Jumat, 07 Desember 2018

DOWNLOAD LENGKAP PTK PAI KELAS IX SMP MATERI HALAL DAN HARAM

DOWNLOAD LENGKAP PTK PAI KELAS IX SMP MATERI HALAL DAN HARAM-Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 3 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupun data tentang gambaran, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan setelah tindakan kelas dilakukan per siklus.contoh ptk pai smp kelas ix doc
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan penerapan model pembelajaran cooperatif learning tipe every one is a teacher here pada pembelajaran PAI di Kelas 9.2 SMP Negeri ..........dilakukan dengan melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penerapan cooperatif learning tipe every one is a teacher here pada pembelajaran PAI terlihat dari pelaksana tindakan dimana peneliti membagikan kertas kosong untuk di isi pertanyaan oleh peserta didik dan kemudian di jawab oleh peserta didik yang lain baik secara individual maupun secara kelompok. 

Disinilah telah terjadi proses peserta didik menjadi guru bagi peserta didik yang lain . 2) Peningkatan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PAI Kelas 9.2 SMP Negeri ................dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe every one is a teacher here dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik tiap siklus dimana pada pra siklus 8,3 % menjadi 33,3 % pada siklus I meningkat lagi pada siklus II yaitu 79,2 % dan di akhir siklus III menjadi 9 1,6%. 
Begitu tingkat keaktifan peserta didik juga mengalami peningkatan setiap siklus dimana pada siklus I tingkat keaktifan 8,3 % menjadi 83,4 % dan di akhir siklus III sudah mencapai 9 1,6%. Ini menunjukkan hasil belajar dan keaktifan belajar peserta didik Kelas 9.2 SMP Negeri ....................pada pembelajaran PAI sudah melebihi indikator keberhasilan yang diinginkan dan hipotesis tindakan terwujud.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan.download ptk pai smp kurikulum 2013

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel  PAI SMP yang diberi judul “ Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Everyone Is A Teacher Here Pada Pembelajaran PaiMateri Pokok Binatang Halal Dan Haram Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Peserta Didik Di Kelas 9.2 Smp Negeri .......   Semester I Tahun Pelajaran 20../20..". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK PAI SMP KELAS IX lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 080 SMP).

A.CONTOH PTK PAI KELAS IX SMP TERBARU DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Realitas yang terjadi dalam Pembelajaran PAI selama ini, proses pembelajaran masih didominasi oleh aspek kognitif saja. Pembelajaran di kelas juga masih menggunakan pendekatan teacher centered. Padahal siswa bukanlah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru, yang hanya duduk-duduk mendengar, mencatat dan menghafal apa yang disampaikan oleh guru. Siswa pasif di dalam kelas dan hanya menyaksikan ceramah guru di depan kelas. Hal ini dapat ditangani dengan mengubah pola atau sistem pembelajaran yang bersifat aktif. Dalam pembelajaran aktif siswa tidak hanya dijejali dengan materi¬materi yang beraneka ragam akan tetapi lebih cenderung kepada metodenya. Ada sebuah adigum mengatakan bahwa "al-Thariqat Ahammu Min al-Maddah" (metode jauh lebih penting dibanding materi), adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik, walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik/sebaliknya, materi yang cukup baik, karena disampaikan dengan cara yang kurang menarik, maka materi itu sendiri kurang dapat dicerna oleh peserta didik.download ptk pai smp kurikulum 2013

Hasil temuan para ahlipun menyatakan ketika terdapat kecenderungan perilaku pembelajar dalam kegiatan pembelajaran yang lesu, pasif dan perilaku yang sukar dikontrol. Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses pembelajaran dalam penyampaian materi, siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat suatu interaksi dalam pembelajaran serta hasil belajar yang tidak terukur dari guru. Adapun kenyataan yang seperti tersebut di atas, maka harus melihat kembali suatu strategi pembelajaran.
Selain itu salah satu kendala yang dihadapi guru dalam menerangkan metode, strategi atau model pembelajaran yang efektif ialah variasi karakteristik dan perbedaan individu, misalnya perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing, oleh karena itu situasi belajar yang disajikan dapat menjadi penghambat atau pelancar prestasinya.
Setiap peserta didik dalam mencapai sukses belajar mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang dapat mencapai nya tanpa kesulitan, akan tetapi banyak pula peserta didik yang mengalami kesulitan.

