Sabtu, 08 Desember 2018

CONTOH LENGKAP PTK PAI SMP KELAS VIII DOC

CONTOH LENGKAP PTK PAI SMP KELAS VIII DOC-Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya minat belajar yang di sebabkan kurangnya pemahaman terhadap suatu materi yang dihasilkan dari pembelajaran yang sering digunakan guru pada umumnya: menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah dan hafalan dan kurangnya penggunaan metode dan sarana prasarana dalam menunjang KBM.ptk pai smp kelas vii doc
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI, 2) upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII-B  SMPN .........
Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada siswa kelas VIII-B  SMPN ........... yang masih mempunyai minat belajar rendah. Dengan menggunakan angket dan lembar observasi. Dari hasil nilai angket pra siklus yaitu sebelum melakukan tindakan diperoleh nilai 63,13 dan skor observasi 44 dengan prosentase 62,85% kategori baik (pra siklus). Dan siklus I setelah dilaksanakan jumlah nilai angket 73,02 dan skor observasi 48 dengan prosentase 68,57% kategori baik, dan siklus II setelah dilaksanakan tindakan dan pemberian rangkuman jumlah nilai angket 8 0,22 dan skor observasi 58 dengan prosentase 82,85% dengan kategori baik sekali.
Dari penelitian tersebut, diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada semua, pihak (guru, siswa, orang tua), untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam..ptk pai smp kelas vii doc

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel PAI SMP yang diberi judul “Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Melalui Metode Index Card Match Kelas Viii-B Smpn ... Tahun Pelajaran 20../20.. ". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PAI SMP KELAS VIII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 078 SMP ).

A.CONTOH TERBARU PTK PAI SMP DOC

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting, karena pendidikan akan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga sumber daya alam di tanah air akan terolah dengan baik karena itu, program yang disusun pemerintah hendaknya dilakukan secara matang dan benar-benar didasarkan pada potensi daerah masing-masing.
Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak didik, mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, disamping mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada peserta didik yang merupakan proses pengajaran (PBM) itu dilakukan guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Dan cara inilah yang sering kita sebut metode pembelajaran.

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, dan kadang-kadang tidak, kadang¬kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa agak sulit untuk mengadakan konsentrasi. Hal yang demikian sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari yang kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. ”Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar, ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental) akan dapat disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi”. Dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Maka perlu sekali para pendidik memiliki pengetahuan yang memadai mengenai hal ini..ptk pai smp kelas vii doc

Salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah karena tidak adanya minat seseorang terhadap suatu mata pelajaran yang akan menimbulkan kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak yang banyak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu pengajaranpun tidak pernah terjadi pada otak akibatnya timbul kesulitan belajar. Ada tidaknya minat sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidak dalam pelajaran itu. Dari tanda-tanda itu seorang petugas diagnosis dapat menemukan apa penyebab kesulitan belajarnya. Disebabkan karena adanya minat atau boleh sebab yang lain.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa atau tidak diminati siswa, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Dalam hal ini pelajaran pendidikan agama Islam kurang menarik. Dengan adanya anggapan tersebut banyak peserta didik yang kurang berminat dalam mempelajari pelajaran Agama Islam.

Dalam paradigma lama, guru menganggap bahwa peserta didik adalah pribadi yang pasif, guru mengajar dalam metode ceramah dan mengharapkan peserta didik, diam, dengar, catat, dan hafal (3DCH). Kenyataan menunjukkan bahwa proses pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah¬sekolah secara umum masih menggunakan pola yang sejak dulu telah digunakan, yaitu proses pembelajaran yang terpusat pada guru (menjelaskan, peserta didik mendengarkan, guru bertanya, peserta didik menjawab, dan sebagainya). Sistem pembelajaran tersebut membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar agama.
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang melalui ajaran agama Islam, yaitu beberapa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan seorang siswa dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun akhirat.contoh ptk pai smp doc

Salah satu kaidah penting dalam mengajar ialah menimbulkan minat murid-murid dan menarik perhatiannya, sehingga murid-murid menerima pelajaran dengan penuh perhatian. Dengan demikian pelajaran itu masuk otak itu selama-lamanya. Oleh sebab itu haruslah guru menarik perhatian murid¬murid untuk belajar dan bekerja serta mengusahakan, supaya pelajarannya menimbulkan minat dan menarik perhatian murid, sesuai dengan keinginan dan kecedasannya.
Mengingat pembelajaran pendidikan agama Islam itu sangat penting bagi petunjuk hidup dan kehidupan peserta didik maka guru pendidikan agama berupaya untuk memilih, menciptakan, dan mengembangkan metode-metode pembelajaran yang memungkinkan dapat membantu kemudahan kecepatan, kebiasaan dan kesenangan peserta didik untuk mempelajari pendidikan agama Islam ini disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta didik, sehingga dapat menarik minat peserta didik.

