DOWNLOAD LENGKAP PTK BAHASA INDONESIA SMP TERBARU DOC-Kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu dimiliki oleh seseorang . yaitu seorang yang hidup di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah maupun dimana saja. Berbicara adalah hal yang biasa bagi kita, namun kegagalan pembelajaran keterampilan berbicara masih banyak terdengar di kalangan sekolah. Banyak pertanyaan yang timbul berdasarkan kegagalan anak dalam keterampilan berbicara yaitu kurangnya kemampuan anak dalam mengembangkan kosa kata, merasa malu dan tidak percaya diri. Hal ini yang membuat siswa tidak terbiasa dalam menuangkan kata-kata dengan baik dan benar khususnya dalam keterampilan berbicara.contoh ptk bahasa indonesia smp doc
Penelitian ini menggunakn metode penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama tiga bulan, melakukan berbagai kegiatan. Hasil yang dimiliki dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita dapat meningkat, hal ini dapat dilihat dari hasil pre tes nlai rata-rata anak 40,5 sedangkan pada hasil pos tes anak 77,15, dan siklus 1 anak-anak mendapat nilai rata-rata 63,3 dan siklus II rata-rata 73,58.
Peningkatan diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran keterampilan berbicra bahas Indonesia melalui teknik bercerita di SMP Negeri........ dapat meningkat, hal ini menunjukan bahwa teknik bercerita layak dan dapat digunakan untuk diterapkan di sekolah karena memberikan hasil yang baik kususnya dalam keterampilan berbicara.
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel BAHASA INDONESIA SMP yang diberi judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Melalui Teknik Bercerita (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 8.8 SMPN 1 .......... Kecamatan ....Kabupaten ...........i Tahun Pelajaran 20.../20....)". Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK BAHASA INDONESIA SMP KELAS VIII lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 0817-283-4988 dengan Format PESAN PTK 081 SMP ).
A.CONTOH PTK BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa negara adalah bahasa Indonesia, demikian tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia menjadi lambang kebanggaan bangsa, lambang identitas nasional, alat pemersatu, dan alat komunikasi antardaerah dan antarkebudayaan. Bahasa Indonesia pun merupakan alat yang dapat mencerminkan nilai-nilai sosial budaya.
Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia harus dijunjung tinggi. Bahasa Indonesia pun harus dikembangkan. Sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda. Bahasa Indonesia telah memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup dalam satu bangsa karena bahasa memiliki banyak fungsi dalam mempersatukan suku bangsa. Abdul Chaer menulis dalam bukunya bahwa bahasa itu sistem, lambang, bunyi, bermakna, arbitrer, konvensional, produktif, unik, universal, dinamis, bervariasi dan manusiawi. Sesuai fungsinya, Bahasa Indonesia juga berperan sebagai alat pengungkapan perasaan bahkan hingga nuansa perasaan yang halus.contoh ptk bahasa indonesia smp doc
Dengan bahasa memungkinkan manusia menuangkan pikiran yang rumit dan abstrak menjadi konkret. Manusia dapat berpikir mengenai objek tertentu. Dalam hal ini objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang menjadi abstrak. Walaupun objek itu secara faktual tidak kelihatan. Hal ini memungkinkan manusia berpikir secara berlanjut dalam penggunaan bahasanya yaitu dalam keterampilan berbicara.
Kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu dimiliki oleh seseorang, terutama siswa atau seseorang yang hidup di. lingkungan masyarakat. Kemampuan ini bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, walaupun pada dasarnya secara ilmiah manusia dapat berbicara. Untuk menghasilkan kemampuan berbicara secara formal memerlukan pelatihan dan pengarahan atau bimbingan yang intensif dalam mempelajarinya.
Pengajaran bahasa Indonesia yang baik akan berakibat langsung pada pelajaran yang lainnya, karena bahasa itu alat untuk berpikir, alat untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, alat mengajarkan keterampilan, dan untuk menanamkan suatu sikap yang terarah. Tetapi, kita tidak dapat menutup mata untuk menghadapi kenyataan bahwa pengajaran Bahasa Indonesia perlu ditingkatkan sesuai dengan tuntunan dunia modern yang meliputi dunia pendidikan dengan segala aspeknya.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. “Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan keterampilan lainnya. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil manusia belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu mereka belajar membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah sedangkan membaca dan menulis umumnya dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal”.
