Jumat, 28 September 2018

DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SMP KELAS VII TERBARU DOC

DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SMP KELAS VII TERBARU DOC-Penerapan strategi Pembelajaran Aktif, inovatif, kratif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dengan Menggunakan small group discussion untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika pada Materi Pokok penggunaan luas dan keliling segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah. Studi kasus peserta didik kelas VII-2 SMPN 1 ........ tahun ajaran 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui 1) penerapan strategi pembelajaran Aktif, inovatif, kratif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dengan menggunakan small group discussion pada materi pokok penggunaan luas dan keliling segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah, 2) untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII-2 SMPN ............ khususnya pada materi pokok penggunaan luas dan keliling segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah.
Dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yaitu siklus 1 dan siklus 2. Sebelum penelitian, diperlukan data pra siklus dari wawancara dan pemberian tes awal untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah tindakan. Indikator keberhasilan dalam melaksanakan penelitian ini di antaranya adalah nilai rata-rata kelas minimal mencapai 58 dengan ketuntasan klasikal minimal 75%.
Berdasarkan wawancara dan pemberian tes awal pada pra siklus diperoleh data bahwa keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sebelum menerapkan strategi pembelajaran Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dengan menggunakan small group discussion hanya 5 1,79% dan persentase ketuntasan klasikal hanya 53,57% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 57,93.
Dari hasil penelitian, pada siklus 1 keaktifan peserta didik mencapai 63,84% dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 60,71% dengan rata-rata 60,15. Sedangkan pada siklus 2 keaktifan peserta didik naik 11,16 poin dari keaktifan sebelumnya menjadi 75% dan persentase ketuntasan klasikal pun naik 17,86 poin menjadi 78,57% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 71,44.
Dengan demikian, penerapan strategi pembelajaran Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dengan menggunakan small group discussion dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok penggunaan luas dan keliling segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah peserta didik kelas VII-2 SMPN .................
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel MATEMATIKA SMP yang diberi judul “Implementasi Strategi Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (Paikem) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Vii-......... Dalam Materi Pokok Penggunaan Keliling Dan Luas Segitiga Dan Segiempat Dalam Pemecahan Masalah Tahun Pelajaran 20.../20..". Disini akan di bahas lengkap.


PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA SMP KELAS VII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 072 SMP ).

A.DOWNLOAD LENGKAP CONTOH PTK MATEMATIKA SMP DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia lahir tanpa memiliki pengetahuan apapun, tetapi telah dilengkapi dengan fitrah yang memungkinkan untuk menguasai berbagai pengetahuan dan peradaban. Dengan memfungsikan itulah manusia belajar dari lingkungan dan masyarakat orang dewasa yang mendirikan institusi pendidikan.
Berawal dari sinilah diharapkan manusia belajar untuk mengetahui apa saja yang ada di langit dan bumi yaitu dengan menuntut ilmu dan belajar di bangku pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan pasif dalam hidupnya sekarang dan akan datang. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, aman, terbuka, dan demokratis. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Perkembangan di bidang pendidikan merupakan pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia.

Pendidikan perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Oleh karena itu, pembaharuan dalam bidang pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas seolah-olah tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah rekonstruksi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungan dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerial, pemberdayaan guru dan rekonstruksi strategi-strategi pembelajaran, baik struktur maupun prosedur perumusannya. Perubahan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Indikator pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan media pendidikan, penentuan pola penilaian yang menentukan has il pendidikan.

Adapun tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Bagian terpenting dari pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional adalah dengan adanya kurikulum yang tepat untuk setiap satuan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan perkembangan teknologi yang ada.

