DOWNLOAD PTK BIOLOGI SMA KELAS XI MATERI JARINGAN TUMBUHAN-Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah 1). Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan?, 2). Apakah hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)?
contoh ptk biologi sma doc
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Format skenario model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan. 2) Upaya peningkatan hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI-IPA3 di SMA Negeri 1 ............. pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran dan menyiapkan perangkat pembelajaran. Indikator hasil belajar pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual dan klasikal.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: dokumentasi, wawancara, observasi, tes, dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan adalah langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) yang diaplikasikan dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat langkah-langkah proses pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) yakni penyajian materi oleh guru, kelompok, game, turnamen, penghargaan kelompok, dan pemberian evaluasi di akhir pemelajaran. 2) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada materi pokok jaringan tumbuhan yang ditandai dengan peningkatan pada siklus I nilai rata-rata 58,47 dengan ketuntasan belajar 59,5%,
meningkat menjadi 71,47 dengan ketuntasan belajar 81,63% pada siklus II, dan pada siklus III meningkat menjadi 92,9 dengan ketuntasan belajar 93,9%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukkan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas
mapel BIOLOGI SMA yang diberi judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Pada Materi Pokok Jaringan Tumbuhan Kelas Xi-Ipa3 Di Sma Negeri 1 .............Tahun Ajaran 20../20.. ". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BIOLOGI SMA KELAS XI lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk
bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988
dengan Format PESAN PTK 058 SMA).
A.CONTOH LENGKAP PTK BIOLOGI SMA TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam mata pelajaran biologi SMA adalah memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain. Dimana dari tujuan tadi diharapkan hasil belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran biologi dapat ditingkatkan.
Untuk mencapai tujuan agar hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan, merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar. Dimana tujuan utama guru sebagai tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah antara lain dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar secara optimal. Hasil belajar merupakan hasil dari suatau interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.2 Dari hasil inilah dapat dilihat keberhasilan peserta didik dalam memahami suatu materi pelajaran.
Menyadari peran penting guru, maka satu orang guru di SMA Negeri 1 ............. dibantu oleh seorang mahasiswa sebagai peneliti mencoba melakukan refleksi terhadap pembelajaran biologi di kelas XI-IPA3 pada materi pokok jaringan tumbuhan dengan melihat hasil belajar pada tahun sebelumnya. Dari refleksi tersebut disimpulkan bahwa hasil pembelajaran biologi pada materi pokok jaringan tumbuhan relatif masih rendah. Rendahnya kualitas hasil belajar peserta didik pada materi pokok jaringan tumbuhan ditunjukkan oleh fakta¬fakta sebagai berikut.
Secara umum partisipasi peserta didik dalam pembelajaran biologi relatif rendah. Sebagian peserta didik cenderung hanya mampu meniru apa yang dikerjakan guru. Peserta didik cenderung tidak menunjukkan minat yang baik terhadap pelajaran biologi. Motivasi belajar mereka tampak sangat rendah, dilihat dari hasil belajar yang tergolong rendah.
Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa model pembelajaran yang digunakan masih sangat monoton dan kurang berfariasi. Peneliti menduga model pembelajaran inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 pada materi pokok jaringan tumbuhan di SMA Negeri 1 .............. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik pada semester I tahun ajaran 2008/2009 dan tahun ajaran 2009/2010 yang belum mencapai target 85%. Dimana kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah adalah 65, jadi dapat dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang diharapkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan dan hasil belajar peserta didik dalam suatu proses pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas. Model pembelajaran yang monoton akan mengurangi motivasi peserta didik untuk belajar, karena peserta didik merasa jenuh. Guru diharapkan mampu menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi agar dapat membangkitkan daya kreatifitas, motivasi, serta kerja sama peserta didik dalam suatu kelompok. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik sekaligus mengembangkan aspek kepribadian seperti kerja sama, tanggungjawab dan disiplin.PTK Biologi sma lengkap
Ilmu yang mempelajari mahluk hidup disebut ilmu hayat atau biologi. Mahluk hidup itu antara lain manusia, hewan dan tumbuhan. Setiap mahluk hidup terdiri dari beberapa organ yang menyusun mahluk itu sendiri. Setiap organ terdiri dari beberapa jaringan. Antara jaringan yang satu dan lainnya mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tugasnya masing-masing. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 99, yang artinya : “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”.PTK Biologi sma lengkap
Menurut tafsir AL-Maraghi, telah dijelaskan bahwa dari tanaman yang tidak berbatang Kami tumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang hijau subur, yaitu yang bercabang dari pokok tanaman yang keluar biji, seperti batang pohon yang menjalar dan batang pohon yang berkayu. Dimana dalam biologi, tumbuhan yang memiliki batang pohon yang menjalar disebut tumbuhan monokotil. Sedangkan tumbuhan yang memiliki batang pohon yang berkayu disebut tumbuhan dikotil. Sehingga perlu adanya kajian khusus tentang jaringan-jaringan penyusun pada tumbuhan itu sendiri.