Begitu juga yang terjadi di SMP Negeri....yang terdiri dari berbagai latar belakang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda-beda tentunya membutuhkan pola pembelajaran yang menuntut mereka dapat memahami apa yang mereka pelajari, tidak seperti sekarang ini yang terjadi guru banyak berceramah dalam memberikan pembelajaran yang tentunya akan menyamakan semua peserta didik dalam tahap kemampuan yang sama dan peserta didik lebih banyak pasif dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
Tampaknya perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar mengajar dan interaksi peneliti dan peserta didik. Dalam proses belajar mengajar diperlukan keahlian yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih berhasil, untuk mempelajari sesuatu yang baik, belajar aktif membantu untuk mendengarnya, melihatnya mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikanya dengan yang lain, yang paling penting peserta didik perlu melakukannya, memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan dan melakukan tugas¬tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau yang harus mereka capai. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat An Nahl ayat 78:download ptk pai smp kurikulum 2013

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-nahl: 78).
Pendidikan Agama Islam sebagai suatu proses pengembangan potensi kreativitas peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa dan negara, serta agama. Dalam Islam manusia mempunyai kemampuan dasar yang di sebut dengan “fitrah”. Secara epistimologis, “fitrah” berarti “sifat asal, kesucian, bakat, dan pembawaan”. Secara terminologi, Muhammad al-Jurjani menyebutkan, bahwa “fitrah” adalah: Tabiat yang siap menerima agama Islam. Pendidikan adalah upaya seseorang untuk mengembangkan potensi tauhid agar dapat mewarnai kualitas kehidupan pribadi seseorang.

Dalam dinamika semacam itu, berbagai metode perlu diupayakan sebagai alternatif pemecahan. Posisi ini berhadapan dengan universal ajaran Islam yang selalu bisa mengimbangi perkembangan zaman, sehingga peneliti memandang pentingnya metode alternatif untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam. Analisis mengenai sasaran pendidikan Islam secara ilmiah memerlukan sistem pendekatan, orientasi, model yang sejalan dengan karakteristik (ciri-ciri) sasaran yang hendak di deskripsikan, dan dijelaskan.
Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah menghadirkan pembelajaran aktif pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran aktif di sini dapat diartikan bahwa tidak hanya pengajar yang menjadi sumber belajar satu–satunya. Peserta didik diharapkan dapat melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Belajar bersama merupakan salah satu cara untuk memberikan semangat anak didik dalam menerima pelajaran dari pendidik. Anak didik yang tidak bergairah belajar seorang diri akan menjadi bergairah bila dia dilibatkan dalam kerja kelompok.download ptk pai smp kurikulum 2013

Cooperative Learning merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam proases pembelajaran PAI di kelas karena Cooperative Learning menciptakan kondisi pembelajaran yang bersifat gotong royong, saling menolong dan berkerja sama. Hal ini bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan islam karena islam sendiripun menganjurkan untuk tolong menolong dalam kebaikan. Robert S salvin menyebutkan model pembelajaran cooperative learning hanya digunakan oleh segelintir pengajar untuk tujuan tertentu saja, padahal model pembelajaran ini sangat efektif untuk diterapkan di setiap tingkatan kelas.
Ada lima dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :
1. Saling ketergantungan positif.
2. Tanggung jawab individu.
3. Tatap muka.
4. Komunikasi antar anggota.
5. Evaluasi proses kerja.
Cooperative Learning juga termaktub dalam Q.S. al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:
“… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…”.(QS. al-Maidah: 2)
Dari ayat di atas maka dapat diketahui bahwa prinsip kerjasama dan saling membantu dalam kebaikan juga sangat dianjurkan oleh agama (Islam).
Interaksi kooperatif pendidik menciptakan suasana belajar yang mendorong anak – anak untuk saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif ini dapat dicapai melalui ketergantungan tujuan, saling ketergantungan tugas, saling ketergantungan sumber belajar, saling ketergantungan peranan dan saling ketergantungan hadiah.