Pada tahun pelajaran 2006/2015 telah diberlakukan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bersamaan dengan diberlakukannya KTSP tersebut, maka diberlakukan pula pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu setiap materi pelajaran harus dikaitkan dengan kondisi riil kehidupan dari peserta didik. KTSP merupakan kurikulum yang dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di masing-masing satuan pendidikan, sehingga akan terjadi perbedaan di setiap satuan pendidikan. Menurut standard isi KTSP, pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 mengenai standard isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kemampuan memecahkan masalah tersebut meliputi kemampuan memahami masalah, merancang strategi matematika, menyelesaikan strategi dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

Di lain pihak, SMPN ........merupakan salah satu SMP yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan........ Sekolah ini terletak di kecamatan ............ sehingga memudahkan bagi peserta didik yang akan bersekolah di SMPN ...... ini. Dengan demikian, calon peserta didik yang mendaftar pada saat penerimaan peserta didik pada tahun ajaran baru tidak hanya dari wilayah kecamatan Lape melainkan juga dari kecamatan-kecamatan disekitarnya. Oleh karena itu kemampuan peserta didik di SMPN 1 ....... sangat heterogen. Sehingga perlu dikembangkan agar prestasi peserta didik dapat merata dan terus meningkat. Setelah dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika diperoleh masalah-masalah dan penyebab yang ada untuk segera diselesaikan sebagai berikut.

1. Masalah nyata dan mendesak untuk diselesaikan adalah sebagai berikut.
a. Kompetensi para peserta didik yang berbeda dalam memahami materi
yang diberikan, khususnya dalam materi penggunaan keliling dan luas
segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah.
b. Aktivitas belajar peserta didik kurang berkembang. Keberanian peserta didik untuk bertanya kepada guru dan yang berani maju kedepan untuk mengerjakan tugas tak lebih dari 2 anak.
2. Penyebab masalahnya sangat jelas, yaitu.
a. Tidak semua peserta didik SMPN......... memiliki minat pada pelajaran matematika.
b. Guru belum memperoleh cara belajar yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran matematika.
Dengan demikian, di antara peneliti dan guru mata pelajaran matematika di SMPN ........perlu dikolaborasi agar proses pembelajaran semakin efektif dan kompetensi dasar peserta didik dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran matematika di atas dihasilkan suatu keputusan bersama (kolaboratif), untuk menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
B. Rumusan Masalah
Atas dasar uraian di atas, maka masalah yang dihadapi pada pelajaran Matematika di SMPN ......... adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana skenario pembelajaran PAIKEM pada materi pokok penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah peserta didik semester 2 kelas VII-2 SMPN ......tahun pelajaran 2015/2016?
2. Apakah dengan menggunakan Strategi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik semester 2 kelas VII-2 SMPN .......... tahun pelajaran 2015/2016 pada materi pokok penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui skenario pembelajaran belajar peserta didik semester 2 kelas VII-2 SMPN ............pada materi pokok Penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah dengan menggunakan Strategi pembelajaran PAIKEM.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik semester 2 kelas VII-2 SMPN .............pada materi pokok penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah ditandai dengan nilai lebih dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 58.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Bagi Peserta Didik
a. Kompetensi peserta didik di bidang matematika, khususnya pada materi pokok pengggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah dapat dicapai.
b. Hasil belajar peserta didik kelas VII-2 SMPN.............. dalam mata pelajaran matematika khususnya dalam materi pokok Penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah dapat meningkat.
c. Penerapan Strategi pembelajaran PAIKEM dapat dikembangkan atau diterapkan pada peserta didik di kelas-kelas yang lain.
2. Bagi Guru SMPN ............. 
a. Adanya inovasi baru Strategi pembelajaran matematika yang menitikberatkan pada penerapan Strategi pembelajaran PAIKEM.
b. Menerapkan salah satu bentuk pemikiran dan pengabdian guru dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui profesi yang ditekuninya.
c. Dengan adanya penelitian ini terjalin kerja sama atau kolaborasi antara
peneliti dan guru untuk menerapkan Strategi pembelajaran PAIKEM.
3. Bagi pihak SMPN...............
a. Diperoleh panduan inovatif Strategi pembelajaran yang diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di SMPN.................
b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran di SMPN .......... diharapkan dapat meningkatkan popularitas di SMPN ............