Dalam konteks pendidikan agama Islam, untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam dapat menggunakan salah satu pendekatan PAIKEM (pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) sebagai sebuah strategi dan model pembelajaran yang dapat dijadikan salah satu alternatif khususnya dalam pembelajaran agama Islam peserta didik. Dalam hal ini penelitian menggunakan metode Index Card Match yang bertujuan meningkatkan minat belajar dan memberikan pengertian bahwa pendidikan agama Islam itu penting, untuk kehidupan dunia dan akhirat. Melihat kondisi minat siswa di SMP 18 masih ditemukan kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PAI yang disebabkan pembelajaran masih monoton ceramah. Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan bisa merubah perilaku siswa yang semula tidak suka pembelajaran khususnya dalam pelajaran PAI bisa berubah menjadi suka dan timbulnya minat dalam diri siswa sehingga siswa mau belajar.
Berawal dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH KELAS VIII-B DI SMPN .............”.contoh ptk pai smp doc

B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah kunci sebagai berikut:
1. Upaya adalah usaha, akal ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya).
2. Minat Belajar
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan perasaan senang.
Dalam batasan ini terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subyek, dan usaha untuk mendekatkan atau mengetahui atau memiliki, menguasai atau berhubungan dari subyek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari obyek.
Menurut Morgan dalam buku Introduction to psychology (1978) mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.

3. Pendidikan Agama Islam
PAI adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut ajaran lain dalam hubungannya kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.contoh ptk pai smp doc
4. Metode Index Card match (mencari jodoh kartu tanya jawab)
Metode merupakan jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai tujuan. Metode index card match merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif (active learning) PAIKEM sebagai alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Metode ini digunakan dalam proses interaksi belajar untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Pokok pembahasan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VII di SMP ...
2. Bagaimana upaya meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI melalui metode index card match.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui penyebab kurangnya minat belajar siswa pada mata Pelajaran PAI
b. Mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran dengan metode index card match dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik.
c. Mengetahui cara-cara yang di gunakan dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis
Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori dan penelitian ini sesuai dengan judul tema dan judul skripsi, utamanya masalah peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI melalui metode Index Card Match, Kelas VIII-B di SMPN ...........
b. Secara praktis
1. Bagi guru, dapat membantu dalam rangka pencarian strategi dan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan keadaan siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam rangka mencerdaskan siswa. Dengan meningkatnya minat belajar siswa maka akan meningkat pula prestasi yang diraih.
3. Bagi siswa, dalam rangka peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam sehingga tidak merasa jenuh dan bosan, dan bersifat aktif dalam menerima pelajaran.
E. Kerangka Teori dan Hipotesis Tindakan
1. Kajian teori
a. Minat belajar
Belajar haruslah didorong sedemikian rupa sehingga minat terhadap isi pelajaran dapat ditopang kepada minat yang ada pada diri anak. Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan berpengaruh terhadap usaha belajarnya, dan pada akhirnya akan dapat berpengaruh terhadap hasil belajarnya.contoh ptk pai smp doc
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minatnya siswa, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar yang sebaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
b. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Menurut Ahmad Tafsir Pendidikan Agama Islam berarti bidang studi Agama Islam. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
c. Metode Index Card Match (mencari jodoh kartu tanya jawab)
Metode Index Card Match adalah metode yang bertujuan untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok. Metode ini digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa.

2. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan kerangka teoritik tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan ”Melalui metode Index Card Match ini, maka minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI dapat ditingkatkan”.

B.DOWNLOAD PTK PAI SMP KURTILAS

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, keinginan. selain itu minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
W.S. Winkel memberikan arti minat sebagai kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, bahwa interest are sources of motivation which drive people to do what they want to do when they are free to choose. When they see that something will benefit them, they become interested in it. (minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan ketika mereka bebas memilih. Ketika mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat)
Hilfard dalam Slameto (1991) menyatakan: interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy same activities and or content. (minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.) Kegiatan ini termasuk belajar yang diminati siswa akan diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.

Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru.
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalu.
Belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam ketrampilan dan cita-cita.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Hilgard dan Browes mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa minat belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses belajar sebagai usaha untuk memahami suatu masalah sehingga terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang bersifat konstan.