Materi jaringan tumbuhan akan lebih dipahami peserta didik jika dikemas dalam kondisi yang menyenangkan, karena terdapat banyak jaringan pada tubuh tumbuhan dan masing-masing bagian berbeda. Oleh karena itu perlu diterapkan model pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik merasa senang dan tidak cepat bosan dengan materi yang disampaikan.
Salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif yang dianggap peneliti dapat memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dan juga menyenangkan dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).7 Karena dalam metode TGT terdapat unsur permainan. Dimana dunia anak sangat berdekatan dengan unsur permainan. Sebagaimana kata Ratna Megawati bahwa bermain adalah wahana yang penting bagi anak-anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosinya.8 Mengekspresikan adalah hal yang sangat penting bagi anak untuk mengeksplorasikan seluruh kemampuannya. Dimana dalam bermain, anak juga bisa terus belajar dengan perasaan yang gembira.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti berkeinginan untuk mengadakan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA MATERI POKOK JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI-IPA3 DI SMA NEGERI 1 ............. TAHUN AJARAN 2011/2012.”PTK Biologi sma lengkap
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar Biologi peserta
didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan?
2. Apakah hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)?
C. Penegasan Istilah
Untuk lebih memperjelas judul diatas serta untuk menghindari dari kesalahan dalam memahami judul Penelitian ini, maka penulis perlu membatasi istilah yang berkaitan dengan pembahasan tersebut. Adapun tujuannya agar asumsi yang akan muncul nanti dapat diartikan secara tepat, antara lain :
1. Upaya meningkatkan
Menurut kamus bahasa indonesia, meningkatkan adalah menaikkan atau menambahkan yaitu yang asalnya tidak tahu menjadi tahu. Jadi upaya meningkatkan adalah suatu usaha untuk menaikkan, dimana dalam Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik.
2. Hasil Belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar.
Adapun hasil belajar yang penulis maksud dalam Penelitian ini adalah hasil belajar biologi pada materi pokok jaringan tumbuhan kelas XI-IPA3 melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT di SMA NEGERI 1 ............. .
3. Biologi
Biologi adalah ilmu hayat, ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mahluk hidup. Kata Biologi berasal dari bahasa Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu. Jadi Biologi adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains yang mempelajari khusus tentang seluk beluk kehidupan. 12 Cakupan kajian biologi yang akan dibahas khusus pada materi pokok jaringan tumbuhan.
4. Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien download.PTK Biologi sma lengkap terbaru
TGT (Teams Games Tournament) adalah suatu teknik pembelajaran yang sama seperti STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.
5. Materi pokok jaringan tumbuhan.PTK biologi sma kelas xi doc
Sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), Materi pokok jaringan tumbuhan merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi kelas XI-IPA3 tingkat menengah atau Madrasah Aliyah (SMA/MA) yang diajarkan pada semester ganjil. Diantaranya meliputi macam-macam jaringan tumbuhan, struktur xylem dan floem, dan organ pertumbuhan.
Maksud dari uraian diatas adalah suatu usaha untuk meningkatkan hasil belajar Biologi pada materi pokok jaringan tumbuhan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) di SMA Negeri 1 ..............
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peserta didik
Peserta didik akan selalu aktif dalam proses pembelajaran Biologi, sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik khususnya pada materi pokok jaringan tumbuhan.
2. Bagi guru
Diharapkan melalui hasil penelitian ini guru akan mengetahui model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu guru dapat memperbaiki, meningkatkan kinerja dan profesionalnya sebagai guru.
3. Bagi sekolah
Sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kegiatan pembelajaran dan hasil belajar Biologi di sekolah.
4. Bagi peneliti
Agar memiliki pengetahuan yang luas tentang model pembelajaran dan memiliki keterampilan untuk menerapkan khususnya dalam pembelajaran Biologi.