Implementasi model cooperative learning dapat diterapkan dalam berbagai metode antara lain metode diskusi maupun belajar kelompok. Metode ini berfungsi dalam menyampaikan materi pendidikan.12 Selain itu model cooperative learning juga bisa diterapkan dengan menggunakan metode everyone is a teacher here (semua peserta didik bisa jadi peneliti), Ini merupakan metode yang mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk bertindak sebagai “peneliti” bagi peserta didik lain. 
Berangkat dari pemikiran tersebut diatas penulis ingin mencoba meneliti lebih jauh bagaimana upaya guru meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning dengan metode everyone is a teacher here.

B. Penegasan Istilah
Sebelum mengadakan pembahasan judul tersebut di atas yaitu “Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Everyone Is A Teacher Here Pada Pembelajaran PAI Materi Pokok Binatang Halal Dan Haram Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik di Kelas 9.2 SMP Negeri ........”, terlebih dahulu peneliti bahas tentang pengertian judul dari kata perkata yang merupakan garis besar dari penelitian ini. Hal ini peneliti maksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul tersebut, dengan pengertian¬pengertian sebagai berikut:

1. Penerapan
Penerapan berasal dari kata dasar “terap” yang artinya berukir kemudian mendapat imbuhan pe-an. Sehingga kata tersebut menjadi penerapan yang berarti proses, cara atau perbuatan menerapkan.
2. Model
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran maka model ini dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran.ptk pai smp doc
3. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu.
Dalam penelitian ini pembelajaran disini adalah proses belajar yang dilakukan di Kelas 9.2 SMP Negeri 1 Sukawangi terutama dalam mata pelajaran PAI pada semester genap yaitu pada pokok materi fiqih binatang halal dan haram.
4. Cooperative Learning
Cooperative Learning merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam penelitian ini cooperative learning yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI Kelas 9.2 SMP Negeri ...untuk meningkatkan hasil belajar keaktifan peserta didik.

5. Tipe Everyone Is A Teacher Here
Tipe everyone is a teacher here merupakan strategi mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk bertindak sebagai “peneliti” bagi peserta didik lain.
Dalam penelitian ini Everyone is A Teacher Here yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu metode yang dikembangkan dalam dari model pembelajaran cooperative learning yang dilakukan oleh guru PAI Kelas 9.2 SMP Negeri ... dengan lebih menitik beratkan pembelajaran diskusi, dan penciptaan tutor sebaya diantara peserta didik.

