Kamis, 15 Oktober 2020

CONTOH PTK BAHAS INDONESIA SD KELAS 3 METODE KUIS

CONTOH PTK BAHAS INDONESIA SD KELAS 3 METODE KUIS-Berdasarkan fakta-fakta yang berhasil ditemukan dan pembahasan hasil penelitian, seperti yang telah dikemukakan pada hasil penelitian di atas, berikut ini dikemukakan beberapa simpulan sebagai temuan peneliti sebagai berikut. 1) Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang diterapkan dengan sasaran siswa kelas III di SDN .......... ini mengambil materi menyajikan laporan KD bahasa Indonesia dengan menggunakan metode kuis ini dilaksanakan dengan dua siklus (daur ulang). Pada Siklus I, pelaksanaan pembelajaran menyajikan laporan KD bahasa Indonesia dengan metode kuis kurang berjalan dengan baik karena masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam melaksanakan kuis. Selain itu hasil belajar yang diperoleh pun kurang memuaskan. Untuk itu peneliti dan kolaborator perlu mengadakan siklus berikutnya untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. 2) Pada Siklus II, pelaksanaan pembelajaran menyajikan laporan KD bahasa Indonesia dengan metode kuis sudah berjalan dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung dalam kelas. Hasil belajar yang diperoleh juga menunjukkan adanya peningkatan, baik hasil belajar secara individu maupun hasil belajar secara kelompok. contoh ptk sd kelas 3 lengkap

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel BAHASA INDONESIA SD yang diberi judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAJIKAN LAPORAN KD BAHASA INDONESIA MELALUI METODE KUIS PADA SISWA KELAS III SDN 3........TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file BHS INDONESIA lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK 071 SD   ).

A.DOWNLOAD PTK BHS INDONESIA KURIKULUM 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyajikan laporan KD bahasa Indonesia adalah kompetensi yang diberikan pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas III di SDN 3 ......, namun ditemukan oleh penulis bahwa materi ini kurang maksimal dipahami oleh siswa khususnya pada kelas III SDN 3.......... Guru dan siswa harus menyadari bahwa sasaran dari belajar bahasa Indonesia menyajikan laporan KD bahasa Indonesia adalah kreatifitas untuk memahami materi dan dapat menyerapnya dengan baik. Adapun yang menjadi permasalahan adalah sulitnya siswa dalam memahami materi. Ini berarti bahwa fokus dari pembelajaran menyajikan laporan KD bahasa Indonesia di SDN 3 ........ kelas III dikatakan belum berhasil.

Kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia merupakan kemampuan yang sangat penting dalam setiap kehidupan masyarakat terutama bagi para siswa nantinya karena dengan menyajikan laporan, mereka dapat menambah dan memperluas wawasan mereka di bidang komunikasi dalam masyarakat. Siswa yang tidak memahami betapa pentingnya kemampuan menyajikan laporan akan kehilangan motivasi belajar. Sebaliknya, siswa yang berhasil memanfaatkan kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia dalam kehidupan personal mereka akan lebih mampu untuk bergaul nantinya di masyarakat.ptk kelas 3 sd kurikulum 2013 doc

Meskipun kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia memiliki peranan yang besar, namun tak sedikit siswa yang mengeluhkan kemampuan menyajikan laporan itu sulit. Salah satu sebab kurang berhasilnya kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia adalah kurangnya perhatian dan kemampuan guru dalam menggunakan strategi untuk mengkomunikasikan bahan pelajaran menyajikan laporan KD bahasa Indonesia pada siswa yang mempunyai berbagai perbedaan kemampuan, pengalaman, dan minat. Untuk itu, perhatian dan kemampuan guru diperlukan untuk membantu siswa yang memiliki perbedaan, dengan memberi perlakuan yang adil dan manusiawi. Guru diharapkan mampu memodifikasi materi pelajaran untuk siswa yang mempunyai karakter yang berbeda.

Berbagai strategi untuk memperoleh kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia yang memadai perlu dipergunakan. Hal ini, mengingat kemampuan siswa menyajikan laporan KD bahasa Indonesia masih rendah. Proses penyerapan informasi perlu adanya kemampuan berfikir yang baik, yakni kemampuan berfikir kritis (Beck dan Dole dalam Burn, 1996:225). Dalam kemampuan berfikir kritis siswa mampu mengulas bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna menyajikan laporan baik makna tersurat, maupun makna tersirat melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai. Dengan menerapkan kemampuan berfikir kritis dalam proses membaca diharapkan pemahaman siswa terhadap bacaan dapat mengalami peningkatan secara maksimal.

