CONTOH PTK BAHASA INDONESIA SMA KELAS XI TEHNIK QUIZ-Manusia sebagai mahluk bermasyarakat (homo sosio) mutlak memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Komunikasi menurut Kridalaksana (2001:116) adalah penyampaian amanat dari sumber atau pengirim ke penerima melalui sebuah saluran. Keraf dalam Hargianti (20008:1) mengemukakan bahwa sebagai suatu alat komunikasi bahasa sebagai beberapa fungsi yaitu (1) untuk menyatakan ekspresi diri, (2) sebagau alat komunikasi, (3) alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi ,dan (4) sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial.PTK bahasa indonesia sma kelas xi doc
Kemahiran seseorang untuk berkomunikasi berbanding lurus dengan kompetensi bahasa yang dimiliki sebagai media utamanya. artinya seseorang yang ingin mahir berkomunikasi harus terampil berbahasa. Menurut Tarigan( Hargianti, 2008 :2) keterampilan berbahasa ada empat komponen yaitu (1) menyimak (2) berbicara (3) membaca (4) menulis.
Komunikasi yang dilakukan manusia bisa berbentuk lisan atau tulis. Komunikasi lisan memangfaatkan tuturan sedangkan komunikasi tulisan memangfaatkan tulisan. Keterampilan berbahasa sangat penting dalam berkomunikasi adalah bahasa keterampilan berbicara untuk komunikasi lisan dan keterampilan menulis untuk komunikasi tulis. Namun bukan berarti keterampilan menyimak dan membaca tidak penting karena ke-empat keterampilan bahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain.PTK bahasa indonesia sma kelas xi doc
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa kelas XI-MIPA2 SMA. Salah satu keterampilan berbicara yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan menyampaikan pendapat secara lisan (berargumentasi)
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas
mapel BAHASA INDONESIA SMA yang diberi judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Mengunakan Teknik Quiz Team ". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk
bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988
dengan Format PESAN PTK 056 SMA).
A.DOWNLOAD LENGKAP PTK SMA KELAS XI TERBARU
BAB 1
PENDAHULUAAN
1.1 Latar belakang masalah
Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap kegiatan mengajar di kelas, penilaian guru terhadap keterampilan berbicara siswa, dan diskusi antara guru Bahasa Indonesia dan peneliti dapat dikemukakan bahwa keterampilan berbicara khususnya berdiskusi siswa kelas XI-MIPA2 SMAN 1 ................tahun ajaran 2015-2016 masih kurang baik. Hal ini tampak dari tugas ketrampilan berbicara yakni melalui wawancara, diskusi, dan presentasi laporan yang dilakukan siswa kelas XI-MIPA2 SMAN 1 ................ Pada umumnya siswa malu dan tidak percaya diri ketika berbicara di depan kelas. Selain itu, cara penyampaian siswa juga kurang baik, suara kurang jelas, dan pilihan kata yang digunakan juga masih kurang variatif. Demikian juga ketika siswa diminta mendiskusikan suatu topik, hanya ada beberapa siswa yang mengemukakan pendapat.download ptk bahasa indonesia sma doc
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia Drs. Nono Sukarelawanto dan observasi peneliti, ditemukan beberapa fakta yang menyebabkan keterampilan berbicara, khususnya berdiskusi siswa kelas XI-MIPA2 masih belum memadai. Siswa yang lain hanya berbicara ketika ditunjuk guru untuk berbicara. Bahkan banyak yang masih malu dan tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapat dalam diskusi. Indikator lain yang menunjukkan bahwa
keterampilan berbicara siswa masih rendah adalah kelancaran siswa dalam berbicara masih kurang, struktur kalimat dan kosakata yang digunakan juga kurang tepat.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, permasalahan tentang keterampilan berbicara timbul karena: (1) siswa takut mengungkapkan ide kepada teman-teman; (2) kesulitan menemukan topik atau bahan pembicaraan; (3) siswa kurang percaya diri terhadap kemampuan berbicaranya; (4) guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran; (5) guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.
