CONTOH LENGKAP PTK BIOLOGI SMP KELAS VII DOC-Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran materi pokok ekosistem dengan pendekatan CTL dan bagaimana hasil belajar siswa dalam materi pokok ekosistem dengan pendekatan CTL.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk menemukan format skenario pembelajaran biologi dengan pendekatan kontekstual (CTL) pada materi pokok ekosistem 2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar peserta didik kelas VII G SMP ............. dalam mata pelajaran biologi khususnya dalam materi pokok ekosistem.PTK biologi smp kelas vii doc
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penerapannya melalui 2 siklus, yaitu siklus I siklus I dan setiap siklusnya tedapat empat komponen yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Sebelum masuk pelaksanaan siklus I, dilakukan terlebih dahulu pra siklus. Dalam pra siklus pembelajarannya ternyata menggunakan metode konvensional yang mana dalam metode tersebut guru masih sangat dominan dalam proses belajar mengajar. Hal ini yang menjadikan peserta didik pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu pembelajaran yang konvensional, peserta didik menganggap guru sosok yang menakutkan, sehingga mereka takut dalam mengungkapkan pendapatnya serta pengetahuan yang dimilikinya karena pendapatnya takut salah. Sehingga nilai peserta didik masih banyak dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditentukan pihak sekolah yaitu 6,0.
Pada pra siklus, peneliti mendapatkan data aktivitas maupun hasil belajar peserta didik dalam hal ini nilai ulangan sub materi komponen ekosistem dan satuan¬satuan ekosistem. Aktivitas peserta didik sebanyak 58,23% dan nilai rata-ratanya 55,75 dengan 45% peserta didik yang tuntas dan selebihnya peserta didik yang tidak tuntas. Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII G SMP .................. yang berjumlah 29 siswa. Pada siklus I didapatkan data aktivitas peserta didik 67,97% dan hasil belajar yang didapat dari nilai rata-rata kelas yaitu 63,125 dengan 85% peserta didik yang tuntas. Pada siklus I didapat aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 90,3% dan hasil dari ketiga tahp tersebut (pra siklus, siklus I, siklus I) mengalami peningkatan, baik hasil belajar maupun aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.PTK biologi smp kelas vii doc
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas
mapel BIOLOGI SMP yang diberi judul “Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem Di Kelas Vii G Smp ........... Tahun Ajaran 20../20.. ". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BIOLOGI SMP KELAS VII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk
bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988
dengan Format PESAN PTK 075 SMP ).
A.DOWNLOAD LENGKAP PTK BIOLOGI SMP TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Apabila berbicara tentang belajar maka berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.
Proses pembelajaran yang konvensional guru sangat mendominasi proses pembelajaran, sehingga peserta didik menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan peserta didik takut mengungkapkan pendapatnya, ide-idenya karena peserta didik menganggap guru momok yang menakutkan. Proses pembelajaran yang terjadi di SMP .... saat ini pun masih menggunakan metode konvensional. Hal ini pula yang menyebabkan mereka bosan mengikuti proses pembelajaran yang diterapkan. Tanya jawab dari berbagai pihak yang sementara saya lakukan yaitu tanya jawab guru bidang studi dan dari siswa yang bersangkutan, bahwasanya siswa sangat sulit atau sangat kurang dalam pelajaran biologi jadi nilai yang didapat masih kurang dari nilai maksimal, guru bidang studi juga mengatakan bahwa nilai murid dalam bidang biologi sangat minim hanya 60% dari nilai yang diharapkan.PTK biologi smp kelas vii doc
Sebelum melakukan proses belajar mengajar seorang guru harus menentukan suatu pendekatan yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu pendekatan tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran kontekstual mengajak peserta didik belajar sambil bekerja dalam mempelajari ekosistem yang mereka lakukan di sekolah maupun yang dilakukan di luar sekolah. Pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar sambil bekerja akan mewujudkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran yang bermakna akan membuat peserta didik merasa bahwa apa yang mereka lakukan tidak sia-sia dan mereka mempunyai peran di dalam kegiatan pembelajaran.
Maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pendekatan yang tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas peserta didik adalah pendekatan kontekstual. Dengan pendekatan kontekstual, peserta didik diarahkan untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Melihat hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pada dasarnya saat ini kondisi yang ada di sekolahan kurang begitu maju dalam kegiatan belajar mengangajar, pada umumnya guru hanya mengajar sesuai dengan kurikulum yang ada tanpa ada variasi apa pun. permasalahan yang terjadi saat ini adalah kurang begitu bervariasi dalam menyampaikan materi sehingga anak cepat bosan sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal, untuk itu saya mencoba menyampaikan materi yang akan saya lakukan nanti yaitu dengan memberi sedikit variasi agar anak didik tidak begitu jenuh dalam menerima materi yang akan disampaikan dengan cara melibatkan langsung siswa dalam materi yang akan disampaikan, dengan cara pendekatan CTL ini diharapkan siswa bisa lebih aktif dalam belajar karena pendekatan CTL itu sendiri adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan merekaPTK biologi smp kelas vii doc
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan.download ptk biologi smp
Tapi pada kenyataannya yang ada di sekolah berbeda dengan teori yang ada, bahwa siswa banyak yang monoton pada materi yang disampaikan oleh guru sehingga kondisi dalam pembelajaran tidak bisa hidup karena siswa fakum dalam belajar. Untuk itu saya mencoba menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran yang nantinya akan saya lakukan dalam penelitian.
Sekilas dari gambaran di atas, penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar peserta didik dalam penelitian yang berjudul “Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII G SMP .................”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang menjadi kajian ini adalah;
1. Bagaimanakah pembelajaran materi pokok Ekosistem dengan pendekatan CTL di kelas VII G SMP .....?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam materi pokok Ekosistem dengan pendekatan CTL di kelas VII G SMP ............
C. Tujuan Penelitian
1) Untuk menemukan format skenario pembelajaran biologi dengan pendekatan kontekstual (CTL) pada materi pokok ekosistem.
2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar peserta didik kelas VII G SMP ..........dalam mata pelajaran biologi khususnya dalam materi pokok ekosistem.
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Biologi.
2) Bagi peserta didik
Dapat memberikan sikap positif terhadap mata pelajaran Biologi.
3) Bagi guru
a) Sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan variasi.
b) Merupakan sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuninya.download ptk biologi smp
4) Bagi pihak SMP ................
Melalui peningkatan pembelajaran, maka diharapkan dapat meningkatkan peringkat SMP ........... Diperoleh panduan inovatif tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Biologi yang diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di SMP ................
E. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari perbedaan penafsiran maupun persepsi dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis memberikan batasan dari masing-masing
Pendekatan kontekstual (istilah sebagai berikut:
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Dalam satu strategi (siasat) dapat dilakukan lebih dari satu pendekatan, dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode, sedangkan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik.PTK biologi smp kelas vii doc
Contextual Teaching and Learning) disingkat CTL merupakan konsep dasar belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. Sedangkan belajar berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa yang positif sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Jadi hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
3. Ekosi stem
Ekosistem merupakan salah satu materi pokok dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk mata pelajaran Biologi yang diajarkan kepada peserta didik SMP atau sederajat kelas VII G semester genap. Dalam materi pokok ekosistem membahas tentang ketergantungan dalam ekosistem bahwasanya setiap murid belum benar-benar tahu bahwa makhluk hidup selalu melakukan interaksi/timbal balik terhadap lingkungannya.
B.CONTOH PTK BIOLOGI SMP KURIKULUM 2013
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Dalam satu strategi (siasat) dapat dilakukan lebih dari satu pendekatan, dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode, sedangkan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik.PTK biologi smp kelas vii doc
Pendekatan kontekstual dikembangkan oleh B. Johnson, ph. D, di tahun 2002, seorang ahli pendidikan dari Amerika Serikat. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) disingkat CTL merupakan konsep dasar belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
b. Komponen-Komponen dalam Pembelajaran Kontekstual
1) Konstruktivisme (Constructivism)
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan dingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.PTK biologi smp kelas vii doc
Dalam komponen kontruktivisme, kembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.
2) Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hasil dari mengingat seperangkat fakta¬fakta, tetapi dari hasil menemukan sendiri.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri inkuiri. Pertama, inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, inquiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.download ptk biologi smp
Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
3) Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya. Karena bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis kontekstual.
Sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk:
a) Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis.
b) Mengecek pemahaman peserta didik.
c) Membangkitkan respon terhadap peserta didik.
d) Mengetahui sejauhmana keingintahuan peserta didik.
e) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui peserta didik.
f) Memfokuskan perhatian peserta didik pada sesuatu yang
dikehendaki guru.
g) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari peserta didik.
h) Menyegarkan kembali pengetahuan peserta didik.
4) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya.
