Sabtu, 20 Oktober 2018

DOWNLOAD LENGKAP PTK MATEMATIKA SMA KELAS XI TERBARU DOC

DOWNLOAD LENGKAP PTK MATEMATIKA SMA KELAS XI TERBARU DOC-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Pembelajaran kooperatif tipe Trade a Problem dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan limit fungsi kelas XI IPA 3 SMA Negeri ..........Tahun Pelajaran 2013/2014 . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Adapun dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode interview (wawancara), dokumentasi, tes, dan observasi.PTK matematika sma terbaru doc

Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra sikl us, hasi l belajar peserta didi k diperoleh dari evaluasi sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Trade a Problem. Pada siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan ref leksi. Hasil pengamatan dan ref leksi akan dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan si klus berikutnya. Sehi ngga proses dan hasi l pelaksanaan si klus berikutnya diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari tiap siklus akan diukur keaktifan, hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra si klus diperoleh rata-rata keaktifan, hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 51%, 66,1 dan 55%. Setelah dilakukan si klus I peserta didik yang tuntas belajar atau yang mendapat nilai ~67 sebanyak 28 peserta didik atau 75% dan yang tidak tuntas belajar atau yang mendapat nilai <67 sebanyak 9 peserta didik atau 25%. Nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 72,65 dan ketuntasan 75%, serta rata-rata keaktifan peserta belajar didik 55,32%. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran siklus I masih perlu diperbaiki agar terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yakni nilai rata-rata kelas ~67 dengan ketuntasan klasikal 85%.PTK matematika sma terbaru doc

Pada siklus II peserta didik yang tuntas belajar atau yang mendapat nilai ~67 sebanyak 33 peserta didik atau 90% dan yang tidak tuntas belajar atau yang mendapat nilai <67 sebanyak 4 peserta didik atau 10%. Nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 80,05 dan ketuntasan 90%, serta rata-rata keaktifan belajar peserta didik meningkat menjadi 70,19%. Hasil pada siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus sebelumnya dengan indikator keberhasilan sudah terpenuhi.
Dari hasil tersebut disimpulkan dengan penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe Trade a Problem dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik SMA Negeri ........kelas XI IPA 3 tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok limit fungsi.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel MATEMATIKA SMA yang diberi judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Limit Fungsi Di Kelas Xi Ipa3 Sma Negeri ......... Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Trade A Problem Tahun Pelajaran 2013/2014". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK MATEMATIKA SMA KELAS XI lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 065 SMA ).


A.CONTOH TERBARU PTK MATEMATIKA KELAS XI SMA

BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah
Saat ini dalam dunia pendidikan ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alami. Telah terbukti bahwa pembelajaran yang hanya berorientasi pada target penguasaan materi hanya mampu dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi tidak berhasil untuk membekali anak memecahkan persoalan kehidupan jangka panjang. Padahal belajar menjadi lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang dipelajari bukan hanya mengetahui. Peserta didik perlu mengetahui tentang makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapainya.PTK matematika sma terbaru doc Pada hakikatnya peserta didik perlu menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupan nanti, sehingga mereka dapat memposisikan bahwa diri mereka sendiri yang memerlukan pengetahuan sebagai bekal hidupnya.

Matematika sejak peradaban bermula, memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga merupakan subyek yang sangat penting dalam system pendidikan di seluruh dunia. Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia sebagai subyek dalam pembangunan yang baik diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Kurikulum, guru, dan pengajaran atau proses belajar mengajar adalah tiga variabel utama yang saling berkaitan dalam strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah.

Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memi lih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang di sampai kan demi tercapainya tuj uan pendi di kan karena sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam mempelajari matematika.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 Oktober 2013, didapatkan informasi bahwa limit fungsi merupakan materi yang sulit, dan proses pembelajaran pada materi ini masih dirasakan jauh dari kenyataan yang diharapkan. Hal ini disebabkan pada waktu guru menjelaskan materi, peserta didik tidak mendengarkan malah cenderung bercanda dengan teman dan ketika peserta didik diberi tugas, peserta didik hanya mencontek tanpa mau memahami langkah-langkah mengerjakannya. Dalam penyampaian informasi kepada peserta didik, metode yang sering digunakan oleh guru yaitu metode ceramah.PTK matematika sma terbaru doc