Berdasarkan keempat penjelasan di atas penulis memfokuskan pada keterampilan yang ke dua yaitu keterampilan berbicara dengan menggunakan teknik bercerita. Berbicara merupakan salah satu keterampilan yang banyak gunanya bagi siswa, terutama terampil berbicara di lingkungan sekolah. Bayangkan jika seluruh siswa di sekolah tidak bisa berbicara dengan bahasa yang baik maka perkembangan bangsa ini pun sebatas penggunaan bahasa yang hanya kesehariannya menggunakan kata-kata gaul, tren, dan tidak jelas kaidah tata bahasanya.
Kaidah tata bahasa dalam komunikasi seseorang merupakan gambaran teratur tidaknya pola pikir yang dihasilkan melalui keterampilan berbicaranya. Kemampuan berbicara seseorang tersebut turut menentukan kesuksesan kariernya. Banyak orang sukses karena menguasai keterampilan berbicara. Contohnya, wartawan, presenter, penyiar, dan komentator.contoh ptk bahasa indonesia sma doc
Demikianlah berbicara dapat membuahkan kutub konstruktif maupun kutub destruktif. Dengan perkataan lain, berbicara dapat mendatangkan kedamaian, menumbuhkan cinta, dan dapat pula menimbulkan perang, menumbuhkan benci, tergantung pada situasi dan kondisi.
Ada banyak hal yang menyebabkan siswa terhambat atau mengalami gangguan-ganguan dalam berbicara seperti: tidak percaya diri, merasa cemas. Seperti dikatakan dalam buku The handbook of public speaking bahwa ”Kecemasan merupakan suatu energi syaraf, kekuatan misterius yang dibangkitkan oleh perasaan, yang mempengaruhi sistem syaraf Anda, yang bisa menghancurkannya atau sebaliknya, menguatkannya sampai kita merasa bersemangat dan menyala-nyala dan mampu mencapai puncak orasi”.3 Kecemasan itu menimbulkan rasa takut dalam berbicara. Apabila rasa takut itu menguasai diri seseorang maka menyebabkan timbulnya gugup, malas, gagap, sehingga berbicara menjadi tak terarah dan dalam pengucapannya khususnya dalam teknik bercerita menjadi tidak tersampaikannya pesan.download ptk bahasa indonesia smp doc
Salah satu bagian pengajaran keterampilan berbicara adalah dengan menggunakan teknik bercerita, karena pengajaran teknik bercerita merupakan suatu teknik yang sistematis dalam mengembangkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia khususnya pada siswa. Hasil keterampilan berbicara bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik bercerita ini diharapkan siswa mampu berbicara bahasa Indonesia dengan artikulasi atau lafal yang jelas, penjedaan yang tepat, dan intonasi yang baik dalam keterampilan berbicaranya.
Pada umumnya, keterampilan berbicara merupakan bagian-bagian yang mendukung dalam teknik bercerita. Bercerita merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan jiwa melalui bahasa lisan, sama halnya dengan paragraf dan karangan. Dalam mengarang ada suatu kegiatan yang melahirkan gagasan, perasaan pengalaman pada diri sesorang tersebut yang dituangkan dalam bentuk tulisan menjadi sebuah paragraf. Begitu juga dengan keterampilan berbicara, dengan teknik bercerita siswa bisa menuangkan perasaan dan pengalamannya yang dituangkan dalam bentuk perkataan, yaitu dalam bentuk lisan.
Mengingat pentingnya pengajaran keterampilan berbicara di sekolah dan di luar lingkungan sekolah maka hendaknya guru dan orang di sekitarnya bisa mendukung dan memotivasi, yaitu dengan memberikan masukan-masukan positif guna menumbuhkan siswa lebih terampil dan berani menunjukkan keterampilan berbicara khususnya dalam teknik bercerita.