6. Pembelajaran PAI
Pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu.
Sedangkan pendidikan Agama Islam adalah istilah yang terdiri atas dua kata, yaitu pendidikan dan Islam yang artinya sebagai berikut: pertama, pendidikan adalah proses, dimana potensi-potensi ini (kemampuan, kapasitas) manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan¬kebiasaan supaya disempurnakan oleh kebiasaan yang baik oleh alat/media  ptk pai smp doc
yang disusun sedemikian rupa yang dikelola oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jadi pembelajaran PAI yaitu proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa Kelas 9.2 SMP Negeri ....., dengan maksud memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap dari pelajaran PAI pada semester genap yaitu pada pokok materi binatang halal dan haram.
7. Upaya
Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb) dalam hal ini upaya yang dilakukan guru PAI Kelas 9.2 SMP Negeri .....
8. Meningkatkan
Proses, cara, perbuatan, meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb ).
9. Hasil Belajar
Hasil belajar atau hasil belajar belajar berasal dari kata hasil belajar dan belajar. Hasil belajar merupakan hasil usaha yang telah dicapai atau dilakukan dengan aktivitas yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Sedangkan hasil belajar belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh pelajaran lazimnya ditentukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.23 Hasil belajar berarti hasil atau dikenal dengan istilah achievement dari usaha yang dilakukan sebelumnya. Hasil belajar berarti juga “hasil yang telah dicapai (yang telah dilakukan, dikerjakan).”
Dalam penelitian ini adalah hasil belajar belajar pada mata pembelajaran PAI yang dilakukan oleh peserta didik Kelas 9.2 SMP Negeri .... setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model cooperatif learning dengan metode evaery one is a teacher here
10. Keaktifan peserta didik
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat atau dinamis. Sedang keaktifan berarti kegiatan. Dalam peneltian ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan peserta didik Kelas 9.2 SMP Negeri 1 ...... dalam pembelajaran PAI menggunakan model cooperative learning tipe everyone is a teacher here.
Jadi tegasnya dalam penelitian ini meneliti lebih jauh efektitfitas penerapan model cooperative learning dengan metode everyone is a teacher here. untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik Kelas 9.2 SMP Negeri ..... dalam pembelajaran PAI pada semester genap pokok materi fiqih binatang halal dan haram, dengan menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas.
C. Rumusan Masalah
Berangkat dari apa yang telah diungkapkan di atas peneliti merumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan model pembelajaran cooperatif learning tipe everyone is a teacher here pada pembelajaran PAI materi pokok binatang halal dan haram di Kelas 9.2 SMP Negeri .....?
2. Adakah peningkatan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PAI materi pokok binatang halal dan haram Kelas 9.2 SMP Negeri .....dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe everyone is a teacher here?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui:
1. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran cooperatif learning tipe everyone is a teacher here pada pembelajaran PAI materi pokok binatang halal dan haram di Kelas 9.2 SMP Negeri ....
2. Peningkatan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PAI materi pokok binatang halal dan haram Kelas 9.2 SMP Negeri ....dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe everyone is a teacher here.ptk pai smp doc

B.PTK PAI SMP MATERI POKOK HALAL HARAM PADA BINATANG

BAB II
MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EVER YONE IS A TEACHER
HERE PADA PEMBELAJARAN PAI

A. Model Cooperative Learning dengan Metode Every One Is A Teacher Here 1. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative berasal dari bahasa Inggris yaitu kata cooperation artinya kerjasama. Basyiruddin Usman mendefinisikan cooperative sebagai belajar kelompok atau bekerjasama. Menurut Marasuddin S mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang yang berkumpul melalui tatap muka dan tiap anggota mempunyai kesan tersendiri terhadap anggota lainnya.
Sedangkan Learning adalah Modification of behavior sthrough experience and training’ yakni pembentukan perilaku melalui pengalaman dan latihan. Artur T Jersild menambahkan bahwa Learning sebagai kegiatan memperoleh pengetahuan, prilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar.

Inti dari Cooperative Learning ini adalah konsep synergy, yakni energi atau tenaga yang terhimpun melalui kerjasama sebagai salah satu fenomena kehidupan masyarakat.
Jadi Cooperative Learning dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama atau gotong royong dalam pembelajaran yang menekankan terbentuknya hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya, terbentuknya sikap dan perilaku yang demokratis serta tumbuhnya produktivitas kegiatan belajar siswa.
Peserta didik selain individu juga mempunyai segi sosial yang perlu dikembangkan, mereka dapat bekerjasama, saling bergotong-royong dan saling tolong-menolong. Memang manusia diciptakan sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dan dari segi sosial maka manusia diharapkan dapat menjalin kerjasama antar teman satu kelas maupun pengajar.
Menurut pengertian di atas bahwa dengan cooperative learning siswa akan dapat mewujudkan hasil yang lebih baik daripada belajar secara individual. Dengan adanya kerjasama akan saling memberi dan menerima serta saling melengkapi.

