Jumat, 12 Oktober 2018

DOWNLOAD PTK BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX DOC

DOWNLOAD PTK BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX DOC-Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa negara di Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: (1) lambang kebanggaan nasional; (2) lambang identitas nasional; (3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda¬beda latar belakang, sosial, budaya, dan bahasanya; serta (4) alat perhubungan antara budaya dan daerah, sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai : (1) bahasa resmi kenegaraan; (2) bahasa pengantar resmi di dunia pendidikan; dan (3) bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta teknologi modern (Oka dalam Muslich 2009: 108).contoh ptk bahasa indonesia smp doc

Untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia, pengajarannya dilakukan sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih tinggi (Muslich 2009: 108). Jenjang yang lebih tinggi dari sekolah dasar yaitu jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merumuskan tujuan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global (Depdiknas, 2006).

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel BAHASA INDONESIA SMP yang diberi judul “Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading Composition (Circ) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 9.7 Smp Negeri............... ". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BAHASA INDONESIA KELAS IX lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 074 SMP).

A.CONTOH LENGKAP PTK BAHASA INDONESIA METODE TERBARU

BAB 1
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah

Adanya standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan: (1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri; (2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar; (3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya; (4) orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah; (5) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia; dan (6) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional (Depdiknas 2006)..contoh ptk bahasa indonesia smp doc

Mata pelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum KTSP memiliki beberapa tujuan, yaitu supaya peserta didik: (1) memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan; (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara; (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti; (6) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; serta (7) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas: 2006).
Selain itu, dalam kurikulum KTSP juga disebutkan ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Komponen tersebut meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen tersebut merupakan empat keterampilan berbahasa.

Pien Supinah dan Suhendar (1997:1) mengungkapkan bahwa keempat satu sama lainnya, saling menunjang, saling mendukung, sehingga dinamakan catur tunggal keterampilan berbahasa. Catur artinya empat, karena empat aspek ini masing¬masing berbeda dan dapat dibedakan dari proses. Menyimak merupakan proses perubahan bentuk bunyi menjadi wujud makna. Berbicara merupakan proses perubahan bentuk pikiran, angan-angan, perasaan, dan sebagainya menjadi bunyi bahasa yang bermakna. Membaca merupakan proses perubahan bentuk lambang tanda tulis menjadi wujud makna. Menulis merupakan proses perubahan bentuk pikiran, perasaan dan angan-angan menjadi wujud lambang tulisan..contoh ptk bahasa indonesia smp doc

Suryowati (2009:1) mengungkapkan bahwa menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, baik di SD, SMP, maupun SMA. Tujuan pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara tertulis, serta memilki kegemaran menulis. Dalam kegiatan ini seorang penulis harus mampu memanfaatkan pemilihan kosakata dan pembentukan rangkaian kalimat, karena hal tersebut diperlukan untuk menuangkan ide, pikiran, dan perasaan kepada orang lain.

Di dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama. Guru memilki peran yang cukup penting dalam kelangsungan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Neng Rina sagita (2003: 2) mengungkapkan bahwa tujuan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia akan berhasil apabila terdapat sejumlah faktor, yaitu kurikulum, buku teks, dan guru yang saling mendukung secara berkesinambungan. Di dalam proses belajar mengajar itu, guru dituntut untuk menerapkan teknik atau metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan..contoh ptk bahasa indonesia smp doc Hal ini bertujuan supaya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Berdasarkan pengamatan peneliti, kondisi yang terjadi di lapangan khususnya di SMP Negeri...... dalam pembelajaran bahasa Indonesia ditemukan sebuah kenyataan bahwa sebagian guru hanya menggunakan teknik dan metode yang monoton, seperti ceramah dan tanya jawab. Semua teknik dan metode itu diterapkan dalam empat ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini membuat pelajaran Indonesia menjadi pelajaran yang tidak menyenangkan dan membosankan. Kondisi tersebut sejalan dengan pernyataan Tarigan dan Tarigan dalam Neng Rina Sagita (2003: 1) bahwa pengajaran menulis (mengarang) belum terlaksana dengan baik di sekolah, kelemahannya terletak pada cara mengajar. Umumnya kurang dalam variasi, tidak merangsang dan kurang pula dalam frekuensi pembahasan karangan siswa kurang dilaksanakan oleh guru.