Selain berfikir kritis, pembaca harus mampu berfikir logis. Dalam berfikir logis, pembaca dapat menggunakan logika mereka. Dalam logika, memperhatikan penalaran yang semestinya atau penalaran yang tepat dan penalaran yang tidak tepat. Kemampuan bernalar yang baik sangat ditentukan oleh kemampuan seorang berfikir logis. Penalaran bukan sekedar menyangkut bagaimana berfikir, akan tetapi lebih menyangkut bagaimana siswa memberikan sumbangan ide dan pikirannya dalam situasi tertentu sehingga ide itu merupakan suatu yang berharga.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia, diperlukan kemampuan berfikir kritis dan kemampuan berfikir logis. Kemampuan berfikir kritis diperlukan untuk menemukan keseluruhan makna dalam menyajikan laporan, sedangkan kemampuan berfikir logis merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide dan pikiran untuk menyimpulkan dari hal yang diketahui sampai hal yang belum diketahui.

Pelaksanaan pembelajaran menyajikan laporan KD bahasa Indonesia akan berhasil jika didukung oleh pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Dalam pengertian sempit, metode berarti cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran di depan kelas. Dalam pengertian sempit ini, metode disamakan dengan teknik penyajian pelajaran. Oleh sebab itu, penyebutan dan penulisannya sering bersama-sama yaitu metode. Dalam pengertian luas, metode pembelajaran menyajikan laporan berarti perencanaan secara menyeluruh kegiatan bahasa Indonesia, yang meliputi menyajikan laporan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini, Mackay mengemukakan ada empat komponen yang tercakup dalam metode, yaitu a) seleksi, b) gradasi, c) presentasi, dan d) repetisi (Sri Sudarman, 1997:78).

Seleksi, maksudnya pemilihan bahan yang akan diajarkan. Asumsi yang melandasi kegiatan seleksi ini adalah tidak semua materi menyajikan laporan perlu diajarkan kepada siswa. Selain itu, juga karena pertimbangan faktor lain, misalnya tujuan pembelajaran menyajikan laporan, kemampuan pembelajar, dan waktu yang tersedia. Gradasi merupakan langkah mengurutkan materi yang telah dipilih dengan mempertimbangkan urutan seperti dari mudah ke sukar, dari sederhana ke kompleks. Pengurutan ini penting dilakukan, agar bahan pengajaran dapat diterima dengan mudah oleh para siswa. Presentasi adalah cara menyajikan materi yang telah diurutkan kepada siswa. Cara penyajian ini dilakukan guru di depan kelas. Repetisi adalah upaya menanamkan keterampilan membaca kepada siswa. Untuk menanamkan keterampilan membaca, perlu usaha pengulangan pelatihan-pelatihan hingga siswa benar-benar menguasai keterampilan yang dilatihkan.

Agar proses dan hasil pembelajaran meningkat dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai. Metode kuis adalah pendekatan atau cara yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran menyajikan laporan. Karena dengan metode kuis, siswa akan lebih tertarik, terdorong, dan berminat sehingga akan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap menyajikan laporan.

 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode kuis dalam meningkatkan kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN 3 ...... tahun 20../20.. ?

2. Apakah ada peningkatan kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN 3 ... tahun 20../20.. melalui metode kuis ?


C. Tujuan 

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan penerapan metode kuis dalam meningkatkan kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN 3 .............

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyajikan laporan KD bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN 3 ........... melalui metode kuis.

 

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Peneliti

Melatih diri untuk lebih tanggap terhadap permasalahan yang sering dihadapi siswa di kelas saat pembelajaran berlangsung.

Memperoleh pengalaman dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru.

2. Siswa

Siswa lebih tertarik, berminat dalam membaca yang pada akhirnya lebih mudah memahami isi wacana yang dibacanya.

3. Guru

Guru dapat menentukan metode yang tepat dalam menyampaikan materi bahasa Indonesia kepada siswa.

B.PTK BHS INDONESIA SD KELAS 3 TERBARU DOC

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, secara bersamaan mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif. Peserta didik diperbolehkan untuk memperoleh kemampuan berbahasanya dari bertanya, menjawab, menyanggah, dan beradu argumen dengan orang lain.
Sebagai alat mengungkapkan diri, bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik membentuk perasaan, pikiran, kepemimpinan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan mengenalkan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan diskusi. 