Fakta-fakta di atas menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran keterampilan berdiskusi masih kurang optimal.download ptk bahasa indonesia sma doc Oleh karena itu, diperlukan perbaikan yang dapat mendorong seluruh siswa untuk aktif dalam menyampaikan pendapat atau pikiran dan perasaan secara lisan.
Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal. Siswa diharapkan tidak hanya menjadi pendengar namun berperan aktif dalam proses pembelajaran karena dalam belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan siswa itu sendiri.
Siswa tidak sekedar mendengarkan saja di dalam kelas. Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi atau bersama-sama dengan anggota kelas yang lain dalam memecahkan masalah, yang paling penting adalah bagaimana membuat siswa menjadi aktif, sehingga mampu mengerjakan tugas-tugas dengan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Dalam konteks ini, maka ditawarkanlah strategi-strategi yang berhubungan dengan belajar aktif. Dengan menggunakan model active learning (belajar aktif) di kelas menjadi sangat penting karena memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar siswa.download ptk bahasa indonesia sma doc
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.contoh proposal ptk bahasa indonesia sma download
Pembelajaran aktif terutama teknik Quiz Team dianggap cocok diterapkan dalam pembelajaran ini, dalam buku yang berjudul “101 Stategi Pembelajaran aktif” yang diterjemahkan dari buku “Aktif learning : 101 Strategies to Teach Any Subject” Karya Melvin L.Silberman salah satu teknik yang ada dalam pembelajaran aktif adalah Quiz Team Melalui teknik Quiz Team ini diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok dengan
bekerjasama, teknik ini meningkatkan kemampuan tangung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari.
Keunggulan lain adalah melalui teknik Quiz Team ini, siswa dikondisikan aktif mempelajari bahan diskusi atau hal yang akan dilaporkan, karena setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab untuk mempelajari bahan tersebut bersama kelompoknya, dalam pembelajaran menggunakan teknik ini siswa yang pasif dalam berbicara akan dibantu oleh siswa yang aktif . Dengan demikian, pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, siswa lebih menguasai topik diskusi itu sehingga kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
Penelitian ini mencoba mengukur kemampuan berbicara siswa melalui “Kemampuan menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (artikel atau buku) oleh Siswa Kelas XI-MIPA2 SMAN 1.......”. Adapun tujuan utamanya adalah mendeskripsikan kemampuan berbicara siswa kelas XI-MIPA2 SMAN 1 ............. melalui mengungkapkan pendapat pendapat melalui berdiskusi. Hal ini dilakukan karena selama ini siswa SMA masih dianggap belum mampu mengungkapkan pendapat dengan alasan berbicara itu cukup sulit untuk dikuasai oleh mereka, padahal siswa SMA kelas XI-MIPA2 ditutut memenuhi kemampuan yang memadai dalam kemampuan berbicara.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menerapkan teknik Quiz Team dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Adapun alasan pemilihan teknik tersebut adalah dengan pertimbangan bahwa teknik ini dirasa lebih efektif dan lebih efisien untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Dikatakan efektif karena penerapan teknik Quiz Team ini akan lebih menghemat waktu, hal ini disebabkan karena siswa dapat tampil praktik berbicara secara berkelompok. Selain itu siswa dapat menghilangkan perasaan takut dan malu karena mereka dapat tampil dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Sedangkan dikatakan efisien, dimungkinkan karena proses belajar akan lebih menarik serta tidak membosankan
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut
1) Kesulitan siswa daalm berbicara dapat disebabkan siswa takut mengungkapkan ide kepada teman-temannya.ptk bahasa indonesia sma kurikulum 2013 pdf
2) Kesulitan siswa dalam berbicara dapat disebabkan kesulitan menemukan topik atau bahan pembicaraan.