B.PTK MATEMATIKA SMP KELAS 7 DOC TERBARU

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Landasan Teori
1. KTSP dan Pendekatan Kontekstual
Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Apa yang direncanakan biasanya bersifat idea, suatu cita-cita tentang manusia atau warga negara yang dibentuk. Dahulu kurikulum diartikan sebagai sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai ijazah. Sehingga sering dipandang sebagai rencana pelajaran untuk peserta didik. Karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka makna kurikulum semakin luas tidak hanya pada mata pelajaran saja. Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Dalam perjalanan sejarah pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai macam perubahan kurikulum. Mulai tahun pelajaran 2004-2005 telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diharapkan memecahkan berbagai persoalan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik melalui perencanaan pelaksanaan evaluasi terhadap system pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna. Tetapi kurikulum ini tidak bertahan lama. Pada tahun 2006 kurikulum berubah lagi. Namun demikian perubahan-perubahan ini mengandung maksud untuk meningkatkan mutu dari pendidikan itu sendiri.

Di samping itu, kurikulum harus bisa memberikan arahan dan patokan keahlian kepada peserta didik setelah menyelesaikan program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu, wajar kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai kemajuan zaman., ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi.
Dengan adanya tuntutan di atas kurikulum di Indonesia mengalami perubahan kurikulum. Sampai saat ini kurikulum yang dipakai di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam mengemban identitas budaya dan bangsanya.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan hidup
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Pembelajaran cara pengajaran kontekstual melibatkan peserta didik dalam aktifitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang dihadapi. Dengan mengaitkan keduanya, peserta didik melihat makna yang ada di dalam tugas sekolah. Penemuan makna ini adalah ciri utama setrategi pembelajaran Contextual Learning (CTL).
Berkaitan dengan uraian di atas, maka peserta didik semester 2 kelas VII-2 SMPN ....... perlu dioptimalkan belajarnya sesuai dengan tuntutan KTSP.
2. Belajar
a. Pengertian belajar
Seseorang dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari pengalaman. Adapun definisi para ahli tentang pengertian belajar antara lain sebagai berikut.
1) Bruner
Belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya.
2) Muhammad Surya
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
3) Howard L Kingskey
Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses asimilasi yang menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan Pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.
b. Teori-teori belajar
Ada beberapa teori yang berpendapat tentang bagaimana proses belajar itu terjadi, diantaranya.
1) Aliran Skolastik
Kelompok ini beranggapan bahwa belajar tidak lain adalah mengulang bahan-bahan yang dipelajari, makin sering diulang makin dikuasai.
2) Aliran Ilmu Jiwa Daya
Mereka beranggapan bahwa jiwa manusia mempunyai berbagai daya, misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berkhayal, daya berpikir dan sejenisnya. Daya-daya tersebut dapat diperkuat dan diperbaiki fungsinya dengan dilatih. Aliran ini lebih mementingkan pembentukan daya-daya daripada pelajaran. Dengan daya-daya yang mapan dan telah terlatih akan bisa digunakan terhadap segala macam soal atau bahan dalam bidang lain.
3) Teori Gestalt
Dalam belajar yang penting adalah penyesuaian yaitu mendapatkan response tang tepat, hal ini sangat tergantung pada pengamatan. Untuk memahami proses belajar ini, perlu memahami hokum Pragnanz. Pragnanz adalah keadaan yang seimbang, stabil, teratur, dan simetri. Keadaan yang problematis adalah keadaan yang tidak teratur, tidak stabil, tidak simetri dan sejenisnya.
Pemecahan problem, adalah mengadakan perubahan dari keadaan non Pragnanz ke keadaan Pragnanz.
Jadi inti pelajaran menurut kelompok ini adalah mendapatkan “insight” artinya pengamatan atau pemahaman terhadap hhubunganantara bagian-bagian di dalam suatu situasi permasalahan (dalam situasi problematik).
Insight ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain:
a) Sikap dan taraf kompleksitas situasi
b) Pengalaman
c) Intelegensi dan kematangan individu.
4) Teori Medan
Tokoh teori ini semula adalah penganut aliran psikologi Gestalt Mazhab Berlin, kemudian menempuh jalur lain terutama penelitiannya tentang motivasi tokoh yang mana aslinya Kurt Lewin ini lahir di Jerman dan menghabiskan hidupnya di Amerika.
Beberapa hasil penelitiannya adalah meliputi hasil belajar hukuman dan hadiah, berhasil dan gagal, energi cadangan.
a) Hasil belajar
Ditandai dengan terjadinya perubahan dalam struktur kognitif. Setelah individu melaksanakan perbuatan belajar, ia akan bertambah pengetahuannya, lebih banyak “Sub Region” yang dimilikinya yang dihubungkan oleh jalur-jalur tertentu.
b) Hadiah dan hukuman
Situasi yang mengandung hukuman dapat diilustrasikan; individu dimasukkan dalam lingkaran kanan ditutup dengan tugas, kiri ditutup dengan hukuman, atas dan bawah ditutup dengan barier (pengawasan).Dalam keadaan seperti ini individu harus memilih alternatif yang sama-sama tidak disenangi.
Sedang situasi yang mengandung hadiah individu lebih masuk dalam medan terbuka satu sisi, sebelah kana nada tugas sebagai prasyarat untuk mencapai hadiah sehingga tidak ada tegangan.