 Karena metode ini cukup mudah dilakukan dan kurang menuntut usaha yang terlalu banyak baik dari guru maupun peserta didik. Peserta didik hanya dibiarkan duduk, mendengar, mencatat, menghafal dan tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Pada waktu pembelajaran berlangsung peserta didik juga kurang berlatih menyelesaikan soal variatif, sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar peserta didik di saat diadakan evaluasi. Selain itu masih banyak peserta didik yang kurang memahami konsep dasar limit fungsi dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika. Secara otomatis, hanya peserta didik yang memiliki kecenderungan untuk aktif saja yang akan maju dan berkembang. Peserta didik yang belum aktif akan menerima begitu saja yang diberikan dalam penjelasan lebih lanjut, sehingga tidak bisa terekam dalam memori ingatan mereka dalam jangka panjang.

Masalah ini membuat guru harus memilih metode dan model pembelajaran yang tepat dan menyenangkan agar suasana di dalam proses pembelajaran dapat lebih menarik dan materi yang disampaikan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Namun, dalam kenyataannya di kelas XI IPA 3 SMAN .......... ini memiliki permasalahan-permasalahan.download ptk matematika sma kelas xi
1. Masalah yang dihadapi oleh peserta didik:
a. Pada waktu pembelajaran berlangsung ada yang mengantuk, mengobrol, ijin keluar, bengong, sehingga suasana kelas tidak kondusif.
b. Peserta didik menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit, terbukti pada waktu di beri tugas, peserta didik hanya mencontek tanpa mau memahami langkah-langkah mengerjakannya.
c. Aktifitas belajar peserta didik kurang berkembang. Ada beberapa peserta didik pasif saat diadakan diskusi kelompok. Misalnya, keberanian peserta didik untuk bertanya kepada guru dan maju mengerjakan soal-soal di depan tak lebih dari 3 anak
d. Tidak semua peserta didik di kelas XI IPA 3 SMAN....... memiliki minat yang sama di bidang matematika
Jadi, dengan adanya hal tersebut guru matematika di kelas XI IPA 3 SMAN ...... harus berkolaborasi untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan cara yang efektif. Sehingga dalam penerapannya guru harus melakukan perubahan model pembelajaran yang tepat sasaran dan mampu meningkatkan hasil belajar. Strategi pembelajaran semestinya mengembangkan kemampuan dasar peserta didik, sehingga proses belajar mengajar lebih menarik, efektif dan efisien dalam suasana akrab dan menyenangkan. Sehingga akan membangkitkan minat dan meningkatkan keaktifan belajar peserta didik terhadap mata pelajaran matematika. Untuk itu peneliti menerapkan salah satu strategi model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu model Pembelajaran Kooperatif Tipe Trade a Problem.download ptk matematika sma kelas xi

Dengan karakteristik peserta didik yang mempunyai rasa ingin tahu dan cenderung untuk berkelompok dalam menyelesaikan masalah maka strategi pembelajaran Trade a Problem akan menjadi salah satu strategi pembelajaran yang efektif. Sedangkan Trade a Problem adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan tim-tim cooperative untuk membantu para peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran.
Pengambi lan materi limit fungsi, karena materi tersebut sering ditemukan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan dan memerlukan pemahaman konsep, penalaran dan ketelitian. Dalam materi tersebut terdapat variasi soal dan rumus sehingga peserta didik harus pandai menganalisanya. Hasil yang diperoleh peserta didik kurang dari nilai KKM yang ditentukan sebesar 67. Hal tersebut berdasarkan data nilai harian kelas XI IPA 3 SMAN ....... pada tahun sebelumnya.