Kegiatan bercerita merupakan suatu kegiatan mengekspresikan jiwa melalui bahasa lisan. Bercerita merupakan salah satu teknik menyampaikan informasi kepada orang lain (pendengar). Bahkan guru-guru di sekolah sering menggunakan teknik bercerita dalam menyampaikan pelajaran kepada anak didiknya. Beberapa alasan mengapa seseorang memilih menggunakan teknik bercerita dibanding teknik lainnya seperti drama, diskusi, atau menggunakan peralatan audio visual adalah karena teknik bercerita mempunyai kelebihan, yaitu lebih fleksibel dan mudah, hal ini memungkinkan siswa lebih semangat dan terbantu dalam pembelajaran keterampilan berbicara khususnya dalam keterampilan secara umum.ptk smp kelas ix terbaru
Keterangan di atas menunjukan betapa pentingnya memahami pembelajaran keterampilan berbicara, karena siswa yang mampu menguasai keterampilan berbicara dengan baik tentu akan baik dalam berceritanya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mencoba meneliti dan membahas mengenai ”Peningkatan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Melalui Teknik Bercerita pada Siswa SMP Negeri 1 ..........”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kesulitan siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara.
2. Macam-macam teknik bercerita dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Indonesia.
3. Kesulitan siswa dalam pembelajaran teknik bercerita.
C. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang yang telah diidentifikasikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Indonesia melalui teknik bercerita pada siswa SMP Negeri 1......... kelas 8.8 Tahun Ajaran 2015-2016 ?
D. Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kualitas kemampuan siswa kelas 8.8 SMPN 1 ....... dalam pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Indonesia.
2. Untuk meningkatkan kualitas kemampuan siswa kelas 8.8 SMPN 1 .... dalam menggunakan teknik bercerita.
3. Untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa kelas 8.8 SMPN 1 .. dalam berbicara Bahasa Indonesia melaui teknik bercerita.
E. Manfaat Penelitian
Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapakan dapat dijadikan bahan masukan bagi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Dan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, khususnya di lingkungan pendidikan sekolah.
1. Manfaat bagi Guru
a. Guru bahasa Indonesia dapat menjadikan hal ini sebagai informasi dan rujukan dalam pengajaran keterampilan berbicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita.
b. Menjadi pertimbangan guru dalam mengajar dengan menggunakan teknik bercerita dalam keterampilan berbicara baik dari strategi persiapan mengajar maupun kendala-kendala yang dihadapi.
2. Manfaat bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam keterampilan berbicara bahasa Indonesia dengan ekspresi, intonasi, lafal dan penggunaan bahasa yang baik dalam berbicara melalui teknik bercerita.
3. Manfaat bagi Sekolah
Sekolah mendapat gambaran dan data tentang peningkatan kualitas kemampuan siswanya dalam keterampilan berbicara melalui teknik bercerita, khususnya siswa kelas 8.8 SMPN..........
B.DOWNLOAD PTK BAHASA INDONESIA SMP DOC
BAB II
ACUAN TEORETIS
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Dimyati mengatakan bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya.
Menurut pengertian secara psikologis, “belajar merupakan suatu proses perubahaan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.”ptk smp kelas ix mapel bahasa indonesia
Belajar juga berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, ungkap Slameto. Sementara Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan menambahkan bahwa belajar adalah “Merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar”.
Menurut Slameto, belajar juga dapat dipandang sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Perubahan terjadi karena sadar.
Bahwa seorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahaan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan pada dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah.
b. Perubahaan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahaan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis.
c. Perubahan belajar bersifat positif dan aktif.
Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk meperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak belajar itu dilakukan, makin banyak pula perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena ada usahanya dari individu sendiri.
d. Perubahan dalam dalam belajar bukan sikap sementara.