Sejalan dengan pendapat Tarigan dan Tarigan, peneliti menemukan kenyataan yang sesuai bahwa siswa SMP Negeri ........... dalam menulis karangan persuasi masih kurang. Mereka masih memilki kesulitan dalam memilih kosakata yang tepat dan membuat rangkaian kalimat yang efektif guna menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan, serta rendahnya kemampuan mereka dalam penggunaan ejaan dan tanda baca. Padahal hal ini tidak perlu terjadi, mengingat tujuan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dirumuskan dalam kurikulum cukup ideal

Sementara itu, kurikulum KTSP juga memberikan kebebasan kepada guru dalam menggunakan teknik dan metode mengajar. Bahkan kurikulum KTSP menyerahkan penyusunan kurikukulum pengajaran kepada guru yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar pembelajaran lebih mudah karena disesuaikan dengan lingkungan sekolah. Jadi, di dalam kurikulum KTSP guru memiliki kebebasan untuk menentukan materi pelajaran dan teknik pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Begitu pula dalam pembelajaran menulis, khusunya menulis karangan persuasi. Guru dapat menerapkan teknik yang beragam, supaya tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan alternatif metode pembelajaran menulis dengan mengujicobakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam menulis karangan persuasi..contoh ptk bahasa indonesia smp doc

Sejauh ini, para pengajar di Amerika Serikat telah membuktikan bahwa metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) sangat efektif dalam pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa. Metode CIRC adalah sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi. Pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah analisis masalah-masalah tradisional dalam pengajaran pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa. Pendekatan pembelajaran kooperatif mengikuti penemuan pada penelitian sebelumnya, menekankan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab individual. Metode CIRC ini dapat dikategorikan pembelajaran terpadu, karena di dalam pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama. Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim koopertif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.ptk smp kelas 9 terbaru
Berdasarkan uraian di atas, timbul keinginan peneliti untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 9.7 SMP Negeri ..............)”. Penelitian ini lebih terarah kepada penelitian proses belajar mengajar.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang menyebabkan ketidakberhasilan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai berikut ini.
1) Penerapan metode yang kurang serasi atau tidak sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
2) Penerapan metode yang tidak bervariasi.
3) Kurangnya kemampuan siswa dalam pelajaran menulis karangan persuasi.
4) Siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran menulis karangan persuasi.

1.3 Batasan Masalah
Pola pembelajaran menulis karangan persuasi yang monoton merupakan penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa. Siswa hanya disuruh untuk membuat karangan tanpa dijelaskan bagaimana caranya. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah metode yang bisa merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) yang diadaptasi dari buku Cooperative Learning, Teori, Riset, dan Praktik karya Robert E. Slavin.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, peneliti merumuskan beberapa masalah penelitian. Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1) Bagaimana model pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)?
2) Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)?
3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 
1.5.1 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian hendaknya mempunyai tujuan yang jelas, sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat mudah terlaksana. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:
1) model pembelajaran menulis persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC);ptk smp kelas 9 terbaru
2) proses pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC); dan
3) hasil pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC).

1.5.2 Manfaat Penelitian
1) Manfaat bagi guru
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan alternatif bagi guru dalam upaya meningkatkan kreativitas pengelolaan proses pembelajaran menulis karangan persuasi.
2) Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapakan dapat membekali siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi.
3) Manfaat bagi lembaga pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi lembaga pendidikan untuk mengembangkan model pembeljaran menggunakan metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC), sehingga dapat diterapkan dalam lembaga tersebut.ptk smp kelas 9 terbaru

1.6 Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, peneliti menguraikan definisi beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun paparannya sebagai berikut ini.
1) Metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) adalah sebuah program yang komprehensif pada pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa.
2) Pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang menjadikan orang belajar melahirkan pikiran atau perasaan dengan tuisan.ptk smp kelas 9 terbaru
3) Karangan persuasi adalah sebuah karangan yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulis. Biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta, sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.


B.PTK BAHASA INDONESIA SMA KELAS IX KURTILAS

BAB 2
METODE COOPERATIVE INTEGRA TED READING
COMPOSITION (CIRC) DALAM MENULIS KARANGAN PERSUASI


2.1 Metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)
2.1.1 Dasar Pemikiran CIRC
Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) adalah sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di Sekolah Dasar (SD). Pengembangan CIRC secara simultan difokuskan pada kurikulum dan metode-metode pengajaran. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai sarana untuk memperkenalkan teknik terbaru latihan-latihan kurikulum yang berasal dari penelitian dasar mengenai pengajaran praktis pelajaran membaca dan menulis. Pendekatan pembelajaran kooperatif mengikuti penemuan pada penelitian sebelumnya, menekankan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab individual (E. Slavin, 2009: 201).