Berkaitan dengan keadaan tersebut, akan digunakan suatu model pembelajaran yang mampu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Trade a Problem. Model ini bersifat mereview materi pelajaran yang baru saja diajarkan oleh guru, mengajak peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan banyak berlatih soal sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pokok limit fungsi, keaktifan belajar dan kemampuan dalam mengerjakan soal.
Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul "UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELA JAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPA 3 SMAN ........... MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERA TIF TIPE TRADE A PROBLEM".
B. Rumusan Masalah
Atas dasar uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang dihadapi guru kelas XI IPA 3 SMAN ...........adalah:
1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Trade a Problem dalam materi pokok Limit fungsi di kelas XI IPA 3 SMAN ..........?
2. Apakah model pembelajaran Trade a Problem dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Limit fungsi di kelas XI I PA 5 SMAN ...........?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menemukan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Trade a Problem dalam materi pokok Limit fungsi.
2. Untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 3 SMAN ........... dalam materi pokok Limit fungsi.download ptk matematika sma kelas xi

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik
a. Dapat meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik khususnya pokok bahasan Limit fungsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Trade a Problem.
b. Memperoleh pengalaman bekerjasama dalam kelompok.
c. Semakin percaya diri dan termotivasi dalam belajar matematika.
2. Bagi guru
a. Memperoleh masukan mengenai model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
b. Guru lebih bersemangat dalam mengajar karena peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
3. Bagi sekolah
a. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran kooperatif tipe Trade a Problem yang diharapkan dipakai untuk kelas lain di SMAN ...........
b. Diharapkan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran khususnya matematika.
4. Bagi peneliti, memberikan wawasan mengenai penelitian dalam bidang pendidikan khususnya penerapan model pembelajaran Trade a Problem dan pembelajaran konvensional.

E. Penegasan Istilah
Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga berbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain.
1. Upaya
Upaya adalah usaha, daya, ikhtiyar, cara, akal. Ikhtiyar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan suatu persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya.

2. Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya dinamis dan bertenaga; giat melakukan sesuatu. Sedangkan keaktifan : kegiatan; kesi bukan.download ptk matematika sma kelas xi
3. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, maupun keterampilan berfikir.
4. Model Trade a Problem
Model Trade a Problem adalah model pembelajaran kooperatif yang berisi suatu struktur yang digunakan untuk mereview (melihat kembali) atau melatih konsep-konsep.
5. Pokok Bahasan Limit fungsi
Limit fungsi merupakan materi SMA kelas XI semester II. Pada materi pokok ini hanya diambil pada kompetensi dasar menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri yang di dalamnya berisi beberapa indikator yaitu:
a. Mengidentifikasi sifat-sifat limit fungsi.
b. Menghitung bentuk tak tentu dari fungsi aljabar menggunakan sifat-sifat limit.
c. Menghitung bentuk tak tentu dari fungsi trigonometri menggunakan sifat-sifat limit.


B.PTK MATEMATIKA SMA TERBARU MATERI POKOK LIMIT

BAB II
LANDASAN TEORI


A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Belajar
a. Pengertian belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, belajar adalah usaha sadar atau upaya yang disengaja untuk mendapatkan kepandaian.
Menurut Slameto, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Oemar Hamalik, “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”.ptk matematika sma terbaru doc
Menurut Howard L. Kingkey dalam Syaifuul Bahri Djamarah, “learning is the process which behaviour (in the broadesense) is originated or changed through practice or training´, yang artinya belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditambahkan atau dirubah melalui praktik atau latihan.

Menurut Geoch dalam Agus Suprijono, “learning is change in performance as a result of practice ´, yang artinya perubahan performance sebagai hasil latihan.
Menurut Reber dalam Muhibbin Syah, “learning is the process of acquiring knowledge and a relatively, permanent change as a result of reinforced practice´, yang artinya belajar adalah proses memperoleh pengetahuan dan suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
Menurut Thorndike, sebagaimana yang di kutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam Belajar dan Pembelajaran mengemukakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan.
Berdasarkan pengertian belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan berkat latihan yang mantap, sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun psikomotorik

b. Teori Belajar Matematika
Untuk memperjelas definisi tentang belajar, berikut dijabarkan tentang teori- teori belajar yaitu:
1) Teori Disiplin Mental Theistik
Teori belajar disiplin Mental Theistik berasal dari psikologi daya atau psikologi fakulti. Menurut teori ini individu atau anak memiliki sejumlah daya mental seperti pikiran, ingatan, perhatian, kemampuan, keputusan, observasi, tanggapan dan sebagainya. Masing-masing daya ini dapat ditingkatkan kemampuannya melalui latihan-latihan. Jadi teori ini memandang mental bisa ditingkatkan kekuatannya melalui latihan-latihan. Dengan demikian belajar adalah melatih daya-daya.ptk matematika sma terbaru doc
2) Teori Psikologi Asosiasi atau Koneksionisme
Belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan dengan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar. Seperti kata pepatah latihan menjadi sempurna.
3) Teori Psikologi Conditioning
Menurut teori ini perilaku individu dapat di kondisikan dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Mengajar adalah membentuk suatu kebiasaan mengulang-ulang sesuatu perbuatan.

