CONTOH PTK SOSIOLOGI SMA KELAS XII KURIKULUM 2013 DOC-Berdasarkan hasil penelitian diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yang dapat dijadikan simpulan berikut ini. 1) Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning diperoleh rata-rata indikator aktivitas siswa dalam belajar pada siklus I yaitu 76,20 termasuk pada kategori rendah, meningkat pada siklus II menjadi 79,95 menunjukan peningkatan namun masih di bawah kriteria keberhasilan namun akhirnya pada siklus III diperoleh rata-rata 90,97 menunjukan kategori Baik Sekali. Diperoleh hasil belajar siswa pada materi ‘Perubahan sosial’ mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III, begitu juga prosentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar 72,22 dengan ketuntasan belajar sebesar 61% meningkat pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar 79,17 dengan ketuntasan belajar sebesar 75% dan terakhir meningkat pada siklus III diperoleh rata-rata hasil belajar 89,72 dengan ketuntasan belajar sebesar 100% menunjukan hasil yang sesuai harapan dan menunjukan peningkatan yang signifikan. PTK sosiologi sma kurikulum 2013
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel SOSIOLOGI SMA yang diberi judul “ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERUBAHAN SOSIAL DI KELAS XII IPS 2 SMAN 14 ............ SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 20../20.. ”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file .. lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN PTK 004 SMA# ).
A.DOWNLOAD PTK SOSIOLOGI SMA TERBARU DOC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Istilah sosiologi secara etimologis berasal dari kata latin socius yang berarti “teman, kawan dan logos yang berasal dari kata Yunani yang berarti Ilmu. Jadi , apa yang di maksud dengan Sosiologi berarti ilmu tentang teman. Dalam arti luas Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam masyarakat. Sosiologi bermaksud untuk mengkaji kejadian-kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama. Istilah Sosiologi pertama kali di perkenalkan oleh Auguste Comte. Sejak abad ke 19. Singkatnya Sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakat), serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan di dalam masyarakatnya, kepercayaan, tingkah laku dan kesenian kebudayaanya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pembelajaran pembelajaran sosiologi karena selama ini pembelajaran sosiologi dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar sosiologi siswa di sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar sosiologi siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.ptk sosiologi sma kurikulum 2013
Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa (Focus on Learners), memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam kehidupan nyata (provide relevant and contextualized subject matter) dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pembelajaran sosiologi. Dalam hal ini penulis memilih model pembelajaran berbasis penemuan (Discovery learning) dalam meningkatkan kemampuan menemukan masalah perubahan sosial dalam mata pembelajaran sosiologi. Metode pembelajaran discovery adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.
Menurut Mulyana (2003:45), “Pembelajaran aktif dengan menciptakan suatu kondisi dimana siswa dapat berperan aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator”. Pembelajaran harus dibuat dalam suatu kondisi yang menyenangkan sehingga siswa akan terus termotivasi dari awal sampai akhir kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini pembelajaran dengan Discovery learning sebagai salah satu bagian dari pembelajaran Contextual Teaching and Learning merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru disekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi.
Berdasarkan uraian diatas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dirancang untuk mengkaji penerapan pembelajaran model “Discovery learning” dalam meningkatkan kemampuan menemukan masalah perubahan sosial dalam mata pembelajaran sosiologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran model discovery learning di kelas XII IPS 2 SMAN 14 ............Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam mata pembelajaran sosiologi ?
2. Sejauh manakah pendekatan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN 14 .......... Semester Ganjil Tahun Pelajaran...............
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan Penelititan Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran model discovery learning di kelas XII IPS 2 SMAN 14 ................Semester Ganjil Tahun Pelajaran ......... dalam mata pembelajaran sosiologi.
2. Untuk mengetahui sejauh manakah pendekatan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPS 2 SMAN 14 ........... Semester Ganjil Tahun Pelajaran ..............
D. Manfaat Hasil Penelitian
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Memperbaiki proses belajar mengajar dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 14 .........