3) Kesulitan siswa dalam berbicara dapat disebabkan rasa kurang percaya diri
4) Kesulitan siswa dalam berbicara dapat disebabkan guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran.
5) Kesulitan siswa dalam berbicara dapat disebabkan guru kurang memberi motivasi kepada siswa.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas penelitian ini difokuskan pada pembelajaran berbicara dikelas XI-MIPA2 dengan mengunakan teknik Quiz Team. Peneliti memberikan batasan dalam penelitian, yaitu hanya diujikan pada satu kelas dengan dibagi menjadi beberapa kelompok.
1.4 Rumusan Masalah
Berikut ini adalah masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.
1) Bagaimana perencanaan pembelajaran berbicara (berargumentasi) melalui teknik Quiz Team?
2) Bagaimana proses pembelajaran berbicara (berargumentasi) melalui teknik
Quiz Team?
3) Bagaimana hasil pembelajaran berbicara (berargumentasi) melalui teknik
Quiz Team?
1.5 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui .
1) Rencana pembelajaran menggunakan teknik Quiz Team untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa?
2) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik Quiz Team untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa?
3) Hasil pembelajaran menggunakan teknik Quiz Team untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa?
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mangfaat sebagai berikut:
1) Secara Teoritis
Menguatkan atau mematahkan pendapat tentang keungulan teknik Quiz Team dalam pembelajaran berbicara.
2) Secara Praktis
Jika terbukti teknik Quiz Team efektif dalam meningkatkan pembelajaran berbicara, penelitiaan ini bisa menjadi acuan bagi guru untuk menerapkan teknik quiz team dalam pembelajaran berbicara.
1.7 Angapan Dasar
Ada beberapa hal yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini. Anggapan dasar ini di rumuskan dalam beberapa pernyataan berikut
1) Keterampilan berbicara memiliki peran penting dalam berkomunikasi secara lisan.
2) Pengajaran berbicara memerlukan metode dan teknik yang tepat dan berpengaruh positif terhadap perkembangan keterampilan berbicara siswa .
3) Pengunaan teknik Quiz Team dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara lisan.
1.8 Definisi Operasional
1) Keterampilan berbicara adalah keterampilan untuk menyampaikan pesan gagasan atau persaan melalui media atau alat yaitu : bahasa lisan dari pembicara kepada lawan bicara.
2) Teknik Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Mel Silberman dimana siswa dibagi kedalam tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertangung jawab untuk menyiapkan jawaban dan tim yang lain mengunakan waktu untuk memeriksa catatanya.
B.CONTOH PTK SMA DOC KURTILAS
BAB II
PEMBELAJARAN BERBICARA DAN TEKNIK QUIZ TEAM
2.1. Berbicara
2.1.1 Pengertian Berbicara
Para ahli menemukan pendapatnya mengenai pengertian berbicara diantaranya sebagai berikut.
1) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeliono, dkk., 1998:114) dinyatakan bahwa berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa; melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding.
2) Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan”. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar atau penyimak( Tarigan, 1983 :15).
3) Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantis, dan linguistik yang sangat intensif (Tarigan, 1981:15).
4) Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Arsyad, 1988: 17).
5) Berbicara adalah menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain melalui ujaran, yaitu menyampaikan fikiran atau perasaan kepada orang lain dengan lisan(Suhendar dan Supinah, 1991: 16).
6) Berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan oleh manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang telah disusunnya dalam pikiran Nurhatim (2009:1).
7) Berbicara adalah menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain melalui ujaran, yaitu menyampaikan fikiran atau perasaan kepada orang lain dengan lisan (Suhendar dan Supinah, 1991: 16).
Berdasarkan pengertian-pengertian berbicara yang dikemukan para ahli tersebut dapat disimpulkan berbicara adalah kegiatan menyampaikan suatu gagasan pada orang lain dalam bentuk lisan.