Ketiga teori di atas menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda. Pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang kedua dan ketiga pengulangan untuk membentuk respon yang benar dan membentuk kebiasaan. Walaupun tidak dapat diterima bahwa belajar adalah pengulangan seperti yang dikemukakan ketiga teori di atas, karena tidak dapat dipakai untuk menerangkan semua bentuk belajar, namun prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar masih tetap diperlukan latihan /pengulangan.
Latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut makin mudah di ingat. Guru dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan misalnya dengan memberi pekerjaan rumah, membuat laporan, mengadakan ulangan harian.ptk matematika sma terbaru doc
Berdasarkan teori belajar di atas maka peserta didik dituntut untuk mampu memahami konsep Limit fungsi dengan menggunakan sejumlah daya mental yang dimiliki. Salah satu caranya adalah dengan banyak latihan. Diharapkan model Trade a Problem dapat diterapkan dalam materi Limit Fungsi.
2. Pembelajaran
a. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti hal nya pengajaran. Jadi, subyek pembelajaran adalah peserta didik.
Menurut Amin Suyitno, pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim atau pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan peserta didik.
b. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam interaksi antara guru dan siswa. Interaksi terjadi saat guru mengajar di kelas. Seorang guru perlu menyadari bahwa proses komunikasi tidak selalu berjalan dengan lancar, dapat menimbulkan kebingungan, salah pengertian, atau salah konsep. Perlu memberikan contoh soal dan sering diadakan latihan soal. Dimyati dan Mudjiono menyatakan bahwa dalam teori kognitif belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah informasi yang diterima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
Tujuan peserta didik mempelajari matematika di sekolah yaitu mempunyai kemampuan dalam:
a. Menggunakan algoritma,
b. Melakukan manipulasi secara matematik,
c. Mengorganisasi data,
d. Memanfaatkan simbol tabel, diagram dan grafik,
e. Menarik kesimpulan,
f. Membuat kalimat atau model matematika,
g. Menggunakan alat hitung dan alat bantu.
3. Hakikat Belajar Matematika
Matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu. Keenam materi ilmu tersebut adalah matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu-ilmu sosial dan linguistik. Dengan istilah yang berbeda, keenam materi ilmu tersebut dikonotasikan sebagai ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses tanda. Dikarenakan matematika sebagai salah satu jenis materi ilmu, maka matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dipelajari di lembaga pendidi kan.
Menurut Hamzah B. Uno, karakteristik matematika dapat bersifat deduktif, logis, sebagai system lambang bilangan yang formal, struktur abstrak, simbolisme, dan merupakan kumpulan dalil akal manusia, atau ilham dasar serta sebagai aktivitas berpi kir.ptk matematika sma terbaru doc

Aliran Kontruktivisme memandang bahwa untuk belajar matematika yang dipentingkan adalah bagaimana membentuk pengertian pada anak. Ini berarti bahwa belajar matematika penekanannya adalah pada proses anak belajar, sedangkan guru berfungsi sebagai fasilitator. Dalam pandangan konstruktivisme orang mempelajari matematika senantiasa membentuk pengertian sendiri.
4. Keaktifan Peserta Didik dalam Pembelajaran
Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari keadaan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Adapun jenis-jenis aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran di antaranya adal ah:
a. Visual activities, seperti membaca dan memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan atau pekerjaan orang lain,
b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengel uarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi dan sebagai nya,
c. Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato, musik dan sebagainya,
d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, angket, tes, laporan, menyalin dan sebagainya,
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, dan sebagainya,
f. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain dan sebagainya,
g. Mental activities, seperti menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan sebagainya,
h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran tuntutan peserta didik agar selalu aktif bukanlah hal yang baru. Keaktifan peserta didik merupakan konsekuensi logis dari pembelajaran yang seharusnya. Artinya merupakan tuntutan logis dari hakekat belajar-mengajar. Hampir tak pernah terjadi proses belajar tanpa adanya keaktifan peserta didik yang belajar. Permasalahannya hanya terletak dalam kadar atau bobot keaktifan belajar peserta didik. Ada keaktifan belajar kategori rendah, sedang, dan ada pula tinggi. Seandainya dibuat rentangan skala keaktifan dari 0-10, maka keaktifan belajar ada dalam skala 1 sampai 10, tidak ada skala nol, betapapun kecilnya keaktifan tersebut.

Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam hal:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,
b. Terlibat dalam pemecahan masalah,
c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah,
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru,
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya,
g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masal sejenis,
h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang di hadapinya.
Dalam pembelajaran Limit fungsi dengan menggunakan model pembelajaran Trade a Problem peserta didi k dituntut agar selalu aktif. Keaktifan peserta didik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, karena peni lai an yang di berikan oleh guru terhadap peserta didi k tidak hanya nilai evaluasi akhir saja, melainkan juga proses pembelajarannya. Pembelajaran matematika pada materi pokok Limit fungsi dengan penggunaan model pembelajaran Trade a Problem diharapkan bisa memompa semangat dan keaktifan peserta didik dalam belajar.


B. HASIL BELAJAR
1. Definisi Hasil Belajar
Menurut Agus Suprijono “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampi lan”.
Menurut E. Mulyasa, “hasil belajar merupakan prestasi peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan ti ngkah laku yang bersangkutan”.
Menurut Nana Sudjana “hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah Ia menerima pengalaman belajarnya”.
Hasil belajar pada hakekatnya merupakan kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut S Bloom hasil belajar pengetahuan terdiri atas empat kategori yaitu:ptk matematika sma lengkap
a. Pengetahuan tentang fakta,
b. Pengetahuan tentang prosedural,
c. Pengetahuan tentang konsep,
d. Pengetahuan tentang prinsip.
Jadi hasil belajar merupakan kemampuan yang di miliki peserta didi k setelah melakukan proses pembelajaran dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Syeikh Az-Zarnuji, hasil belajar dipengaruhi oleh 6 faktor : 
a. Cerdas,
b. Cinta untuk menghasilkan ilmu,
c. Bersabar atas ujian mental dan cobaan yang dihadapi,
d. Bekal biaya, dengan maksud kecukupan rizqi dalam penghidupan sehingga tidak menggantungkan orang lain,
e. Petunjuk guru,
f. Masa yang lama, dengan maksud dalam belajar membutuhkan waktu yang lama, karena belajar tidak dapat instant.
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari luar di ri peserta didik atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang di mili ki nya sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Carlk, bahwa hasil belajar peserta didik di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
a. Faktor Internal (Endogen)
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktorfisiologois dan psikologis.
a) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi padatubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera. Panca indera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.ptk matematika sma lengkap
b) Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologi seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan peserta didik, motivasi, minat, sikap dan bakat.

C.DOWNLOAD LENGKAP PTK MATEMATIKA SMA KURIKULUM 2013

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) atau sering disebut dengan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset¬ti ndakan-riset-tindakan-….” yang di lakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Sesuai dengan pengertiannya penelitian ini sengaja dilakukan untuk merencanakan, melaksanakan kemudian mengamati dampak dari pelaksanaan tindakan tersebut pada subjek penelitian. Penelitian dilakukan melalui tiga siklus tindakan dimana masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan ref leksi untuk mengambi l keputusan dalam pelaksanaan siklus berikutnya. Adapun subyek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 3 SMAN ........ Tahun 2013/2014. Sedangkan objeknya adalah penerapan model pembelajaran Trade a Problem untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika materi pokok limit fungsi.

A. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini meliputi:
a. Variabel bebas, yaitu pembelajaran dengan model Trade a Problem pada pembelajaran matematika materi pokok limit fungsi.
b. Variabel terikat, yaitu peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 3 SMAN ........Tahun 2014.