Sebagai tambahan, pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah analisis masalah-masalah tradisional dalam pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa. Hiebert (1983) dalam E. Slavin (2009: 201) mengungkapkan bahwa CIRC adalah sebuah fitur yang bersifat hampir selalu universal dari pengajaran membaca adalah penggunaan kelompok membaca yang terdiri atas para siswa dengan tingkat kinerja sama. Dasar pemikiran utama untuk penggunaan kelompok dengan kemampuan homogen dalam pelajaran membaca adalah bahwa para siswa perlu memiliki materi¬materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.download ptk bahasa indonesi doc
2.1.2 Tujuan Program CIRC
Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan CIRC sebagai cerita dasar adalah membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para siswa yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif dari kegiatan-kegiatan ini, yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang lain, seperti pemahaman membaca, kosakata, pembacaan pesan, dan ejaan. Para siswa termotivasi untuk saling bekerja satu sama lain dalam kegiatan-kegiatan ini atau rekognisi lainnya yang didasarkan pada pembelajaran seluruh anggota tim (E. Slavin, 2009: 202).
Salah satu tujuan dari program CIRC adalah untuk lebih meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca mereka dengan membuat para siswa membaca untuk teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai saling merespon kegiatan membaca mereka (E. Slavin, 2009: 203). 

Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang diaplikasikan secara luas, sedangkan tujuan utama dari para pengembang progam CIRC adalah terhadap pelajaran menulis dan seni berbahasa adalah untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas. Respon dari kelompok teman adalah unsur khas dari model-model proses penulisan, tapi keterlibatan teman jarang sekali menjadi kegiatan sentralnya. Akan tetapi, dalam program CIRC, para siswa merencanakan, merevisi, dan menyunting karangan mereka dengan kolaborasi yang erat dengan teman satu tim mereka. 

Pengajaran mekanika bahasa benar-benar terintegrasi sekaligus menjadi bagian dari pelajaran menulis, dan pelajaran menulis sendiri terintegrasi dengan pengajaran pelajaran memahami bacaan baik dengan keterpaduan kegiatan-kegiatan proses menulis dalam program membaca maupun dengan penggunaan kemampuan memahami bacaan yang baru dipelajari dalam pengajaran pelajaran menulis (E. Slavin, 2009: 204).download ptk bahasa indonesi doc
2.1.3 Unsur-unsur Program CIRC
CIRC terdiri dari tiga unsur penting, yaitu kegiatan-kegiatan dasar terkait, kegiatan ini, para siswa bekerja dalam tim-tim yang heterogen. Semua kegiatan mengikuti siklus regular yang melibatkan presentasi dari guru, latihan tim, latihan independent, pra penelitian teman, latihan tambahan, dan tes (E. Slavin, 2009: 204).

Selama periode seni berbahasa, guru menggunakan kurikulum seni berbahasa dan menulis yang dikembangkan khusus CIRC. Penekanan kurikulum ini adalah pada proses menulis, dan kemampuan mekanika bahasa diperkenalkan sebagai tambahan khusus terhadap pelajaran menulis ketimbang sebagai topik yang terpisah. Program menulis ini menggunakan “bengkel kerja penulis” di mana para siswa menulis tentang topik cerita yang mereka pilih, dan juga pelajaran khusus yang diarahkan guru berkaitan dengan kemampuan semacam menulis paragraf pembanding, artikel surat kabar, cerita misteri, dan surat menyurat (E. Slavin, 2009: 209).

Pada semua tugas menulis para siswa membuat konsep karangan setelah berkonsultasi dengan teman satu timnya dan kepada guru mengenai gagasan-gagasan mereka dan rencana-rencana pengaturan, bekerj a bersama teman satu tim untuk merevisi isi karangan mereka, dan kemudian saling menyunting pekerjaan satu sama lainnya menggunakan formulir penyuntingan teman yang menekankan pada kebenaran tata bahasa dan mekanikan bahasa. Formulir penyuntingan teman ini dimulai dengan sangat sederhana tetapi akan menjadi sangat kompleks sejalan dengan bertambahnya kemampuan para siswa. Pada akhirnya para siswa “ menerbitkan” karangan mereka dalam buku-buku tim atau kelas (E. Slavin, 2009: 209).download ptk bahasa indonesi doc
2.1.4 Langkah-langkah CIRC
Agus Suprijono (2009 : 130) mengungkapkan langkah-langlah CIRC sebagai berikut ini.
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.
2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada lembar kertas.
4) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
5) Guru memberikan penguatan.
6) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan.
7) Penutup.