c) Berhasil dan gagal
Pengalaman sukses dan gagal itu bersifatindividual, kejadian yanng sama mungkin dialamioleh sukses seseorangsedang oleh orang lainmungkin dialami sebagai kegagalan.
d) Energi Cadangan
Manusia memiliki energi dalam dirinya yang disebut energi psikis. Energi ini dapat digunakan untuk bermacam¬macam aktivitas seperti mengamati, mengingat, berfikir dan seterusnya. Dalam keadaan sehari-hari energi tersebut hanya digunakan sebagian saja, sisanya tersimpan sebagai cadangan.Jika seseorang mendapatkan pengalaman sukses maka akan terjadi mobilitas energi cadangan tersebut.
d) Teori Humanistik
Psikologi Humanistik berusaha memahami tingkah laku individu dari sudut pandang pelaku, bukan dari pengamat. Menurut aliran ini tingkah laku individu ditentukan oleh individu itu sendiri
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1) Faktor intern
Faktor intern dikelompokkan menjadi faktor jasmaniyah, psikologis dan kelelahan.
a) Faktor jasmaniyah meliputi: kesehatan, cacat tubuh, dan psikologis.
b) Faktor psikologis meliputi: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
2) Faktor ekstern
Faktor ekstern dikelompokkan menjadi 3 yaitu.
a) Faktor keluarga
Peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standard pelajaran dan keadaan fisik sekolah.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan peserta didik dalam masyarakat.

C.DOWNLOAD JUDUL PTK MATEMATIKA SMP

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-2 SMPN......... Mata pelajarannya adalah matematika dalam materi pokok Penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitiannya di kelas VII-2 dengan jumlah peserta didik 36, SMPN ........
b. Waktu penelitian dimulai bulan Januari 2016 pada semester II (genap)
C. Kolaborator
Dalam penelitian ini peneliti berkolaboratif dengan guru mata pelajaran matematika yang bertindak sebagai pengamat yang mengamati aktifitas dan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dengan menggunakan setrategi pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)
D. Tahapan penelitian
Tahapan penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu: pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada siklus I dan siklus II siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
a. Pra siklus
Pada tahapan pra siklus ini peneliti mengumpulkan data-data dari informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan dengan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran matematika yang bersangkutan.
b. Siklus I
1) Perencanaan
a) Kebutuhan sarana dan pra sarana setrategi pembelajaran PAIKEM dengan menggunakan small group discussion diidentifikasi, pengadaannya dirancang dan diadakan. Misalnya guru mempersiapkan peringkat kemampuan peserta didik untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik, mulai mengidentifikasi soal yang harus dijawab peserta didik.
b) Peneliti dan guru secara kolaboratif menyusun soal yang kontekstual dengan materi pokok Penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah.
c) Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi dan evaluasi.
2) Tindakan
a) Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menerapkan setrategi pembelajaran PAIKEM dengan menggunakan small group discussion dan tugas-tugas yang harus dikerjakan, secara singkat, jelas dan penuh kehangatan. Guru mitra bertindak sebagai pengamat.
b) Peneliti menyajikan materi penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah, guru bertindak sebagai pengamat dan pencatat.
c) Peneliti memberikan soal pada peserta didik. Guru mitra sebagai pengamat dan pencatat.
d) Peneliti memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas.
e) Memberikan tugas individual kepada masing-masing peserta didik tentang materi pokok yang sedang dipelajari.
3) Pengamatan
a) Guru mitra (sebagai pengamat) mengamati aktivitas peserta didik dan keberhasilan peserta didik melaksanakan tugas.
b) Secara kolaboratif partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.
c) Mengamati aktifitas peserta didik dalam memecahkan tugas/soal.
d) Pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah peserta didik diberi tugas rumah individual.
e) Mengamati/mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya atau berani mengerjakan tugas di papan tulis.
4) Refleksi
a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap setrategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) denngan menggunakan small group discussion.
b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan dalam siklus II.
c. Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi siklus I.
1) Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi
2) Materi pelajaran berkelanjutan
3) Diharapkan aktivitas peserta didik meningkat
4) Di akhir kegiatan/siklus, guru memberikan tugas formatif sesuai dengan materi yang diajarkan.