5) Pemodelan (Modeling)
Pemodelan maksudnya adalah bahwa dalam sebuah pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan tertentu harus ada model yang ditiru. Pemodelan akan lebih mengefektifkan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yang ditiru, diadaptasi, atau dimodifikasi. Dengan adanya model untuk dijadikan contoh biasanya akan lebih dipahami atau bahkan bisa menimbulkan ide baru. Salah satu contohnya pemodelan dalam pembelajaran misalnya mempelajari contoh penyelesaian soal, penggunaan alat peraga, atau membuat skema konsep. Pemodelan ini tidak selalu dari guru, tetapi bisa dari siswa atau media yang lainnya.PTK biologi smp kelas vii doc
6) Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah berpikir kembali tentang materi yang baru dipelajari, merenungkan lagi aktivitas yang telah dilakukan atau mengevaluasi kembali bagaimana belajar yang telah dilakukan. Refleksi berguna untuk mengevaluasi diri, koreksi, perbaikan, atau peningkatan diri. Membuat rangkuman, meneliti, dan memperbaiki kegagalan adalah contoh refleksi.
7) Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment)
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual (CTL)
1) Kerjasama
2) Saling menunjang
3) Menyenangkan, tidak membosankan
4) Belajar dengan bergairah
5) Pembelajaran terintegrasi
6) Menggunakan berbagai sumber
7) Peserta didik aktif
8) Sharing dengan teman
9) Peserta didik kritis, guru kreatif
d. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional (strukturalisme).
Tabel. 1.
Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional.
No Pendekatan kontekstual Pendekatan tradisional
1 Peserta didik terlibat secara
aktif dalam proses Peserta didik adalah
penerima informasi secara
2. Aktivitas dan Hasil Belajar
a. Belajar dan Teori Tentang Belajar
Slameto mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungannya.”
Moeslichatoen mengemukakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang membuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendiri dihasilkan dari usaha dalam proses belajar.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing).
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Belajar menurut pandangan B. F. Skinner adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif.
Piaget mendefinisikan belajar learning as personal knowledge construction, particularly in relation to science and mathematics. Yaitu belajar adalah proses kontruksi pengetahuan secara individual, terutama dalam ilmu pengetahuan alam dan matematika.
Ada beberapa tentang teori belajar, diantaranya sebagai berikut.
1) Teori belajar behaviorisme
Menurut teori behaviorisme bahwa belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berperilaku terbentuk karena pengaruh sesuatu atau karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
2) Teori psikologi kognitif
Brunner sebagai ahli belajar psikologi kognitif memandang proses itu sebagai tiga proses yang berlangsung secara serempak, yaitu proses perolehan informasi baru, proses transformasi pengetahuan, proses pengecekan ketepatan dan memadainya pengetahuan tersebut.
3) Teori belajar humanisme
Ahli humanisme yang diwakili oleh Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh
karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik.
4) Teori belajar sosial
Teori belajar sosial ini dikembangkan oleh Banduraq yang merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional. Teori belajar sosial ini menekankan bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan kepada seseorang tidak random, lingkungan-lingkungan itu kerapkali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya.contoh ptk biologi smp terlengkap doc
b. Aktivitas Belajar
Aktivitas artinya keaktifan atau kegiatan. Aktivitas belajar adalah keaktifan atau kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Inilah yang menjadikan aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.
Dalam melakukan aktivitas belajar, seseorang akan berinteraksi dengan sumber-sumber belajar baik yang sengaja dirancang maupun yang dimanfaatkan. Dalam proses pembelajaran yang aktif, aktivitas peserta didik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Dalam proses pembelajaran juga terdapat dua aktivitas, yaitu: aktivitas fisik maupun aktivitas psikis. Contoh aktivitas fisik peserta didik dalam proses pembelajaran antara lain peserta didik giat aktif dalam menggerakkan anggota badan, membuat alat peraga, bermain maupun bekerja. Sedangkan contoh aktivitas psikis yang dilakukan oleh peserta didik antara lain peserta didik jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya dalam rangka pengajaran, mendengarkan, memahami pelajaran.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. Sedangkan belajar berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa yang positif sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Jadi hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak sama, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Sebenarnya faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal
a). Faktor Jasmaniah
Termasuk di dalamnya faktor kesehatan, hasil belajar tidak akan maksimal apabila kesehatan terganggu, selain itu juga peserta didik akan cepat lelah, kurang bersemangat, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan¬gangguan/ kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
b). Faktor Psikologis
(1) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
(2) Minat
Minat (interest) yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu29. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada daya tarik baginya.contoh ptk biologi smp terlengkap doc
(3) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari peserta didik sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya peserta didik lebih giat lagi dalam belajar.