2.2 Keterampilan Menulis
2.2.1 Hakikat Pengajaran Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Yuyun dalam Mansur Muslich (2009: 118) mengungkapkan bahwa dalam pengembangan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, harus diperhatikan hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana komunikasi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan. Pada satu sisi bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi, dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas. Sementara itu, pada sisi lain bahasa dan sastra Indonesia seharusnya diajarkan pada siswa melalui pendekatan yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekan aspek kinerja atau keterampilan berbahasa dan fungsi bahasa adalah pendekatan komunikatif, sedangkan pendekatan pembelajaran sastra yang menekankan apresiasi sastra adalah pendekatan apresiatif.

Dalam kehidupan sehari-hari, fungsi utama bahasa dan sastra Indonesia adalah sebagai sarana untuk berkomunikasi. Bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antarpenutur untuk berbagai keperluan dan situasi pemakaian. Untuk itu, orang tidak akan berpikir tentang sistem bahasa, melainkan berpikir bagaimana menggunakan bahasa ini secara tepat sesuai dengan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa atau kaidah bahasa (Yuyun dalam Muslich, 2009: 119).download ptk bahasa indonesi doc

Pembelajaran pada pelajaran bahasa Indonesia salah satunya adalah pembelajaran menulis. Suryowati (2009:1) mengungkapkan bahwa menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, baik di SD, SMP, maupun SMA. Tujuan pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara tertulis, serta memilki kegemaran menulis.
Menulis itu sendiri adalah sebagai suatu keterampilan berbahasa yang kompleks. Kompleksitas menulis terdapat pada kemampuan penulis menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkan dalam formula ragam bahasa tulis dan konvensi penulisan lainnya. Di balik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang (Graaves, 1978 dalam Muslich, 2009: 119).
Tarigan (1982: 4) mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Selain itu Burhan Nurgiantoro dalam Neng Rina Sagita (2003: 12) mengungkapkan bahwa menulis juga dapat diartikan sebagai aktivitas produktif, aktivitas pengungkapan bahasa. Menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa.
Zuchdi (1996: 62) dalam Muslich (2009: 119) mengungkapkan bahwa pengajaran menulis baik di sekolah dasar maupun di jenjang yang lebih tinggi pada hakikatnya merupakan pengajaran yang produktif, yaitu menghasilkan, yaitu berupa tulisan. Hal itu sejalan dengan pendapat Graaves (1978) dalam Muslich (2009: 119).materi ptk bahasa indonesia smp terbaru
bahwa pengajaran menulis dapat meningkatkan pengembangan kecerdasan siswa untuk berbagai aspek, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, serta menumbuhkan keberanian dan mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat mengungkapkan bahwa menulis adalah suatu keterampilan yang digunakan sebagai alat komunikasi tidak langsung yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan melalui tulisan.

2.2.2 Fungsi Pengajaran Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Selain itu, menulis juga dapat menolong kita berpikir kritis. Juga dapat menolong kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepesi kita, memecahkan masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman (D’ Angelo, dalam Tarigan, 1982: 22).
Yuyun dalam Muslich (2009: 121) mengungkapkan fungsi dasar menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ini.
1) Dasar penguasaan materi lewat mengingat wacana dalam bentuk verbal atau tulisan.
2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan pemahaman berbagai jenis pengetahuan (misalnya dengan banyak menulis pokok-pokok pikiran dalam buku dan memahami isinya akan dapat meningkatkan pengetahuan siswa).

Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi, dan seni. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik (biasanya dengan menulis dalam bentuk bahasa resmi dan baku). Sarana yang menghubungkan siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan disiplin ilmu yang lainnya.
Harison dalam Neng Rina Sagita (2003), mengemukakan enam fungsi menulis, yaitu:
1) Sarana untuk menemukan sesuatu,materi ptk bahasa indonesia smp terbaru
2) Memunculkan ide baru,
3) Melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide,
4) Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang,
5) Membantu untuk menyerap dan memproses informasi, dan
6) Melatih untuk berpikir aktif.
Sabarti Akhadiah dkk (1988: 1-2 ) mengungkapkan delapan keuntungan dari tugas kegiatan menulis sebagai berikut ini.
1) Menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita.
2) Menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan, karena dengan menulis kita terpaksa bernalar: menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis.
3) Menulis dapat memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Dengan demikian, menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
4) Menulis berarti mengorganisasikan gagasan serta sistematika serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan permasalahn yang semula masih samar bagi diri kita sendiri.
5) Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri secara objektif.
6) Dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret.
7) Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara lebih aktif.
8) Kegiatan menulis yang terencana akan membuat kita berpikir serta berbahasa secara tertib.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa manfaat menulis adalah untuk menuangkan gagasan yang ada di dalam pikiran, sehingga melatih manusia untuk lebih berpikir aktif.materi ptk bahasa indonesia smp terbaru
2.2.3 Tujuan Menulis
Tarigan dalam Adhy Widya R (2008: 9) merumuskan tujuan menulis sebagai berikut ini.
1) Tulisan bertujuan untuk memberitahukan disebut wacana informatif.
2) Tulisan bertujuan meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif.
3) Tulisan yang bertujuan menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut wacana kesastraan atau tulisan netral.
4) Tulisan yang mengekpresikan perasaan dan emosi yang berapi-api disebut wacana ekspresif.
Selain itu, Huyo Harting dalam Tiorida Erpina (2006: 7) mengungkapkan tujuan menulis adalah sebagai berikut ini.
1) Assigemnt purpose (tujuan penegasan).
2) Altruistic purpose ( tujuan altruistic).
3) Persuasive purpose (tujuan persuasif).
4) Self- exspresive purpose (tujuan pernyataan diri).
5) Creative purpose (tujuan kreatif).
6) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah).
Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan menulis adalah untuk mengekpresikan perasaan, sehingga dari tulisan tersebut secara tidak langsung menginformasikan apa yang dipikirkan oleh manusia.
2.2.4 Tahap- tahap Proses Menulis
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2000: 194-196) mengemukakan tahap-tahap proses penulisan sebagai berikut ini.
1) Persiapan
Pada tahap ini adalah melakukan kegiatan mengelompokan dan menulis cepat. Pengelompokan (clustering) dan menulis cepat adalah dua teknik yang digunakan pada tahap proses penulisan. Pada tahap ini penulis hanya membangun pondasi untuk topik yang berdasarkan pada pengetahuan, gagasan, dan pengalaman.materi ptk bahasa indonesia smp terbaru
2) Draft- kasar
Pada tahap ini, penulis mulai menulusuri dan mengembangkan gagasannya. Pada tahap ini pusatkan pada isi, daripada tanda baca, tata bahasa, atau ejaan.

3) Berbagi
Bagian ini sangat penting. Pada bagian ini, penulis meminta orang lain untuk membaca tulisannya dan memberikan umpan balik. Umpan balik dalam hal ini adalah memintanya untuk menunjukan bagian mana yang benar-benar kuat dan mintalah mereka untuk menunjukan ketidakkonsistenan, kalimat yang tidak jelas, atau transisi yang lemah. Di bawah ini beberapa petunjuk untuk berbagi.
Untuk Penulis:
b) Sambutlah semua umpan balik tanpa melibatkan emosi.
c) Dengarkan apa yang pembaca katakan.
d) Bertanya untuk mendapatkan kejelasan setelah pembaca memberikan umpan balik.
Untuk Pembaca:
a) Bacalah isinya saja, abaikan tata bahasa dan ejaan.
b) Tunjukan pada penulis kata-kata dan bagian utama yang baik bagi anda sebagai pembaca.
c) Utarakan kepadanya pertanyaan apapun saat membaca tulisan itu.
d) Katakan kepada penulis jika tulisan itu menurut anda berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.
e) Katakan kepada penulis bagaimana tulisan itu dapat dijadikan lebih kuat dan lebih jelas.
4) Memperbaiki
Setelah mendapat umpan balik, mana yang baik dan mana yang harus digarap lagi, ulangi dan perbaikilah. Lalu setelah itu bagikan kembali kepada mereka (pembaca) untuk dibaca kembali.
5) Penyuntingan
Pada bagian ini adalah memperbaiki dari semua kesalahan, tatabahasa, dan tanda baca.
6) Penulisan kembali
Pada bagian ini adalah menulis kemabali tulisan yang sudah disunting. Masukan isi yang baru dan perubahan-perubahan penyuntingan.
7) Evaluasi
Pada bagian evaluasi adalah memeriksa kembali apakah yang ingin kita sampaikan sudah tertulis. Bagian merupakan bagian akhir pemeriksaan.
2.2.5 Hubungan Menulis dengan Keterampilan Berbahasa Lain
Yuyun dalam Muslich (2009 : 123-124) mengungkapkan bahwa keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek bahasa itu saling berkaitan. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, Yuyun menggambarkan keempat aspek tersebut dalam tabel berikut ini.

C.DOWNLOAD JUDUL-JUDUL PTK BAHASA INDONESIA KELAS IX SMP DOC.

BAB 3
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS


3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa, sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitiannya (Yuyun dalam Muslich, 2009: 144). Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas 9.7 SMP Negeri ........ dengan menggunakan metode Cooperative Intergrated Reading Composition (CIRC). Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas atau classroom action research. 