B.DOWNLOAD LENGKAP PTK BIOLOGI SMA KURTILAS
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Belajar, Pembelaj aran dan Hasil Belajar
a. Belajar
Ada beberapa definisi belajar telah dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:
1) Gagne (1977), belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi peserta didik demikian rupa, sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
2) Hilgard dan Bower (1975), belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman.
3) Morgan (1978), belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan/pengalaman.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi melalui latihan atau pengalaman berbagai aspek baik fisik maupun psikis. Belajar yang berlangsung pada manusia berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di jalan, bahkan di sawah sekalipun.
Salah satu kebutuhan vital bagi manusia dalam mengembangkan diri serta mempertahankan eksistensinya adalah belajar sepanjang hayatnya. Tanpa belajar manusia akan mengalami kesulitan baik menyesuaikan diri dari lingkungan maupun memenuhi tuntutan hidup yang selalu berubah. Jauh sebelum itu diakui, Islam adalah agama yang merekomendasikan keharusan belajar seumur hidup. Karena dengan ilmu maka derajat orang tersebut akan tinggi baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah: 11) PTK biologi sma kelas xi doc
Belajar sepanjang hayat ini dikemukakan pula oleh Edgar Faure dari The International Council of Educational Development (ICED) atau Komisi Internasional Pengembangan Pendidikan. Sebagai ketua komisi tersebut, Edgar Faure mengatakan: “With its confidence in man ’s capacity to perfect himself through education, the Moslem world was among the first to recommend the idea of life long education, exhorting Moslem to educate themselves from to the grave”. Islam mewajibkan pemeluknya untuk belajar dan mengembangkan kemampuan nalarnya secara terus-menerus bukan saja terhadap objek¬objek di luar darinya (dunia flora dan fauna, dunia anorganik, serta alam raya), tetapi juga terhadap kehidupannya sendiri baik sebagai perorangan maupun sebagai suatu komunitas.
b. Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Untuk lebih jauh dalam mendalami pembelajaran, maka di bawah ini akan dijelaskan beberapa definisi pembelajaran menurut para ahli, antara lain:
1) Prof. Dr. Sukintaka
Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya. Jadi, di dalam suatu peristiwa pembelajaran terjadi dua kejadian secara bersama, ialah pertama, ada satu pihak yang memberi dan kedua, pihak lain yang menerima. Oleh sebab itu, dalam peristiwa tersebut dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif.
2) Dr. Oemar Hamalik
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, pelengkap, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta didik, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audiovisual, juga komputer, prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek, belajar, ujian dan sebagainya.
Dalam sistem dan proses pendidikan manapun, guru tetap memegang peranan penting. Para peserta didik mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Kendatipun dewasa ini konsep CBSA telah banyak dikumandangkan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di sekolah, namun guru tetap menempati kedudukan tersendiri. Pada hakikatnya para peserta didik hanya mungkin belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi mereka untuk belajar.7 Sesuai kata pepatah bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dimana perjuangan dari seorang guru tidak dapat dilihat langsung oleh mata, tapi mempunyai makna yang sangat berarti bagi peserta didiknya.
Setiap melakukan sesuatu manusia pasti mempunyai tujuan atau keinginan yang hendak dicapai. Sebagaimana dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai setiap individu tidaklah sama. Ada yang mempunyai tujuan ingin pintar dan ada juga yang dipengaruhi faktor-faktor lainnya. Sebelum melangkah pada tujuan pembelajaran, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu mengenai definisi dari tujuan itu sendiri.
Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Seseorang dikatakan berhasil dalam pembelajaran, jika orang tersebut berhasil mencapai tujuan¬tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.
Para pakar pendidikan dan psikologi mendefinisikan belajar sebagai hasil adalah perwujudan hasil yang dicapai setelah kegiatan pembelajaran. Beberapa pakar membahas pengertian belajar sebagai hasil yang dihubungkan dengan masalah-masalah yang tumbuh dalam kegiatan pembelajaran.
2) Tipe Hasil Belajar
Benjamin S. Bloom mengklasifikasikan pengertian hasil belajar menjadi tiga, antara lain: bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai), dan bidang psikomotor (kemampuan atau keterampilan bertindak atau berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar peserta didik di sekolah.
Berikut dikemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar tersebut.
a) Tipe Hasil Belajar Bidang Kognitif
Suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir ialah strategi kognitif. Dalam teori belajar modern, suatu strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang digunakan peserta didik (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.