2. Dasar Cooperative Learning
Segala kegiatan pasti mempunyai tujuan dan dasar dalam melakukannya. Begitu juga dalam pelaksanaan azas kooperatif juga terdapat dasar pedagogis dan dasar psikologis. Azas kooperatif mempunyai pendekatan secara kelompok.
Belajar bertujuan mendapatkan pengetahuan, sikap kecapakan dan keterampilan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode atau cara. Dalam proses belajar mengajar metode belajar kelompok merupakan sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Menurut Bimo Walgito dasar dari belajar kelompok dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Dasar Yuridis  ptk pai smp doc
Dasar yuridis sebagai dasar yang berkaitan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Hal tersebut tercermin dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pada pasal 1 berbunyi bahwa jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu tujuan
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Begitu juga terdapat dalam PP No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan Bab IV pasal 19 berbunyi “ proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menentang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa , kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
b. Dasar Psikologis
Dasar psikologis akan terlihat pada diri manusia tercermin pada kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut dapat digolongkan ke dalam tiga golongan utama secara hakiki yaitu :
1) Kegiatan yang bersifat individual
2) Kegiatan yang bersifat sosial, serta
3) Kegiatan yang bersifat ketuhanan.
c. Dasar Religius

Selain dua dasar di atas, azas kooperatif juga memiliki azas agama yang termaktub dalam Q.S. al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:
“… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…”.(QS. al-Maidah: 2)
Dari ayat di atas maka dapat diketahui bahwa prinsip kerjasama dan saling membantu dalam kebaikan juga sangat dianjurkan oleh agama (Islam).
3. Unsur-Unsur Cooperative Learning
Cooperative Learning memiliki unsur-unsur yang saling terkait, yakni:
a. Saling ketergantungan positif (positive interdependence). 
Cooperative learning menghendaki adanya ketergantungan positif saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi diantara siswa.
b. Akuntabilitas individual (individual accountability)
Cooperative Learning menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan bahan belajar tiap anggota kelompok, dan diberi balikan tentang prestasi belajar anggota-anggotanya sehingga mereka saling mengetahui rekan yang memerlukan bantuan. Berbeda dengan kelompok tradisional, akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh sebagian anggota. Dalam Cooperative Learning, siswa harus bertanggungjawab terhadap tugas yang diemban masing-masing anggota.
c. Tatap muka ( face to face interaction )
Interaksi kooperatif menuntut semua anggota dalam kelompok belajar dapat saling tatap muka sehingga mereka dapat berdialog tidak hanya dengan guru tapi juga bersama dengan teman. Interaksi semacam
itu memungkinkan anak-anak menjadi sumber belajar bagi sesamanya. Hal ini diperlukan karena siswa sering merasa lebih mudah belajar dari sesamanya dari pada dari guru.
d. Ketrampilan Sosial (Social Skill)
Unsur ini menghendaki siswa untuk dibekali berbagai ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan kepada teman, mengkritik ide, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi yang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. 
e. Proses Kelompok (Group Processing) Proses ini terjadi ketika tiap anggota kelompok mengevaluasi sejauh mana mereka berinteraksi secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok perlu membahas perilaku anggota yang kooperatif dan tidak kooperatif serta membuat keputusan perilaku mana yang harus diubah atau dipertahankan.
Unsur-unsur Cooperative Learning dalam pembelajaran akan mendorong terciptanya masyarakat belajar (learning community). Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dengan orang lain berupa sharing individu, antar kelompok dan antar yang tahu dan belum tahu. Jerome Brunner mengenalkan sisi sosial dari belajar, sebagaimana dikutip oleh Melvin, ia mendeskripsikan “suatu kebutuhan manusia yang dalam untuk mere spon dan secara bersama¬sama dengan mereka terlibat dalam mencapai tujuan”, ia sebut resiprositas.
4. Langkah Cooperative Learning