Penelitian tindakan kelas sangat relevan dengan rumusan permasalahan karena upaya untuk meningkatkan prestasi atau kemampuan siswa dalam pembelajaran hanya dapat dilakukan oleh guru di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuriah dalam Heni Rohaeni (2007: 9) bahwa tujuan utama PTK adalah melakukan tindakan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas 9.7 SMP Negeri ..... Alternatif pemecahannya dengan menggunakan metode Cooperative Intergrated Reading Composition (CIRC). 

Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas 9.7 SMP Negeri ..............berdasarkan tiga aspek, yaitu bahasa karangan, isi karangan, dan teknik karangan. Bahasa karangan terdiri dari struktur bahasa, ejaan dan pilihan kata. Isi karangan terdiri dari kesesuaian isi dengan tema, pengembangan isi, jenis karangan, dan kualitas isi. Adapun teknik karangan terdiri dari struktur karangan, pengembangan paragraf, dan hubungan antarparagraf.
Meskipun jumlah seluruh kelas 9.7 ada sembilan kelas, peneliti hanya meneliti kemampuan siswa kelas 9.7-2. Pemilihan sampel ini berdasarkan saran guru bahasa Indonesia kelas 9.7. Menurutnya, kelas tersebut cocok dijadikan subjek penelitian karena memilki kemampuan yang heterogen dibanding dengan kelas yang lain.materi ptk bahasa indonesia smp terbaru

Penelitian ini berbentuk PTK partisipan yaitu penelitian yang melibatkan partisipasi dan peneliti secara langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaborasi, artinya peneliti berkolaborasi dengan guru untuk mengimplementasikan rencana pelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Selama berkolaborasi terjadi dialog serta pertukaran pendapat antara peneliti dan guru dalam merumuskan tindakan kelas. Peneliti bertugas melatih guru agar paham dengan metode yang digunakan dalam penelitian. Dengan demikian, pemahaman guru mengenai rencana tindakan dalam kelas selaras dengan konsep yang ditawarkan peneliti.

3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi. Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melakasanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi ketika praktek pembelajaran tersebut berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan
(planning), tahap pelaksanaan tindakan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi (reflection). Tahap-tahap kegiatan ini akan terus berulang dalam beberapa siklus sampai suatu permasalahan dianggap teratasi.

Penelitian ini berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan produk mengajar di kelas.
Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan orientasi lapangan atau studi pendahuluan terlebih dahulu untuk mengetahui permasalahan nyata yang muncul di lapangan, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Orientasi lapangan tersebut dilakukan dengan cara wawancara terhadapa siswa dan guru. Setelah melakukan orientasi lapangan, peneliti melakukan tindakan dengan empat tahap seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (action), tahap pengamatan (observation),
dan tahap refleksi (reflection).
Model penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah penelitian dengan mengacu pada model Hopkins (Suharsimi, 2008:105) yaitu model spiral yang digambarkan sebagai berikut ini.

3.2.2 Rincian Prosedur Penelitian
3.2.2.1 Tahap Perencanaan Pelaksanaan Tindakan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan perencanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut ini.
1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2) Melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mengetahui pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan selama ini terutama pelajaran mengarang.
3) Berwawancara dengan guru mitra tentang teknik dan metode dalam pembelajaran menulis karangan.
4) Berdiskusi dengan guru mitra untuk mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dalam menulis karangan.
5) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi.
6) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode CIRC.
Rancangan pelaksanaan pembelajaran menulis karangan persuasi dengan metode CIRC ini meliputi kegiatan berikut ini.
1) Pemilihan tema dari beberapa tema yang sudah ditentukan.
2) Pemilihan teks karangan persuasi yang dijadikan bahan untuk diskusi.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut ini.
1) Membuat skenario pembelajaran.
2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode CIRC diaplikasikan.
3) Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka mengoptimalisasi kemampuan menulis karangan persuasi siswa.
4) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui kemampuan menulis karangan persuasi siswa. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes berupa tes menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode CIRC. Rubrik penilaian dari teknik tes tersebut adalah sebagai berikut ini.

3.Hubungan antar paragraf 2

3.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1) merancang pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan metode CIRC, (2) bekerja dengan guru mitra dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pelaksana untuk melakukan tindakan yaitu menerapkan metode CIRC dalam menulis karangan persuasi.
Adapun pelaksanaan tindakan ini adalah dengan menerapkan metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas 9.7-2 SMP Negeri 2 Cibitung. Dalam setiap tahap pembelajaran yang diterapkan masing-masing berisi langkah pembelajaran yang terdiri atas penggalian konsep, pengenalan konsep, penerapan konsep, dan evaluasi.