Kegiatan Berbicara Indonesia membahas kegiatan produktif dan reseptif di dalam bidang berbicara, berbicara, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbicara tentang hak pada hakikatnya merupakan kemampuan untuk memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak lain. Pemahaman terhadap bahasa yang dituturkan oleh pihak lain tersebut dapat melalui sarana bunyi atau sarana tulisan.Pemahaman terhadap bahasa melalui sarana bunyi merupakan kegiatan menyimak dan pemahaman terhadap penggunaan bahasa sarana tulisan merupakan kegiatan membaca.
Kegiatan membaca dan menyimak memiliki persamaan sama-sama dengan kegiatan dalam memahami informasi. Perbedaan dua kemampuan tersebut terletak pada sarana yang digunakan yaitu sarana bunyi dan sarana tulisan. Mendengarkan Bahasa Pemrograman Bahasa yang Meminta Reseptif. Baik keterampilan interaktif, baik interaktif, semi interaktif, dan noninteraktif. Adapun menulis Adalah keterampilan Produktif Dengan using Tulisan. Menulis adalah keterampilan yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan yang lain, karena menulis tentang kata-kata dan kalimat-kalimat, juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang disiapkan.

Bahasa yang memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam semua bidang studi.Pembelajaran bahasa yang diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya sendiri, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan pendapat dan perasaan, menjawab dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan analitis kemampuan dan imaginatif yang ada dalam diri. Pembelajaran bahasa Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.ptk sd kelas 3 bahasa indonesia pdf

Bredekamp (1987:3) menyatakan bahwa anak-anak berkembang pada semua aspek perkembangannya baik fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Tidak ada jalan lain selain guru harus memiliki tanggung jawab dan perhatian penuh untuk keutuhan perkembangan anak. Sehubungan dengan itu Goodman dalam Akhadiah menyatakan itu (1) belajar bahasa lebih mudah dilakukan jika bahasa itu disajikan secara holistik nyata, relevan, menyenangkan, serta fungsional jika bahasa itu disajikan dalam konteks dan dipilih peserta didik untuk digunakan, (2) belajar bahasa adalah belajar mengungkap dimaksudkan sesuai dengan konteks orang tua, kerabat, dan komunikasi terkait interdependensi antara perkembangan kognitif dan pengembangan kemampuan berbahasa yang memuat pemikiran tentang bahasa dan bahasa yang mendukung pemikiran (Akhadiah, 1994:11). 

Terkait pula dengan yang sesuai dengan teori belajar, perkembangan kognitif dengan perkembangan bahasa pada anak usia lima sampai dengan tahun atau anak-anak kelas awal SD memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) kemampuan kognitif dan bahasa anak-anak tersebut telah memadai untuk belajar dalam kebutuhan yang lebih formal, (2) (3) sesuatu yang lebih mudah mereka pahami jika diperoleh melalui interaksi sosial dengan mengalaminya secara realistis dalam diskusi yang menyenangkan, (4) Pemikiran yang akrab, dilandasi penghargaan, pengertian, dan terima kasih sayang, serta lingkungan belajar kondusif dan terencana sangat membantu proses belajar yang efektif (Akhadiah, 1994: 8-5). Kenyataan itu menuntut agar guru mengelola pembelajaran dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan belajar pembelajaran yang bermuatan keterkaitan atau keterpaduan sehingga membuat anak-anak terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan
.
Senada dengan pendapat Goodman, Suriasumantri (1995:257) menyatakan bahwa pembelajaran bahasa akan lebih mudah jika pembelajaran bersifat holistik, realistik, relevan, berorientasi, dan fungsional, serta tidak terlepas dari dialog. Terkait dengan pembelajaran dalam bahasa klasik dilandasi oleh pandangan bahasa holistik (seluruh bahasa) yang membahas bahasa sebagai sesuatu yang bulat dan utuh, dan dalam proses belajar sesuai dengan perkembangan peserta didik. Dalam proses belajar bahasa, guru holistik menjadi model dalam percakapan (membaca dan menulis), serta bertindak sebagai fasilitator dan memberikan umpan balik yang positif.ptk sd kelas 3 bahasa indonesia pdf

B. Metode Kuis
Kuis merupakan bentuk permainan dengan mengolah pertanyaan, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menjawab pertanyaan. Bentuk kuis dapat berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip, dilakukan untuk mengetahui penguasaan pelajaran oleh siswa. Tingkat berfikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman (Kurikulum 2013). Kuis dapat juga berupa pertanyaan ujian lisan atau tertulis secara singkat. Kuis digunakan pada acara hiburan di radio atau televisi yang berupa perlombaan adu cepat menjawab pertanyaan; cepat tepat; cerdas cermat. Di majalah dapat berupa daftar pertanyaan sederhana yang berhadiah dan kadang-kadang mengandung promosi dagang (KKBS).