3. Unsur-Unsur Minat
Bertolak dari pengertian di atas maka unsur-unsur minat meliputi: a. Perasaan senang
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Slameto bahwa minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan suka terhadap suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Antara minat dan perasaan senang terdapat timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat dan begitu juga sebaliknya.
Dari perasaan senang ini dapat diketahui bahwa seseorang menilai positif terhadap sesuatu, dan penilaian menjadi negatif ketika seseorang merasa tidak senang terhadap obyek yang ada dan dari perasaan senang pula seseorang memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaliknya seseorang tidak memiliki perasaan senang maka seseorang tidak akan mengerjakan sesuatu itu pula.
b. Perhatian
Menurut Wasty Sumanto, perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktifitas. Perhatian bersifat lebih sementara dan ada hubungannya dengan minat. Perbedaannya adalah minat sifatnya menetap sedangkan perhatian sifatnya sementara adakalanya timbul dan ada kalanya menghilang.
F. Patty, dkk yang di kutip oleh Sumadi Suryabrata mengklasifikasikan perhatian menjadi:
1) Perhatian spontan dan perhatian paksaan; bila kita senang terhadap
sesuatu perhatian kita akan tercurah secara spontan, dan ketika kita
tidak senang, maka kita dapat mengusahakannya yaitu dengan cara
paksaan.
2) Perhatian konsentratif dan perhatian distributive; apabila kita memperhatikan suatu hal saja, maka kita menggunakan perhatian konsentratif dan apabila memperhatikan banyak hal kita menggunakan perhatian distributive.
3) Perhatian sembarangan, perhatian semacam ini tidak tetap, berpindah-pindah dari satu objek ke objek lainnya.download ptk pai smp terbaru

c. Motif
Istilah motif berasal dari akar kata bahasa latin “motive” yang kemudian menjadi “motion”, artinya gerak atau dorongan untuk bergerak.
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.16 Jadi kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
d. Perasaan tertarik
Kurt Singer mengatakan bahwa sejak semula dunia ini menunjukkan suatu karakter yang bersifat mengajak bagi seorang anak. Artinya dunia ini memperlihatkan dirinya dengan cara yang menarik memikat.
Begitu juga dengan pelajaran, seseorang siswa mempunyai rasa tertarik pada pelajaran PAI, maka ia akan senang hati untuk mengikuti pelajaran PAI tersebut, sebaliknya kalau siswa tidak mempunyai rasa tertarik, maka enggan untuk mengikuti bahkan malas untuk mengerjakan tugas-tugas PAI.