(4) Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Lemahnya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. F.J. McDonald mendefinisikan tentang motivasi, yaitu: “Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah sebuah perubahan energi pada karakteristik seseorang dengan menimbulkan perbuatan dan reaksi tujuan yang telah dipersiapkan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Yang termasuk faktor ekstern yang dapat mempengaruhi hasil belajar, antara lain:
a). Faktor Keluarga
Faktor keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik. Suasana keluarga yang ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Peserta didik perlu dorongan dan pengertian dari orang tua, bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah.contoh ptk biologi smp terlengkap doc
b). Faktor Sekolah
(1). Guru
Peranan guru dalam pembelajaran dewasa ini sangat penting, dalam hal ini efektivitas pengolahan faktor bahan, lingkungan dan instrumen sebagai faktor yang utama yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, hampir seluruhnya tergantung pada guru. Keterlibatan guru dalam pembelajaran memberi pengaruh yang besar terhadap hasil belajar.
(2). Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu38. Kurikulum yang tidak baik, sebagai contoh terlalu padat, di atas kemampuan peserta didik tidak sesuai bakat, minat, dan perhatian peserta didik akan mempengaruhi dalam pembelajaran dan hasil belajar. Perlu dingat sistem intruksional sekarang menghendaki proses belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan peserta didik.
C.CONTOH PTK BIOLOGI SMP KELAS VII MATERI CTL TERBARU.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut
1. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII G di SMP ........... khususnya pada materi pokok Ekosistem.
2. Untuk menemukan cara yang efektif dalam penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi pokok Ekosistem.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016. Sedangkan tempat penelitian di SMP .......yang beralamat di Jalan ................
C. Metode Penyusunan Instrument
Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran, dan mencoba hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku anggotanya, penelitian tindakan ini berbentuk kolaboratif. Dalam hal ini peneliti bekerjasama dengan orang lain (ahli) melakukan setiap langkah penelitian seperti: planning, observing, thinking action dan reflecting.
Adapun model penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dimana pada setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Gambar 3.
Model Penelitian Tindakan Kelas.2
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada tiap siklus dibuat berdasarkan yang disyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran biologi materi pokok ekosistem dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
2. Tugas Rumah
Pemberian tugas rumah ini dimaksudkan untuk mendalami materi ekosistem agar mencapai kompetensinya, selain itu untuk melatih peserta didik menyelesaikan masalah secara mandiri.
3. Instrument Pengamatan
Dalam hal ini untuk mengukur selama proses pelaksanaan pembelajaran, baik mengamati aktivitas, ketrampilan, kerjasama dalam kelompok.contoh ptk biologi smp terlengkap doc
4. Tes Akhir
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual.
D. Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti membuat rencana pembelajaran dan soal tes akhir pembelajaran tiap siklus. Proses penyusunannya melalui tahapan sebagai berikut:
1. Peneliti mengumpulkan bahan dan materi dari berbagai sumber (buku¬buku, internet, dan lain-lain) untuk dibuat rencana pembelajaran dan soal tes.
2. Peneliti mengkonsultasikan soal-soal dan rencana pembelajaran yang masih mentah dengan dosen pembimbing dan guru mitra selaku kolabolator untuk memperbaikinya, sehingga menjadi draf yang layak digunakan dalam penelitian.
3. Peneliti melakukan proses akhir yaitu mencetak rencana pembelajaran dan soal tes tiap siklus tersebut sehingga siap digunakan dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai guru adalah guru biologi kelas VII G. Guru mitra dan peneliti sebagai pengamat aktif. Panduan diselenggarakan secara kolaborasi-partisipasi antara dosen, mahasiswa, dan guru kelas (keterlibatan sebagai praktisi dan pengkaji luar).