B. RANCANGAN PENELITIAN
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, tahapan langkah disusun dalam 3 tahap (siklus) yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pra siklus dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum menggunakan model Trade a Problem. Sedangkan siklus I dan siklus II terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan ref leksi.ptk matematika sma lengkap
1. PraSiklus
Dalam pra siklus ini peneliti akan mendapatkan informasi pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri. Pada pelaksanaan pra siklus ini guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan belum menerapkan model pembelajaran Trade a Problem.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dan hasil belajar (evaluasi akhir) peserta didik. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Trade a Problem pada siklus I dan siklus II.
2. SiklusI
Siklus I ini terdiri atas:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan hal-hal yang perlu di persiapkan adalah sebagai berikut.
1) Peneliti menentukan peserta didik yang akan menjadi obyek penelitian,
2) Peneliti menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian,
3) Peneliti mempersiapkan materi yang akan diajarkan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
4) Peneliti menyiapkan lembar observasi, dokumentasi, lembar refleksi, dan evaluasi,
b. Pelaksanaan
1) Guru memberikan apersepsi tentang materi Limit Fungsi,
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
3) Guru menjelaskan materi tentang Limit Fungsi,
4) Guru menerapkan model Trade a Problem. Dan menjelaskan kepada peserta didik tentang al ur model,
5) Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 5 peserta didik. Dan masing-masing peserta didik diberi angka 1-5,
6) Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk membuat satu soal essay serta jawaban di tempat yang terpisah dengan materi Limit Fungsi,
7) Guru menyuruh peserta didik menukarkan soal kepada kelompok lain,
8) Guru memberikan waktu kepada peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan soal yang diterima selama 20 menit,
9) Guru mengawasi kinerja peserta didik saat berdiskusi,
10) Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan soal serta jawaban ke kelompok asal,
11) Guru memi nta peserta didi k untuk mengoreksi jawaban temannya, 12)Guru memanggil salah satu angka, untuk peserta didik yang dipanggil dengan kelompok yang dimaksud maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis,
13)Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengomentari jawabannya,
14) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan terhadap jawaban yang ditulis di papan tulis,
15) Guru mengkaji ulang dan menambahkan tanggapan peserta didik terhadap jawaban yang ditulis di papan tulis,ptk matematika sma lengkap
16)Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
17) Peserta didik merangkum materi dengan bi mbi ngan guru kemudian guru menutup pelajaran,
c. Pengamatan
1) Guru dan peneliti secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran,
2) Guru dan peneliti mengamati setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik,
3) Guru dan peneliti memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan,
4) Guru dan peneliti mengamati adakah permasalahan yang dihadapi peserta didik, pada bagian-bagian mana mereka mengalami kesul itan dal am mengerj akan soal,
5) Guru dan peneliti mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah di atas ketuntasan belajar,
6) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian,
d. Refleksi
1) Secara kolaboratif, guru dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus II nantinya,
2) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I.
3. SiklusII
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan yang dilakukan pada siklus I. Berdasarkan refleksi siklus I baik yang berkaitan dengan guru, peserta didik, ataupun perangkat pembelajaran diadakan perencanaan ulang yang didasarkan pada refleksi pada siklus II.
2) Pelaksanaan
Guru dan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan direvisi berdasarkan evaluasi pada siklus I.
3) Pengamatan
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti mengamati dan mencatat hasil dalam lembar observasi yang akan digunakan sebagai dasar refleksi siklus II dipadukan dengan hasil evaluasi.
4) Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk menyempurnakan pembelajaran dengan model Trade a Problem yang diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 3 SMAN ........semester II yang sedang mengikuti mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2013/2014, guru, serta lingkungan sekitar.
2. Jenis Data
Data yang diinginkan adalah data kualitatif, yang diperoleh dari dokumentasi, lembar observasi dan juga tes hasil belajar.
3. Cara Pengambilan Data
a. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampi lan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang dikenai perlakuan yaitu peserta didik yang diberikan pembelajaran Trade a Problem dalam menyelesaikan soal pada materi pokok limit fungsi baik selama dikenai tindakan maupun pada akhir siklus tindakan.ptk matematika sma lengkap
b. Metode Wawancara
“Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.”. Menurut Arikunto dalam bukunya Dasar-dasar Evaluasi Penddidikan mengatakan bahwa wawancara atau interviu adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara sebagai observasi awal sebelum mengadakan penelitian untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi: buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegi atan, foto-foto, film documenter, data yang relevan dengan penelitian, dan lain sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama-nama peserta didik yang akan menjadi sampel dalam penelitian dan untuk mendapatkan data nilai serta rekaman kegiatan pada saat pembelajaran dalam bentuk lembar observasi.
d. Metode Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Menurut S Margono, “Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.” Pengamatan dilakukan pada tiap siklus dengan menggunakan instrument pengamatan. Pengamatan pada pra siklus dipakai untuk direfleksikan pada siklus I, dan pengamatan pada siklus I dipakai untuk direfleksikan pada siklus II. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran Trade a Problem oleh guru dan aktivitas peserta didik serta aktivitas diskusi kelompok.
D. TEKNIK ANALISIS DATA
Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar sebelum tindakan dengan hasil belajar setelah tindakan. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Rekapitulasi hasil belajar sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan siklus II.
b. Menghitung nilai rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal hasil belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan dengan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar.
Rata-rata hasil belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