4. Fungsi Minat dalam Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Dalam proses pembelajaran, unsur kegiatan belajar memegang peranan yang vital. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar peserta didik agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi peserta didik. Kaitannya dengan minat guru dalam pembelajaran terutama pada mata pelajaran PAI harus bisa memberikan suatu inovatif yang baru untuk menarik minat siswa, agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan.
Minat berfungsi sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat dan sebagai penggerak dalam berbuat yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu dengan tujuan dan arah tingkah laku sehari-hari.ptk pai smp
Hal ini diterangkan oleh Sardiman yang menyatakan berbagai fungsi minat, yaitu sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang serasi guna mencapai tujuan.
Fungsi minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah
a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta
Perhatian yang serta merta terjadi secara spontan, bersifat wajar mudah bertahan dan tumbuh tanpa pemakaian daya kemauan dalam diri seorang.
b. Minat memudahkan tercapainya konsentrasi.
Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seorang siswa yaitu pemusatan pikiran terhadap suatu pelajaran. Jadi tanpa minat maka konsentrasi terhadap pelajaran juga sulit di perkembangan dan di pertahankan.
c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar
Seorang siswa mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajarannya kepada suatu hal lain kalau minat studinya kecil.
d. Minat memperkuat pelekatnya bahan pelajaran dalam ingatan Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau siswa berminat terhadap pelajarannya.
e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.
Kejemuan melakukan sesuatu atau terhadap suatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seorang dari pada bersumber dari hal¬hal di luar dirinya. Oleh karena itu penghapusan kebosanan dalam studi dari seorang siswa juga hanya bisa terlaksana dengan jalan menumbuhkan minat studi dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.
5. Macam-Macam Minat
Menurut Witherington mengelompokkan minat menjadi 2 macam:
a. Minat primitif (biologis)
Minat primitif yaitu minat yang timbul dari kebutuhan dari jaringan yang berkisar pada soal-soal makanan, kebahagiaan hidup atau berkebebasan beraktivitas. Minat ini dapat dikatakan sebagai minat pokok dari manusia.
b. Minat cultural yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya yang merupakan hasil dari pendidikan. Dan minat ini dikatakan sebagai minat pelengkap.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belaj ar
Menurut Z.F. Kawareh, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar antara lain: penguasaan pelajaran, concern anak sendiri, situasi dan kondisi belajar kurang menyenangkan.
Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow dalam ”educational psychology”, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh berkembang suatu minat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Untuk lebih jelasnya penulis paparkan sebagai berikut:
a. Faktor internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Contoh: siswa kesulitan dalam belajar PAI (membaca tulisan Arab; maka ia akan belajar sendiri berulang-ulang, sehingga kesulitan itu dapat teratasi).
b. Faktor eksternal
1) Keluarga
Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga adalah sekolah pertama dan terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari kepribadiannya.
2) Teman pergaulan
Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain/sepergaulan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam benih minat atau cita-cita.
3) Pemberian metode dalam proses belajar
Pemberian metode dalam proses belajar termasuk aspek penting yang menentukan keberhasilan belajar. Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan bisa memberikan materi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan tersebut.
Dijelaskan bahwa kerja ada hubungannya dengan usaha, usaha harus disertai dengan minat yang sungguh-sungguh sehingga akan membawa hasil. Contoh: orang yang berminat untuk belajar maka ia akan mendapatkan hasil belajar yang baik, orang yang berminat pada usaha maka ia akan membawa hasil.
b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran. Contoh: praktek shalat, setiap hari siswa mengalaminya sendiri jadi dapat mempermudah guru untuk menjelaskannya.
c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif. Contoh: seorang guru dalam proses belajar mengajar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, tidak membedakan antara murid yang satu dengan yang lainnya, memberikan kesempatan peserta didik untuk berkompetensi yang sehat, sehingga proses belajar mengajar tercipta dengan hasil yang baik.
d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik.
Seorang guru harus memvariasikan metode mengajar dan harus bisa menyesuaikan metode antara anak didik yang satu dengan yang lainnya.
Contoh:
- Siswa yang dalam aktivitas belajar lebih senang dengan aktivitas mendengarkan, maka seorang guru harus menerangkan dan menjelaskan dengan metode ceramah.
- Siswa yang senang dengan aktivitas latihan/praktek, maka seorang guru harus bisa mengkombinasikan antara metode ceramah dengan metode drill/latihan dan lain-lain.
Membangkitkan minat belajar di perlukan beberapa syarat:ptk pai kurtilas smp kelas viii
a. belajar harus menarik perhatian
b. obyek/keadaan yang kekuatannya menarik akan menimbulkan minat belajar.
c. masalahnya berulang-ulang terjadi
d. semua kegiatan harus kontras.
Selain itu, minat juga dapat di bangkitkan dengan cara banyak memberikan dorongan(motivasi) kepada anak dan dengan memberikan sugesti, misalnya iming-iming yang menggiurkan. Setiap anak cenderung menyukai hal-hal yang menggiurkan tanpa berfikir panjang sebab kemampuan logikanya masih amat terbatas.
Minat juga dapat di bangkitkan dengan adanya dorongan berbagai pihak, seperti yang di katakan Kasijan dalam bukunya psikologi pendidikan: minat sangatlah erat hubungannya dengan dorongan (drive) motif dan reaksi emosional.

B. Mata Pelajaran PAI
1. Pengertian PAI
Menurut Ibnu Hajar yang dikutip oleh Chabib Thoha, dkk., mendefinisikan PAI adalah sebutan yang diberikan pada salah satu subyek mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dalam menyelesaikan pendidikannya dalam tingkatan tertentu.
Sedangkan menurut Tayar Yusuf pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.
Munculnya anggapan-anggapan yang kurang menyenangkan tentang pendidikan agama seperti Islam diajarkan lebih pada hafalan (padahal Islam penuh dengan nilai-nilai) yang harus dipraktekkan. 