Pembagian bidang kognitif mencakup enam tingkatan, yaitu: tipe hasil belajar pengetahuan, tipe hasil belajar pemahaman (comprehension), tipe hasil belajar aplikasi, tipe hasil belajar analisis, tipe hasil belajar sintesis, tipe hasil belajar evaluasi.
b) Tipe Hasil Belajar Afektif
Dalam ranah afektif yang dibicarakan adalah perubahan yang berhubungan dengan minat, sikap, nilai-nilai, penghargaan dan penyesuaian diri. Susunan perilaku dalam ranah afektif ini terdiri dari kelompok yang disusun secara bertahap berdasarkan tingkat keterlibatan peserta didik.
c) Tipe Hasil Belajar Psikomotor
Tipe Hasil Belajar Psikomotorik antara lain persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pada gerakan, kreativitas.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. Maka hasil belajar bukan hanya penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan ketrampilan dalam melihat, menganalisis dalam memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan demikian aktifitas dan produksi yang dihasilkan dalam aktifitas belajar ini mendapat penilaian.
Jadi hasil belajar yang dimaksud adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah adanya aktifitas belajar. Hasil belajar dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi hasil belajar.
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pada pembahasan awal telah disinggung bahwa belajar merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses sudah barang tentu ada yang diproses dan hasil dari suatu proses. Ada tidaknya hasil dari suatu proses tersebut tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
a) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor ini meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. Faktor ini berkaitan dengan lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, faktor pendekatan belajar.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
Beberapa syarat yang digunakan untuk mencapai hasil belajar dengan cepat, efektif dan efisien dalam pemilihan model pembelajaran, antara lain:
1) Ada penemunya.
2) Ada tujuan yang akan dicapai.
3) Ada tingkah laku yang spesifik.
4) Ada lingkungan yang perlu diciptakan.
b. Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian
Istilah pembelajaran kooperatif dalam pengertian bahasa Inggris dikenal dengan cooperative learning. Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Cooperative learning is a complex instructional procedure that requires conceptual knowledge. David mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan prosedur pembelajaran yang bersifat kompleks yang membutuhkan pengetahuan konseptual.
Banyak ahli juga yang mengemukakan tentang pembelajaran kooperatif, antara lain:
a) Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).
b) Dalam kelas kooperatif peserta didik belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang peserta didik yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu.21
c) Anita Lie menyebut cooperative learning dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan peserta didik lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya peserta didik belajar secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4-6 orang saja.PTK biologi sma kelas xi doc
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran kelompok yang membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen.
2) Tujuan
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Tujuan utama dalam model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.
Trianto mengemukakan tujuan dari pembelajaran kooperatif yaitu untuk meningkatkan partisipasi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama peserta didik yang berbeda latar belakangnya.PTK biologi sma kelas xi doc
Johnson dan Johnson juga menerangkan dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar kooperatif akan mendorong peserta didik belajar lebih banyak materi pelajaran, merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar, mencapai hasil belajar yang tinggi, memiliki kemampuan yang baik untuk berfikir secara kritis, memiliki sikap positif terhadap objek studi, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam aktivitas kerjasama, memiliki aspek psikologis yang lebih sehat dan mampu menerima perolehan yang ada di antara teman satu kelompok.
3) Karakteristik
Ada tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik dalam pembelajaran kooperatif, antara lain:
a) Penghargaan kelompok
Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu dan saling peduli.
C.CONTOH JUDUL PTK BIOLOGI SMA KELAS XI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Format skenario model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan.
2. Upaya peningkatan hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. pada materi pokok jaringan tumbuhan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada semester I (satu) tahun ajaran 2011/2012. Penulis akan menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan yaitu bulan agustus s/d september. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 ..............
C. Subyek Penelitian
Subyek yang akan di teliti adalah peserta didik yang mendapat pembelajaran jaringan tumbuhan kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 .............. Alasan peneliti mengambil sampel peserta didik kelas XI-IPA3 SMA Negeri 1 ............. adalah:
a. Model pembelajaran biologi pada materi pokok jaringan tumbuhan di MA
NU Nurul Huda masih monoton dan kurang bervariasi.
b. Hasil belajar pada materi pokok jaringan tumbuhan masih di bawah kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang ditentukan untuk mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 ............. adalah 65.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa cara yaitu:
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, notulen, agenda dan sebagainya.1
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan catatan-catatan, seperti transkip nilai dan data tentang keadaan peserta didik dan guru di SMA Negeri 1 ............. .