2.1.2 Fungsi Berbicara
Berbicara sebagai salah satu keterampilan berbahasa menurut Tarigan (Hargianti, 2008: 9) mempunyai lima peranan sebagai berikut.contoh proposal ptk bahasa indonesia sma
1) Menghibur
Berbicara untuk menghibur dilakukan dengan cara pembicaraan menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara seperti humor, spontanitas, mengairahkan. Suasana pembicaraanya pun santai dan penuh canda.
2) Menginformasikan
Berbicara untuk menginformasikan, melaporkan,dilaksanakan apabila
seseorang ingin (1) menjelaskan suatu proses, (2)
menguraikan,menafsirkan atau menginterpretasikan sesuatu, (3)
memberi, menyebarkan pengetahuan, (4) menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antar benda, hal atau peristiwa.
3) Menstimulasi
Berbicara untuk menstimulasi yaitu pembicara berupaya untuk membangkitkan inspirasi, kemauan, atau minat pendegarnya untuk melaksanakan sesuatu.
4) Meyakinkan
Berbicara untuk meyakinkan menuntut pembicara untuk bisa meyakinkan pendengar tentang suatu hal. Diharapkan sikap pendengar dapat berubah misalnya dari sikap menolak menjadi menerima atau sebaliknya.
2.1.3 Tujuan Berbicara
Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif maka sudah seharusnya pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin disampaikan, pembicara harus mengevaluasi efek komunikasinya terhadap para pendengarnya.
Tujuan umum berbicara menurut Tarigan (1990 :149) terdapat lima golongan berikut ini.
1) Menghibur
Berbicara untuk menghibur berarti pembicara menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara, seperti humor, spontanitas,mengairahkan kisah-kisah j enaka, petualangan, dan sebagainya untuk menimbulkan suasana gembira pada pendengarnya.contoh proposal ptk bahasa indonesia sma
2) Menginformasikan
Berbicara untuk tujuan menginformasikamn, untuk melaporkan dilaksanakan bila seseorang ingin : a. menjelaskan suatu proses; b. Menguraikan, menafsirkan, atau menamkan pengetahuan; d. menjelaskan kaitan.
3) Menstimulasi
Berbicara untuk menstimulasi jauh lebih kompleks dari tujuan berbicara lainnya, sebab berbicara itu harus pintar merayu, mempengaruhi atau meyakinkan pendengarnya. Ini dapat dicapai jika pembicara benar- benar mengetahui kemauan, minat, kebutuhan, dan cita-cita pendengarnya.
4) Menyakinkan
Berbicara untuk meyakinkan menuntut pembicara meyakinkan pendengar tentang suatu hal. Diharapkan sikap pendengar berubah, misalnya dari sikap menolak menjadi menerima atau sebaliknya.
5) Mengerakan
Berbicara untuk mengerakan menuntut penyimak agar bisa berbuat, bertindak, atau berinteraksi seperti yang dikehendaki pembicara yang merupakan kelanjutan, pertumbuhan, atau perkembangan berbicara untuk meyakinkan.
2.1.4 Prinsip Umum Kegiatan Berbicara
Brooks sebagaimana dikutip Tarigan (1981 : 16-17 ) mengungkapkan beberapa prinsip umum yang mendasari kegitaan berbicara, antara lain :
1) membutuhkan paling sedikit 2 orang,
2) mempergunakan suatu sandi linguistik yang di pahami bersama,
3) menerima dan mengakui suatu daerah refrensi umum,
4) merupakan suatu pertukaran antar partisipan,
5) mengubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada lingkungannya dengan segera,
6) berhubungan atau berkaitan dengan masa kini,
7) hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan suara/bunyi bahasa dan pendengaran,
8) secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil.