Setiap kegiatan, baik proses belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas pasti mempunyai persiapan dalam melakukannya. Begitu juga dalam proses belajar mengajar untuk menerapkan azas kooperatif di sekolah. Cooperative Learning dapat diiplementasikan dalam bentuk belajar kelompok maupun model mengajar interaksi yang mempunyai langkah dan prosedur sebagai berikut :
a. Berdasarkan tujuan dan bahan yang telah dipersiapkan sebelumnya, pendidik menjelaskan pokok-pokok bahan pengajaran secara umum sampai disertai kesempatan tanya jawab dan mencatat bahan tersebut.
b. Dan bahan yang telah dijelaskan tersebut, diangkat beberapa permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan problematis yakni pertanyaan yang memungkinkan adanya jawaban lebih dari satu.
c. Bentuk kelompok peserta didik sesuai dengan jumlah masalah yang ditentukan pada langkah kedua. Tentukan ketua kelompok, penulis dan kalau perlu juru bicara atau pelapor hasil kelompok.
d. Peserta didik melakukan kerja kelompok sesuai dengan masalahnya dan pendidik memantau kegiatan belajar kelompok.
e. Laporan setiap kelompok dan tanya jawab antar kelompok dan antar peserta didik.
f. Setelah selesai laporan kelompok, setiap kelompok memperbaiki dan menyempurnakan hasil kerjanya berdasarkan saran dan tanggapan dari kelompok lain, sekaligus mencatat hasil kelompoknya maupun hasil kelompok lainnya.
g. Pendidik menarik kesimpulan dari hasil kerja kelompok sekaligus
merangkum jawaban masalah yang telah dibahas oleh satu kelompok.
h. Akhiri pelajaran dengan memberikan pekrjaan rumah berkenaan dengan
bahan yang telah dibahas dan diskusikan oleh peserta didik. 
5. Everyone is A Teacher Here sebagai salah satu metode dalam Cooperative Learning
Dalam pembelajaran, seorang guru tidak cukup hanya menyampaikan pengetahuan saja. Akan tetapi juga harus mampu menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian, sehingga proses belajar mengajar akan lebih efektif dan tercapai tujuan yang optimal. Oleh karena itu guru harus mampu menentukan metode yang terbaik yang akan digunakan. Metode, dalam bahasa Arab dikenal dengan Thuriquh yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Metode juga berarti concept learning is complicated it depends upon memory associative, association structure and knowledge of and ability to apply particular strategies. Cara belajar merupakan suatu yang digunakan untuk mengingat, mengumpulkan pengetahuan dan kemampuan menggunakan strategi. Dalam kaitannya dengan cooperative learning, maka metode mengajar yang disajikan akan lebih berfariatif. Adapun beberapa metode cooperative learning yang dapat di terapkan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah bentuk Everyone is A Teacher Here.
Everyone is A Teacher Here ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Meode ini juga memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi peserta didik lainnya.
Prosedurnya
a. Bagikan secarik kertas /kartu indeks kepada seluruh peserta didik.
Mintalah peerta didik untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi
pelajaran yang sedang dipelajari di kelas (misalnya tugas membaca) atau
sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
b. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut, kemudian bagikan kepada setiap peserta didik. Mintalah kepada setiap peserta didik, mintalah mereka
untuk membaca dalam hati pertanyaan-pertanyaan dalam kertas tersebut dan memikirkan jawabannya.
c. Mintalah peserta didik untuk membacakan dengan sukarela pertanyaan tersebut dan jawabannya
d. Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk menambahkannya
e. Lanjutkan dengan sukarela berikutnya.
Variasi
a. Kumpulkan kertas tersebut. Siapkan panelis yang akan menjawab pertanyan terebut, bacakan setiap kertas dan diskusikan. Kemudian, gantikan panelis secara bergantian.
b. Mintalah peserta didik untuk menuliskan dalam kertas tersebut pendapat dan hasil pengamatan mereka tentang materi yang diberikan.
B. Pembelajaran PAI
1. Pengertian Pembelajaran PAI
Proses pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses pengembangan keseluruhan sikap kepribadian khususnya mengenai, aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Menurut S. Nasution, pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu.
Menurut Frederick Y. Mc. Donald mengatakan: Education, in the sense used here, is a process or an activity, which is directed at producing desirable changes into the behavior of human beings. Pendidikan adalah
suatu proses atau aktifitas yang menunjukkan perubahan yang layak pada tingkah laku manusia.
Pembelajaran menurut Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid dalam kitabnya “At-Tarbiyah Wa Turuku Al-Tadris” adalah:

“Sesungguhnya belajar merupakan perubahan di dalam orang yang belajar (murid) yang terdiri atas pengalaman lama, kemudian menjadi perubahan baru”
Sedangkan mengenai definisi Pendidikan Agama Islam, anggapan sementara yang masih dijumpai dewasa ini masih rancu dengan pengertian pendidikan Islam. Agar lebih jelas dalam memahami pendidikan Islam dan pendidikan agama Islam maka secara berurutan akan dikemukakan tentang pengertian pendidikan Islam baru kemudian mengarah pada pengertian pendidikan agama Islam.

C.CONTOH LENGKAP PTK PAI SMP KELAS IX DOC

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Setting atau Lokasi Penelitian
Tempat penelitian di SMP Negeri 1 Sukawangi. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut.
1. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk mengadakan penelitian.
2. Suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan memudahkan peneliti dalam mengadakan penelitian.
B. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa di kelas Kelas 9.2 SMP Negeri...
2. Pembelajaran di Kelas 9.2 SMP Negeri ....yang selama ini terjadi banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja dengan guru sebagi pusat pembelajaran sehingga siswa pasif dalam pembelajaran.
Penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada ruang lingkup masalah penelitian yang bertumpu pada penerapan pembelajaran cooperatif learning tipe every one is a teacher here pada pembelajaran PAI materi pokok binatang halal dan haram di Kelas 9.2 SMP Negeri ......
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru
dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Menurut Masnur Muslich Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dijadwal yang telah disusun. Pengumpulan data yang bersifat kualitatif menggunakan multi metode yakni:
1. Metode Pengamatan (observasi)
Metode pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gej ala yang tampak pada obyek penelitian.
Metode ini digunakan untuk mengamati keaktifan siswa dalam proses pelaksanaan model pembelajaran cooperatif learning dengan metode every one is a teacher here pada pembelajaran PAI materi pokok binatang halal dan haram di Kelas 9.2 SMP Negeri ....dengan menggunakan lembar observasi siswa (LOS)

2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data peningkatan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PAI Kelas 9.2 SMP Negeri .... dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning dengan metode every one is a teacher here melalui dokumen peserta didik yang berhubungan dengan:
a. Jumlah peserta didik dalam kelas.
b. Kumpulan nilai-nilai dalam setiap siklus
3. Tes
Metode tes merupakan seperangkat alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan.
Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik Kelas 9.2 SMP Negeri .... yang telah melakukan pembelajaran PAI dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning dengan metode every one is a teacher here sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung.