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula. Metode ini digunakan untuk memperoleh dan melengkapi data-data yang belum diperoleh dari dokumentasi.
c. Metode Observasi
Menurut S. Margono, observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada penelitian mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung.PTK sma doc terbaru
Ada beberapa jenis observasi dalam penelitian, antara lain observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur, observasi sistematik. Dari keempat jenis observasi tersebut, penulis akan menggunakan observasi terbuka. Observasi terbuka adalah apabila sang pengamat atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian mencatat segala sesuatu yang terjadi di kelas.
Dengan menggunakan metode ini, penulis secara langsung dapat mengetahui tentang gejala atau peristiwa yang diamati, seperti prosesbelajar mengajar Biologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, keadaan peserta didik, keadaan guru, dan lain-lain.
d. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 5 Metode ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar peserta didik baik secara individu maupun kelompok.
Penilaian kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan tes tertulis (paper & pen). Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan sebagainya.6 Adapun bentuk soal tes tertulis yang penulis gunakan adalah soal dengan mensuplai jawaban singkat atau pendek.
e. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa berisi latihan soal yang dibuat peneliti dan guru sebagai refleksi terhadap pemahaman peserta didik selama pembelajaran biologi yang disajikan oleh guru.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.PTK sma doc terbaru
Penelitian tindakan ini berbentuk kolaboratif, dimana penulis bekerjasama dengan guru mata pelajaran Biologi. Guru bertindak sebagai penyaji (yang berinteraksi secara langsung dengan peserta didik ketika di lapangan) dan peneliti sebagai mitra guru yang mengobservasi lapangan.
Prosedur penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Gb. 3.1. siklus penelitian tindakan kelas.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas 3 siklus, yaitu:
Siklus I
Siklus I ini terdiri atas;
Perencanaan
1) Guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada materi yang akan diajarkan yaitu jaringan tumbuhan.
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pedoman didalam proses pembelajaran kelas.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran (kertas untuk pelaksanaan turnamen dan bahan-bahan lainnya yang dapat menunjang proses belajar mengajar), seperti: macam-macam akar dan daun.
4) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) dan kunci jawabannya untuk siklus I.
5) Menyiapkan Soal turnamen dan kunci jawaban soal turnamen siklus I.
6) Menyiapkan soal evaluasi dan kunci jawabannya untuk siklus I.
7) Menyiapkan pendokumentasian, lembar refleksi, dan evaluasi.
Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (standar kompetensi) yang ingin dicapai pada materi pokok jaringan tumbuhan.
2) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
3) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang pada setiap kelompoknya. Kelompok dibuat heterogen tingkat kepandaiannya dengan mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok.
4) Guru membagikan handout materi pada masing-masing kelompok.
5) Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada masing-masing kelompok.
6) Peserta didik melakukan Game, dimana Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan peserta didik dari penyajian kelas dan diskusi kelompok.
7) Peserta didik melakukan turnamen.
8) Guru dan Peneliti mengevaluasi hasil belajar peserta didik pada materi yang telah disampaikan.
9) Guru dan Peneliti memberikan penghargaan kelompok dan individu.
Pengamatan
1) Guru bekerja sama dengan peneliti mengawasi aktivitas kelompok peserta didik dan mengamati tingkat keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan tugas.
2) Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.
3) Mengamati peserta didik saat menyelesaikan lembar tugas yang telah diberikan.
4) Mengamati komunikasi dan kerjasama peserta didik dalam kelompok.
5) Mengamati keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Mengamati perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini)
Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I.
2) Menganalisis dan mendiskusikan hasil pada pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I.
1) Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
2) Materi pelajaran berkelanjutan.
3) Diharapkan, hasil belajar peserta didik akan semakin meningkat.
Siklus III
Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus III hampir sama dengan kegiatan pada siklus I dan siklus II, siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus II.
1) Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
2) Materi pelajaran berkelanjutan.
3) Diharapkan, hasil belajar peserta didik akan semakin meningkat.