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahhan dalam arti belajar.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya sesorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah ditetapkan apa yang hendak dicapai dalam mengetik. Ini berarti perubah tingah laku yang terarah.ptk smp kelas ix mapel bahasa indonesia
2. Ciri-ciri belajar
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, menyebutkan ciri-ciri belajar, yaitu:
a. Perubahan yang intensional, dalam arti perubahan yang terjadi karena intensitas pengalaman, praktik, atau latihan.
b. Perubahan menuju ke arah yang positif, dalam arti sesuai dengan yang diharapkan baik oleh guru, siswa maupun lingkungan sosial.
c. Perubahan yang efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi siswa. Setidaknya sampai batas waktu tertentu. Baik demi alasan penyesuaian diri maupun demi mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Sebagai suatu proses pengetahuan, kegiatan belajar juga tidak terlepas dari mengajar. ”Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu, ada suatu pro sedur (jalan interaksi) yang direncanakan, Ditandai dengan materi satu pengarahan materi yang khusus dan ditandai dengan aktivitas anak didik.”
3. Jenis-jenis belajar
a. Slameto membagi jenis-jenis belajar yaitu: belajar bagian, belajar dengan wawasan, belajar diskriminatif, belajar global atau secara keseluruhan, belajar insidental, belajar instrumental, belajar instrumental, belajar intensional, belajar laten, belajar mental, belajar produktif, belajar verbal.
b. Muhibin Syah berpendapat mengenai jenis-jenis belajar
1) Belajar abstrak
Belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah bentuk memeroleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.
2) Belajar keterampilan
Belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya adalah menguasai jasmani tertentu.
3) Belajar sosial
Belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut.
4) Belajar pemecahan masalah
Belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, dan teratur.
5) Belajar rasional
Belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat).
6) Belajar kebiasaan
Belajar pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada.
7) Belajar apresiasi
Belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.
8) Belajar pengetahuan
Belajar melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan.
4. Prisip-prinsip belajar.
Dalam belajar diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.download ptk bahasa indonesia sma doc
a. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.
b. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
c. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkunganya.
Untuk memperoleh peningkatan seperti diatas dalam belajar kita harus mengetahui prinsip-prinsip dalam belajar. Yaitu belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku, hasil belajar ditandai dengan perubahan aspek tingkah laku, belajar merupakan suatu proses, belajar dorongan dan tujuan yang akan dicapai dan belajar merupakan bentuk pengalaman.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembelajaran
a. Faktor Intern
1) Faktor jasmaniah (faktor fisiologis)
Faktor utama yang mempengaruhi belajar didukung dalam diri sendiri atau fisik siswa tersebut. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Misalnya organ tubuh ynag lemah, kondisi badan seperti ini menurunkan ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas dan perolehan pembelajaran siswa.
C.PTK BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 LENGKAP WORD
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN ...... Peneliti melakukan tindakan berupa pengamatan, merencanakan tindakan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu guru Bahasa Indonesia yang menjadi observer yang ikut langsung mengamati proses belajar mengajar di kelas.ptk smp kelas ix mapel bahasa indonesia
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 selama tiga bulan, yaitu mulai bulan September dan dilanjutkan pada bulan Oktober-November 2015 di SMPN .......... Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan jumlah siswa 43 orang.
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas empat rangkaian kegiatan siklus berulang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelajaran dengan nilai KKM 65 yang berlaku pada sekolah SMPN 1 ............ Empat kegiatan utama yang ada pada tiap siklus, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan, dan lembar penilaian tes siswa.
2. Tindakan (Acting)
Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan.
3. Pengamatan (Observation)
Peneliti melakukuan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi.download ptk bahasa indonesia sma doc
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
C. Instrumen Penelitian
Secara fungsional instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan setelah peneliti menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu tes dan non tes. Tes ini atau praktik ini digunakan yaitu tes formatif yang dilaksanakan pada tiap siklus dan pada tiap akhir pemblajaran. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan non tes instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, dan catatan lapangan.
D. Desain Intervensi Tindakan
Dalam kegiatan penelitian yang menjadi sasaran peneliti adalah siswa SMPN 1 ......... kelas 8.8 yamg berjumlah 38 orang, yang terdiri dari 23 laki laki dan 20 orang perempuan.