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dirancang dan akan dilaksanakan dalam 3 tahap siklus, yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Pra siklus dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum menggunakan pendekatan kontekstual dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tiap siklus akan diambil satu kelas yang sama. Hal ini ditempuh untuk membandingkan dan menggambarkan proses pembelajaran pada tiap-tiap siklus. Sebagai langkah-langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:contoh ptk biologi smp terlengkap doc
Pra siklus
Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran biologi pada materi pokok ekosistem di kelas. Pada pelaksanaan pra siklus ini guru masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional yaitu belum menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajarannya. Dalam pembelajaran konvensional ini murid masih monoton mendengarkan penjelasan guru, dan murid juga masih pasif dalam proses belajar mengajar, murid datang, duduk, nonton, latihan dan lupa. Di dalam kelas sangat begitu monoton karena guru mendominasi jalannya proses belajar mengajar, guru memberikan materi dan murid mendengarkan di dalam kelas tidak begitu hidup proses belajar mengajarnya sehinga murid merasa jenuh dan bosan, itulah yang terjadi saat pembelajaran konvensional yang diterapkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar peserta didik. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual pada siklus 1 dan siklus 2.download ptk biologi smp
Siklus 1
1) Perencanaan
a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan (RPP, soal evaluasi, soal tugas rumah)
b) RPP harus menggambarkan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual
2) Pelaksanaan
Guru meleksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pokok ekosistem pada siklus 1 secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan sarana pembelajaran
b) Guru membuka pelajaran dengan salam
c) Mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik
d) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, dan penuh kehangatan.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pokok ekosistem.
f) Guru mereview materi tentang ekosistem (komponen ekosistem, satuan-satuan ekosistem dan hubungan antar komponen ekosistem) yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
g) Guru mulai mempraktikkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran pada materi pokok ekosistem. Adapun langkah¬langkahnya:download ptk biologi smp
1) Guru membentuk kelompok belajar heterogen (4-5 siswa) dan mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat saling bertatap muka (pembentukan kelompok didasarkan atas nilai rata-rata ulangan guru sebelumnya).
2) Guru memberikan kegiatan yang terencana (bisa lewat alat peraga, permainan dan sebagainya) yang mengarahkan peserta didik dapat menemukan atau mengkontruksi pengetahuannya sendiri.
3) Peserta didik mengerjakan kegiatan yang dirancang guru secara informal berdasarkan pengetahuan yang dimiliki peserta didik.
4) Guru memberitahukan agar peserta didik saling kerjasama dan saling membantu sesuai kelompoknya masing-masing.
5) Guru mengamati/menilai/memeriksa hasil pekerjaan peserta didik. Guru menghargai keberagaman jawaban peserta didik.
6) Guru dapat meminta 1 atau 2 peserta didik untuk mendemonstrasikan temuannya (cara menyelesaikan masalah) di depan kelas.
7) Dengan tanya jawab, guru dapat mengulangi jawaban peserta didik agar peserta didik yang lainnya memiliki gambaran yang jelas tentang pola pikir peserta didik yang telah menyelesaikan soal tersebut. Dalam hal ini guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator.
8) Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan peserta didik kembali ke tempat duduk masing-masing.download ptk biologi smp
h) Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
i) Setelah itu, peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
j) Guru memberikan soal tes evaluasi secara individual kepada peserta didik berkenaan materi tentang ekosistem.
D.PTK BIOLOGI KELAS VII SMP KURIKULUM 2013 DOC
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadis, Psikologi dalam pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008)
Akhmad Sudrajat, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran, http.//www.smacepiring.wordpress.com. (Diambil tanggal 9 Mei 2009-19.2 1)
Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, (Semarang, jur: Matematika Fak. MIPA Universitas Negeri Semarang, 2006)
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mahkota 2000)
Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)), (Jakarta: Depdiknas, 2002)
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993)
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999) E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005)
F.J. McDonald, Educational Psychology, (USA: Wadsworth Publishing Co., Inc., 1959)
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Ekosistem
Http ://www.crayonpedia.org/mw/Saling_Ketergantungan_Dalam_Ekosistem_-_Teguh_7.
Lexy J Meleong, Metodologi Penlitian Kualitatif, (Bandumg: Remaja Rosda Karya, 2000)
Madrasah Development Center Kanwil Depag Jateng dan Learning Asistance Program for Islamic School (LAPIS)-AusAID, Modul Dua Matematika: Training Of Trainer (TOT), (Semarang: Depag Jateng dan LAPIS¬AusAID, 2007)
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996)
Mutadi, Challenge and Change Practical Approach in Teaching and Learning Mathematics, (tt. P: t. p., t. t.)
Mutadi, Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika, ,(tt.p Buku 2)
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008)
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia, (Jakarta:Direktorat) Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 2000)
Retno Widjajanti, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2007)
Sardiman, AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali, 1992)
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & B, (Bandung: Alfabeta, 2002)
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, cetakan ketigabelas, 2006)
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)
Tim Penyusun, Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK )bagiMahasiswa IAIN Walisongo, (Semarang:Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008)
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Grasindo, cetakan ketiga, 2004)
Wina sanjaya, Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006)
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto
Blog yang membahas CONTOH PTK BIOLOGI SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam
penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi
vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk
halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda
sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas
bantuannya.