2. Mengembangkan kualitas guru dalam mengajarkan sosiologi di SMA Negeri 14................
3. Memberikan alternatif kegiatan pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 14 ......................
B.PTK SMA LENGKAP TERBARU SESUAI K13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui reinforcement, sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman, demikian pendapat Dewey ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach. Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat progresif dan akumulatif, megarah kepada kesmpurnaan, misalnya dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan, aspek afektif maupun aspek psikomotorik. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Ada empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO, yaitu :
a. Learning to Know, yaitu suatu proses pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tekhnik menemukan pengetahuan dan bukan semata-mata hanya memperoleh pengetahuan.
b. Learning to do adalah pembelajaran untuk mencapai kemampuan untuk melaksanakan Controlling, Monitoring, Maintening, Designing, Organizing. Belajar dengan melakukan sesuatu dalam potensi yang kongkret tidak hanya terbatas pada kemampuan mekanistis, melainkan juga meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain serta mengelola dan mengatasi koflik.
c. Learning to live together adalah membekali kemampuan untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling pengertia dan tanpa prasangka.
d. Learning to be adalah keberhasilan pembelajaran yang untuk mencapai tingkatan ini diperlukan dukungan keberhasilan dari pilar pertama, kedua dan ketiga. Tiga pilar tersebut ditujukan bagi lahirnya siswa yang mampu mencari informasi dan menemukan ilmu pengetahua yang mampu memecahkan masalah, bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleransi terhadap perbedaan. Bila ketiganya behasil dengan memuaskan akan menumbuhkan percaya diri pada siswa sehingga menjadi manusia yang mampu mengenal dirinya, berkepribadian mantap dan mandiri, memiliki kemantapan emosional dan intelektual, yang dapat mengendalikan dirinya dengan konsisten, yang disebut emotional intelegence (kecerdasan emosi).download ptk sosiologi sma,contoh ptk sosiologi sma
2. Pengertian Sosiologi
Sosiologi adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran sosiologi dalam rangka “nation and character building”.
Sosiologi secara etimologis berasal dari kata latin socius yang berarti “teman, kawan dan logos yang berasal dari kata Yunani yang berarti Ilmu. Jadi , apa yang di maksud dengan Sosiologi berarti ilmu tentang teman. Dalam arti luas Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam masyarakat. Sosiologi bermaksud untuk mengkaji kejadian-kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama. Istilah Sosiologi pertama kali di perkenalkan oleh Auguste Comte. Sejak abad ke 19. Singkatnya Sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakat), serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan di dalam masyarakatnya, kepercayaan, tingkah laku dan kesenian kebudayaanya.
3. Discovery Learning
Discovery learning merupakan strategi belajar mengajar yang menekankan pada siswa untuk belajar mencari dan menemukan sendiri (Ibid, 2001:8). Penyajian bahan dalam strategi pembelajaran ini tidak dalam bentuk final‚ tetapi siswa diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Menurut Brunner discovery learning adalah merupakan belajar dengan menemukan sendiri menggunakan prinsip belajar induktif‚ yaitu dari khusus ke yang umum. Sedangkan menurut Djamarah dan Aswan discovery learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. (Jamarah dkk, 2006:19).
Proses pembelajaran strategi ini berlangsung dengan cara memberikan stimulus atau rangsangan yang dapat medorong siswa untuk ikut terlibat dalam berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilitator.
C.CONTOH PTK SOSIOLOGI SMA KELAS XII
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
D.FILE PTK INI TERDIRI DARI BAB 1 S/D BAB 5 SESUAI DAFTAR ISI,UNTUK REFERENSI BISA HUB 08172834988
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori 6
1. Pengertian Belajar 6
2. Pengertian Sosiologi 7
B. Kerangka Berfikir 10
C. Hipotesis Penelitian 11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Desain Penelitian 12
B. Tempat dan Waktu Penelitian 13
C. Prosedur Penelitian 13
D. Kriteria Keberhasilan 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 16
B. Pembahasan 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 33
B. Saran-saran 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 RPP Siklus I 35
Lampiran 2 RPP Siklus II 42
Lampiran 3 RPP Siklus III 49
Lampiran 4 Pedoman Observasi 57
Lampiran 5 Pedoman Tes Siswa 58
Lampiran 6 Soal Tes Siswa 59
Lampiran 7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 60
Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 61
Lampiran 9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III 62
Lampiran 10 Hasil Tes Siswa 63
Lampiran 11 Daftar Hadir Siswa Dalam Penelitian 64
Lampiran 12 Foto Kegiatan Penelitian
Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK SOSIOLOGI SMA.Semoga .PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.