ...  semester 2 Tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif (pembelajaran kelompok) model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas 9.2 SMPN 1 ...  semester 2 Tahun pelajaran 2015/2016?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Meningkatkan aktifitas belajar khususnya pada kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas 9.2 SMPN 1 ...  semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui metode STAD.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas 9.2 SMPN 1 ...  semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui metode STAD .

1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian ini manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Manfaat praktis :
a. Adanya peningkatan aktifitas dan hasil belajar pada kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas 9.2 SMPN 1 ...  semester 2 Tahun pelajaran 2015/2016
b. Meningkatkan derajad Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Meningkatkan motivasi siswa.

2. Manfaat teoritis :
a. Memberi alternatif metode pembelajaran yang lebih komunikatif.
b. Membantu guru untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
c. Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
metode dalam pembelajaran.
3. Signifikansi
a. Guru diharapkan bisa menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mengantarkan pada kualitas pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan, karena STAD terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa, ketrampilan sosial, pengakuan adanya keragaman, dan meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Siswa diharapkan untuk tidak merasa terhambat dengan kekurangan yang dimiliki siswa lain dalam hal pemahaman materi, dan bersedia membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam hal pelajaran. contoh penelitian tindakan kelas

c. Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan kepada guru dalam menerapkan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dapat mecetak lulusan - lulusan yang berkualitas.
d. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan pertimbangan dengan metode lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam suatu metode pembelajaran dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Download ptk ips ekonomi smp doc 
e. Bagi peneliti selanjutnya terutama bagi peneliti yang baru dan baru menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, untuk diketahui bahwa metode ini adalah metode yang paling sederhana dan paling mudah untuk dilaksanakan bagi peneliti.

1.5. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah pengguna metode kooperatif model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam mata pelajaran IPS kelas 9.2 pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 SMP 2 ...  dapat meningkatkan aktifitas bertanya,menjawab dan hasil belajar kompetensi dasar
Sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.

B.CONTOH LENGKAP PTK IPS SMP DENGAN METODE TERBARU

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Belajar
”Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap”. Tugas dan tanggung jawab utama seorang pengajar adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara guru dan peserta didik. Jadi berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional.

2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar IPS tidak hanya bergantung pada faktor dari dalam diri siswa tetapi juga dipengaruhi faktor dari guru, diantaranya pemilihan metode mengajar yang tepat untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa, sehingga hasil belajarnya lebih baik. Jelaslah disisni pemilihan metode mengajar yang efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dan situasi yang tepat sangatlah penting dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Kemapuan siswa dalam mempelajari suatu pelajaran tercermin dari prestasi belajarnya.
1. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas. Sebelum diadakan tindakan, aktivitas siswa rendah. Setelah diadakan tindakan, terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 61,05% pada siklus I meningkat menjadi 94,73% di siklus II . Contoh ptk ips smp lengkap 

2. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebelum tindakan yang menunjukkan rata-rata sebesar 64,57, sedangkan pada siklus I meningkat sebesar 69,82 dan 81,25 pada siklus II, Rata-rata ketuntasan belajar sebelum dilaksanakan tindakan kelas hanya 18 dari 43 siswa yang nilainya tuntas mencapai KKM (42,86%). Setelah diadakan tindakan kelas, ketuntasan klasikal meningkat menjadi 22 dari 43 siswa yang nilainya tuntas mencapai KKM (57,15%) pada siklus I, sedangkan pada siklus II ada 37 dari 43 siswa yang nilainya tuntas mencapai KKM (85,%).

2.3 Ciri – Ciri Belajar Mengajar
Guru yang efektif adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas secara professional, diperlukan berbagai persyaratan seperti : kompetensi akademik, kompetensi metodologis, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, kesejahteraan yang memadahi, pengembangan karier, budaya kerja dan suasana yang kondusif.

2.4 Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif learning)
Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggungjawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana , dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi
para guru yang baru menggunakan pendekatkan kooperatif 7). Inti kegiatan dalam STAD adalah mengajar, belajar dalam tim, pemberian kuis dan penghargaan.