Maraknya kuis yang ditayangkan di televisi menjadi sebuah inspirasi bagi penulis untuk mengadakan penelitian mengenai meningkatkan membaca pemahaman siswa melalui metode kuis. Bentuk-bentuk kuis yang menarik ditayangkan di televisi diantaranya adalah: Kuis Intermezzo, Kuis Siapa Berani, Kuis Who One To Be Millionere, Kuis Superdeal 2 Milyar, dan masih banyak lagi. Di antara beberapa kuis tersebut “Kuis Superdeal 2 Milyar” adalah kuis yang saat ini paling populer karena selain permainannya mudah, hadiah yang ditawarkannya pun mencengangkan para peserta. Namun, kuis yang memberi inspirasi bagi penulis untuk menerapkan metodenya dalam pembelajaran adalah “Kuis Intermezzo”.

C.KUMPULAN JUDUL PTK SD KELAS 3 LENGKAP

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Kalianda kelas III SDN 3 Kalianda pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk semester genap tahun pelajaran .......................... Siswa di sekolah ini berasal dari Kalianda dan daerah di sekitarnya. Tingkat kedisiplinan di sekolah ini tergolong baik.

B. Persiapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) karena PTK merupakan tugas dan tanggung jawab guru terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas. Untuk memperlancar pelaksanaan PTK ini peneliti mempersiapkan lokasi (setting penelitian), perangkat (instrumen) penelitian, dan objek untuk diamati.

C. Siklus Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan daur ulang (siklus) seperti yang dikembangkan oleh Khemmis dan Mc. Taggart (1988). Pelaksanaan PTK ini menggunakan dua siklus. Dalam siklus menurut Model Classroom Action Research Kemmis dan Taggart, maka tahap awal yang dilakukan adalah:
1. Pembuatan perencanaan yang dimulai dari persiapan pembuatan instrumen yang disesuaikan dengan topik pembelajaran.
2. Tahap kedua adalah “action” atau tindakan yang dilakukan oleh siswa.
3. Tahap tiga adalah observasi, yang akan dilakukan oleh guru pada tahap ini adalah guru mengadakan observasi atau penelitian terhadap akifitas yang dilakukan oleh siswa.
4. Tahap keempat adalah “reflection” refleksi yang akan dilakukan guru adalah menyimpulkan hasil analisa yang kita amati pada tahap sebelumnya.contoh ptk bahasa indonesia kelas 3 sd
Dalam pelaksanaan siklus pertama ini apabila aktifitas yang dilakukan siswa kurang maksimal, maka akan dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus kedua. Pada siklus kedua ini teknik yang digunakan adalah sama. Dalam pelaksanaan siklus kedua, pelaksanaannya tetap melalui empat tahap seperti yang terdapat dalam siklus pertama yaitu, planning, action, observasi, dan reflection. Pada tahap kedua siswa akan banyak dimotivasi oleh guru sehingga siswa diharapkan akan lebih memahami topik pembahasan. Bentuk motivasi guru pada siswa adalah dengan memberi banyak gambaran tentang topik pembicaraan.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Sumber yang sudah ada (artikel).
2. Pertanyaan kuis.
3. Pekerjaan siswa (kelompok dan individu).
4. Skala penilaian.
5. Lembar pengamatan (catatan lapangan).

E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang terkumpul dari hasil penelitian terekam pada lembar observasi bagi guru, lembar bagi siswa, lembar kunjungan kelas, dan catatan lapangan serta hasil pos test yang dijadikan alat mengumpulkan data untuk dijadikan bahan acuan dalam meneliti dan pengambilan nilai.

F. Analisis Data
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini data yang akan direkam adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa
2. Minat siswa
3. Hasil nilai kelompok
4. Hasil nilai individu
Data di atas akan dianalisis secara berkala setiap langkah dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang sebenarnya, berdasarkan tujuan, kegiatan belajar mengajar yang ingin dicapai. Dengan metode kuis diharapkan ada peningkatan minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran.