2.1.5 Jenis - jenis Berbicara
Berbicara menurut Tarigan ( 1981 : 22-23) dapat dibagi atas :
1) Berbicara di depan umum (Public speaking) yang mencakup empat jenis meliputi :
a) Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat memberitahukan,
melaporkan, yang bersifat informative (informatif speaking),
b) Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan,
persaudaraan (fellowship speaking).
c) Berbicara dalam situasi –situasi yang bersifat membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (persuasive speaking), dan
d) Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan tenag dan hati-hati (deliberate speaking).
2) Berbicara pada konfrensi (conference speaking) yang meliputi :
a) Diskusi kelompok baik dalam situasi resmi (formal) maupun tidak resmi (nonformal),
b) Prosedur parlementer (parliamentary procedure), dan
c) Debat.
2.1.6 Faktor-faktor Penunjang Keefektifan Berbicara
Menurut Arsjad (2008: 11-14 ) ada dua faktor penunjang keefiektifan berbicara yaitu dri segi kebahasaan dan non kebahasaan yang dipaparkan sebagai berikut.
1) Segi Kebahasaan
a) Ketetapan ucapan.
Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi¬bunyi bahasa secara tepat, karena jika tidak tepat akan menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, atau kurang menarik.
b) Penempatan tekanan,nada,sendi, dan durasi yang sesuai contoh proposal ptk bahasa indonesia sma
Kesesuian tekanan,nada,sendi, dan durasi merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik tetapi dengan penempatan tekanan,nada,sendi, dan durasi yang sesuai akan meyebabkan masalahnya menjadi menarik. Sebaliknya, jika penyampainya datar menimbulkan kejemuan.
c) Pilihan kata
Pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi. Jelas berarti mudah dimengerti oleh pendengar. Selain itu, pilihan kata juga harus diperhatikan dengan memilih kata-kata yang kongkret sehingga mudah dipahami oleh pendengar. Namun pilihan kata pun harus disesuiakan dengan pokok pembicaraan.
d) Ketepatan sasaran pembicaraan.
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Seorang pembicara harus mampu menyusun kalimat efektif, kalimat yang mengenai sasaran sehingga mampu minimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan dan menimbulkan akibat.
C.LAPORAN PROPOSAL PTK BAHASA INDONESIA SMA TERBARU
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan¬permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan sebuah model pembelajaran untuk mengatasi masalah yang terjadi. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Reseach ) yaitu Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani,2002 :1-4).
Penelitian tindakan adalah bentuk inkuiri reflektif yang dilakuakan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu ( termasuk pendidikan) untuk meningkatkan resionlitas dan keadilan dari (a) kegitaan praktek sosial atau pendidikan mereka; (b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini; dan (c) situasi yang mwemungkinkan terlaksananya praktek ini ( Rochiati, 2008: 12). Dari definisi tersebut, PTK merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu. Atas dasar pengertian PTK tersebut terdapat tiga ciri khas PTK, yakni (1) PTK dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan pengajar, apabila dalam kelas ada masalah, guru wajib mengupayakan agar masalah tersebut dapat diatasi atau dikurangi dengan melakukan tindakan, (2) PTK dilaksanakan atas dasar masalah yang benar-benar dihadapi oleh guru, (3) dalam PTK selalu ada tindakan yang duilakukan guru untuk menyempurnakan pelaksanaan proses pembelajaran.
Pada PTK, kegiatan dimulai dari kesadaran guru akan adanya sesuatu yang kurang maksimal dalam hasil pembelajaran. Hal tersebut mungkin terjadi karena beberapa faktor, diantaranya siswa kurang memahami apa yang dikemukan oleh guru, atau mungkin disebabkan oleh suasana kelas yang kurang kondusif. Hal yang mungkin kemudian dievaluasi untuk pertimbangan dalam menyusun perencanaan tindakan perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, dan evaluasi tindakan perbaikan.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, pembelajaran harus mengikuti alur yang terdiri atas 6 tahap.
1) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah pada hakikatnya ialah pernyataan yang menghubungkan gagasan atau ide dengan tindakan.