2.5 Pembelajaran kooperatif dengan model STAD
Metode STAD merupakan salah satu metode kooperatif dimana metode kooperatif itu adalah metode pembelajaran yang mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan berbeda-beda untuk mendorong siswa secara aktif bekerja bersama-sama dalam mempelajari dan memahami konsep yang diajarkan serta mempunyai tanggung jawab individu dan kelompok terhadap kuantitas tugas¬tugas. Keberhasilan kelompok diarahkan dalam keberhasilan individu, artinya keberhasilan siswa akan tercapai jika setiap kelompoknya berhasil. Download ptk ips smp kelas 9 doc 

Hal-hal yang perlu disiapkan guru sebelum memulai metode pembelajaran STAD adalah sebagai berikut : Nilai rata-rata harian peserta didik. Nilai sebagai acuan untuk membentuk kelompok peserta didik yang heterogen dan skor rata-rata suatu kelompok (jumlah nilai rata-rata siswa dalam suatu kelompok dibagi dengan banyaknya peserta didik dalam kelompok tersebut:
1). Guru membentuk kelompok peserta didik yang heterogen tanpa membedakan kecerdasan, suku, maupun agama. Jadi, dalam setiap kelompok sebaiknya ada peserta didik yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing peserta didik sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Setiap kelompok terdiri atas empat sampai lima peserta didik,
2). Guru mempersiapkan lembar soal yang akan digunakan untuk diisi dan dikumpulkan, serta digunakan siswa untuk belajar dalam diskusi kelompok,

3). Kunci jawaban soal digunakan untuk mengecek pekerjaan peserta didik (dicek oleh siswa sendiri). Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk diberi kunci jawaban soal tersebut, dan
4). Membuat tes / ulangan harian untuk melihat peningkatan prestasi belajar peserta didik.

2.6 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS sebagai ilmu pengetahuan mulai diketengahkan tahun 1997 kedalam kurikulum sekolah (SMP-SMA). IPS adalah perpaduan pilihan perpaduan ilmu¬ilmu sosial seperti sejarah,geografi,ekonomi,antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan bagi persekolahan.

2.7 Tujuan Pembelajaran IPS
Terdapat beberapa tujuan pembelajaran IPS yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya mengemukakan bahwa pada dasarnya terdapat 4 pendapat mengenai tujuan pembelajaran IPS di tingkat persekolahan yaitu sebagai berikut:
a. Pendapat yang mengarahkan fungsi pembelajaran IPS pada terbinanya ahli-ahli ilmu sosial, jadi pembelajaran diberikan secara terpisah , lebih menekankan pada content continuum.
b. Pendapat yang menempatkan siswa pada content kebudayaan yang membelajarkan pada ilmu-ilmu sosial disesuaikan pada kebutuhan siswa yang pengorganisasian bahannya secara psikologis dan ilmiah lebih menekankan pada proses continuum.

c. Pendapat yang men gkomp romikan pendapat kesatu dan kedua bahan pembelajaran harus dapat menunjang siswa mampu dapat menunjang siswa mampu hidup dengan masyarakat tapi untuk studi lanjutan.
d. Pendapat yang menganggap perlunya memasukkan bahan-bahan yang bersifat crossed areas agar siswa mendapat keuntungan. 

Sedangkan kurikulum berbasis KTSP yang mulai diberlakukan sejak tahun 2006 sebagai pengganti dari kurikulum berbasis kompetensi 2004, mata pelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
a. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri,memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.
b. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
c. Memiliki kemampuan bekerja sama,berkomunikasi dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,di tingkat lokal,nasional dan global.

C.CONTOH PTK KENAIKAN PANGKAT GURU IPS SMP 

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 ...  kelas 9.2 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa. Penelitian ini melibatkan 1 orang guru IPS.

3.2 Metode Penelitian
Meningkatkan daya tarik, minat, dan motivasi belajar IPS peserta didik khususnya pada tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia , maka penulis menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan model STAD, Penelitian tindakan kelas ini direncanakan sampai 2 (dua) siklus), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perencanaan ( Planning).
2. Pelaksanaan Tindakan (Actuating).
3. Pengamatan (Observation).
4. Refleksi ( Reflection).

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD antara lain :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota¬anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. Contoh penelitian tindakan kelas ips smp pdf
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada semua peserta didik. Pada saat menjawab kuis / pertanyaan tidak boleh saling membantu.
5. Kesimpulan

Untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif, maka peneliti melaksanakan tiga tahapan tindakan, yaitu
(1) Memprakarsai tindakan.
(2) Monitoring dan membenahi tindakan.
(3) Mengevaluasi tindakan untuk mengetahui sejauhmana apakah ada peningkatan minat dan hasil belajar peserta didik.
Ketiga komponen itu membentuk satu siklus. Karena itu siklus adalah satu putaran kegiatan yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. contoh ptk ips terpadu

3.3 Rencana Tindakan
1. Skenario tindakan pembelajaran Siklus I meliputi :
a. Menyusun satuan pembelajaran kompetensi dasar Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam , Sub Tema Potensi Sumber Daya Udara ( admosfir )
b. Membuat tabel pengamatan perilaku peserta didik.
c. Menyusun alat evaluasi.
d. Melaksanakan pembelajaran dengan metode ceramah.
e. Mengadakan evaluasi.
f. Menganalisa hasil evaluasi.
2. Personil yang dilibatkan dalam siklus I ini melibatkan semua peserta didik kelas 9.2 sebagai subyek .