4. Kolaborator
Kolaborator adalah kerjasama antara praktisi (guru) kepala sekolah, siswa dan lain-lain dan peneliti, dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Melalui kerja sama, mereka secara bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi terutama kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil dan menyusun laporan akhir.6 Yang menjadi kolaborator di sini adalah guru PAI Kelas 9.2 SMP Negeri ....
E. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi khusus
b. Mengidentifikasi masalah
c. Mencarikan Alternatif pemecahan
d. Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan)
2. Pelaksanaan tindakan
a. Pendahuluan/Apersepsi; diawali dengan doa dan salam sapa oleh guru, kemudian guru sedikit mengulas tentang materi yang telah lalu/yang telah disampaikan sebelumnya, dengan tujuan membuat materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini menjadi lebih menarik, dalam materi pokok binatang halal dan haram.
b. Setelah itu lembaran kertas kosong yang telah dipersiapkan, kemudian dibagikan kepada sejumlah peserta didik.
c. Setelah semua dipastikan memegang kertas tersebut, guru memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat satu pertanyaan yang dimiliki oleh peserta didik mengenai/yang berkaitan dengan materi binatang halal dan haram.ptk pai smp doc
d. Kemudian guru meminta lembaran-lembaran kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan itu kemudian di acak.
e. Guru membagikan kertas pertanyaan tersebut kepada peserta didik dan memastikan bukan miliknya, yang kemudian setelah masing-masing menerima pertanyaan, peserta didik diminta membaca dalam hati, memahami, mencermati dan memikirkan jawaban dari pertanyaan yang telah diperoleh.
f. Setelah kegiatan terlaksana, guru meminta kepada peserta didik untuk membacakan pertanyaan yang mereka dapatkan, yang dianggap sulit atau menarik untuk dibahas dan memintanya memberikan jawaban/pendapat.
g. Setelah ada peserta didik yang memberi jawaban, guru menyuruh peserta didik yang lain untuk menambahi atau menanggapi lagi.
h. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bekerja kelompok untuk membahas pertanyaan yang sulit dan arahkan kepada contoh riil tentang bahasan makanan halal dan haram dalam kehidupan peserta didik sehari-hari
i. Guru memberikan kesimpulan/klarifikasi mengenai perihal tentang materi pokok binatang halal dan haram
j. Guru memberikan penghargaan bagi individu dan kelompok. 
3. Observasi
Tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang upaya meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PAI Kelas 9.2 SMP Negeri ...dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning dengan metode every one is a teacher here. Melihat dan observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI.
Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di 
F. Instrumen Penelitian
Sedangkan instrumen yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat keberhasilan peserta didik adalah:

1. Lembar observasi
Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh observer. Lembar observasi berisi tentang kegiatan guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang menjadi bahan pengamatan peneliti diantaranya:

D.PTK PAI KURIKULUM 2013 TERBARU DOC

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyana, Pendidikan Anak Bagi Berkesulitan Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2003
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1991
dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers, 2002
Arikunto, Suharsimi, dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
, Penelitian Tindakan Kelas , Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006
, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002
Azis, Sholeh Abdul dan Madjid, Abdul Azis Abdul, Al-Tarbiyah Waturuqu Al-Tadrisi, Juz.1., Mesir: Darul Ma’arif, 1979
Azwar, Saifuddin, Tes Prestasi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Deese, James, The Psychology Of Learning, London; MC. Graw H, ll Company, 1967
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi.II, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Renika Cipta, 1999
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta, 2002
, Pendidik dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Donald, Frederick Y. Mc., Educational Psychology, Tokyo: Overseas Publication LTD, 1959
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan), Semarang: RaSAIL Media Group, 2008
Ladjid, Hafni, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Ciputat Press Group, 2005
Lie, Anita, Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang -Ruang Kelas, Jakarta : Grasindo, 2004
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rienika Cipta, 2000
Mujib, Abdul dan Mudzakkir, Yusuf, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006
Muslich, Masnur, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009
Muslim, Aplikasi Statistik, Semarang: IAIN Walisongo, 1996 Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1984
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP, MTs, dan SMPLB
Perturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah
Poerwodarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999
PP. No 19 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Departemen agama RI 2006 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005 Sagala, Saeful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfa Beta, 2003
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH PTK PAI SMP KELAS IX TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.