X = nilai rata-rata hasil belajar
Âx    = jumlah nilai seluruh peserta didik
N = banyaknya peserta didik
Ketuntasan klasikal belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
P = nilai ketuntasan belajar klasikal
 n1  = jumlah peserta didik tuntas belajar individu Ân   = jumlah total peserta didik

E. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Tercapainya tujuan pertama, yaitu adanya peningkatan keaktifan belajar peserta didik kelas XI IPA 3 SMAN .......... pada materi pokok limit fungsi 65%.
2. Tercapainya tujuan kedua, yaitu ada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 3 SMAN .......... pada materi pokok limit fungsi yang ditandai rata-rata hasil belajar adalah 67 dengan ketuntasan klasikal 85%.

D.CONTOH PTK MATEMATIKA SMA MODEL TERBARU DOC.


DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Edisi Revisi Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.
Arikunto, Suharsismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.
, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, Cet. 7.
Baharudi n dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta : Ar-ruzz Media, 2010, Cet. 3.
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Surabaya : Duta Ilmu, 1996
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Cet. 1, Ed. 3
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999 , Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ri neka Ci pta, 2006, Cet. 3 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta,2002
Hamali k, Oemar, Dasar-dasar Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
I brahi m bin I smail, Syekh, Syarkh Ta ‘limul Muta ‘alim, Semarang : Pustaka Alawiyah, tth.
, I brahi m bin I smai l, Syei kh, Ta ‘limul Muta ‘allim, terj. M. Al i Chasan Umar Petunjuk menjadi Cendekiawan Muslim, Semarang: PT Karya Toha Putera, 2000, Cet 2.
Ji hat, Asep, Pengembangan Kurikulum Matematika, Bandung, M ulti Persi ndo, 2008.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwi Tagana, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. I ndeks, 2009.
Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Jakarta: PT Grasindo, 2007, Cet. 5.
Maesuri, Siti, Pembelajaran Kooperatif dalam Kelas Matematika, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2002.
Masykur, Moch., dan Abdul Hal i m Fathani, Mathematical Intellegence: Cara Cerdas melatih Otak dan Menaggulangi Kesulitan Belajar, Jogjakarta: PT. Arruz Media, 2007
M ulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Remaja Rosdakarya: 2004.
, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet 1.
, Kurikulum yang Disempurnakan, Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Bandung: Rosdakarya. 2009, Cet. 3.
M ustaqim, Ilmu Jiwa Kependidikan, Semarang, 2007.
Mushtofa Fahmi, Sikulujiyah At-Ta’lim, Mesir : Dar Mesir Liththaba’, tth. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995 Pidarta, M ade, Landasan Kependidikan Jakarta: Rineka Ci pta, tth.
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007, Cet. 4.
Sanjaya, Wi na Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007. Cet. 3.
Slameto, Belajar dan Faktor ± faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Ri neka Ci pta , 2003.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990
, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Si nar Baru Algesindo, 1995, Cet 3.
, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Si nar Baru Algesindo, 2000
, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Cet. 14.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: CV Alfabeta, 2008.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : 

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK MATEMATIKA SMA TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.