F. Metode Analisis Data
Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada materi poko jaringan tumbuhan.PTK sma doc terbaru
Apabila datanya telah terkumpul, maka data diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu kuantitatif yang berbentuk angka-angka dari hasil belajar dan data kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata atau simbol yang berasal dari wawancara dan observasi. Data kualitatif dianalisis secra deskriptif (prosentase, tabel, dan grafik). Data kualitatif yang berbentuk kata-kata, tingkah laku peserta didik, kalimat, ekspresi peserta didik, dan kemampuan kognitif peserta didik dianalaisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Metode analisis dengan deskriptif kualitatif adalah memeberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Data hasil belajar peserta didik berupa kemampuan pemecahan masalah di analisis dengan cara menghitung nilai rata-rata nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal maupun individu.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
1. Menghitung nilai rata-rata
Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus :
Keterangan :
N = jumlah peserta didik
2. Menghitung ketuntasan belajar.
a. Ketuntasan belajar individu
Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individu apabila nilai mereka mencapai minimal 65 (sesuai dengan ketetapan KKM dari sekolah).PTK sma doc terbaru
c. Ketuntasan belajar klasikal
Untuk menghitung ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan menghitung :
Kriteria :
a. Apabila tingkat ketercapaian < 85% maka penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok jaringan tumbuhan tidak efektif.
b. Apabila tingkat ketercapaian > 85% maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok jaringan tumbuhan efektif.
G. Indikator Keberhasilan
Sebagai indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 85% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 65 (ketentuan dari sekolah). Seorang peserta didik dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara individu apabila peserta didik tersebut telah mencapai ketentuan belajar secara individual dan mendapat nilai ~ 65 (ketentuan dari sekolah).
D.DOWNLOAD GRATIS PTK BIOLOGI SMA TERBARU
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Al-Bukhari, Imam Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Maghirah Baridzabah al-Ja’fi, Shahih Al-Bukhari, Beirut Libanon: Darul Kitab Al-Alamiah, 1992.
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Semarang: CV. Toha Putra, 1992.
Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2006.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
, Prosedur Penelitian Suatu Proses Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
, Man ajem en Penelitian, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1990.
Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, cet I.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan, Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Diah Aryulina, dkk., Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas XI-IPA3, Jakarta: Esis, 2006. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Heni,“ModelPembelajaranKooperatif”,http ://heni.student.fkip.uns.ac.id/2009/1 0/ 29/12/, kamis 2 juli 2009 13.30
Http:// gurungeblok.wordpress.com /2008/1 1/morfologi-bunga.jpg, Selasa 4 agustus 2009 13.50
Http://Biocyberway.Blogspot.Com Copi Right 2008 © Indonesia., hlm 1, Selasa 4 agustus 2009 14.00
Http://Gurungeblok.Wordpress.Com /2008/11 /anatomi-akar.jpg, Selasa 4 agustus 2009 13.35
Http://id.wikipedia.org/wiki/kelebihan-dan kekurangan-tgt, Senin 10 agustus 2009 16.00
Http://Meia.Photobucket.Com/Image/AnatomiDaun/Fiona_Angelina/Anatomida. Jpg, Selasa 4 agustus 2009 13.40
Http://Www.E-Dukasi.Net/Mapok/Mp-Files/Mp-303/Image/Hal 13 jpg, Selasa 4 agustus 2009 13.30
Isjoni, Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2007.
Istamar Syamsuri, dkk., Biologi untuk SMA Kelas XI-IPA3, Jakarta: Erlangga, 2006.
Johnson, David W., Learning Together and Alone, Boston: University of Minnesota, 1999.
Kaelani, M., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Asy-syifa, 2007
Megawati, Ratna, Yang Terbaik untuk Buah Hatiku, Bandung: MQS Publising, 2005.
Mudjiono, dan Dimyati, Bel ajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Muslich, Masnur, KTSP, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Nurhayati, Nunung, Biologi Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI-IPA3, Bandung: CV Yraa Widya, 2008.
Poerwodarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Bali Pustaka, 1985.
Prawirohartono, Slameto, Sains Biologi 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Ramali, Ahmad, Kamus Kedokteran, Jakarta: Djambatan, 2000.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007.
Silberman, Melvin L., Active Learning: 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif, Bandung: Nusa Media, 2004.
Slavin, Robert E., Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2008.
Subandi, Aan, “KTSP-BIOLOGI SMA/MA, http://aansma11.blogspot.com/ 2007/06/ktsp-biologi -smama. .html Rabu 1 Juli 2009 14.55
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996.
, Strategi Pembelajaran, Bandung: Falah Production, 2005.
Suhadinet, “Model Pembelajaran Tgt Temas Games Tournament”, http ://suhadinet wordpress. com/2008/03/28/model-pembelajaran¬kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournament/ 2009 15.00
Sukintaka, Teori Pendidikan Jasmani, Filosofis, Pembelajaran dan Masa Depan, Bandung: Nuansa Cendekia, 2004.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto
Blog yang membahas CONTOH PTK BIOLOGI SMA TERBARU- ini dapat membantu Anda
dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi
vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk
halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda
sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas
bantuannya.