Untuk lebih jelas, peneliti menyusun rencana tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Secara garis besar rencana pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut ini.
Tabel 3. 2
Rencana Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus I

A. STANDAR KOMPETENSI 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.
C. INDIKATOR 
1. Mengetahui ciri-ciri, bentuk-bentuk, dan langkah-langkah menulis paragraf
persuasif.
2. Menyusun kerangka paragraf persuasif.
3. Menulis paragraf persuasif.
4. Menyunting paragraf persuasif.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah siswa selesai mengikuti pelajaran ini diharapkan dapat:
1. mengetahui ciri-ciri, syarat-syarat, dan langkah-langkah menulis paragraf persuasi;
2. menyusun kerangka paragraf persuasif;
3. menulis paragraf persuasif;
4. menyunting paragraf persuasif.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pokok
a. Pengertian paragraf persuasi
b. Ciri-ciri paragraf persuasi
c. Bentuk-bentuk karangan persuasi
d. Langkah-langkah menulis karangan persuasi
a. Pengertian paragraf persuasi
Masnur Muslich (2007: 24) mengemukakan bahwa karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
b. Ciri-ciri paragraf persuasif
Gorys Keraf (2007: 118) mengemukakan ciri-ciri persuasi sebagai berikut ini.
1) Persuasi selalu berotolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2) Persuasi selalu bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain.
3) Persuasi selalu berusaha agar orang lain dapat menerima dan melakukan sesuatu yang diinginkan.
4) Harus ada fakta dan bukti-bukti yang kuat.
c. Bentuk-bentuk persuasi
Keraf (2007: 118) mengemukakan bentuk-bentuk persuasi yang dikenal secara umum sebagai berikut ini.
1) Bentuk pidato, misalnya propaganda oleh golongan-golongan atau badan-badan tertentu, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat terbuka.
2) Bentuk tulisan, misalnya iklan-iklan dalam surat kabar dan majalah.
3) Bentuk elektronik, misalnya iklan-iklan di televisi, radio, dan internet. 
d. Langkah-langkah menulis paragraf persuasi
1) Menentukan topik dan judul
2) Merumuskan judul karangan
3) Mengumpulkan data dan bahan
4) Mengembangkan kerangka karangan
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Metode dan Teknik Pembelajaran
a. Tanya Jawab
b. Diskusi
c. Penugasan
d. Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)
2. Media Pembelajaran
a. Sumber Belajar

G. Penilaian
1. Bentuk Instrumen: Uraian bebas (Karangan).
2. Instrumen:
Instrumen pada proses belajar adalah menuliskan karangan persuasi yang bertema lingkungan.
3. Penilaian
Penilaian diambil dari karangan yang siswa buat. Adapun contoh instrumennya adalah sebagai berikut ini.
Buatlah sebuah karangan persuasi yang bertema lingkungan!

Mengacu pada model Hopkins ,maka desain alur penelitian yang akan dilaksanakan dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Gambar 3. 2 Alur Desain Penelitian (Suharsimi, 2008: 74)
3.2.2.3 Analisis dan Refleksi Tindakan
Pada tahap ini peneliti dan guru mitra secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut ini.
1) Mengamati teknik pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dengan
menggunakan metode CIRC dari lembar observasi guru dan catatan lapangan.
3) Melihat respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dari
lembar observasi siswa dan jurnal siswa..ptk bahasa indonesia smp pdf
4) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya.

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 2 Kecamatan ......
3.3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9.7 SMP Negeri..........yang dari 51 orang siswa yang diambil hanya 29 orang karena saat melakukan penelitian banyak siswa yang tidak hadir. Hal itu disebabkan SMP Negeri .............mengirimkan siswa-siswanya ke berbagi pertandingan antar SMP se Kabupaten .......... Selain itu, ada juga beberapa orang diantara mereka yang tidak hadir karena sakit. Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang mempunyai kemampuan sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah.
Adapun daftar nama siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah sebagai berikut ini.

3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Data
Data dari penelitian ini adalah berupa karangan persuasi siswa dengan menggunakan metode Cooperative Intergrated Reading Composition (CIRC).
3.4.2 Sumber Data
Sumber data untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah siswa kelas 9.7 SMP Negeri 2 .................
3.5 Waktu Penelitian
Waktu penyelenggaraan penelitian ini adalah pada semester II, yaitu pada bulan april sampai bulan mei 2015.