3. Skenario tindakan pembelajaran pada siklus II meliputi :
a. Peserta didik dikelompokkan menjadi 7 kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku ) dan lain2nya.
b. Guru menyajikan pelajaran.
c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada semua siswa. Pada saat menjawab kuis / pertanyaan tidak boleh saling membantu.
e. Menganalisa hasil evaluasi.
f. Personil yang dilibatkan pada siklus II ini melibatkan 1 orang guru IPS, serta seluruh siswa 9.2 yang jumlahnya 43 siswa terbagi dalam 7 kelompok.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui a.Tes tertulis
Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri untuk mengamati langsung kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus si peserta didiknya. Hal-hal yang diobservasi adalah sikap, ucapan, gerakan, dan tingkah laku peserta didik maupun langkah-langkah yang diambil oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi ini yang akan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

2. Hasil refleksi
Refleksi dari peserta didik pada pelajaran IPS dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperoleh perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya.

3.5 Teknik Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu :
1. Menganalisis hasil belajar peserta didik yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja. Download ptk ips ekonomi smp doc
2. Menganalis observasi berdasarkan hasil observasi dan refleksi setiap siklus.
Pengolahan data dilakukan dengan :
a. Pengecekan data baik nilai ulangan harian maupun kuesioner.
b. Pentabulasian data.
c. Analisis data mengunakan tehnik diskriptif dengan prosentase.

3. Uji Validitas
4. Uji Reliabilitas
Hasil analisis didiskripsikan sebagai berikut :
1) Peningkatan hasil belajar peserta didik.
2) Peningkatan minat sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia .
3) Peningkatan interaksi dan kerja sama peserta didik.
4) Peningkatan aktifitas dan motivasi peserta didik.

3.6 Indikator Keberhasilan
Menjadi indikator keberhasilan PTK ini adalah bila nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas 9.2 SMPN 1 ...  pada sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia > 71,00 berarti nilai hasil belajar diatas KKM dan diharapkan ketuntasan secara klasikal ~ 80% minat peserta didik aktif dan hasil belajar meningkat serta berperilaku kondusif dalam mengikuti pelajaran IPS terutama pada sub tema “Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia “ tersebut.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas VII Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 di SMPN 1 ... 

Refleksi awal
Refleksi awal merupakan penjajagan untuk mengumpulkan informasi tentang peserta didik selama proses pembelajaran. Penjajagan awal dapat dilakukan dengan observasi di dalam kelas yang akan diteliti dan diamati apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukan bahwa guru IPS pada materi ekonomi di SMPN 1 ...  masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran, dalam hal ini metode ceramah, belum divariasikan dengan metode yang lain yang bisa mengaktifkan peserta didik.

Pembelajaran cenderung kurang melibatkan peserta didik. Peserta didik lebih sering mencatat materi yang diberikan guru. Interaksi pembelajaran cenderung didominasi oleh guru. Sementara itu beberapa peserta didik terlihat tidak mendengarkan penjelasan guru, berbicara dengan teman sebangku, menggangu teman yang duduk di depan atau dibelangkang dan menyandarkan kepala di atas meja. Hasil observasi juga menunjukan ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan, dan ada peserta didik yang masih merasa malu dalam menjawab pertanyaan, dan tidak berani maju ketika disuruh maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal. Daftar nilai ulangan harian menunjukkan hanya ada sepuluh peserta didik yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Contoh ptk ips smp lengkap

3.7 Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus, yang tujuannya untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti materi pembelajaran ekonomi melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD Setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun siklus tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini:
Skema 3.1. Langkah - Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur Penelitian
1. Siklus 1
A. Perencanaan
Setelah diketahui informasi tentang peserta didik melalui penjajagan atau refleksi awal, tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peneliti membentuk tim kolaborasi dengan satu guru IPS di SMPN 1 ... . Dalam tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan hal-hal seperti berikut:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP 1
2. Membuat lembar observasi, yang terdiri dari:
• Lembar observasi kesiapan siswa dalam menerima pelajaran (lampiran 2).
• Pedoman observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD \
• Lembar observasi proses pembelajaran terhadap guru dengan model STAD 
• Lembar observasi proses pembelajaran terhadap siswa dengan model STAD 

3. Membuat kisi-kisi wawancara terhadap siswa 
4. Membuat angket tanggapan siswa 
5. Membuat kisi – kisi wawancara terhadap guru 
6. Membuat pembagian kelompok 
7. Membuat lembar kerja siswa, yang terdiri dari:
• Tugas kelompok siklus I 
• Kunci jawaban tugas kelompok siklus I 
• Tes individu siklus I 
• Kunci jawaban tes individu siklus I 

B. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
a. Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b. Guru memberikan tes kecil yang dikerjakan secara individual untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.
c. Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik dengan kemampuan yang berbeda – beda baik tingkat kemampuan ( tinggi, sedang dan rendah).

d. Hasil belajar secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan materi pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f. Guru memberikan kesimpulan dan pada tahap terakhir guru memberikan tes individual kepada peserta didik.

Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal ( 10 menit )
 Memberi salam dan memberi pertanyaan apersepsi kepada peserta didik.
2. Kegiatan inti ( 60 menit )
 Pendahuluan
1. Memperhatikan penjelasan pembelajaran model kooperatif STAD yang disampaikan oleh guru.
2. Guru memberikan materi secara singkat kepada peserta didik.
3. Guru memberikan tes kecil yang dikerjakan secara individual
kepada peserta didik untuk mendapatkan skor awal atau skor dasar.
4. Guru membentuk 7 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4
peserta didik dengan kemampuan yang berbeda – beda.
5. Hasil belajar secara individual didiskusikan dalam kelompok. Setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.

6. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
7. Guru memberikan tes individual
8. Hasil tes individual dibawa kekelompok untuk didiskusikan
9. Duduk dengan tim masing-masing dalam kelompok
10. Menerima peserta didik lain sebagai rekan dalam kelompoknya

•  Penguasaan
1. Duduk dengan tim masing-masing dalam kelompok
2. Diskusi dan bekerja sama dalam memahami materi berikutnya
3. Menulis (mencatat) materi yang penting
4. Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti
5. Mencari materi dari sumber lain. Download ptk ips smp kelas 9 doc
6. Berperan aktif dalam menularkan dan menerima materi
7. Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada anggota kelompok yang belum memahami materi
8. Diskusi dan bekerja sama dalam memahami materi
• Penutup
1. Membahas soal latihan
2. Mengerjakan soal evaluasi
3. Tahap akhir ( 10 menit )

• Guru menjelaskan kegiatan berikutnya
Pertemuan 2
1. Tahap awal (10 menit )
Membuka pelajaran dan memberi pertanyaan apersepsi.
• Menjelaskan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
• Mengumumkan hasil kerja kelompok
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi.
• Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sebelum tes.
2. Tahap inti ( 60 menit )
• Tes individu
3. Tahap akhir ( 10 menit )
• Guru mendengarkan kesulitan yang dihadapi peserta didik pada saat tes

C. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Observasi dilakukan oleh peneliti dan kolabor. Aspek yang diobservasi adalah aktivitas dan hasil belajar , serta ketrampilan sosial peserta didik.
D. Refleksi (Reflecting)
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus pertama . Dalam tahap refleksi siklus I ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka penelitian dianggap berhasil.

2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, siklus II pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
A. Perencanaan
Peneliti melakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus I, berdasarkan informasi dari refleksi siklus I. Refleksi siklus I merupakan data yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan di dalam siklus II adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP 2  
2) Menyusun lembar kerja siswa yang terdiri dari:
• Tugas kelompok siklus II  
• Kunci jawaban tugas kelompok siklus II  
• Tes individu siklus II  
• Kunci jawaban tes individu siklus II  

B. Pelaksanaan
Seperti pada tahap pelaksanaan siklus I, pada siklus II guru menyampaikan kembali tujuan, garis besar materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan membagikan soal. Selain itu guru membimbing peserta didik dalam pembelajaran. Download ptk ips ekonomi smp doc
C. Pengamatan
Sama seperti siklus I, observer harus mengamati aktivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD, apakah pembelajaran sudah sesuai dengan skenario RPP atau belum.

D. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Dalam tahap refleksi siklus II ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka penelitian dianggap berhasil.

D.CONTOH LAPORAN  PTK IPS SMP KELAS IX

DAFTAR PUSTAKA


Buku Guru , Ilmu Pengetahuan Sosial , Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia ,Cetakan ke I , 2013
Buku Siswa , Ilmu Pengetahuan Sosial ,Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia , Cetakan ke I , 2013
Buku IPS, (KTSP), K. Wardiyatmoko. Elangga hal 135-136
Esa Nur Wahyuni,Baharudin,2008,Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan ke III Mei 2008,Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta
Lembar Kerja Siswa, Ilmu Pengetahuan Sosial VII Untuk SMP/MTs, Tim Surya Badra, Surakarta, 2013.
Mulyasa, E. 2010, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik,2005,Proses Belajar Mengajar , Jakarta, Bumi Aksara
Robert E. Slavin,201 1, Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Terjemahan Narulita Yusron,Bandung,Nusa Media
Rusman (2010), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta. Slavin E Robert (2008), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung. Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 2 Susukan Kabupaten Semarang.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK IPS SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.