Pada penelitian tindakan kelas peneliti mempunyai peran tersendiri, yaitu sebagai perancang kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data serta melaporkan hasil penelitian, pada jalannya proses pembelajaran dikelas. Peneliti dalam penelitian dibantu oleh guru kelas 8.8 yang bertindak sebagai observer.
Pencapaian tindakan yang diharapkan oleh peneliti yaitu perubahan pada metode pengajaran dengan penerapan teknik bercerita serta keterlibatan langsung siswa dalam kelas selama proses belajar berlangsung, penggunaan yang sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru sehingga mencapai hasil belajar yang optimal.download ptk bahasa indonesia smp doc
E. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8.8, guru, dan peneliti. Adapun elemen dari sumber data yang berbentuk berupa yaitu berupa hasil tes kemampuan anaka dalam keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dengan teknik bercerita, hasil observasi dan catatan lapangan.
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan semua data yang berkaitan dengan siswa dan proses belajar mengajar di kelas penelitian. Beberapa data yang akan dikumpulkan di antaranya: 1) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan observasi, diperoleh dengan menggunakan catatan lapangan pada setiap siklus. 2) Dan hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus selama dilaksanakan tindakan, dan 3) Data tentang pendapat guru dan siswa terhadap proses pembelajaran di kelas sebelum dan setelah dilakukan tindakan diperoleh dari proses pembelajaran yang diambil dari setiap siklus.
a. Teknik pemeriksaan keterpercayaan
Validitas data dilakukan untuk menyakinkan diri bahwa data yag diperoleh selama penelitian adalah benar dan valid menggunakan teknik triangulasi dan audit. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber yang lainnya, pemeriksaan yang memanfaatkan sumber metode, penyidik, dan teori. Peneliti menerangkan serta menyimpulkan data dari tiga pihak yang memilki perbedaan pandangan, tersebut adalah guru, siswa, dan peneliti itu sendiri.
b. Pengembangan perencanaan tindakan.
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti dapat melihat bagaimana perkembangan siswa selama penerapan teknik bercerita diterapkan melalui siklus-siklus yang telah direncanakan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang baru selesai yang dilaksanakan pada satu siklus, peneliti (bersama guru pengamat) menentukan rancangan untuk siklus kedua. Apakah peneliti akan mengulangi kesuksesan untuk meyakinkaan atau menguatkan hasil, atau akan memperbaiki langkah terhadap hambatan atau kesulitan selama proses belajar berlangsung. Untuk itu masih perlu penelitian lebih lanjut.download ptk bahasa indonesia smp doc
2. Analisis data
Proses analisis data dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data yang diperoleh. Menurut Moleong Lexy proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data seluruh data yang tersedia dari sebagai sumber, yaitu dari Observasi, pengamatan, catatan lapangan.
Langkah terakhir dalam menganalisis data, yaitu mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Data yang telah dikumpulkan perlu dianalisis, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan dapat menguji pertanyaan penelitian.
D.DOWNLOAD JUDUL PTK BAHASA INDONESIA SMP KELAS VIII DOC
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. ke-7
Arsad, Maidar G. dan Mukti, Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1988).
Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Bandung: PT. Teraju, 2004).
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), Cet. Ke-3
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), Cet. Ke-2
Iska, Zikri Neni, Psikologi Pengantar, pemahaman diri dan Lingkungan, Jakarta: Izi brother, 2006
Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008).
King, Larry, Seni Berbicara, Jakarta: PT. Gramedia, 2009, Cet. Ke-6
Mear, A. G., The Handbook Of Public Speaking, (Milestone: Publising House, 2009).
Muflih, Muhamad, Menjadi Orator Ulung, (jakarta: Grasido, 2006).
Osborne, John W., Kiat Berbicara di Depan Umum Untuk Eksekutif, (Jakarta: PT. Bumi Akasara, 2000).
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996).
Sahara, Siti, dkk., Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN, 2009).
Sahertian, Piet. A, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1981
Sambangsari, Sumbi, Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: PT. Ciganjur, 2009
Shaleh, Abdul Rahman, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencan, 2008.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003).
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997).
Tarigan, Henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2005).
Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas CONTOH PTK BAHASA INDONESIA SPM TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.