D.PTK BAHASA INDONESIA LENGKAP KURIKULUM 2013

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus I Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SDN 3 Kalianda
Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD)
Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar (Kd) Indikator
1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. 3.4.1 Menyebutkan minimal 4 ciri-ciri makhluk hidup.
2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif. 4.4.1 Menyimpulkan ciri-ciri makhluk hidup.


C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati, siswa dapat mengidentifikasi bentuk pola irama sederhana dengan benar.
2. Setelah mengamati, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana dengan percaya diri.
3. Setelah mengamati, siswa dapat membuat pola irama sederhana dengan benar.
4. Setelah mengamati, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana yang sudah dibuat dengan percaya diri.
5. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan minimal 4 ciri-ciri makhluk hidup dengan tepat.
6. Setelah kegiatan membandingkan gambar, siswa dapat menyimpulkan ciri-ciri makhluk hidup dengan tepat.


Karakter siswa yang diharapkan: Religius
Nasionalis 
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. Kegiatan  Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu siswa. Religius
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru melakukan apersepsi dengan bermain tebak hewan atau bercerita pengalaman pergi ke kebun binatang untuk mengawali pembahasan tentang ciri-ciri makhluk hidup. 20 menit
Inti Siswa dikenalkan dengan lagu Cicak di Dinding.
Siswa mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup yang ada pada teks lagu. Critical Thinking and Problem Solving
Buat pola dengan berbagai macam variasi.
Lalu siswa berlatih menyanyikan pola yang sudah dibuat dengan suara ta (pendek) dan taaa (suara panjang). Creativity and Innovation
Siswa mencoba menyanyikan lagu dengan pola yang sama setiap barisnya (panjang semua atau pendek semua)
Siswa menyampaikan perasaannya jika semua bunyi pada lagu sama.
Adanya berbagai variasi pola bunyi lagu membuat lagu terdengar lebih asyik tidak membosankan.
Siswa mengamati gambar.
Siswa mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan gambar. Critical Thinking and Problem Solving

Melaksanakan kuis

Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru mengenai ciri-ciri makhluk hidup dalam kuis.
Siswa menuliskan ciri-ciri nyamuk dan ikan yang ada pada gambar. Mandiri
Kesimpulannya ikan dan cicak sama-sama makhluk hidup. Ciri-ciri makhluk hidup dari kedua hewan tersebut adalah bergerak, butuh makanan, dan lain-lain.
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak, bernapas, tumbuh, berkembang biak, memerlukan makanan dan air, peka terhadap rangsang.
Makhluk hidup dapat bergerak sehingga dapat berpindah tempat. Cara bergerak makhluk hidup berbeda-beda. Manusia berjalan atau berlari menggunakan kaki. Burung terbang menggunakan sayap. Ikan berenang menggunakan sirip, dan lain-lain.
Makhluk hidup bernapas. Alat pernapasan makhluk hidup bermacam-macam.
Manusia bernapas dengan paru-paru. Ikan bernapas dengan insang. Serangga bernapas dengan trakea. Tumbuhan bernapas dengan stomata.
Makhluk hidup tumbuh. Manusia ketika bayi tubuhnya kecil lalu berangsur-angsur tumbuh menjadi besar. Begitupun hewan dan tumbuhan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran tubuh. 20 menit
50 Menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran.
Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
Apa kegiatan yang paling disukai?
Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi tersebut?
Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara lisan atau tulisan. Jika guru menginginkan siswa menuliskan jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki buku tulis khusus untuk refleksi.
Menyanyikan lagu daerah “Sinanggar Tulo”
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing oleh dipimpin oleh siswa yang diberi tugas. Religius 15 menit
 
E.   Sumber dan Media Pembelajaran
Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Buku Siswa Tema: Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).

F. Materi Pembelajaran
Membaca dan menjawab pertanyaan sesuai teks tentang ciri-ciri makhluk hidup.
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
Menulis ciri-ciri makhluk hidup.

G. Metode Pembelajaran 
Pendekatan : Saintifik
Metode : Kuis

H.   Penilaian
1. Penilaian Sikap 
No Nama Perubanan tingkah laku
Santun Peduli Tanggung Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................
2 ...................
dst ……………..
Keterangan: 
K (Kurang) : 1,  C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. Pengetahuan: tes tertulis
Rubrik Menulis Ciri-Ciri Makhluk Hidup Berdasarkan Gambar.
 
Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK BHS INDONESIA SD .Semoga PTK  ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.