E. Sumber Data dan Jenis Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian kali ini yang menjadi subyek penelitian adalah peserta didik kelas VII-2 SMPN 1 Lape Kabupaten Bima, melalui hasil pengamatan, hasil refleksi oleh peneliti, dan dari hasil tes.
Jenis datanya adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang berupa: (a) pengamatan terhadap peningkatan aktivitas peserta didik, (b) hasil tes, dan data hasil observasi terhadap penerapan strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan menggunakan small group discussion.
F. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut:
a. Tercapainya tujuan pertama, yakni meningkatnya hasil belajar peserta didik kelas VII-2 SMPN 1 ........dalam materi pokok penggunaan keliling dan luas segitiga dan segiempat dalam pemecahan masalah.
b. Tercapainya tujuan kedua, yaitu ada peningkatan aktivitas belajar peserta didik yang ditandai dengan:
1) Semua peserta didik terlibat aktif pada masing-masing kelompok
2) Banyaknya peserta didik yang berani bertanya
3) Banyaknya peserta didik yang berani mengerjakan tugas di papan tulis
4) Tidak ada peserta didik yang bicara sendiri di luar materi pelajaran, pada saat jam pelajaran berlangsung.

D.CONTOH PTK MATEMATIKA SMP BANGUN RUANG DAN SEGITIGA

DAFTAR PUSTAKA


Aly, Herry Noor dan Munzir S, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2000.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. XIII, 2006, 71.
Darsono, Max, dkk, Belajar dan Pembelajaran, Semarang : Ikip Smg, 2000.
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka cipta, 2006, cet. III.
Doglas, Brown, H., Teaching by Principle and Interactive Approach to Language Pedagogy, New York: Pearson Education, 2001.
Furchan, Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, . 114.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Hudoyo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: Universitas Negeri Malang, 2003.
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail Media Grup, 2016, cet. 4.
Jhonson, Elaine B., Contextual Teaching and Learning, Bandung: MLC, Cet. VIII, 2015.
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet kedua.
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, New York : M Grow-hill, t.t.
Muladi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika, Semarang: Balai Diklat Keagamaan, 2015.
Mustaqim, Ilmu jiwa kependidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, Cet.2.
Muzaky, Ahmad, Al Qur’an dan Terjemah, Jakarta: Maghfiroh Pustaka, 2006, 275.
Nasution, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
Putra, Udin S. Winata, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka, 2005, Cet Kelima.
Rahardja, Umar Tirta, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Saminanto, “Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Media Video Compact Disc untuk mencapai kompetensi dasar dalam pembelajaran matematika di MTs.” Penelitian DIPA 2016.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2015.
Soejadi, R., Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: DEPDIKNAS, 1999.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995.
Sukino dan Simangunsong, Matematika untuk SMP Kelas VI, Jakarta: Erlangga, 2015.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pen gembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.
Susilo, Muhammad Joko, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Suyitno, Amin, Pembelajaran Inovatif, Semarang: UNNES, 2015.
, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, Semarang: UNNES, 2006.
, Pemilihan model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di SMP, makalah dalam pelatihan guru-guru SMP seJawa Tengah, Semarang:UNNES. 2006.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK MATEMATIKA SMP  TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.