Pendidikan agama lebih ditekankan pada formalitas antara hamba dan Tuhan-Nya; penghayatan nilai-nilai agama kurang mendapat penekanan dan masih terdapat respon kritis terhadap pendidikan agama. Hal ini disebabkan penilaian kelulusan siswa dalam agama diukur dengan banyaknya hafalan dan mengerjakan ujian tertulis di kelas yang dapat didemonstrasikan oleh siswa.
Arti pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
a. Dasar Yuridis/Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang¬undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:
Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi untuk:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia akhirat.
c. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik atau sosial yang dapat mengubah lingkungan sesuai dengan ajaran Islam.
d. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan dan kelemahan peserta didik dalam meyakini, pemahaman dan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu menghafal hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya yang dapat membahayakan peserta didik dan menghambat perkembangan menuju manusia Indonesia yang utuh.
f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsional.
g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan orang lain.
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan pendidikan merupakan hal yang domain dalam pendidikan, sesuai ungkapan Breitter yang dikutip Abdul Majid dan Dian Andayani, bahwa ”Pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh”.contoh ptk pai smp doc

Selanjutnya menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai itu juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia dan akhirat bagi peserta didik.
Jadi, yang dimaksud dengan tujuan pendidikan agama Islam di sini adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan segala perintah-Nya melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, pemahaman, penghayatan, pengalaman serta pengalaman siswa tentang ajaran agama Islam.

C.PTK PAI KELAS VIII SMP TERBARU DOC

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di SMPN ............ tempatnya di jalan ............... dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:
a. Lokasi sekolah yang strategis, dekat dengan tempat tinggal dan keadaan sekolah yang menarik.
b. Suasana sekolah yang nyaman, tertib dan rapi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan memudahkan peneliti dalam mengadakan penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan selama 1 bulan terhitung mulai izin penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendari dari dinas pendidikan kota Semarang. Sedangkan pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data mulai tanggal 15 Juli sampai 15 Agustus 2016.
B. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian yang dikenal tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B SMPN .............. semester I tahun ajaran 2016 – 2017.
Peneliti sebagai pengamat guru dalam proses pembelajaran dengan metode index card match.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif antara guru PAI, dan peneliti yang dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di SMPN................
Suharsimi Arikunto menyatakan ”penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.” penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung suatu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah class action research (CAR).
Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan statistik sederhana.
Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua kali putaran, dalam tiap putaran terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi dan (4) refleksi. Adapun model penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut
a. Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian secara sistematis, memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat pada tiap kali pertemuan atau tatap muka. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan pokok bahasan al-Syahsiyah dan al-Qomariyah.
c. Instrumen Pengamatan
Instrumen pengamatan disusun dengan indikator-indikator yang bisa mengukur keberhasilan menggunakan metode Index card Match dalam pembelajaran PAI pada pokok bahasan al-Syamsiyah dan al-Qomariyah. Dalam hal ini terutama untuk mengukur minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran PAI dengan menggunakan metode Index card match pada pokok bahasan al-Syamsiyah dan al-Qomariyah.
d. Angket
Angket ini digunakan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang kurang berminat pada pelajaran PAI.
e. Pra Siklus
Sebagai langkah awal untuk mengetahui berapa banyak siswa yang minat belajarnya rendah terhadap mata pelajaran PAI pada siswa kelas VIII-B SMPN ........... Penulis menyebarkan angket pernyataan pada 10 siswa yang dijadikan sebagai sampel. Setiap siswa menjawab pertanyaan sebanyak 15 item soal yang telah ada pada angket dengan memberikan tanda silang (~) pada pilihan jawaban yang telah tersedia, yaitu (ya dan tidak).
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan tahapan¬tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario pembelajaran.
a. Siklus I
Sub pokok bahasan: Hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariyah. 
1) Kegiatan awal
a. Mengenalkan materi tentang al-Syamsiyah dan al-Qomariyah
b. Menyiapkan modul yang isinya tentang al-Syamsiyah dan al-Qomariyah.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberi motivasi tentang pentingnya materi yang akan dipelajari.
e. Apersepsi atau mengingat kembali.
2) Kegiatan Inti
a. Menjelaskan materi al-Syamsiyah dan al-Qomariyah
b. Menyebutkan huruf-huruf al-Syamsiyah dan al-Qomariyah
c. Membedakan bacaan yang mengandung bacaan al-Syamsiyah
dan al-Qomariyah
d. Kegiatan berpasangan
- Siswa duduk berpasangan dan membacakan pertanyaan dan
jawaban tentang materi al-Syamsiyah dan al-Qomariyah
3) Kegiatan Penutup
a. Mengarahkan siswa untuk membuat rangkuaman tentang materi yang telah dipelajari
b. Siswa mengerjakan kuis
b. Siklus II
Sub pokok bahasan: Hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qomariyah. 
1) Kegiatan awal
Mengenalkan materi tentang al-Syamsiyah dan al-Qomariyah Menyiapkan modul yang isinya tentang al-Syamsiyah dan al-Qomariyah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberi motivasi tentang pentingnya materi yang akan dipelajari.
Apersepsi atau mengingat kembali.
Kegiatan Inti
a) Menjelaskan materi al-Syamsiyah dan al-Qomariyah
b) Menyebutkan huruf-huruf al-Syamsiyah dan al-Qomariyah
c) Membedakan bacaan yang mengandung bacaan al-Syamsiyah
dan al-Qomariyah
d) Kegiatan berpasangan
- Siswa duduk berpasangan dan membacakan pertanyaan dan jawaban tentang materi al-Syamsiyah dan al-Qomariyah 
3) Kegiatan Penutup
a) Mengarahkan siswa untuk membuat rangkuaman tentang materi yang telah dipelajari
b) Siswa mengerjakan kuis
3. Pengamatan (observation)
Pengamatan (observation)adalah suatu teknik yang di lakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis
Rochiati Wiracaatmadja, menyebutkan “untuk melakukan pengamatan yang baik harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Memperhatikan faktor penelitian yaitu kegiatan yang diamati apakah
khusus atau umum.
b. Menentukan kriteria yang diobservasi dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan.