2) Reconnaissance
Reconnaissance adalah kegiatan yang meliputi pemahaman tentang situsi kelas yang ingin diubah atau diperbaiki. Untuk dapat mengubah situasi kelas menjadi seperti yang diinginkan, perlu dikumpulkan informasi tentang berbagai hal yang terjadi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan guru yang bersangkutan.
3) Perencanaan Tindakan
Perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh observer dengan dibantu oleh pihak-pihak tertentu seperti guru untuk membuat rencana tindakan yan tepat yang akabn diterapkan di kelas tersebut.
4) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan, yaitu diterapkannya stategi dan model pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.
5) Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati dan mendukumentasikan proses pelaksanaan tindakan untuk mengetahui kesesuiannya dengan perencenaan tindakan. Dan seberapa jauh pelaksanaan tindakan tersebut dapat diharapkan menuju tercapainya perubahan yuang diinginkan. Fase pengamatan ini dilakukan secara terus- menerus untuk mengumpulkan data, bukti maupun informasi yang dapat digunakan untuk perenungan yang pada gilirannya digunakan untuk merencanakan kembali, dan memperbaiki tindakan keseluruhan dalam PTK.
6) Refleksi
Refleksi ( perenungan ) merupakan kegiatan mempertimbangkan baik buruknya ataupun berhasil belum berhasilnya tindakan. Selain itu, pada tahap ini dilakukan kegitaan menganalisis , interpretasi , dan eksplansi ( penjelasan ) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan.
7) Revisi Perencanaan
Setelah dilakukan kegitan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan ulang serta hasil tindakan, biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat tindakan ulang dan pengamatan ulang serta diikuti refleksi ulang. Hal ini termasuk kedalam revisi perencanaan.skripsi ptk bahasa indonesia sma
Pemilihan metode ini berdasarkan pada pendapat para ahli yang menyatakan bahawa metode tersebut ditunjukan untuk memperdalam tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran serta untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran tersebut dan juga untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran. Pada pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas mempunyai tahapan¬tahapan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tahapan pra PTK, meliputi :
a. indentifikasi masalah,
b. analisis masalah,
c. rumusan masalah.
2) Tahapan pelaksanaan PTK, meliputi :
a. perencanaan ( planing )
b. pelaksanaan ( action )
c. pengamatan ( observing )
d. refleksi ( reflecting )
3.2 Alur Penelitian
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian tindakan.
Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu:
a. perencanaan (planning)
b. tindakan (acting)
c. pengamatan (observing)
d. refleksi (reflecting).
Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin itu dikembangkan oleh pendukung gerakan penilitian tindakan salah satunya adalah Elliot. Elliot adalah seorang pendukung gerakan di mana guru sebagai peneliti. Ia berusaha mencari cara-cara baru untuk mengembangkan jaringan penelitian tindakan. Salah satu caranya adalah menjalin hubungan dengan pusat-pusat jaringan penelitian. Pada tahun 1976 didirikan suatu jaringan penelitian tindakan kelas yang dinamakan ”Classroom Action Research Network” yang berpusat di Institut Cambridge.
Elliot bersama Adelman mengadakan jalinan kerjasama dengan guru-guru kelas. Elliot dan Adelman berperan tidak hanya sekedar menjadi pengamat, melainkan berperan sebagai kolaborator atau teman sejawat bagi para guru tersebut. Melalui partisipasi semacam ini, mereka membantu guru-guru kelas dalam mengadopsi suatu pendekatan penelitian bagi pekerjaannya (http ://www.mediafire.com/?ksxfr0i5mkcouj 1)ahaman
Alur penelitian dilaksanakan dalam penelitian ini mengunakan model Lewin yang dimodivikasi Elliot
1) Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal yaitu membagikan angket dan mewawancarai siswa dan guru bidang studi.
2) Identifikasi masalah terhadap hasil observasi awal.
3) Perencanaan tidakan kelas untuk setiap siklus.
Sebelum penelitian tindakan kelas peneliti menyusun perencanaan tindakan dengan melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini.
1) Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan analisis masalah dan membuat rancangan yang strategis berdasarkan analisis masalah yang telah ditetapkan dan menyusun rancangan program. Rancangan dilakukan pada setiap awal siklus oleh peneliti utama guru. Hal yang tertuang dalam rancangan berkaitan dengan pembuatan rencana pembelajaran dan satuan pelajaran yang akan dilaksanakan serta tindakan-tindakan yang dilaksanakan dalam pembelajaran dan pengamatannya.
2) Tindakan
Kegitan tindakan adalah pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan. Kegitan pelaksanaan tindakan merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, kegitan ini dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan observasi. Kegitan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan proses belajar mengajar yang dilakukan mengunakan mrtode dan teknik yang sesuai dan cocok dengan situasi kelas.
3) Pengamatan
Pengamataan adalah upaya untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung, dengan atau tampa alat bantu. Pada penelitian ini, dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan mengunakan lembaar observasi siswa yang telah disediakan mengenai keaktifan dan reaksi siswa dalam mengikuti kegitan belajar mengajar dan format kegitan belajar mengajar secara keseluruhan dengan meanmpilkan kegiatan guru dan kegiatan siswa. Pengamatan dalam penelitian ini dibantu oleh observer. Pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti utama berkaitan dengan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, sedangkan pengamatan yang dilakukan observer adalah mengamati kegitan guru dan siswa dalam format KBM yang telah disesdiakan dalam mengamati keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Hasil observasi ini kemudian didiskusikan dengan guru untuk melihat tindakan apa yang telah dilaksanakan atau apa yang belum dilaksanakan. Hasil diskusi dalam tim peneliti kemudian akan menjadi bahan perenungan guru dan peneliti dalam tahap refleksi.skripsi ptk bahasa indonesia sma
4) Refleksi
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami, memakai proses dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindaka. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam mencapai tujuan. Pada penelitian ini yang akan dilakukan dalam kegitan refleksi adalah melakukan pengkajian terhadap seluruh proses pembelajaran berbicara dalam satu siklus. Pada tahap ini, peneliti dan guru berusaha menemukan apa yang seharusnya dilakuakn dan apa yang tidak perlu dilakukan dalam upaya perbaiakan.
Berdasarkan masukan hasil refleksi, peneliti dan guru apa yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil dari refleksi ini memungkinkan munculnya tindakan baru pada siklus berikutnya.
D.DOWNLOAD PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA METODE WORD
Daftar Pustaka
Arikunto (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta; Rineka Cipta.
Rahmanto (1988). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta, Kanisius. Roestilah (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.
Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S.1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta; Erlangga
Arsyad, Siddik, Ed. 1988. Model Pembelajaran Berbicara dengan CBSA. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.
Depdiknas. 2009. Pembelajaran Berbicara. Jakarta: PPPPTK
Moeliono, dkk. (ed). 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tarigan, Dj. 1995. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I Universitas Terbuka. Jakarta : Depdikbud.
Tarigan, HG. (ed).1981. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Silberman, Mel, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, ( terjemaahan Sarjuli et al.) Yogyakarta, YAPPENDIS, 2004.
Dee Fink, L. Active Learning. Repirited with permission of the Oklahoma Intructional Develeopment Program, 1999.
Wina Sanjaya,2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hadeli, 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat : Quantum Teaching Halim, Amran (1982). Ujian Bahasa. Jakarta: Wina Nurbakti.skripsi ptk bahasa indonesia sma
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik (http://smacepiring.wordpress.com/)
http :// www.eduweb.sdsu.edu/people/bdodge/Active/Active Learning.html http :// www.mediafire.com/?ksfr0i5mkcoujl)
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto
Blog yang membahas CONTOH PTK BHS INDONESIA SMA TERBARU- ini dapat membantu Anda
dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi
vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk
halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda
sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas
bantuannya.