3.6 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Arikunto dalam Sriningsih, 2007: 34). Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, yaitu wawancara, lembar observasi terhadap kegiatan guru, lembar observasi terhadap kegiatan siswa, jurnal siswa, catatan lapangan dan lembar tes kemampuan.
3.6.1 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara lisan dengan orang yang dapat memberikan keterangan atau narasumber. Narasumber dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Adapun pertanyaan yang diajukan untuk guru adalah: (1) kendala apa yang dialami guru ketika proses pembelajaran menulis; (2) apakah selama ini hasil karangan siswa ditindaklanjuti; dan (3) bagaimanakah kemampuan siswa X-2 dalam menulis karangan persuasi. Sedangkan pertanyaan yang diajukan untuk siswa adalah: (1) bagaimanakah tanggapan siswa mengenai pembelajaran menulis karangan selama ini; (2) apakah siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan persuasi; (3) kesuliatan apa yang siswa alami ketika menulis karangan persuasi; dan (4) adakah keinginan siswa untuk mengetahui kesalahan dalam menulis karangan persuasi, sehingga ada perbaikan dalam menulis karangan persuasi.

3.6.2 Lembar Observasi
Observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung dengan atau tanpa alat bantu. Merekam di sini berarti melihat, mendengar, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama tindakan berlangsung (Sriningsih, 2007: 34). Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa dan guru selama proses pembelaj aran berlangsung. Pengamatan itu dilakukan oleh observer (pengamat). Jadi setiap observer mengamati setiap perlakuan siswa dan guru di dalam kelas dalam penggunaan metode CIRC pada pembelajaran menulis karangan persuasi.ptk bahasa indonesia smp pdf
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat lembar observasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah observer dalam mengamati. Jadi, observer hanya membubuhkan tanda centang (~) dan memberi komentar pada tempat yang tersedia. Lembar observasi dalam penelitian ini ada dua, yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi guru. Aktivitas siswa adalah antusiasme siswa dalam belajar, inisiatif mengajukan pendapat, keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan, kesungguhan mengerjakan tugas, dan memperhatikan penjelasan guru selama proses belajar mengajar. Lembar observasi aktivitas guru adalah aktivitas guru selama melakukan pembelajaran, yaitu cara guru mengajar, menyampaikan materi, dan menjawab pertanyaan siswa. Berikut adalah contoh format observasi.
Tabel 3.4

3.6.3 Jurnal Siswa
Jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang telah dipelajari siswa (Sriningsih, 2007: 36). Jurnal ini diberikan kepada siswa setelah akhir proses pembelajaran. Tujuan diberikannya jurnal adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Jawaban dari siswa tersebut digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada tindakan berikutnya. Berikut jurnal siswa yang diadaptasi dari dari skripsi Sriningsih tahun 2007 yang berjudul ”Pengembangan Pembelajaran Menulis Karangan Ekposisi dengan Menggunakan Media Gambar Konstruksi Bangunan”.

3.6.4 Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan harian guru. Catatan ini dibuat oleh guru setelah proses pembelajaran berakhir. Isi catatannya adalah hal-hal yang terjadi di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung. Catatan ini berperan sebagai rekaman perkembangan guru dalam melaksanakan tugasnya. Catatan ini sangat penting bagi guru karena merupakan hasil observasi, reaksi, dan refleski guru terhadap pembelajaran yang dikelolanya (Sriningsih, 2007: 38).
3.6.5 Lembar Tes Kemampuan.ptk bahasa indonesia smp pdf
Lembar tes kemampuan diberikan kepada siswa pada setiap siklus. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode CIRC. Lembar tes ini berupa kertas folio yang disediakan oleh peneliti.
Setiap tes yang dilakukan dari siklus I sampai siklus III dikumpulkan ke dalam sebuah map yang berbentuk dokumen portofolio. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran.

D.CONTOH LENGKAP PTK KURIKULUM 2013 SMP LENGKAP.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Teknik Penilaian Kelas 
DePorter, Bobbi. (2005). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
DePorter, Bobbi. (2009). Quantum Thingker: Melatih Otak Berpikir Efktif dan Kreatif.
Bandung: Kaifa.
Djiwandono, Soenardi.M.(1996).Tes Bahasa dalam Pengajaran.Bandung:ITB.
Djiwandono, Soenardi.M.(2008).Tes Bahasa (Pegangan Bagi Pengajar Bahasa).Jakarta:
PT.Indeks. Herpertiwi. (2009). Teknik Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
Jensen, Eric. (2007). Rahasia Otak Cemerlang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jensen, Eric. (2008). Brain-Based Learning: Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
M.A. Muhaimin, Sutiha, dan Prabowo. S.L. (2008). Pengembangan Model Kurikulum

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK BAHASA INDONESIA SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.