Pada kegiatan ini peneliti dibantu guru mitra sebagai kolaborasi melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan Tindakan untuk mengetahui seberapa jauh efek kemajuan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode index card match. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Faktor yang diamati adalah kesiapan siswa dalam proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran berlangsung, keseriusan siswa menerapkan metode index card match, hubungan kerjasama antara siswa berpasangan, keberanian siswa dalam bertanya, sikap siswa dalam memperhatikan pendapat/jawaban teman dari pasangan yang lain dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi.

4. Refleksi
Hopkins sebagaimana dikutip Suharsimi Arikunto, menyebutkan refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan jika terdapat masalah dalam proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang. Tindakan ulang dan pengamatan ulang hingga permasalahan dapat teratasi.ptk pai pdf smp
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Metode angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk menperoleh informasi dari respondens dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Metode ini akan dipergunakan untuk mengumpulkan data untuk mengetahui tentang minat belajar PAI pada siswa Kelas VIII-B SMPN.........., dengan menggunakan metode Index Card Matc.
b. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda, dan sebagainya.
Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatakan daftar nama peserta didik kelas VIII yang menjadi sampel penelitian Calssroom Action Research.

D.CONTOH JUDUL PTK PAI SMP KURIKULUM 2013 WORD

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdurrahman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.
Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1991.
Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, cet. 3.
Arif, Armai, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
, Prosedur Penelitian; suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneka Cipta, 2006.
Atsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyatul Wa Thuruqut Tadris, Juz 1, Mesir: Darul Ma’arif, t.th.
Basri, Cik Hasan, Penuntun Penyusun Rencana Penelitian dan Penulisan Skri psi (bidang Ilmu Agama Islam), Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Bukhari, Imam, Shahih Bukhori JuzI, Bairut Libanon: Darul Qurub Al-‘Ilmiyah, 1992.
Crow, Lester D., dan Alice Crow, Educational Psychology, New York: American Book Company, 1958, Rivesed Edition.
Daradjat, Zakiah, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Darwis, Djamaludin, Strategi Belajar Mengajar, Semarang: Pustaka Pelajar, 2000.
Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Depag, 2002.
, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: PT Bumi Restu, 1978.
Djamarah, Syaiful Bahri, dkk., Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Harahap, Syahrin, Al-Qur’an dan Sekularisasi, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994. Hurlock, Elizabeth B., Child Development, Japan, Mc. Graw hill, 1978.
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (P em belajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), Semarang: Rasail Media Group, 2008.
Kawareh, Z.F., Pengembangan Minat Belajar, Jakarta: Bina Keluarga, 1995.
Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning Ruang-ruang Kelas, Jakarta: PT. Grafindo, 2004.
Madjid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remadja Rosdakarya, 2004.
Moleong, Lexi J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remadja Rosdakarya, 2000.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Rosdakarya, 2002. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remadja Karya, 2001.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press, 2001.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, t.th.
Shaleh, Abdur Rachman, Didaktif Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.
Shaleh, Munawar, Politik Pendidikan; Membangun Sumber Daya Bangsa dengan peningkatan kualitas pendidikan, Jakarta: Grafindo Khasanah Ilmu, 2005.
Sholeh, Abdur Rohman, dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004.
Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, terj. Bergman Sitorus, Bandung: CV. Remadja Karya, 1987.
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK PAI SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.